A. Spesifikasi Umum
1. Spesifikasi teknis ini berisi penjelasan dan ketentuan-ketentuan atas pekerjaan-
pekerjaan konstruksi di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air serta
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Dokumen Kontrak.
2. Kualitas dari hasil pekerjaan dilaksanakan harus baik dan memenuhi persyaratan yang
ada dalam kontrak, serta dalam pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus menggunakan
bahan-bahan buatan dalam negeri atau. bahan-bahan kandungan lokalnya 100%.
3. Dalam pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa/pelaksana harus mentaati peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan pekerjaan misalnya :
Undang-undang tentang lingkungan
Undang-undang keselamatan kerja
Undang-undang ketenagakerjaan
Perda terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
Peraturan terkait Protokol Kesehatan COVID-19
4. Pengguna Jasa harus melindungi pemilik dari tuntutan patent lisensi, serta hak
cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang akan digunakan atau disediakan
kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan.
5. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, spesifikasi teknis, bahwa semua barang dan
bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah harus baru atau belum
digunakan, belum kadaluarsa serta dalam pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor.
SU-2.1 Geologi
Topografi wilayah sangat bervariasi antara dataran, lembah dan berbukit-bukit dengan
ketinggian antara 329 meter dan 1.458 meter di atas permuakaan laut. Daerah (Kabupaten
Solok) disamping mempunyai banyak sungai juga memiliki beberapa danau yang terkenal
dengan pesona keindahan alamnya. Diantara danau-danau tersebut, yang terluas adalah
Danau Singkarak, diikuti oleh Danau Kembar (Danau Diatas dan Danau Dibawah) serta
Danau Talang. Selain itu Kabupaten Solok juga memiliki satu Gunung Merapi yaitu Gunung
Talang.
Sungai-sungai utama yang terdapat di Kabupaten Solok adalah Batang Lembang. Batang
Lembang mempunyai karakteristik sungai dengan Pola Dendritik dan Bentuk Daerah
Pengaliran Sungai (DPS) berbentuk paralel. Bentuk ini mempunyai corak di mana dua buah
jalur daerah pengaliran bersatu pada bagian hilir sehingga banjir akan terjadi di bagian hilir
titik pertemuan jalur sungai tersebut. Melihat kondisi gejala alam dan pemukiman penduduk,
jalan lingkungan yang selalu terancam, maka pengendalian banjir batang lembang ini
menjadi prioritas agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar nantinya.
SU-2.2 Iklim
Sesuai dengan topografinya, daerah (Kabupaten Solok) yang cukup bervariasi, mulai dari
dataran tinggi hingga dataran yang relatif rendah di bagian utara, dengan ketinggian berkisar
antara 100 meter hingga di atas 1.000 meter dari permukaan air laut. Daerah iklim tropis,
bulan kering (kemarau) terjadi pada bulan Juni s/d Oktober dan musim penghujan terjadi pada
bulan Nopember s/d Mei.
SU-2.5 Pekerjaan yang Dilakukan Oleh Penyedia Jasa Lain (Sub Kontraktor)
1. Proyek menjamin hak untuk melaksanakan setiap pekerjaan di luar Kontrak ini
baik atas usahanya sendiri maupun Penyedia jasa lain yang berkaitan dengan Proyek ini.
2. Penyedia jasa setiap saat harus dapat menunjukkan bahan/material dan
penyimpanannya serta pelaksanaan pekerjaan kepada Pemimpin Proyek atau penyedia
jasa lainnya dan harus mengkoordinasikannya dengan sebaik-baiknya.
3. Penyedia jasa tanpa pungutan apapun harus mengijinkan Proyek atau penyedia
jasa lainnya lainnya untuk menggunakan jalan-jalan, jembatan-jembatan, instalasi
penerangan dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dibangun penyedia jasa untuk pekerjaan-
pekerjaan yang ada, tanpa mengakibatkan kenaikan harga atas material.
PASAL SU – 3 : GAMBAR
Penyedia Jasa Semua bahan/material dan peralatan yang akan dipergunakan, dalam
pelaksanaan harus menurut standar dan spesifikasi yang telah ditentukan di Indonesia atau
setara dengan standar dan spesifikasi yang berlaku dan diterbitkan dan disetujui di negara
dimana peralatan tersebut dibuat. Material dan peralatan tersebut harus merupakan produk
mutakhir atau revisi-revisi dari standar dan spesifikasi paling tidak bertanggal 30 (tiga puluh) hari
sebelum tanggal pembukaan penawaran, termasuk perubahan dan atau tambahan.
Dalam hal terjadi ketidaksesuaian persyaratan antara spesifikasi yang tersedia, standar ataupun
kodenya, dengan spesifikasi-spesifikasi ini maka spesifikasi-spesifikasi ini yang akan berlaku.
Referensi atau standar dan spesifikasi atas bahan/material dan peralatan dari suatu pabrik
tertentu harus diikuti dengan kata-kata “or equivalent/atau ekivalen”, Penyedia Jasa boleh
mengusulkan ekivalen dari standar, spesifikasi, material atau ekivalen yang harus menurut
ketentuan yang berkaitan dengan yang dicantumkan secara terperinci.
Bila Penyedia Jasa mengusulkan ekivalen standar dan spesifikasi atas ekivalen bahan/material
dan peralatan maka Penyedia Jasa harus mencatat perubahan standar dan spesifikasi yang
lengkap dan informasi serta data atas bahan/material dan peralatan untuk memperoleh
persetujuan Direksi. Penyerahan tersebut harus tepat pada waktunya, kelalaian/kegagalan
untuk melakukan hal tersebut atau pengaduan dari setiap ekivalen material dan peralatan yang
diusulkan sebelum memperoleh persetujuan Direksi, akan merupakan risiko Penyedia Jasa.
Bilamana suatu referensi dibuat untuk standar atau spesifikasi untuk menyerahkan
bahan/material atau peralatan, seperti the American Society for Testing and Materials, referensi
tersebut harus disebutkan dengan singkatan dari standar atau spesifikasi yang disertai dengan
surat tersendiri dan atau uraian, seperti ASTM : C76.
