SE MENTERI PUPR No.

19 tahun 2021 TENTANG PEDOMAN

PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI KEWAJARAN HARGA PADA
TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi

5 November 2021
OUTLINE
1. PENDAHULUAN
A UMUM

B DASAR PEMBENTUKAN

C MAKSUD DAN TUJUAN

D RUANG LINGKUP

2. ISI SUBSTANSI
E TATA CARA EVALUASI KEWAJARAN HARGA
PERSIAPAN KLARIFIKASI DAN EVALUASI
F KEWAJARAN HARGA UNTUK PENAWARAN
DI BAWAH 80% HPS
PELAKSANAAN KLARIFIKASI DAN
G EVALUASI KEWAJARAN HARGA UNTUK
PENAWARAN DI BAWAH 80% HPS
 PENDAHULUAN
SE EDARAN MENTERI PUPR TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB UMUM
EVALUASI KEWAJARAN HARGA PADA
TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI
KEMENTERIAN PUPR

1
 A. UMUM
Penyeragaman persepsi dan
percepatan pelaksanaan evaluasi
kewajaran harga pada tender
pekerjaan konstruksi di
Kementerian PUPR

perlu menerbitkan SE Menteri PUPR

tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib
Evaluasi Kewajaran Harga Pada
Tender Pekerjaan Konstruksi di
Kementerian PUPR yang akan digunakan
sebagai penjelasan teknis.
4
 C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. MAKSUD:
D. RUANG LINGKUP
Menjelaskan teknis tertib pelaksanaan
evaluasi kewajaran harga pada tender
pekerjaan konstruksi bagi Pokja Pemilihan di 1. Umum;
Kementerian PUPR.
2. Persiapan klarifikasi dan evaluasi
2. MAKSUD: kewajaran harga untuk
Meningkatkan tertib pelaksanaan penawaran di bawah 80% HPS;
pengadaan Jasa Konstruksi, khususnya
pelaksanaan evaluasi kewajaran harga
pada tender pekerjaan konstruksi. 3. Pelaksanaan klarifikasi dan evaluasi
kewajaran harga untuk penawaran di
bawah 80% HPS

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
5 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 ISI SUBSTANSI
SE EDARAN MENTERI PUPR TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB UMUM
EVALUASI KEWAJARAN HARGA PADA
TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI
KEMENTERIAN PUPR

2
TATA CARA EVALUASI KEWAJARAN
HARGA

E
 E. TATA CARA EKH

Pokja Pemilihan melakukan Evaluasi

Kewajaran Harga:

1.
Mengacu Tahapan yang tercantum
dalam Petunjuk EKH pada Peraturan
LKPP No. 12 Tahun 2021.

Menggunakan penjelasan teknis dalam

2.
surat edaran Menteri ini dalam hal total
penawaran harga terkoreksi Peserta
tender dibawah nilai nominal 80% HPS.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
8 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 CONTOH PENAWARAN YANG DILAKUKAN EVALUASI KEWAJARAN HARGA

Sesuai yang diatur dalam Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2021 bahwa Pokja Pemilihan dalam pengadaan Pekerjaan
Konstruksi melakukan evaluasi kewajaran harga dalam hal total penawaran harga dibawah nilai nominal 80% (delapan
puluh persen) HPS
80%
Contoh, Suatu Pekerjaan nilai HPS = Rp. 67.000.000.000,-
Nilai Penawaran Persentase Penawaran
No. Perusahaan Nilai Penawaran (Rp) Nilai 80% HPS (Rp)
Terkoreksi (Rp) terhadap HPS (%)
1 PT. A 44.890.000.000,00 44.890.000.000,00 67,00% 53.600.000.000,00 Dilakukan Evaluasi Kewajaran
Harga
2 PT. B 52.180.526.000,00 52.180.526.000,00 77,88% 53.600.000.000,00 Dilakukan Evaluasi Kewajaran
Harga
3 PT. C 52.800.000.500,00 53.598.995.000,00 80,00% 53.600.000.000,00 Dilakukan Evaluasi Kewajaran
Harga
4 PT. D 62.800.000.000,00 52.800.000.000,00 78,81% 53.600.000.000,00 Dilakukan Evaluasi Kewajaran
Harga
5 PT. E 53.750.000.000,00 53.750.000.000,00 80,22% 53.600.000.000,00 Tidak Dilakukan Evaluasi
Kewajaran Harga

