HARI-2 09.00 – 10.15 Pengelolaan Resiko PBJDi BUMN Membahas Perdir masing-masing BUMN
10.15 – 10.30 Coffee Break
10.30 – 12.00 Pengantar audit PBJdi BUMN 4. Draft Perdir sesuai dengan Arahan Permen BUMN
No 08/2019 & Transformasi Pengadaan
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 14.00 Penutupan Dan Pembagian Sertifikat Penutupan Dan Pembagian Sertifikat
3/16/2020 1
1.HAKEKAT PENGADAAN
Basic Procurement Principle
3/16/2020 2
Skema Klaster Kompetensi
LSP-Pengadaan Indonesia
(Kep Menaker 70/2016 & Kep BNSP 0932/BNSP/IX/2017)
PERSIAPAN SERAH
PROSES
PERENCANAAN & PELAKSANAAN TERIMA &
PENGADAAN
KONTRAK PEMBAYARAN
UK-28 : Mengelola Kinerja dan UK29 : Mengelola Resiko
Summary FU1-FU6
3/16/2020 3
KLUSTER KOMPETENSI PBJ
(Kep BNSP 0932/BNSP/IX/2017)
PERSIAPAN SERAH
PROSES
PERENCANAAN & PELAKSANAAN TERIMA &
PENGADAAN
KONTRAK PEMBAYARAN
UK-28 : Mengelola Kinerja dan UK29 : Mengelola Resiko
3/16/2020 4
Tujuan Pengadaan
Mendapatkan B/J
yang memberikan
Best Value for Dengan Indikator:
Money bagi 1. Kualitas B/J yang lebih baik
Organisasi
2. Tingkat Service Level (Kinerja/pelayanan)
penyedia yg lebih baik.
3. Total biaya pembelian (TCO) yang lebih
rendah.
4. Waktu proses (Procure to Pay ) yang lebih
Source ITC-SCM section pendek.
3/16/2020 5
Sistem Pengadaan B/J
1. Regulasi/Peraturan pelaksanaan PBJ untuk mencapai
tujuan Pengadaan
REGULASI 2. Sistem IT : Alat bantu elektronik untuk mempercepat
proses pengadaan barang/Jasa
3/16/2020 6
DASAR TEORI
MODULAR LEARNING SYSTEM IN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ℗
IMPROVE THE COMPETITIVENESS OF YOUR BUSINESS
3/16/2020 7
HAKEKAT PENGADAAN
5 Menerapkan Strategi
Pengadaan
6 Cara Pengadaan
3
Cara mendapatkan
MENGENAL APA Swakelola Penyedia MEMAHAMI PASAR
YANG DIBELI Non (Monopoli/Kompetisi)
Tender
(Supply Positioning Model) tender
3/16/2020 8
1.Mengenal Siapa Pembeli
3/16/2020 9
ORGANISASI
1. Organisasi adalah sebuah
kelompok individu yang
Jenis
Jenis
bersatu untuk mencapai
tujuan tertentu. Profit org
Sektor
Sektor Pemerintah Non Profit org
Sektor
Foundation, As-
Primer
Jenis 2. Berdasarkan Jenis Organisasi (ekstraksi)
Sociation,Coope
rative, Academic
terdiri dari : Organisasi
Pemerintah, Profit dan Non Sekunder Funding from
sponsors, grant,
Profit (Konversi & Proses) fee for services
P&S as private
3/16/2020 10
Perbedaan Karakteristik
Perusahaan Swasta Organisasi Pemerintah Organisasi Nirlaba
3/16/2020 11
Sektor Perekonomian
3/16/2020 12
Pengadaan per Sektor
Membeli perangkat spesifik, jasa Membeli bahan baku dan komponen Peran pengadaan di usaha jasa
pemeliharaan dan bahan MRO perawatan pabrik perdagangan sangat penting
3/16/2020 13
PDB Indonesia
PRIMER 19.33
SEKUNDER 32.88
TERTIER 47.79
3/16/2020 14
Budaya Organisasi
Pemerintah Perusahaan Nirlaba
Budaya
adalah sebuah karakteristik yang UKM Nasional MNC
3/16/2020 15
Karakteristik & Perbedaan Budaya
