Anda di halaman 1dari 86

SPESIFIKASI TEKNIS SALURAN

DRAINASE BANDARA NABIRE

PT. Portal Engineering


Prakarsa
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

Spesifikasi Teknis dalam Dokumen ini terdiri dari Spesifikasi Umum (disingkat SU) dan
Spesifikasi Teknik (disingkat ST).

A. SPESIFIKASI UMUM

PASAL SU - 1 : LINGKUP PEKERJAAN

SU - 1.1 DESKRIPSI PROYEK


Kabupaten Nabire secara geografis berada pada koordinat 134° 33’’-136° 15’’ BT dan 2° 28’’-
3° 56’’ LS. Secara administrasi, Luas wilayah wilayah Kabupaten Nabire adalah 12.075,00 Km²,
panjang garis pantai 473 Km², luas lautan 914.056,96 Ha. Kabupaten Nabire berbatasan
dengan:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Yapen dan Kabupaten Waropen,


- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Panial dan Kabupaten Waropen,
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dogiyal dan Kabupaten Kaimana,
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Kaimana.
Akibat topografi yang bervariasi di dataran tinggi, maka suhu udara di Kabupaten Nabire
berkisar antara 23,4 °C-32,5 °C. Curah hujan di Kabupten Nabire hampir terjadi sepanjang
tahun. Dengan demikian cuaca di Kabupaten Nabire di bagian utara pada umumnya
dipengaruhi oleh daerah pantai yang menghadap pegunungan, sehinga angin lokal sangat
dominan.
Bandara Nabire akan dibangun di daerah pantai, agar dapat berfungsi sepanjang tahun maka
perlu dilakukan perencanaan saluran drainase yang baik agar tidak tergenang air. Dalam
perencanaan saluran drainase Bandara Nabire perlu memperhatikan kondisi iklim dan tinggi
pasang surut air laut, sehingga air laut tidak masuk ke daerah bandara.
Guna mengatasi hal tersebut diatas dilakukan beberapa usaha yaitu pembuatan rumah
pompa, saluran drainase, tanggul dan bangunan pelimpah di Bandara Nabire.
Pekerjaan konstruksi untuk seluruh proyek adalah sbb. :
- Pekerjaan persiapan meliputi :jalan masuk ke lokasi proyek, sosialisasi pekerjaan,
pendatangan bahan-bahan dan peralatan.
- Pekerjaan tanah.
- Pekerjaan pasangan batu.
- Pekerjaan bangunan pelimpah.
- Pekerjaan rumah pompa dan pompa
- Pekerjaan tanggul
- Pekerjaan gorong-gorong.

2
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

- Dan lain-lain bangunan yang sesuai dengan dokumen kontrak / Bill of Quantity (BQ) yang
ada.

SU-1.2 LINGKUP PEKERJAAN

SU-1.2.1 PEKERJAAN PERSIAPAN


Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan kecuali yang ditunjukkan lain oleh Direksi ialah :
pendatangan bahan-bahan, tenaga kerja dan pembuatan sarana penunjang untuk pekerjaan
permanen seperti : papan nama proyek, mobilisasi dan demobilisasi dll. Semua kegiatan yang
tersebut di atas harus mendapat persetujuan dari Direksi.

SU-1.2.2 PEKERJAAN PERMANEN


Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan permanen ini secara komplit dan betul sebagaimana
disebutkan dalam Kontrak. Adapun pekerjaan permanen yang harus dilaksanakan meliputi :
1. Pembuatan bangunan pelimpah
2. Pembuatan rumah pompa dan pompa
3. Pembuatan tanggul.
4. Pekerjaan gorong-gorong

PASAL SU - 2 : KONDISI PROYEK

SU-2.1 JALAN MASUK KE LOKASI PROYEK


Jalan masuk ke lokasi Proyek dapat ditempuh melalui jaringan jalan yang ada. Kontraktor harus
mengusahakan sendiri mengenai keterangan secara terperinci mengenai jalan masuk ke tempat
pekerjaan dengan perhatian khusus mengenai batas muatan jalan dan jembatan untuk
pengangkutan terutama peralatan dengan tonase yang cukup besar.

SU-2.2 IKLIM
Sesuai dengan topografinya, daerah proyek merupakan daerah tepi pantai dengan iklim tropis.
Hujan terjadi setiap bulan dengan rata-rata curah hujan 332,18 mm dan banyak hari hujan
berkisar 12-26 hari.

SU-2.3 GEOLOGI
Daerah pekerjaan termasuk daerah pantai. Geologi daerah penyelidikan berada pada jalur
batuan Malihan Direwo dengan lebar mencapai 50 Km. Daerahnya mencapai peralihan antara
struktur Leher Burung yang berarah utara – barat laut.

3
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

SU-2.4 PEKERJAAN YANG DILAKUKAN OLEH KONTRAKTOR LAIN


a. Proyek menjamin hak untuk melaksanakan setiap pekerjaan di luar Kontrak ini baik atas
usahanya sendiri maupun Kontraktor lain yang berkaitan dengan Proyek ini.
b. Kontraktor setiap saat harus dapat menunjukkan bahan/material dan penyimpanannya serta
pelaksanaan pekerjaan kepada Pemimpin Proyek atau Kontraktor-kontraktor lainnya dan
harus mengkoordinasikannya dengan sebaik-baiknya.
c. Kontraktor tanpa pungutan apapun harus mengijinkan Proyek atau Kontraktor-kontraktor
lainnya untuk menggunakan jalan-jalan, jembatan-jembatan, instalasi penerangan dan
fasilitas-fasilitas lainnya yang dibangun Kontraktor untuk pekerjaan-pekerjaan yang ada,
tanpa mengakibatkan kenaikan harga atas material.

PASAL SU - 3 : GAMBAR – GAMBAR

SU-3.1 GAMBAR-GAMBAR YANG DISEDIAKAN OLEH DIREKSI


Gambar-gambar yang disediakan oleh Direksi hanyalah semata-mata untuk maksud penawaran.
Setelah perjanjian Kontrak ditandatangani, berdasarkan gambar tersebut, Kontraktor dapat
mempersiapkan dan membuat gambar-gambar pelaksanaan ( Construction Drawing). Kontraktor
harus bekerja berdasarkan pada gambar-gambar pelaksanaan.

SU-3.2 GAMBAR-GAMBAR YANG DIBUAT OLEH KONTRAKTOR

SU-3.2.1 UMUM
Semua gambar yang dibuat oleh Kontraktor, harus sesuai dengan ukuran yang ditetapkan oleh
Direksi. Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar tersebut kepada Direksi untuk dikoreksi
dan disahkan sebelum pekerjaan yang dimaksud dimulai. Sebagai koreksi dari Direksi dapat
menghasilkan gambar-gambar yang sama atau berbeda sama sekali dengan Dokumen Lelang
(tender). Tidak ada tambahan biaya khusus untuk maksud tersebut di atas.

SU-3.2.2 GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN (CONSTRUCTION DRAWING)


a. Setelah penandatanganan Kontrak, Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan
berdasarkan gambar kontrak atau dengan perubahan-perubahan seperlunya sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan nantinya.
b. Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan di lapangan sesuai/menurut gambar pelaksanaan
yang telah disetujui oleh Direksi. Semua gambar baik bentuk maupun ukurannya harus
skalatis namun Kontraktor tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan dengan mengukur
skala pada gambar, tapi harus menggunakan dimensi/angka yang tertera dalam gambar.
Pada bagian-bagian tertentu untuk memperjelas dalam pelaksanaan harus dibuat gambar-

4
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

gambar rinci (detail) dengan skala besar. Gambar-gambar tambahan bila dirasa perlu dapat
dibuat oleh Kontraktor, guna memperjelas dalam pelaksanaan.
c. Semua biaya yang dikeluarkan untuk maksud tersebut di atas menjadi tanggungan
Kontraktor.

SU-3.2.3 GAMBAR KERJA


Kontraktor dapat membuat gambar kerja berdasarkan gambar pelaksanaan. Gambar kerja
dibuat untuk mengetahui rangkaian urutan kerja suatu kegiatan, di dalam gambar kerja antara
lain harus memperlihatkan bentuk bangunan yang akan dicor, penulangannya, bahan ( material)
yang digunakan, letak bangunan, dimensi dan detail-detail lain yang diperlukan. Semua gambar
kerja harus disetujui oleh Direksi sebelum digunakan.

SU-3.2.4 GAMBAR TATA LETAK BANGUNAN-BANGUNAN SEMENTARA


Tiga puluh (30) hari setelah pengumuman pemenang, Kontraktor harus mengajukan kepada
Direksi Lay Out (tata letak) bangunan-bangunan pendukung sebanyak tiga (3) set untuk
mendapat koreksi dan persetujuannya. Gambar Lay Out tersebut harus mencantumkan, letak
kantor Direksi, letak gedung, bangunan, penimbunan, bengkel dan fasilitas-fasilitas lain yang
diperlukan selama dalam pelaksanaan.

SU-3.2.5 GAMBAR PURNALAKSANA (AS BUILT DRAWING)


a. Selama dalam pelaksanaan/pekerjaan berjalan, Kontraktor dapat mempersiapkan gambar
purnalaksana (as built drawing) yang mencakup semua jenis pekerjaan yang dikerjakan.
Format gambar purnalaksana harus disetujui oleh Direksi. Gambar purnalaksana dapat
digunakan oleh Direksi sebagai alat untuk memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan di
lapangan.
b. Bila untuk semua jenis pekerjaan telah dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai dengan gambar
pelaksanaan serta sudah dapat diterima oleh Direksi, maka Kontraktor dapat menggambar
hasil pelaksanan tersebut menjadi gambar purnalaksana. Setelah disetujui oleh Direksi,
gambar (purnalaksana) ini secara bersama-sama ditandatangani oleh Kontraktor dan
Direksi.
c. Tiga puluh (30) hari sesudah penyerahan pekerjaan (Penyerahan I), Kontraktor harus
menyerahkan kepada Direksi gambar purnalaksana tersebut serta salinan (copy) nya yang
telah ditandatangani oleh Direksi.

SU-3.3 PENANDATANGANAN DAN PERSETUJUAN GAMBAR


a. Sebagaimana disebutkan dalam Kontrak, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi
gambar-gambar untuk disahkan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai
pekerjaan yang dimaksud.

5
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

b. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah penerimaan salinan (copy) dari Kontraktor, 1
(satu) salinan (copy) dikembalikan kepada Kontraktor dengan diberi suatu keterangan
sebagai berikut:
1). Disetujui.
2). Disetujui dengan catatan.
3). Dapat disetujui setelah diperbaiki (direvisi)
4). Ditolak
c. Bila gambar dicap dengan tanda a) atau b) sebagaimana tersebut di atas, Kontraktor sudah
dapat memesan atau memulai pekerjaan sesuai dengan gambar, 1 (satu) set (copy) gambar
yang telah disetujui oleh Direksi dapat diletakkan pada Direksi Keet Kontraktor.
d. Bila gambar dicap dengan tanda c), Kontraktor harus mengadakan perbaikan--
perbaikan/revisi dan kemudian menyerahkan hasil revisi tersebut sebanyak 3 (tiga) copy
kepada Direksi, guna mendapat persetujuannya. Waktu yang diberikan kepada Kontraktor
untuk mengadakan revisi maximum 15 (lima belas) hari setelah gambar dikembalikan dari
Direksi, begitu seterusnya sampai gambar dinyatakan diterima dicap a) atau b).
e. Kontraktor tidak diperbolehkan memulai pekerjaan, sebelum gambar tersebut disetujui oleh
Direksi. Direksi dapat meminta kepada Kontraktor untuk menambah detil-detil gambar yang
dirasa perlu, tanpa tambahan biaya.

PASAL SU - 4 : STANDAR DAN SPESIFIKASI

SU-4.1 STANDAR DAN SPESIFIKASI


Semua bahan/material dan peralatan yang akan dipergunakan, dalam pelaksanaan harus menurut
standar dan spesifikasi yang telah ditentukan di Indonesia atau setaraf dengan standar dan
spesifikasi yang berlaku dan diterbitkan dan disetujui di negara dimana peralatan tersebut dibuat.
Material dan peralatan tersebut harus merupakan produk mutakhir atau revisi-revisi dari standar
dan spesifikasi paling tidak bertanggal 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pembukaan penawaran,
termasuk perubahan dan atau tambahan.
Dalam hal terjadi ketidaksesuaian persyaratan antara spesifikasi yang tersedia, standar ataupun
kodenya, dengan spesifikasi-spesifikasi ini maka spesifikasi-spesifikasi ini yang akan berlaku.
Referensi atau standar dan spesifikasi atas bahan/material dan peralatan dari suatu pabrik tertentu
harus diikuti dengan kata-kata “or equivalent/atau ekivalen”, Kontraktor boleh mengusulkan
ekivalen dari standar, spesifikasi, material atau ekivalen yang harus menurut ketentuan yang
berkaitan dengan yang dicantumkan secara terperinci.
Bila Kontraktor mengusulkan ekivalen standar dan spesifikasi atas ekivalen bahan/material dan
peralatan maka Kontraktor harus mencatat perubahan standar dan spesifikasi yang lengkap dan
informasi serta data atas bahan/material dan peralatan untuk memperoleh persetujuan Direksi.

6
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

Penyerahan tersebut harus tepat pada waktunya, kelalaian/kegagalan untuk melakukan hal
tersebut atau pengaduan dari setiap ekivalen material dan peralatan yang diusulkan sebelum
memperoleh persetujuan Direksi, akan merupakan risiko Kontraktor.
Bilamana suatu referensi dibuat untuk standar atau spesifikasi untuk menyerahkan bahan/material
atau peralatan, seperti the American Society for Testing and Materials, referensi tersebut harus
disebutkan dengan singkatan dari standar atau spesifikasi yang disertai dengan surat tersendiri dan
atau uraian, seperti ASTM : C76.
Biaya untuk penyerahan data dan informasi untuk memperoleh persetujuan ekivalen Standar dan
Spesifikasi atas ekivalen dari bahan/material dan peralatan, termasuk biaya atas sesuatu data
tambahan, test/pengujian dan pengawasan yang diminta oleh Direksi, harus termasuk dalam harga
penawaran dalam daftar kuantitas yang digunakan dalam pekerjaan.

PASAL SU - 5 : LAPORAN DAN JADWAL PELAKSANAAN

SU-5.1 RENCANA KERJA


Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi rencana kerja secara rinci sesuai dengan apa
yang telah tercantum dalam Kontrak dan Gambar, untuk dikoreksi dan disahkan sebagai
pedoman pelaksanaan. Penyerahan rencana kerja harus dilakukan oleh Kontraktor selama 60
(enam puluh) hari setelah Surat Perintah Kerja turun.
Rencana kerja harus dengan Critical Path Methode (CPM) dan Bar Chart Schedule untuk setiap
kegiatan. Kegiatan yang terlihat dalam CPM (alur lintas kritis) dan diagram garis (bar chart)
harus sudah diperhitungkan waktu untuk penyiapan gambar, proses asistensi gambar,
pengadaan material, waktu kosong akibat banjir, hari libur nasional dan sebagainya.
Sewaktu-waktu Kontraktor dapat mengusulkan perubahan program kerja yang telah dibuat
secara tertulis kepada Direksi untuk mendapat persetujuannya. Perubahan program kerja yang
mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan, menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Bilamana diperlukan oleh Direksi, Kontraktor harus menguraikan secara detail/rinci
dan teliti untuk setiap jenis pekerjaan pokok.