Mengacu ke nominal 80% HPS,

bukan hasil Persentase thd HPS

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
9 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
PERSIAPAN KLARIFIKASI DAN EVALUASI
KEWAJARAN HARGA

F
1. Undangan Klarifikasi Kewajaran Harga
Pokja Pemilihan mengirimkan undangan Klarifikasi Kewajaran Harga yang berisi informasi:

Waktu persiapan klarifikasi

dengan mempertimbangkan lokasi penyedia,
lokasi kantor Pokja Pemilihan & waktu yang
diperlukan untuk menyiapkan bukti dukung. Mata Pembayaran Utama (MPU).
MPU ditetapkan oleh PPK berdasarkan
HPS
Waktu pelaksanaan klarifikasi, dilakukan
pada hari kerja & jam kerja. Personel yang berwenang menghadiri
yaitu Direktur atau personel Perusahaan
yang memperoleh kuasa Direktur
Perusahaan
Permintaan Bukti Dukung Klarifikasi,
berupa dokumen:
1) AHSP minimal untuk MPU; Cara pelaksanaan klarifikasi
2) bukti dukung harga satuan dasar pada MPU; dapat dilakukan dengan luring atau
3) bukti perhitungan kuantitas/koefisien yang ditawarkan daring;
4) informasi nilai keuntungan & biaya umum.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
11 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 CONTOH PENETAPAN MATA PEMBAYARAN UTAMA (MPU)

CONTOH : PEKERJAAN JALAN

Diurutkan dari
nilai yang
terbesar sd 80%

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
12 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
2. Tim Teknis Pendamping Evaluasi Kewajaran Harga
Pokja Pemilihan dapat didampingi oleh Tim Teknis Pendamping Evaluasi Kewajaran Harga, dengan ketentuan

Berjumlah gasal dan terdiri atas unsur BA hasil pendampingan hanya disampaikan
penyusun HPS (selain PPK pemilik paket) & kepada Pokja Pemilihan sebagai dasar
unsur lain yang kompeten dalam mengambil keputusan

Dibentuk dan ditetapkan oleh Bertugas menyusun & menandatangani Seluruh anggota Tim Teknis
KPA berdasarkan permintaan BA hasil pendampingan klarifikasi Pendamping menandatangani
dari Ketua Pokja Pemilihan kewajaran harga pakta integritas

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
13 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 PELAKSANAAN KLARIFIKASI DAN
EVALUASI KEWAJARAN HARGA UNTUK
PENAWARAN DI BAWAH 80% HPS

G
Pokja Pemilihan Meminta
Peserta Menyampaikan AHSP 01.
Ketentuan:
a. Peserta menyampaikan AHSP
sekurang-kurangnya untuk
MPU sesuai dengan format
tabel rincian AHSP dalam
Peraturan LKPP No. 12 Tahun
2021.
b. Bila AHSP masih
menggabungkan nilai biaya
umum dan biaya
keuntungan, Pokja Pemilihan
melakukan klarifikasi dan
memisahkan tersebut.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

15 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 Menyusun Format Klarifikasi
02. Kewajaran Harga

a. Pokja Pemilihan Menyusun format

klarifikasi kewajaran harga dengan
menggunakan format kertas kerja
Pokja Pemilihan.
b. Pokja Pemilihan memasukan kuantitas/
koefisien dan harga satuan dasar
kedalam format kertas kerja Pokja
Pemilihan sesuai AHSP yang
disampaikan oleh peserta.

SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
16 KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
 Meminta Penjelasan Terhadap
3. Kuantitas/Koefisien

Pokja Pemilihan meminta peserta menjelaskan

kuantitas/koefisien yang tercantum dalam
AHSP, dengan ketentuan:

Penjelasan nilai kuantitas/koefisien pada

a. kolom kuantitas akan diklarifikasi oleh Pokja
Pemilihan

Penjelasan masing-masing kuantitas/koefisien

berdasarkan perhitungan dari analisis
b. produktivitas yang disampaikan peserta
dalam dokumen bukti perhitungan
kuantitas/koefisien;

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
17 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
3. Meminta Penjelasan Terhadap Kuantitas/Koefisien
CONTOH TABEL ANALISIS PRODUKTIVITAS

SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI

KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR 3
 04. Menetapkan Kuantitas/ Koefisien Hasil Klarifikasi
a. Apabila penjelasan kuantitas/koefisien peserta:
1) memenuhi persyaratan & spesifikasi teknis maka kuantitas/koefisien
digunakan sebagai kuantitas/koefisien hasil klarifikasi;
2) tidak memenuhi persyaratan & spesifikasi teknis, maka kuantitas/
koefisien syarat & spesifikasi teknis merupakan hasil kesepakatan
bersama antara Pokja Pemilihan dan peserta;
3) tidak memenuhi persyaratan & spesifikasi teknis, serta tidak
mendapatkan kuantitas/koefisien yang dapat disepakati
antara Pokja Pemilihan & Peserta, maka menggunakan
kuantitas/koefisien dalam HPS.
b. Hasil perhitungan kuantitas/koefisien menjadi lampiran BA Klarifikasi
Kewajaran Harga.
c. Kesepakatan atau ketidaksepakatan Pokja Pemilihan terhadap
kuantitas/koefisien saat klarifikasi, dapat didasarkan pada BA hasil
pendampingan klarifikasi kewajaran harga.
d. Hasil klarifikasi dimasukan ke dalam format kertas kerja Pokja Pemilihan.
SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
19 KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
04. Menetapkan Kuantitas/ Koefisien Hasil Klarifikasi
Contoh Hasil Klarifikasi Kewajaran Harga (untuk Mata Pembayaran Utama)

SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI

KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR 20
 05. Menetapkan Harga Satuan Dasar Upah,
Bahan & Peralatan Hasil Klarifikasi
Peserta membuktikan harga satuan dasar upah, bahan, dan
peralatan yang ditawarkan, dengan melampirkan data-data :
a. Upah
1) Ketentuan Upah tenaga kerja berdasarkan
lokasi pekerjaan:
a) Tidak melintasi kab./kota, mengikuti UMK;
b) Melintasi lebih dari satu kab./kota,
mengikuti UMP;
c) Melintasi lebih dari satu provinsi,
mengikuti upah minimum salah satu provinsi.
2) Penawaran upah di bawah UMK/UMP, harga
satuan dasar hasil klarifikasi menggunakan
UMK/UMP;
3) Penawaran upah melebihi UMK/UMP, harga
satuan dasar hasil klarifikasi menggunakan
upah sesuai penawaran.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
21 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
b. Material/Bahan
1) Ketentuan Bukti Harga Satuan Dasar Material/Bahan dalam AHSP:
a) memenuhi spesifikasi teknis pekerjaan dalam dokumen pemilihan;
b) memperhitungkan semua unsur biaya (pengiriman, bea, retribusi,
pajak sampai pada lokasi pekerjaan);
c) menunjukkan bukti kepemilikan/ penguasaan yang valid (jika
milik sendiri).
2) Jika tidak dapat membuktikan harga satuan dasar, harga satuan
dasar hasil klarifikasi menggunakan yang ada di pasaran atau
yang ada dalam HPS;
3) Jika dokumen yang dibuktikan tercantum nilai ≤ harga satuan dasar
penawaran, maka bukti diterima dan harga hasil klarifikasi
mengikuti penawaran.
SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI KEWAJARAN
HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 Menetapkan Harga Satuan Dasar Upah,
05. Bahan & Peralatan Hasil Klarifikasi
Hasil Klarifikasi Dimasukan ke dalam Format Kertas Kerja Pokja Pemilihan
Simulasi Penetapan Harga Satuan Dasar Klarifikasi Bahan/Material