Budaya Kekuasaan Budaya Peran Budaya Tugas Budaya Mandiri
Sumber Keahlian & kapasitas
Pengaruh Posisi dalam hirarki Keahlian
kekuasaan mengorganisasi
Pengendalian
Manajer proyek dan
dan pengambilan Perintah pimpinan Peran dan prosedur Individu
anggota tim
keputusan
Perusahaan kecil, atau kegiatan operasional rutin dan
Cocok diterapkan Proyek dan Gugus Tugas Kemitraan para
organisasi yang dituntut tdk banyak berubah, atau yang
pada / Pokja profesional
berubah dg cepat mementingkan kualitas
Rawan jika pimpinan yang
Kurang menghargai kreatifitas, Potensi gagal jika tidak
kompeten tidak lagi ada di
Kelemahan dan perlu energi besar untuk terbangun kerjasama Sulit dikendalikan
organisasi, atau jika ada
berubah tim
konflik
Cocok untuk Ambisius dan mencari Mengutamakan keamanan dan Senang berkolaborasi Pandai memotivasi
seseorang yang kekuasaan kepastian karir dalam tim diri
3/16/2020 16
Arah Organisasi
Adalah suatu pandangan jangka panjang tentang organisasi dan
Visi
menentukan bagaimana arah perkembangan organisasi di masa datang
Adalah rangkaian konsep dan prinsip yang menjadi pedoman dan dasar
Kebijakan
perencanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak
3/16/2020 17
MISI fokus pada keinginan
Pemangku Kepentingan
Maksud yang ingin dicapai Contoh pernyataan MISI
3/16/2020 18
TUJUAN Organisasi
Contoh di Organisasi Contoh di Badan Usaha
JENIS TUJUAN
Pemerintah Swasta
3/16/2020 19
HUB LINGKUNGAN PBJ & ORGANISASI
LING
ORG
Alat/
fasilitas
LING PBJ
3/16/2020 20
LINGKUNGAN PENGADAAN
LINGKUNGAN PENGADAAN
3/16/2020 21
HUB LINGKUNGAN PENGADAN DAN
LINGKUNGAN ORGANISASI
Menselaraskan Tujuan PBJ dengan Tujuan Organisasi
VISI ,MISI,
TUJUAN &
TARGET
Maturitas Sistem
& Kinerja PBJ Organisasi INDIKATOR
1. Cost Redution
2. Naiknya Service Level/Tingkat
Pelayanan
3. Naiknya Keuntungan
BEST VALUE FOR 4. Menjadi World Class Organsation
MONEY
Sistem PBJ
3/16/2020 DEFINE 22
Rangkuman Regulasi PBJ Nasional
KETERANGAN PEMERINTAH BUMN BUMD BLU/BLUD
Sumber Dana 1. APBN/APBD 1. Anggaran BUMN 1. Anggaran BUMD 1. Anggaran BLU
2. Pinjaman LN 2. Penyertaan Penyertaan 2. Penyertaan
3. Hibah Modal negaran Modal Modal
3. PSO (Public 2. Pemda Pemerintah
Service 3. Penugasan
Obligation)
Peraturan Perpres 16/2018 Per MBU 12/19 Per Ka Daerah Pengecualian
ttg PBJ PP 54/17 P16/18
Aturan Pelaksanaan 1. Perlem LKPP 1. Peraturan 1. Peraturan 1. Peraturan
2. Pemen PU Direksi ttg PBJ Direksi ttg PBJ Direksi ttf PBJ
3. SOP Internal
Tantangan 1. Peningkatan 1. Peningkatan 1. Peningkatan 1. Peningkatan
Pelaksanaan Kinerja PBJ Maturitas sistem Maturitas sistem Maturitas sistem
(Atyran,IT,SDM) (Atyran,IT,SDM) (Atyran,IT,SDM)
2. Peningkatan 2. Peningkatan 2. Peningkatan
Kinerja PBJ Kinerja PBJ Kinerja PBJ
(VPM) (VPM) (VPM)
3/16/2020 23
2.Mengenal Apa yang dibeli
3/16/2020 24
Supply Positioning Model
• Model yang menggambarkan profil barang /jasa
(item) yang diperlukan organisasi pembeli.
