SPESIFIKASI UMUM
PASAL SU – 1
LINGKUP PEKERJAAN
SU - 2.1. IKLIM
Kondisi iklim wilayah Kabupaten Jember dan sekitarnya secara umum ditandai dengan jumlah hari
hujan dan curah hujan yang relatif tinggi, dan sangat dipengaruhi oleh angin musim. Pada dasarnya
angin musim di Kabupaten Jember dipengaruhi oleh letak geografis wilayah yang berada di Selatan
Pulau Jawa, kondisi ini berdampak pada putaran angin yang dapat berubah setiap waktu, sehingga
pada beberapa kawasan di wilayah ini mengalami kekeringan terutama pada musim kemarau. Dimana
musim hujan terjadi antara bulan Oktober sampai Maret dan musim kemarau terjadi antara bulan April
sampai dengan bulan September.
Berdasarkan hasil pengamatan stasiun hujan di Kabupaten Jember, menunjukkan suhu udara minimum
rata-rata 22,2OC hingga 20,4OC pada bulan Februari – Agustus dan suhu udara maksimum mencapai
30,5OC hingga 33,9OC pada bulan September – Januari. Tingkat curah hujan dan jumlah hari hujan
dalam periode empat tahun terakhir mengalami perubahan intensitas curah hujan setiap tahunnya,
dengan rerata terbesar terjadi pada tahun 2007 yang mencapai 107 hari hujan dengan curah hujan
555,42 mmHg. Dalam kurun waktu tersebut, jumlah hari hujan terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu
88 hari hujan, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada tahun 2006 dengan rerata intensitas curah
hujan mencapai 192 mmHg.
Setelah gambar-gambar tersebut diperiksa dan disetujui oleh Direksi, gambar-gambar tersebut
merupakan bagian dari kontrak.
SU - 3.2.2. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN / KERJA (CONSTRUCTION DRAWING)
Penyedia Jasa akan membuat semua gambar-gambar yang akan digunakan untuk pelaksanaan
(Construction Drawing) disiapkan dalam kertas ukuran A1 dan harus selesai paling lama 1 (satu) bulan.
Gambar-gambar itu harus berdasarkan gambar yang terdapat pada Dokumen Lelang dan harus
menunjukkan detail-detail yang cukup untuk tujuan pelaksanaan.
Gambar-gambar Pelaksanaan harus mencakup semua pekerjaan, tetapi tidak dibatasi hal-hal sebagai
tersebut:
1. Situasi yang harus menunjukkan detail-detail penampang saluran
2. Potongan-memanjang yang menunjukkan elevasi permukaan tanah asli, profil-profil desain:
3. Potongan-melintang yang menunjukkan elevasi permukaan tanah asli, desain akhir permukaan
pekerjaan tanah dan data yang relevan lainnya. Lebar pengukuran sampai dengan 10 m dari
BPT (Batas Pembebasan Tanah)
Demikian pula gambar-gambar pelaksanaan untuk setiap bangunan harus dibuat dengan cara yang
sama, didasarkan pada gambar-gambar dalam Dokumen Lelang (yang menampakkan secara umum
atau bentuk typical), yang disesuaikan dengan hasil pengukuran situasi lapangan.
Disamping akan digunakan untuk pelaksanaan Pekerjaan. Gambar-gambar Pelaksanaan akan
digunakan sebagai dasar untuk pengukuran kuantitas (mutual check) dan pembayaran.
Penyedia Jasa harus yakin bahwa gambar-gambar tersebut berisi detail-detail yang cukup dan semua
elevasi permukaan tanah asli yang digambarkan adalah elevasi-elevasi yang telah disetujui oleh
Direksi.
Gambar-gambar pelaksanaan dibuat dan diserahkan kepada Direksi dalam rangkap 5 (lima) beserta
tempat menyimpan gambar-gambar yang akan digunakan pada saat Kegiatan pelaksanaan Pekerjaan.
Gambar-gambar tersebut harus menunjukkan lokasi-lokasi dan detail-detail yang berhubungan dengan
komponen-komponen utama dari sarana pelaksanaan, kantor, bangunan gudang kerja, fasilitas
perumahan, daerah gudang dan lain-lain yang diusulkan Penyedia Jasa untuk dibangun di lapangan
atau tempat-tempat lain yang ditetapkan.
Di samping itu, gambar-gambar tersebut juga harus menunjukkan tempat pembongkaran material dan
peralatan yang diusulkan Penyedia Jasa untuk dibawa ke lapangan, dan kapasitas untuk tiap item
utama dari sarana konstruksi tersebut.
Bila terjadi perubahan yang berkaitan dengan item tersebut di atas pada saat pembuatan atau sesudah
item tersebut beroperasi. Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar-gambar revisi yang menunjukkan
perubahan itu kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui secara tertulis.
SU - 3.2.5. GAMBAR-GAMBAR PURNA LAKSANA (AS-BUILT DRAWING)
Selama dalam tahap pelaksanaan. Penyedia Jasa harus menjaga/melangsungkan pemutakhiran
gambar-gambar purna laksana dari semua jenis pekerjaan yang telah diselesaikan. Setiap gambar-
gambar harus menunjukkan perubahan-perubahan yang disyahkan, yang telah dibuat terhadap gambar
pelaksanaan yang disetujui, dengan maksud agar gambar-gambar tersebut merupakan proses yang
benar dari kondisi sebagaimana dilaksanakan dari setiap pekerjaan permanen. Format gambar-gambar
purna laksana harus disetujui Direksi.
Gambar-gambar purna laksana harus selalu tersedia guna inspeksi bulanan ke lokasi yang dilakukan
oleh wakil Direksi dan jika bukan gambar yang mutakhir, Penyedia Jasa harus memperbarui
(memutakhirkan) gambar-gambar tersebut dalam waktu 6 (enam) hari kerja.
Sesudah seluruh bagian Pekerjaan Permanen yang digambarkan di dalam gambar kontrak selesai
dilaksanakan, gambar Purna Laksana dari bagian pekerjaan permanen tersebut, setelah disetujui oleh
Direksi, harus ditandatangani bersama oleh Direksi dan Penyedia Jasa atau wakil-wakilnya.
Gambar-gambar Purna Laksana harus dibuat pada kertas yang dapat direproduksi dan berkualitas baik,
sehingga dapat dicopy dengan hasil yang jelas dan dapat dibaca. Seperangkat gambar purna laksana
yang telah jadi harus diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui dalam waktu 30 hari
setelah pekerjaan-pekerjaan itu diselesaikan.
Sebelum pembayaran akhir dibuat, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar-gambar Purna Laksana
lengkap dan memberikan gambar yang paling mutakhir yang menunjukkan pelaksanaan sebagaimana
yang benar-benar dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut adalah sebagai berikut :
1. 1 (satu) set asli pada kertas transparan berkualitas baik (80 gr), ukuran A1:
2. 4 (empat) set cetakan pada kertas berkualitas baik (80 gr), ukuran A-3:
3. 4 (empat) set cetakan pada kertas berkualitas baik (80 gr), ukuran A-1:
SU - 3.2.6. GAMBAR-GAMBAR LAIN
Gambar-gambar selain yang disebutkan di atas yang umumnya diperlukan antara lain: metode
pelaksanaan, diagram skematis, bagian-bagian untuk beberapa macam jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan dan lain-lain, harus diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa dan atau disetujui, dalam
waktu 60 hari sebelum kegiatan yang terkait di mulai.
SU - 3.3. PENYERAHAN, PEMERIKSAAN ATAU PERSETUJUAN GAMBAR-GAMBAR
PENYEDIA JASA
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk menyiapkan Gambar dan mengajukan gambar tersebut
kepada Direksi sedini mungkin untuk menghindari Penundaan pekerjaan lapangan, karena tidak
tersedianya gambar-gambar yang telah diperiksa dan disetujui/disahkan oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus menyerahkan Gambar-gambar pelaksanaan atau Gambar Kerja kepada Direksi
untuk diperiksa dan disetujui, dalam hal ini paling lama 7 (tujuh) hari sebelum waktu dimulainya
pelaksanaan atau fabrikasi untuk jenis pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Untuk barang yang harus dibuat di luar lapangan dan diangkut ke lapangan harus diserahkan lebih awal
dari pada batas minimum 60 (enam puluh) hari yang disebutkan di atas, untuk memberikan waktu yang
cukup untuk pemeriksaan, persetujuan perbuatan, pengiriman dan penerimaan di lapangan
4 (empat) set cetakan yang jelas terbaca. untuk tiap gambar harus diserahkan kepada Direksi dengan
format lembar pengiriman standar yang disetujui oleh Direksi.
Dalam waktu 30 hari kerja setelah menerima cetakan gambar yang diserahkan oleh Penyedia Jasa.
Direksi akan mengembalikan satu sa1inan yang ditandai dan ditanda tangani serta komentar-komentar
yang tergantung pada gambar tersebut masih harus diperbaiki atau disetujui.
Setelah menerima gambar yang sudah disetujui. Penyedia Jasa berhak untuk memulai pekerjaan yang
tercakup dalam setiap gambar, mentaati setiap koreksi jika ditunjukkan pada gambar oleh Direksi dan,
harus menyerahkan terlebih dahulu. Dengan lembar lembar penyerahan, 4 (empat) cetakan untuk
setiap gambar yang sudah dikoreksi, bila ada kepada Direksi.