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI KEWAJARAN
22 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
05. Menetapkan Harga Satuan Dasar Upah,
Bahan & Peralatan Hasil Klarifikasi
Peserta membuktikan harga satuan dasar upah, bahan, dan
peralatan yang ditawarkan, dengan melampirkan data-data :

c. Peralatan
1) Ketentuan Bukti Harga Satuan Dasar Peralatan dalam AHSP: d. Hasil Klasifikasi
a) Dibuktikan dengan analisis harga satuan dasar peralatan atau
dukungan harga dari pemberi sewa;
b) Jika milik sendiri/sewa beli dibuktikan dengan bukti Hasil klarifikasi dimasukan
kepemilikan/sewa beli, kecuali telah dievaluasi pada tahap evaluasi ke dalam format kertas
penawaran teknis; kerja Pokja Pemilihan.
c) Peralatan sewa dibuktikan dengan surat dukungan harga dari
pemberi sewa & harga yang ditawarkan sudah memperhitungkan
biaya operasional dan/atau bahan bakar (apabila diperlukan);

2) Jika tidak dapat membuktikan, harga satuan dasar hasil klarifikasi yang
ada di pasaran atau menggunakan harga satuan dasar dalam HPS.

SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
23 KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
 Menetapkan Harga Satuan Dasar Upah,
05. Bahan & Peralatan Hasil Klarifikasi
Hasil Klarifikasi Dimasukan ke dalam Format Kertas Kerja Pokja Pemilihan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI KEWAJARAN
24 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
05. Menetapkan Harga Satuan Dasar Upah,
Bahan & Peralatan Hasil Klarifikasi
Contoh Tabel Analisis Harga Satuan Dasar Alat

SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI

25 KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
 Klarifikasi terhadap Perbedaan
6. Rincian Uraian pada AHSP antara
Penawaran dengan HPS
Klarifikasi dengan ketentuan:
1) Dalam hal peserta dapat membuktikan, kuantitas/koefisien hasil
Bila berdasarkan klarifikasi dan harga satuan dasar hasil klarifikasi menggunakan
a. metode pelaksanaan kuantitas/koefisien dan harga satuan dasar pada penawaran.
dapat diterima 2) Dalam hal peserta tidak dapat membuktikan kuantitas/koefisien dan
harga satuan dasar, kuantitas/koefisien hasil klarifikasi & harga
satuan dasar hasil klarifikasi berdasarkan rincian uraian AHSP pada
HPS.
Bila berdasarkan Kuantitas/koefisien hasil klarifikasi dan harga satuan dasar hasil
b. metode pelaksanaan klarifikasi berdasarkan rincian uraian AHSP pada HPS.
tidak dapat diterima

Bila pelaksanaan klarifikasi Pokja Pemilihan dapat memperoleh pertimbangan dari

terhadap perbedaan AHSP Tim Teknis atau melakukan klarifikasi kepada pihak
c. dan/atau terdapat keraguan yang mengeluarkan bukti pendukung.
terhadap bukti dukung

26 SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI

KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 Contoh Perbedaan
6. Rincian Uraian pada AHSP antara
Penawaran dengan HPS

Metode Berbeda, penggunaan alat

berbeda namun output/spesifikasi
sama

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI KEWAJARAN
27 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 Menghitung Harga Satuan
07. Hasil Klarifikasi MPU