SU-5.2 PROGRES PEKERJAAN DAN STATISTIK LAPORAN


Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi yang dituangkan dalam sebuah formulir
yang ditentukan oleh Direksi, laporan-laporan kemajuan pekerjaan (progress) dan statistik
pekerjaan sebagai berikut :
a. Laporan progres fisik tiap bulan dan perkiraan proyek (kemajuan) untuk bulan
berikutnya, termasuk tahap pekerjaan yang nyata dari semua jenis selama saat
pembuatan ( manufacture ) dan pekerjaan di lapangan.
b. Jadwal penyelesaian (target dan aktual) berdasarkan persetujuan dari Program
Pelaksanaan/CPM.

7
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

c. Perkiraan pengeluaran bulan berikutnya.


d. Inventarisasi Perencanaan konstruksi ( Construction Plant ), peralatan dan bahan
(material) yang pembiayaannya dilakukan Proyek.
e. Laporan harian Periodik pada tiap bagian pekerjaan seperti diminta oleh Direksi yang
berisi tidak terbatas pada hal berikut, kondisi cuaca, staf supervisi dan jumlah pekerja
yang dipakai, material di lapangan dan yang dalam pemesanan, peralatan yang
dipesan, kemajuan pekerjaan dan persiapan pekerjaan, kecelakaan dan informasi lain
yang berkaitan dengan kemajuan pekerjaan.
f. Daftar kemajuan yang menunjukkan Staf Supervisi, dan jumlah dari beberapa tingkatan
pekerja yang dipakai oleh Pemborong dalam (1) satu bulan.
g. Daftar peralatan dan jenis alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan dan Kontrak
selama (1) satu bulan.
h. Data berikut, kondisi cuaca, material di lapangan, material yang dipesan, pekerjaan--
pekerjaan, kecelakaan dan semua informasi lainnya yang diminta oleh Direksi.
i. Daftar atau catatan prestasi mengenai jumlah yang telah dibayar, yang belum dibayar dan
yang masih ditangguhkan.
j. Daftar atau catatan klaim yang telah disetujui oleh Direksi.
k. Foto-foto pelaksanaan fisik sampai dengan periode laporan ditulis.
Laporan harus ditandatangani oleh Kontraktor atau perwakilannya dan 6 (enam) salinan harus
dibuat untuk Direksi yang setelah ada persetujuan atas laporan tersebut akan menandatangani
dan mengembalikan satu salinan kepada Kontraktor.
Laporan Bulanan diberikan kepada Direksi, masing-masing sebelum tanggal 10 (sepuluh) dalam
bulan bersangkutan dari waktu ke waktu selama pelaksanaan Kontrak. Kontraktor harus
menyerahkan sebanyak 10 (sepuluh) copy laporan akhir sesudah penyerahan pertama atau
selama masa pemeliharaan belum habis. Laporan akhir harus mencakup secara keseluruhan apa
yang tercantum dalam kontrak a.l. : cara pelaksanaan, kemajuan progres fisik nyata, bahan-
bahan, alat, staff dan tenaga yang digunakan, catatan tentang permasalahan yang timbul dan
pemecahannya, gambar-gambar, foto-foto dll. sesuai petunjuk Direksi. Biaya untuk laporan ini
harus sudah diperhitungkan/masuk dalam overhead Kontraktor.

SU-5.3 RENCANA KERJA HARIAN DAN MINGGUAN


a. Kontraktor harus menyerahkan rencana kerja harian kepada Direksi sebanyak 2 (dua) copy
setiap hari sebelum mulai kerja. Rencana kerja harian harus menyebutkan uraian kegiatan
secara rinci yang akan dikerjakan dalam hari itu.
b. Kontraktor harus menyerahkan rencana kerja mingguan kepada Direksi sebanyak 2 (dua)
copy pada setiap awal minggu. Rencana kerja (schedule) mingguan harus menyebutkan
rencana kerja yang akan dilakukan oleh Kontraktor dalam minggu ini dengan menyebutkan
uraian kegiatan secara rinci, sesuai petunjuk Direksi.

8
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

c. Rencana kerja harus ditulis dalam format yang telah ditentukan oleh Direksi.

SU-5.4 RAPAT KEMAJUAN PEKERJAAN


a. Rapat rutin antara Kontraktor dan Direksi dapat dilakukan sekali setiap minggu atau bila perlu
3 (tiga) hari sekali (sesuai keperluan). Rapat mingguan membahas tentang kemajuan
pekerjaan (progress) yang telah dicapai, pemecahan keterlambatan progress, masalah yang
timbul, rencana kerja pada periode yang akan datang. Direksi dapat menerima/menolak
segala macam usulan yang disampaikan oleh Kontraktor, tergantung dari jenis usulannya.
Notulen rapat harus dibuat oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Direksi paling lambat 3
(tiga) hari setelah rapat.
b. Direksi berhak mengadakan rapat-rapat lain baik di kantor lnduk (pusat) atau di lapangan,
bila dianggap perlu untuk tujuan pengawasan atas Kontrak. Bila diminta Direksi, perwakilan
Kontraktor yang bertanggung jawab harus mengunjungi rapat demikian.

SU-5.5 FOTO-FOTO KEMAJUAN PEKERJAAN


a. Kontraktor harus menyerahkan foto-foto berwarna dengan ukuran post card (9 cm x 12 cm)
kepada Direksi untuk setiap kemajuan pekerjaan fisik di lapangan.
b. Pengambilan gambar/foto dapat dilakukan pada awal, selama dalam dan akhir pelaksanaan
setiap jenis kegiatan. Foto ini harus ditempelkan pada laporan bulanan dan tiga bulanan yang
diserahkan kepada Direksi. Setiap hasil cetakan foto harus diberi tanggal pengambilan dan
lokasinya.
c. Pada akhir pelaksanaan Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) cetakan foto berwarna
disusun album beserta file / soft copynya.

PASAL SU - 6 : BAHAN DAN PERALATAN YANG DISEDIAKAN OLEH KONTRAKTOR

SU-6.1 UMUM
a. Kontraktor harus menyediakan semua bahan/material dan peralatan yang diperlukan
dalam pekerjaan, kecuali dinyatakan lain dalam dokumen kontrak.
b. Bahan/material tersebut harus dalam keadaan baru dan berkualitas baik harus memenuhi
semua terlebih dahulu. Semua pemuatan, pengangkutan dari tempat asal ke lapangan,
pembongkaran muatan di lapangan dan pemasangan semua material dan peralatan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Semua bahan/material yang akan dikirim ke Indonesia (bila ada) harus dipak sedemikian
rupa untuk menghindari bahan/material dan peralatan tersebut dari kerusakan baik pada
waktu pengiriman lewat laut, selama transit maupun selama penyimpanan di lapangan.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi akibat pengepakan yang
tidak baik. Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor untuk memenuhi persyaratan

9
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

pada pasal ini harus sudah dimasukkan dalam penawaran untuk berbagai item dalam
Rencana Anggaran Biaya.
d. Dalam hal terjadi kemerosotan nilai atas bahan/material dan peralatan bagi Proyek, dan
berkurangnya harga bagi Kontraktor atas material dan peralatan yang ditentukan, maka
harus dilaksanakan penyesuaian menurut ketentuan Direksi. Penyesuaian tersebut harus
dibuat oleh Direksi pada saat suatu bahan/material dan peralatan yang memadai disetujui
oleh Direksi dan hal itu akan diatasi dengan didasari pada kemajuan pembayaran 2 (dua)
bulanan kepada Kontraktor.
e. Sebelum penyerahan pekerjaan yang terakhir (penyerahan kedua), Kontraktor harus
menyerahkan kepada Proyek, semua kebutuhan akan suku cadang atau alat-alat khusus,
lainnya yang termasuk dalam semua bahan/material dan peralatan yang harus disediakan
oleh Kontraktor, sesuai dengan Kontrak yang telah disepakati.

SU-6.2 PERSETUJUAN
Sebelum melaksanakan pembelian atau pembuatan suatu produk, Kontraktor harus
memberikan keterangan yang diperlukan, untuk memperoleh persetujuan dari Direksi bagi
semua bahan/material dan peralatan tersebut di atas yang diusulkan oleh Kontraktor untuk
diserahkan. Pemberitahuan tersebut harus tepat waktunya dan kegagalan untuk melakukan
hal tersebut ataupun pembelian suatu bahan/material atau peralatan sebelum memperoleh
persetujuan, akibatnya akan ditanggung sendiri oleh Kontraktor. Bilamana gambar-gambar
yang akan diserahkan oleh Kontraktor sesuai dengan informasi yang diberikan oleh
Kontraktor, maka Kontraktor harus menyerahkan informasi tersebut untuk memperoleh
persetujuan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum Kontraktor meminta penyerahan
gambar-gambar tersebut kepada Pemerintah. Informasi di atas harus terdiri atas : gambar-
gambar, spesifikasi, petunjuk penggunaan dan pemeliharaan dan katalog bergambar.

SU-6.3 INSPEKSI/PEMERIKSAAN
Semua bahan/material dan peralatan harus dapat diperiksa oleh Direksi. Direksi diperbolehkan
memeriksa bahan/material dan peralatan selama pembuatannya dan sebelum dilakukan
persiapan untuk pengirimannya, memeriksa pengepakannya pada waktu siap untuk dikirim dan
menyaksikan uji/test yang dilakukan.
Pemeriksaan dimungkinkan pada satu atau tempat-tempat berikut ini :
1. Tempat barang tersebut diproduksi atau dibuat.
2. Tempat pemberangkatan untuk pengiriman, atau
3. Di lapangan seperti ditentukan Direksi.
Untuk memperoleh waktu yang cukup untuk pemeriksaan, Kontraktor harus memberikan salinan
sebanyak 3 (tiga) copy dari Surat Pesanan, termasuk gambar-gambar atau keterangan lain yang
benar, mengenai bahan/material dan peralatan dimana pemeriksaan akan dilakukan sebagaimana

10
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

diminta oleh Direksi, atau harus memberikan keterangan-keterangan lain pada pelaksanaan
pesanan pengadaan tersebut atau dipesan secara lisan atau dengan surat. Biaya pemeriksaan
merupakan beban Kontraktor dan harus dimasukkan dalam harga penawaran untuk item-item
yang dapat dipakai dalam Rencana Anggaran Biaya. Pemeriksaan bahan/material dan peralatan
atau mengabaikan pemeriksaan tersebut tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawab
untuk memberikan bahan/material dan peralatan yang memenuhi semua persyaratan yang
tersebut di dalam Kontrak.

SU-6.4 GAMBAR-GAMBAR DARI PABRIK


Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar detail yang dibuat oleh pabrik kepada Direksi
untuk disahkan. Gambar-gambar dari pabrik antara lain gambar pintu baja bersama
perlengkapannya dan keterangan-keterangan lain yang berhubungan dengan pekerjaan-
pekerjaan sipil bangunan, seperti halnya pondasi, lubang angkur, pengecoran angkur,
pengecoran dinding dan lantai dan sebagainya yang berhubungan dengan pemasangan pintu.

SU-6.5 BROSUR, DIAGRAM DAN DATA-DATA LAIN UNTUK ALAT DAN BAHAN
Sembilan puluh (90) hari setelah penunjukkan pemenang Kontraktor harus menyerahkan kepada
Direksi untuk mendapat persetujuannya sebanyak 3 (tiga) set data-data yang dipakai berupa
katalog, brosur, spesifikasi dari pabrik pembuat, diagram, gambar atau uraian-uraian lain tentang
material dan alat yang digunakan.
Persetujuan Direksi ini, tidak dapat dijadikan alasan Kontraktor untuk bebas dari tanggung
jawabnya atas cacat yang timbul dikemudian hari.

SU-6.6 PETUNJUK UJI COBA


Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi petunjuk uji coba yang dilakukan oleh pabrik
pembuat alat/bahan selama dalam pembuatannya, dapat meliputi petunjuk uji coba untuk
operasi, penyambungan dan lain sebagainya. Penyerahan dilakukan bersamaan dengan
penyerahan untuk penandatanganan gambar-gambar dari pabrik.

SU-6.7 PETUNJUK MANUAL UNTUK PEMASANGAN, EKSPLOITASI DAN


PEMELIHARAAN
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi sebanyak 9 (sembilan) set petunjuk manual cara
pemasangan yang benar sebelum pendatangan bahan, dan petunjuk untuk eksploitasi dan
pemeliharaan 30 (tiga puluh) hari setelah pemasangan.
Petunjuk manual harus menggambarkan secara jelas mengenai urutan pemasangan, alat yang
digunakan, pengukuran dan lain sebagainya. Urutan mengenai perakitan, pengaturan,
pengoperasian dan penggantian tiap-tiap komponen harus secara jelas disebutkan.

11
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

Petunjuk pemakaian harus disusun dalam bentuk diagram yang mudah dicoba dan dimengerti
untuk setiap orang yang akan melakukan pemakaian/eksploitasi.
Petunjuk manual harus menunjukkan secara keseluruhan gambar-gambar tiap-tiap komponen
yang digunakan serta kode pabrik dari tiap komponennya, sehingga memudahkan dalam
perawatannya.

PASAL SU -7 : PEKERJAAN SURVEY DAN PENGUKURAN

SU-7.1 UMUM
Pekerjaan ini dibagi tiga tahap:
1. Tahap sebelum pelaksanaan dimulai.
2. Tahap selama pelaksanaan berjalan.
3. Tahap sesudah pelaksanaan selesai dan akan diserahkan untuk pertama kali dan kedua kalinya.

SU-7.2 TITIK TETAP (BENCH MARK)


1. Untuk memulai pekerjaan, Proyek akan menetapkan titik tetap (“Bench Mark”) seperti yang
ditunjukkan pada gambar.
2. Setiap titik tetap (“Bench Mark”) yang rusak diakibatkan oleh Kontraktor akan diganti yang baru
dan diukur kembali oleh Proyek dengan biaya menjadi beban Kontraktor.
3. Bila di lokasi pekerjaan belum ada titik tetap (“Bench Mark”), maka Kontraktor harus membuat
sebanyak 2 (dua) buah, yang lokasinya akan ditetapkan oleh Proyek, dengan konstruksi standar
titik tetap (“Bench Mark”) Proyek.

SU-7.3 PEKERJAAN PENGUKURAN


1. Sebelum memulai pekerjaan pengukuran, Kontraktor harus menyerahkan kepada Proyek untuk
mendapatkan persetujuan metode dan peralatan yang akan digunakan untuk pengukuran
situasi dan detail dari letak tampang melintang.
2. Pekerjaan pengukuran harus dilakukan bersama-sama dengan pengawas pengukuran. Hasil
pengukuran harus disetujui oleh Asisten Pengukuran dan Perencanaan.
3. Patok-patok dan hurufnya harus dicat dengan warna sesuai dengan ketentuan Proyek dan
petunjuk Direksi.
4. Patok-patok harus dibuat dari kayu kelas 2 dengan ukuran diameter 10 cm, dipancang ke dalam
tanah 60 cm, di atas tanah 40 cm, kecuali patok poligon dan Waterpass diameter 6 cm,
dipancang 50 cm, di atas tanah 25 cm.