Semua gambar yang telah diperiksa dan disetujui harus disimpan di kantor lapangan Penyedia Jasa
dengan urutan sesuai dan dalam sistem pengarsipan gambar yang terkontrol dengan baik.
Bila diperlukan perbaikan dari gambar yang diajukan oleh Penyedia Jasa. Penyedia Jasa akan
membuat koreksi yang diperlukan dan atau revisi-revisi pada gambar tepat pada waktunya dan akan
menyerahkan kembali gambar tersebut kepada Direksi dengan cara yang sama menjadi gambar yang
baru dalam 4 salinan. Bila gambar-gambar yang dikembalikan telah diserahkan kembali untuk disetujui,
Direksi akan berusaha dengan keras untuk menyelesaikan pemeriksaan dan atau persetujuannya
terhadap gambar itu dalam waktu 15 hari kerja; namun hal ini tergantung pada jumlah dan tingkat
kesulitan koreksi revisi yang harus diperiksa. Prosedur ini akan berlanjut sampai gambar-gambar
akhirnya disetujui.
Direksi berhak untuk meminta detail-detail tambahan dan meminta Penyedia Jasa untuk membuat
perubahan-perubahan yang diperlukan pada gambar pelaksanaan/gambar kerja untuk disesuaikan
dengan syarat-syarat dan maksud dari spesifikasi tanpa biaya tambahan.
Setiap Pekerjaan yang telah dilaksanakan sebelum gambar-gambar pelaksanaannya disetujui oleh
Direksi akan menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan Direksi terhadap gambar Penyedia Jasa tidak
akan melepaskan/membebaskan Penyedia Jasa dari kewajibannya dalam mentaati Spesifikasi.
Tanggung jawab untuk memenuhi metode pelaksanaan dan lain-lain
Semua bahan/material dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan harus menurut standar
dan spesifikasi yang telah ditentukan di Indonesia, yaitu SNI atau setaraf dengan standar dan
spesifikasi yang berlaku dan diterbitkan serta disetujui di negara, dimana peralatan tersebut dibuat.
Material dan peralatan tersebut harus merupakan produk mutakhir atau revisi-revisi dari standar dan
spesifikasi, paling tidak bertanggal tiga puluh (30) hari sebelum tanggal pembukaan penawaran,
termasuk perubahan dan atau tambahan.
Dalam hal ini apabila terjadi ketidak sesuaian persyaratan antara spesifikasi yang tersedia, standar
ataupun kodenya, dengan spesifikasi-spesifikasi yang akan berlaku. Referensi atau standar dan
spesifikasi atas bahan/material dan peralatan dari suatu pabrik tertentu harus diikuti dengan kata-kata
“or equivalent / atau ekivalen”. Penyedia Jasa boleh mengusulkan ekivalen dari standar, spesifikasi,
material atau ekivalen yang harus menurut ketentuan yang berkaitan dengan yang dicantumkan secara
terperinci.
Bila Penyedia Jasa mengusulkan ekivalen standar dan spesifikasi atas ekivalen bahan/material dan
peralatan, maka Penyedia Jasa harus mencatat perubahan standar dan spesifikasi yang lengkap,
informasi serta data atas bahan/material dan peralatan untuk memperoleh persetujuan Direksi.
Penyerahan tersebut harus tepat pada waktunya, kelalaian/kegagalan untuk melakukan hal tersebut,
atau pengaduan dari setiap ekivalen material dan peralatan sebelum memperoleh persetujuan Direksi,
akan merupakan resiko Penyedia Jasa.
Bilamana suatu referensi dibuat untuk standar atau spesifikasi untuk menyerahkan bahan/material atau
peralatan, seperti the American Society for Testing and Materials, referensi tersebut harus disebutkan
dengan singkatan dari standar atau spesifikasi, yang disertai dengan surat tersendiri dan atau uraian,
seperti ASTM : C 76.
Berikut ini merupakan sebuah daftar mengenai nama singkatan dan kepanjangannya dari standar dan
atau spesifikasi internasional, yang berkaitan dengan Dokumen-dokumen Kontrak dan termasuk
singkatan dari standar dan spesifikasi beserta alamat-alamatnya, dimana salinan-salinan dari standar
dan spesifikasi tersebut dapat diperoleh.
UPFS = United States Federal Spesification from :
Specification Sales (3 FRBS) Building 197 Washington Navy Yard, General Services
Administration, Washington, DC. 20407 USA.
AISI = American Iron and Steel Institute
1000 – 16 th Street NM Washington, DC. USA.
ANSI = American National Standard Institute
1430 Broadway New York, New York 10018, USA.
ASTM = American Society for Testing and Materials 19166 Race Street Philadelphia,
Pennsylvania 19103, USA.
ASME = American Society of Mechanical Engineer 345 East 47 th Street New York. New York
10017, USA.
AISC = American Institute of Steel Construction, Inc.1221 Avenue of the American New York,
New York 10020, USA.
AWS = American Welding Society, Inc. 2501 NW Seventh Street Miami, Florida 33125, USA.
AGMA = American Gear Manufacturer Association Empro Building Pittsburgh, Pennsylvania
15222, USA.
IEEE = Institute of Electrical and Electronics Engineers 345 East 47 th Street New York, New
York 10017, USA.
IPCEA = Insulated Power Cable Engineers Association 192 Washington Street Belmont,
Massachusetts 02178
NEC = National Electrical Code
470 Atlantic Avenue Boston, Massachusetts 02210, USA.
NEMA = National Electrical Manufactures Association, 155 East 44 th Street, New York, New
York 10038, USA.
SAE = Society of Automotive Engineers
400 Commonwealth Drive Pittsburgh, Pennsylvania 15096, USA.
USBR = United States Bureau of Reclamation
Attention Code 1330 PO.Box.25007, Denver Colorado 80225, USA.
Biaya untuk menyerahkan data dan informasi untuk memperoleh persetujuan berdasar SNI atau
ekivalen standar dan spesifikasi atas ekivalen dari bahan/material dan peralatan, termasuk biaya atas
sesuatu data tambahan, test/pengujian dan pengawasan yang diminta oleh Direksi, harus termasuk
dalam harga penawaran dalam daftar kuantitas barang yang dapat diterapkan dalam pekerjaan.
Catatan :
Standar Internasional diatas dapat digunakan sebagai referensi namun diutamakan SNI dulu, kalau
tidak ada baru memakai equivalent standard.
PASAL SU – 5
PROGRAM PELAKSANAAN DAN LAPORAN
a. Nama kegiatan
b. Jangka waktu kegiatan
Hal-hal yang harus sudah termasuk dalam perhitungan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan dan daftar serta semua kelonggaran waktu dan jangka waktu yang dapat dipakai,
antara lain:
Pengukuran, pematokan;
Persiapan dan persetujuan gambar-gambar;
Persetujuan benda-benda uji atau uji coba;
Pengapalan bahan-bahan;
Pemasangan item-item khusus;
Kemungkinan penundaan dikarenakan banjir atau kondisi cuaca yang buruk;
Libur keagamaan;
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi jangka waktu.
c. Sumber-sumber yang dipekerjakan termasuk :
Jumlah tenaga kerja termasuk perincian oleh perusahaan, tenaga ahli atau pengawas
apa saja, pengawas tenaga asing dan sebagainya:
Sarana-sarana dan peralatan termasuk tipe, buatan, kapasitas dan jumlah.
Jadwal waktu pelaksanaan harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga keseluruhan pekerjaan akan
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan dalam appendix I pada penawaran. Sesudah disetujui
oleh Direksi, jadwal waktu pelaksanaan beserta lembar-lembar lampirannya harus digunakan sebagai
acuan bagi Program Pelaksanaan dan tidak diijinkan diadakan perubahan, kecuali ada perpanjangan
waktu yang diperbolehkan berdasarkan Kontrak. Program yang disetujui harus menjadi dasar acuan
untuk membandingkan kemajuan yang dicapai terhadap yang direncanakan. Juga akan digunakan
untuk mengetahui apakah suatu pekerjaan telah selesai tepat pada waktunya.
Program Pelaksanaan yang disetujui akan dimonitor secara ketat dan kemajuan semua kegiatan
diperbarui dalam kurun waktu tertentu, dengan maksud untuk membuat dasar acuan untuk penyiapan
laporan kemajuan seperti dijelaskan dalam pasal 5.3. Spesifikasi Umum.
Bila menurut Direksi, kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan Program Pelaksanaan yang disetujui,
Direksi mempunyai hak meminta Penyedia Jasa untuk menambah sumber-sumber atau waktu kerjanya
sesuai dengan pasal 46 dari Syarat Umum Kontrak. Untuk selanjutnya, atas permintaan Direksi.
Penyedia Jasa akan membuat jadwal yang telah diperbaiki/disesuaikan dengan maksud untuk
mengejar ketinggalan terhadap program pelaksanaan yang telah disetujui, yang harus secara terus
menerus dijadikan dasar monitoring kemajuan pekerjaan dan syarat untuk penentuan penyesuaian
penambahan atau pengurangan.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada Pasal ini akan
dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai kebutuhan pada Sub-pasal ini akan termasuk dalam
biaya umum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
SU - 5.5. PHOTO-PHOTO KEMAJUAN PELAKSANAAN
Penyedia Jasa akan melengkapi semua laporan kemajuan pelaksanaan dengan photo berwarna (8 x 12
cm) setiap kemajuan kerja yang dicapai, pada lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Direksi selama periode
Kontrak.