3/16/2020 25
Kegunaan
Supply Positioning Model
3/16/2020 26
Karakteristik B/J di setiap Kuadran
Ket. Routine Leverage Bottleneck Critical
Resiko
Pengadaan thd Rendah Rendah Tinggi Tinggi
Organisasi
Variatif
Jenis Variatif
Standar Standard (tidak
Barang/Jasa (tidak standar)
standar)
Jumlah
penyedia B/J
Banyak Banyak Sedikit Sedikit
Jumlah
Pembelian
Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Daya Tarik
Penyedia B/J
Rendah Tinggi Tinggi Tinggi
3/16/2020 27
3.Mengenal Siapa Penjual
3/16/2020 28
Supplier Perception Model
Bagaimana Penyedia B/J melihat institusi pembeli?
High
Develop Core
(Pengemba (Utamai)
ngan)
Daya tarik
Pembeli dimata
penyedia
Marginal Exploit
(marginal) (Pendalaman)
Low High
Nilai Pengadaan
3/16/2020 29
ITC
Supplier Perception Model
(Model Persepsi Penyedia)
3/16/2020 30
Persepsi Penyedia terhadap pembeli
berdasarkan besarnya nilai pendapatan
Nilai pengadaan Persepsi Penyedia
terhadap persentase Terhadap pembeli
pendapatan Penyedia
Di atas 15% High/Tinggi (H)
3/16/2020 31
Daya Tarik Organisasi Pembeli
di mata Penjual/Penyedia
1. Apakah strategi usaha organisasi pembeli dengan
penyedia B/J sejalan?
2. Apakah Penyedia B/J merasa nyaman menjadi penyedia
B/J di Organisasi instansi tersebut.
3. Apakah kondisi keuangan baik dan pembayaran lancar?
4. Apakah Organisasi Pembeli memberikan peluang
pengembangan usaha kepada para Penyedia?
5. Apakah menjadi penyedia di Organisasi tersebut
memberikan keuntungan lain (reputasi,menaikan
kredibilitas penyedia dll) ?
3/16/2020 32
Persepsi Penyedia
MARGINAL
• Motivasi Penyedia RENDAH
• Tingkat prioritas menjual ke organisasi pembeli
di sisi Penyedia B/J RENDAH
• Posisi tawar-menawar Organisasi pembeli:
RENDAH
• Potensi pengembangan usaha bagi penyedia:
KECIL
• Menganggap transaksi ke Organisasi pembeli
sebagai bisnis tambahan / sampingan saja.
3/16/2020 33
Persepsi Penyedia Kategori
EXPLOIT (Penjajakan)
3/16/2020 34
Persepsi Penyedia Kategori
DEVELOP (Pengembangan)
3/16/2020 35
Persepsi Penyedia Kategori
CORE (Utama)
• Kebutuhan Organisasi pembeli sudah
merupakan bisnis inti dari Penyedia B/J
• Melakukan langkah-langkah yang serius
untuk membina hubungan jangka
panjang dengan pembeli
• Penyedia yang ideal untuk hubungan
jangka panjang
3/16/2020 36
Pengaruh dari
Supplier Perception Model
3/16/2020 37
4.Mengenal Pasar
3/16/2020 38
Analisa Pasar
Proses interaksi antara pembeli dan penjual melalui
sistem atau prosedur dan institusi tertentu yang
memungkinkan harga barang atau jasa terbentuk
dalam suatu mekanisme pertukaran
3/16/2020 39
Analisa Pasar
• Pemahaman yang memadai mengenai pasar sangat diperlukan baik
untuk penjual maupun pembeli.
• Organisasi dihadapkan kepada adanya ketidakpastian akibat
perubahan dan dinamika pasar dimana bisa mendapatkan barang dan
jasa sbg bahan baku produksi atau kegiatandan menjual produk atau
jasanya.
• Salah satu faktor penentu keberhasilan : kemauan dan kemampuan
organisasi atau perusahaan untuk mengantisipasi, menerima dan
beradaptasi dengan perubahan, termasuk diantaranya adalah
perubahan pasar.