12
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

5. Patok as.
(a) Untuk pekerjaan tanggul, Kontraktor harus memasang patok-patok as sepanjang
tanggul dengan jarak 50 m.
(b) Ukuran dari patok-patok as paling kecil harus : diameter 6 cm, panjang 75 cm dan
dipancangkan ke dalam tanah 60 cm. Patok-patok dicat dan setiap patok diberi kode
nomor.
6. Patok petunjuk.
(a) Harus dibuat patok petunjuk dari kayu kelas 2, yang diikatkan berdasarkan patok as
tanggul.
(b) Patok petunjuk untuk tanggul ditempatkan tegak lurus dengan as tanggul dengan jarak
maksimum 5 m dari kaki luar tanggul rencana.
(c) Ukuran dari patok-patok petunjuk ini paling kecil harus diameter 10 cm, panjang 100
cm, dan dipancangkan ke dalam tanah 60 cm, dicat biru dan harus diberi keterangan-
keterangan dengan warna putih sebagai berikut:
(i) Nomor patok
(ii) Elevasi dari puncak patok
(iii) Jarak dari as rencana
(iv) Elevasi dari pekerjaan rencana
(d) Patok-patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan pekerjaan dan tidak akan
dipindahkan atau ditimbun.
(e) Profil-profil melintang tanggul rencana harus dibuat tiap 50 meter. Profil-profil harus
dibuat dari bambu utuh lurus dan dengan diameter paling kecil 40 mm dan sambungan-
sambungan dikuatkan dengan paku atau tali.
7. Untuk pekerjaan, Kontraktor harus melakukan setting out dengan menempatkan patok-patok
bantu pada setiap sudut dan bowplank/papan pembantu pada bagian-bagian yang
membutuhkan.
8. Untuk pekerjaan bangunan pelimpah paling sedikit harus memperlihatkan:
(i) Jarak patok bantu maupun papan bantu terhadap bangunan pelimpah.
(ii) As bangunan.
(iii) Elevasi rencana, pondasi, mercu bangunan.
(iv) Profil-profil bangunan yang berbentuk tegak, miring maupun lengkung diperlihatkan
dengan papan-papan bantu paling sedikit 3 (tiga) tempat (kanan, kiri dan tengah).
9. Kontraktor harus menyediakan peralatan ukur dengan perlengkapannya, juru-juru ukur dan
pekerja-pekerja yang diperlukan.
10. Apabila Kontraktor tidak dapat menyediakan semua atau sebagian seperti tercantum dalam
butir 10, Direksi dapat menunjuk pihak ketiga dan seluruh biaya untuk itu menjadi beban
Kontraktor.

13
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

11. Semua patok-patok pengukuran termasuk titik tetap (Bench Mark) yang terdapat pada
daerah/lokasi pekerjaan harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik sampai pekerjaan
tersebut diterima oleh pihak Proyek untuk kedua kalinya.
12. Kontraktor harus melakukan pengukuran terakhir apabila pekerjaan yang dilaksanakannya
telah selesai 100%.
13. Hasil pengukuran akhir ini digambarkan pada lembar gambar pelaksanaan (CID) yang
merupakan gambar purnalaksana (as built drawing) dan diserahkan pada waktu penyerahan
pekerjaan untuk ke dua kalinya.

PASAL SU - 8 : PEKERJAAN-PEKERJAAN SEMENTARA/PENDUKUNG

SU-8.1 UMUM
1. Pekerjaan-pekerjaan pendukung dapat meliputi antara lain : sistem penyediaan air, sistem
pelistrikan, sistem komunikasi, jalan sementara, kistdam / pengeringan air dan fasilitas lain
yang dipasang, dioperasikan, dipelihara dan dibongkar kembali oleh Kontraktor, kecuali
disebut lain dalam Kontrak.
2. Tiga puluh hari setelah pengumuman pemenang, Kontraktor harus menyerahkan kepada
Direksi tentang rencana tata letak, pemasangan, kapasitas pekerjaan pendukung secara rinci
untuk dikoreksi dan disetujui oleh Direksi. Bila Kontraktor bermaksud meletakkan pekerjaan
pendukung ini di luar lokasi Proyek, maka semua biaya dan keterlambatan yang timbul akibat
itu menjadi resiko Kontraktor dan tidak dapat dijadikan alasan untuk minta perpanjangan
waktu pelaksanaan.

SU-8.2 LAPANGAN
1. Kontraktor harus menyiapkan lahan yang akan digunakan untuk merakit atau memasang
bangunan-bangunan sementara beserta fasilitasnya dengan cara membersihkan,
mendongkel, memadatkan dan meratakan sesuai petunjuk Direksi.
2. Kontraktor harus memelihara dan membangun kembali atas kerusakan yang ditimbulkan baik
olehnya atau oleh Sub Kontraktor.

SU-8.3 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


Mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, alat berat, bahan dan alat-alat lain yang digunakan
untuk pelaksanaan menjadi tugas Kontraktor. Semua biaya bongkar-muat, retribusi, asuransi dan
biaya-biaya lain yang berkaitan dengan ini menjadi beban Kontraktor.

SU-8.4 BANGUNAN-BANGUNAN SEMENTARA


Bila dibutuhkan, Kontraktor harus menyediakan, memelihara dan membongkar kembali
bangunan-bangunan sementara seperti : kantor untuk Kontraktor, tempat tinggal, barak tenaga
kerja, gudang atau sejenisnya yang diperlukan dalam pelaksanaan. Lokasi penempatan

14
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

bangunan-bangunan ini harus mendapat persetujuan Direksi sebelumnya. Lokasi penempatan


harus menjamin kemudahan untuk operasi dan pemeliharaan selama dalam pelaksanaan. Semua
perabot, meja, kursi, papan tulis dan lain-lainnya yang menjadi perlengkapan bangunan ini, harus
sudah diperhitungkan dalam harga penawaran.

SU-8.5 FASILITAS SEMENTARA/PENDUKUNG


1. Umum
Kontraktor harus menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung seperti pembangkit listrik, penyediaan
air dan fasilitas komunikasi untuk pekerjaan permanen dan sementara selama dalam pelaksanaan.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi rencana, lokasi dan jenis fasilitasnya untuk
mendapat persetujuan. Kontraktor dapat menunjuk perusahaan atau badan-badan lain yang ahli
dalam bidang ini, untuk mengerjakan fasilitas ini dibawah pengawasannya. Pembangunan fasilitas-
fasilitas ini tidak dapat dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Direksi.
2. Sistem Pembangkit Tenaga Listrik Sementara
Sistem Pembangkit Tenaga Listrik Sementara harus direncanakan, dipasang, dioperasikan,
dipelihara dan dibongkar oleh Kontraktor guna menunjang efisiensi dalam pelaksanaan. Tenaga
listrik dapat diambil dari PLN yang ada dengan dilengkapi transformator. Lampu penerangan
darurat dengan kapasitas yang cukup memadai harus disediakan oleh Kontraktor, untuk mengganti
penerangan saat listrik dari PLN padam.
Biaya beban selama dalam pemakaian, bila listrik diambil dari PLN menjadi tanggung jawab
Kontraktor untuk membayar kepada PLN. Semua biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan,
operasi dan pemeliharaan serta pembongkarannya harus sudah dimasukkan dalam harga
penawaran lump-sum pada Rencana Anggaran Biaya.
3. Sistem Pengadaan Air Sementara
Kotraktor harus memasang, mengoperasikan, memelihara dan memperbaiki serta membongkarnya,
sistem pengadaan air sementara bila pekerjaan telah selesai, kecuali bila ditentukan lain oleh
Direksi.
Kecuali dengan ijin Direksi Kontraktor tidak diperbolehkan mengambil persediaan air untuk umum
(air untuk minum). Kontraktor harus menggunakan air sungai atau sumur dengan cara pompa.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi gambar-gambar rencana yang lengkap dengan detil
lokasi dan sarana sistem untuk mendapatkan koreksi dan pengesahannya.
Dalam hal Kontraktor menggunakan air minum umum (PAM), Kontraktor harus membayar biaya
beban pemakaian kepada PAM, sesuai standar harga PAM. Semua biaya yang dikeluarkan untuk
pemasangan, operasi, pemeliharaan serta pembangunannya harus sudah dimasukkan dalam harga
penawaran lump-sum yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya.
.

15
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

4. Sarana Pengisi Bahan Bakar Sementara


Kontraktor harus memasang, mengoperasikan, memelihara, memperbaiki serta membongkar
sarana pengisi bahan bakar sementara bila pekerjaan telah selesai. Kontraktor harus menyerahkan
rencana rinci peralatan, motor-motor tangki yang akan digunakan.
Kontraktor tidak diperkenankan membangun sarana ini tanpa seijin Direksi sebelumnya. Semua
biaya yang dikeluarkan untuk keperluan ini harus sudah dimasukkan dalam harga penawaran.
Jalan masuk dan penghubung yang menghubungkan lokasi pekerjaan dengan sarana-sarana lain
harus senantiasa dipelihara dan dibongkar setelah pekerjaan selesai. Pembuatan, pemeliharaan dan
pembongkaran jalan sementara yang digunakan Kontraktor untuk kelancaran lalu lintas alat berat
menjadi tanggung jawab Kontraktor atas biaya sendiri.

SU-8.6 KISTDAM / SISTEM PENGERINGAN DAN PENYALURAN AIR KOTOR


Kontraktor harus menyediakan, memelihara, memperbaiki dan membongkar peralatan untuk
dewatering/pengeringan air yang digunakan selama dalam pelaksanaan, baik untuk pekerjaan
permanen atau sementara.
Kontraktor harus juga memasang, memelihara, memperbaiki serta membongkar
cofferdam,diversion channel, saluran pembuang atau sejenisnya yang berfungsi sebagai penyalur
air kotor selama pelaksanaan.
Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar detail untuk sistem pengering air ini kepada Direksi
sebelum mengadakan pembangunannya, untuk diadakan koreksi dan pengesahan. Semua biaya
untuk perencanaan serta pembuangan air kotor harus sudah dimasukkan dalam harga penawaran.
Kontraktor dapat membangunnya di tempat yang bebas dari pengaruh banjir, intrusi air asin atau
sesuai petunjuk Direksi. Tidak ada tambahan pembayaran untuk Kontraktor atas kerusakan yang
timbul akibat banjir atau intrusi air laut.

SU-8.7 PERLINDUNGAN TERHADAP BARANG MILIK UMUM DAN MILIK


PERORANGAN
Kontraktor harus menjaga keamanan terhadap seluruh fasilitas umum yang ada seperti
saluran/pipa air, jaringan listrik, kabel telepon, jalan saluran pembuang, gedung, ladang dan
lainnya selama dalam pelaksanaan. Bila fasilitas umum atau milik perorangan terjadi kerusakan
akibat pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor, maka Kontraktor atas biaya sendiri
harus memperbaikinya.

16
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

SU-8.8 LALU LINTAS DI JALAN UMUM DAN JALAN DARURAT


Kontraktor dapat menggunakan fasilitas umum seperti jalan, kebun, atau jalan masuk, untuk
keperluan mobilisasi dan demobilisasi alat berat selama dalam pelaksanaan. Kontraktor harus
mematuhi tentang batasan-batasan yang telah diijinkan oleh pemerintah seperti halnya jumlah
tonase alat berat yang akan lewat pada jalan atau bangunan, harus disesuaikan dengan kelasnya.
Kontraktor harus selalu memelihara, memperbaiki jalan umum yang senantiasa digunakan oleh
Kontraktor selama dalam pelaksanaan, antara lain dengan jalan :
a. Selalu memelihara kondisi jalan yang ada, jembatan, gorong-gorong, dan saluran air.
b. Menambal lubang-lubang pada badan jalan dengan material yang disetujui oleh Direksi.
c. Memelihara bangunan-bangunan yang ada di tepi badan jalan, misal tembok penahan tanah,
handrail, tembok sedada, jembatan, sign post dll.
d. Menjaga kebersihan muka badan jalan dari kotoran-kotoran (lumpur, reruntuhan tanah,
pohon-pohon dan sebagainya).
e. Memelihara dan memperbaiki bahu jalan dengan menimbun bahan timbunan yang disetujui
Direksi.
Kontraktor harus membuat jalan dan jembatan darurat atas biaya sendiri bila sama sekali jalan ke
lokasi pekerjaan belum ada. Direksi dapat diminta untuk membantu berunding dengan pemilik
tanah yang akan digunakan untuk kepentingan jalan dan jembatan darurat. Jalan dan jembatan
darurat tersebut harus dibongkar bila pekerjaan telah selesai, kecuali bila pemilik tanah desa
setempat meminta untuk tidak dibongkar guna kepentingan jalan antara desa ke desa lainnya.
Semua biaya yang diperlukan untuk pembangunan perbaikan di atas menjadi beban Kontraktor
atas biaya sendiri, atau dengan kata lain harus sudah diperhitungkan dalam harga penawaran.

SU-8.9 PENYELIDIKAN TANAH


Bilamana dibutuhkan, Direksi dapat meminta kepada Kontraktor untuk mengambil contoh tanah
dengan mengebor atau menggali atau melaksanakan pekerjaan sondir. Lokasi dan jumlah dan
jenis penyelidikan tanah akan ditentukan oleh Direksi. Biaya yang dibutuhkan dalam kaitan
pekerjaan ini harus sudah dimasukkan kedalam harga penawaran untuk pekerjaan-pekerjaan
tanah. Pembayaran dilakukan dengan menjumlahkan tiap-tiap bagian kegiatan yang telah
dilakukan dan disetujui Direksi, secara provisional-sum.

SU-8.10 PENGUJIAN DAN PENELITIAN LABORATORIUM


Kontraktor harus mencari Perguruan Tinggi yang mempunyai laboratorium pengujian
bahan/beton atau lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan. Dianjurkan untuk mencari
Perguruan Tinggi yang berada di sekitar wilayah lokasi pekerjaan.
Alat yang digunakan oleh Perguruan Tinggi harus memenuhi standar, sehingga menjamin
ketelitian dan kebenaran dari hasil ujinya. Laboratorium Perguruan Tinggi yang akan dipakai oleh

17
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi lebih dahulu. Kontraktor harus menyerahkan
laporan hasil pengujian laboratorium kepada Direksi.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk sewa laboratorium, pengujian dan laporan, harus sudah
diperhitungkan/dimasukkan ke dalam salah satu item penawaran.

PASAL SU - 9 : KEAMANAN DAN KESEHATAN

SU-9.1 UMUM
Selama dalam pelaksanaan Kontraktor harus selalu memperhatikan hal-hal antara lain
mengenai sanitasi dan fasilitasnya, penerangan, bahan bakar, sarana olah raga, alat pemadam
kebakaran, ketenangan dll. Untuk itu Kontraktor harus membagi-bagi tugas dengan membentuk
struktur organisasi, sehingga dapat dengan mudah mengontrolnya.