Photo akan diambil pada awal, selama berlangsung dan tahap selesai (0%, 50%, 100%) untuk masing-
masing bagian utama pekerjaan atau bagian pekerjaan dan pada saat lain yang langsung ditentukan
oleh Direksi. Photo akan disediakan untuk Direksi, dan dilampirkan ke dalam laporan progres bulanan
yang ditetapkan pasal 5.3. disebut di atas dan akan dicetak masing-masing photo 6 (enam) lembar.
Uraian singkat dan tangal masing-masing photo akan disertakan. Photo negatifnya akan menjadi
barang milik Pemilik dan cetak ulang dari negatif ini tidak boleh diberikan kepada orang atau orang-
orang kecuai diizinkan Pemilik.
Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai kebutuhan pada sub-pasal ini termasuk biaya umum
harga satuan dalam Kuantitas dan Harga (Bill of Quantities).
PASAL SU – 6
BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN
YANG DISEDIAKAN OLEH PENYEDIA JASA
SU - 6.1. UMUM
Penyedia Jasa akan menyediakan semua bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Semua bahan dan peralatan yang merupakan bagian dari Pekerjaan
Permanen harus dalam keadaan baru dan sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Spesifikasi
atau Standar yang ditunjukkan dalam pasal 4 pada Spesifikasi Umum.
Penyedia Jasa akan selalu memberikan informasi kepada Direksi kedatangan sarana bahan-bahan
material dan sarana pelaksanaan di lapangan.
Persetujuan terhadap semua Spesifikasi, brosur dan data, dalam hal apapun tidak membebaskan
Penyedia Jasa dari segala tanggungjawab dalam hubungannya dengan Kontrak.
Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada pasal ini yang dianggap
sudah termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
PASAL SU – 7
SURVEY DAN PENGUKURAN PEKERJAAN
SU – 7.1. UMUM
Pekerjaan ini dibagi tiga (3) tahap, sebagai berikut :
a. Tahap sebelum pelaksanaan dimulai
b. Tahap selama pelaksanaan berjalan
c. Tahap sesudah pelaksanaan selesai dan akan diserahkan untuk pertama kali serta kedua
kalinya.
Penyedia Jasa harus melakukan konfirmasi terhadap ketelitian dari setiap Bench Mark-Bench Mark
yang lain dengan melakukan survey pengecekan terhadap Bench Mark-Bench Mark dasar tersebut.
Dalam hal Bench Mark tersebut rusak yang disebabkan aktivitas pelaksanaan, Bench Mark tersebut
harus diganti oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri.
Penyedia Jasa yang membuat Bench Mark sementara (Temporary Bench Mark/TBM) dengan interval
tidak lebih dari 500 m sepanjang lokasi pekerjaan. Desain dan lokasi dari masing-masing TBM harus
disetujui Direksi. Elevasi-elevasi semua TBM harus dibuat dan disetujui oleh Direksi sebelum TBM
tersebut digunakan untuk survey pra pelaksanaan atau kemajuan pekerjaan.
a. Pekerjaan Pematokan secara umum sesuai dengan Gambar Kontrak, termasuk setiap pematokan
kembali yang diperlukan karena perubahan alinemen yang timbul pada saat pembuatan gambar
pelaksanaan:
b. Survey pemotongan melintang pada interval kurang lebih 50 m diukur sepanjang tengah yang
direncanakan.
SU - 7.4. PEKERJAAN PENGUKURAN
1. Sebelum memulai pekerjaan pengukuran, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan metode dan peralatan yang akan digunakan untuk
pengukuran situasi dan detail dari letak tampang melintang.
2. Pekerjaan pengukuran harus dilakukan bersama-sama dengan pengawas pengukuran. Hasil
pengukuran harus disetujui oleh assisten survey dan desain.
3. Patok-patok dan hurufnya harus dicat dengan warna sesuai dengan ketentuan dalam Kriteria
Perencanaan Irigasi dan petunjuk Direksi.
4. Patok-patok harus dibuat dari kayu kelas 2, dengan ukuran diameter 10 cm, diatas tanah 40 cm,
kecuali patok poligon dan waterpass diameter 6 cm, dipancang 50 cm diatas tanah 25 cm.
5. Patok As
(a) Untuk pekerjaan peninggian dan perkerasan jalan inspeksi, Penyedia Jasa harus memasang
patok-patok as sepanjang ruas jalan dengan jarak 50 m.
(b) Ukuran dari patok-patok as paling kecil harus : diameter 6 cm, panjang 75 cm dan
dipancangkan ke dalam tanah 60 cm. Patok-patok dicat dan diberi kode nomor.
6. Patok Petunjuk
(a) Harus dibuat patok petunjuk dari kayu kelas 2 yang diikatkan berdasarkan patok as tanggul.
(b) Patok petunjuk untuk tanggul ditempatkan tegak lurus dengan as tanggul, dengan jarak
maksimum 5 mm dari kaki luar tanggul rencana.
(c) Ukuran dari patok-patok petunjuk ini paling kecil harus diameter 10 cm, panjang 100 cm, dan
dipancangkan ke dalam tanah 60 cm, dicat biru dan harus diberi keterangan-keterangan
dengan warna putih, sebagai berikut :
(i) Nomor patok
(ii) Elevasi dari puncak patok
(iii) Jarak dari as rencana
(iv) Elevasi dari pekerjaan rencana
(d) Patok-patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan pekerjaan dan tidak akan
dipindahkan atau ditimbun.
(e) Profil-profil melintang tanggul rencana harus dibuat tiap 50 m. Profil-profil harus dibuat dari
bambu utuh lurus dengan diameter paling kecil 40 mm, dan sambungan-sambungan dikuatkan
dengan paku atau tali.
7. Untuk pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus melakukan setting out dengan menempatkan
patok-patok Bantu pada setiap sudut dan bouw plank / papan pembantu pada bagian-bagian yang
membutuhkan.
8. Pengukuran Krib/Pelindung tebing pada alur sungai.
(a) Untuk pekerjaan krib pelindung tebing, Penyedia Jasa harus memasang minimum tiga (3)
patok as setiap krib, dan membersihkan daerah kerja sampai jarak antara 10 m – 30 m dari
tepi-tepi sungai.
Ukuran dari patok-patok ini paling kecil adalah diameter 10 cm, panjang 100 cm dan dipancang
ke dalam tanah sampai kedalaman 60 cm. Patok-patok dicat kuning dan diberi keterangan-
keterangan dengan warna merah sebagai berikut :
(i) Nomor krib
(ii) Elevasi dari puncak patok
(iii) Jarak dari patok ke tiang pertama dari krib (dari krib beton)
(iv) Elevasi puncak krib
(b) Penyedia Jasa harus menyelenggarakan pengukuran kembali tampang melintang tebing dan
alur sungai pada setiap krib, meliputi semua patok petunjuk krib, lokasi yang diteliti dari garis
batas depan krib atau sungai, dan ditunjukkan dalam gambar tampang lintang.
9. Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan pengukuran dan perlengkapannya, juru-juru ukur
dan pekerja-pekerja yang diperlukan.
10. Apabila Penyedia Jasa tidak dapat menyediakan semua atau sebagian seperti tercantum dalam
butir (9), maka Direksi dapat menunjuk pihak ketiga dan seluruh biaya untuk itu menjadi beban
Penyedia Jasa.
11. Semua patok-patok pengukuran termasuk Bench Mark yang terdapat pada daerah/lokasi pekerjaan
harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik sampai pekerjaan tersebut diterima oleh pihak
Proyek untuk kedua kalinya.
12. Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran terakhir apabila pekerjaan yang dilaksanakannya
telah selesai 100%.
13. Hasil pengukuran akhir ini digambarkan pada lembar gambar pelaksanaan (CD) yang merupakan
as built drawing, dan diserahkan pada waktu penyerahan pekerjaan.
SU - 8.1. UMUM
Semua pekerjaan sementara meliputi jembatan darurat beserta jalan masuk, kistdam, dewatering,
pengelak dan lain-lain, akan dioperasikan, dipelihara dan secara bertahap dibongkar oleh Penyedia
Jasa, kecuali ditentukan lain dalam Kontrak.
SU - 8.2. LOKASI/LAPANGAN
Penyedia Jasa harus membatasi, sejauh dapat dilakukan, perpindahan pekerja-pekerja dan peralatan
ke lapangan termasuk rute-rute jalan masuk yang sudah disetujui oleh Direksi dengan maksud untuk
meminimalkan kerusakan tanaman dan hak milik dan akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari
kerusakan tanah. Bekas roda kendaraan dan garutan akibat roda kendaraan harus diperbaiki dan
kerusakan lahan harus dikembalikan semaksimal mungkin seperti kondisi aslinya.