3/16/2020 40
Persaingan Pasar
Penawaran (Supply)
Berbagai Kemungkinan Kombinasi
persaingan Pasar
Banyak Penjual Sedikit Penjual Satu Penjual
Persaingan
Banyak Pembeli Oligopoli Monopoli
Sempurna
Permintaan Oligopoli /
Sedikit Pembeli Oligopsoni Monopoli Terbatas
(Demand) Oligopsoni
Monopsoni Monopoli /
Satu Pembeli Monopsoni
Terbatas Monopsoni
3/16/2020 41
5.Menerapkan strategi Pengadaan
3/16/2020 42
Hubungan Pembeli dengan
Penyedia Barang/Jasa
Paling Paling
renggang dekat/rapat
3/16/2020 43
Type Hubungan Pembeli dan
Penyedia Barang/Jasa.
• Hubungan antara penyedia barang/jasa untuk pengadaan
barang/jasa tertentu akan sangat berhubungan natinya
dengan jenis kontrak yang akan dibuat.
3/16/2020 44
Hubungan “Spot Purchase”
• Mendapatkan deal yang terbaik pada saat transaksi
• Penekanan ke masalah HARGA
• Tidak ada hubungan khusus dengan penyedia B/J
• Umumnya penyedia B/J melihatnya bukan sebagai
prioritas utama
• Biaya akan tinggi jika menggunakan banyak penyedia B/J
• Cocok untuk kebutuhan yang sangat jarang
• Cocok untuk produk standar, switching-cost yang rendah
dan nilai pengadaan yang tidak terlalu tinggi
3/16/2020 45
Hubungan “Regular Trading”
• Pembelian Spot Purchase yang berulang
• Usahakan penyedia B/J tetap kompetitif
• Saling pengertian akibat transaksi yang sering terlaksana
• Penyedia B/J yang sering dipakai akan lebih memperioritaskan organisasi
pembeli.
• Organisasi /instansi pembeli bisa mendapatkan Penyedia B/J pilihan.
• Cocok apabila kita belum mengetahui benar kebutuhan kita, atau jika
kebutuhannya bervariasi
3/16/2020 46
Hubungan “Call-Off “
• Padanan istilahnya:
• Framework Agreement
• Blanket Contract
• Standing Orders
• Penyedia B/J setuju untuk mengadakan item tertentu dengan harga yang
disepakati, jumlah tertentu dalam kurun waktu tertentu
• Hemat waktu, selanjutnya user dapat menjalankan perintah “call-off”
• Cocok untuk item yang belum diketahui jumlah kebutuhannya
3/16/2020 47
Hubungan “Fixed”
4
• Jelas lingkup, spesifikasi, jumlah dan harganya
• Penyedia B/J lebih tertarik dengan jenis kontrak semacam
ini, sehingga Organisasi pembeli dapat menegosiasi terms
yang lebih baik
• Cocok untuk kebutuhan yang sering terjadi dan volume nya
sudah dapat diprediksi di awal.
3/16/2020 48
Hubungan “Partnership”
• Saling kebergantungan
• Tingkat kepercayaan tinggi
• Pertukaran informasi dan interaksi sangat intensif
antara kedua belah pihak
• Penekanan lebih ke biaya, bukan harga
• Kolaborasi
• Investasi dalam menjalin hubungan kedua pihak
• Cocok untuk item di kuadran Bottleneck & Critical
• Memerlukan waktu untuk realisasinya
3/16/2020 49
Hubungan “Joint Venture”
• Terbentuknya unit terpisah yang dimiliki oleh dua atau lebih
institusi
• Keterlibatan operasional secara langsung lebih dalam
dibandingkan Partnership
• Namun juga lebih sulit dalam membangun serta memeliharanya
• Cocok untuk produk dan jasa yang sangat mempengaruhi daya
saing perusahaan.
3/16/2020 50
Hubungan “Internal Provision”
• Pilihan mengerjakan sendiri dibandingkan membeli dari luar
• Semua kendali ada di internal perusahaan sehingga memperkecil
resiko
• Namun beberapa hal harus diperhatikan
• Membangun kompetensi internal tidak mudah
• Fixed-cost perusahaan menjadi meningkat
• Variable-cost meningkat jika Economic of Scale tidak terjadi.