SU-9.2 TINDAKAN PENCEGAHAN UNTUK KESELAMATAN DAN KEAMANAN


Kontraktor harus mengadakan tindakan pencegahan atas risiko kehilangan dan keselamatan
pekerja selama dalam pelaksanaan dengan melengkapi sepatu lapangan, topi, sabuk pengaman
atau sejenisnya. Pada tempat-tempat yang diperlukan Kontraktor, harus memasang penerangan,
tanda dan penjaga atau alat pengamanan lainnya. Kontraktor harus mentaati peraturan tentang
keselamatan kerja yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Kontraktor dapat mengadakan
pertemuan berkala antara kepala bagian keamanan dengan Direksi guna meningkatkan
keamanan. Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi selambat-lambatnya 24 (dua puluh
empat) jam setelah kejadian kecelakaan kerja.
Kontraktor harus selalu menyediakan alat pemadam kebakaran yang selalu siap pakai di tempat
lokasi pekerjaan atau ditempat-tempat yang ditunjukkan Direksi. Kontraktor juga harus
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan tenaga kerja dari sub Kontraktor. Kontraktor
harus menyediakan fasilitas PPPK untuk tenaga kerjanya yang selalu siap pakai setiap saat.

SU-9.3 KEBERSIHAN DAN KESEHATAN LAPANGAN


Kontraktor harus selalu menjaga kebersihan dan kesehatan di lapangan sebagaimana yang
disyaratkan oleh Direksi. Tebangan pohon dan hasil pembersihan harus dibuang di luar lokasi
atau ditimbun pada tempat yang ditunjukkan Direksi.

SU-9.4 PENYIMPANAN BAHAN BAKAR


Kontraktor harus merencanakan tempat penyimpanan bahan bakar pada tempat yang aman dari
jangkauan api dan mudah untuk mengadakan bongkar muat atau penanganannya. Kontraktor
harus mengurus ijin kepada pemerintah untuk menyimpan bahan bakar di tempat/lokasi
pekerjaan, biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam mendapatkan ijin menjadi
tanggungannya sendiri.

18
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

SU-9.5 PEMADAM KEBAKARAN


Kontraktor harus menyediakan fasilitas pemadam kebakaran sesuai dengan yang disyaratkan dalam
peraturan pemerintah atau petunjuk Direksi. Tidak diperkenankan membakar hasil pembersihan
dan hasil tebangan pohon pada saat musim kemarau tanpa seijin Direksi. Kontraktor harus
memadamkan semua api atau bara api yang ada di lokasi atau sekitarnya, kecuali bila api itu
merupakan sumber api alam.

SU-9.6 KETENANGAN
Kontraktor harus menjaga ketenangan kerja baik antar staff, tenaga kerja atau dengan
tetangga/masyarakat sekitar. Kontraktor harus selalu merawat jalan umum yang berada pada lokasi
pekerjaan dan selalu dipakai untuk lalu lintas masyarakat, selama dalam pelaksanaan.

SU-9.10 PENCEGAHAN
Kontraktor harus memasang rambu-rambu peringatan guna mencegah terjadinya kecelakaan
masyarakat dan lingkungan akibat adanya timbunan material dan galian dalam.

PASAL SU - 10 : PEKERJAAN LAIN-LAIN

SU-10.1 PEMBERSIHAN DAN PENYEMPURNAAN


1. Setelah pekerjaan pokok diselesaikan dan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan telah
dibuat, Kontraktor harus membongkar semua pekerjaan-pekerjaan sementara dan
mengembalikan seperti keadaan semula, termasuk jalan-jalan masuk.
2. Semua kantor, bangunan-bangunan, tempat tinggal, gudang, bangsal harus dibongkar
dan dipindahkan dari lapangan kerja sesuai dengan petunjuk Direksi.
3. Tempat pekerjaan harus dibersihkan, rumput dan tanaman-tanaman lain harus dipotong
atau dikepras dan permukaan-permukaan tanah yang tidak rata harus diratakan,
termasuk daerah pengambilan bahan tanggul.
4. Biaya untuk pembersihan dan penyempurnaan harus sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan.

SU-10.2 PAPAN NAMA PROYEK


a. Pemborong wajib membuat 3 (tiga) buah papan nama Proyek, yang ditempatkan di lokasi-
lokasi tertentu menurut petunjuk Direksi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah
terbitnya SPPBJ.
b. Papan nama tersebut harus dibuat dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

19
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

1. Ukuran papan 100 x 150 cm harus dibuat dari bahan Kayu Kamper yang dilapisi
dengan seng BWG. 30.
2. Tiang penyangga terdiri dari 2 (dua) batang, sedang sebuah penyokong yang
berukuran 5 x 7 cm dibuat dari bahan kayu kruing atau sejenis yang diserut halus.
3. Pemasangan papan sedemikian rupa sehingga tepi bawah papan terletak setinggi 150
cm dari tanah, bawah tiang penyangga dan penyokong ditanam dalam lobang-lobang
yang kemudian di cor dengan beton tumbuk campuran 1:3:5 sedalam 40 cm di dalam
tanah dan 10 cm di atas tanah.
4. Pengecatan papan nama tersebut harus dilakukan dengan cat meni sekali, cat dasar
sekali dan cat penutup sekali.
Warna-warna diatur menurut ketentuan sebagai berikut:
- Warna dasar biru laut (dominan).
- Tulisan putih dengan garis penutup kuning.
- Lambang Departemen P.U. kuning dan hitam.
5. Tulisan-tulisan yang akan dimuat, dari atas ke bawah adalah sebagai berikut :
a. Departemen Pekerjaan Umum
b. Direktorat Jenderal Pengairan
c. Proyek
d. Judul pekerjaan dan lingkup pekerjaan
e. Tanggal-tanggal permulaan dan akhir pekerjaan
f. Besarnya nilai kontrak
g. Nama Konsultan
h. Nama Pemborong
6. Pemborong wajib memelihara dan merawat papan nama dan menjaganya agar tetap
dalam keadaan baik sampai dengan penyerahan pekerjaan yang terakhir kalinya
kepada Direksi.

PASAL SU - 11 : PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

SU-11.1 PENGAWASAN PENCEMARAN

SU-11.1.1 UMUM
1. Kontraktor harus membuat rencana, membangun, mengoperasikan dan memelihara Fasilitas
Pengendalian Pencemaran yang diperlukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air sungai
oleh limbah yang masuk kedalam sistim drainasi yang ada. Fasilitas dan prasarana yang harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi dapat berupa sebagian atau keseluruhan dari yang berikut
ini:
i. Pengendalian air permukaan dilakukan dengan :

20
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

1). Bangunan pembelokan saluran untuk mencegah air hujan masuk ketempat yang tidak
boleh terkena air.
2). Pembuatan saluran air yang terletak sejajar garis ketinggian.
3). Pembuatan saluran air yang tegak lurus garis ketinggian sebagai saluran pengumpul.
4). Pembuatan kolam penahan sedimen.
ii. Pembatasan lalu lintas kendaraan dan alat-alat berat.
iii. Meminimalkan luas lahan yang terbuka dengan :
1). Operasi pekerjaan secara bertahap.
2). Melakukan pekerjaan pelindungan segera setelah selesainya suatu pekerjaan.
3). Melakukan penggebalan rumput atau perlakuan lainnya pada muka tanah yang
terganggu.
iv. Pembuatan Penangkap Lumpur.
1). Menggunakan tumpukan jerami di sepanjang saluran drainasi atau tempat-tempat
lainnya.
2). Pembuatan galengan-galengan.
2. Semua air yang dibelokkan atau dipompa harus dibuang pada lokasi yang telah disetujui
Direksi dengan ketentuan tidak kembali lagi ketempat kerja dan tidak menimbulkan erosi,
pencemaran dan gangguan suara bagi pemilik lahan, buruh, pekerja Kontraktor lain dan
orang lain disekitar lokasi proyek.
3. Pembuangan sisa bahan bakar dan pelumas dari Barak/Bengkel kerja harus tidak
menimbulkan pencemaran air sungai.
4. Sebelum pekerjaan dilaksanakan diberbagai lokasi, semua peralatan pencegah pencemaran
yang telah disetujui harus sudah ditempatkan di lokasi dan siap dioperasikan

SU-11.1.2 PERENCANAAN PEMANTAUAN PENCEMARAN


1. Kontraktor diharuskan menyiapkan dan menyampaikan Perencanaan Pemantauan
Pencemaran, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum memulai pekerjaan di
lapangan. Penekanan penting terutama pada disain dan pemeliharaan peralatan pencegahan
sedimen, erosi dan polusi suara. Bersamaan dengan penyusunan rencana tersebut,
Kontraktor diharapkan mengurus ijin dari instansi yang berwenang guna membuang air di
lokasi proyek.
2. Perencanaan Pemantauan Pencemaran (Pollution Control) harus memerinci lokasi, metoda
kerja, jalur saluran drainasi, peralatan penangkap lumpur termasuk pemeliharaan peralatan
sesuai tahapan kontrak. Setelah mendapat persetujuan dari instansi terkait, maka rencana
tersebut harus dilaksanakan secara ketat.
3.

21
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

SU-11.1.3 KUALITAS LIMBAH


a. Kualitas limbah yang dialirkan kedalam sungai harus sesuai standar baku mutu yang telah
ditetapkan.
b. Satu salinan (copy) standar baku mutu limbah harus sudah disampaikan kepada Direksi
sebelum dilaksanakan pembuangan limbah.

SU-11.1.4 PENGUJIAN
a. Kontraktor diminta melakukan pengujian kualitas limbah sesuai standar baku mutu. Hasil
pengujian tersebut harus sudah disampaikan dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah diterimanya
hasil uji.
b. Jika Direksi mempertimbangkan bahwa kualitas limbah dirasakan memburuk/disebabkan
berbagai kegiatan di lapangan, maka Kontraktor harus melakukan pengujian tambahan
terhadap kualitas limbah, sesuai pengarahan Direksi.
c. Pengujian yang dilakukan harus meliputi, tetapi tidak hanya terbatas pada pengujian
kandungan bahan padat, PH tes yang dilaksanakan langsung oleh Kontraktor dan kandungan
oxygen (DO) dan Biological Oxygen Demand (BOD) yang dilakukan labo'ratorium yang diakui.

SU-11.2 PEMELIHARAAN GUDANG BAHAN BAKAR DAN MESIN

SU-11.2.1 PERSYARATAN
Kontraktor diharuskan membuat Tembok pembatas disekitar lokasi penyimpanan bahan bakar.
Tinggi tembok dibuat cukup memadai, menampung 1 (satu) atau 1,5 (satu setengah) kali isi
fasilitas penyimpanan bahan bakar.

SU-11.2.2 DRAINASE
Drainasi dari tempat gudang bahan bakar dan pemeliharaan mesin harus diolah untuk
menghilangkan bahan bakar atau pelumas. Dimana drainasi melewati tembok pembatas
Kontraktor harus melengkapi peralatan untuk mencegah aliran sehingga tumpahan bahan akar
atau bahan cair lainnya dapat tertahan didalam tembok pembatas.

SU-11.2.3 PENCEMARAN TANAH


Tanah yang tercemar akibat kebocoran minyak harus dibuang ketempat pembuangan yang
disetujui oleh Direksi.

SU-11.3 PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

SU-11.3.1 UMUM
a. Pemantauan lingkungan yang ketat akan diterapkan pada seluruh pekerjaan dan kegiatan
yang dilakukan oleh Kontraktor dan sub-Kontraktor.

22
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

b. Dalam melaksanakan pekerjaan Kontraktor harus :


1). Melaksanakan pekerjaan, dengan memperhatikan aspek lingkungan dengan seksama.
2). Tidak melaksanakan pekerjaan diluar batas wilayah Proyek tanpa ijin tertulis dari Direksi.
3). Mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin kualitas air sungai agar tidak
tercemar.
4). Melaksanakan pekerjaan dengan meminimalkan dampak air hujan dan erosi di daerah
aliran sungai.
5). Menjamin bahwa setiap waktu lokasi proyek dalam keadaan rapih
c. Direksi dibolehkan atas kebijaksanaan /pertimbangannya memerintahkan secara tertulis
pembatasan lingkungan hidup tambahan yang harus diamati oleh Kontraktor.

SU-11.3.2 PERLINDUNGAN TERHADAP KAWASAN HUTAN YANG BERDEKATAN


Kontraktor harus menjamin bahwa semua pekerjaan yang dilaksanakan seminimal mungkin
memberi dampak negatif terhadap lingkungan diluar lokasi proyek. Ketentuan berikut ini perlu
diterapkan dengan penuh tanggung jawab terhadap kawasan hutan yang berbatasan dengan
lokasi proyek :
a. Dilarang merusak, memotong dan menebang pohon dan semak belukar diluar lokasi proyek
tanpa ijin tertulis dari Direksi.
b. Pohon atau semak hanya bisa dipotong/ditebang apabila sudah diberi tanda untuk keperluan
ini oleh Direksi. Metoda pemberian tanda akan dibuat spesifikasinya oleh Direksi dan
Kontraktor akan diberi tahu secara tertulis.
c. Dilarang membakar pohon diluar lokasi proyek untuk keperluan apapun.

SU-11.3.3 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN HEWAN


Kontraktor harus menjamin bahwa semua pekerjaan yang dilaksanakan seminimal mungkin
memberikan dampak negatif terhadap hewan setempat dan ketentuan berikut ini perlu
diterapkan dengan penuh tanggung jawab dalam perlindungan dan pengelolaan hewan.
a. Bagaimanapun tanpa alasan Kontraktor dan pekerjanya atau sub-Kontraktor dan pekerjanya
dilarang menangkap, memindahkan atau membunuh binatang buas.
b. Kontraktor harus menjamin bahwa lokasi proyek tetap rapih, bersih dan bebas dari sampah
yang dapat mengundang datangnya hewan pengerat (animal pest species).

SU-11.3.4 PERSETUJUAN/PERJANJIAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN


Semua pegawai Kontraktor atau sub-Kontraktor harus dilatih dalam melaksanakan tugasnya
mendukung program perlindungan lingkungan.

23
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

B. SPESIFIKASI TEKNIK

PASAL ST-1 : PEKERJAAN PERSIAPAN

ST-1.1 UMUM
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan sebagai alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik.
2. Pekerjaan persiapan yang dimaksud adalah seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
didalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi Teknis.
3. Kontraktor wajib memeriksa terhadap kemungkinan kesalahan/ketidakcocokan pada
gambar-gambar rencana baik dari besaran volume, system pelaksanaan dll yang dapat
mempengaruhi pekerjaan tersebut. Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian secara teknis
maupun fisik maka hal ini harus disampaikan secara tertulis atau berupa gambar pada
waktu penjelasan tender/aanwijzing, hal tersebut akan dilakukan perubahan dilapangan
oleh Direksi Teknis, hal ini akan dicatat didalam risalah rapat dan termasuk didalam
dokumen kontrak. Seluruh biaya yang disebabkan perubahan/perbaikan tersebut harus
sudah tercakup pada unit dari item pekerjaan saat Kontraktor mengajukan penawaran

ST-1.2 PEKERJAAN PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK


1. Kontraktor wajib memasang papan nama proyek dengan isi/tulisan sesuai format yang
telah ditentukan, papan nama proyek harus dipasang pada lokasi yang mudah terlihat oleh
masyarakat.
2. Papan nama proyek berukuran 80x120 cm yang terbuat dari plywood dengan ketebalan 12
mm dan dipasang pada tonggak kayu dan ditanam kuat kedalam tanah

ST-1.3 PEKERJAAN PEMBERSIHAN LOKASI


1. Semua tempat-tempat yang akan terkena bangunan atau tempat-tempat pengambilan
tanah ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi, harus dibersihkan dari
semua pohon-pohon, semak-semak, sampah dan unsur-unsur lain yang mengganggu.
Pohon-pohon harus dibongkar sampai bersih berikut akar-akarnya.
2. Pagar-pagar, dinding-dinding, puing-puing bangunan dan lain-lain yang ditunjukkan dalam
gambar atau atas perintah Direksi harus dipindahkan dan atau dibersihkan.
3. Bahan-bahan hasil pembongkaran tersebut harus dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain
yang disetujui Direksi.