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab langsung pada Pemilik pekerjaan untuk beberapa pelanggaran
atau kerusakan yang tidak perlu atau kerusakan tanaman atau lahan sebagai akibat pengoperasian,
apakah tanaman atau lahan tersebut milik Pemilik Pengguna Jasa atau orang lain dan akan mengganti
rugi kepada Pengguna Jasa atau orang lain terhadap semua kerugian-kerugian dan tuntutan-tuntutan
untuk setiap kerusakan dan kerugian.
Penyedia Jasa diperbolehkan dengan ijin dari Direksi, setiap saat selama pelaksanaan, melakukan
perubahan, pengurangan dan atau penambahan sarana pelaksanaan dan personil.
Mobilisasi untuk semua peralatan yang diperlukan untuk memulai pekerjaan harus selesai sebelum
pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang disetujui oleh Direksi.
Demobilisasi akan termasuk pemindahan semua peralatan dari lokasi sesuai dengan jadwal.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan pada pasal ini yang
dianggap sudah termasuk dalam jumlah “lumpsump” yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
SU - 8.4. KANTOR LAPANGAN, GUDANG, BENGKEL, BARAK TENAGA KERJA DAN LAIN-
LAIN.
Penyedia Jasa akan menyediakan, menjaga dan mengoperasikan semua bangunan dan halaman kerja
seperti Kantor Penyedia Jasa, kantor lapangan, gudang-gudang, bengkel-bengkel, barak tenaga kerja
dan bangunan-bangunan sementara dan halaman-halaman kerja lainnya yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan dan memindahkannya pada saat selesai pekerjaan.
Kantor Penyedia Jasa harus menyediakan kantor lapangan termasuk ruang pertemuan yang memadai.
Penyedia Jasa akan menyampaikan usulan lokasi kantor lapangan, gudang, bengkel dan lain-lain yang
diperlukan selama pelaksanaan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Pelaksanaan
bangunan tersebut tidak boleh dimulai sebelum proposal tersebut disetujui Direksi. Fasilitas kantor dan
mess (barak lapangan) dengan listrik, penerangan, air, dan sanitasi yang memadai akan disediakan di
lapangan untuk Direksi Lapangan. Penyedia jasa harus menyediakan fasilitas – fasilitas dan
operasional yang diperlukan oleh Direksi Pekerjaan dan PPK.
Kantor staf Penyedia Jasa di lapangan dan barak tenaga kerja akan disediakan lengkap dengan
fasilitas yang diperlukan untuk drainasi, lampu penerangan jalan-jalan, jalan setapak, tempat-tempat
parkir, pagar, sanitas dapur masak, pencegahan kebakaran, dan perlengkapan pemadam kebakaran
sesuai dengan ketentuan dalam pasal 34 dari syarat Umum Kontrak.
Penyedia Jasa juga harus menyediakan system penyediaan air yang memadai untuk kantor Penyedia
Jasa, kantor staf, barak tenaga kerja, bengkel dan tempat-tempat lain di lapangan/lokasi pekerjaan.
Penyedia Jasa akan mengatur sendiri untuk penyediaan listrik untuk kantor Penyedia Jasa, kantor staf,
barak tenaga kerja, bengkel, gudang dan kantor tes laborat. Kantor Penyedia Jasa akan dilengkapi
dengan telepon dan faksimail dalam keadaan operasi.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dalam sub pasal ini
sudah termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Semua jalan eksisting yang akan digunakan sebagai jalan kerja harus direhabilitasi, diperbaiki dan
dipelihara oleh Penyedia Jasa.
Semua jalan masuk dilaksanakan dari 30 hari sebelum Penyedia Jasa memulai pelaksanaan beberapa
bagian jalan sementara. Penyedia Jasa akan menyampaikan secara rinci kepada Direksi untuk
persetujuannya termasuk:
a. Perencanaan jalan kerja sementara termasuk dranasi dan fasilitas persilangan dengan aliran air
(sistem pembuangan).
b. Metode pelaksanaan dan jadwal waktu pelaksanaan dari semua jalan kerja sementara.
Penyedia Jasa tidak boleh memulai pelaksanaan dari setiap jalan masuk sementara sebelum
mendapatkan persetujuan dari Direksi. Persetujuan tersebut tidak akan membebaskan Penyedia Jasa
dari tugas atau tanggungjawab sesuai dengan kontrak.
Penyedia Jasa akan melaksanakan jalan masuk sementara sesuai dengan gambar-gambar dan
program pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk
memperbaiki dengan biayanya sendiri atas beberapa kerusakan pada jalan masuk termasuk jalan-jalan
yang sudah ada pada rute-rute jalan masuk yang disebabkan oleh lalu-lintas dari peralatan berat dan
truk-truk yang digunakan oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.
Sesudah menyelesaikan Pekerjaan, jalan masuk sementara kecuali ditentukan lain harus dibongkar,
lokasi dikembalikan seperti kondisi semula sesuai dengan pemerintah dari Direksi.
Pengembalian/perbaikan prasarana jalan sesuai degan kondisi semula dari jalan yang sudah ada
maupun jalan sementara yang baru yang digunakan selama pelaksanaan pekerjaan harus mendapat
persetujuan dari instansi yang terkait (Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa dan lain-
lain).
SU - 8.5.2. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari pasal 1.2.4. yang
berkaitan dengan pembuatan, pembongkaran/pemindahan jalan masuk sementara sudah dianggap
termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan harga.
Jika dibutuhkan atau diperintahkan oleh Direksi, Penyedia Jasa akan menyediakan dan menempatkan
petugas pada tempat-tempat pemberhentian yang bertugas untuk mengarahkan lalu-lintas yang
melintas di sekitar lokasi pekerjaan.
Di tempat di mana jalan lalulintas satu jalur dalam keadaan operasi dan bila diperintahkan oleh Direksi
gerak dari peralatan Penyedia Jasa dari satu bagian pekerjaan ke bagian lain akan dilakukan mengikuti
dengan pengontrolan lalu-lintas jalan searah. Tumpahan yang dihasilkan dari pengoperasian sepanjang
atau melintasi jalan umum harus dibersihkan segera atas biaya Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus melakukan hal-hal yang diperlukan pada setiap saat untuk menjamin kenyamanan
dan keselamatan dari penduduk sepanjang dan yang berdekatan dengan pekerjaan dan jalan masuk.
Kelalaian Penyedia Jasa dalam menjaga hal tersebut akan memberikan hak atas Direksi untuk
melaksanakan pekerjaan yang dianggap perlu dan akan meminta Penyedia Jasa untuk membayar
dengan harga penuh yang dikeluarkan ditambah 100 % dari biaya, yang jumlahnya akan dikurangkan
dari uang yang harus dibayarkan kepada Penyedia Jasa berdasarkan Kontrak.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dalam sub-pasal ini
sudah termasuk biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari Sub-pasal ini
sudah dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan dalam Harga Satuan Pekerja (HSP) yang
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Kecuali untuk pelaksanaan bangunan Jembatan dan Bangunan terjun yang membutuhkan penutupan
dan pengeringan yang terus menerus selama pelaksanaan. Untuk bangunan tersebut biayanya sudah
dimasukkan harga “lumpsump” dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang dibayarkan sebagai berikut:
Semua sampah yang mengapung yang diambil dari sungai harus dibakar atau dipindahkan dari lokasi
atau dibuang dengan cara lain yang disetujui oleh pemilik.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari Sub-pasal ini
sudah dianggap termasuk dalam harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
SU - 8.12. TEST LABORATORIUM DAN PEKERJAAN EKSPLORASI
Penyedia Jasa akan bertanggungjawab atas pemilihan dan pengaturan dari laboratorium yang sesuai
untuk melaksanakan test pada beton, material pada tanah dan test-test lain yang diperlukan untuk
Pekerjaan. Penyedia Jasa akan bertanggungjawab atas ketelitian peralatan laborat, peralatan test dan
laporan test yang akan disampaikan kepada Direksi untuk diperiksa pada akhir tiap minggu. Peralatan
test dan peralatan laboratorium harus sesuai dengan tipe “B” dari “Earth Manual” dan harus bersedia
dapat digunakan oleh Direksi pada setiap saat.
Semua biaya yang dikeluarkan dari penyediaan dan pengoperasian laboratorium, peralatan,
perlengkapan dan materiall untuk pengujian, tenaga kerja, biaya-biaya pengangkutan potongan benda
uji sudah termasuk di dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
SU - 9.1. UMUM
Semua pengawasan terhadap keselamatan, kesehatan dan keamanan yang diperlukan untuk
pelaksanaan tidak dibatasi, antara lain pengaturan sanitasi, pembersihan lahan di lokasi, bahan peledak
dan bahan bakar minyak, pagar sementara, peraturan-peraturan keamanan dan pencegahan
kebakaran akan dibangun dan dipelihara oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri. Penyedia Jasa
akan bertanggungjawab atas semua keselamatan dan kesehatan dan pengawasan keamanan dan
akan menyampaikan pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan, organisasi dan aturan-aturan untuk
tujuan tersebut.
Penyedia Jasa akan membuat pengaturan untuk pertolongan setiap kecelakaan yang secara kebetulan
terjadi di lapangan dalam bentuk unit pertolongan pertama yang sesuai dengan persyaratan-
persyaratan. Dan harus bertanggung jawab serta menanggung semua biaya yang berhubungan dengan
pelayanan pertolongan pertama tersebut termasuk pengiriman / pengangkutan dengan ambulan untuk
pekerja yang terluka atau sakit ke rumah sakit. Pertolongan pertama juga harus disediakan untuk
Pemilik dan Direksi, tanpa dipungut biaya, juga untuk pekerja-pekerjanya di lapangan.