3/16/2020 51
6.Cara Pengadaan
3/16/2020 52
Kerangka dalam
Strategi pengadaan
3/16/2020 53
Strategi menuju LEVERAGE
Bottleneck Critical
Turunkan Risiko
Turunkan Risiko
Resiko
terhadap
Kegiatan
Organisasi/
Instansi PASAR
Naikkan nilai
Routine Leverage
Nilai Pengadaan
3/16/2020 54
Bagaimana Meningkatkan
Nilai Pengadaan?
3/16/2020 55
Bagaimana Menurunkan Resiko?
Menurunkan Resiko
• Mencari sumber / penyedia baru.
• Membantu meningkatkan kemampuan penyedia
barang/jasa
3/16/2020 56
HUBUNGAN ANTARA SUPPLY POSITONING MODEL
DAN SUPPLIER PERCEPTION MODEL
Develop Core
Bottleneck Critical
Routine Leverage
Marginal Exploit
Organisasi Pengadaan harus dapat melakukan analisa dan menghubungkan antara kebutuhan
dan kondisi pasar . Menganalisa Ketersediaan penyedia B/J sebelum menentukan metoda
pemilihan penyedia Barang/Jasa serta jenis kontrak yang tepat
3/16/2020 57
Potensi Hubungan yang sesuai antara
1.Supply Positioning , 2.Supplier Perception Model
dan 3.Relasi /Draft Kontrak
Kategori
Items yang MARGINAL EXPLOIT DEVELOP CORE
dibeli
Long-Term
BOTTLENECK
relation
Long term/
CRITICAL
Partnership
3/16/2020 58
1.Strategi PBJ Kelompok Routine
1. Proses pengadaan yang sederhana dan efisien
2. Sedapat mungkin delegasikan proses pembelian
langsung ke pemakai (user);
3. Buat kontrak payung jangka panjang dan eksekusi
melalui e-Katalog/Toko Online kepada 1 atau 2 penyedia
yang dapat menjadi aggregator beberapa
principal/produsen/distributor utama;
4. Gunakan e-KatalogToko Online Procure to Pay;
5. Hindari inspeksi dan verifikasi item yang berlebihan;
6. Buat persediaan (inventori) di client site (Vendor
managed inventory) atau O2O (Toko Online to Offline).
3/16/2020 59
Karakteristik Penyedia yang
Cocok memasok Routine Items
1. Mampu menyediakan berbagai macam kebutuhan(sebagai
aggregator) dari barang/jasa dengan sumber langsung ke
principal/produsen/distributor utama.
2. Memiliki toko/e-Katalog yang mengakomodir Procure to Pay
3. Ada contact person/sales sebagai single point of contact
4. Siap menyediakan Stok minimal ditempat pembeli (Vendor
Managed Inventory) atau memiliki Online & Offline Shop.
Untuk mengefisiensikan proses pembeli dapat dilakukan oleh User/Pengguna langsung dengan kontrol anggaran
masih tersedia (ketersediaan/sisa anggaran akan muncul secara langsung di sistem sebelum pemesanan/eksekusi
3/16/2020 60
Procure to Pay Process
1 The buyer select material to purchase in
1 E-Catalog system/e-Market place (PO)
2 2 Vendor send material and
3 Receive Receiving Report (RR) online
4 5 8
3 The system will generate Automaic Invoice and
Tax documents
automatically after 6
BANK PAY VENDOR on the same DAY
Good received With BANK money
(like CASH PAYMENT)
7 If the BANK use credit line from Bank
Bank will send invoice
8
Hospital pay the bank
3/16/2020 61
VENDOR MANAGED INVENTORY
KONSINYASI VENDOR MANAGED PEMBELIAN NORMAL
INVENTORY ATAU E-KATALOG
Jenis barang ditentukan Jenis barang ditentukan Jenis barang ditentukan
penjual pembeli pembeli
Barang disimpan di tempat Barang disimpan ditempat Barang disimpan di tempat
pembeli pembeli penjual
Jumlah ditentukan penjual Jumlah ditentukan pembeli Jumlah ditentukan pembeli
Tidak perlu waktu Tidak perlu waktu Perlu waktu pengiriman
pengiriman pengiriman
Dibayar sejumlah yang Dibayar sejumlah yang Dibayar sejumlah yang
dipakai dipakai dibeli
Harga ditentukan penjual Harga berdasarkan Harga ditentukan penjual
kesepakatan penjual
pembeli melalui lelang
3/16/2020 62
Online to Offline Store (O2O)
ASSET
SUPPLIERS
OPERATION
Inventory
System Online shop Offline store V3
Internal Prinsipal-2
Cooperation V4
3/16/2020 63
2.Strategi PBJ Kelompok Leverage
1. Proses pengadaan melalui e-tender/e-auction (lelang
umum)
Leverage 2. Proses dilakukan oleh tim Pengadaan /Tim lelang
3. Diusahakan menstandarkan spesifikasi sehingga tender
akan berorientasi mendapatkan harga terbaik
4. Penyedia dengan kualifikasi dan klasifikasi yang
sama/ekivalen sudah dikelompokan di dalam Vendor
manajemen system.