ST-1.4 PEKERJAAN PEMASANGANGAN BOWPLANK DAN PENGUKURAN


1. Semua papan dasar bangunan (bowplank) menggunakan kayu klas II berukuran 2,5/25 cm
2. Semua patok – patok kayu menggunakan kayu klas II berukuran 5/5 cm

24
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

3. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank dilaksanakan setelah pekerjaan


perataan dan peninggian tanah selesai dilaksanakan. Permukaan atas papan dasar
bangunan (bowplank) harus diserut rata dan dipasang waterpass pada peil + 1,50 m,
setiap jarak 2,00 m papan dasar diperkuat dengan patok – patok kayu, papan dasar
tersebut dipasang minimum berjarak 2,00 m dari garis terluar bangunan.
4. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan bowplank, Kontraktor harus yakin bahwa semua
permukaan tanah baik pada kenyataanya maupun pada garis transisi dalam gambar
rencana adalah benar. Jika Kontraktor ragu dengan ketelitian permukaan tanah tidak sesuai
dengan garis transisi dalam gambar rencana, Kontraktor harus melaporkan secara tertulis
kepada Direksi Teknis yang selanjutnya akan dipertimbangkan dan diselesaikan bersama.
5. Jika didalam pengukuran kembali terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan
dilapangan yang sebenarnya, maka Direksi Teknis akan mengeluarkan keputusan tentang
hal tersebut, serta Kontraktor wajib melakukan penggambaran kembali tampak proyek,
lengkap dengan keterangan mengenai ketinggian tanah, batas-batas, letak pohon-pohon
dan sebagainya.
6. Ukuran- ukuran pokok dari pekerjaan dapat dilihat dalam gambar, apabila ukuran – ukuran
pada gambar tidak tercamtum atau tidak jelas atau saling berbeda, harus segala dilaporkan
kepada Direksi Teknis, apabila dianggap perlu maka Direksi Teknis berhak merubah
ketinggian, letak atau ukuran suatu bagian pekerjaan.
7. Semua ketetapan pekerjaan pengukuran dan sudut siku – siku harus terjamin
keakuratannya. Pengukura sudut dengan benang atau prisma hanya diperkenankan untuk
bagian-bagian kecil yang telah disetujui Direksi Teknis. Hasil pengambilan dan pemakaian
ukuran-ukuran yang keliru menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
8. Kontraktor harus membuat patok tetap/BM (Bench Mark), hasil pengukuran dilapangan
harus dikaitkan dengan BM yang telah ada menurut petunjuk Direksi Teknis, jika diperlukan
Kontraktor harus memasang patok-patok pembantu untuk menentukan ketinggian dan
koordinat lokal, yang harus dijaga keutuhan letak dan ketinggiannya selama pekerjaan
berlangsung.
9. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran tapak proyek dengan teliti dan harus
disaksikan oleh Direksi Teknis, untuk mengetahui batas-batas tapak, elevasi tanah, letak
pohon – pohon dsb. Pengukuran tersebut harus menggunakan peralatan yang memadai
seperti water pass, theodolith yang kesemuanya peralatan tersebut harus disediakan oleh
Kontraktor.
10. Kontraktor harus membuat patok referensi ketinggian terhadap datum untuk titik tertentu,
Kontraktor harus mengikuti petunjuk dari peta kunci koordinat yang terdapat pada gambar
kerja. Penentuan patok-patok bowplank dan patok-patok lainnya harus dilakukan dengan
theodolith/water pass yang sebelumnya sudah disetujui dan diperiksa oleh Direksi Teknis.
Sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai patok-patok pembantu/bowplank harus diperiksa
dan disetujui oleh Direksi Teknis.
11. Titik-titik duga/pokok tersebut tidak boleh dipindahkan tanpa persetujuan Direksi Teknis.

25
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

12. Pemasangan patok-patok ataupun titik-titik duga yang telah terpasang maupun bowplank,
jika Direksi menilai/mempertimbangkan merasa perlu merobah bouwnplank dapat diubah.
13. Apabila ada patok yang rusak, harus segera diganti dengan yang baru dan pemasangannya
diketahui dan disetujui oleh Direksi Teknis.

PASAL ST-2 : PEKERJAAN TANAH

ST-2.1 UMUM
Semua pekerjaan tanah harus dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang ditunjukkan
dalam gambar, dan harus sesuai dengan syarat-syarat yang diberikan disini, kecuali ukuran dan
syarat-syarat tersebut ditentukan lain oleh Direksi.
Adapun pekerjaan tanah yang harus dilakukan seperti tersebut di bawah ini:
1). Penggalian
2). Pengerukan
3). Timbunan

ST-2.2 PEKERJAAN GALIAN


ST-2.2.1 PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH SALURAN
ST-2.2.1.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan galian saluran meliputi galian pada lokasi rencana saluran drainase, seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi.
2. Semua pekerjaan galian harus dikerjakan menurut profil-profil dan ukuran-ukuran seperti
ditunjukkan dalam gambar atau perintah Direksi.
3. Selama pelaksanaan pekerjaan mungkin dijumpai perlunya Proyek memberikan atau
mengadakan perubahan-perubahan ukuran atau kemiringan-kemiringan dari galian. Dalam
hal itu Kontraktor tidak berhak untuk mengajukan suatu tambahan harga atas harga satuan
pekerjaan tersebut di atas yang telah tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya.
4. Kecuali apabila ditentukan lain oleh Proyek bahwa harga satuan dapat dirubah sesuai
dengan perubahan pekerjaan dan penyesuaian harga kontrak akan diadakan menurut
ketentuan-ketentuan dalam kontrak.
5. Pekerjaan-pekejaan galian lain yang diselenggarakan di galian terbuka yang dikerjakan atas
kehendak Kontraktor harus dijaga agar dalam batas-batas yang disetujui oleh Direksi, atas
biaya Kontraktor. Galian-galian yang demikian bisa dimanfaatkan untuk urug kembali, atas
biaya Kontraktor.

26
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

ST-2.2.1.2 PENGGALIAN TANAH SALURAN


1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan dengan detail seperti yang
dikehendaki untuk pekerjaan galian.
2. Tidak diperbolehkan ada bahan galian yang terlewati sampai di atas garis rencana, sesuai
gambar.
3. Sebelum mengadakan, Kontraktor harus menyerahkan uraian lengkap dan metode-metode
yang diusulkan kepada Proyek untuk mendapatkan persetujuannya.
4. Uraian-uraian ini harus termasuk lokasi serta persiapan-persiapan dari daerah pembuangan,
angkutan material galian, tanggul-tanggul penahan lumpur serta perlengkapan untuk
keselamatan kerja. Sewa tanah dan tanaman untuk daerah buangan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
5. Daerah pembuangan harus dipersiapkan dan disetujui dulu oleh Proyek sebelum
mengadakan penggalian dengan alat berat. Persiapan-persiapan harus meliputi ketentuan
volumenya cukup, tindakan untuk mengetahui material yang tergali serta cara-cara untuk
menangani kelebihan air.
6. Kontraktor harus merancang dan memikul seluruh pembiayaan untuk mendapatkan air bagi
penggalian itu.
7. Kontraktor dianggap sudah cukup mengetahui tentang sifat bahan yang akan digali oleh
penyelidikannya sendiri.
8. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan Direksi menghendaki adanya penggalian tambahan
pada lokasi antara profil, maka harus dilaksanakan dengan biaya ditanggung Kontraktor.
9. Apabila terjadi klaim atas kesalahan ini, maka menjadi tanggung jawab Kontraktor.

ST-2.2.1.3 PEMBUANGAN BAHAN GALIAN SALURAN


1. Bahan-bahan tergali yang disetujui bisa dihamparkan dan dipadatkan untuk tanggul-
tanggul.
2. Bahan-bahan yang tidak baik untuk konstruksi atau kelebihan dari yang diperlukan harus
ditempatkan di tempat yang telah direncanakan untuk bahan-bahan tersebut atau disetujui
oleh Proyek.
3. Bahan tersebut harus dihamparkan lapis demi lapis yang kira-kira datar tetapi tidak
diperlukan pemadatan khusus. Bahan-bahan yang jenuh air harus dihamparkan lapis demi
lapis dengan tebal tidak lebih dari 1 meter, dan air yang terkandung bisa mengalir keluar
menurut pengarahan Pengawas sebelum lapisan-lapisan selanjutnya ditempatkan diatasnya.
4. Setelah pekerjaan buangan selesai, permukaan daerah itu harus diratakan dan diatur
baik/rapi, sehingga kelihatan seragam setelah pelaksanaan.

27
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

ST-2.2.2 PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH STORAGE


ST-2.2.2.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan galian saluran meliputi galian pada lokasi rencana kolam tampungan, seperti
yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi.
2. Semua pekerjaan galian harus dikerjakan menurut profil-profil dan ukuran-ukuran seperti
ditunjukkan dalam gambar atau perintah Direksi.
3. Selama pelaksanaan pekerjaan mungkin dijumpai perlunya Proyek memberikan atau
mengadakan perubahan-perubahan ukuran atau kemiringan-kemiringan dari galian. Dalam
hal itu Kontraktor tidak berhak untuk mengajukan suatu tambahan harga atas harga satuan
pekerjaan tersebut di atas yang telah tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya.
4. Kecuali apabila ditentukan lain oleh Proyek bahwa harga satuan dapat dirubah sesuai
dengan perubahan pekerjaan dan penyesuaian harga kontrak akan diadakan menurut
ketentuan-ketentuan dalam kontrak.
5. Pekerjaan-pekejaan galian lain yang diselenggarakan di galian terbuka yang dikerjakan atas
kehendak Kontraktor harus dijaga agar dalam batas-batas yang disetujui oleh Direksi, atas
biaya Kontraktor. Galian-galian yang demikian bisa dimanfaatkan untuk urug kembali, atas
biaya Kontraktor.

ST-2.2.2.2 PENGGALIAN TANAH STORAGE


1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan dengan detail seperti yang
dikehendaki untuk pekerjaan galian.
2. Tidak diperbolehkan ada bahan galian yang terlewati sampai di atas garis rencana, sesuai
gambar.
3. Sebelum mengadakan, Kontraktor harus menyerahkan uraian lengkap dan metode-metode
yang diusulkan kepada Proyek untuk mendapatkan persetujuannya.
4. Uraian-uraian ini harus termasuk lokasi serta persiapan-persiapan dari daerah pembuangan,
angkutan material galian, tanggul-tanggul penahan lumpur serta perlengkapan untuk
keselamatan kerja. Sewa tanah dan tanaman untuk daerah buangan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
5. Daerah pembuangan harus dipersiapkan dan disetujui dulu oleh Proyek sebelum
mengadakan penggalian dengan alat berat. Persiapan-persiapan harus meliputi ketentuan
volumenya cukup, tindakan untuk mengetahui material yang tergali serta cara-cara untuk
menangani kelebihan air.
6. Kontraktor harus merancang dan memikul seluruh pembiayaan untuk mendapatkan air bagi
penggalian itu.
7. Kontraktor dianggap sudah cukup mengetahui tentang sifat bahan yang akan digali oleh
penyelidikannya sendiri.

28
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

8. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan Direksi menghendaki adanya penggalian tambahan


pada lokasi antara profil, maka harus dilaksanakan dengan biaya ditanggung Kontraktor.
9. Apabila terjadi klaim atas kesalahan ini, maka menjadi tanggung jawab Kontraktor.

ST-2.2.2.3 PEMBUANGAN BAHAN GALIAN STORAGE


1. Bahan-bahan tergali yang disetujui bisa dihamparkan dan dipadatkan untuk tanggul-
tanggul.
2. Bahan-bahan yang tidak baik untuk konstruksi atau kelebihan dari yang diperlukan harus
ditempatkan di tempat yang telah direncanakan untuk bahan-bahan tersebut atau disetujui
oleh Proyek.
3. Bahan tersebut harus dihamparkan lapis demi lapis yang kira-kira datar tetapi tidak
diperlukan pemadatan khusus. Bahan-bahan yang jenuh air harus dihamparkan lapis demi
lapis dengan tebal tidak lebih dari 1 meter, dan air yang terkandung bisa mengalir keluar
menurut pengarahan Pengawas sebelum lapisan-lapisan selanjutnya ditempatkan diatasnya.
4. Setelah pekerjaan buangan selesai, permukaan daerah itu harus diratakan dan diatur
baik/rapi, sehingga kelihatan seragam setelah pelaksanaan.

ST-2.2.3 PEKERJAAN PENGGALIAN BANGUNAN PELIMPAH


ST-2.2.3.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Yang termasuk pekerjaan galian dapat berupa galian tembok penahan tanah, tembok
sayap, pelindung tebing, dan konstruksi lain yang termasuk dalam kategori bangunan
konstruksi seperti ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi.
2. Kecuali ditentukan lain secara khusus, material galian harus diukur dan diklasifikasikan dalam
galian yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada gambar, menurut spesifikasi dan untuk
pembayarannya diklasifikasikan menjadi galian keras dan galian tanah biasa.
3. Guna menunjukkan klasifikasi dari galian tanah keras (batu) didefinisikan sebagai kelompok-
kelompok lapisan tanah keras, atau mineral-mineral karang (batu) yang kekerasan dan
susunannya sebagai berikut :
a. Tidak mudah menjadi lembek atau menjadi rusak dengan ripper tunggal dengan ditarik
traktor model baru, peralatan hidrolik lengkap atau alat-alat galian dari rancangan standart
pabrik. Ukuran hendaknya cukup memadai dengan kemampuan dorong tipe antara 210 -
240 daya kuda operasinya, di dataran rendah, atau
b. Pada daerah-daerah dimana terjadi kesulitan untuk identifikasi dengan ripper diatas, batu
dikategorikan sebagai jenis yang kompak keras dan hanya dapat dipecah dengan alat
pemaju 2,72 kg (6 pound). Bahan untuk paju diharuskan kelas D, USA, Federal Specification
Handle tidak kurang dari 0,86 m (34 inci) panjangnya. Semua butir-butiran keras yang
volumenya lebih besar 1 m3 diklasifikasikan sebagai galian batu (tanah keras).

29
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

4. Yang termasuk galian tanah biasa adalah semua material terkecuali galian batu. Semua
pecahan-pecahan batu yang keras yang kurang dari 1 m3 akan klasifikasikan tersendiri dalam
volume sebagai galian tanah biasa.