Sistem kontrol keamanan akan dioperasikan sesuai dengan program yang disetujui yang disusun
berdasarkan aturan-aturan dan hukum di Indonesia.
Direksi atau Wakil Direksi berhak untuk memerintahkan Penyedia Jasa dalam pengoperasian sistem
tersebut dari waktu ke waktu, jika dianggap perlu menurut Direksi.
Penyedia Jasa akan mengumumkan pelarangan dan melakukan cara pencegahan lain yang mungkin
diperlukan untuk menjaga kebersihan lokasi.
Pembersihan lahan oleh Penyedia Jasa tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi dan
akan dibatasi pada lokasi dimana secara tegas perlu, karena penebangan pohon pada umumnya tidak
diijinkan.
Penyedia Jasa harus memperoleh semua ijin yang diperlukan dan akan membayar semua biaya yang
mungkin diperlukan untuk memindahkan bahan peledak dan bahan bakar minyak dari satu tempat ke
tempat lain dari penyimpanan, dan akan melaksanakan semua permohonan yang diperoleh untuk
mendapatkan persetujuan dari Instansi yang berwenang dari Pemerintah Indonesia.
Penyedia Jasa akan menyediakan dan memasang sistem peringatan yang cukup, sehingga peringatan
yang memadai dapat diberikan kepada semua orang yang dalam keadaan berbahaya apabila bahan
peledak harus dibakar. Penyedia Jasa akan menjamin, sebelum peledakan, bahwa daerah yang
diledakkan aman dari semua tempat tinggal, pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan. Di samping akan
menempatkan pembawa bendera pada setiap jalan masuk daerah yang disebutkan , untuk
menghentikan dan mencegah semua lalu-lintas yang akan masuk sampai dengan pengumuman bahwa
aman diberikan.
Lokasi-lokasi bahan peledak harus disetujui oleh Direksi. Tangki bahan bakar yang dibangun di atas
tanah dan gas minyak tanah cair tidak boleh dilokasi yang berdekatan dengan kantor lapangan atau
lebih dekat dari 100 m terhadap bangunan-bangunan di lapangan.
Penyedia Jasa tidak boleh menggunakan bahan peledak tanpa persetujuan tertulis dari Direksi.
Persetujuan oleh Direksi tidak akan membebaskan Penyedia Jasa dari kewajiban dan tanggungjawab
untuk semua operasi peledakan.
Penyedia Jasa akan mengambil semua pencegahan yang perlu terhadap kerusakan pada harta benda
pemilik atau selain pemilik yang letaknya berdekatan atau berada di lokasi. Penyedia Jasa akan
memenuhi peraturan-peraturan pencegahan adanya kecelakaan dan peraturan-peraturan keselamatan
baik lokal atau nasional dari instansi yang berwenang di Indonesia.
Penyedia Jasa harus menunjuk Petugas Keselamatan yang mampu, berkualitas dan berpengalaman
yang perannya termasuk mempromosikan secara aktif konsep-konsep keselamatan kerja kepada
seluruh pekerja dari Penyedia Jasa. Petugas tersebut akan melaporkan kondisi-kondisi yang kurang
aman kepada Site Manager dari Penyedia Jasa yang harus segera melakukan tindakan koreksi
terhadap setiap kondisi yang kurang aman tersebut. Petugas keselamatan harus memegang peran
utama dalam pertemuan secara periodik tentang keselamatan kerja dengan pemilik dan pertemuan
dengan pengawas-pengawas Penyedia Jasa, mandor dan pekerja. Penyedia Jasa akan melaporkan
segera kepada Direksi semua kecelakaan akibat dari operasional.
Penyedia Jasa harus segera memadamkan api yang terjadi di lokasi, dimanapun api berasal. Dengan
memperhatikan ini, Penyedia Jasa akan menggunakan semua kebutuhan peralatan dan tenaga kerja
guna memadamkan kebakaran sampai batas kemampuan perlengkapannya dan tenaga kerja yang
dipekerjakannya pada lokasi termasuk perlengkapan dari Sub Penyedia Jasa.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari pasal ini sudah
dianggap termasuk dalam biaya umum harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
PASAL SU – 10
PEMBONGKARAN (DEMOLITION)
SU - 10.1. PEMBUKAAN
Lokasi dari Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan pada umumnya adalah desa kecuali dimana sungai/irigasi
melewati daerah yang sudah berkembang. Di daerah seperti ini Pengguna Jasa akan bertanggung
jawab untuk memindahkan penduduk, pembongkaran bangunan yang kosong pada lokasi sampai rata
dengan permukaan tanah dan pemutusan utilitas pelayanan umum.
Pembayaran akan dibuat dengan harga satuan m3 bahan konstruksi yang dimasukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk biaya bahan-bahan, tenaga kerja, perlengkapan,
transportasi dan biaya lain.
Penyedia Jasa akan berhubungan dengan perusahaan utilitas yang bersangkutan dan membuat
kesepakatan awal tentang biaya dan waktu untuk relokasi, kepada pemakai dan berhubungan dengan
Pemilik yang akan bertanggung jawab atas pemutusan dan penyambungan kembali.
SU - 10.3.2. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan dari pasal karena
mereka menghubungkan pada Pelayanan Keperluan Umum akan termasuk dalam harga satuan
“lumpsump’ dan harga satuan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
PASAL SU – 11
UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan meliputi upaya untuk melaksanakan kegiatan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan di lokasi pekerjaan sebelum, saat, dan setelah pelaksanaan
konstruksi. Penyedia jasa diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan sebagaimana tertuang dalam Dokumen Surat Pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan yang dibuat oleh BBWS Sungai Brantas pada tanggal 26 April 2018.
Selain itu juga Penyedia Jasa diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan pengendalian lingkungan
lainnya yang meliputi kontrol polusi, penyimpanan bahan bakar dan pemeliharaan mesin, dan
perlindungan lingkungan.
Pembuatan sarana pengalihan saluran atau drainasi “cut-off” keliling untuk memotong
aliran air permukaan dari daerah yang tak terusik dan mengalirkan aliran tersebut
mengelilingi daerah kerja.
Pemasangan sarana pencegah saluran yang stabil yang dibuat tegak lurus terhadap garis
kontour;
Pemasangan drainasi pengumpul yang stabil yang dialirkan memotong lokasi sepanjang
garis kontour;
Pembuatan kolam pengendapan sedimen;
Tahap operasi ;
Penanaman rumput sementara atau perbaikan lain pada daerah yang terusik.
iv. Pembuatan sarana pengendapan lumpur:
Menggunakan jerami-jerami yang dipak diletakkan pada saluran air atau tempat lain yang
diperlukan;
SU - 11.2.2. DRAINASI
Drainasi di tempat penyimpanan bahan bakar dan tempat pemeliharaan alat mesin sebaiknya dipelihara
dan untuk pembuangan minyak atau sisa pelumas. Dimana saluran air yang melewati atau memotong
dinding pembatas. Penyedia Jasa akan menyediakan sarana untuk mencegah aliran itu sehingga bila
terjadi bocoran semua tumpahan bahan bakar dan/atau cairan-cairan akan ditahan dinding pembatas
diatas.
SU - 11.2.3. KONTAMINASI TANAH
Tanah yang terkontaminasi oleh bocoran bahan bakar sebaiknya dibuang sejauh mungkin dan
ditempatkan pada daerah pembuangan sesuai petunjuk Direksi.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa yang berkaitan dengan syarat-syarat Pasal 2 akan
termasuk pada variasi “lumpsump” dan harga satuan serta sudah dimasukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.
PASAL SU – 12
PEMELIHARAAN SEMUA JALAN
Semua jalan eksisting yang digunakan oleh Penyedia Jasa harus diperbaiki/direhabilitasi dan dipelihara
selama atau sampai selesainya pekerjaan. Pada akhir pekerjaan Penyedia Jasa harus memperbaiki
semua jalan yang dipakai sebelum meninggalkan pekerjaan minimal sesuai dengan persetujuan dari
instansi terkait (Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Desa dan lain-lain).
Pembayaran termasuk dalam biaya umum HSP di dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang mana harga
satuan “lumpsump” akan termauk seluruh biaya penyelesaian pekerjaan termasuk material-material,
pekerja, peralatan, pengangkutan dan beberapa biaya lainnya yang terkait.
PASAL SU – 13
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Metode pengukuran harus sesuai dengan metode dan prosedur yang ditentukan dalam pasal khusus
dan sebagaimana yang tercantum di sini.
Berbagai harga satuan dan biaya umum setiap item pekerjaan sudah dimasukkan di dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, serta dianggap sudah termasuk kompensasi penuh untuk penyediaan semua
material, pekerja, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap dengan teknik pelaksanaan yang terbaik dan yang sesuai dengan semua
persyaratan yang dijelaskan dalam Spesifikasi.