5. Kontrak diusahakan dibuat untuk jangka Panjang
Tinggi (minimum 3/5 tahun) atau selama umur ekonomis.
6. Harus memperhatikan Switching Cost (biaya negosiasi,
Tinggi re-training,stok kadaluarsa, pinalti jika mengganti
penyedia).
3/16/2020 64
3.Strategi PBJ Kelompok Bottlenect
▪ Proses Lelang terbatas atau Negosiasi Langsung
▪ Fokus pada penurunan resiko supply (harga bukan faktor
Bottlenect utama)
▪ Jika memungkinkan membeli dari SATU penyedia untuk
meningkatkan posisi tawar
Variatif ▪ Menggunakan dua Penyedia B/J sebagai backup jika ada
masalah di salah satu pemasok
Sedikit ▪ Membangun relasi jangka panjang dengan Penyedia B/J
dengan mengembangkan kontrak berbasis kinerja/output
▪ Memberikan garansi order yang menarik bagi Penyedia B/J
▪ Menjadi pembeli yang baik.
Tinggi
3/16/2020 65
4.Strategi PBJ Kelompok Critical
▪ Proses Lelang terbatas atau Negosiasi Langsung
Critical ▪ Fokus pada membangun relasi jangka Panjang
(Strategic partnership) dan membangun kompetensi
penyedia
Variatif ▪ Jika memungkinkan membeli dari SATU penyedia untuk
meningkatkan posisi tawar
Sedikit ▪ Menggunakan dua Penyedia B/J sebagai backup jika
ada masalah di salah satu pemasok
Tinggi ▪ Membangun relasi jangka panjang dengan Penyedia B/J
dengan mengembangkan kontrak berbasis
Tinggi
kinerja/output.
3/16/2020 66
AUDIT & RISIKO PENGADAAN
3/16/2020 67
Audit & Risiko PBJ
• Peta risiko dapat dibuat melalui daftar risiko fraud PBJP, dengan proses Analisis tingkat
keterjadian dan dampak risiko pada tujuan VFM PBJP secara prospektif melalui survai
kepada para pemangku kepentingan.
• Analisis retrospektif dapat ditambahkan untuk validasi daftar peringkat risiko fraud.
• Peta risiko fraud PBJP dapat dibuat dengan hasil
• 2 risiko fraud PBJP dengan level tinggi di prioritas penanganan ke-5,
• 56 risiko fraud PBJP dengan level sedang,
• 18 risiko di prioritas penanganan ke-9,
• 3 risiko di prioritas penanganan ke-11
• 35 risiko di prioritas penanganan ke-14.
• Dua risiko tertinggi tersebut adalah perencanaan tidak sesuai dengan kebutuhan riil dan
perencanaan disesuaikan dengan keinginan pihak-pihak tertentu.
• Menyempurnakan hasil penelitian alfian (2015) lebih jelas dan aplikatif
3/16/2020 68
IMPLIKASI INTERNAL AUDIT
• manajemen risiko fraud PBJP perlu dibangun melekat pada setiap proses
pengadaan agar Value for Money PBJP tercapai.
• Risiko fraud mengancama ketercapaian VFM & meninggalkan jejak sakit di sistem
pengadaan.