ST-2.2.3.2 PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Kontraktor harus memberitahu Direksi sebelum mulai mengerjakan galian sehingga dapat
dilakukan pengukuran tampang dan ketinggian pada keadaan yang belum terganggu.
2. Kontraktor harus memberitahu Direksi setelah pekerjaan galian selesai dilakukan.
3. Bangunan yang berdekatan dengan konstruksi tidak boleh terganggu kecuali atas ijin
Direksi.
4. Galian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, ukuran dan ketinggian seperti tertera
pada gambar, atau yang ditentukan oleh Direksi.
5. Batu-batu kasar, batuan lapuk, material lepas, kayu dan rintangan lain yang mungkin
ditemui dalam galian harus dibuang.
6. Galian untuk pondasi bangunan permanen seperti lapis dasar, pondasi tapak, pondasi
pancang, beton cor dan lainnya harus dibuat sesuai dengan ketentuan, ukuran dan
ketinggian seperti tertera pada gambar atau yang ditentukan oleh Direksi dan harus cukup
ruang untuk aktivitas pelaksanaan konstruksi serta mempunyai lereng yang aman terhadap
longsoran dan harus dijaga agar tetap kering.
7. Kecuali ditunjukkan dalam gambar atau diperintahkan oleh Direksi, lereng galian untuk
pondasi bangunan permanen harus dibuat dengan kemiringan 1 : 1 untuk tanah biasa dan
1,25 : 1 untuk galian tanah keras/batu, serta berukuran lebih lebar 50 cm dari ukuran
pondasi.
8. Galian untuk saluran sementara atau permanen seperti saluran drainase, saluran endong,
saluran irigasi dan sejenisnya harus dibuat sesuai dengan bentuk, talud, kemiringan dasar
dan ukuran seperti tercantum pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
9. Runtuhnya lereng, rusaknya bangunan di sekitar lokasi galian akibat proses kegiatan
penggalian menjadi tanggung jawab Kontraktor dengan biaya sendiri.
10. Galian harus dibuat pada kedalaman yang cukup, untuk keamanan berdirinya pondasi yang
kokoh, bebas dari bahan-bahan organik/humus, kelihatan terbuka atau keadaan rusak
lainnya sebagaimana ditentukan oleh Direksi. Pemeriksaan dan pemilikan tanah pondasi
perlu dilakukan untuk menentukan kedalaman yang dikehendaki. Bagian tanah yang rusak
perlu diganti dengan material padat yang kekuatannya disetujui oleh Direksi.

ST-2.2.3.3 PEMBUANGAN HASIL GALIAN UNTUK BANGUNAN


1. Bahan-bahan tergali yang disetujui dapat dihamparkan dan dipadatkan untuk tanggul atau
urug kembali

30
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

2. Bahan-bahan yang tidak baik untuk konstruksi atau kelebihan dari yang diperlukan harus
ditempatkan di tempat yang telah direncanakan untuk bahan tersebut atau disetujui oleh
Direksi dengan ketentuan seperti pada pembuangan sisa galian sungai pasal 2-5.2.

PASAL ST-3 : PEKERJAAN PASANGAN

ST-3.1 UMUM
Semua pekerjaan pasangan harus dilaksanakan berdasarkan gambar, dan harus sesuai dengan
syarat-syarat yang diberikan disini, kecuali ukuran dan syarat-syarat tersebut ditentukan lain
oleh Direksi.
Adapun pekerjaan pasangan yang harus dilakukan seperti tersebut di bawah ini:
1). Pasangan batu kali saluran
2). Pasangan batu kali storage
3). Siaran pada saluran
4). Plesteran pada storage
5). Pasir pasang bawah saluran
6). Pasir pasang bawah storage

ST-3.2 PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI SALURAN


ST-3.2.1 LINGKUP PEKERJAAN
Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pasangan batu seperti tertera pada gambar atau
ditentukan oleh Direksi. Pada bagian tertentu dari permukaan konstruksi pasangan batu perlu
diplester atau disiar sepertii dicantumkan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi.
ST-3.2.2 PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Dilaksanakan pada pasangan pondasi atau pekerjaan lain yang dinyatakan memakai
pasangan batu kali.
2. Batu belah sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran.
3. Pemasangan batu kali harus bersilang, pemberian adukan harus penuh berisi/tidak boleh
ada yang berongga.
4. Tinggi pasangan batu kali tidak boleh lebih dari 0,50 m’ pada setiap harinya.
5. Bagian pasangan batu kali harus diplester kaprot sesuai dengan jenis adukan yang dipakai
pasangan.
6. Proses pengeringan pasangan harus dibantu dengan siraman air.
7. Selama pasangan batu kali belum secara utuh selesai (persekian meter), lubang pondasi
tidak dibenarkan diurug.

31
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

ST-3.3 PEKERJAAN PASANGAN BATU STORAGE


ST-3.3.1 LINGKUP PEKERJAAN
Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pasangan batu seperti tertera pada gambar atau
ditentukan oleh Direksi. Pada bagian tertentu dari permukaan konstruksi pasangan batu perlu
diplester atau disiar sepertii dicantumkan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi.
ST-3.3.2 PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Dilaksanakan pada pasangan pondasi atau pekerjaan lain yang dinyatakan memakai
pasangan batu kali.
2. Batu belah sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran.
3. Pemasangan batu kali harus bersilang, pemberian adukan harus penuh berisi/tidak boleh
ada yang berongga.
4. Tinggi pasangan batu kali tidak boleh lebih dari 0,50 m’ pada setiap harinya.
5. Bagian pasangan batu kali harus diplester kaprot sesuai dengan jenis adukan yang dipakai
pasangan.
6. Proses pengeringan pasangan harus dibantu dengan siraman air.
7. Selama pasangan batu kali belum secara utuh selesai (persekian meter), lubang pondasi
tidak dibenarkan diurug.

ST-3.4 PEKERJAAN SIARAN PADA SALURAN


ST-3.4.1 PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan siar dilaksanakan pada nat-nat batu muka yang ditunjukkan pada gambar dan atau
disebutkan di dalam Dokumen Kontrak.
2. Campuran siar terdiri dari 1 (satu) bagian semen dan 3 (tiga) bagian pasir. Syarat-syarat
bahan seperti pada pekerjaan plesteran.
3. Pekerjaan siar menggunakan siar tenggelam dengan lebar tidak boleh melebihi 2,0 cm.
4. Bagian yang akan disiar harus dibersihkan dahulu dan sebelum penyiaran dimulai harus
terlebih dahulu disiram / dengan air sampai jenuh.

ST-3.5 PEKERJAAN PLESTERAN PADA STORAGE


ST-3.5.1 BAHAN DAN CAMPURAN
1. Pasir yang dipakai untuk pekerjaan plesteran harus bersih dari lumpur, kotoran dan bahan
organik yang akan mengurangi kekuatan adukan.
2. Pasir yang dipakai harus kualitas pasir pasang yang baik.
3. Semen yang dipergunakan harus yang masih baik sesuai syarat-syarat pada adukan beton
Pasal 3.
4. Campuran adukan plesteran atau beraben harus terdiri dari perbandingan 1 Pc : 3 Ps. (satu
bagian semen portland dengan tiga bagian pasir pasang).

32
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

ST-3.5.2 PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Permukaan pasangan batu yang akan diplester harus disiram dengan air yang bersih dan
telah disetujui oleh Direksi.
2. Tebal plesteran 1,0 cm, dan bagian permukaan luar harus diaci dengan semen portland
3. Plesteran harus kelihatan rapih dengan permukaan yang halus dan rata
4. Pada waktu hujan pekerjaan harus ditunda, plesteran yang belum keras harus dilindungi dari
air hujan
5. Permukaan pondasi pasangan batu harus diberaben dengan tebal 1,5 cm.

ST-3.6 PEKERJAAN PASIR PASANG BAWAH SALURAN


ST-3.6.1 BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Pasir buatan adalah pasir yang dihasilkan oleh mesin pemecah batu. Pasir alam adalah pasir
yang didapat dari sungai atau sumber alam lainnya yang dapat disetujui oleh Direksi.
Kontraktor memberitahukan secara tertulis kepada Direksi mengenai sumber alam/quarry,
guna mendapatkan persetujuan dari Direksi. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi
contoh pasir yang akan digunakan untuk diadakan uji kualitas. Kontraktor harus
memperoleh semua ijin yang diperlukan dan membayar kewajiban atas pengembalian
bahan tersebut.
2. Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari gumpalan tanah liat, karang, bahan organik
dan alkali dan bahan-bahan lain yang dapat merusak mutu beton. Jumlah prosentase segala
macam bahan yang dapat merusak tidak boleh lebih dari 2%.
3. Semua pasir yang dipakai adalah pasir dengan ukuran butir maksimum 5 mm dan modulus
kehalusan antara 2,3 -2,8 jika diselidiki dengan saringan standard untuk beton (sesuai PBI -
1971) atau dengan ketentuan sebagai berikut :
No Saringan
Prosentase Tertinggal Saringan
(U.S. Standart)
4 0 - 15
8 6 - 15
16 10 - 25
30 10 - 30
50 15 - 35
100 12 - 20
pan 3-7

ST-3.7 PEKERJAAN PASIR PASANG BAWAH STORAGE


ST-3.7.1 BAHAN YANG DIGUNAKAN

33
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

4. Pasir buatan adalah pasir yang dihasilkan oleh mesin pemecah batu. Pasir alam adalah pasir
yang didapat dari sungai atau sumber alam lainnya yang dapat disetujui oleh Direksi.
Kontraktor memberitahukan secara tertulis kepada Direksi mengenai sumber alam/quarry,
guna mendapatkan persetujuan dari Direksi. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi
contoh pasir yang akan digunakan untuk diadakan uji kualitas. Kontraktor harus
memperoleh semua ijin yang diperlukan dan membayar kewajiban atas pengembalian
bahan tersebut.
5. Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari gumpalan tanah liat, karang, bahan organik
dan alkali dan bahan-bahan lain yang dapat merusak mutu beton. Jumlah prosentase segala
macam bahan yang dapat merusak tidak boleh lebih dari 2%.
6. Semua pasir yang dipakai adalah pasir dengan ukuran butir maksimum 5 mm dan modulus
kehalusan antara 2,3 -2,8 jika diselidiki dengan saringan standard untuk beton (sesuai PBI -
1971) atau dengan ketentuan sebagai berikut :
No Saringan
Prosentase Tertinggal Saringan
(U.S. Standart)
4 0 - 15
8 6 - 15
16 10 - 25
30 10 - 30
50 15 - 35
100 12 - 20
pan 3-7

PASAL ST-4 : PEKERJAAN BANGUNAN PELIMPAH

ST-4.1 LINGKUP PEKERJAAN


Semua pekerjaan bangunan pelimpah harus dilaksanakan berdasarkan gambar, dan harus
sesuai dengan syarat-syarat yang diberikan disini, kecuali ukuran dan syarat-syarat tersebut
ditentukan lain oleh Direksi.
Adapun pekerjaan bangunan pelimpah yang harus dilakukan seperti tersebut di bawah ini:
1. Dinding beton bangunan pelimpah
2. Beton dasar bangunan pelimpah
3. Pemasangan besi tulangan tembok beton
4. Pemasangan besi tulangan dasar bangunan pelimpah
5. Pondasi batu kali dinding bangunan pelimpah
6. Pondasi batu kali dasar bangunan pelimpah

34
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

7. Plesteran dinding bangunan pelimpah


8. Plesteran dinding bangunan pelimpah
9. Pintu air bangunan pelimpah
10. Pengecatan pintu air
11. Beton Jembatan
12. Pemasangan besi tulangan tembok beton
13. Bekisting jembatan
14. Beton railing jembatan
15. Pemasangan besi tulangan railing jembatan
16. Pengecatan railing jembatan

ST-4.2 PEKERJAAN DINDING BETON BANGUNAN PELIMPAH


ST-4.2.1 KOMPOSISI
Beton harus dibentuk dari unsur-unsur Portland Cement (PC), air, pasir dan kerikil (agregat
kasar) dan dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diaduk hingga homogen dengan
kekentalan yang baik, sesuai dengan peraturan beton Indonesia PBI 71 (N I - 2).

ST-4.2.2 K ELAS DAN MUTU BE TO N


Kelas dan mutu beton harus sesuai dengan standard Indonesia NI-2. PBI-1971, sesuai Tabel di
bawah ini.

’bm Katagori
’bk
Mutu (kg/cm2) bangunan Pengawasan
(kg/cm 2)
s=46 (tujuan)

Bo - - non struktur Kualitas Agregat Kuat desak

Pemeriksaan
B1 - - Struktur Tidak diuji
dengan mata
Pengujian dengan
K125 125 200 Struktur diuji
analisa saringan
Pengujian dengan
K175 175 250 Struktur diuji
analisa saringan

Pengujian dengan
K225 225 300 Struktur diuji
analisa saringan

Pengujian dengan
K350 350 425 Struktur diuji
analisa saringan

35
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

’bk adalah kekuatan tekan karakteristik yang ditentukan dari hasil percobaan benda uji,
’bm ada!ah harga kekuatan tekan rata-rata.

Bilamana tidak ditentukan lain, maka kekuatan desak dari beton adafah kekuatan tekan
hancur dari contoh kubus yang diuji da umur 28 hari.
Rumus untuk menghitung ’bk adalah sebagai berikut: ’bk = ’bm - 1,64.s
Dengan:

S
 ( b   ' bm)
' 2

n 1


 ' bm  
n

Untuk mencegah adukan beton yang terlalu kental atau terlalu encer, dianjurkan menggunakan
nilai slump sebagai berikut:

Slump (cm)
Jenis Pekerjaan
Maximum Minimum

Dinding, pelat pondasi dan pondasi telapak bertulang 12,5 5,0

Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan konstruksi


9,0 2,5
bawah tanah

Pelat, balok, kolom dan dinding 15,0 7,5

Perkerasan jalan 7,5 5,0

Pembetonan masal 7,5 2,5

Untuk maksud-maksud dan alasan tertentu, maka dengan persetujuan Direksi, dapat dipakai
nilai slump yang menyimpang dari tabel di atas, asal memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a). Beton dapat dikerjakan denngan baik
b). Tidak terjadi pemisahan adukan
c). Mutu beton yang disyaratkan tetap terpenuhi

36
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

jumlah benda uji (minimum 20 buah) kekuatan tekan tiap benda uji (kg/cm 2) kekuatan tekan
beton rata-rata (kg/cm2) deviasi standar (kg/cm2)
Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pasangan batu seperti tertera pada gambar atau
ditentukan oleh Direksi. Pada bagian tertentu dari permukaan konstruksi pasangan batu perlu
diplester atau disiar sepertii dicantumkan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi.

ST-4.2.3 UJI CAMPURAN BETON


Enam puluh hari sebelum dimulai pekerjaan pembetonan, Kontraktor harus mengadakan uji
coba campuran beton untuk tiap kelas mutu beton di bawah pengawasan Direksi. Bilamana
Direksi telah menyetujui campuran beton untuk tiap-tiap kelas beton, maka sebelum
pengecoran, Kontraktor harus menyiapkan peralatan yang cukup jumlahnya guna mengadakan
uji mutu campuran. Pengecoran hanya dapat dilaksanakan dibawah pengawasan Direksi untuk
menjamin mutu beton yang sesuai dengan kelasnya. Dalam uji campuran, Kontraktor harus
membuat masing-masing tiga (3) silinder benda untuk diuji pada umur 3 hari umur 28 hari.
Bila ternyata dari hasil uji tegangan tidak memenuhi, maka Kontraktor harus membongkar
dengan memperbaiki campuran/adukannya atas biaya sendiri. Semua yang dikeluarkan oleh
Kontraktor yang berkaitan dengan pekerjaan ini harus sudah diperhitungkan dalam harga
penawaran volume beton tiap meter kubiknya.

