Anda di halaman 1dari 66

BAB X.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


REVITALISASI JARINGAN PRIMER DI TALANG (LANJUTAN)

SPESIFIKASI UMUM
PASAL SU – 1
LINGKUP PEKERJAAN

SU - 1.1. DESKRIPSI PROYEK


Dalam rangka pemantapan ketahanan pangan nasional dan mendukung pencapaian target rehabilitasi
irigasi 3 juta hektar sebagai salah satu kegiatan Nawacita, maka Pemerintah Indonesia telah
melaksanakan serangkaian usaha secara terus menerus yang bertitik tolak pada sektor pertanian.
Untuk menunjang pembangunan sektor pertanian perlu pembangunan fasilitas jaringan irigasi guna
penyediaan kebutuhan air yang diperlukan untuk meningkatkan produksi tanaman utamanya beras.
Daerah Irigasi Talang (D.I. Talang) adalah salah satu daerah irigasi yang masuk dalam program
Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project, disingkat SIMURP yang difokuskan
pada rehabilitasi infrastruktur yang ada dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui
kebijakkan 5 (lima) pilar, yaitu:
Pilar 1, peningkatan keandalan penyediaan air irigasi,
Pilar 2, perbaikkan sarana dan prasarana irigasi,
Pilar 3, penyempurnaan sistem pengelolaan irigasi,
Pilar 4, penguatan institusi pengelola irigasi,
Pilar 5, pemberdayaan sumber daya manusia pengelola irigasi.
Daerah Irigasi Talang mendapatkan air irigasi dari sungai Mayang. Saat ini sudah ada bendung di
sungai tersebut yang merupakan bangunan untuk menaikkan elevasi air sungai dan intake di kanan
sebelum bendung yang merupakan pengambilan utama. Jaringan irigasinya merupakan jaringan irigasi
teknis. Sistem jaringan irigasi antara Jaringan Primer Talang dibagi dengan 2 wilayah yaitu Jenggawah
dan Ambulu.
Sebagai langkah percepatan menuju modernisasi irigasi, melalui SIMURP – IOPIM -WISIMP 2
melakukan program Detailed Engineering Design (DED) Daerah Irigasi
Secara administrative Daerah Irigasi Talang terletak di Kabupaten Jember sekitar 60 km dari kota
Jember, dapat ditempuh sekitar 1 jam dengan menggunakan mobil. Daerah Irigasi Talang berada
dalam dua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Jenggawah dan Kecamatan Ambulu.
Secara geografis Daerah Irigasi Talang terletak pada koordinat -7.969525514404752,
113.69368582517237, dengan luas potensial 8.162 Ha.
Secara hidrologis berada dalam DAS Mayang. Batas wilayah Daerah Irigasi Talang sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kota Jember
Sebelah Selatan : DI. Bedadung, Kecamatan Wuluhan
Sebelah Timur : Bandara
Sebelah Barat : DI. Bedadung

Gambar 1 Peta Lokasi D.I. Talang

SU – 1.2. LINGKUP PEKERJAAN


SU - 1.2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEKERJAAN PENUNJANG
Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan kecuali ditunjukkan lain oleh Direksi adalah : penyediaan
kantor dan base camp, pengukuran dan setting out, mobilisasi dan demobilisasi peralatan, dan
pekerjaan dewatering. Semua kegiatan yang tersebut diatas harus mendapat persetujuan dari Direksi.
SU - 1.2.2. PEKERJAAN PENDUKUNG
Pekerjaan-pekerjaan pendukung dapat meliputi, antara lain : system penyediaan air, system pelistrikan,
system komunikasi, jalan sementara, system pengeringan air dan fasilitas lain.
SU - 1.2.3. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, alat berat, bahan dan alat-alat lain yang digunakan untuk
pelaksanaan menjadi tugas Penyedia Jasa. Semua ongkos bongkar muat, retribusi, asuransi dan
ongkos-ongkos lain yang berkaitan dengan ini menjadi beban Penyedia Jasa dan sudah diperhitungkan
dalam analisa biaya.

SU - 1.2.4. KANTOR LAPANGAN DAN FASILITAS LAINNYA


Penyedia Jasa harus menyediakan: kantor lapangan, tempat tinggal tenaga kontraktor, barak tenaga
kerja, gudang atau sejenisnya yang diperlukan dalam pelaksanaan. Lokasi penempatan harus
menjamin kemudahan untuk operasi dan pemeliharaan selama dalam pelaksanaan.
SU - 1.2.5. PEKERJAAN PERMANEN
Penyedia Jasa harus mengerjakan pekerjaan permanen ini secara komplit dan betul sebagaimana
disebutkan dalam Kontrak.
PASAL SU – 2
KONDISI PROYEK

SU - 2.1. IKLIM
Kondisi iklim wilayah Kabupaten Jember dan sekitarnya secara umum ditandai dengan jumlah hari
hujan dan curah hujan yang relatif tinggi, dan sangat dipengaruhi oleh angin musim. Pada dasarnya
angin musim di Kabupaten Jember dipengaruhi oleh letak geografis wilayah yang berada di Selatan
Pulau Jawa, kondisi ini berdampak pada putaran angin yang dapat berubah setiap waktu, sehingga
pada beberapa kawasan di wilayah ini mengalami kekeringan terutama pada musim kemarau. Dimana
musim hujan terjadi antara bulan Oktober sampai Maret dan musim kemarau terjadi antara bulan April
sampai dengan bulan September.
Berdasarkan hasil pengamatan stasiun hujan di Kabupaten Jember, menunjukkan suhu udara minimum
rata-rata 22,2OC hingga 20,4OC pada bulan Februari – Agustus dan suhu udara maksimum mencapai
30,5OC hingga 33,9OC pada bulan September – Januari. Tingkat curah hujan dan jumlah hari hujan
dalam periode empat tahun terakhir mengalami perubahan intensitas curah hujan setiap tahunnya,
dengan rerata terbesar terjadi pada tahun 2007 yang mencapai 107 hari hujan dengan curah hujan
555,42 mmHg. Dalam kurun waktu tersebut, jumlah hari hujan terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu
88 hari hujan, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada tahun 2006 dengan rerata intensitas curah
hujan mencapai 192 mmHg.

SU - 2.2. ALIRAN AIR


Sungai utama wilayah daerah irigasi Talang adalah Sungai Mayang dengan rencana pengambilan air
irigasi dari Bendung Talang.
Dimensi Sungai Mayang bervariasi antara 10 m – 20 m, dengan bahu sungai merupakan area
bebatuan. Adapun elevasi dasar sungai dari as bendungan pada Sungai Mayang dari hulu ke hilir
adalah kisaran Elv. +70 m dpl menuju Elv. +135 m dpl.

SU - 2.3. PEKERJAAN YANG DILAKUKAN OLEH PENYEDIA JASA LAIN


Proyek menjamin hak untuk melaksanakan setiap pekerjaan di luar Kontrak ini, baik atas usahanya
sendiri maupun Penyedia Jasa lain yang berkaitan dengan Proyek ini. Apabila pekerjaan demikian
merupakan pekerjaan yang terus menerus, maka hak-hak yang berkaitan dengan bermacam-macam
kepentingan di dalamnya harus diatur oleh Proyek dengan sebaik-baiknya.
Penyedia Jasa setiap saat harus dapat menunjukkan bahan/material dan penyimpanannya, serta
pelaksanaan pekerjaan kepada Pemimpin Proyek atau Penyedia Jasa-Penyedia Jasa lainnya, dan
harus mengkoordinasikannya dengan sebaik-baiknya.
Penyedia Jasa tanpa pungutan apapun harus mengijinkan Proyek atau Penyedia Jasa-Penyedia Jasa
lainnya untuk menggunakan jalan-jalan, jembatan-jembatan, pekerjaan-pekerjaan instalasi penerangan
dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dibangun oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan-pekerjaan yang ada,
tanpa mengakibatkan kenaikan harga atas material, untuk pemeliharaan atau pemanfaatan fasilitas-
fasilitas tersebut, dengan syarat bahwa penggunaan secara itu tidak boleh bertentangan dengan
pekerjaan Penyedia Jasa yang tersebut dalam Kontrak.
PASAL SU – 3
GAMBAR – GAMBAR

SU - 3.1. GAMBAR-GAMBAR KONTRAK


Gambar-gambar yang terdapat di dalam Dokumen Lelang merupakan bagian dari Dokumen Kontrak.
Penyedia Jasa harus mempersiapkan dan membuat gambar-gambar pelaksanaan berdasarkan dalam
dokumen lelang. Pada masa pelaksanaan kontrak gambar-gambar (desain) yang terdapat didalam
dokumen lelang dapat direvisi atas perintah Direksi Pekerjaan apabila ada masukan (justifikasi teknis)
dari Konsultan Supervisi (engineer).

SU – 3.2. GAMBAR-GAMBAR YANG DIBUAT OLEH PENYEDIA JASA


SU - 3.2.1. UMUM
Penyiapan gambar pelaksanaan dalam rangka mutual-check. Semua gambar yang dinyatakan di
bawah ini, harus disiapkan dalam bentuk yang disetujui oleh Direksi dan harus diajukan jauh
sebelumnya, sehingga Direksi dapat memeriksa dan atau menyetujui tanpa mengakibatkan penundaan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Penyedia Jasa harus menyediakan juru gambar dan pembantu-pembantunya dalam jumlah yang cukup
dan berkualitas yang mampu menghasilkan semua gambar yang diperlukan.

Setelah gambar-gambar tersebut diperiksa dan disetujui oleh Direksi, gambar-gambar tersebut
merupakan bagian dari kontrak.
SU - 3.2.2. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN / KERJA (CONSTRUCTION DRAWING)
Penyedia Jasa akan membuat semua gambar-gambar yang akan digunakan untuk pelaksanaan
(Construction Drawing) disiapkan dalam kertas ukuran A1 dan harus selesai paling lama 1 (satu) bulan.
Gambar-gambar itu harus berdasarkan gambar yang terdapat pada Dokumen Lelang dan harus
menunjukkan detail-detail yang cukup untuk tujuan pelaksanaan.
Gambar-gambar Pelaksanaan harus mencakup semua pekerjaan, tetapi tidak dibatasi hal-hal sebagai
tersebut:
1. Situasi yang harus menunjukkan detail-detail penampang saluran
2. Potongan-memanjang yang menunjukkan elevasi permukaan tanah asli, profil-profil desain:
3. Potongan-melintang yang menunjukkan elevasi permukaan tanah asli, desain akhir permukaan
pekerjaan tanah dan data yang relevan lainnya. Lebar pengukuran sampai dengan 10 m dari
BPT (Batas Pembebasan Tanah)
Demikian pula gambar-gambar pelaksanaan untuk setiap bangunan harus dibuat dengan cara yang
sama, didasarkan pada gambar-gambar dalam Dokumen Lelang (yang menampakkan secara umum
atau bentuk typical), yang disesuaikan dengan hasil pengukuran situasi lapangan.
Disamping akan digunakan untuk pelaksanaan Pekerjaan. Gambar-gambar Pelaksanaan akan
digunakan sebagai dasar untuk pengukuran kuantitas (mutual check) dan pembayaran.

Penyedia Jasa harus yakin bahwa gambar-gambar tersebut berisi detail-detail yang cukup dan semua
elevasi permukaan tanah asli yang digambarkan adalah elevasi-elevasi yang telah disetujui oleh
Direksi.

Gambar-gambar pelaksanaan dibuat dan diserahkan kepada Direksi dalam rangkap 5 (lima) beserta
tempat menyimpan gambar-gambar yang akan digunakan pada saat Kegiatan pelaksanaan Pekerjaan.

SU - 3.2.3. GAMBAR KERJA


Gambar-gambar kerja akan disiapkan oleh Penyedia Jasa atau Sub-Penyedia Jasa sketsa dimensi, tipe
material dan lain-lain dari item-item khusus sesuai dengan Gambar dan spesifikasinya Gambar-gambar
tersebut harus diserahkan kepada Direksi untuk disetujui.
SU - 3.2.4. GAMBAR-GAMBAR UNTUK PEKERJAAN SEMENTARA
Dalam waktu 30 hari setelah diterimanya Surat Perintah Kerja, Penyedia Jasa akan menyerahkan pada
Direksi 3 (tiga) set gambar-gambar untuk diperiksa dan disetujui, yang menunjukkan pekerjaan-
pekerjaan sementara yang utama.

Gambar-gambar tersebut harus menunjukkan lokasi-lokasi dan detail-detail yang berhubungan dengan
komponen-komponen utama dari sarana pelaksanaan, kantor, bangunan gudang kerja, fasilitas
perumahan, daerah gudang dan lain-lain yang diusulkan Penyedia Jasa untuk dibangun di lapangan
atau tempat-tempat lain yang ditetapkan.

Di samping itu, gambar-gambar tersebut juga harus menunjukkan tempat pembongkaran material dan
peralatan yang diusulkan Penyedia Jasa untuk dibawa ke lapangan, dan kapasitas untuk tiap item
utama dari sarana konstruksi tersebut.

Bila terjadi perubahan yang berkaitan dengan item tersebut di atas pada saat pembuatan atau sesudah
item tersebut beroperasi. Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar-gambar revisi yang menunjukkan
perubahan itu kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui secara tertulis.
SU - 3.2.5. GAMBAR-GAMBAR PURNA LAKSANA (AS-BUILT DRAWING)
Selama dalam tahap pelaksanaan. Penyedia Jasa harus menjaga/melangsungkan pemutakhiran
gambar-gambar purna laksana dari semua jenis pekerjaan yang telah diselesaikan. Setiap gambar-
gambar harus menunjukkan perubahan-perubahan yang disyahkan, yang telah dibuat terhadap gambar
pelaksanaan yang disetujui, dengan maksud agar gambar-gambar tersebut merupakan proses yang
benar dari kondisi sebagaimana dilaksanakan dari setiap pekerjaan permanen. Format gambar-gambar
purna laksana harus disetujui Direksi.
Gambar-gambar purna laksana harus selalu tersedia guna inspeksi bulanan ke lokasi yang dilakukan
oleh wakil Direksi dan jika bukan gambar yang mutakhir, Penyedia Jasa harus memperbarui
(memutakhirkan) gambar-gambar tersebut dalam waktu 6 (enam) hari kerja.
Sesudah seluruh bagian Pekerjaan Permanen yang digambarkan di dalam gambar kontrak selesai
dilaksanakan, gambar Purna Laksana dari bagian pekerjaan permanen tersebut, setelah disetujui oleh
Direksi, harus ditandatangani bersama oleh Direksi dan Penyedia Jasa atau wakil-wakilnya.

Gambar-gambar Purna Laksana harus dibuat pada kertas yang dapat direproduksi dan berkualitas baik,
sehingga dapat dicopy dengan hasil yang jelas dan dapat dibaca. Seperangkat gambar purna laksana
yang telah jadi harus diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui dalam waktu 30 hari
setelah pekerjaan-pekerjaan itu diselesaikan.

Sebelum pembayaran akhir dibuat, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar-gambar Purna Laksana
lengkap dan memberikan gambar yang paling mutakhir yang menunjukkan pelaksanaan sebagaimana
yang benar-benar dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut adalah sebagai berikut :

1. 1 (satu) set asli pada kertas transparan berkualitas baik (80 gr), ukuran A1:
2. 4 (empat) set cetakan pada kertas berkualitas baik (80 gr), ukuran A-3:
3. 4 (empat) set cetakan pada kertas berkualitas baik (80 gr), ukuran A-1:
SU - 3.2.6. GAMBAR-GAMBAR LAIN
Gambar-gambar selain yang disebutkan di atas yang umumnya diperlukan antara lain: metode
pelaksanaan, diagram skematis, bagian-bagian untuk beberapa macam jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan dan lain-lain, harus diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa dan atau disetujui, dalam
waktu 60 hari sebelum kegiatan yang terkait di mulai.
SU - 3.3. PENYERAHAN, PEMERIKSAAN ATAU PERSETUJUAN GAMBAR-GAMBAR
PENYEDIA JASA
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk menyiapkan Gambar dan mengajukan gambar tersebut
kepada Direksi sedini mungkin untuk menghindari Penundaan pekerjaan lapangan, karena tidak
tersedianya gambar-gambar yang telah diperiksa dan disetujui/disahkan oleh Direksi.

Penyedia Jasa harus menyerahkan Gambar-gambar pelaksanaan atau Gambar Kerja kepada Direksi
untuk diperiksa dan disetujui, dalam hal ini paling lama 7 (tujuh) hari sebelum waktu dimulainya
pelaksanaan atau fabrikasi untuk jenis pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Untuk barang yang harus dibuat di luar lapangan dan diangkut ke lapangan harus diserahkan lebih awal
dari pada batas minimum 60 (enam puluh) hari yang disebutkan di atas, untuk memberikan waktu yang
cukup untuk pemeriksaan, persetujuan perbuatan, pengiriman dan penerimaan di lapangan

4 (empat) set cetakan yang jelas terbaca. untuk tiap gambar harus diserahkan kepada Direksi dengan
format lembar pengiriman standar yang disetujui oleh Direksi.

Dalam waktu 30 hari kerja setelah menerima cetakan gambar yang diserahkan oleh Penyedia Jasa.
Direksi akan mengembalikan satu sa1inan yang ditandai dan ditanda tangani serta komentar-komentar
yang tergantung pada gambar tersebut masih harus diperbaiki atau disetujui.

Setelah menerima gambar yang sudah disetujui. Penyedia Jasa berhak untuk memulai pekerjaan yang
tercakup dalam setiap gambar, mentaati setiap koreksi jika ditunjukkan pada gambar oleh Direksi dan,
harus menyerahkan terlebih dahulu. Dengan lembar lembar penyerahan, 4 (empat) cetakan untuk
setiap gambar yang sudah dikoreksi, bila ada kepada Direksi.

Semua gambar yang telah diperiksa dan disetujui harus disimpan di kantor lapangan Penyedia Jasa
dengan urutan sesuai dan dalam sistem pengarsipan gambar yang terkontrol dengan baik.