Berikut ini merupakan sebuah daftar mengenai nama singkatan dan kepanjangannya dari standar
dan atau spesifikasi yang berkaitan dengan dokumen-dokumen Kontrak dan termasuk singkatan
dari standar dan spesifikasi beserta alamat-alamatnya dimana salinan-salinan dari standar dan
spesifikasi tersebut dapat diperoleh.
USFS United States federal Specifications from :
Specification Sales (3 FRSBS) Building 197 Washington Navy Yard,
General Services Administration, Washington, D.C. 20407, U.S.A.
AISI American Iron and Steel Institute
1000 - 16th Street NM Washington, D.C. U.S.A.
ANSI American National Standards Institute
1430 Broadway New York, New York 10018, U.S.A.
ASTM American Society for Testing and Materials 19166 Race Street
Philadelphia, Pensylvania 19103, U.S.A.
ASME American Society Of Mechanical Engineers 345 East 47th Street New Yort,
New York 10017, U.S.A.
AISC American Institute of Steel Construction, Inc. 1221 Avenue of the American New
York, New York 10020, U.S.A.
AWS American Welding Society, Inc.
2501 NW Seventh Street Miami, Florida 33125, U.S.A.
IEEE Institute of Electrical and Electronics Engineers 345 East 47th Street New York,
New York 10017, U.S.A.
IPCEA Insulated Power Cable Engineers Association 192 Washington Street
Belmont, Massachusetts 02178
NEMA National Electrical Manufacturers Association, 155 East 44th Street. New York,
New York 10038, U.S.A.
USBR United States Bureau of Reclamation
Attention Code 1330 P.O. Box 25007, Denver Colorado 80225, U.S.A.
Biaya untuk penyerahan data dan informasi untuk memperoleh persetujuan ekivalen Standar dan
Spesifikasi atas ekivalen dari bahan/material dan peralatan, termasuk biaya atas sesuatu data
tambahan, test/pengujian dan pengawasan yang diminta oleh Direksi, harus termasuk dalam
harga penawaran dalam daftar kuantitas yang digunakan dalam pekerjaan.
Laporan harus ditandatangani oleh Penyedia Jasa atau perwakilannya dan 6 (enam) salinan
harus dibuat untuk Direksi yang setelah ada persetujuan atas laporan tersebut akan
menandatangani dan mengembalikan satu salinan kepada Penyedia Jasa.
Laporan Bulanan diberikan kepada Direksi, masing-masing sebelum tanggal 10 (sepuluh)
dalam bulan bersangkutan dari waktu ke waktu selama pelaksanaan Kontrak. Penyedia Jasa
harus menyerahkan sebanyak 10 (sepuluh) copy laporan akhir sesudah penyerahan pertama
atau selama masa pemeliharaan belum habis. Laporan akhir harus mencakup secara
keseluruhan apa yang tercantum dalam kontrak , cara pelaksanaan, kemajuan progres fisik
nyata, bahan-bahan, alat, staff dan tenaga yang digunakan, catatan tentang permasalahan
yang timbul dan pemecahannya, gambar-gambar, foto-foto dan lain-lain. sesuai petunjuk
Direksi. Biaya untuk laporan ini harus sudah diperhitungkan/masuk dalam overhead Penyedia
Jasa.
SU-6.1 Umum
a. Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan/material dan peralatan yang
diperlukan dalam pekerjaan, termasuk dua unit kendaraan roda 4, tiga unit kendaraan
roda 2, satu unit Waterproof Drone, satu unit standar Drone dengan resolusi kamera
minimal 4K, dua unit Handy Cam tiga unit kamera, dan satu unit alat ukur (TS) dengan
toleransi minimal 3 mm, kecuali dinyatakan lain dalam dokumen kontrak apabila
dibutuhkan.
b. Bahan/material tersebut harus dalam keadaan baru dan berkualitas baik dan memenuhi
semua persyaratan kontrak terlebih dahulu. Semua pemuatan, pengangkutan dari
tempat asal ke lapangan, pembongkaran muatan di lapangan dan pemasangan semua
material dan peralatan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
c. Semua bahan/material yang akan dikirim ke Indonesia (bila ada) harus dipak sedemikian
rupa untuk menghindari bahan/material dan peralatan tersebut dari kerusakan baik pada
waktu pengiriman lewat laut, selama transit maupun selama penyimpanan di lapangan.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi akibat
pengepakan yang tidak baik. Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk
memenuhi persyaratan pada pasal ini harus sudah dimasukkan dalam penawaran
untuk berbagai item dalam Rencana Anggaran Biaya.
d. Dalam hal terjadi kemerosotan nilai atas bahan/material dan peralatan bagi Proyek, dan
berkurangnya harga bagi Kontraktor atas material dan peralatan yang ditentukan, maka
harus dilaksanakan penyesuaian menurut ketentuan Direksi. Penyesuaian tersebut
harus dibuat oleh Direksi pada saat suatu bahan/material dan peralatan yang memadai
disetujui oleh Direksi dan hal itu akan diatasi dengan didasari pada kemajuan
pembayaran 2 (dua) bulanan kepada Penyedia Jasa.
e. Sebelum penyerahan pekerjaan yang terakhir (penyerahan kedua), Penyedia Jasa
harus menyerahkan kepada Proyek, semua kebutuhan akan suku cadang atau alat-alat
khusus, lainnya yang termasuk dalam semua bahan/material dan peralatan yang harus
disediakan oleh Penyedia Jasa, sesuai dengan Kontrak yang telah disepakati.
Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua peralatan kerja dalam jumlah yang cukup
sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan. Disamping peralatan kerja utama, Penyedia Jasa
harus menyediakan peralatan kerja bantu yang cocok dan lazim digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini serta jumlah yang cukup. Selama berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan penerangan pada malam hari sehingga
seluruh lokasi kerja dapat dikontrol pada malam hari.