ST-4.2.4 PENGADUKAN DAN PENGANGKUTAN


1. Kontraktor harus mencampur beton dengan alat pengaduk yang baik yaitu "Batch mixer"
atau "portable concrete mixer" dengan kapasitas yang sesuai dengan besarnya pekerjaan.
Alat pengaduk harus mampu mengaduk/mencampur semua bahan-bahan menjadi
campuran yang merata dan pada penuangannya tidak terjadi pemisahan.
2. Alat pengaduk harus diperlengkapi dengan alat-alat pengukur yang teliti dan pengatur
terhadap setiap bahan yang dimasukkan.
3. Urutan memasukkan bahan-bahan kedalam alat pengaduk serta lama waktu mengaduk
harus sepengetahuan Direksi.
4. Tidak diperkenankan mengaduk dalam jumlah yang lebih dengan menambah air agar
kekenta!an bisa bertahan lama.
5. Dalam membuat campuran beton diperbolehkan menggunakan Truck Mixer dan harus
mendapat persetujuan dari Direksi. Truck Mixer harus bertipe "Revolving Drum", rapat air
dan harus dilengkapi dengan peralatan yang teliti untuk mengukur jumlah air.
6. Truck Mixer dan pengaduk harus dioperasikan dalam batas-batas kapasitas dan kecepatan
perputaran yang telah ditetapkan oleh pabrik alat tersebut. Pada waktu menggunakan
"Concrete-Mixer" maka pengisian bahan beton yang akan diaduk harus sedemikian sehingga
pada saat dituangkan kedalam acuan maupun pada waktu pengambilan contoh (sampling)
tidak terjadi pemisa!ian (segregasi).

37
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

7. Kontraktor harus menyiapkan peralatan dan bahan yang cukup dan memadai selama proses
pengadukan
8. Pengangkutan, pengadukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang ditentukan Direksi, dan dijamin tidak ada pemisahan bahan-
bahan adukan.
9. Pengangkutan adukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi perbedaan waktu
pengikatan yang menyolok antara beton yang tefah dicor dengan yang akan dicor.
Pengangkutan adukan beton dengan peralatan seperti, agitator, truck belt conveyor, talang
miring hanya dapat dilakukan dengan persetujuan dari Direksi.
10. Adukan beton sudah harus dicor dalam waktu 1-2 jam setelah pengadukan dengan air
dimulai. Apabila diperlukan jangka waktu lebih lama lagi oleh karena proses pengangkutan
harus ditambahkan bahan penghambat pengikatan sesuai petunjuk Direksi.

ST-4.2.5 PENGECORAN BETON

Pengecoran beton tidak dapat dimulai sebelum cetakan beton/acuan, tulangan dan bagian-
bagian yang harus tertanam terpasang dengan lengkap dan telah diperiksa dan disetujui oleh
Direksi. Kecuali ditentukan lain oleh Direksi, Kontraktor tidak dibenarkan melakukan pengecoran
dalam genangan air dan dalam aliran air atau dalam kondisi hujan. Bilamana diperlukan oleh
Direksi, Kontraktor harus menyediakan satu set atau lebih alat komunikasi antara tempat-
tempat pengadukan dan tempat pengecoran beton. Tidak ada pembayaran khusus untuk
pengadaan, pemeliharaan alat komunikasi tersebut di atas.

ST-4.2.6 SUHU
Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32 oC dan tidak boleh kurang dari 4,5
o
C. Bila suhu beton melebihi 32 oC seperti yang ditetapkan oleh Direksi, maka Kontraktor
mengambil langkah-langkah pendinginan misal dengan mendinginkan agregat / menyiram air.

ST-4.2.7 PENGECORAN DALAM AIR


Pengecoran beton tidak dapat dilaksanakan di bawah air kecuali ditentukan lain oleh dengan
pengawasan yang ketat. Penambahan volume semen (PC) sangat diperlukan dalam pekerjaan
ini sehingga factor air semen tidak boleh lebih besar 0,47. Nilai slump yang terjadi harus di
bawah 10 cm dengan dilakukan pengecoran sesuai metode yang disarankan oleh Direksi guna
menjamin konsistensi dan mutu

ST-4.2.8 PENGECORAN DAN PEMADATAN

38
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

1). Beton hanya bisa dicor pada waktu Direksi ada ditempat pekerjaan dan Kontraktor harus
memberi pemberitahuan yang layak akan maksud pengecoran itu.
2). Beton harus dituang ke acuan secepat mungkin dan dengan cara-cara sedemikian sehingga
tidak menyebabkan pemisahan bahan atau hilangnya slump.
3). Tinggi jatuh pengecoran tidak boleh lebih dari 1 (satu) meter agar tidak terjadi pemisahan
atas bahan-bahannya. Pemisahan yang berlebihan karena menjatuhkan beton dari suatu
ketinggian yang cukup besar atau membentur acuan atau tulangan tidak diperbolehkan.
Kontraktor harus menyediakan peluncur jatuh yang baik untuk mengendalikan dan
menahan jatuhnya beton.
4). Beton-beton dituang secara menerus dalam lapisan kira-kira horizontal, tidak boleh terjadi
rongga-rongga dan harus menutup seluruh permukaan acuan.
5). Untuk mencegah adanya rongga dalam beton, adukan beton harus dipadatkan selama
pengecoran dengan cara penggetaran dengan menggunakan alat penggetar mekanis
(Vibrator).
6). Mengolah lagi campuran beton bekas tidak diperbolehkan. Untuk beton yang telah
mengeras sehingga sulit untuk dicor, harus dibuang dan tidak ada perhitungan pembayaran.
7). Pada setiap pengecoran (Concrete placing) harus diadakan pemeriksaan "Slump" dan
pengambilan kubus (cylinder sample) untuk pemeriksaan kuat tekan (compression test)
pada umur: 3 hari, 7 hari dan 28 hari, masing-masing 3 (tiga) buah.

ST-4.2.9 PERBAIKAN
1. Bilamana setelah pembongkaran acuan beberapa beton dijumpai tidak sesuai bentuknya
dengan gambar, atau menyimpang dari ukuran atau elevasi seperti dalam gambar atau
terdapat permukaan-permukaan yang rusak, maka Kontraktor harus memperbaiki sesuai
petunjuk Direksi atas pembiayaan Kontraktor.
2. Pekerjaan perbaikan beton harus dilaksanakan segera setelah acuan dibongkar
3. Tempat-tempat atau bagian-bagian yang diperbaiki, harus dikupas, sepenuhnya dibatasi,
dan diisi dengan bahan pengisi yang disetujui sampai penuh/rapat.

ST-4.2.10 PEKERJAAN PENYELESAIAN & PENYEMPURNAAN


1. Pekerjaan penyempurnaan dari permukaan beton harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang
ahli dan di bawah pengawasan Direksi.
2. Penyelesaian dan penyempurnaan hasil pekerjaan harus dilakukan sesuai gambar rencana
kecuali ditentukan lain oleh Direksi
3. Untuk penyempurnaan da,oat digunakan carnpuran semen dan pasir yang mutunya lebih
baik dari campuran betonnya.
4. (a) Ketidak-teraturan permukaan yang dibentuk akibat pengecoran tidak boleh melebihi
sepanjang 1,5 m.

39
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

(b) Pada permukaan-permukaan yang akan tertutup tanah, tidak perlu penanganan
kecuali untuk perbaikan-perbaikan dan koreksi-koreksi penurunan yang melebihi 2,5
cm.
(c) Untuk semua permukaan yang dibentuk lain, perubahan-perubahan secara tiba-tiba
harus tidak melebihi 10 mm.
(d) Acuan untuk permukaan yang terbuka (exposed) untuk pandangan atau untuk
saluran-saluran harus dikerjakan seteliti mungkin dan dengan penuh keahlian serta
harus kuat. Permukaan, yang terlihat tidak boleh memperlihatkan retakan-retakan,
cembung atau tidak lurus.
5. (a) Permukaan-permukaan yang terbentuk yang akan ditutup dengan urugan harus
diratakan sehingga didapat satu permukaan yang seragam.
(b) Permukaan-permukaan yang terbuka dengan maksud untuk pandangan atau
mengalirkan air harus disempurnakan dengan alat dari logam yang keras. Pada
tempat-tempat atau bagian-bagian untuk pejalan kaki atau lalu lintas kendaraan
harus disempurnakan dengan sapu lidi. Peralihan permukaan tidak boleh lebih dari 7
mm dan tidak boleh secara tiba-tiba.
6. Permukaan-permukaan yang terbuka dan terpengaruh oleh cuaca harus diberi kemiringan
untuk drainasi

ST-4.3 PEKERJAAN PEMASANGAN BESI TULANGAN TEMBOK BETON DAN DASAR


BANGUNAN PELIMPAH
1. Bebas dari karatan. Toleransi terhadap karatan pada baja tulangan ditentukan oleh Direksi
pekerjaan
2. Baja tulangan diatas diameter 12 mm atau lebih adalah baja ulir
3. Baja tulangan sengkang /begel atau dibawah diameter 12 mm adalah baja polos
4. Semua baja tulangan mempunyai tegangan tarik/luluh baja minimal 3200 kg/cm 2 atau 320
MPA
5. Kebenaran akan tegangan tarik/luluh baja tulangan harus dibuktikan dengan percobaan
atau uji tarik pada Laboratorium Beton minimal untuk 3 benda uji
6. Baja tulangan mempunyai bentuk dan penampang yang sesuai dengan yang dibutuhkan
atau sesuai Gambar Bestek
7. Baja ulir yang telah sekali dibengkokkan tidak boleh dibengkokkan lagi dalam arah yang
berlawanan
8. Baja Tulangan harys disimpan sedemikian rupa sehingga terhindar dari hubungan langsung
dengan tanah dan terlindung dari air hujan

ST-4.4 PEKERJAAN PONDASI BATU KALI DINDING BANGUNAN PELIMPAH DAN


DASAR BANGUNAN PELIMPAH
ST-4.4.1 LINGKUP PEKERJAAN

40
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pasangan batu seperti tertera pada gambar atau
ditentukan oleh Direksi. Pada bagian tertentu dari permukaan konstruksi pasangan batu perlu
diplester atau disiar sepertii dicantumkan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi.
ST-4.4.2 PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Dilaksanakan pada pasangan pondasi atau pekerjaan lain yang dinyatakan memakai
pasangan batu kali.
2. Batu belah sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran.
3. Pemasangan batu kali harus bersilang, pemberian adukan harus penuh berisi/tidak boleh
ada yang berongga.
4. Tinggi pasangan batu kali tidak boleh lebih dari 0,50 m’ pada setiap harinya.
5. Bagian pasangan batu kali harus diplester kaprot sesuai dengan jenis adukan yang dipakai
pasangan.
6. Proses pengeringan pasangan harus dibantu dengan siraman air.
7. Selama pasangan batu kali belum secara utuh selesai (persekian meter), lubang pondasi
tidak dibenarkan diurug.

ST-4.5 PEKERJAAN PLESTERAN DINDING DAN DASAR BANGUNAN PELIMPAH


ST-4.5.1 BAHAN DAN CAMPURAN
1. Pasir yang dipakai untuk pekerjaan plesteran harus bersih dari lumpur, kotoran dan bahan
organik yang akan mengurangi kekuatan adukan.
2. Pasir yang dipakai harus kualitas pasir pasang yang baik.
3. Semen yang dipergunakan harus yang masih baik sesuai syarat-syarat pada adukan beton
Pasal 3.
4. Campuran adukan plesteran atau beraben harus terdiri dari perbandingan 1 Pc : 3 Ps. (satu
bagian semen portland dengan tiga bagian pasir pasang).

ST-4.5.2 PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Permukaan pasangan batu yang akan diplester harus disiram dengan air yang bersih dan
telah disetujui oleh Direksi.
2. Tebal plesteran 1,0 cm, dan bagian permukaan luar harus diaci dengan semen portland
3. Plesteran harus kelihatan rapih dengan permukaan yang halus dan rata
4. Pada waktu hujan pekerjaan harus ditunda, plesteran yang belum keras harus dilindungi dari
air hujan
5. Permukaan pondasi pasangan batu harus diberaben dengan tebal 1,5 cm.

ST-4.6 PEKERJAAN PINTU AIR BANGUNAN PELIMPAH


ST-4.6.1 PERSYARATAN BAHAN

41
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

1. Pelat Baja.
Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus mengikuti sesuai dengan SNI 03-6861-2-2002.
Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari besi/baja)
2. Kayu.
Tebal pintu kayu pada umumnya diprergunakan ukuran tebal 80 mm, 100 mm dan 120 mm.
Kayu yang akan dipergunakan harus mempunyai persyaratan kekuatan lentur yang pengujian
sesuai SNI 03–3959–1995, Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu di Laboratorium dan
persyaratan pengujian kuat Tekan sesuai SNI 03–3958–1995, Metode Pengujian Kuat tekan
Kayu di Laboratorium dan sebelum dipasang harus diawetkan terlebih dahulu sesuai SNI 03–
3233–1009, Tata Cara Pengawetan kayu untuk bangunan rumah dan gedung.

ST-4.6.1 PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Rangka pintu harus dirakit dan dipasang pada tempatnya seperti gambar yang telah
disetujui pada posisi yang sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Letak baut atau
perlengkapan lain harus dipasang pada rangka pintu dengan posisi yang tepat.
2. Ikatan antara rangka pintu dan penopang harus kuat sehingga pada saat beton dicor tidak
akan merubah posisi rangka pintu. Jika diperlukan untuk menjamin posisi yang tepat dapat
dilengkapi dengan penjepit tambahan.
3. Pemasangan seal karet harus hati–hati agar terletak pada permukaan yang tepat sesuai
dengan toleransi yang diizinkan. Pengecoran tidak diperkenankan bila belum dirakit dengan
lengkap dan teliti. Sewaktu pengecoran beton harus diperiksa agar ukuran dan bentuknya
sesuai gambar dan dalam batas toleransi. Jika terjadi kesalahan harus segera diperbaiki.

ST-4.7 PEKERJAAN PENGECATAN PINTU AIR


ST-4.7.1 PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Setiap ketebalan pengecatan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
2. Permukaan yang sudah siap harus dicat dasar sesuai dengan petunjuk pengecatan dari
pabrik.
3. Permukaan harus dibersihkan sesaat sebelum pengecatan.
4. Pengecatan lapis awal dan lapis akhir harus sesuai dengan cara dan peralatan yang
disarankan dari pabrik.
5. Cat yang dipakai harus mempunyai masa pemakaian tidak kurang dari 1 (satu) tahun dalam
keadaan segala cuaca di lokasi pekerjaan.
6. Penyedia jasa harus menyediakan cat yang cukup untuk pengecatan di lapangan dan
pengecatan perbaikan di bengkel.
7. Semua pengecatan, harus dilakukan secara rata dan halus pada permukaan. Cat harus
diaduk seluruhnya, ditapis dan dijaga kekentalannya agar seragamselama dipergunakan.
8. Tidak diperkenankan melakukan pengecatan pada permukaan logam yang suhunya kurang
dari 10o Celcius.
9. Permukaan yang akan dilapisi cat harus bebas dari kelembaban selama pengecatan.