Bila diperlukan perbaikan dari gambar yang diajukan oleh Penyedia Jasa. Penyedia Jasa akan
membuat koreksi yang diperlukan dan atau revisi-revisi pada gambar tepat pada waktunya dan akan
menyerahkan kembali gambar tersebut kepada Direksi dengan cara yang sama menjadi gambar yang
baru dalam 4 salinan. Bila gambar-gambar yang dikembalikan telah diserahkan kembali untuk disetujui,
Direksi akan berusaha dengan keras untuk menyelesaikan pemeriksaan dan atau persetujuannya
terhadap gambar itu dalam waktu 15 hari kerja; namun hal ini tergantung pada jumlah dan tingkat
kesulitan koreksi revisi yang harus diperiksa. Prosedur ini akan berlanjut sampai gambar-gambar
akhirnya disetujui.
Direksi berhak untuk meminta detail-detail tambahan dan meminta Penyedia Jasa untuk membuat
perubahan-perubahan yang diperlukan pada gambar pelaksanaan/gambar kerja untuk disesuaikan
dengan syarat-syarat dan maksud dari spesifikasi tanpa biaya tambahan.

Setiap Pekerjaan yang telah dilaksanakan sebelum gambar-gambar pelaksanaannya disetujui oleh
Direksi akan menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan Direksi terhadap gambar Penyedia Jasa tidak
akan melepaskan/membebaskan Penyedia Jasa dari kewajibannya dalam mentaati Spesifikasi.
Tanggung jawab untuk memenuhi metode pelaksanaan dan lain-lain

SU - 3.4. BIAYA PERSIAPAN GAMBAR


Seluruh biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari sub bagian ini akan
termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga (Bill of
Quantities
PASAL SU – 4
STANDARISASI DAN SPESIFIKASI

Semua bahan/material dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan harus menurut standar
dan spesifikasi yang telah ditentukan di Indonesia, yaitu SNI atau setaraf dengan standar dan
spesifikasi yang berlaku dan diterbitkan serta disetujui di negara, dimana peralatan tersebut dibuat.
Material dan peralatan tersebut harus merupakan produk mutakhir atau revisi-revisi dari standar dan
spesifikasi, paling tidak bertanggal tiga puluh (30) hari sebelum tanggal pembukaan penawaran,
termasuk perubahan dan atau tambahan.
Dalam hal ini apabila terjadi ketidak sesuaian persyaratan antara spesifikasi yang tersedia, standar
ataupun kodenya, dengan spesifikasi-spesifikasi yang akan berlaku. Referensi atau standar dan
spesifikasi atas bahan/material dan peralatan dari suatu pabrik tertentu harus diikuti dengan kata-kata
“or equivalent / atau ekivalen”. Penyedia Jasa boleh mengusulkan ekivalen dari standar, spesifikasi,
material atau ekivalen yang harus menurut ketentuan yang berkaitan dengan yang dicantumkan secara
terperinci.
Bila Penyedia Jasa mengusulkan ekivalen standar dan spesifikasi atas ekivalen bahan/material dan
peralatan, maka Penyedia Jasa harus mencatat perubahan standar dan spesifikasi yang lengkap,
informasi serta data atas bahan/material dan peralatan untuk memperoleh persetujuan Direksi.
Penyerahan tersebut harus tepat pada waktunya, kelalaian/kegagalan untuk melakukan hal tersebut,
atau pengaduan dari setiap ekivalen material dan peralatan sebelum memperoleh persetujuan Direksi,
akan merupakan resiko Penyedia Jasa.
Bilamana suatu referensi dibuat untuk standar atau spesifikasi untuk menyerahkan bahan/material atau
peralatan, seperti the American Society for Testing and Materials, referensi tersebut harus disebutkan
dengan singkatan dari standar atau spesifikasi, yang disertai dengan surat tersendiri dan atau uraian,
seperti ASTM : C 76.
Berikut ini merupakan sebuah daftar mengenai nama singkatan dan kepanjangannya dari standar dan
atau spesifikasi internasional, yang berkaitan dengan Dokumen-dokumen Kontrak dan termasuk
singkatan dari standar dan spesifikasi beserta alamat-alamatnya, dimana salinan-salinan dari standar
dan spesifikasi tersebut dapat diperoleh.
UPFS = United States Federal Spesification from :
Specification Sales (3 FRBS) Building 197 Washington Navy Yard, General Services
Administration, Washington, DC. 20407 USA.
AISI = American Iron and Steel Institute
1000 – 16 th Street NM Washington, DC. USA.
ANSI = American National Standard Institute
1430 Broadway New York, New York 10018, USA.
ASTM = American Society for Testing and Materials 19166 Race Street Philadelphia,
Pennsylvania 19103, USA.
ASME = American Society of Mechanical Engineer 345 East 47 th Street New York. New York
10017, USA.
AISC = American Institute of Steel Construction, Inc.1221 Avenue of the American New York,
New York 10020, USA.
AWS = American Welding Society, Inc. 2501 NW Seventh Street Miami, Florida 33125, USA.
AGMA = American Gear Manufacturer Association Empro Building Pittsburgh, Pennsylvania
15222, USA.
IEEE = Institute of Electrical and Electronics Engineers 345 East 47 th Street New York, New
York 10017, USA.
IPCEA = Insulated Power Cable Engineers Association 192 Washington Street Belmont,
Massachusetts 02178
NEC = National Electrical Code
470 Atlantic Avenue Boston, Massachusetts 02210, USA.
NEMA = National Electrical Manufactures Association, 155 East 44 th Street, New York, New
York 10038, USA.
SAE = Society of Automotive Engineers
400 Commonwealth Drive Pittsburgh, Pennsylvania 15096, USA.
USBR = United States Bureau of Reclamation
Attention Code 1330 PO.Box.25007, Denver Colorado 80225, USA.
Biaya untuk menyerahkan data dan informasi untuk memperoleh persetujuan berdasar SNI atau
ekivalen standar dan spesifikasi atas ekivalen dari bahan/material dan peralatan, termasuk biaya atas
sesuatu data tambahan, test/pengujian dan pengawasan yang diminta oleh Direksi, harus termasuk
dalam harga penawaran dalam daftar kuantitas barang yang dapat diterapkan dalam pekerjaan.

Catatan :
Standar Internasional diatas dapat digunakan sebagai referensi namun diutamakan SNI dulu, kalau
tidak ada baru memakai equivalent standard.
PASAL SU – 5
PROGRAM PELAKSANAAN DAN LAPORAN

SU - 5.1. PROGRAM PELAKSANAAN


Dalam 14 (empat belas) hari setelah menerima Surat Penunjukan. Penyedia Jasa diharuskan
mengajukan kepada Direksi jadwal waktu pelaksanaan untuk seluruh pekerjaan dan pekerjaan
sementara yang akan dilaksanakan berdasar Kontrak dengan memakai metode lintasan kritis (CPM)
atau yang disetujui Direksi, bersama dengan disket dan sistem perangkat lunaknya.
Jaringan kerja CPM harus menunjukkan usulan urutan pelaksanaan dan hubungan yang sesuai antara
kegiatan-kegiatan dalam jaringan kerja dan harus memasukkan kelonggaran waktu dan sumber-sumber
untuk melengkapi pekerjaan.
Bersama dengan jaringan kerja CPM, Penyedia Jasa akan mengajukan lembar data secara rinci untuk
tiap-tiap kegiatan dalam jaringan kerja atau batasan yang berisi data berikut:

a. Nama kegiatan
b. Jangka waktu kegiatan
Hal-hal yang harus sudah termasuk dalam perhitungan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan dan daftar serta semua kelonggaran waktu dan jangka waktu yang dapat dipakai,
antara lain:
 Pengukuran, pematokan;
 Persiapan dan persetujuan gambar-gambar;
 Persetujuan benda-benda uji atau uji coba;
 Pengapalan bahan-bahan;
 Pemasangan item-item khusus;
 Kemungkinan penundaan dikarenakan banjir atau kondisi cuaca yang buruk;
 Libur keagamaan;
 Beberapa faktor lain yang mempengaruhi jangka waktu.
c. Sumber-sumber yang dipekerjakan termasuk :
 Jumlah tenaga kerja termasuk perincian oleh perusahaan, tenaga ahli atau pengawas
apa saja, pengawas tenaga asing dan sebagainya:
 Sarana-sarana dan peralatan termasuk tipe, buatan, kapasitas dan jumlah.
Jadwal waktu pelaksanaan harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga keseluruhan pekerjaan akan
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan dalam appendix I pada penawaran. Sesudah disetujui
oleh Direksi, jadwal waktu pelaksanaan beserta lembar-lembar lampirannya harus digunakan sebagai
acuan bagi Program Pelaksanaan dan tidak diijinkan diadakan perubahan, kecuali ada perpanjangan
waktu yang diperbolehkan berdasarkan Kontrak. Program yang disetujui harus menjadi dasar acuan
untuk membandingkan kemajuan yang dicapai terhadap yang direncanakan. Juga akan digunakan
untuk mengetahui apakah suatu pekerjaan telah selesai tepat pada waktunya.
Program Pelaksanaan yang disetujui akan dimonitor secara ketat dan kemajuan semua kegiatan
diperbarui dalam kurun waktu tertentu, dengan maksud untuk membuat dasar acuan untuk penyiapan
laporan kemajuan seperti dijelaskan dalam pasal 5.3. Spesifikasi Umum.
Bila menurut Direksi, kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan Program Pelaksanaan yang disetujui,
Direksi mempunyai hak meminta Penyedia Jasa untuk menambah sumber-sumber atau waktu kerjanya
sesuai dengan pasal 46 dari Syarat Umum Kontrak. Untuk selanjutnya, atas permintaan Direksi.
Penyedia Jasa akan membuat jadwal yang telah diperbaiki/disesuaikan dengan maksud untuk
mengejar ketinggalan terhadap program pelaksanaan yang telah disetujui, yang harus secara terus
menerus dijadikan dasar monitoring kemajuan pekerjaan dan syarat untuk penentuan penyesuaian
penambahan atau pengurangan.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada Pasal ini akan
dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

SU - 5.2. LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN


(1) Pada akhir setiap pergantian pekerjaan. Penyedia Jasa harus menyiapkan laporan rinci dalam
bentuk yang disetujui oleh Direksi, yang menunjukkan Staf Pengawas dan jumlah pekerja dari
berbagai klas/tingkatan yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa di lapangan selama pergantian,
bahan-bahan, peralatan dan sarana oleh Direksi. Pada setiap akhir minggu. Penyedia Jasa harus
menyerahkan 5 copy laporan mingguan berdasarkan atas laporan harian yang diterangkan di
atas kepada Direksi.
(2) Sebelum hari kesatu tiap bulannya, Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 copy laporan perkiraan
kemajuan/progres bulanan dalam bentuk yang telah disepakati oleh Direksi secara rinci tentang
kemajuan pelaksanaan selama bulan sebelumnya. Laporan tersebut harus mencakup, tetapi
tidak dibatasi hal-hal berikut:
a. Prosentase pekerjaan secara total yang diselesaikan sampai dengan akhir laporan bulanan
dengan memakai kegiatan-kegiatan (dan sub-kegiatan) dalam jaringan kerja CPM yang telah
ditetapkan sebagai program kerja yang telah disetujui;
b. Jumlah waktu yang tersisa untuk menyelesaikan keseluruhan pekerjaan dan untuk setiap
kegiatan jaringan kerja.
(3) Pada kegiatan atau sub-kegiatan dalam jaringan kerja dibuat daftar yang menunjukkan :
a. Prosentase rencana yang akan diselesaikan sampai akhir periode pelaporan;
b. Prosentase aktual yang diselesaikan sampai akhir periode pelaporan;
c. Jangka waktu yang sisa untuk menyelesaikan kegiatan atau sub-kegiatan;
d. Penjelasan yang tepat tentang kemajuan pekerjaan termasuk metode perbaikan yang di
usulkan.
(4) Jadwal kegiatan yang akan dimulai dalam jangka 1 (satu) bulan berikutnya dengan prakiraan
tanggal dimulai dan diselesaikannya kegiatan tersebut.
(5) Daftar tenaga kerja dan posisi yang digunakan selama periode pelaporan.
(6) Daftar sarana pelaksanaan, peralatan dan bahan-bahan di lapangan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan termasuk yang tiba di atau dipindahkan dari lapangan. Daftar tersebut
harus memperlihatkan kegiatan mana yang sedang dilakukan setiap harinya, tidak bekerja atau
rusak/cacat.
(7) Total volume Pekerjaan permanen untuk item-item seperti berikut tetapi tidak dibatasi untuk:
a. Total volume pekerjaan galian yang diselesaikan;
b. Total volume pekerjaan berbagai klasifikasi timbunan yang diselesaikan;
c. Total volume pekerjaan berbagai kelas mutu beton yang diselesaikan;
d. Total volume pekerjaan pasangan batu yang diselesaikan;
e. Total jumlah bangunan-bangunan yang diselesaikan/termasuk prosentasi bagian jembatan
dan gorong-gorong yang diselesaikan.
(8) Item-item utama untuk pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama periode pelaporan.
(9) Daftar jumlah pembayaran yang diterima per tanggal dan jumlah tagihan yang diajukan tetapi
belum dibayarkan.
(10) Uraian secara rinci semua faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan pekerjaan dan solusi yang
diusulkan Penyedia Jasa.
(11) Masalah-masalah lain yang mungkin diperlukan berdasar Kontrak atau pernyataan tentang
masalah-masalah yang timbul dari atau sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama
periode pelaporan.
(12) Photo kemajuan pelaksanaan sebagaimana diuraikan pada Sub-pasal 5.5.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa yang berkaitan dengan sub-pasal ini harus
termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

SU - 5.3. JADWAL (SCHEDULE) MINGGUAN DAN BULANAN


Penyedia Jasa akan menyerahkan 5 (lima) copy jadwal mingguan dalam format yang disetujui oleh
Direksi pada akhir setiap minggu untuk minggu berikutnya. Jadwal tersebut berisi, tetapi tidak dibatasi,
item-item berikut:
- Pekerjaan tanah
- Pekerjaan beton
- Pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
- Penyediaan bahan, pengangkutan bahan-bahan dan peralatan.
- Lain-lain yang diperlukan oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus mempersiapkan jadwal bulanan dalam bentuk “bar chart” pada akhir bulan untuk
bulan berikutnya. Jadwal ini akan menunjukkan lamanya waktu dari mulai sampai dengan selesai tiap-
tiap kegiatan utama dengan perkiraan volume pekerjaan. Jadwal akan disampaikan pada Direksi pada
hari ketiga tiap-tiap bulan untuk perbaikan dan komentarnya. Diagram garis bulanan harus dipersiapkan
dalam hubungannya dengan dan harus konsisten dengan seluruh kegiatan jaringan kerja CPM yang
telah disetujui dengan maksud untuk mencapai keseluruhan kemajuan yang direncanakan pada periode
itu.
Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan pasal ini termasuk biaya umum harga
satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga (Bill of Quantities).

SU - 5.4. PERTEMUAN GABUNGAN UNTUK MEMBICARAKAN KEMAJUAN.


Pertemuan berkala antara personil inti dari Direksi dan Penyedia Jasa harus diadakan minimal 1 (satu)
kali dalam sebulan, pada waktu dan tempat yang telah disetujui kedua belah pihak. Tujuan dari
pertemuan ini adalah membicarakan kemajuan yang telah dicapai, rencana kerja untuk minggu
berikutnya dan masalah-masalah yang ada yang berakibat langsung terhadap kegiatan kerja yang
segera dilaksanakan.

Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai kebutuhan pada Sub-pasal ini akan termasuk dalam
biaya umum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
SU - 5.5. PHOTO-PHOTO KEMAJUAN PELAKSANAAN
Penyedia Jasa akan melengkapi semua laporan kemajuan pelaksanaan dengan photo berwarna (8 x 12
cm) setiap kemajuan kerja yang dicapai, pada lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Direksi selama periode
Kontrak.

Photo akan diambil pada awal, selama berlangsung dan tahap selesai (0%, 50%, 100%) untuk masing-
masing bagian utama pekerjaan atau bagian pekerjaan dan pada saat lain yang langsung ditentukan
oleh Direksi. Photo akan disediakan untuk Direksi, dan dilampirkan ke dalam laporan progres bulanan
yang ditetapkan pasal 5.3. disebut di atas dan akan dicetak masing-masing photo 6 (enam) lembar.
Uraian singkat dan tangal masing-masing photo akan disertakan. Photo negatifnya akan menjadi
barang milik Pemilik dan cetak ulang dari negatif ini tidak boleh diberikan kepada orang atau orang-
orang kecuai diizinkan Pemilik.

Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai kebutuhan pada sub-pasal ini termasuk biaya umum
harga satuan dalam Kuantitas dan Harga (Bill of Quantities).
PASAL SU – 6
BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN
YANG DISEDIAKAN OLEH PENYEDIA JASA

SU - 6.1. UMUM
Penyedia Jasa akan menyediakan semua bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Semua bahan dan peralatan yang merupakan bagian dari Pekerjaan
Permanen harus dalam keadaan baru dan sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Spesifikasi
atau Standar yang ditunjukkan dalam pasal 4 pada Spesifikasi Umum.

SU - 6.2. SARANA PELAKSANAAN


Penyedia Jasa akan menyediakan sarana pelaksanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
penyelesaian dan perbaikan agar dapat dilakukan secara efisien. Jika dipertimbangkan perlu untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kontrak. Direksi akan memerintahan Penyedia Jasa untuk
mengirim tambahan sarana dan peralatan. Semua sarana dan peralatan yang disediakan oleh
Penyedia Jasa harus lengkap dengan semua suku cadangnya dan Penyedia Jasa harus menyimpan
dalam jumlah yang cukup semua suku cadang untuk sarana dan peralatannya guna menjamin
pelaksanaan Pekerjaan yang efisien.
Setiap saat jumlah dan jenis sarana dan peralatan harus dalam kondisi dapat dioperasikan dengan baik
dan tidak kurang dari jumlah yang ditunjukkan dalam Jadwal Pelaksanaan yang telah disetujui.