• Area sistem pengadaan yang butuh perhatian serius adalah perencanaan PBJP
yang terbukti koruptif oleh KPK dan terbukti menduduki peringkat level risiko
tertinggi di penelitian ini.
• Pimpinan instansi pemerintah dapat membangun manajemen risiko dengan
menggunakan peta risiko fraud PBJP hasil penelitian ini serta memutakhirkan
sesuai dengan kondisi organisasi untuk merancang penanganannya sesuai level
risiko.
• Jika manajemen risiko PBJP mutakhir dan akuntabel maka para pelaku PBJP
sesungguhnya telah membuat tameng dari segala ancaman (risiko) baik dari
internal maupun dari eksternal.
3/16/2020 69
Hasil Penelitian:
Daftar likelihood risiko fraud PBJP hasil prospektif
Rata-rata Tingkat Keterjadian Risiko Fraud Level likelihood
RISIKO FRAUD PBJP
menurut 52 Responden di survai pertama risiko fraud PBJP
Rata-rata
18
18 16 dari 3 Pembulat
no. Uraian pelaku Uraian
Auditor Trainer kelompo an
PBJP
k
sering
1 perencanaan tidak sesuai dengan kebutuhan riil; 2,44 3,06 3,25 2,92 3
terjadi
perencanaan disesuaikan dengan keinginan pihak- sering
2 2,39 2,72 2,94 2,68 3
pihak tertentu; terjadi
sering
3 capaian kualitas tidak sesuai kontrak 2,17 3,39 2,44 2,66 3
terjadi
barang/jasa mengarah kepada satu kemampuan sering
4 2,28 3 2,38 2,55 3
rekanan tertentu; terjadi
sering
5 HPS tidak disusun berdasar data-data yang valid. 2 3,11 2,5 2,54 3
terjadi
kontrak dijual kepada pihak lain atau seluruh kadang
6 1,78 3,17 2,38 2,44 2
pekerjaan dialihkan kepada penyedia lainnya terjadi
spesifikasi teknis barang/jasa yang mengarah pada kadang
7 2 3 2,19 2,4 2
kemampuan penyedia tertentu terjadi
kadang
8 capaian kuantitas tidak sesuai kontrak 1,83 3,06 2,25 2,38 2
terjadi
kadang
9 pekerjaan utama disubkontrakkan 1,83 3 2,25 2,36 2
terjadi
pembuatan BA penyelesaian pekerjaan fiktif untuk kadang
10 1,72 2,89 2,25 2,29 2
mencairkan anggaran terjadi
3/16/2020 70
Hasil Penelitian STUDI RETROSPEKTIF:
validasi hasil prospektif di “dampak risiko”
Rekapitulasi kesesuaian modus korupsi dengan risiko prospektif
No. Modus korupsi Kesesuaian dengan risiko prospektif
1 Proyek/paket sudah dijual (ijon) RFBJ 02,12
2 Pengadaan tidak sesuai kebutuhan (rekayasa dokumen) RFBJ 01
3 Persekongkolan antara DPR, KPD & vendor RFBJ 15, 18
4 HPS dibuat oleh vendor RFBJ 20, 29
5 Spesifikasi teknis dibuat oleh vendor RFBJ 07
6 Mark up harga RFBJ 21
7 Suap kepada pihak terkait RFBJ 34
8 Manipulasi pemilihan pemenang RFBJ 35, 52
9 Manipulasi dokumen tender RFBJ 13, 22, 24, 32, 35, 42, 43, 46, 52, 56
10 Manipulasi dokumen serah terima Tidak ada (risiko baru)
11 Suap kepada auditor Tidak ada (risiko baru)
12 Suap kepada penegak hukum Tidak ada (risiko baru)
Sumber: KPK (2014) dan alfian (2015)
3/16/2020 71
Contoh
3/16/2020 72
Contoh
3/16/2020 73
Contoh
3/16/2020 74
• BEING EFFICIENT FROM EFFECTIVENESS
• DO THINGS RIGHT FROM THE RIGHT THINGS
• LAKUKAN SESUATU DENGAN BENAR DARI SUATU YANG BENAR
Khairul Rizal -0821 1689 5960
3/16/2020 75