Pasal ini mencakup toleransi dalam pengukuran dimensi dari pekerjaan dan metode perhitungan dan
kuantitas pekerjaan yang dibagi dalam 6 (enam) kategori sebagai berikut:
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan jumlah panjang dengan harga satuan
pekerjaan dan dibulatkan pada bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut:
Pencegahan rembesan;
Sambungan muai;
Pipa drainasi
Lubang rembesan;
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan luas terukur dengan harga satuan
pekerjaan kemudian dibulatkan ke dalam bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut:
Pembersihan lapangan;
Pengupasan lapisan permukaan;
Gebalan rumput;
Plesteran;
Siaran;
Lapisan ijuk
Geotekstil;
“Prime coat;
Beton aspal;
Pengadaan dan pemancangan turap beton bertulang;
Perkerasan jalan;
(3) Kategori - 3 (kubik meter, m3)
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dalam 2 (dua) angka desimal dengan mengalikan tiga
ukuran dalam dua angka desimal tiap meternya, hasilnya dibulatkan dan disetujui oleh Direksi,
pada setiap tahapan pekerjaan dan dicantumkan di dalam lembar inspeksi.
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan isi terukur dengan harga satuan
pekerjaan kemudian dibulatkan ke dalam bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut :
Beton;
Galian biasa;
Bongkaran bangunan.
(4) Kategori - 4 (satu kesatuan)
Kelompok pekerjaan harus diukur dengan angka bulat yang dipasang dan disetujui pada setiap
pekerjaan dicantumkan ke dalam lembar inspeksi.
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan dengan harga satuan pekerjaan dan
dibulatkan pada bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut:
Peletakan jembatan;
Pintu;
Tiang pengaman;
Marmer.
(5) Kategori - 5 (masa)
Kelompok pekerjaan ini hrs diukur dengan 2 (dua) angka desimal dan dikalikan dengan jumlah
pekerjaan tiap satuan panjang atau cakupan dan disetujui oleh Direksi pada setiap tahapan
pekerjaan dan dicantumkan di dalam lembar inspeksi. 1 ton diartikan = masa 1.000 kg.
Jumlah pembayaran akan ditentukan dengan mengalikan jumlah terukur dengan harga satuan
pekerjaaan dan dibulatkan ke dalam bilangan bulat terdekat.
Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut:
Pembesaran;
Pekerjaan logam.
(6) Kategori - 6 (“Lum Sump”, LS)
Kelompok pekerjaan ini harus diukur dan dibayar sebagai satu kesatuan pekerjaan yang
termasuk dalam kelompok ini adalah
Pemeliharaan jalan yang ada pembuatan dan pemeliharaan jalan kerja, jembatan sementara;
Pembuatan foto dokumentasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan papan nama proyek;
1.1. KISTDAM
1.1.A. UMUM
Kistdam karung plastik bagor ukuran 43 cm x 65 cm diisi dengan tanah atau pasir dipergunakan untuk
mencegah agar air tidak masuk, atau untuk mengalihkan aliran air dari daerah yang ada di dalam
kisdam yang akan merupakan daerah kerja.
1.1.B. PERSYARATAN
- Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik yang berukuran 43 cm x 65 cm dan bisa digunakan
minimal 3 kali pemakaian
- Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik harus diikat dengan kuat, agar pasir/tanah tidak
keluar.
1.1.C. METODE PELAKSANAAN
- Karung plastik bagor ukuran 43 cm x 65 cm diisi pasir/tanah dan diikat dengan kuat dengan cara
manual.
- Excavator kemudian mengangkat dan meletakkan pada daerah kerja, selanjutnya karung plastik
bagor dipasang/disusun menjadi kistdam sesuai dengan gambar pelaksanaan.
- Pekerjaan Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik yang berukuran 43 cm x 65 cm sudah
termasuk pengadaan, pengisian, mengangkat dan memasang, membongkar, mengangkut dan
pemasangan ulang sesuai maksimal pemakaian dan rencana pelaksanaan.
1.1.D PEKERJAAN PENGERINGAN PONDASI
Penyedia Jasa sebaiknya menyediakan, memasang dan mengoperasikan segala jenis pompa serta
peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan pengeringan rembesan pada berbagai bagian
pekerjaan dan juga untuk menjaga agar pondasi bebas dari air, sesuai dengan ketentuan konstruksi
untuk setiap jenis pekerjaan.
Metoda yang digunakan kontraktor untuk memindahkan air dari galian pondasi akan bergantung pada
persetujuan Tenaga Ahli atau Direksi Pekerjaan. Pada penggalian untuk keperluan struktur pondasi
sampai ke bawah muka air tanah, bagian tersebut sebelumnya harus dikeringkan terlebih dahulu untuk
memudahkan proses penggalian.
1.1.E. PEMBAYARAN
- Apabila dilokasi pekerjaan ada jadwal pengeringan minimal 3 hari mati, maka pembuatan kisdam
tidak dibayar.
- Pembongkaran kistdam sudah termasuk biaya Overhead
- Pembongkaran pancang kayu untuk kistdam sudah termasuk biaya Overhead
- Pembongkaran sesek bambu untuk kistdam sudah termasuk biaya Overhead
- Pembongkaran terpal plastik untuk kistdam sudah termasuk biaya Overhead
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan (buah).
- Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi upah tenaga, bahan
material yang dipakai, peralatan yang digunakan serta Overhead dan Profit.
1.2. Pengadaan dan Pemasangan Patok Kayu (Ukuran 5/7)
1.2.A. Umum
Penanda sementera untuk batas-batas pengukuran selama waktu pelaksanaan
1.2.B. Persyaratan
Bahan kayu 5/7 cm dengan panjang 50 cm
1.2.C.Metode Pelaksanaan
Patok kayu dipasang setiap jarak 50 meter.
Kedalaman minimal 30 cm atau menyesuaikan kondisi lapangan.
Patok harus dicat dengan warna cerah dan bagian ujung atas dipasang paku
payung.
Patok dijaga keberadaan selama waktu pelaksanaan sehingga dalam
penempatan patok harus mudah dilihat dan tidak terganggu oleh aktifitas pekerjaan.
1.2.D. Pembayaran
Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan harga.
Harga satuan dihitung panjang meter (m’). Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah
harus meliputi Upah tenaga, bahan yang dipakai dan peralatan yang digunakan sudah termasuk
Overhead + profit dalam penawaran harga di Daftar Kuantitas dan Harga.
1.3. Fasilitas Kesehatan dan P3K
1.3.A. UMUM
Semua pengawasan terhadap keselamatan, kesehatan dan keamanan yang diperlukan untuk
pelaksanaan tidak dibatasi, antara lain pengaturan sanitasi, pembersihan lahan di lokasi, bahan peledak
dan bahan bakar minyak, pagar sementara, peraturan-peraturan keamanan dan pencegahan
kebakaran akan dibangun dan dipelihara oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri. Penyedia Jasa
akan bertanggungjawab atas semua keselamatan dan kesehatan dan pengawasan keamanan dan
akan menyampaikan pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan, organisasi dan aturan-aturan untuk
tujuan tersebut.
1.3.B. Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menyediakan ahli K3 yang menetap di lokasi lapangan pekerjaan. Penerapan
protokol kesehatan seiring pandemi covid 19 harus terus dilaksanakan dimanapun juga dalam
lingkup pekerjaan. Penyediaan masker, hand sanitizer, sabun berserta tempat cuci tangan wajib
ada, penggunaannya diterapkan setiap saat sesuai protokol kesehatan oleh Penyedia Jasa,
Pekerja, Wakil Direksi, dan Konsultan.
1.3.C. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran pada item pekerjaan ini dilakukan secara LS (Lump Sum) dengan melampirkan
laporan pemakaian atau penggunaan bahan-bahan Fasilitas Kesehatan dan K3 kepada Direksi
yang nantinya akan diprestasikan dengan perhitungan yang disepakati.
PASAL ST – 2
PEKERJAAN TANAH
2.1. UMUM
2.2. Galian
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran ketinggian yang
ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain yang mungkin akan diperintahkan
oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan
harus ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat.
Yang dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi “permukaan tanah” sesudah
pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
a. Galian Tanah Biasa
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan /
ditunjukkan oleh Direksi. Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke
Direksi untuk ditinjau.
Hasil galian diangkut ke lokasi stok material jika material tersebut dapat digunakan sebagai timbunan,
jika tdak dapat digunakan hasil galian dingkut ke disposal área.
Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh
Direksi. Seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau
berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih besar dari
1,00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka pembayaran volume ini akan
termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi.
Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam meter kubik dimana tanah
galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai
dalam gambar. Pembayaran untuk galian tanah biasa dibuat dalam meter kubik untuk item dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu tempat
yang disetujui Direksi, material yang layak / bisa dipakai untuk timbunan dan dipisahkan dengan
material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan
timbunan kembali, sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi
atau ke suatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan. Penyedia Jasa
harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa dipakai untuk timbunan
ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan.
Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk penggalian, perapihan
dan kemiringan talud temasuk usaha pencegahan biaya longsor, pembuatan tanggul kecil pada bahu
galian dan timbunan kecil apabila dianggap perlu oleh Direksi. Pengaturan, pembuangan tanah yang
tak terpakai ataupun yang berlebihan kecuali ditetapkan lain dalam bagian yang terpisah dalam daftar
volume dan biaya pekerjaan misalnya item pemompaan atau pembuatan dan pemeliharaan
penampungan air yang dilaksanakan dengan baik selama pelaksanaan pekerjaan.
b. Pekerjaan Galian Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali
Semua pekerjaan galian tanah yang tidak akan ditimbun kembali akan dilaksanakan sesuai pasal ini,
harus dilaksanakan hingga mencapai elevasi dengan tingkatan dan dimensi yang ditunjukkan dalam
gambar-gambar atau ditentukan oleh Direksi. Selama dalam pekerjaan ini mungkin akan dijumpai dan
diperlukan untuk merubah kemiringan (slope) atau dimensi dari penggalian dari yang ditentukan. Setiap
penambahan atau pengurangan dari volume pekerjaan galian tanah sebagai akibat dari perubahan-
perubahan tersebut akan diperhitungkan sesuai petunjuk dan persetujuan Direksi.
Semua tindakan pencegahan yang perlu dilakukan guna melindungi material yang ada dibawah galian
dalam keadaan yang memungkinkan, kerusakan pada pekerjaan yang disebabkan oleh Penyedia Jasa
dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk hancurnya material dibawah batas penggalian yang
diperlukan, harus diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa. Dengan tujuan atau alasan tertentu, kecuali
diperintahkan secara tertulis oleh Direksi dan apabila disebabkan dengan atau tanpa kesalahan
Penyedia Jasa, maka biayanya akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa, apabila diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut semua galian harus diisi kembali dengan material yang disediakan
dan dilaksanakan atas biaya Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah karena peledakan
harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
c. Galian Untuk Bangunan
Penggalian tanah untuk bangunan termasuk pekerjaan galian dari semua tanah, kerikil, dan batuan
kasar. Penggalian untuk bangunan harus dilaksanakan dengan cara yang paling aman hingga
mencapai elevasi yang disetujui Direksi. Kecuali ditunjukan dengan jelas pada gambar atau telah
ditetapkan oleh Direksi. Pekerjaan galian tanah untuk bangunan harus dilaksanakan dengan kemiringan
dan dimensi sebagai berikut :
Yang dimaksud adalah menggali tanah biasa dengan menggunakan alat berat (excavator). Galian ini
dilakukan menggunakan excavator sesuai kebutuhan lapangan. Kondisi excavator minimal 75 %. Untuk
pertanggungjawaban volume hasil galian harus dilakukan tes penyusutan. Hasil galian yang digunakan
untuk tanggul/tangkis atau dibuang keluar harus dirapikan.
Tanah digali sesuai elevasi rencana dengan memakai excavator, kemudian hasil galian tersebut
diangkat keatas untuk dibuat tangkis / tanggul dan dirapikan sesuai gambar pelaksanaan. Apabila ada
kelebihan volume yang disebabkan oleh kondisi di lapangan harus dibuang keluar dengan dump truck
dan dirapikan serta harus dipertanggungjawabkan berupa foto dokumentasi, bukti permintaan dan
perhitungan volume di lokasi buangan. Dalam pertanggungjawaban volume hasil galian maka perlu
dilakukan tes penyusutan dimana volume hasil penyusutan sama dengan volume timbunan yang
dibuang untuk tangkis/tanggul dan dibuang keluar
PEMBAYARAN
Pekerjaan galian tanah biasa dengan alat excavator dihitung dengan menggunakan satuan meter kubik
(m3). Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga dan
peralatan yang digunakan, “Overhead + profit”
2.14. DUMP TRUCK ANGKUT MATERIAL ATAU HASIL GALIAN SEJAUH 1 KM
Yang dimaksud adalah Mengangkut material atau hasil galian sejauh 0 sampai dengan 1 km
menggunakan DumpTruck. Mengangkut material atau hasil galian sejauh 1 km. Untuk
pertanggungjawaban volume hasil galian harus dilakukan tes penyusutan.
Apabila ada kelebihan volume yang disebabkan oleh kondisi di lapangan harus dibuang keluar dengan
dump truck sejauh 1 km dan dirapikan serta harus dipertanggungjawabkan berupa foto dokumentasi,
bukti permintaan dan perhitungan volume di lokasi buangan.
Pekerjaan Dump Truck Angkut material atau Hasil Galian Sejauh 1 km dihitung berdasarkan
pengukuran dilokasi dengan menggunakan satuan meter kubik (m3). Harga satuan yang ditawarkan
oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga dan “Overhead + profit”
Yang dimaksud adalah Mengangkut material atau hasil galian sejauh 3 km menggunakan DumpTruck.
Mengangkut material atau hasil galian sejauh 3 km. Untuk pertanggungjawaban volume hasil galian
harus dilakukan tes penyusutan.
Apabila ada kelebihan volume yang disebabkan oleh kondisi di lapangan harus dibuang keluar dengan
dump truck sejauh 3 km dan dirapikan serta harus dipertanggungjawabkan berupa foto dokumentasi,
bukti permintaan dan perhitungan volume di lokasi buangan.
Pekerjaan Dump Truck Angkut material atau Hasil Galian Sejauh 3 km dihitung berdasarkan
pengukuran dilokasi dengan menggunakan satuan meter kubik (m3). Harga satuan yang ditawarkan
oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga dan “Overhead + profit”
PASAL ST – 3
PASANGAN BATU
3.1. UMUM
3.1.1. Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti pasangan batu atau
lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan
Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau tidak sempurna
lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui Direksi.
3.1.2. Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan batu harus dibuat dari semen portland dan
pasir dengan pernbandingan isi 1 : 4 atau seperti ditentukan dalam gambar untuk tiap jenis pekerjaan.
(Selanjutnya dipakai singkatan PC untuk Semen Portland, Psr untuk pasir dalam kode perbandingan
suatu adukan).
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan
adukan yang baik. Semen haruslah Portland Semen. Air harus diberikan dalam jumlah cukup / sesuai
untuk menghasilkan adukan yang baik.
Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah dari setiap
bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Pada mesin
molen yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dahulu didalam mesin selama
paling tidak 1 menit.
Pengadukan spesi harus dilakukan menggunakan kotak takaran sebagai pembanding volume PC dan
Pasir, proses dilakukan dengan menggunakan mesin molen dan tidak boleh dicampur manual.
3.1.3. Penyimpanan dari Bahan – bahan
Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan ditempat yang terlindung yang bisa mempengaruhi sifat-
sifat mekanik dan sifat fisik material. Dan juga harus dilindungi dengan atap atau penutup lain yang
tahan air.
3.2. PASANGAN BATU
3.2.1. Ukuran Batu
Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan setiap batu harus mempunyai berat antara 6 kg
sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran
maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti
tercantum diatas. Sebagai contoh : sebuah batu berukuran 0,20 x 0,20 x 0,25 m3 akan mempunyai
berat kira-kira 25 kg.
Pengukuran untuk pembayaran pekerajaan pasangan batu harus didasarkan pada volume per meter
kubik (m3) yang dihitung berdasarkan gambar pelaksanaan dan atau / atas perintah Direksi.
Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu harus berdasarkan harga satuan setiap meter kubik (m3),
yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana (akses road, angkut
material), alat kerja dan sebagainya. Untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat
dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam
spesifikasi.
(1) Batu
- Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang
diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis
atau lemah.
- Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat, batu kali yang dipecah salah
satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori.
- Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci
bila dipasang bersama-sama.
- Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah yang menyelimuti agar
permukaan batu bersih.
- Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m dengan ukuran batu
berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau batu kali hanya boleh digunakan
setelah salah satu sisinya dipecah atau sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan
digunakan bersama-sama dengan batu belah.
- Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus memiliki ketebalan
yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari satu setengah kali tebalnya dan
panjang yang tidak kurang dari satu setengah kali lebarnya.
- Menggunakan batu muka segi enam untuk penutup lapisan depan pasangan batu
(2) Pasir
- Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir vulkanik atau yang diambil dari
sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan;
- Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah kimia,
bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, seperti air laut/garam
dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.
(3) Spesi / Mortar
- Pengadukan / pencampuran mortar untuk pasangan batu harus menggunakan molen
dan menggunakan kotak takar;
- Mortar ditempatkan diantara batu, dan tidak diperbolehkan menata batu kemudian baru
menyiram mortar diatasnya, ini untuk menghindari ruang kosong dalam pasangan.
Wakil Direksi dan Konsultan berhak menolak bahan dan peralatan yang datang ke site pekerjaan jika
tidak layak atau tidak memenuhi syarat.
Wakil Direksi dan Konsultan berhak menolak atau mengajukan pembongkaran volume pasangan batu
yang sudah terpasang jika bahan – bahan seperti : PC, pasir, dan cara pemasangan tidak sesuai
dengan spektek.
3.2.2. Galian Tanah Untuk Pasangan Batu
Galian tanah harus sudah sesuai dengan dimensi yang sudah ditentukan serta diberi 2 (dua) profil di
depan dan belakang kemudian dilakukan check bersama dan diberi mistar untuk menampilkan dimensi
pekerjaan. Jika sudah sesuai maka pekerjaan pasangan batu boleh dikerjakan. Contoh seperti foto
dibawah ini (berlaku juga untuk pondasi pasangan batu) :
Commented [I21]:
3.2.3. Siaran
Adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Sebelum
pekerjaan siaran dimulai semua bidang sambungan di antara batu muka harus dikorek sebelum adukan
mengeras (atau dibetel untuk pasangan lama).