SU - 6.3. BAHAN-BAHAN PENGGANTI


Penyedia Jasa harus berupaya semaksimal mungkin untuk menyediakan bahan-bahan yang
ditetapkan, kecuali jika bahan-bahan yang ditetapkan tidak tersedia karena alasan di luar batas
kemampuan dari Penyedia Jasa. Bahan-bahan pengganti boleh digunakan dengan ketentuan bahwa
tidak boleh menggunakan bahan pengganti tersebut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Direksi.
Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga tidak akan disesuaikan untuk menambah biaya antara
bahan-bahan yang dipilih dan bahan-bahan pengganti yang benar-benar disediakan.

SU - 6.4. PEMERIKSAAN SARANA DAN BAHAN-BAHAN


Sarana dan bahan-bahan yang disediakan Penyedia Jasa yang berkaitan dengan pekerjaan harus
dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sesuai dengan Kontrak pada salah satu atau lebih lokasi-lokasi
berikut yang ditetapkan oleh Direksi.

a. Tempat produksi atau pabrik.


b. Tempat pengapalan / pengangkutan;
c. Lapangan
Penyedia Jasa harus menyampaikan beberapa informasi-informasi pada Direksi mengenai sarana dan
bahan-bahan yang dibutuhkan oleh Direksi untuk tujuan pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut dalam hal
apapun tidak membebaskan Penyedia Jasa dari tanggungjawabnya untuk penyediaan sarana dan
bahan-bahan yang sesuai dengan spesifikasi.

SU – 6.5. PROGRAM DAN PERHATIAN PADA SARANA ANGKUTAN


Bersamaan dengan penyampaian jadwal pelaksanaan. Penyedia Jasa akan menyerahkan kepada
Direksi program transportasi yang lengkap untuk sarana, bahan-bahan dan sarana pelaksanaan, yang
menunjukkan secara detail urutan dari pengangkutan dan pengiriman ke lokasi sesuai jadwal
pelaksanaan yang diajukan. Semua kegiatan transportasi yang utama dan waktunya harus ditunjukkan
dalam Program Pelaksanaan yang Disetujui.

Penyedia Jasa akan selalu memberikan informasi kepada Direksi kedatangan sarana bahan-bahan
material dan sarana pelaksanaan di lapangan.

SU – 6.6. SPESIFIKASI, PAMFLET/BROSUR DAN DATA YANG DISEDIAKAN OLEH


PENYEDIA JASA
Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) set spesifikasi lengkap, brosur,
data yang lengkap dari bahan-bahan/material dan sarana yang akan diadakan sesuai Kontrak dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum diadakan dilaksanakan.

Persetujuan terhadap semua Spesifikasi, brosur dan data, dalam hal apapun tidak membebaskan
Penyedia Jasa dari segala tanggungjawab dalam hubungannya dengan Kontrak.

Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada pasal ini yang dianggap
sudah termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
PASAL SU – 7
SURVEY DAN PENGUKURAN PEKERJAAN

SU – 7.1. UMUM
Pekerjaan ini dibagi tiga (3) tahap, sebagai berikut :
a. Tahap sebelum pelaksanaan dimulai
b. Tahap selama pelaksanaan berjalan
c. Tahap sesudah pelaksanaan selesai dan akan diserahkan untuk pertama kali serta kedua
kalinya.

SU – 7.2. BENCH MARK


Bench mark dasar untuk Kegiatan Pelaksanaan pekerjaan haruslah Bench Mark-Bench Mark yang
ditentukan oleh Direksi dan atau yang ditunjukkan pada gambar di Dokumen Lelang.

Penyedia Jasa harus melakukan konfirmasi terhadap ketelitian dari setiap Bench Mark-Bench Mark
yang lain dengan melakukan survey pengecekan terhadap Bench Mark-Bench Mark dasar tersebut.
Dalam hal Bench Mark tersebut rusak yang disebabkan aktivitas pelaksanaan, Bench Mark tersebut
harus diganti oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri.
Penyedia Jasa yang membuat Bench Mark sementara (Temporary Bench Mark/TBM) dengan interval
tidak lebih dari 500 m sepanjang lokasi pekerjaan. Desain dan lokasi dari masing-masing TBM harus
disetujui Direksi. Elevasi-elevasi semua TBM harus dibuat dan disetujui oleh Direksi sebelum TBM
tersebut digunakan untuk survey pra pelaksanaan atau kemajuan pekerjaan.

SU - 7.3. SURVEY PRA-PELAKSANAAN


Penyedia Jasa bertanggungjawab untuk membuat gambar-gambar yang diuraikan dalam bagian 3 dari
spesifikasi Umum dan gambar-gambar tersebut harus menggambarkan semua perubahan yang
diperlukan karena kondisi-kondisi setempat. Sehingga adalah menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa
untuk melaksanakan semua survey yang dibutuhkan sebelum membuat gambar palaksanaan. Setiap
survey akan mencakup (tetapi tidak terbatas) hal-hal berikut ini:

a. Pekerjaan Pematokan secara umum sesuai dengan Gambar Kontrak, termasuk setiap pematokan
kembali yang diperlukan karena perubahan alinemen yang timbul pada saat pembuatan gambar
pelaksanaan:
b. Survey pemotongan melintang pada interval kurang lebih 50 m diukur sepanjang tengah yang
direncanakan.
SU - 7.4. PEKERJAAN PENGUKURAN
1. Sebelum memulai pekerjaan pengukuran, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan metode dan peralatan yang akan digunakan untuk
pengukuran situasi dan detail dari letak tampang melintang.
2. Pekerjaan pengukuran harus dilakukan bersama-sama dengan pengawas pengukuran. Hasil
pengukuran harus disetujui oleh assisten survey dan desain.
3. Patok-patok dan hurufnya harus dicat dengan warna sesuai dengan ketentuan dalam Kriteria
Perencanaan Irigasi dan petunjuk Direksi.
4. Patok-patok harus dibuat dari kayu kelas 2, dengan ukuran diameter 10 cm, diatas tanah 40 cm,
kecuali patok poligon dan waterpass diameter 6 cm, dipancang 50 cm diatas tanah 25 cm.
5. Patok As
(a) Untuk pekerjaan peninggian dan perkerasan jalan inspeksi, Penyedia Jasa harus memasang
patok-patok as sepanjang ruas jalan dengan jarak 50 m.
(b) Ukuran dari patok-patok as paling kecil harus : diameter 6 cm, panjang 75 cm dan
dipancangkan ke dalam tanah 60 cm. Patok-patok dicat dan diberi kode nomor.
6. Patok Petunjuk
(a) Harus dibuat patok petunjuk dari kayu kelas 2 yang diikatkan berdasarkan patok as tanggul.
(b) Patok petunjuk untuk tanggul ditempatkan tegak lurus dengan as tanggul, dengan jarak
maksimum 5 mm dari kaki luar tanggul rencana.
(c) Ukuran dari patok-patok petunjuk ini paling kecil harus diameter 10 cm, panjang 100 cm, dan
dipancangkan ke dalam tanah 60 cm, dicat biru dan harus diberi keterangan-keterangan
dengan warna putih, sebagai berikut :
(i) Nomor patok
(ii) Elevasi dari puncak patok
(iii) Jarak dari as rencana
(iv) Elevasi dari pekerjaan rencana
(d) Patok-patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan pekerjaan dan tidak akan
dipindahkan atau ditimbun.
(e) Profil-profil melintang tanggul rencana harus dibuat tiap 50 m. Profil-profil harus dibuat dari
bambu utuh lurus dengan diameter paling kecil 40 mm, dan sambungan-sambungan dikuatkan
dengan paku atau tali.
7. Untuk pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus melakukan setting out dengan menempatkan
patok-patok Bantu pada setiap sudut dan bouw plank / papan pembantu pada bagian-bagian yang
membutuhkan.
8. Pengukuran Krib/Pelindung tebing pada alur sungai.
(a) Untuk pekerjaan krib pelindung tebing, Penyedia Jasa harus memasang minimum tiga (3)
patok as setiap krib, dan membersihkan daerah kerja sampai jarak antara 10 m – 30 m dari
tepi-tepi sungai.
Ukuran dari patok-patok ini paling kecil adalah diameter 10 cm, panjang 100 cm dan dipancang
ke dalam tanah sampai kedalaman 60 cm. Patok-patok dicat kuning dan diberi keterangan-
keterangan dengan warna merah sebagai berikut :
(i) Nomor krib
(ii) Elevasi dari puncak patok
(iii) Jarak dari patok ke tiang pertama dari krib (dari krib beton)
(iv) Elevasi puncak krib
(b) Penyedia Jasa harus menyelenggarakan pengukuran kembali tampang melintang tebing dan
alur sungai pada setiap krib, meliputi semua patok petunjuk krib, lokasi yang diteliti dari garis
batas depan krib atau sungai, dan ditunjukkan dalam gambar tampang lintang.
9. Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan pengukuran dan perlengkapannya, juru-juru ukur
dan pekerja-pekerja yang diperlukan.
10. Apabila Penyedia Jasa tidak dapat menyediakan semua atau sebagian seperti tercantum dalam
butir (9), maka Direksi dapat menunjuk pihak ketiga dan seluruh biaya untuk itu menjadi beban
Penyedia Jasa.
11. Semua patok-patok pengukuran termasuk Bench Mark yang terdapat pada daerah/lokasi pekerjaan
harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik sampai pekerjaan tersebut diterima oleh pihak
Proyek untuk kedua kalinya.
12. Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran terakhir apabila pekerjaan yang dilaksanakannya
telah selesai 100%.
13. Hasil pengukuran akhir ini digambarkan pada lembar gambar pelaksanaan (CD) yang merupakan
as built drawing, dan diserahkan pada waktu penyerahan pekerjaan.

SU – 7.5. TINGGI PERMUKAAN ASLI YANG DIGUNAKAN DALAM PENGUKURAN


Sebelum melakukan survey permukaan tanah asli yang akan dicantumkan dalam gambar-gambar
pelaksanaan. Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi paling lambat 20 hari sebelumnya
dengan maksud agar Direksi atau wakilnya dapat menyaksikan dan membuktikan ketinggian yang akan
digunakan/ditetapkan. Ketinggian permukaan asli yang digunakan harus mendapat persetujuan dari
Direksi.
SU - 7.6. BANTUAN STAF DIREKSI UNTUK SURVEY
Penyedia Jasa harus menyediakan alat-alat survey (waterpass, theodolite dan alat-alat bantu lainnya)
untuk keperluan Direksi guna pengecekan terhadap patok yang dipasang oleh Penyedia Jasa dan
pengukuran Pekerjaan selama pelaksanaan.
SU - 7.7. PENYIMPANAN DOKUMENTASI
Penyedia Jasa akan menyimpan semua softcopy hasil pengukuran, foto-foto, laporan, as built drawing,
dan scan untuk form – form yang harus ditanda tangani ke dalam 2 (dua) external harddisk storage
yang masing – masing berkapasitas minimal 512 Gigabyte dan berjenis SSD (Solid State Drive). 2 (dua)
External harddisk tersebut harus diserahkan kepada direksi bersama dengan penyerahan As Built
Drawing yang telah ditanda tangani.
SU - 7.8. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PEKERJAAN SURVEY DAN PENGUKURAN
PEKERJAAN
Biaya diatas dan semua pekerjaan survey yang dibutuhkan untuk pematokan pengukuran dan
modifikasi gambar-gambar dan untuk ketentuan yang lan-lain yang dibutuhkan oleh Direksi untuk
pengecekan pematokan dan pelaksanaan survey pengukuran yang diuraikan dalam pasal ini akan
ditanggung oleh Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam jumlah biaya umum harga satuan yang
dimasukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
PASAL SU – 8
PEKERJAAN-PEKERJAAN SEMENTARA

SU - 8.1. UMUM
Semua pekerjaan sementara meliputi jembatan darurat beserta jalan masuk, kistdam, dewatering,
pengelak dan lain-lain, akan dioperasikan, dipelihara dan secara bertahap dibongkar oleh Penyedia
Jasa, kecuali ditentukan lain dalam Kontrak.

SU - 8.2. LOKASI/LAPANGAN
Penyedia Jasa harus membatasi, sejauh dapat dilakukan, perpindahan pekerja-pekerja dan peralatan
ke lapangan termasuk rute-rute jalan masuk yang sudah disetujui oleh Direksi dengan maksud untuk
meminimalkan kerusakan tanaman dan hak milik dan akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari
kerusakan tanah. Bekas roda kendaraan dan garutan akibat roda kendaraan harus diperbaiki dan
kerusakan lahan harus dikembalikan semaksimal mungkin seperti kondisi aslinya.

Penyedia Jasa akan bertanggung jawab langsung pada Pemilik pekerjaan untuk beberapa pelanggaran
atau kerusakan yang tidak perlu atau kerusakan tanaman atau lahan sebagai akibat pengoperasian,
apakah tanaman atau lahan tersebut milik Pemilik Pengguna Jasa atau orang lain dan akan mengganti
rugi kepada Pengguna Jasa atau orang lain terhadap semua kerugian-kerugian dan tuntutan-tuntutan
untuk setiap kerusakan dan kerugian.

SU - 8.3. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


SU - 8.3.1. RUANG LINGKUP
Mobilisasi dan Demobilisasi dalam Daftar Kuantitas dan Harga (“Bill of Quantities”) dimaksudkan
pengangkutan sarana pelaksanaan yang akan digunakan ke lapangan berdasarkan jadwal pelaksanaan
yang disampaikan setelah penerimaan Surat Perintah Kerja. Mobilisasi peralatan berat dan peralatan
lainnya, sesuai dengan jadwal yang diserahkan juga termasuk dalam mobilisasi.

Penyedia Jasa diperbolehkan dengan ijin dari Direksi, setiap saat selama pelaksanaan, melakukan
perubahan, pengurangan dan atau penambahan sarana pelaksanaan dan personil.

Mobilisasi untuk semua peralatan yang diperlukan untuk memulai pekerjaan harus selesai sebelum
pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang disetujui oleh Direksi.
Demobilisasi akan termasuk pemindahan semua peralatan dari lokasi sesuai dengan jadwal.

SU - 8.3.2. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


Sub pasal ini mengacu untuk mobilisasi dan demobilisasi seperti yang dijelaskan dalam sub pasal 1.2.3.
Harga “lumpsum” akan dibayarkan adalah sebagai berikut:
a. 50 % apabila semua perlengkapan ditunjukkan dalam jadwal Pelaksanaan yang telah disetujui,
sampai di lokasi;
b. 50 % apabila kegiatan-kegiatan telah selesai dan peralatan telah dipindahkan dari lokasi.
Harga “lumpsum” sudah termasuk kompensasi penuh untuk setiap biaya yang dikeluarkan oleh
Penyedia Jasa untuk mobilisasi dan demobilisasi.

Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada pasal ini yang
dianggap sudah termasuk dalam jumlah “lumpsump” yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.

SU - 8.4. KANTOR LAPANGAN, GUDANG, BENGKEL, BARAK TENAGA KERJA DAN LAIN-
LAIN.
Penyedia Jasa akan menyediakan, menjaga dan mengoperasikan semua bangunan dan halaman kerja
seperti Kantor Penyedia Jasa, kantor lapangan, gudang-gudang, bengkel-bengkel, barak tenaga kerja
dan bangunan-bangunan sementara dan halaman-halaman kerja lainnya yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan dan memindahkannya pada saat selesai pekerjaan.
Kantor Penyedia Jasa harus menyediakan kantor lapangan termasuk ruang pertemuan yang memadai.
Penyedia Jasa akan menyampaikan usulan lokasi kantor lapangan, gudang, bengkel dan lain-lain yang
diperlukan selama pelaksanaan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Pelaksanaan
bangunan tersebut tidak boleh dimulai sebelum proposal tersebut disetujui Direksi. Fasilitas kantor dan
mess (barak lapangan) dengan listrik, penerangan, air, dan sanitasi yang memadai akan disediakan di
lapangan untuk Direksi Lapangan. Penyedia jasa harus menyediakan fasilitas – fasilitas dan
operasional yang diperlukan oleh Direksi Pekerjaan dan PPK.
Kantor staf Penyedia Jasa di lapangan dan barak tenaga kerja akan disediakan lengkap dengan
fasilitas yang diperlukan untuk drainasi, lampu penerangan jalan-jalan, jalan setapak, tempat-tempat
parkir, pagar, sanitas dapur masak, pencegahan kebakaran, dan perlengkapan pemadam kebakaran
sesuai dengan ketentuan dalam pasal 34 dari syarat Umum Kontrak.
Penyedia Jasa juga harus menyediakan system penyediaan air yang memadai untuk kantor Penyedia
Jasa, kantor staf, barak tenaga kerja, bengkel dan tempat-tempat lain di lapangan/lokasi pekerjaan.
Penyedia Jasa akan mengatur sendiri untuk penyediaan listrik untuk kantor Penyedia Jasa, kantor staf,
barak tenaga kerja, bengkel, gudang dan kantor tes laborat. Kantor Penyedia Jasa akan dilengkapi
dengan telepon dan faksimail dalam keadaan operasi.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dalam sub pasal ini
sudah termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

SU - 8.5. JALAN MASUK SEMENTARA


SU - 8.5.1. RUANG LINGKUP
Penyedia Jasa akan melaksanakan dan memelihara jalan masuk sementara termasuk drainasi dan
bangunan silang untuk fasilitas aliran yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan. Pembongkaran
dan pemindahan dari bangunan-bangunan sementara ini akan dilaksanakan dengan persetujuan
Direksi.

Semua jalan eksisting yang akan digunakan sebagai jalan kerja harus direhabilitasi, diperbaiki dan
dipelihara oleh Penyedia Jasa.
Semua jalan masuk dilaksanakan dari 30 hari sebelum Penyedia Jasa memulai pelaksanaan beberapa
bagian jalan sementara. Penyedia Jasa akan menyampaikan secara rinci kepada Direksi untuk
persetujuannya termasuk:
a. Perencanaan jalan kerja sementara termasuk dranasi dan fasilitas persilangan dengan aliran air
(sistem pembuangan).
b. Metode pelaksanaan dan jadwal waktu pelaksanaan dari semua jalan kerja sementara.
Penyedia Jasa tidak boleh memulai pelaksanaan dari setiap jalan masuk sementara sebelum
mendapatkan persetujuan dari Direksi. Persetujuan tersebut tidak akan membebaskan Penyedia Jasa
dari tugas atau tanggungjawab sesuai dengan kontrak.