SU-6.2 Persetujuan
Sebelum melaksanakan pembelian atau pembuatan suatu produk, Penyedia Jasa harus
memberikan keterangan yang diperlukan, untuk memperoleh persetujuan dari Direksi bagi
semua bahan/material dan peralatan tersebut di atas yang diusulkan oleh Penyedia Jasa
untuk diserahkan. Pemberitahuan tersebut harus tepat waktunya dan kegagalan untuk
melakukan hal tersebut ataupun pembelian suatu bahan/material atau peralatan sebelum
memperoleh persetujuan, akibatnya akan ditanggung sendiri oleh Penyedia Jasa.
Bilamana gambar -gambar yang akan diserahkan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan
informasi yang diberikan oleh Penyedia Jasa, maka Penyedia Jasa harus menyerahkan
informasi tersebut untuk memperoleh persetujuan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelum Kontraktor meminta penyerahan gambar-gambar tersebut kepada Pemerintah.
Informasi di atas harus terdiri atas : gambar- gambar, spesifikasi, petunjuk penggunaan dan
pemeliharaan dan katalog bergambar termasuk izin quary.
SU-6.3 Inspeksi/Pemeriksaan
Semua bahan/material dan peralatan harus dapat diperiksa oleh Direksi. Direksi diperbolehkan
memeriksa bahan/material dan peralatan selama pembuatannya dan sebelum dilakukan
persiapan untuk pengirimannya, memeriksa pengepakannya pada waktu siap untuk dikirim dan
menyaksikan uji/test yang dilakukan.
Pemeriksaan dimungkinkan pada satu atau tempat-tempat berikut ini :
1. Tempat barang tersebut diproduksi atau dibuat.
2. Tempat pemberangkatan untuk pengiriman, atau
3. Di lapangan seperti ditentukan Direksi.
Untuk memperoleh waktu yang cukup untuk pemeriksaan, Penyedia Jasa harus memberikan
salinan sebanyak 3 (tiga) copy dari Surat Pesanan, termasuk gambar-gambar atau keterangan
lain yang benar, mengenai bahan/material dan peralatan dimana pemeriksaan akan dilakukan
sebagaimana diminta oleh Direksi, atau harus memberikan keterangan-keterangan lain pada
pelaksanaan pesanan pengadaan tersebut atau dipesan secara lisan atau dengan surat. Biaya
pemeriksaan merupakan beban Penyedia Jasa dan harus dimasukkan dalam harga
penawaran untuk item-item yang dapat dipakai dalam Rencana Anggaran Biaya. Pemeriksaan
bahan/material dan peralatan atau mengabaikan pemeriksaan tersebut tidak membebaskan
Penyedia Jasa dari tanggung jawab untuk memberikan bahan/material dan peralatan yang
memenuhi semua persyaratan yang tersebut di dalam Kontrak.
SU-7.1 Umum
Selama dalam pelaksanaan Penyedia Jasa harus selalu memperhatikan hal-hal antara lain
mengenai sanitasi dan fasilitasnya, penerangan, bahan bakar, sarana olah raga, alat
pemadam kebakaran, ketenangan dll. Untuk itu Kontraktor harus membagi-bagi tugas dengan
membentuk struktur organisasi, sehingga dapat dengan mudah mengontrolnya.
Penyedia Jasa boleh menggunakan jalan umum, jalan desa dan jalan inspeksi pada saluran
yang ada atau saluran baru atau saluran pembuang dengan persetujuan direksi. Penyedia
Jasa boleh menggunakan jalan penghubung sementara yang dibuat oleh Penyedia Jasa lain
yang bekerja pada Proyek di Sumatera Barat. Dalam hal ini, Penyedia Jasa harus
membayar pembuatan, pemeliharaannya dan perbaikannya berdasarkan perjanjian bersama
antar kontraktor. Direksi atau Pemberi Tugas tidak akan menerima tuntutan terhadap
pemakaian bersama pada jalan penghubung yang dibuat oleh Penyedia Jasa.
Semua biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa yang dipergunakan sesuai dengan
persyaratan dalam Klausul ini dan Klausul –7 dalam Spesifikasi Umum harus dianggap
sudah termasuk dalam harga Lump Sum di dalam Daftar Kuantitas dan Harga berikut semua
kompensasi yang diperlukan diluar batas tanah DMI yang ditentukan oleh pemberi tugas
untuk pekerjaan-pekerjaan dan pekerjaan sementara, jika ada.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan pada
biaya bahan/material harus dianggap termasuk dalam harga satuan yang terkait dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
ST-1.3. Kantor, Gudang dan Bengkel untuk Penyedia Jasa
Penyedia jasa harus membuat, merawat dan selanjutnya membongkar bangunan sementara
seperti kantor, bengkel, gudang dan pagar yang hanya diperlukan pada saat pelaksanaan.
Penyedia jasa harus mengirimkan rencana pelaksanaan secara detail termasuk fasilitas
sementara kepada direksi selambat-lambatnya 30 hari setelah penandatanganan kontrak,
sesuai dengan Klausul-15 Syarat-syarat Umum. Usulan ini akan dirubah bila diperlukan dan
pelaksanaan bangunan-bangunan tersebut tidak boleh dimulai sebelum usulan resmi
disetujui oleh direksi.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan. Kantor,
Gudang dan Bengkel untuk penyedia jasa harus dianggap termasuk dalam harga satuan
yang terkait dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk fasilitas sementara penyedia jasa.
ST-1.4. Perumahan dan Barak untuk Staf dan Tenaga Penyedia Jasa
Penyedia jasa harus menyediakan, merawat dan membongkar semua bangunan sementara
dimana direksi atau pemberi tugas, staf penyedia jasa dan sub-kontraktor akan berada
termasuk perabot, penerangan, air minum, saluran, jalan, tempat parkir, tempat buangan dan
akomodasi yang bersifat sementara.
Sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum penanganan pekerjaan ini, Penyedia jasa harus
mengirimkan rencana dan detail usulan bangunan termasuk fasilitasnya kepada direksi.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan Fasilitas
Kesehatan, termasuk pengadaan, operasi dan pengangkutan dengan ambulance semua
pegawai yang terluka atau sakit ke Rumah Sakit Pemerintah di Kabupaten Solok atau tempat
lainnya harus dianggap termasuk dalam harga satuan pada bagian yang terkait, dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
ST-1.9. Peralatan, Material dan Personil yang Harus Disediakan Oleh Penyedia Jasa
ST-1.9.1. Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan, bahan/material dan tenaga kerja yang
memenuhi syarat untuk menyelesaikan pekerjaan kecuali yang sudah disediakan di dalam
kontrak. Semua peralatan dan material yang merupakan bagian dari pekerjaan harus baru
dan harus sesuai dengan standar yang tercantum dalam spesifikasi atau standar yang
ditunjukkan dalam Spesifikasi Umum Pasal SU-4 : Standar dan Spesifikasi, kecuali bila
ditentukan lain. Bila penyedia jasa mengusulkan pengadaan peralatan atau material yang
tidak sesuai dengan standar yang disebutkan diatas harus memberi tahu dan mendapatkan
persetujuan tertulis dari direksi terlebih dahulu.
Disamping peralatan kerja utama, penyedia jasa perlu menyediakan peralatan kerja bantu
yang cocok dan lazim digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini serta jumlah yang cukup.
Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan perlu juga menyediakan penerangan pada
malam hari sehingga seluruh lokasi kerja dapat dikontrol pada malam hari. Berikut jenis
peralatan utama dalam memenuhi pelaksanaan pekerjaan. (Surat Edaran PUPR No.
22/SE/M/2020 Tanggal 21 Oktober 2020) yaitu:
Tabel ST.2.1 Kebutuhan Alat Untuk Tender
1 Excavator Standar Setara 80-140 HP 3 Unit Milik sendiri/ Sewa Beli /Sewa
2 Dump Truck 6-8 Ton 3 Unit Milik sendiri/ Sewa Beli /Sewa
Molen 3
3 0,3-0,6 m 3 Unit Milik sendiri/ Sewa Beli /Sewa
4 Pompa Air (Submersible) 4 Inch 3 Unit Milik sendiri/ Sewa Beli /Sewa
5 Vibro Roller 5-8 Ton 1 Unit Milik sendiri/ Sewa Beli /Sewa
1 Excavator Standar Setara 80-140 HP 4 Unit Milik sendiri/ Sewa Beli /Sewa
2 Dump Truck 6-8 Ton 6 Unit Milik sendiri/ Sewa Beli /Sewa
Molen 3
3 0,3-0,6 m 6 Unit Milik sendiri/ Sewa Beli /Sewa
4 Pompa Air (Submersible) 4 Inch 6 Unit Milik sendiri/ Sewa Beli /Sewa
5 Vibro Roller 5-8 Ton 1 Unit Milik sendiri/ Sewa Beli /Sewa
ST-1.9.6. Spesifikasi, Brosur dan Data Yang Harus Diserahkan Oleh Penyedia Jasa
Penyedia jasa harus menyerahkan 3 (tiga) set spesifikasi lengkap, brosur dan data
mengenai material dan peralatan yang akan didatangkan sesuai Kontrak kepada direksi
untuk disetujui, didalam 90 (sembilan puluh) hari setelah menerima surat perintah kerja.
Bagaimanapun juga persetujuan terhadap spesifikasi, brosur dan data tersebut tidak akan
melepaskan penyedia jasa dari tanggung jawabnya sesuai dengan kontrak.
Tabel ST.3 Mobilisasi dan Demobilisasi Jenis Alat Berat dan Alat-Alat lainya
Semua biaya bongkar-muat, retribusi, asuransi dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan
ini menjadi beban Penyedia Jasa. Pembayaran pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
diperitungkan dalam harga satuan Lump sum.
Semua galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang tercantum
pada gambar atau garis dan elevasi tertentu sesuai dengan petunjuk Direksi. Penyedia
Jasa harus merapikan semua galian sesuai garis-garis dan elevasi yang tercantum
pada gambar atau petunjuk Direksi.
Bila galian berikut perapiannya telah selesai dikerjakan, Direksi harus diberitahu untuk
melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. Sebelum diperiksa dan disetujui Direksi,
galian tidak diperkenankan ditimbun kembali atau ditutup dengan beton. Kontraktor
boleh melanjutkan pekerjaan tahap berikutnya setelah mendapat ijin tertulis dari Wakil
Direksi.
Semua akibat penggalian atau kelebihan penggalian yang dikerjakan oleh Kontraktor
untuk tujuan dan alasan tertentu kecuali atas perintah Direks adalah menjadi beban
Kontraktor. Jika diperlukan untuk mengatasi semua akibat penggalian dan kelebihan
galian tersebut, diisi dengan tanah yang dipadatkan, pasir, kerikil atau beton atau
bahan lain yang ditetapkan oleh Direksi atas biaya Kontraktor.
Pembayaran pekerjaan galian tanah dengan alat berat (mekanis) diperhitungkan dalam
3
harga satuan per m dan dibedakan atas jenis material dan tingkat kesulitan pekerjaan
galian tersebut seperti galian dengan material sirtu dan galian dengan jenis batu berkoral.
Semua pekerjaan yang berhubungan dengan galian terbuka harus dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga mematuhi norma pelestarian tanah dan harus disetujui oleh
Direksi.
Pada pembuangan tanah galian di lokasi sementara adalah merupakan satu kesatuan dalam
pembuangan tanah bekas galian pada daerah lokasi tetap (tidak ada perhitungan harga
satuan tersendiri).
1) Pengangkutan ke Lokasi penyimpanan tanah tetap stok pile Untuk Bahan Timbunan
Kembali
Tanah yang digali harus sesuai dengan rencana penggalian yang ada dalam gambar
dan harus dibuang pada lokasi/tempat yang ditujukan dalam gambar atau yang disetujui
oleh Direksi.
Material yang akan dipakai untuk bahan timbunan kembali serta mendapat persetujuan
dari Direksi ditempatkan dan dihamparkan secara merata dengan ketebalan hamparan
tanah yang memungkinkan untuk pengeringan serta terpisah dari bahan galian yang
tidak terpakai (dibuang).
2) Pengangkutan ke Lokasi Pembuangan Tanah Tetap/Tidak Dipakai
Tanah bekas galian yang kurang baik atau kelebihan dari timbunan yang dibutuhkan
harus dibuang pada lokasi yang telah disetujui oleh Direksi.