Pokja Pemilihan menghitung harga satuan hasil

klarifikasi sekurang-kurangnya pada setiap MPU
tanpa memperhitungkan keuntungan berdasarkan
kuantitas/koefisien hasil klarifikasi dan harga satuan
dasar hasil klarifikasi.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 28 KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
08. MENGHITUNG HARGA SATUAN
PENAWARAN YANG BUKAN MPU
a. Dalam hal harga satuan penawaran yang
bukan MPU disampaikan peserta masih
menggabungkan nilai biaya umum dan biaya
keuntungan, Pokja Pemilihan melakukan
klarifikasi dan memisahkan nilai biaya umum
dan keuntungan tersebut;
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
29 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
b. Pokja Pemilihan menghitung setiap harga
satuan penawaran yang bukan MPU dengan
tidak memasukkan/memperhitungkan nilai
keuntungan, sehingga diperoleh hasil
klarifikasi harga satuan yang bukan MPU.
SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI KEWAJARAN
HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 Menghitung Total
09. Harga Klarifikasi
10.
Membandingkan Total
Pokja Pemilihan memasukkan hasil Harga Hasil Klarifikasi
perhitungan angka 7 dan angka 8 dengan Penawaran
ke dalam tabel Daftar Kuantitas
dan Harga hasil klarifikasi Pokja Pemilihan membandingkan
sehingga diperoleh total harga total harga hasil klarifikasi
hasil klarifikasi tanpa keuntungan. tanpa keuntungan dan PPN
dengan total harga penawaran
terkoreksi tanpa PPN sebagai
dasar untuk menentukan
kewajaran harga

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
30 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 Menghitung Total
09. Harga Klarifikasi
Pokja Pemilihan memasukkan hasil perhitungan tahap 7 dan tahap 8 ke dalam tabel Daftar Kuantitas
dan Harga hasil klarifikasi sehingga diperoleh total harga hasil klarifikasi tanpa keuntungan

Penawaran Penawaran Hasil

terkoreksi diluar
V Klarifikasi
PPN S diluar keuntungan
31 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
dan PPN
11. Kesimpulan Evaluasi Kewajaran Harga

a. Jika total harga hasil klarifikasi lebih kecil atau sama dengan total
harga penawaran, maka harga dinyatakan wajar dan jaminan
pelaksanaan dinaikkan sebesar 5% dari nilai HPS.

b. Jika total harga hasil klarifikasi lebih besar dari total

harga penawaran, maka harga dinyatakan tidak wajar
dan penawaran dinyatakan gugur.

c. Hasil evaluasi kewajaran harga dituangkan dalam:

1) BA Hasil Klarifikasi Kuantitas/Koefisien dan Harga
Satuan Dasar (tanda tangan Pokja dan Peserta);
1) Berita Acara Hasil Evaluasi Kewajaran Harga (tandatangan
Pokja);
2) Surat Pernyataan Bersedia Menaikkan Jaminan Pelaksanaan
bila Peserta menjadi pemenang;

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
32 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
11. Kesimpulan Evaluasi Kewajaran Harga
Contoh Tabel Kesimpulan Hasil Evaluasi Kewajaran Harga

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI KEWAJARAN
33 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 Contoh Tabel Berita Acara Hasil Klarifikasi
Koefisien dan Harga Satuan Dasar

11. Kesimpulan Evaluasi

11. Kewajaran Harga

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI KEWAJARAN
34 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
11. Kesimpulan Evaluasi Kewajaran Harga

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI KEWAJARAN
35 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 Contoh Format Berita Acara Hasil Evaluasi Contoh Format Surat Pernyataan Bersedia
Kewajaran Harga Menaikkan Jaminan Pelaksanaan

36
 Contoh Berita Acara Hasil Pendampingan Klarifikasi Kewajaran Harga (1)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
37 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 Contoh Berita Acara Hasil Pendampingan Klarifikasi Kewajaran Harga (2)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
38 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
 Contoh Pakta Integritas Tim Pendamping Evaluasi Kewajaran Harga

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SE MENTERI PUPR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TERTIB EVALUASI
39 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEWAJARAN HARGA PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
TERIMA KASIH

DIREKTORAT PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PUPR