Penyedia Jasa akan melaksanakan jalan masuk sementara sesuai dengan gambar-gambar dan
program pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk
memperbaiki dengan biayanya sendiri atas beberapa kerusakan pada jalan masuk termasuk jalan-jalan
yang sudah ada pada rute-rute jalan masuk yang disebabkan oleh lalu-lintas dari peralatan berat dan
truk-truk yang digunakan oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.
Sesudah menyelesaikan Pekerjaan, jalan masuk sementara kecuali ditentukan lain harus dibongkar,
lokasi dikembalikan seperti kondisi semula sesuai dengan pemerintah dari Direksi.
Pengembalian/perbaikan prasarana jalan sesuai degan kondisi semula dari jalan yang sudah ada
maupun jalan sementara yang baru yang digunakan selama pelaksanaan pekerjaan harus mendapat
persetujuan dari instansi yang terkait (Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa dan lain-
lain).
SU - 8.5.2. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari pasal 1.2.4. yang
berkaitan dengan pembuatan, pembongkaran/pemindahan jalan masuk sementara sudah dianggap
termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan harga.

SU - 8.6. JEMBATAN SEMENTARA


Dalam hal dipandang perlu dan atau diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Jasa akan melaksanakan
dan memelihara jembatan sementara dan akan menyediakan semua tenaga kerja dan bahan-bahan
yang diperlukan, serta pembongkaran jembatan sementara tersebut setelah pekerjaan selesai.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk pembuatan jembatan sementara dalam
memenuhi persyaratan dari sub pasal ini sudah termasuk dalam jumlah biaya umum harga satuan yang
dimasukkan dalam Daftar kuantitas dan Harga.

SU - 8.7. PENGATURAN LALU-LINTAS SEMENTARA


Untuk mengatur lalu-lintas yang melalui atau sekitar lokasi pekerjaan atau dimanapun sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Jasa akan membangun dan memelihara, tanda-tanda lalu-
lintas, lampu-lampu, rambu-rambu dan fasilitas-fasiltas lain seperti yang ditentukan oleh Direksi untuk
petunjuk dan pengaturan Lalu-lintas.

Jika dibutuhkan atau diperintahkan oleh Direksi, Penyedia Jasa akan menyediakan dan menempatkan
petugas pada tempat-tempat pemberhentian yang bertugas untuk mengarahkan lalu-lintas yang
melintas di sekitar lokasi pekerjaan.

Di samping persyaratan-persyaratan tersebut. Penyedia Jasa akan memasang tanda-tanda peringatan


dan tanda-tanda petunjuk lainnya di dalam atau di sekitar daerah Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan,
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.

SU - 8.8. PENGAWASAN/PENGATURAN LALU-LINTAS JALAN RAYA YANG SEARAH


Dalam segala hal, jika pada tempat-tempat/ruas-ruas khusus dari lokasi pekerjaan atau jalan menuju ke
lokasi pekerjaan diperlukan “jalan satu jalur”. Penyedia Jasa harus menyediakan satu jalur sebesar 3,50
m yang dibuka/dapat digunakan untuk lalu-lintas umum. Penyedia Jasa akan mengatur pengoperasian
peralatan sedemikian sehingga gangguan yang ditimbulkan seminimal mungkin ketidaknyamanan dan
keterlambatan dari lalu-lintas dan akan bertanggungjawab atas pengaturan yang memadai dari lalu-
lintas dengan menggunakan jalan satu-lajur seperti yang dijelaskan di atas.

Di tempat di mana jalan lalulintas satu jalur dalam keadaan operasi dan bila diperintahkan oleh Direksi
gerak dari peralatan Penyedia Jasa dari satu bagian pekerjaan ke bagian lain akan dilakukan mengikuti
dengan pengontrolan lalu-lintas jalan searah. Tumpahan yang dihasilkan dari pengoperasian sepanjang
atau melintasi jalan umum harus dibersihkan segera atas biaya Penyedia Jasa.

SU - 8.9. PEMELIHARAAN DAN PERLINDUNGAN


Penyedia Jasa harus tetap membuka lalu-lintas setiap jalan eksisting selama pelaksanaan Pekerjaan
berjalan dengan ketentuan dan jika disetujui oleh Direksi. Penyedia Jasa diperbolehkan “by-pass”
dengan membelokkan.

Penyedia Jasa harus melakukan hal-hal yang diperlukan pada setiap saat untuk menjamin kenyamanan
dan keselamatan dari penduduk sepanjang dan yang berdekatan dengan pekerjaan dan jalan masuk.

Kelalaian Penyedia Jasa dalam menjaga hal tersebut akan memberikan hak atas Direksi untuk
melaksanakan pekerjaan yang dianggap perlu dan akan meminta Penyedia Jasa untuk membayar
dengan harga penuh yang dikeluarkan ditambah 100 % dari biaya, yang jumlahnya akan dikurangkan
dari uang yang harus dibayarkan kepada Penyedia Jasa berdasarkan Kontrak.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dalam sub-pasal ini
sudah termasuk biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

SU - 8.10. PENGELAKAN DAN PENGENDALIAN AIR


Penyedia Jasa akan bertanggungjawab atas pemindahan aliran air yang mengganggu pekerjaan
selama pelaksanaan seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi Teknik, Diversion and
Care of Water.”

Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari Sub-pasal ini
sudah dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Harga Satuan Pekerja (HSP) yang
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Kecuali untuk pelaksanaan bangunan Jembatan dan Bangunan terjun yang membutuhkan penutupan
dan pengeringan yang terus menerus selama pelaksanaan. Untuk bangunan tersebut biayanya sudah
dimasukkan harga “lumpsump” dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang dibayarkan sebagai berikut:

a. 40 % apabila penggalian fondasi selesai;


b. 40 % apabila pekerjaan selesai 100 %
c. 20 % apabila semua bangunan-bangunan pengelak dan peralatan yang berkenaan dengan
pengamanan air telak dipindahkan dari lokasi pekerjaan.
Biaya sudah dianggap termasuk kompensasi penuh untuk menyediakan semua tenaga kerja, bahan-
bahan, perlengkapan, peralatan dan lain-lain untuk menyelesaikan pekerjaan yang menyesuaikan
pelaksanaan teknik yang terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan persyaratan yang dijelaskan dalam
spesifikasi tersebut.

SU -8.11. PEMBUANGAN SAMPAH YANG MENGAPUNG


Pembuangan sampah yang mengapung di sungai selama pelaksanaan pekerjaan akan menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa. Perhatian khusus yang dibutuhkan pada jembatan-jembatan yang ada
pada galian sudetan dimana hambatan aliran sungai akan menyebabkan di bagian hulu banjir atau
runtuhnya bangunan.

Semua sampah yang mengapung yang diambil dari sungai harus dibakar atau dipindahkan dari lokasi
atau dibuang dengan cara lain yang disetujui oleh pemilik.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari Sub-pasal ini
sudah dianggap termasuk dalam harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
SU - 8.12. TEST LABORATORIUM DAN PEKERJAAN EKSPLORASI
Penyedia Jasa akan bertanggungjawab atas pemilihan dan pengaturan dari laboratorium yang sesuai
untuk melaksanakan test pada beton, material pada tanah dan test-test lain yang diperlukan untuk
Pekerjaan. Penyedia Jasa akan bertanggungjawab atas ketelitian peralatan laborat, peralatan test dan
laporan test yang akan disampaikan kepada Direksi untuk diperiksa pada akhir tiap minggu. Peralatan
test dan peralatan laboratorium harus sesuai dengan tipe “B” dari “Earth Manual” dan harus bersedia
dapat digunakan oleh Direksi pada setiap saat.

Semua biaya yang dikeluarkan dari penyediaan dan pengoperasian laboratorium, peralatan,
perlengkapan dan materiall untuk pengujian, tenaga kerja, biaya-biaya pengangkutan potongan benda
uji sudah termasuk di dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.

SU - 8.13. PAPAN NAMA PROYEK


Papan yang berisi informasi pekerjaan yang dilaksanakan. Tujuan pembuatan papan nama proyek
adalah sebagai sarana informasi bagi masyarakat berkaitan dengan proyek sehingga diharapkan
masyarakat turut berperan aktif dalam pelaksanaan proyek ini. Papan nama proyek dibuat sebelum
dimulai pekerjaan dan bisa dipasang bersamaan dimulainya pekerjaan. Papan Nama Proyek
harus/wajib dipasang sebagai informasi kepada masyarakat, di lokasi pekerjaan pada tempat yang
disetujui oleh Direksi.
Persyaratan
 Ukuran 2,2 m x 1 m . Terbuat dari kayu kelas II ukuran 5/7 cm, multiplek 10 mm, dan frame
aluminium L.10.10..1
 Isi tulisan, dan warna papan nama dibuat sesuai petunjuk direksi dan ditulis dengan digital printing
(banner ukuran 2,2 m x 1m )
 Papan nama harus tetap terpasang dalam kondisi baik selama masa pelaksanaan sampai dengan
serah terima pekerjaan pertama (PHO)
Pelaksanaan
 Lokasi penempatan sesuai dengan arahan Direksi.
 Dipasang maksimal 14 (empat belas) hari kalender dari diterbitkannya SPMK.
 Bentuk dan dimensi papan nama proyek sebagai berikut :
Semua biaya yang dikeluarkan dari papan nama proyek sudah termasuk di dalam biaya umum harga
satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
PASAL SU – 9
PENGATURAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

SU - 9.1. UMUM
Semua pengawasan terhadap keselamatan, kesehatan dan keamanan yang diperlukan untuk
pelaksanaan tidak dibatasi, antara lain pengaturan sanitasi, pembersihan lahan di lokasi, bahan peledak
dan bahan bakar minyak, pagar sementara, peraturan-peraturan keamanan dan pencegahan
kebakaran akan dibangun dan dipelihara oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri. Penyedia Jasa
akan bertanggungjawab atas semua keselamatan dan kesehatan dan pengawasan keamanan dan
akan menyampaikan pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan, organisasi dan aturan-aturan untuk
tujuan tersebut.

Penyedia Jasa akan membuat pengaturan untuk pertolongan setiap kecelakaan yang secara kebetulan
terjadi di lapangan dalam bentuk unit pertolongan pertama yang sesuai dengan persyaratan-
persyaratan. Dan harus bertanggung jawab serta menanggung semua biaya yang berhubungan dengan
pelayanan pertolongan pertama tersebut termasuk pengiriman / pengangkutan dengan ambulan untuk
pekerja yang terluka atau sakit ke rumah sakit. Pertolongan pertama juga harus disediakan untuk
Pemilik dan Direksi, tanpa dipungut biaya, juga untuk pekerja-pekerjanya di lapangan.

SU - 9.2. SISTEM PENGATURAN KEAMANAN


Penyedia Jasa akan membangun sebuah sistem pengaturan dan organisasinya untuk pekerjaan-
pekerjaan dan menyampaikan program kepada Direksi untuk persetujuannya. Sistem kontrol keamanan
akan mempunyai kapasitas peralatan, fasilitas dan personil yang memadai untuk menghindari
kecelakaan dan kerusakan bagi orang-orang dan harta benda terkait.

Sistem kontrol keamanan akan dioperasikan sesuai dengan program yang disetujui yang disusun
berdasarkan aturan-aturan dan hukum di Indonesia.
Direksi atau Wakil Direksi berhak untuk memerintahkan Penyedia Jasa dalam pengoperasian sistem
tersebut dari waktu ke waktu, jika dianggap perlu menurut Direksi.

SU - 9.3. PENGATURAN SANITASI DAN PEMBERSIHAN LAPANGAN


Penyedia Jasa harus menjaga lokasi dalam keadaan bersih dan akan menyediakan serta menjaga
kenyamanan sanitasi untuk digunakan orang-orang yang dipekerjakan dalam pekerjaan, dengan tingkat
dan cara serta pada tempat-tempat yang disetujui oleh Direksi dan oleh instansi lokal yang berwenang
serta semua orang yang berhubungan dengan pekerjaan akan diwajibkan untuk menggunakan
kesepakatan-kesepakatan ini.

Penyedia Jasa akan mengumumkan pelarangan dan melakukan cara pencegahan lain yang mungkin
diperlukan untuk menjaga kebersihan lokasi.
Pembersihan lahan oleh Penyedia Jasa tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi dan
akan dibatasi pada lokasi dimana secara tegas perlu, karena penebangan pohon pada umumnya tidak
diijinkan.

SU - 9.4. BAHAN PELEDAK DAN BAHAN BAKAR MINYAK


Penyedia Jasa akan membuat pengaturan pengangkutan, gudang dan penanganan bahan peledak dan
bahan bakar minyak dengan cara yang aman untuk melindungi personil lapangan dan masyarakat
umum sesuai dengan hukum dan peraturan keamanan yang berlaku.

Penyedia Jasa harus memperoleh semua ijin yang diperlukan dan akan membayar semua biaya yang
mungkin diperlukan untuk memindahkan bahan peledak dan bahan bakar minyak dari satu tempat ke
tempat lain dari penyimpanan, dan akan melaksanakan semua permohonan yang diperoleh untuk
mendapatkan persetujuan dari Instansi yang berwenang dari Pemerintah Indonesia.
Penyedia Jasa akan menyediakan dan memasang sistem peringatan yang cukup, sehingga peringatan
yang memadai dapat diberikan kepada semua orang yang dalam keadaan berbahaya apabila bahan
peledak harus dibakar. Penyedia Jasa akan menjamin, sebelum peledakan, bahwa daerah yang
diledakkan aman dari semua tempat tinggal, pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan. Di samping akan
menempatkan pembawa bendera pada setiap jalan masuk daerah yang disebutkan , untuk
menghentikan dan mencegah semua lalu-lintas yang akan masuk sampai dengan pengumuman bahwa
aman diberikan.
Lokasi-lokasi bahan peledak harus disetujui oleh Direksi. Tangki bahan bakar yang dibangun di atas
tanah dan gas minyak tanah cair tidak boleh dilokasi yang berdekatan dengan kantor lapangan atau
lebih dekat dari 100 m terhadap bangunan-bangunan di lapangan.
Penyedia Jasa tidak boleh menggunakan bahan peledak tanpa persetujuan tertulis dari Direksi.
Persetujuan oleh Direksi tidak akan membebaskan Penyedia Jasa dari kewajiban dan tanggungjawab
untuk semua operasi peledakan.

SU - 9.5. PENCEGAHAN UNTUK KESELAMATAN


Penyedia Jasa mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk pencegahan terhadap resiko-resiko
kehilangan nyawa atau kecelakaan bagi orang-orang yang dipekerjakan pada pekerjaan atau pekerja
dari Pengguna Jasa dan Direksi atau pengunjung-pengunjung atau untuk orang-orang yang mempunyai
alasan yang cukup berada di tempat pekerjaan dan terakhir harus mengadakan penjagaan seperlunya
pada pekerjaan sesuai dengan perintah dari Direksi.

Penyedia Jasa akan mengambil semua pencegahan yang perlu terhadap kerusakan pada harta benda
pemilik atau selain pemilik yang letaknya berdekatan atau berada di lokasi. Penyedia Jasa akan
memenuhi peraturan-peraturan pencegahan adanya kecelakaan dan peraturan-peraturan keselamatan
baik lokal atau nasional dari instansi yang berwenang di Indonesia.
Penyedia Jasa harus menunjuk Petugas Keselamatan yang mampu, berkualitas dan berpengalaman
yang perannya termasuk mempromosikan secara aktif konsep-konsep keselamatan kerja kepada
seluruh pekerja dari Penyedia Jasa. Petugas tersebut akan melaporkan kondisi-kondisi yang kurang
aman kepada Site Manager dari Penyedia Jasa yang harus segera melakukan tindakan koreksi
terhadap setiap kondisi yang kurang aman tersebut. Petugas keselamatan harus memegang peran
utama dalam pertemuan secara periodik tentang keselamatan kerja dengan pemilik dan pertemuan
dengan pengawas-pengawas Penyedia Jasa, mandor dan pekerja. Penyedia Jasa akan melaporkan
segera kepada Direksi semua kecelakaan akibat dari operasional.

SU - 9.6. PENCEGAHAN KEBAKARAN


Penyedia Jasa akan mengambil setiap tindakan pencegahan terhadap kebakaran di atau didekat lokasi
dan akan menyediakan apapun yang menurut pertimbangan Direksi mencukupi, perlengkapan
pemadam kebakaran yang siap dipakai pada semua bangunan, gedung atau tempat pekerjaan yang
sedang dilaksanakan, termasuk tempat tinggal, barak pekerja dan lokasi kantor yang disediakan untuk
Wakil Direksi. Penyedia Jasa akan menjaga perlengkapan pemadam kebakaran yang diperlukan, dalam
kondisi yang baik sampai pekerjaan diterima oleh pemilik.

Penyedia Jasa harus segera memadamkan api yang terjadi di lokasi, dimanapun api berasal. Dengan
memperhatikan ini, Penyedia Jasa akan menggunakan semua kebutuhan peralatan dan tenaga kerja
guna memadamkan kebakaran sampai batas kemampuan perlengkapannya dan tenaga kerja yang
dipekerjakannya pada lokasi termasuk perlengkapan dari Sub Penyedia Jasa.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari pasal ini sudah
dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
PASAL SU – 10
PEMBONGKARAN (DEMOLITION)

SU - 10.1. PEMBUKAAN
Lokasi dari Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan pada umumnya adalah desa kecuali dimana sungai/irigasi
melewati daerah yang sudah berkembang. Di daerah seperti ini Pengguna Jasa akan bertanggung
jawab untuk memindahkan penduduk, pembongkaran bangunan yang kosong pada lokasi sampai rata
dengan permukaan tanah dan pemutusan utilitas pelayanan umum.

SU - 10.2. PEMBONGKARAN DARI BANGUNAN YANG ADA.