Semua bekas galian yang tidak dipakai harus diratakan/dirapikan serta lokasinya telah
ditentukan oleh Direksi.
Atas saran/petunjuk Direksi Kontraktor harus memperbaiki kembali pembuangan tanah
dan dipadatkan dengan buldozer agar rapi, jangan sampai mengakibatkan terjadinya
lingkungan yang kurang baik dan segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab
kontraktor.
3) Pengukuran dan Pembayaran Galian Tanah (Mekanik)
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan galian setiap klasifikasi material harus dibuat
menurut batas, tingkatan dan ukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai
petunjuk Direksi. Pengukuran tersebut didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum
galian hingga permukaan galian seperti disebut diatas. Klasifikasi material yang digali
ditentukan Direksi berdasarkan analisa dan pertimbangan Direksi.
Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas yang diukur sebelum pekerjaan galian
dimulai hingga galian selesai dilaksanakan dan harga satuan yang per meter kubik (m3)
seperti yang dicantumkan dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan pekerjaan
galian tersebut sudah mencakup biaya pekerja, bahan-bahan dan alat-alat yang
diperlukan untuk menggali, perataan, pencegahan longsoran, penimbunan kembali di
tempat menurut petunjuk Direksi, pengangkutan bahan ke tempat penimbunan,
pembuangan tanah yang tidak digunakan dan lain-lain pekerjaan yang berkaitan dengan
pekerjaan tersebut.
Pada bagian tertentu dari permukaan konstruksi pasangan batu perlu diplester atau disiar
seperti dicantumkan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi. Selain itu pada tempet-
tempat tertentu harus dipasang lubang-lubang drainase yang pemasangannya akan
bersama-sama dengan saat pelaksanaan pekerjaan pasangan.
ST-2.2.4.2. Material
1. Batu Pasangan
Batu yang digunakan untuk pekerjaan ini berasal dari tambang batu Kali/Gunung yang
mempunyai izin quarry dari pemerintah setempat, bebas/bersih dari tanah/lumpur saat
pemasangan. Batu yang tidak memenuhi persayaratan teknis harus secepatnya
disingkirkan dari lokasi pekerjaan
2. Pasir
Pasir pasang memenuhi ketentuan secara teknik layak dipergunakan sebagai bahan
campuran pasangan batu dan harus persetujuan dari Direksi.
3. Semen
Semen yang akan digunakan harus semen yang baik sesuai yang disyaratkan untuk
adukan beton Pasal ST-2.2.8.
4. Air
Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih, jernih dan tidak mengandung material
yang merugikan.
ST-2.2.4.4. Pelaksanaan
Pelaksanaan pasangan batu kali/gunung harus mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
1. Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu, pasir dan air dilokasi
kerja, kelengkapan peralatan dan alat bantu seperti kotak penampung adukan,
penampung air, plastik pelindung hujan, tukang batu dan buruh pembantu, tenaga dan
sarana pengangkutan adukan.
2. Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar design bangunan. Dalam
kotak dan hamparkan serta ratakan pasir setebal 5 - 10 cm sebagai lantai kerja.
3. Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru ukur) dan minta
persetujuan Direksi bila telah selesai gambar kontrak.
4. Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang melekat
serta basahi dengan air agar ikatannya dengan adukannya menjadi kuat.
5. Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan adukan setebal 3-
5 cm, kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2 -3 cm (tidak
bersinggungan) pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan.
6. Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan
menggunakan sendok adukan.
7. Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak (pada dinding penahan,
sayap bendung dan sebagainya). Suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung
pipa bagian dalam dipas bersamaan dengan pasangan batu.
8. Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal dengan jarak
tertentu sesuai gambar kontrak. Baris pipa suling berikutnya (dialasnya) dipasang
berselang-seling arah vertical.
9. Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan ditutup plastik agar pasangan yang
masih baru tersebut tidak rusak karena air hujan.
ST-2.2.5.3. Pelaksanaan
1. Permukaan pasangan batu yang akan diplester harus disiram dengan air yang bersih dan
telah disetujui oleh Direksi.
2. Tebal plesteran minimal 1,0 cm, dan bagian permukaan luar diaci dengan semen portland.
3. Plesteran harus kelihatan rapih dengan permukaan yang halus dan rata.
4. Pada waktu hujan pekerjaan harus ditunda, plesteran yang belum keras harus dilindungi
dari air hujan.
Pengukuran dan pembayaran
Volume pekerjaan plesteran camp. 1:3 + Acian unluk pembayaran diukur dalam meter
persegi (m 2) dan luas plesteran sesuai dalam kontrak yang dilaksanakan sesuai petunjuk
Direksi atau Pengawas.
ST-2.2.6.2. Pelaksanaan
a. Gambar penulangan disiapkan oleh penyedia jasa
- Penyedia jasa harus menyiapkan dan mengajukan untuk disetujui Direksi,
gambar detail penulangan untuk semua konstruksi termasuk gambar penempatan
tulangan, diagram pembengkokan tulangan dan daftar tabel tulangan. Gambar detail
beserta daftar tabel penulangan dari Kontraktor harus disiapkan dari gambar
pelaksanaan Kontraktor dan spesifikasi. Gambar dan daftar tersebut dari
Kontraktor harus menunjukkan detail-detail yang perlu untuk memeriksa penulangan
selama penempatan dan pemakaian pada pembuatan kuantitas pembayaran.
- Penyedia jasa harus mengajukan 4 lembar masing-masing gambar penulangan
detail untuk disetujui Direksi.
Gambar detail Penulangan akan ditinjau oleh Direksi untuk disesuaikan dengan
perencanaan dan diperiksa dimensinya. Kesalahan, kelalaian atau koreksi akan diberi
tanda gambar cetakan, atau dengan kata lain dijelaskan ke Kontraktor dan setiap 1
lembar gambar akan dikembalikan ke Kontraktor untuk diperbaiki. Kontraktor
harus membuat semua koreksi yang diperlukan dan diperlihatkan pada gambar yang
dikembalikan dan dianjukan kembali untuk disetujui dengan membubuhi tanda revisi
I. Koreksi dan persetujuan Direksi tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor
untuk membetulkan detail atau kesesuaian dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
b. Penempatan tulangan
1. Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau dimana ditentukan
oleh Direksi.
2. Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar. Atas dasar persetujuan
Direksi, Kontraktor dapat mengubah tempat jarak dan mungkin spasi tulangan
ditambah ditempat lain dari yang terlihat pada gambar. Dipindahkannya spasi atau
ditambahkannya spasi dengan persetujuan Direksi, akan termasuk perhitungan
volume pembayaran penulangan.
3. Penempatan tulangan harus rapi, tidak berdempetan, antara tulangan
tersebut. Rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan diperiksa untuk
penyesuaikan dengan kebutuhan ukuran, bentuk, panjang, spasi, letak dan jumlah
yang dipasang.
4. Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan
permukaan beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karat berat, kotoran,
genangan air, lemak atau bahan asing yang menurut pendapat Direksi dapat
mengganggu kekuatan beton. Panjang impitan pada penyambungan tulangan harus
sesuai dengan ketentuan dalam PBI.
5. Penulangan harus ditempatkan dengan teliti dan pada posisi yang tepat dengan
menggunakan kawat tidak kurang dari diameter 0,9 mm pada pertemuan tulangan
dan diikat pada penyangga dan penjaga jarak (spacer) agar tidak berubah selama
pengecoran beton.
6. Kecuali disyaratkan oleh Direksi, tulangan harus ditempatkan dalam toleransi untuk
selimut beton, bervariasi sebagai berikut :
- Tulangan 6 mm dengan selimut beton 50 mm atau kurang
- Tulangan 9 mm dengan selimut beton 51 - 60 mm
- Tulangan 12 mm dengan selimut beton lebih dari 60 mm
- Variasi dari syarat spasi tulangan : 25 mm
Panjang setengah dari batangan pantek harus ditutup dengan pipa PVC diameter 25
mm bahan-bahan lain yang disetujui untuk mencegah pengikatan dan harus ditetapkan
pada jarak-jarak sebagaimana diperlihatkan pada gambar-gambar atau sebagaimana
ditentukan oleh Direksi. Setengahnya yang lain harus diikat kuat pada suatu sisi dari
sambungan.
Pengukuran dan pembayaran
Volume pekerjaan pembesian untuk pembayaran diukur dalam koli gram (kg) dan luas
pembesian sesuai dalam kontrak yang dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi atau pengawas.
ST-2.2.8. Pekerjaan Beton K.225, Beton K.175 dan K.125 (Ready Mixed)
ST-2.2.8.1. Umum
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan yang disyarakan Semua pekerjaan konstruksi beton harus dibuat menurut
gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi.
2. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan, penyedia jasa harus
mengajukan rencana kerja kepada Direksi yang meliputi peralatan yang digunakan
untuk proses, penanganan pengangkutan pencampuran dari spesi beton, metode
yang digunakan, jumlah tenaga kerja serta gambar pelaksanaan, guna mendapatkan
persetujuan dari Direksi.
3. Bila penyedia jasa menggunakan spesi dari hasil campuran beton yang sudah jadi
("ready mixed concrete"), maka penyedia jasa selambat-lambatnya dalam waktu 30
(tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan dimulai memberitahukan secara tertulis
kepada Direksi tentang nama pabrik/suplier, lokasi, kapasitas, reputasi dari
produksinya dan lain-lain sesuai yang dibutuhkan oleh Direksi. Tanpa persetujuan
tertulis, tidak diperbolehkan mendatangkan/menggunakan campuran beton yang
sudah jadi ("ready mixed concrete").
d) Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil akhir
harus dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Standar Rujukan
dalam Pasal 9.1.1.(6) di bawah ini.
e) Standar Rujukan
- Standar Industri Indonesia (SII).
- SII-13-1977 (AASHTO M85 - 75) : Semen Portland.
- Standar Nasional Indonesia (SNI).
- PBI 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-2.
- SK SNI M-02-1994-03 (AASHTO T11 - 90) : Metode Pengujian Jumlah bahan
Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No.200 (0,075 mm).
- SNI 03-2816-1992 (AASHTO T21 - 87) : Metode Pengujian Kotoran Organik
Dalam Pasir untuk Campuran Mortar dan Beton.
- SNI 03-1974-1990 (AASHTO T22 - 90) : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
- AASHTO : AASHTO T26 - 79 : Quality of Water to be used in Concrete.
ST-2.2.8.2. Bahan/Material
1) Semem
1. Semen yang digunaan dalam pekerjaan beton harus semen buatan dalam negeri
dengan kualitas sama dengan Portland Cement (PC) atau sesuai dengan standard
Indonesia NI- dan atau SII 0013.
2. Penyedia jasa harus memberitahukan kepada Direksi kapan dan di mana semen itu
dihasilkan, dan Direksi senantiasa berhak memeriksa bahan tersebut. Penyedia jasa
harus bersedia untuk memberi bantuan kepada Direksi dalam proses pemeriksaan ini.
3. Semen harus disimpan dalam ruangan yang bebas dari gangguan cuaca/hujan
dengan menyusun setinggi minimum 30 cm di atas tanah dengan maximum
tumpukan/susunan 13 sak.
4. Setelah lebih dari 90 hari sejak tanggal pengiriman ke lapangan, semen harus
dibuang/tidak boleh digunakan.
2) Pasir
1. Pasir alam adalah pasir yang didapat dari sungai atau sumber alam lainnya yang
dapat disetujui oleh Direksi. Penyedia jasa memberitahukan secara tertulis kepada
Direksi mengenai sumber alam/quarry, guna mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Penyedia jasa harus menyerahkan kepada Direksi contoh pasir yang akan digunakan
untuk diadakan uji kualitas. Penyedia jasa harus memperoleh semua ijin yang
diperlukan dan membayar kewajiban atas pengembalian bahan tersebut.
2. Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari gumpalan tanah liat, karang, bahan
organik dan alkali dan bahan-bahan lain yang dapat merusak mutu beton. Jumlah
prosentase segala macam bahan yang dapat merusak tidak boleh lebih dari 2%.