Pekerjaan siar dapat dibagi atas :
a. Siaran tenggelam (masuk kedalam + 1 cm dari permukaan batu)
b. Siaran rata (rata dengan permukaan batu).
c. Siaran timbul (timbul 1 cm, lebar tidak kurang 2 cm)
Siaran di pekerjaan ini memakai tipe tenggelam karena pasangan batu menggunakan batu muka segi
enam.
Pengukuran untuk pembayaran siaran akan didasarkan pada luas bidang (m2) yang diperoleh dari
gambar dan / atau atas perintah direksi.
Pembayaran untuk siaran didasarkan pada harga satuan per meter-persegi (m2) yang dimaksudkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat kerja dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi.
3.2.4. Plesteran
Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang ada maupun yang baru harus
diplester dengan adukan 1 PC : 3 Psr. Pekerjaan plesteran dikerjakan dengan ketebalan 2 cm. Apabila
tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran
pasangan, dan untuk 0,10 m dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada gambar.
Pertemuan pasangan (plesteran sudut) selebar 8 - 10 cm untuk bangunan kecil dan 15 cm untuk
bangunan yang besar sedang pada samping rangka pintu sorong, diplester tegak selebar 10 cm.
Plesteran juga dilakukan pada alur skot balk.
Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan
plesteran harus rata, lurus dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup kering, kemudian harus
dipelihara dengan siraman air secara rutin.
Pengukuran untuk pembayaran plesteran akan didasarkan pada luas bidang (m2) yang diperoleh dari
gambar dan / atau perintah direksi.
Pembayaran untuk plesteran didasarkan pada harga satuan per meter-persegi (m2) yang terdapat
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material. Perlengkapan peralatan, prasarana, alat-kerja dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi.
3.2.5. Urugan Kembali
Sebelum melaksnakan "Urugan Kembali" pada muka pasangan batu yang tak kelihatan, pasangan
batunya harus diplester kasar dengan adukan 1PC : 4Psr setebal 2 cm (berapen).
Urugan tidak boleh dilaksanakan sebelum mendapat persetujuan Direksi dan bahan urugan harus pasir
yang kasar dan mudah dilalui air. Kerikil yang teratur ukurannya sehingga dapat mencegah kehilangan
pasir harus dipasang pada akhir lubang pembuang air.
PASAL ST – 4
PEKERJAAN LOGAM DAN KAYU
4.2. PENGECATAN
4.2.1. Bidang – bidang Yang TIdak Dicat
Roda gigi kuningan, bidang-bidang baja yang dikerjakan halus dan bidang-bidang baja yang setelah
pemasangan lokasi akan bersentuhan secara putar atau geser, dan juga tali-tali kawat tidak akan dicat.
Setelah pembersihan selesai, maka bidang-bidang demikian harus dilapisi dengan lembaran plastik
untuk menjaga terhadap kerusakan kecil dan korosi selama pengangkutan dan penyimpanan dilokasi.
Selimut plastik ini harus dilepas, sebelum peralatan itu dipasang
4.2.2. Bahan Cat
Jika tidak ditentukan lain bahan cat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia PUBI-1982. Semua
bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan contoh dari tiap-tiap cat dan bahan
campurannya yang diusulkan untuk dipakai, harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang harus dikirim ketempat pekerjaan dalam kaleng atau drum dengan segel yang
masih utuh. Cat yang telah kadaluarsa seperti yang dituliskan pada kalengnya tidak boleh dipakai
bahan cat seperti itu harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Cat harus seluruhnya diaduk di
bawah pengawasan seorang mandor yang berwenang dengan cara yang dibenarkan oleh Direksi dan
tak boleh diberikan kepada tukang cat sebelum cat dan bidang yang akan dicat selesai dipersiapkan
betul-betul. Seluruh pekerjaan harus diselesaikan dalam warna dan corak seperti diperintahkan oleh
Direksi dan jika diperlukan, Penyedia Jasa harus membuat variasi warna dari tiap-tiap lapisan cat
4.2.3. Mencat Pekerjaan Baja
A. Sebelum pemasangan di pabrik, semua permukaan dari pekerjaan baja yang akan selalu
bersentuhan atau tidak kelihatan setelah pemasangan di pabrik harus dibersihkan dan di cat
dengan satu lapis cat dasar kecuali permukaan yang akan dilas.
B. Sebelum pengiriman dari pabrik, permukaan harus di bersihkan dan dikerjakan atau dicat sebagai
berikut :
a. Yang dikerjakan dengan mesin, satu lapisan cat campuran timah putih dan lilin atau dengan
vernis tahan karat atau cat plastik yang disetujui
b. Yang bersentuhan dengan pekerjaan baja lainnya ketika pemasangan di lapangan, dua lapis
cat dasar, kecuali ditentukan lain.
c. Yang akan bersentuhan dengan beton, aspal, makadam atau bitumen penahan air tidak perlu
pengerjaan apa-apa atau pengecatan.
d. Yang akan bersentuhan dengan pekerjaan batu, satu lapis cat dasar.
e. Semua permukaan lainnya jika tidak ditentukan lain, satu lapisan cat dasar sesudah diadakan
pemeriksaan di pabrik oleh Direksi.
C. Sebelum pemasangan, permukaan yang diterangkan dalam B (b) di atas, harus dibersihkan dan
dilapisi dengan satu lapis cat dasar, segera dilaksanakan penyambungannya.
a. Bila untuk bagian-bagian mekanik; dibersihkan dengan larutan dan kemudian dibersihkan
dan digosok mengkilap.
b. Bila kontak beton, dibersihkan dengan cara dikerok dan disikat dengan sikat baja, sesaat
sebelum diselubungi beton.
c. Bila kontak dengan aspal, termakadam atau pengedap air dari bitumen : dibersihkan dan
dilapisi dengan bitumen panas.
d. Bila kontak dengan pasangan batu atau bila tertutup oleh beton setebal kurang dari 4 cm :
dicat satu kali dengan cat bitumen.
e. Bagi permukaan-permukaan tersebut dalam B (e) di atas yang sebelumnya sudah diberi cat
dan menjadi rusak karena pemasangan, maka harus diperbaiki dengan cara membersihkan
bagian-bagian yang rusak sampai disetujui Direksi. Bila perlu sampai mencapai logamnya.
Kemudian tepi cat masih utuh digosok dengan amplas dan dicat dengan cat dasar satu kali.
Tiap lapis penambal harus melampaui cat yang semula dan tidak rusak selebar minimum 5 cm. Kecuali
ditentukan lain, maka semua permukaan yang sudah diberi cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan
kemudian dengan 2 lapis cat penutup.
4.2.4. Tata Cara Pengecatan Pekerjaan Baja
Kecuali disyaratkan dalam Pasal 5.2.3, maka pekerjaan baja konstruksi dan alat-alat pengatur air dan
lain sebagainya harus disiapkan dan diberi cat dasar menurut ketentuan dalam pasal 5.2.3 dengan tata
cara sebagai berikut :
1. Terbuka terhadap pengaruh iklim baik terlindung atau tidak :
a. Dibersihkan
b. Dua lapis dasar timah meni
c. Dua lapis cat oksida besi atau dua cat lapis aluminium
2. Terbuka terhadap pengembunan berat atau bila terbenam dalam air, termasuk semua pintu.
a. Dibersihkan dengan sikat kawat baja
b. Dicat dasar dua lapis
c. Dua lapis cat bitumen kental atau dua lapis cat karet, berchlor atau dua lapis cat oksida
Pintu geser tegak, katup-katup dan lain-lain alat yang dibuat dari besi harus dilapisi dengan dua lapis
cat bitumen atau yang sepertinya, sebagaimana ditunjukkan oleh Direksi.
5.1. UMUM
Pembangunan jalan aspal untuk perdesaan dapat menggunakan konstruksi pondasi jalan batu
belah (Telford)
5.2. JALAN USAHA TANI
BAHAN
1 Pasir Urug
Pasir urug yang digunakan dapat berupa
pasir sungai/pasir gunung yang bersih
bebas dari lumpur, akar, rumput, atau
sampah dan “kotoran” lainnya.
2 Batu Tepi
Batu tepi berupa batu belah berukuran 20-
25 cm. Batu tepi harus mempunyai tebal,
minimum sepertiga dari panjang
4 Batu Pengisi
Batu pengisi terdiri atas batu pecah dan
keras serta berukuran 5-7 cm
PERALATAN
Kereta Dorong untuk mengangkut pasir urug
Alat Pemadat untuk menggilas batu pengisi / pengunci (baby vibrator roller 1-2T)
Mistar Pelurus untuk memeriksa kerataan dan kemirinan
Alat Bantu lainnya untuk memasang batu tepi, batu pokok
5.3. METODE KERJA :
1 Tanah dasar jalan harus bersih dari akar,
rumput, atau sampah dan “kotoran” lainnya.
Kalau masih gembur harus dipadatkan dalam
keadaan lembab (tidak basah).
5.4. PEMBAYARAN
Pekerjaan item ini secara manual dihitung dengan menggunakan satuan meter persegi (m2). Harga
satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga, bahan, peralatan yang
diterangkan dalam spesifikasi perkerjaan jalan dan dimasukkan dalam Harga Penawaran.
LAMPIRAN 1
STANDARISASI