SU - 10.2.1. UMUM
Pekerjaan ini terdiri dari pemindahan dan pembuangan ke tempat yang telah ditentukan dari semua kaki
pondasi, pagar, pipa, kabel, gulungan kawat navigasi, tiang, tumpukan, bagian-bagian struktur bawah
yang ada dan beberapa struktur lain yang tidak diijinkan untuk tertinggal atau diperlukan untuk
dibongkar/dipindahkan untuk tujuan pelaksanaan pekerjaan pada garis-garis dan ketingian yang
ditunjukkan dalam gambar-gambar dan sesuai dengan Kontrak.

SU - 10.2.2. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Sub-pasal ini mengacu pada pembongkaran bangunan eksisting. Kecuali ditentukan lain dan disetujui
oleh Direksi pengukuran untuk pembayaran akan didasarkan atas analisa biaya yang diajukan oleh
Penyedia Jasa untuk disetujui Direksi.

Pembayaran akan dibuat dengan harga satuan m3 bahan konstruksi yang dimasukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk biaya bahan-bahan, tenaga kerja, perlengkapan,
transportasi dan biaya lain.

SU - 10.3. RELOKASI DARI UTILITAS PELAYANAN UMUM


SU - 10.3.1. RUANG LINGKUP
Semua utilitas pelayanan umum yang sudah ada (contoh: persediaan air, persediaan listrik, dan fasilitas
komunikasi) akan direlokasi di luar batas-batas Pekerjaan atau secara langsung ditunjukkan oleh
Direksi.

Penyedia Jasa akan berhubungan dengan perusahaan utilitas yang bersangkutan dan membuat
kesepakatan awal tentang biaya dan waktu untuk relokasi, kepada pemakai dan berhubungan dengan
Pemilik yang akan bertanggung jawab atas pemutusan dan penyambungan kembali.
SU - 10.3.2. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari pasal karena
mereka menghubungkan pada Pelayanan Keperluan Umum akan termasuk dalam harga satuan
“lumpsump’ dan harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
PASAL SU – 11
UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan meliputi upaya untuk melaksanakan kegiatan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan di lokasi pekerjaan sebelum, saat, dan setelah pelaksanaan
konstruksi. Penyedia jasa diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan sebagaimana tertuang dalam Dokumen Surat Pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan yang dibuat oleh BBWS Sungai Brantas pada tanggal 26 April 2018.
Selain itu juga Penyedia Jasa diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan pengendalian lingkungan
lainnya yang meliputi kontrol polusi, penyimpanan bahan bakar dan pemeliharaan mesin, dan
perlindungan lingkungan.

SU - 11.1. KONTROL POLUSI


SU - 11.1.1. UMUM
a. Penyedia Jasa sebaiknya merencanakan, melaksanakan, memelihara dan mengoperasikan
fasilitas pengontrol polusi yang sesuai untuk mencegah pembuangan air yang mengandung bahan
polusi atau meterial suspensi ke sungai-sungai, aliran air atau pada sistem pembuangan air yang
ada. Fasilitas ini harus disetujui oleh Direksi yang termasuk beberapa atau semua hal-hal sebagai
berikut:
i. Kontrol terhadap aliran permukaan dengan :

 Pembuatan sarana pengalihan saluran atau drainasi “cut-off” keliling untuk memotong
aliran air permukaan dari daerah yang tak terusik dan mengalirkan aliran tersebut
mengelilingi daerah kerja.

 Pemasangan sarana pencegah saluran yang stabil yang dibuat tegak lurus terhadap garis
kontour;

 Pemasangan drainasi pengumpul yang stabil yang dialirkan memotong lokasi sepanjang
garis kontour;
 Pembuatan kolam pengendapan sedimen;

 Pembuatan bangunan bendung dari bronjong.


ii. Membatasi seminimal mungkin ruang gerak sarana transport dan peralatan.
iii. Meminimalkan daerah dibuka karena :

 Tahap operasi ;

 Stabilisasi segera sesudah pekerjaan;

 Penanaman rumput sementara atau perbaikan lain pada daerah yang terusik.
iv. Pembuatan sarana pengendapan lumpur:
 Menggunakan jerami-jerami yang dipak diletakkan pada saluran air atau tempat lain yang
diperlukan;

 Menggunakan pagar penahan endapan lumpur.


b. Semua air yang dialihkan alirannya ataupun dipompa harus dibuang keluar ke lokasi yang disetujui
Direksi dan dijaga agar aliran air tidak dapat kembali lagi ke lokasi pekerjaan dan dengan cara tidak
menimbulkan erosi, polusi atau gangguan pada lahan penahannya. Penyedia Jasa lain
dipekerjakan oleh pemilik atau orang lain di atau berdekatan dengan lokasi pekerjaan;
c. Pembuangan limbah minyak dari bengkel ataupun dari tempat lain sebaiknya tidak menyebabkan
polusi pada sungai-sungai atau aliran air lainnya;
d. Sebelum pekerjaan dilaksanakan pada suatu daerah lokasi, semua sarana penunjang pengukuran
pengontrol polusi, yang ditentukan atau diarahkan atau disetujui sudah dipasang dan dioperasikan.
SU - 11.1.2. RENCANA PENGONTROLAN POLUSI
a. Penyedia Jasa sebaiknya menyiapkan dan menyampaian Rencana Pengontrolan Polusi kepada
Direksi sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum memulai pekerjaan di lapangan.
Pentingnya perencanaan dan pemeliharaan pengontrol erosi dan sedimen yang memadai perlu
ditekankan. Bersamaan dengan pembuatan rencana tersebut, pada waktu yang sama pula.
Penyedia Jasa sebaiknya juga mendapatkan surat ijin dari instansi yang berwenang untuk
membuang air dari lokasi ke saluran-saluran air yang ada;
b. Rencana pengontrolan polusi sebaiknya termasuk juga mengenai metode cara kerja, aliran
drainasi, alat pengendali lumpur, penanganan air permukaan serta juga termasuk cara
pemeliharaan alat-alat, perawatan pada berbagai tahap pekerjaan sesuai kontrak. Sesudah
penerbitan ijin dari yang berwenang rencana ini harus dengan ketat ditaati.
SU - 11.1.3. KUALITAS AIR
a. Kualitas limbah cair yang dibuang ke sungai harus sesuai dengan standar yang dianjurkan pada ijin
pembuangan;
b. Salinan ijin perihal pembuangan harus diberikan berkala kepada Kepala Direksi sebelum memulai
pembuangan limbah cair.
SU - 11.1.4. PENGUJIAN
a. Penyedia Jasa harus mengadakan pengujian untuk kualitas limbah yang sesuai dengan syarat-
syarat pada ijin perihal pembuangan. Penyedia Jasa harus menyampaikan hasil dari pengujian
terebut pada Direksi dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah penerimaan hasil tes.
b. Jika Direksi mempertimbangkan bahwa kualitas air mengalami penurunan bersamaan dengan
segala aktifitas pada daerah tersebut, maka Penyedia Jasa sebaiknya menambahkan pengujian
lain, pada kualitas air tersebut sesuai petunjuk Direksi.
c. Pengujian tersebut sebaiknya mencakup dan tidak dibatasi, pengujian untuk zat yang menumpuk
dan pengujian pH, meskipun tidak hanya terbatas pada pengujian itu saja, pengujian tersebut
sebaiknya dilakukan oleh Penyedia Jasa, dan pengujian oksigen yang larut (DO) dan pemenuhan
oksigen biologi (BOD) sebaiknya juga dibuat oleh laboratorium Bio-Kimia yang diakui.
SU - 11.2. PENYIMPANAN BAHAN BAKAR DAN PEMELIHARAAN MESIN
SU - 11.2.1. SYARAT
Penyedia Jasa sebaiknya menyediakan dan memelihara dinding pembatas sekeliling tempat
penyimpanan bahan bakar daerah tempat. Dinding tersebut sebaiknya mempunyai ketinggian yang
cukup untuk dapat menampung volume yang sama dengan 1,5 dari seluruh jumlah fasilitas tempat
penyimpanan bahan bakar yang ada.

SU - 11.2.2. DRAINASI
Drainasi di tempat penyimpanan bahan bakar dan tempat pemeliharaan alat mesin sebaiknya dipelihara
dan untuk pembuangan minyak atau sisa pelumas. Dimana saluran air yang melewati atau memotong
dinding pembatas. Penyedia Jasa akan menyediakan sarana untuk mencegah aliran itu sehingga bila
terjadi bocoran semua tumpahan bahan bakar dan/atau cairan-cairan akan ditahan dinding pembatas
diatas.
SU - 11.2.3. KONTAMINASI TANAH
Tanah yang terkontaminasi oleh bocoran bahan bakar sebaiknya dibuang sejauh mungkin dan
ditempatkan pada daerah pembuangan sesuai petunjuk Direksi.

SU - 11.3. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN


SU - 11.3.1. UMUM
a. Kontrol lingkungan yang ketat juga berlaku pada pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan Penyedia
Jasa dan sub-Penyedia Jasanya;
b. Dalam pelaksanaan pekerjaan. Penyedia Jasa sebaiknya:
i. Melaksanakan semua pekerjaan dengan mempertimbangkan perlakuan pada lingkungan
dengan perilaku yang sensitive;
ii. Tidak mengerjakan di luar daerah kerja tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari Direksi;
iii. Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk memastikan bahwa kualitas air pada
suangai tidak tercemar.
iv. Mengerjakan pekerjaan untuk meminimalkan pengaruh aliran permukaan dan erosi di daerah
aliran sungai dan memastikan bahwa setiap saat lokasi pekerjaan dijaga agar supaya tetap
rapi dan bersih.
c. Direksi mungkin, sesuai dengan kebijaksanaannya, memberikan petunjuk tambahan pada
Penyedia Jasa yang perlu diperhatikan Penyedia Jasa mengenai larangan-larangan yang
berhubungan dengan lingkungan.
SU - 11.3.2. PERLINDUNGAN PADA DAERAH PERBATASAN HUTAN
Penyedia Jasa harus memastikan bahwa semua pekerjaan yang dilaksanakan seminimal mungkin
dampaknya pada lingkungan di luar daerah kerja. Hal-hal berikut harus dilaksanakan berkaitan dengan
perlindungan daerah hutan di dekat lokasi pekerjaan:
a. Tidak boleh ada pohon atau semak-semak yang ada diluar daerah pekerjaan yang dipotong,
dirobohkan atau ditebang tanpa persetujuan lebih dulu dari Direksi;
b. Tidak boleh ada pohon atau semak yang ditebang atau dirobohkan sampai ditandai dengan jelas
sasarannya dan ditentukan oleh Direksi, Penyedia Jasa akan diberitahu secara tertulis;
c. Tidak boleh ada pohon, diluar daerah kerja dibakar tanpa tujuan yang pasti.
SU - 11.3.3. PENGATURAN DAN PERLINDUNGAN FAUNA
Penyedia Jasa harus memastikan bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang berdampak
seminimal mungkin terhadap fauna lokal dan juga melaksanakan hal-hal berikut berkaitan dengan
pengaturan dan perlindungan fauna:
a. Dalam hal apapun kehidupan fauna tidak boleh ditangkap, dipindahkan, dimatikan ataupun
diganggu oleh Penyedia Jasa, pekerjanya, sub-Penyedia Jasanya;
b. Penyedia Jasa akan memastikan bahwa daerah pekerjaannya tetap bersih dan rapi bebas dari
sampah menarik perhatian hewan pengganggu.
SU - 11.3.4. PERJANJIAN PENGAMANAN LINGKUNGAN/SEKITARNYA
Semua personil pekerja di lapangan bagi Penyedia Jasa atau Sub-Penyedia Jasanya harus
berpengalaman bertugas dengan waspada untuk pengamanan lingkungan/sekitarnya.

Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa yang berkaitan dengan syarat-syarat Pasal 2 akan
termasuk pada variasi “lumpsump” dan harga satuan serta sudah dimasukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.
PASAL SU – 12
PEMELIHARAAN SEMUA JALAN

SU - 12.1. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Semua jalan eksisting yang digunakan oleh Penyedia Jasa harus diperbaiki/direhabilitasi dan dipelihara
selama atau sampai selesainya pekerjaan. Pada akhir pekerjaan Penyedia Jasa harus memperbaiki
semua jalan yang dipakai sebelum meninggalkan pekerjaan minimal sesuai dengan persetujuan dari
instansi terkait (Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Desa dan lain-lain).
Pembayaran termasuk dalam biaya umum HSP di dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang mana harga
satuan “lumpsump” akan termauk seluruh biaya penyelesaian pekerjaan termasuk material-material,
pekerja, peralatan, pengangkutan dan beberapa biaya lainnya yang terkait.
PASAL SU – 13
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Metode pengukuran harus sesuai dengan metode dan prosedur yang ditentukan dalam pasal khusus
dan sebagaimana yang tercantum di sini.

Berbagai harga satuan dan biaya umum setiap item pekerjaan sudah dimasukkan di dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, serta dianggap sudah termasuk kompensasi penuh untuk penyediaan semua
material, pekerja, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap dengan teknik pelaksanaan yang terbaik dan yang sesuai dengan semua
persyaratan yang dijelaskan dalam Spesifikasi.

SU - 13.1. SATUAN PEKERJAAN

Pasal ini mencakup toleransi dalam pengukuran dimensi dari pekerjaan dan metode perhitungan dan
kuantitas pekerjaan yang dibagi dalam 6 (enam) kategori sebagai berikut:

(1) Kategori - 1 (meter panjang, m' )


Kelompok pekerjaan ini harus diukur dengan 2 (dua) desimal tiap meternya, dan disetujui oleh
Direksi pada setiap tahapan pekerjaan dicantumkan di dalam lembar inspeksi.

Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan jumlah panjang dengan harga satuan
pekerjaan dan dibulatkan pada bilangan bulat terdekat.

Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut:

 Pencegahan rembesan;
 Sambungan muai;

 Pipa beton pra cetak;

 Pipa sandaran jembatan ;

 Tiang pancang beton;

 Pipa drainasi
 Lubang rembesan;

 Besi siku pelindung sudut;


 Pagar pengamanan.
(2) Kategori - 2 (meter persegi, m2)
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dengan angka 2 (dua) desimal tiap meter perseginya dan
dengan mengalikan dua ukuran yang diukur dengan dua angka dan dibulatkan, hasilnya
dibulatkan dan disetujui oleh Direksi pada setiap tahapan pekerjaan dan dicantumkan di dalam
lembar inspeksi.

Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan luas terukur dengan harga satuan
pekerjaan kemudian dibulatkan ke dalam bilangan bulat terdekat.

Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut:

 Pembersihan lapangan;
 Pengupasan lapisan permukaan;

 Gebalan rumput;

 Plesteran;

 Siaran;

 Lapisan ijuk

 Geotekstil;

 “Prime coat;

 Beton aspal;
 Pengadaan dan pemancangan turap beton bertulang;

 Perkerasan jalan;
(3) Kategori - 3 (kubik meter, m3)
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dalam 2 (dua) angka desimal dengan mengalikan tiga
ukuran dalam dua angka desimal tiap meternya, hasilnya dibulatkan dan disetujui oleh Direksi,
pada setiap tahapan pekerjaan dan dicantumkan di dalam lembar inspeksi.

Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan isi terukur dengan harga satuan
pekerjaan kemudian dibulatkan ke dalam bilangan bulat terdekat.

Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut :

 Timbunan untuk tanggul dan cekungan;


 Pasangan batu;

 Beton;

 Galian atau pengerukan sungai;

 Galian biasa;

 Galian untuk bangunan;


 Timbunan kembali pasangan bronjong

 Bongkaran bangunan.
(4) Kategori - 4 (satu kesatuan)
Kelompok pekerjaan harus diukur dengan angka bulat yang dipasang dan disetujui pada setiap
pekerjaan dicantumkan ke dalam lembar inspeksi.

Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan dengan harga satuan pekerjaan dan
dibulatkan pada bilangan bulat terdekat.

Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut:

 Peletakan jembatan;

 Balok beton pratekan;

 Pintu;

 Tiang pengaman;

 Tiang pancang kayu;


 Rubber strip;

 Marmer.
(5) Kategori - 5 (masa)
Kelompok pekerjaan ini hrs diukur dengan 2 (dua) angka desimal dan dikalikan dengan jumlah
pekerjaan tiap satuan panjang atau cakupan dan disetujui oleh Direksi pada setiap tahapan
pekerjaan dan dicantumkan di dalam lembar inspeksi. 1 ton diartikan = masa 1.000 kg.

Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan jumlah terukur dengan harga satuan
pekerjaaan dan dibulatkan ke dalam bilangan bulat terdekat.

Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut:

 Pembesaran;
 Pekerjaan logam.
(6) Kategori - 6 (“Lum Sump”, LS)
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dan dibayar sebagai satu kesatuan pekerjaan yang
termasuk dalam kelompok ini adalah

 Mobilisasi dan demobilisasi peralatan;

 Pengelakan dan pengendalian air termasuk pengeringannya;

 Pemeliharaan jalan yang ada pembuatan dan pemeliharaan jalan kerja, jembatan sementara;
 Pembuatan foto dokumentasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan papan nama proyek;

 Pengukuran tampang lintang, dan lain-lain;


 Investigasi, pengeboran rencana pondasi “groundsill”.
SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL ST – 1
PEKERJAAN DEWATERING

1.1. KISTDAM
1.1.A. UMUM
Kistdam karung plastik bagor ukuran 43 cm x 65 cm diisi dengan tanah atau pasir dipergunakan untuk
mencegah agar air tidak masuk, atau untuk mengalihkan aliran air dari daerah yang ada di dalam
kisdam yang akan merupakan daerah kerja.
1.1.B. PERSYARATAN
- Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik yang berukuran 43 cm x 65 cm dan bisa digunakan
minimal 3 kali pemakaian
- Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik harus diikat dengan kuat, agar pasir/tanah tidak
keluar.
1.1.C. METODE PELAKSANAAN
- Karung plastik bagor ukuran 43 cm x 65 cm diisi pasir/tanah dan diikat dengan kuat dengan cara
manual.
- Excavator kemudian mengangkat dan meletakkan pada daerah kerja, selanjutnya karung plastik
bagor dipasang/disusun menjadi kistdam sesuai dengan gambar pelaksanaan.
- Pekerjaan Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik yang berukuran 43 cm x 65 cm sudah
termasuk pengadaan, pengisian, mengangkat dan memasang, membongkar, mengangkut dan
pemasangan ulang sesuai maksimal pemakaian dan rencana pelaksanaan.
1.1.D PEKERJAAN PENGERINGAN PONDASI
Penyedia Jasa sebaiknya menyediakan, memasang dan mengoperasikan segala jenis pompa serta
peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan pengeringan rembesan pada berbagai bagian
pekerjaan dan juga untuk menjaga agar pondasi bebas dari air, sesuai dengan ketentuan konstruksi
untuk setiap jenis pekerjaan.
Metoda yang digunakan kontraktor untuk memindahkan air dari galian pondasi akan bergantung pada
persetujuan Tenaga Ahli atau Direksi Pekerjaan. Pada penggalian untuk keperluan struktur pondasi
sampai ke bawah muka air tanah, bagian tersebut sebelumnya harus dikeringkan terlebih dahulu untuk
memudahkan proses penggalian.
1.1.E. PEMBAYARAN
- Apabila dilokasi pekerjaan ada jadwal pengeringan minimal 3 hari mati, maka pembuatan kisdam
tidak dibayar.
- Pembongkaran kistdam sudah termasuk biaya Overhead
- Pembongkaran pancang kayu untuk kistdam sudah termasuk biaya Overhead
- Pembongkaran sesek bambu untuk kistdam sudah termasuk biaya Overhead
- Pembongkaran terpal plastik untuk kistdam sudah termasuk biaya Overhead
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan (buah).
- Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi upah tenaga, bahan
material yang dipakai, peralatan yang digunakan serta Overhead dan Profit.
1.2. Pengadaan dan Pemasangan Patok Kayu (Ukuran 5/7)
1.2.A. Umum
Penanda sementera untuk batas-batas pengukuran selama waktu pelaksanaan
1.2.B. Persyaratan
Bahan kayu 5/7 cm dengan panjang 50 cm
1.2.C.Metode Pelaksanaan
 Patok kayu dipasang setiap jarak 50 meter.
 Kedalaman minimal 30 cm atau menyesuaikan kondisi lapangan.
 Patok harus dicat dengan warna cerah dan bagian ujung atas dipasang paku
payung.
 Patok dijaga keberadaan selama waktu pelaksanaan sehingga dalam
penempatan patok harus mudah dilihat dan tidak terganggu oleh aktifitas pekerjaan.
1.2.D. Pembayaran
Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan harga.
Harga satuan dihitung panjang meter (m’). Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah
harus meliputi Upah tenaga, bahan yang dipakai dan peralatan yang digunakan sudah termasuk
Overhead + profit dalam penawaran harga di Daftar Kuantitas dan Harga.
1.3. Fasilitas Kesehatan dan P3K
1.3.A. UMUM
Semua pengawasan terhadap keselamatan, kesehatan dan keamanan yang diperlukan untuk
pelaksanaan tidak dibatasi, antara lain pengaturan sanitasi, pembersihan lahan di lokasi, bahan peledak
dan bahan bakar minyak, pagar sementara, peraturan-peraturan keamanan dan pencegahan
kebakaran akan dibangun dan dipelihara oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri. Penyedia Jasa
akan bertanggungjawab atas semua keselamatan dan kesehatan dan pengawasan keamanan dan
akan menyampaikan pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan, organisasi dan aturan-aturan untuk
tujuan tersebut.
1.3.B. Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menyediakan ahli K3 yang menetap di lokasi lapangan pekerjaan. Penerapan
protokol kesehatan seiring pandemi covid 19 harus terus dilaksanakan dimanapun juga dalam
lingkup pekerjaan. Penyediaan masker, hand sanitizer, sabun berserta tempat cuci tangan wajib
ada, penggunaannya diterapkan setiap saat sesuai protokol kesehatan oleh Penyedia Jasa,
Pekerja, Wakil Direksi, dan Konsultan.
1.3.C. Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran pada item pekerjaan ini dilakukan secara LS (Lump Sum) dengan melampirkan
laporan pemakaian atau penggunaan bahan-bahan Fasilitas Kesehatan dan K3 kepada Direksi
yang nantinya akan diprestasikan dengan perhitungan yang disepakati.
PASAL ST – 2
PEKERJAAN TANAH

2.1. UMUM
2.2. Galian
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran ketinggian yang
ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain yang mungkin akan diperintahkan
oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan
harus ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat.
Yang dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi “permukaan tanah” sesudah
pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
a. Galian Tanah Biasa
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan /
ditunjukkan oleh Direksi. Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke
Direksi untuk ditinjau.
Hasil galian diangkut ke lokasi stok material jika material tersebut dapat digunakan sebagai timbunan,
jika tdak dapat digunakan hasil galian dingkut ke disposal área.
Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh
Direksi. Seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau
berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih besar dari
1,00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka pembayaran volume ini akan
termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi.
Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam meter kubik dimana tanah
galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai
dalam gambar. Pembayaran untuk galian tanah biasa dibuat dalam meter kubik untuk item dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu tempat
yang disetujui Direksi, material yang layak / bisa dipakai untuk timbunan dan dipisahkan dengan
material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan
timbunan kembali, sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi
atau ke suatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan. Penyedia Jasa
harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa dipakai untuk timbunan
ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan.
Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk penggalian, perapihan
dan kemiringan talud temasuk usaha pencegahan biaya longsor, pembuatan tanggul kecil pada bahu
galian dan timbunan kecil apabila dianggap perlu oleh Direksi. Pengaturan, pembuangan tanah yang
tak terpakai ataupun yang berlebihan kecuali ditetapkan lain dalam bagian yang terpisah dalam daftar
volume dan biaya pekerjaan misalnya item pemompaan atau pembuatan dan pemeliharaan
penampungan air yang dilaksanakan dengan baik selama pelaksanaan pekerjaan.
b. Pekerjaan Galian Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali
Semua pekerjaan galian tanah yang tidak akan ditimbun kembali akan dilaksanakan sesuai pasal ini,
harus dilaksanakan hingga mencapai elevasi dengan tingkatan dan dimensi yang ditunjukkan dalam
gambar-gambar atau ditentukan oleh Direksi. Selama dalam pekerjaan ini mungkin akan dijumpai dan
diperlukan untuk merubah kemiringan (slope) atau dimensi dari penggalian dari yang ditentukan. Setiap
penambahan atau pengurangan dari volume pekerjaan galian tanah sebagai akibat dari perubahan-
perubahan tersebut akan diperhitungkan sesuai petunjuk dan persetujuan Direksi.
Semua tindakan pencegahan yang perlu dilakukan guna melindungi material yang ada dibawah galian
dalam keadaan yang memungkinkan, kerusakan pada pekerjaan yang disebabkan oleh Penyedia Jasa
dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk hancurnya material dibawah batas penggalian yang
diperlukan, harus diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa. Dengan tujuan atau alasan tertentu, kecuali
diperintahkan secara tertulis oleh Direksi dan apabila disebabkan dengan atau tanpa kesalahan
Penyedia Jasa, maka biayanya akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa, apabila diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut semua galian harus diisi kembali dengan material yang disediakan
dan dilaksanakan atas biaya Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah karena peledakan
harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
c. Galian Untuk Bangunan
Penggalian tanah untuk bangunan termasuk pekerjaan galian dari semua tanah, kerikil, dan batuan
kasar. Penggalian untuk bangunan harus dilaksanakan dengan cara yang paling aman hingga
mencapai elevasi yang disetujui Direksi. Kecuali ditunjukan dengan jelas pada gambar atau telah
ditetapkan oleh Direksi. Pekerjaan galian tanah untuk bangunan harus dilaksanakan dengan kemiringan
dan dimensi sebagai berikut :

Bangunan di atas tanah biasa


Kemiringan Galian 1 V : 0,5 H
Jarak datar dari tepi pondasi 0,50 m
Lebar berm pada saat ketinggian 3 meter 0,50 m
Selama pelaksanaan pekerjaan ada kemungkinan oleh Direksi bilamana dianggap perlu atau diinginkan
untuk mengubah kemiringan galian atau dimensi galian dari ketentuan yang telah ditetapkan, setiap
penambahan ataupun pengurangan dari total volume galian sebagai akibat dari perubahan tersebut
akan diperhitungkan dalam pembayaran dasar dan kemiringan tepi galian dimana konstruksi akan
ditempatkan/harus diselesaikan dengan rapih dan teliti dengan ukuran-ukuran yang tepat seperti yang
ditetapkan dalam gambar atau ditetapkan Direksi, dan permukaan dasar galian disiapkan sedemikian
rupa, dibasahi dan dipadatkan atau digilas dengan alat yang cocok untuk menjamin pondasi yang kuat.
Apabila terdapat material alam pada lokasi galian pondasi yang mengganggu selama pelaksanaan
penggalian, maka hal tersebut harus dipadatkan ditempat atau disingkirkan atau diganti dengan tanah
timbunan yang sesuai atau beton atas biaya Penyedia Jasa.
Pekerjaan galian tanah untuk bangunan akan diukur sebagai dasar pembayaran hingga mencapai
elevasi yang diperlihatkan dalam gambar atau bila tidak diperlihatkan dalam gambar sampai mencapai
garis elevasi sesuai dengan syarat-syarat yang disebutkan disini, dengan tidak mengindahkan
banyaknya galian yang sesungguhnya dilaksanakan.
Dasar perhitungan volume untuk pembayaran akan dihitung sampai mencapai elevasi yang disebutkan,
dan tidak ada pembayaran akan diperhitungkan untuk penggalian dan pembersihan dari material di luar
dimensi / ukuran yang disebutkan, kecuali penggalian dan pembersihan tersebut ditetapkan oleh
Direksi.
d. Luasnya Penggalian
Luasnya penggalian harus sekecil mungkin menurut Direksi, untuk pekerjaan bangunan. Penggalian
dimulai dari muka tanah dengan harus mengambil lebar yang cukup sesuai gambar atau ditentukan lain
oleh Direksi. Perbaikan/pembangunan saluran terbuka dan saluran tertutup (pipa) harus dibatasi
panjangnya dan harus mendapat persetujuan Direksi lebih dahulu secara tertulis. Kecuali persetujuan
secara nyata dari Direksi, pekerjaan pada setiap panjang yang sudah disetujui harus diselesaikan dan
memuaskan Direksi, sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai.
2.3. Timbunan Tanah
a. Timbunan Tanah Biasa
Sejauh diatas pertimbangan praktis, sebagaimana ditentukan oleh Direksi, semua material hasil galian
yang sesuai dari hasil pekerjaan galian dasar, saluran-saluran dan saluran pembuang dan bangunan-
bangunan lain dapat digunakan kembali sebagai tanah timbunan pada tanggul dan bangunan
permanen yang memerlukan seperti yang tercantum dalam spesifikasi.
Apabila secara praktis tanah yang dapat digunakan kembali harus digali secara terpisah dari bahan
atau material yang akan dibuang, maka tanah galian yang dapat digunakan kembali tersebut harus
dipisahkan selama pelaksanaan pekerjaan penggalian tersebut dan langsung ditempatkan dahulu pada
tempat-tempat sementara untuk selanjutnya ditempatkan pada lokasi-lokasi yang ditunjuk sebagaimana
yang ditetapkan Direksi.
Tanah galian yang sesuai dapat digunakan kembali setelah cukup kering untuk segera dipadatkan
setelah penggalian, kecuali tanah yang terlalu basah harus diletakan dahulu ditempat penimbunan
sementara yang disetujui oleh Direksi agar kadar airnya berkurang hingga mencapai batas yang
diijinkan untuk tanah timbunan pada tanggul atau dengan persetujuan khusus dari Direksi pekerjaan.
Tanah tersebut diijinkan untuk dipergunakan kembali apabila ditentukan oleh Direksi pekerjaan lebih
praktis untuk mengeringkan tanah yang basah tersebut ditempat / lokasi pekerjaan hingga kadar airnya
berkurang dan cukup untuk dipadatkan.
b. Timbunan Kembali
Yang dikelompokkan kedalam item pekerjaan timbunan kembali adalah pekerjaan timbunan yang
berada disekitar lokasi galian dengan jarak gusur sampai maksimum sekitar 100 m, sehingga tidak
perlu alat angkut.
c. Tambahan untuk Penurunan Tanah pada Timbunan
Penyedia Jasa harus memperhitungkan tambahan pengisian pemadatan sendiri, dan penurunan dari
timbunan, baik disebutkan atau tidak, maka tinggi, lebar dan ukuran yang ditunjuk dalam gambar –
gambar.
2.4. Penempatan Dan Pemadatan
a. Percobaan Pemadatan Timbunan
Bila diperintahkan oleh Direksi, bahan-bahan yang diusulkan sebagai bahan timbunan harus diuji
ditempat menurut ketentuan didalam BS.1377 guna mendapatkan karakteristik dan sifat – sifatnya.
Sebelum pekerjaan timbunan dimulai, Penyedia Jasa harus mengadakan percobaan pemadatan tanah
dengan disaksikan oleh Direksi, dan menggunakan peralatan yang sesuai paling sedikit tiga (3) lapis
tanah dihamparkan, dimana percobaan pemadatan di lapangan akan dilaksanakan berdasarkan hasil
dari percobaan pemadatan tersebut, jenis jumlah perlengkapan serta peralatan untuk pemadatan,
jumlah minimum banyaknya lintasan yang diperlukan, dan ketebalan lapisan tanah yang dihamparkan
akan dapat ditentukan dari hasil percobaan tersebut. Hasil percobaan ini tidak membebaskan Penyedia
Jasa dalam segala hal dari kewajibannya untuk mendapatkan batas pemadatan sebagai yang
ditentukan dalam kontrak.
Apabila ditemukan/dijumpai tanah yang berbeda pada waktu pelaksanaan dikemudian hari, maka
percobaan-percobaan lebih lanjut harus dilaksanakan terlebih dahulu.
Bila hasil percobaan pemadatan tanah dilaksanakan untuk timbunan pada bangunan yang permanen,
percobaan tersebut akan dianggap sebagai suatu bagian pekerjaan dalam penyelesaian pekerjaan
tersebut, dan apabila percobaan tersebut gagal dan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang
ditentukan oleh Direksi, maka Penyedia Jasa harus membongkar kembali pekerjaan permanen yang
didasarkan pada percobaan yang gagal tersebut atas biaya Penyedia Jasa tidak ada pembayaran
terpisah atas percobaan pemadatan tanah yang dilaksanakan ditempat lain.
b. Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum tanah timbunan untuk lapisan pertama dari suatu pekerjaan timbunan dihamparkan,
permukaan tanah untuk lokasi tanggul harus disiapkan dalam dokumen ini, dan harus diperiksa kadar
airnya sebelum dipadatkan dengan cara yang telah ditentukan dalam melaksanakan pekerjaan
timbunan pada lokasi tersebut.
Tanah timbunan harus dihamparkan lapis demi lapis secara horizontal dengan ketebalan dari setiap
lapisan setelah dipadatkan tidak lebih dari 30 cm, dalam segala hal kecuali ditentukan lain dari hasil
percobaan pemadatan sebagai yang disebutkan di atas atau diperintahkan oleh Direksi. Dalam
melanjutkan pembuatan tanggul tidak diizinkan dengan cara menuangkan tanah timbunan dari atas.
Tanah timbunan yang masih berbentuk bongkahan atau gumpalan harus dihancurkan dengan seksama
dengan memakai alat pemecah yang sesuai dan kelembamannya harus selalu diawasi dengan teliti
sedemikian rupa agar tercapai kualitas yang cukup tinggi.
Bila tanah timbunan yang memenuhi syarat akan dipadatkan dengan peralatan mekanik sebagaimana
ditentukan dari hasil percobaan pemadatan tanah atau yang diperintahkan oleh Direksi, maka peralatan
atau alat-alat lain yang dioperasikan secara manual tidak akan diizinkan dipergunakan kecuali
ditentukan atau diperintahkan oleh Direksi.
Bila dalam pelaksanaan pekerjaan timbunan akan menggunakan bahan tanah galian dari hasil
pekerjaan yang dilakukan dengan alat-alat besar, pemadatan dengan tangan tidak diizinkan.
Penghamparan tanah timbunan harus sedemikian rupa, sehingga setelah dipadatkan tanah timbunan
tersebut menjadi homogen dan benar-benar padat.
Kandungan air dari tanah timbunan harus dijaga sedemikian baik secara pengeringan alami atau
dengan pembasahan memakai alat semprot. Pemadatan harus menggunakan mesin giling, alat
pemadat, penggetar atau peralatan lainnya yang disetujui Direksi, sehingga menghasilkan kepadatan
kering (Dry Density) tanah hasil pemadatan tidak diizinkan kurang dari 95 % dari hasil pemadatan
laboratorium BS 1377 Test 11.
Apabila menurut pendapat Direksi, hasil pemadatan kering yang dilaksanakan sesuai dengan keadaan
lapangan lebih kecil dari 95% dari pemadatan kering yang dilaksanakan menurut BS 1377 test 11
sekalipun Penyedia Jasa telah mengikuti semua langkah yang tercantum dalam spesifikasi, maka
direksi atas pendapatnya dapat menerima tidak kurang dari 90% dari pemadatan kering maksimum
untuk pemadatan khusus pada timbunan ini. Pengujian kepadatan menurut BS 1377 akan selalu
dilakukan oleh Direksi selama pemadatan berlangsung.
Pembayaran untuk pekerjaan timbunan akan dihitung berdasarkan volume bahan tanah timbunan
berdasarkan dimensi dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar. Pembayaran untuk pekerjaan
timbunan berdasarkan satuan meter kubik dan seluruh biaya termasuk ongkos angkut dari tempat
penimbunan sementara (termasuk biaya rehandling), bila diperlukan, ke lokasi rencana pekerjaan-
pekerjaan pembuatan tanggul, biaya penghamparan tanah menjadi lapisan tanah, biaya penyediaan air,
biaya penyemprotan atau pengeringan tanah timbunan dan biaya pemadatan tanah. Pekerjaan galian
tanah pada pekerjaan timbunan akan dibayarkan berdasarkan item pekerjaan galian tanah yang
dilaksanakan menurut bab ini.
Untuk harga pekerjaan timbunan, sudah termasuk biaya pengadaan tanah timbunan dan pengawasan
kelembaban tanah timbunan tersebut pada saat berada di lokasi penimbunan sementara atau di
“Borrow Area”, biaya penggalian tanah di borrow area, biaya / ongkos angkut ke lokasi rencana
pembuatan tanggul, biaya penghamparan tanah menjadi lapisan tanah, biaya penyediaan air,
penyemprotan dan pengeringan tanah timbunan, biaya pemadatan tanah seperti ditentukan dalam
pasal ini sudah termasuk upah kerja, biaya pengadaan alat, dan bahan timbunan.
2.5. SALURAN
Semua pasal yang termasuk didalam pekerjaan tanah secara umum berlaku untuk bagian saluran-
saluran kecuali apabila kedua pasal bertentangan, maka bagian dari pasal di bawah ini yang berlaku.
2.6. Penggalian dan Pembuangan
Tanah galian dari saluran-saluran pengairan atau pembuangan harus dibuang diluar tanggul atau
disuatu tempat yang ditentukan oleh Direksi.
Tanah dari galian tersebut dapat digunakan untuk bahan timbunan, kalau menurut pertimbangan Direksi
dapat dipertanggung jawabkan secara teknis. Penyedia Jasa harus menyiapkan rencana pelaksanaan
pekerjaan tanah untuk setiap bagian dari pekerjaan pada suatu saat, dengan detail lokasi dan program
penggalian dari saluran dan membuang tanahnya sebagai timbunan.
Penyedia Jasa harus mengajukan metode kerja pelaksanaan pekerjaan selambat-lambatnya 14 hari
sebelum tanggal yang dimaksudkannya untuk dimulai pekerjaan tanah dari tiap-tiap bagian pekerjaan,
sebagai pemberitahuan kepada Direksi. Rencana itu harus berisi keterangan-keterangan, tentang
penilaian Penyedia Jasa terhadap tanah kelebihan yang harus ditempatkan ditanggul pembuang
terpisah. Pembuangan material yang tidak layak terpakai untuk timbunan dan sisa galian dibuang
sesuai dengan Pasal 1.1.5.
2.7. Tanggul
Tanggul untuk saluran pembawa, saluran pembuang, jalan dan lain-lainnya, apabila tidak dinyatakan
lain harus dibentuk dari tanah galian dari saluran pembawa atau saluran pembuang itu, bila
memungkinkan. Bila bahan untuk tanggul itu tidak memungkinkan atau kurang bila diambil dari hasil
galian saluran pembawa atau saluran pembuang, maka kekurangan bahan-diatas harus diambil dari
tanah luar seperti yang disyaratkan pada pasal 1.1.6.
Tanggul untuk saluran dengan ketinggian melebihi muka tanah asli harus dibuat kedap air, dan tidak
boleh ada tanda-tanda rembesan sesudah diisi dengan debit maksimum dalam waktu panjang. Tanggul
yang dipakai sebagai jalan inspeksi atau jalan masuk harus dibentuk seperti yang diuraikan berikut atau
dibuat dengan cara lain yang disetujui Direksi. Bahan timbunan dihampar horisontal dengan ketebalan
merata secara berlapis-lapis, dan setiap lapis tidak boleh mempunyai ketebalan setelah dipadatkan
lebih dari 0,30 m.
Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin penggilas, mesin pemadat, mesin penggetar atau cara
lain yang disetujui sehingga hasil pemadatan mencapai tidak kurang 90% dari pemadatan kering yang
dilaksanakan menurut BS 1377 tess 11.
Pengujian kepadatan menurut BS 1377 akan sering dilakukan oleh Direksi selama pelaksanaan
pemadatan berlangsung.
Timbunan di atas tanah asli dibelakang bangunan baru, harus dipadatkan seperti yang diuraikan diatas
untuk tanggul-tanggul yang dipakai untuk jalan inspeksi. Apabila tidak ditentukan lain dalam gambar
atau atas perintah Direksi maka acuan tanggul harus mempunyai kemiringan (slope) 1: 20 kearah luar.
Tanggul yang merupakan jalan inspeksi atau jalan masuk harus dibuat dengan arah dan kemiringan
sedemikian rupa sehingga dapat dilalui dengan aman dan mudah oleh kendaraan ringan dan harus
tetap dipelihara sampai akhir masa pemeliharaan.
2.8. Ketelitian Dalam Pekerjaan Tanah
Ketelitian mengenai tinggi dan ukuran dapat diizinkan sebagai diterangkan dibawah ini, apabila luas
rata-rata penampang basah saluran untuk panjang 500 m, seperti yang tertera pada gambar atau yang
diperintahkan oleh Direksi.
Dasar saluran : + 0,05 m atau – 0,10 m tegak
Level puncak timbunan : + 0,10 m tegak
Dasar kemiringan : + 0,05 m mendatar
Puncak kemiringan timbunan : + 0,10 m mendatar
Garis sumbu dari saluran, tanggul dan jalan harus diletakkan dengan teliti dan tidak boleh dipengaruhi
oleh toleransi tersebut diatas. Semua permukaan harus diselesaikan dengan rapi dan halus.
2.9. Peralihan
Pada setiap perubahan tampang lintang, peralihan harus dibuat pada dasar dan talud saluran harus
dibuat sedemikian rupa, sehingga perubahan kearah tegak atau mendatar tidak lebih dari 1 : 10.
2.10. Celah – Celah Pada Tanggul
Dimana perlu pada tempat bangunan atau pada tempat yang diperintahkan, Penyedia Jasa harus
meninggalkan atau membuat celah-celah pada tanggul, kemudian membangun kembali seperti semula
setelah selesai bangunan tersebut.
2.11. Longsoran di Talud
Penyedia Jasa harus mengambil tindakan pencegahan, yang diperlukan, untuk mencegah terjadinya
longsoran dari talud dan tanggul. Dalam hal terjadinya longsoran, Penyedia Jasa harus memperbaiki
semua pekerjaan dan kerusakan yang bersangkutan dan melaksanakan setiap perubahan yang
diperlukan sampai memuaskan Direksi.
2.12. Kelebihan Penggalian dan Tanah – Tanah Longsoran
Jika saluran digali atau tanggul dibuat tidak sesuai dari yang disebutkan dalam gambar, Penyedia Jasa
harus membangunnya kembali seperti ditentukan menurut petunjuk Direksi.
2.13. GALIAN TANAH BIASA SEDALAM SAMPAI DENGAN 2M DIANGKUT (MEKANIK)