3. Semua pasir yang dipakai adalah pasir dengan ukuran butir maksimum 5 mm dan
modulus kehalusan antara 2,3 -2,8 jika diselidiki dengan saringan standard untuk
beton (sesuai PBI - 1971) atau dengan ketentuan sebagai berikut :
3) Agregat Kasar
1. Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus seperti lumpur,
debu dan partikel lain yang lembut, alkali dan bahan organik atau dari substansi yang
dapat merusak mutu beton dalam jumlah yang banyak.
2. Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butiran antara 5 - 40 mm atau
sesuai dengan petunjuk Direksi. Agregat kasar mempunyai modulus kehalusan butir
antara 6 - 7,5 mm, atau bila diselidiki dengan saringan standar harus sesuai
dengan standar Indonesia untuk beton PBI - 1971 ( NI - 2).
3. Batu yang digunakan adalah batu pecah yang berasal dari gunung batu atau dari
batu besar yang bermutu kwarsa dan tras mempunyai berat jenis minimal 2,4 dengan
kekuatan tekan tidak boleh kurang dari 400 kg/cm2.
4. Batu pecah yang digunakan setelah diuji abrasinya harus lebih kecil 40% dari berat
batu yang terabrasi Agregat harus didapat dari sumber yang disetujui oleh Proyek
dan Penyedia Jasa harus memperoleh ijin dan membayar kewajiban karena
pengambilan bahan tersebut.
5. Agregat harus ditimbun dengan cara sedemikian sehingga terhindar dari
tercampurnya dengan bahan lain dan pemisahan gradasi.
4) Air
Air yang dipakai untuk campuran beton harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan,
garam dan kotoran lain dalam jumlah yang dapat merusak. Bila diperlukan oleh Direksi,
Penyedia Jasa harus menunjukkan sumber air yang digunakan serta uji terhadap mutu/
kualitas air. Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk keperluan
pengadaan pengetesan mutu air harus sudah dimasukkan dalam harga penawaran
volume beton tiap meter kubiknya.
ST-2.2.8.3. Pelaksanaan
1) Adukan Beton
a. Komposisi
Beton harus dibentuk dari unsur-unsur Portland Cement (PC), air, pasir dan kerikil
(agregat kasar) dan dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diaduk hingga
homogen dengan kekentalan yang baik, sesuai dengan peraturan beton Indonesia
PBI 71 (N I - 2).
b. Kelas dan Mutu Beton
Kelas dan mutu beton harus sesuai dengan standard Indonesia NI-2. PBI-1971,
sesuai Tabel di bawah ini.
Tabel ST. 4 Kelas dan Mutu Beton
’bk Katagori
’bk
Mutu (kg/cm 2) bangunan Pengawasan
(kg/cm 2) S = 46 (tujuan)
Pemeriksaan
B1 - - Struktur Tidak diuji
dengan mata
Pengujian dengan
K125 125 200 Struktur diuji
analisa saringan
Pengujian dengan
K175 175 250 Struktur diuji
analisa saringan
Pengujian dengan
K225 225 300 Struktur diuji
analisa saringan
Pengujian dengan
K350 350 425 Struktur diuji
analisa saringan
Keterangan :
- ’bk adalah kekuatan tekan karakteristik yang ditentukan dari hasil percobaan
benda uji
- ’bm adalah harga kekuatan rata – rata.
Bilamana tidak ditentukan lain, maka kekuatan desak dari beton adalah kekuatan
tekan hancur dari contoh kubus yang diuji da umur 28 hari.
Untuk mencegah adukan beton yang terlalu kental atau terlalu encer, dianjurkan
menggunakan nilai slump sebagai berikut ;
Slump (cm)
Jenis Pekerjaan
Maximum Minimum
Untuk maksud-maksud dan alasan tertentu, maka dengan persetujuan Direksi, dapat
dipakai nilai slump yang menyimpang dari tabel di atas, asal memenuhi hal-hal
sebagai berikut :
a. Beton dapat dikerjakan denngan baik
b. Tidak terjadi pemisahan adukan
c. Mutu beton yang disyaratkan tetap terpenuhi
jumlah benda uji (minimum 20 buah) kekuatan tekan tiap benda uji (kg/cm2)
kekuatan tekan beton rata-rata (kg/cm2) deviasi standar (kg/cm2)
Pemasangan lubang-lubang pembuang (Weep Hole) untuk mengurangi tekanan air setiap
luas 1 - 2 m yang terbuat dari pipa PVC Ø 50 L = 800 mm dan pada ujung pipa PVC yang
tertanam di tanah dibungkus dengan ijuk dan di luar sisi ijuk dipasang kerikil yang berfungsi
sebagai saringan air sehingga tidak terjadi penggerusan tanah pada bagian dalam tanggul
atau pasangan batu.
ST-2.2.9.2. Bahan
1. Bahan yang dipergunakan untuk lubang rembesan terdiri dari pralon (PVC)
2. Pipa paralon (PVC) harus ukuran 1.5 - 2 inch dengan kualitas baik tidak mudah pecah, cukup
keras dan tebalnya sesuai dengan gambar atau yang ditentukan oleh Proyek.
3. Kerikil harus keras dan bersih.
4. Ijuk harus kualitas baik serat cukup panjang berbentuk lempengan dan berwama hitam
merata. Ijuk yang lapuk tidak boleh dipergunakan.
5. Tali pengikat ijuk dari tali ijuk/kawat ikat beton.
ST-2.2.9.3. Pelaksanaan
1. Pipa PVC dipotong sesuai dengan kebutuhan.
2. Pada salah satu ujung pipa paralon harus dipasang ijuk yang diisi dengan kerikil, diikat dengan
tali ijuk atau kawat, sehingga tidak mudah lepas.
3. Pipa paralon dengan bagian ujung dilapis ijuk harus dipasang pada sisi dalam, sedangkan
bagian yang kosong dipasang pada sisi luar sesuai dengan ketentuan dalam gambar atau-
ditentukan oleh Direksi.
4. Banyaknya lubang rembesan harus sesuai dengan petunjuk gambar rencana atau petunjuk
Direksi.