Yang dimaksud adalah menggali tanah biasa dengan menggunakan alat berat (excavator). Galian ini
dilakukan menggunakan excavator sesuai kebutuhan lapangan. Kondisi excavator minimal 75 %. Untuk
pertanggungjawaban volume hasil galian harus dilakukan tes penyusutan. Hasil galian yang digunakan
untuk tanggul/tangkis atau dibuang keluar harus dirapikan.
Tanah digali sesuai elevasi rencana dengan memakai excavator, kemudian hasil galian tersebut
diangkat keatas untuk dibuat tangkis / tanggul dan dirapikan sesuai gambar pelaksanaan. Apabila ada
kelebihan volume yang disebabkan oleh kondisi di lapangan harus dibuang keluar dengan dump truck
dan dirapikan serta harus dipertanggungjawabkan berupa foto dokumentasi, bukti permintaan dan
perhitungan volume di lokasi buangan. Dalam pertanggungjawaban volume hasil galian maka perlu
dilakukan tes penyusutan dimana volume hasil penyusutan sama dengan volume timbunan yang
dibuang untuk tangkis/tanggul dan dibuang keluar
PEMBAYARAN
Pekerjaan galian tanah biasa dengan alat excavator dihitung dengan menggunakan satuan meter kubik
(m3). Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga dan
peralatan yang digunakan, “Overhead + profit”
2.14. DUMP TRUCK ANGKUT MATERIAL ATAU HASIL GALIAN SEJAUH 1 KM

Yang dimaksud adalah Mengangkut material atau hasil galian sejauh 0 sampai dengan 1 km
menggunakan DumpTruck. Mengangkut material atau hasil galian sejauh 1 km. Untuk
pertanggungjawaban volume hasil galian harus dilakukan tes penyusutan.

Apabila ada kelebihan volume yang disebabkan oleh kondisi di lapangan harus dibuang keluar dengan
dump truck sejauh 1 km dan dirapikan serta harus dipertanggungjawabkan berupa foto dokumentasi,
bukti permintaan dan perhitungan volume di lokasi buangan.

Pekerjaan Dump Truck Angkut material atau Hasil Galian Sejauh 1 km dihitung berdasarkan
pengukuran dilokasi dengan menggunakan satuan meter kubik (m3). Harga satuan yang ditawarkan
oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga dan “Overhead + profit”

2.15. DUMP TRUCK ANGKUT MATERIAL ATAU HASIL GALIAN SEJAUH 3 KM

Yang dimaksud adalah Mengangkut material atau hasil galian sejauh 3 km menggunakan DumpTruck.
Mengangkut material atau hasil galian sejauh 3 km. Untuk pertanggungjawaban volume hasil galian
harus dilakukan tes penyusutan.

Apabila ada kelebihan volume yang disebabkan oleh kondisi di lapangan harus dibuang keluar dengan
dump truck sejauh 3 km dan dirapikan serta harus dipertanggungjawabkan berupa foto dokumentasi,
bukti permintaan dan perhitungan volume di lokasi buangan.

Pekerjaan Dump Truck Angkut material atau Hasil Galian Sejauh 3 km dihitung berdasarkan
pengukuran dilokasi dengan menggunakan satuan meter kubik (m3). Harga satuan yang ditawarkan
oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga dan “Overhead + profit”
PASAL ST – 3
PASANGAN BATU

3.1. UMUM
3.1.1. Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti pasangan batu atau
lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan
Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau tidak sempurna
lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui Direksi.
3.1.2. Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan batu harus dibuat dari semen portland dan
pasir dengan pernbandingan isi 1 : 4 atau seperti ditentukan dalam gambar untuk tiap jenis pekerjaan.
(Selanjutnya dipakai singkatan PC untuk Semen Portland, Psr untuk pasir dalam kode perbandingan
suatu adukan).
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan
adukan yang baik. Semen haruslah Portland Semen. Air harus diberikan dalam jumlah cukup / sesuai
untuk menghasilkan adukan yang baik.
Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah dari setiap
bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Pada mesin
molen yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dahulu didalam mesin selama
paling tidak 1 menit.
Pengadukan spesi harus dilakukan menggunakan kotak takaran sebagai pembanding volume PC dan
Pasir, proses dilakukan dengan menggunakan mesin molen dan tidak boleh dicampur manual.
3.1.3. Penyimpanan dari Bahan – bahan
Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan ditempat yang terlindung yang bisa mempengaruhi sifat-
sifat mekanik dan sifat fisik material. Dan juga harus dilindungi dengan atap atau penutup lain yang
tahan air.
3.2. PASANGAN BATU
3.2.1. Ukuran Batu
Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan setiap batu harus mempunyai berat antara 6 kg
sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran
maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti
tercantum diatas. Sebagai contoh : sebuah batu berukuran 0,20 x 0,20 x 0,25 m3 akan mempunyai
berat kira-kira 25 kg.
Pengukuran untuk pembayaran pekerajaan pasangan batu harus didasarkan pada volume per meter
kubik (m3) yang dihitung berdasarkan gambar pelaksanaan dan atau / atas perintah Direksi.
Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu harus berdasarkan harga satuan setiap meter kubik (m3),
yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana (akses road, angkut
material), alat kerja dan sebagainya. Untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat
dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam
spesifikasi.
(1) Batu
- Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang
diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis
atau lemah.
- Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat, batu kali yang dipecah salah
satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori.
- Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci
bila dipasang bersama-sama.

- Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah yang menyelimuti agar
permukaan batu bersih.
- Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m dengan ukuran batu
berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau batu kali hanya boleh digunakan
setelah salah satu sisinya dipecah atau sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan
digunakan bersama-sama dengan batu belah.
- Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus memiliki ketebalan
yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari satu setengah kali tebalnya dan
panjang yang tidak kurang dari satu setengah kali lebarnya.

- Menggunakan batu muka segi enam untuk penutup lapisan depan pasangan batu
(2) Pasir
- Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir vulkanik atau yang diambil dari
sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan;
- Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah kimia,
bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, seperti air laut/garam
dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.
(3) Spesi / Mortar
- Pengadukan / pencampuran mortar untuk pasangan batu harus menggunakan molen
dan menggunakan kotak takar;
- Mortar ditempatkan diantara batu, dan tidak diperbolehkan menata batu kemudian baru
menyiram mortar diatasnya, ini untuk menghindari ruang kosong dalam pasangan.
Wakil Direksi dan Konsultan berhak menolak bahan dan peralatan yang datang ke site pekerjaan jika
tidak layak atau tidak memenuhi syarat.
Wakil Direksi dan Konsultan berhak menolak atau mengajukan pembongkaran volume pasangan batu
yang sudah terpasang jika bahan – bahan seperti : PC, pasir, dan cara pemasangan tidak sesuai
dengan spektek.
3.2.2. Galian Tanah Untuk Pasangan Batu
Galian tanah harus sudah sesuai dengan dimensi yang sudah ditentukan serta diberi 2 (dua) profil di
depan dan belakang kemudian dilakukan check bersama dan diberi mistar untuk menampilkan dimensi
pekerjaan. Jika sudah sesuai maka pekerjaan pasangan batu boleh dikerjakan. Contoh seperti foto
dibawah ini (berlaku juga untuk pondasi pasangan batu) :

Commented [I21]:

3.2.3. Siaran
Adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Sebelum
pekerjaan siaran dimulai semua bidang sambungan di antara batu muka harus dikorek sebelum adukan
mengeras (atau dibetel untuk pasangan lama).
Pekerjaan siar dapat dibagi atas :
a. Siaran tenggelam (masuk kedalam + 1 cm dari permukaan batu)
b. Siaran rata (rata dengan permukaan batu).
c. Siaran timbul (timbul 1 cm, lebar tidak kurang 2 cm)
Siaran di pekerjaan ini memakai tipe tenggelam karena pasangan batu menggunakan batu muka segi
enam.
Pengukuran untuk pembayaran siaran akan didasarkan pada luas bidang (m2) yang diperoleh dari
gambar dan / atau atas perintah direksi.
Pembayaran untuk siaran didasarkan pada harga satuan per meter-persegi (m2) yang dimaksudkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat kerja dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi.
3.2.4. Plesteran
Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang ada maupun yang baru harus
diplester dengan adukan 1 PC : 3 Psr. Pekerjaan plesteran dikerjakan dengan ketebalan 2 cm. Apabila
tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran
pasangan, dan untuk 0,10 m dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada gambar.
Pertemuan pasangan (plesteran sudut) selebar 8 - 10 cm untuk bangunan kecil dan 15 cm untuk
bangunan yang besar sedang pada samping rangka pintu sorong, diplester tegak selebar 10 cm.
Plesteran juga dilakukan pada alur skot balk.
Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan
plesteran harus rata, lurus dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup kering, kemudian harus
dipelihara dengan siraman air secara rutin.
Pengukuran untuk pembayaran plesteran akan didasarkan pada luas bidang (m2) yang diperoleh dari
gambar dan / atau perintah direksi.
Pembayaran untuk plesteran didasarkan pada harga satuan per meter-persegi (m2) yang terdapat
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material. Perlengkapan peralatan, prasarana, alat-kerja dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi.
3.2.5. Urugan Kembali
Sebelum melaksnakan "Urugan Kembali" pada muka pasangan batu yang tak kelihatan, pasangan
batunya harus diplester kasar dengan adukan 1PC : 4Psr setebal 2 cm (berapen).
Urugan tidak boleh dilaksanakan sebelum mendapat persetujuan Direksi dan bahan urugan harus pasir
yang kasar dan mudah dilalui air. Kerikil yang teratur ukurannya sehingga dapat mencegah kehilangan
pasir harus dipasang pada akhir lubang pembuang air.
PASAL ST – 4
PEKERJAAN LOGAM DAN KAYU

4.1. BAHAN – BAHAN DAN MUTU PEKERJAAN


4.1.1. Spesifikasi Standar
Kecuali ditentukan lain semua bahan dan mutu pekerjaan harus memenuhi persyaratan dari Standar
Nasional Indonesia yang berlaku. Spesifikasi Standar lain yang sama sebagai pengganti dapat
ditambahkan sesuai dikehendaki oleh Direksi.
Semua bahan yang belum termasuk dalam Spesifikasi di atas macam bahan klas I. Apabila Penyedia
Jasa mengajukan bahan berbeda dengan standar diatas, ia harus menyertakan penjelasan dari
standarnya di dalam Penawarannya.
4.1.2. Pengadaan / Perbaikan Pintu Air
Dimensi dari pintu air yang diperlukan ditunjukkan pada gambar. Untuk pintu sorong, dan Romijn,
dipakai standar pintu kayu / besi, dimensi dan tipe pintu sorong dan Romijn sebagai yang ditunjukkan
pada Gambar Standar Pintu air dari Direktorat Jenderal Pengairan Dep. PU 1988, ditunjukkan pada
ALBUM GAMBAR-GAMBAR.
Untuk Pebaikan pintu air tebagai atas tiga kategori yaitu perbaikan ringan, sedang dan berat dinana
pengertiannya sebagai berikut :
a. Perbaikan Ringan adalah membongkar dan memasang kembali pintu dengan mengganti plat
dan mur, baut, nipple, spie, gembok, splite pan/pengunci NAF + ring, seal, gigi tengah termasuk
pemutar/strir serta pembersihan dan pengecetan.
b. Perbaikan sedang adalah membongkar dan memasang kembali pintu dengan mengganti plat
termasuk plat strip, mur, baut, nipple, spie, gembok, splite pan/pengunci NA F + ring, seal, gigi
tengah termasuk pemutar/stir serta pembersihan dan pengecetan.
c. Perbaikan berat adalah membongkar dan memasang kemabali pintu dengan mengganti plat
termasuk plat strip, stang, bronze, roda gigi, mur, baut, nipple, spie, gembok, splite pan/pengunci
NA F + ring, seal, gigi tengah termasuk pemutar/stir serta pembersihan dan pengecetan.
Perbaikan daun pintu air yang terbuat dari kayu harus dilakukan dengan hati – hati sehingga pada saat
pembongkaran daun pintu yang rusak tidak mempengaruhi bagian-bagian lain pintu serta bagian yang
dibuka seperti klem besi pengapit daun pintu, mur/baut dan bagian-bagian lain yang berhubungan
dengan daun pintu tersebut, sehingga bagian-bagian tersebut bisa digunakan lagi dengan baik, kecuali
bila Direksi Pekerjaan memberikan perintah yang lain.
Pintu air direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan pemasangannya, hanya oleh suatu pabrik yang
sudah disetujui dan namanya tercantum dalam daftar Prakualifikasi Penyedia Jasa untuk pembuatan
pintu-pintu. Pembuatan dan pengadaan pintu harus dilaksanakan atas dasar Sub-Kontrak oleh
Penyedia Jasa Utama, yang harus bertanggung jawab atas pemesanan dan administrasinya. Penyedia
Jasa harus memberikan salinan dari semua surat-menyurat yang menyangkut Sub-Kontrak tersebut
kepada Direksi.
Pelaksanaan pemasangan pintu air hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga pelaksana yang sudah
berpengalaman terhadap pemasangan pintu air, Penyedia Jasa mengajukan surat untuk melakukan
pemeriksaan kepada Direksi. Apabila dari hasil pemeriksaan Direksi masih dianggap belum sesuai
dengan hasil yang diharapkan, maka pintu tersebut tidak diperkenankan dikirim ke lokasi pekerjaan.
4.1.3. Pengadaan Pekerjaan Logam dan Kayu oleh Sub – Kontraktor
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Daftar semua pekerjaan logam dan kayu yang
diusulkan untuk di Sub-Kontrakkan. Sebelum melakukan pesanan harus didapatkan persetujuan tertulis
lebih dahulu perihal Sub-Penyedia Jasa yang akan ditugaskan. Penyedia Jasa harus bertanggung
jawab dalam pemesanan pekerjaan logam dan kayu kepada Sub-Penyedia Jasa dan semua
administrasinya. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi tembusan semua surat-
menyuratnya.
4.1.4. Rencana, Perhitungan dan Gambar
Gambar-gambar Penyedia Jasa dan Spesifikasi menunjukkan macam logam yang dibutuhkan dan
ukuran-ukuran pokoknya. Sub Penyedia Jasa harus merencanakan semua bangunan-bangunan dan
pintu-pintu dan dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan perhitungan dan gambar-gambar dari pabrik
dan diserahkan kepada Direksi dari semua peralatan yang akan didatangkan sebelum pabrik
melaksanakannya.
Gambar rangkap tiga harus dibuat, dan setiap perubahan yang dilakukan oleh Direksi harus dibuat
tanpa pembayaran extra.
Pabrik dilarang memulai pelaksanaan pembuatan sebelum menerima persetujuan Direksi secara tertulis
dengan telah memberi tanda pada setiap set gambar satu untuk Direksi, atau untuk Penyedia Jasa, dan
satu untuk sub- Penyedia Jasa juga harus menyediakan gambar kerja yang menunjukkan usulan dari
metode yang akan digunakan dan gambar-gambar harus mendapat persetujuan seperti gambar-
gambar yang akan dikerjakan pabrik diatas, sebelum Penyedia Jasa memulai pelaksanaan
pekerjaannya pada bangunan-bangunan yang bersangkutan.
Apabila ukuran dan ketebalan dari bagian-bagain pintu tercantum didalam gambar kerja, ukuran dan
ketebalan diatas dianggap sebagai ukuran dan ketebalan minimum yang diperkenankan.
4.1.5. Pengelasan
Semua pengelasan harus pengelasan busur nyala logam (metal fire welding) yang bersinggungan
terus, dan Penyedia Jasa harus menyediakan contoh-contoh untuk pemeriksaan atau pengujian, sesuai
Spesifikasi, bila diperlukan oleh Direksi.
4.1.6. Pipa Galvanis untuk Sandaran
Pipa besi galvanis harus memenuhi syarat BS 1387. Sambungan-sambungan ulir sesuai dengan BS 21
dan dipasang menurut persetujuan Direksi. Sambungan ulir harus besi tuang yang digalvanisir sesuai
dengan BS 143.
Setelah semua penyambungan dan pemasangan dari sandaran lengkap dan bangunan yang
berhubungan selesai, besi sandaran tersebut harus dibersihkan dari sisa-sisa beton atau pembersihan
dengan sikat kawat.
4.1.7. Sambungan Baut dan Paku Keliling
Penyedia Jasa harus menyediakan semua paku keling, baut, mur, ring dan sebagaimana yang
diperlukan untuk memasang pekerjaan baja, disamping sebagai cadangan. Sambungan baut yang
menahan getaran harus terpasang kokoh. Semua lobang paku keling dan baut harus dibor dan bagian
ujung luar yang kasar harus dihaluskan. Paku keling harus tepat memenuhi lobangnya sewaktu
dimasukkan dan menurut ukuran sesuai dengan Standar Nasional Indonesia PUBI-1982 atau seperti
berlaku untuk pekerjaan kelas utama.
Sebelum dikirim ketempat pekerjaan, semua baut hitam kecuali baut Lewis dan baut-baut yang
digalvanis harus dipanaskan dan dicelup kedalam minyak pelumas (linseed) atau cairan serupa yang
disetujui. Didalam penyimpanannya harus hati-hati untuk menjamin ulirnya tidak rusak dan tetap bersih.
4.1.8. Kayu
Kecuali ditentukan lain dalam gambar atau atas petunjuk Direksi maka semua pekerjaan kayu terdiri
dari kayu klas- I sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) PUBI – 1982.
4.1.9. Penyambungan di Tempat Pekerjaan
Penyambungan besi ditempat pekerjaan sedapat mungkin harus sambungan dengan baut, apabila tidak
memungkinkan bisa dipakai sambungan dengan las, dengan syarat penyiapan permukaan yang akan
dilas dikerjakan di Pabrik dan dijaga agar tetap bersih sewaktu pengirimannya ketempat pekerjaan.

4.2. PENGECATAN
4.2.1. Bidang – bidang Yang TIdak Dicat
Roda gigi kuningan, bidang-bidang baja yang dikerjakan halus dan bidang-bidang baja yang setelah
pemasangan lokasi akan bersentuhan secara putar atau geser, dan juga tali-tali kawat tidak akan dicat.
Setelah pembersihan selesai, maka bidang-bidang demikian harus dilapisi dengan lembaran plastik
untuk menjaga terhadap kerusakan kecil dan korosi selama pengangkutan dan penyimpanan dilokasi.
Selimut plastik ini harus dilepas, sebelum peralatan itu dipasang
4.2.2. Bahan Cat
Jika tidak ditentukan lain bahan cat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia PUBI-1982. Semua
bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan contoh dari tiap-tiap cat dan bahan
campurannya yang diusulkan untuk dipakai, harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang harus dikirim ketempat pekerjaan dalam kaleng atau drum dengan segel yang
masih utuh. Cat yang telah kadaluarsa seperti yang dituliskan pada kalengnya tidak boleh dipakai
bahan cat seperti itu harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Cat harus seluruhnya diaduk di
bawah pengawasan seorang mandor yang berwenang dengan cara yang dibenarkan oleh Direksi dan
tak boleh diberikan kepada tukang cat sebelum cat dan bidang yang akan dicat selesai dipersiapkan
betul-betul. Seluruh pekerjaan harus diselesaikan dalam warna dan corak seperti diperintahkan oleh
Direksi dan jika diperlukan, Penyedia Jasa harus membuat variasi warna dari tiap-tiap lapisan cat
4.2.3. Mencat Pekerjaan Baja
A. Sebelum pemasangan di pabrik, semua permukaan dari pekerjaan baja yang akan selalu
bersentuhan atau tidak kelihatan setelah pemasangan di pabrik harus dibersihkan dan di cat
dengan satu lapis cat dasar kecuali permukaan yang akan dilas.
B. Sebelum pengiriman dari pabrik, permukaan harus di bersihkan dan dikerjakan atau dicat sebagai
berikut :
a. Yang dikerjakan dengan mesin, satu lapisan cat campuran timah putih dan lilin atau dengan
vernis tahan karat atau cat plastik yang disetujui
b. Yang bersentuhan dengan pekerjaan baja lainnya ketika pemasangan di lapangan, dua lapis
cat dasar, kecuali ditentukan lain.
c. Yang akan bersentuhan dengan beton, aspal, makadam atau bitumen penahan air tidak perlu
pengerjaan apa-apa atau pengecatan.
d. Yang akan bersentuhan dengan pekerjaan batu, satu lapis cat dasar.
e. Semua permukaan lainnya jika tidak ditentukan lain, satu lapisan cat dasar sesudah diadakan
pemeriksaan di pabrik oleh Direksi.
C. Sebelum pemasangan, permukaan yang diterangkan dalam B (b) di atas, harus dibersihkan dan
dilapisi dengan satu lapis cat dasar, segera dilaksanakan penyambungannya.
a. Bila untuk bagian-bagian mekanik; dibersihkan dengan larutan dan kemudian dibersihkan
dan digosok mengkilap.
b. Bila kontak beton, dibersihkan dengan cara dikerok dan disikat dengan sikat baja, sesaat
sebelum diselubungi beton.
c. Bila kontak dengan aspal, termakadam atau pengedap air dari bitumen : dibersihkan dan
dilapisi dengan bitumen panas.
d. Bila kontak dengan pasangan batu atau bila tertutup oleh beton setebal kurang dari 4 cm :
dicat satu kali dengan cat bitumen.
e. Bagi permukaan-permukaan tersebut dalam B (e) di atas yang sebelumnya sudah diberi cat
dan menjadi rusak karena pemasangan, maka harus diperbaiki dengan cara membersihkan
bagian-bagian yang rusak sampai disetujui Direksi. Bila perlu sampai mencapai logamnya.
Kemudian tepi cat masih utuh digosok dengan amplas dan dicat dengan cat dasar satu kali.
Tiap lapis penambal harus melampaui cat yang semula dan tidak rusak selebar minimum 5 cm. Kecuali
ditentukan lain, maka semua permukaan yang sudah diberi cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan
kemudian dengan 2 lapis cat penutup.
4.2.4. Tata Cara Pengecatan Pekerjaan Baja
Kecuali disyaratkan dalam Pasal 5.2.3, maka pekerjaan baja konstruksi dan alat-alat pengatur air dan
lain sebagainya harus disiapkan dan diberi cat dasar menurut ketentuan dalam pasal 5.2.3 dengan tata
cara sebagai berikut :
1. Terbuka terhadap pengaruh iklim baik terlindung atau tidak :
a. Dibersihkan
b. Dua lapis dasar timah meni
c. Dua lapis cat oksida besi atau dua cat lapis aluminium
2. Terbuka terhadap pengembunan berat atau bila terbenam dalam air, termasuk semua pintu.
a. Dibersihkan dengan sikat kawat baja
b. Dicat dasar dua lapis
c. Dua lapis cat bitumen kental atau dua lapis cat karet, berchlor atau dua lapis cat oksida
Pintu geser tegak, katup-katup dan lain-lain alat yang dibuat dari besi harus dilapisi dengan dua lapis
cat bitumen atau yang sepertinya, sebagaimana ditunjukkan oleh Direksi.

4.3. PEMERIKSAAN DAN PERAKITAN


4.3.1. Pemeriksaan di Pabrik
Direksi atau pejabat yang diberi tugas harus mengadakan pemeriksaan terhadap bahan-bahan: mutu
pekerjaan, Pabrik dan percobaan perakitan di Pabrik.
Pemeriksaan ini meliputi :
a. Pemeriksaan baja atau bahan-bahan lain yang dipakai untuk memastikan bahwa bahan-bahan di
atas dengan standar. Laporan percobaan kimia dan fisika dari bahan-bahan yang dipakai harus
ditunjukkan
b. Memeriksa ukuran – ukuran
c. Memeriksa pekerjaan las dan mengujinya bila diperlukan
d. Memeriksa pembersihan dan pengecatan pekerjaan baja
e. Percobaan perakitan dan menguji hasilnya
f. Memeriksa cara pengepakan untuk pengiriman
4.3.2. Pembangunan di Pabrik
Jika dibutuhkan Direksi, pekerjaan baja harus dipasang untuk sementara ditempat pembuatannya untuk
diperiksa oleh Direksi dan jika dianggap perlu diuji sebelum dikirim.
4.3.3. Pemasangan di Tempat Pekerjaan
Penyedia Jasa harus memasang pekerjaan baja selengkapnya dan harus menyediakan dan
membangun semua panggung sementara dan persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan pemasangan. Sebelum satupun pemasangan dimulai di lapangan, Penyedia Jasa harus
menyampaikan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan cara-cara yang dia usulkan untuk
melaksanakan pekerjaan pemasangan baja dan harus dilaksanakan pengaturan dan pencegahan yang
ditunjukkan oleh Direksi.
4.3.4. Permukaan – permukaan Yang Bersentuhan
Kecuali ditentukan lain, jika logam dipasang permanen pada logam atau permukaan lainnya, maka
permukaan logam yang bersentuhan harus dicat dengan dua lapis cat bitumen, segera sebelum
pemasangan.
Alumunium tidak boleh didirikan pada beton yang basah atau dipasang tetap pada beton yang masih
muda. Dimana perlu untuk menghubungkan aluminum dengan baja atau besi tuang, kedua permukaan
harus dipisahkan dengan bahan pemisah yang disetujui, tebalnya, tidak kurang dari 1,5 mm. Dimana
batang-batang bangunan dari aluminium dipasang batu atau beton, permukaan-permukaan yang
bersentuhan, bahan sambungan harus diberi seng berchrom.
4.3.5. Pengamanan Dalam Pekerjaan
Penyedia Jasa harus mengamankan semua peralatan di dalam pengangkutan, pembongkaran,
pemasangan, penyimpanan diruang terbuka dan perjalanan ke lapangan pekerjaan.
4.3.6. Pemasangan Bagian – bagian
Untuk pemasangan bagian-bagian yang masuk dalam pekerjaan beton atau pasangan batu yang
permanen, maka bagian-bagian di atas seperti angkur, plat perletakan dan lain-lain harus dikirim lebih
dahulu dari pada bagian lain.
4.3.7. Pengujian Setalah Dipasang di Lokasi
Setelah selesai dipasang dilokasi, harus diadakan uji coba terhadap semua perlengkapan, sampai
mendapat persetujuan Direksi. Setiap pintu pengatur air harus digerakkan secara penuh untuk
keperluan pengoperasian, dengan menggunakan semua peralatan yang disediakan dan dengan
persyaratan-persyaratan yang sudah ditetapkan kecuali Direksi menentukan lain.
4.3.8. Penyerahan dan Pembayaran
Setelah uji coba selesai dengan baik maka untuk selama periode tertentu yang akan disetujui bersama
oleh Direksi dan Penyedia Jasa, dengan perkiraan satu minggu, pelaksana diminta untuk tinggal guna
mengawasi pengoperasian pertama dari bangunannya, dan untuk memberi petunjuk dan bimbingan
kepada Staf Pengguna Jasa dalam cara yang benar guna pengoperasian dari bangunan tersebut.
Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% yang dinyatakan dengan berita acara uji coba
operasi pintu air.
PASAL ST – 5
PEKERJAAN JALAN

5.1. UMUM
Pembangunan jalan aspal untuk perdesaan dapat menggunakan konstruksi pondasi jalan batu
belah (Telford)
5.2. JALAN USAHA TANI
BAHAN
1 Pasir Urug
Pasir urug yang digunakan dapat berupa
pasir sungai/pasir gunung yang bersih
bebas dari lumpur, akar, rumput, atau
sampah dan “kotoran” lainnya.
2 Batu Tepi
Batu tepi berupa batu belah berukuran 20-
25 cm. Batu tepi harus mempunyai tebal,
minimum sepertiga dari panjang

3 Batu Belah / Pokok


Batu belah berukuran 15-20 cm. Batu belah
harus mempunyai tebal, minimum sepertiga
dari panjang

4 Batu Pengisi
Batu pengisi terdiri atas batu pecah dan
keras serta berukuran 5-7 cm

PERALATAN
 Kereta Dorong untuk mengangkut pasir urug
 Alat Pemadat untuk menggilas batu pengisi / pengunci (baby vibrator roller 1-2T)
 Mistar Pelurus untuk memeriksa kerataan dan kemirinan
 Alat Bantu lainnya untuk memasang batu tepi, batu pokok
5.3. METODE KERJA :
1 Tanah dasar jalan harus bersih dari akar,
rumput, atau sampah dan “kotoran” lainnya.
Kalau masih gembur harus dipadatkan dalam
keadaan lembab (tidak basah).

2 Batu tepi dipasang dengan dasar lebih


rendah dari tanah dasar.

3 Hamparan pasir urug setebal 10 – 15 cm


secara merata di atas tanah dasar.

4 Batu belah disusun dengan tangan satu per


satu, berdiri tegak dan rapat satu dengan
yang lainnya serta cukup rata sesuai dengan
kemiringan melintang dan memanjang.

5 Batu pengisi ditaburkan mengisi seluruh


celah permukaan batu belah. Dipadatkan/di
gilas menggunakan baby vibrator roller sampai
batu pengisi mulai pecah, mengunci batu belah,
dan susah dicabut.

5.4. PEMBAYARAN
Pekerjaan item ini secara manual dihitung dengan menggunakan satuan meter persegi (m2). Harga
satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga, bahan, peralatan yang
diterangkan dalam spesifikasi perkerjaan jalan dan dimasukkan dalam Harga Penawaran.
LAMPIRAN 1
STANDARISASI

SI. 1 STANDAR DARI DIREKTORAT JENDERAL SDA


- Spesifikasi dan Gambar Pintu Pengatur Air dari Direktorat Jenderal SDA PU 2015.
- Standar Desain Irigasi, Criteria Desain Vol KP-01 s/d KP-07, Januari 2013
- Standar Desain Irigasi, album Gambar BI-01 dan BI-02, Januari 2013

Anda mungkin juga menyukai