Pengukuran dan pembayaran
Volume Weep Hole PVC ø 50 L = 800 mm untuk pembayaran diukur dalam meter lari (m 1)
dan luas Weep Hole PVC ø 50 L = 800 mm sesuai dalam kontrak yang dilaksanakan sesuai
petunjuk Direksi atau Pengawas.
ST-2.2.11.2 Bahan
Semua kayu yang akan digunakan untuk konstruksi tetap (permanen) harus memenuhi
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum pada Bab II "Bahan-Bahan
Umum".
Kayu yang akan digunakan sebagai konstruksi yang sering kena air atau terendam, harus
berasal dari jenis kayu pilihan yang cukup keras.
Semua kayu yang akan digunakan sebagai konstruksi tetap, harus dijaga hati-hati dan
tidak digunakan untuk pekerjaan sementara (pernbantu) kecuali dengan izin Direksi.
Kayu-kayu harus disusun dengan rapi/teratur. Penempatan susunan kayu- kayu tersebut
harus diletakkan diatas bangku kayu dengan ketebalan sekurang-kurangnya 30 cm diatas
permukaan tanah, unluk mencegah pengaruh kelembaban tanah. Susunan/timbunan kayu
harus teratur sedemikian rupa sehingga memungkinkan adanya sirkulasi udara bebas.
Susunan kayu tersebut harus terlindung dari pengaruh cuaca dengan memakai
penutup/pelindung yang disetujui Direksi. Alat-alat penyambung, pelat-pelat penyambung
dan penguat/perkuatan sambungan yang akan digunakan pada pekerjaan-pekerjaan
konstruksi tetap harus dari bahan baja. Paku, sambungan-sambungan pengikat, baut-baut,
pasak, ring, dan skrup-skrup harus digalvanisir.
ST-2.2.11.3 Pelaksanaan
1. Semua bagian kayu harus dipotong dengan ukuran yang tepat dan semua bagian
sambungan-sambungan harus terpasang tepat pada tempatnya. Bagian-bagian kayu
yang rusak karena pengangkutan atau karena pemasangan, harus dipindahkan dan
diganti dengan kayu lain yang baik. Semua bagian kayu harus ditest 2 kali jalan sebelum
dipasang. Bidang kayu yang berhubungan dengan beton, pasangan batu atau logam
harus dilapisi dengan lapisan ter (aus).
2. Baut dan Pasak kayu
Ukuran baut sesuai dengan gambar. Panjang baut diukur dari kepala baut bagian bawah
sampai ujungnya. Lubang baut atau pasak kayu harus Iebih besar kira-kira 1 - 5 mm dari
pada ukuran baut atau pasak kayu yang akan digunakan.
Ring baut atau skrup harus digunakan pada semua sambungan kayu. Ring harus terbuat
dari bahan baja yang sesuai dan harus dipasang pada semua tempat-tempat sekurang-
kurangnya pada tempat-tempat yang telah ditentukan, semua baut-baut/skrup-skrup
harus terpasang dengan baik, agar tidak mudah lepas/bergerak selama dipasang.
3. Kerangka tiang-tiang pintu kayu, pada hubungannya dengan beton harus diangker
atau dengan cara lain yang disetujui Direksi. Ukuran lubang-lubang sambungan harus
sesuai sehingga kerangka tiang-tiang pintu dapat terpasang dan dapat dilepas tanpa
susah payah.
Kerangka tiang baja tidak harus dihubungkan dengan bagian dari bangunan-bangunan
beton. Alur untuk bagian-bagian kerangka tiang harus disiapkan dan kerangka tiang harus
dipasang dengan teliti dan tepat pada alurnya serta telah betul-betul diperiksa dan harus
terpasang dengan kuat/kaku. Besi pengikat dan besi pengangkut dan pintu, harus
dipasang sesuai dengan rencana gambar. Besi pengangkut daun pintu dan ulirnya harus
diberi pelurnas sesudah dipasang.
Pengukuran dan pembayaran
Volume Dolken Kayu untuk pembayaran diukur dalam batang (btg) dan luas Dolken Kayu
sesuai dalam kontrak yang dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi atau Pengawas.
ST-2.2.12.1 Pelaksanaan
1. a. Gebalan rumput harus terdiri dari rumput/tumbuhan perdu yang terpilih baik dengan
ukuran kira-kira 30 x 30 cm dan tebal minimal 3 cm.
b. Gebalan rumput harus berasal dari tempat-tempat yang disetujui oleh Proyek.
2. a. Permukaan dimana gebalan rumput ini akan ditempatkan harus dirapihkan, ditoreh,
dan disiram dengan air.
b. Gebalan rumput harus menempel dengan baik ditempat yang dikehendaki. Pada
tebing-tebing yang miring setiap lempengan rumput harus dipasang dengan pasak-
pasak dari bambu berukuran panjang tidak kurang dari 30 cm.
c. Setelah gebalan rumput dipasang, maka gebalan rumputnya harus disiram air secara
teratur sampai akar rumput-rumput tersebut tumbuh dan mempunyai kekuatan untuk
tumbuh dengan baik.
3. Sistem pemasangan gebalan rumput menggunakan sistem papan catur.
4. Gebalan rumput pada tanggul dipasang pada permukaan talud yaitu dari puncak
sampai dengan kaki tanggul dan pada sisi kiri dan sisi kanan puncak tanggul masing-
masing selebar 0.50 meter.
Pengukuran dan pembayaran
Volume Gebalan Rumput untuk pembayaran diukur dalam meter persegi (m 2) dan luas
Gebalan Rumput sesuai dalam kontrak yang dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi atau
Pengawas.
ST-2.2.13.2 Pelaksanaan
1. Pekerjaan siar dilaksanakan pada nat-nat batu muka yang ditunjukkan pada gambar dan
atau disebutkan di dalam Dokumen Kontrak.
2. Campuran siar terdiri dari syarat-syarat bahan seperti pada pekerjaan plesteran.
3. Bagian yang akan disiar harus dibersihkan dahulu dan sebelum penyiaran dimulai harus
terlebih dahulu disiram / dengan air sampai jenuh.