42
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

10. Pengecatan dilakukan dengan kuas atau semprot.


11. Pengecatan lapis pertama, dilakukan langsung sesudah penyiapan permukaan. Tiap lapis
harus dibiarkan kering dan mengeras lebih dahulu seluruhnya sebelum dilakukan
pengecatan berikutnya.
12. Cat yang diproduksi oleh pabrik yang mempunyai nama baik dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan;
13. Pengecatan dengan tar-epoxy dan atau epoxy resin harus dilaksanakan pada bagian–bagian
dibawah ini :
a) Permukaan–permukaan yang tampak dari rangka pintu kecuali yang ada diatas
permukaan tanah.
b) Semua daun pintu
c) Pengecatan komponen tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 06–6452–
2000, Metode Pengujian Cat Bitumen sebagai lapis pelindung
d) Semua logam besi yang permukaannya tidak dihaluskan, kecuali yang disebutkan
diatas harus dicat dengan 1 (satu) lapis cat dasar dan 4 (empat) lapis cat
“chlorinated rubber” atau yang sekualitas. Tebal total lapisan tersebut termasuk cat
dasar harus 0,15 – 0,20 milimeter. Semua peralatan harus dicat sesuai dengan
standar pabrik.
e) Semua permukaan logam dengan finishing termasuk sekrup yang tampak selama
pengangkutan atau selama menunggu pemasangan harus dibersihkan dan dilapisi
dengan cat yang mudah larut dalam bensin agar tidak berkarat

PASAL ST-5 : PEKERJAAN RUMAH POMPA DAN POMPA

ST-5.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan meliputi :
1) Pekerjaan Pendahuluan
2) Pekerjaan Tanah Rumah Pompa
3) Pekerjaan Pasangan
4) Pekerjaan Beton
5) Pekerjaan Rumah Pompa dan Pompa

ST-5.2 PEKERJAAN PENDAHULUAN


1. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengadakan persiapan ijin dan
melakukan koordinasi dengan pihak pengelola kegiatan/penanggung jawab kegiatan
dan konsultan pengawas.
2. Pekerjaan persiapan meliputi sebagai berikut :
a) Mengadakan pengamanan lokasi kegiatan dari segala gangguan.

43
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

b) Mengadakan komunikasi dengan instansi yang terkait dalam rencana


pembangunan ini.
c) Mengadakan atau membuat direksi keet, papan nama kegiatan, gudang
penyimpanan bahan dan bangsal kerja.
d) Menyediakan peralatan, fasilitas dan mesin-mesin pembantu.
e) Melaksanakan pengukuran guna menentukan duga lapangan dan ukuran-ukuran
lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan pembangunan ini, serta
memasang papan bowplank.
f) Menyediakan kotak P3K dan perlengkapannya yang ditempatkan didalam
direksi keet.
g) Membuat/mempersiapkan jalan masuk dan akses ke lokasi proyek.
h) Melaksanakan pembersihan akhir setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.

3. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus membuat photo dari 4 sisi pengambilan
pada kondisi fisik lahan calon lokasi pekerjaan.
4. Apabila kontraktor akan mendirikan bangunan sementara (direksi keet dan
gudang) maupun tempat penimbunan bahan, maka kontraktor harus merundingkan
terlebih dahulu kepada pengelola kegiatan/penanggung jawab kegiatan tentang
penggunaan halaman.
5. Semua biaya untuk prasarana, fasilitas untuk memasuki daerah pekerjaan, serta
akomodasi tambahan diluar daerah/areal kerja menjadi tanggung jawab kontraktor.
6. Apabila terjadi kerusakan pada jalan komplek, saluran air atau bangunan lainnya yang
disebabkan adanyapembangunan ini, kontraktor berkewajiban memperbaiki kembali
selambat- lambatnya dalam masa pemeliharaan pekerjaan.
7.

ST-5.3 PEKERJAAN TANAH RUMAH POMPA


1. Pekerjaan tanah rumah pompa terdiri dari pekerjaan galian dan timbunan untuk rumah
pompa.
2. Syarat Pelaksanaan
a) Penggalian tanah untuk pasangan dilakukan setelah pengukuran sesuai
dengan gambar bestek
b) Kedalaman galian tanah disesuaikan dengan ukuran yang ada pada gambar
bestek
c) Sebelum batu kali dipasang terlebih dahulu dipancang cerucuk galam sesuai
dengan gambar kerja.

44
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

d) Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan maka galian tanah tersebut harus diurug
kembali dan diratakan dengan permukaan tanah semula.

ST-5.4 PEKERJAAN PASANGAN PADA RUMAH POMPA


1. Pekerjaan pasangan pada rumah pompa terdiri dari pemasangan pasir pasang pondasi,
pondasi batu kali dan Urugan tanah kembali pondasi
2. Syarat Pelaksanaan
a) Semua pekerjaan pondasi baru boleh dikerjakan apabila galian tanah telah
diperiksa ukuran dan kedalamannya dan disetujui Konsultan Manajemen
Konstruksi.
b) Bila pada lubang-lubang galian terdapat banyak air tergenang karena air tanah
dan air hujan, maka sebelum pasangan dimulai terlebih dahulu air harus
dipompa dan dibuang di daerah lain yang tidak mengganggu pekerjaan dan
dasar lubang dikeringkan.
c) Jika pemasangan pondasi terpaksa dihentikan, maka ujung penghentian pondasi
harus bergigi agar penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan
sempurna.
d) Di dalam pondasi sama sekali tidak boleh terdapat rongga-rongga udara/celah-
celah.

ST-5.5 PEKERJAAN BETON PADA RUMAH POMPA


1. Pekerjaan pasangan pada rumah pompa terdiri dari pekerjaan beton K225, pemasangan
bekisting beton dan tulangan tembok beton
2. Bahan-bahan:
a) Potland Cement (PC)
 Semen yang dipergunakan sebagai bahan beton adalah Portland
Cement (PC) Tipe I.b) Satu komponen beton tidak boleh
dikerjakan dengan menggunakan lebih dari satu merek semen.
b) Agregat Halus (Pasir)
 Pasir beton harus bermutu baik, berbutir tajam dan keras tidak
mengandung bahan organis dan sejenisnya
 Agregat halus harus bersih dan tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 5% (terhadap berat kering) serta memenuhi gradasi yang baik.
c) Agregat Kasar (Kerikil)
 Agregat kasar berupa kerikil/batu pecah mesin atau pecah tangan.

45
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

 Agregat kasar yang dipakai adalah batu berukuran 1/2-2/3 cm dan


mempunyai gradasi heterogin, kekerasan yang cukup, tajam, keras dan
tidak berpori.
 Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak
beton.
 Agregat kasar tidak boleh kotor dan kandungan lumpur maksimum
1% (terhadap berat kering). Bila kandungan lumpur melebihi batas
maksimum, maka harus dicuci terlebih dahulu sebelum dipergunakan.
d) Air
 Air yang dipakai untuk pembuatan dan perawatan beton harus air
tawar dan bersih, bebas dari zat-zat kimia yang bisa merusak beton/baja
tulangan.
e) Besi Tulangan
 Besi tulangan yang dipakai adalah baja polos dengan mutu baja
fy = 240 Mpa (U-24) dengan tegangan leleh 2.400 kg/cm2 yakni dengan
penggambaran diberi notasi Ø (baca: Diameter). Besi tulangan harus
bersih dari karat, lapisan minyak dan bahan lainnya yang dapat
mengurangi daya lekat beton
f) Batu Kali/ Batu Belah
 Batu harus bersih dari bahan yang merugikan, yang dapat mengurangi
kelekatan dengan adukan. Sebelum pemasangan, batu harus dibasahi
seluruh permukaannya dan diberikan waktu yang cukup untuk proses
penyerapan air sampai jenuh.
g) Cetakan Beton (Bekisting)
 Bahan bekisting dipakai kayu terentang/kelas II-III (Meranti) yang cukup
kering dan keras serta untuk menggunakannya harus mendapatkan
persetujuan Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas.

3. Syarat Pelaksanaan
a) Bekisting
 Pemasangan bekisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk menahan
getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa berubah bentuk.
 Kerapian dan ketelitian pemasangan bekisting harus diperhatikan
agar setelah bekisting dibongkar memberikan bidang-bidang yang rata.
 Celah-celah antara papan harus rapat agar pada waktu pengecoran air
tidak merembes keluar.

46
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

 Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari


kotor.

b) Penulangan
 Sebelum pengecoran rangkaian tulangan harus sudah dilengkapi
dengan beton decking, yang jumlah, penempatan, mutunya harus
disetujui Direksi.
 Perlakuan pelaksanaan tulangan (Penyambungan, Pembengkokan,
pemasangan tulangan lewatan dan lain-lain) harus memenuhi SNI-1991.
 Penyetelan dan pemasangan besi tulangan. Semua tulangan harus
dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah dan
bergeser pada waktu adukan digetarkan atau dipukul-pukul dengan
palu/cetok. Penyetelan besi tulangan harus diperhitungkan dengan
tebal selimut beton terhadap ukuran yang ditentukan.

c) Pengecoran beton
 Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus dicek terhadap
kelurusan, baik arah vertikal maupun horisontal.
 Untuk memadatkan spesi beton waktu pengecoran
menggunakan pukulan palu/cetok pada begisting atau
dirojok/ditusuk dengan besi.
 Pengadukan harus rata dan sama kentalnya setiap kali membuat
adukan, untuk bagian yang mengeras tidak boleh dipakai.
 Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan setelah beton
mengalami periode pengerasan sesuai dengan SNI 03-2847-2002/seijin
Direksi Teknik.
 Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, harus dibongkar dan
diperbaiki atas biaya pemborong.
 Sebelum pengecoran dilakukan, sisi dalam papan bekisting harus
bebas dari segala macam kotoran dan harus tersiram dengan air
sampai merata.
 Adukan beton sloof, dan jembatan dengan campuran K 225
Adukan beton rabat dengan Camp K100.
d) Perawatan Beton
 Semua pekerjaan beton harus dirawat secara baik dengan cara yang
disetujui Direksi.

47
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

 Segera setelah beton di cor, maka permukaan yang tidak tertutup oleh
cetakan harus dijaga terhadap kelembabannya dengan cara ditutup
dengan bahan pelindung dan terhindar dari panas dan hujan

e) Pengujian Beton
 Secara umum, semua pengujian beton harus sesuai dengan peraturan
SNI 03-2847-2002.
 Pengujian beton harus dibuat pada masing- masing jenis
pekerjaan pada setiap 5 m3 pengecoran beton kecuali ditentukan
lain oleh Direksi.
 Untuk satu pengujian beton dibutuhkan empat buah benda uji silinder.
 Hasil pengujian merupakan rata-rata dan harus sama dengan atau lebih
besar dari kekuatan karakteristik f ' c = 19,3 MPa (untuk beton K-
225.
 Bila diperlukan dapat ditambahkan dengan satu benda uji lagi yang
ditinggalkan di lapangan, dibiarkan mengalami proses perawatan yang
sama dengan keadaan sebenarnya.

ST-5.6 PEMASANGAN LAPISAN BATU KALI/BATU BELAS

1. Suatu landasan dari adukan semen minimal setebal 3 cm harus dipasang pada
formasi yang telah disiapkan. Landasan adukan ini harus dikerjakan sedikit demi
sedikit sedemikian rupa sehingga permukaan batu akan tertanam pada adukan
sebelum mengeras.
2. Batu harus ditanam dengan kuat diatas landasan adukan semen sedemikian
rupa sehingga satu batu berdekatan dengan lainnya sampai mendapatkan tebal pelapisan
yang diperlukan dimana tebal ini akan diukur tegak lurus terhadap lereng. Rongga yang
terdapat diantara satu batu dengan lainnya harus diisi adukan dan adukan ini harus
dikerjakan sampai hampir sama rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak sampai
menutupi permukaan lapisan.
3. Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan permukaan harus
segera diselesaikan setelah pengerasan awal (initial setting) dari adukan dengan cara
menyapunya dengan sapu yang kaku.

48
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

4. Permukaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat seperti yang disyaratkan untuk
Pekerjaan Beton diatas.
5. Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan dirapikan untuk
memperoleh bidang antar muka yang rapat dan rata dengan pasangan batu dan
mortar sehingga akan memberikan drainase yang lancer dan mencegah gerusan pada tepi
pekerjaan pasangan batu dengan mortar dan tidak menimbulkan sedimentasi pada dasar
saluran.

ST-5.7 PEKERJAAN PLESTERAN


1. Lingkup Pekerjaan
a) Galian tanah pondasi
b) Pasir pasang pondasi
c) Batu kosong pondasi
d) Pasangan pondasi batu kali
e) Urugan tanah kembali pondasi
f) Bekesting beton sloof
g) Sloof beton rumah pompa
h) Pembesian tulangan sloof
i) Pasangan tmebok batu bata
j) Pintu besi rumah pompa
k) Jendela besi rumah pompa
l) Cat tembok dinding
m) Cat pintu besi
n) Cat jendela besi
o) Bekesting kolom rumah pompa
p) Beton kolom rumah pompa
q) Tulangan kolom rumah pompa
r) Bekesting balok rumah pompa
s) Beton balok rumah pompa
t) Pembesian balok rumah pompa
u) Beton dudukan genset dan pompa
v) Pembesian dudukan genset
w) Pengecoran lantai rumah pompa
x) Pemasangan pompa submersible
y) Pemasangan panel dan pipa pompa
z) Pemasangan atap rumah pompa

2. Bahan-Bahan
a) Semen Potland
Cemen potland/potland semen (PC) mengunakan semen type 1 dan
mendapat persetujuan dari direksi.
b) Pasir Pasang

49
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

Pasir pasang, berbutir lembut, tajam, warna putih, boleh mengandung lumpur
yang berasal dari pasir yang sejenis tapi tidak boleh melebihi 10 % dari berat
kering.
c) Pompa
Pompa dengan kapasitas 2 m3/dt

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a) Plesteran
 Seluruh permukaan yang akan diplester harus dibersihkan,
dibasahi/disiram dengan air bersih terlebih dulu sampai rata serta
dinding yang telah diplester harus selalu dijaga kelembabannya.
 Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pengeringan plesteran terlalu cepat
yang berakibat timbul retak- retak.
 Plesteran dikerjakan dengan tebal minimal 15 s/d 20 mm.
 Setelah plesteran kering dijamin tidak akan retak- retak kemudian
dihaluskan dengan acian Pc.
 Semua pekerjaan plesteran harus rata, halus, merupakan suatu
bidang tegak lurus dan siku.
 Plesteran dan acian yang telah selesai harus bebas dari retak-
retak/noda-noda dan cacat lainnya.

PASAL ST-6 : PEKERJAAN GORONG-GORONG

ST-6.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup pekerjaan galian gorong-gorong, pemasangan box culvert dan
timbunan tanah gorong-gorong sesuai dengan gambar dan spesifikasi ini pada lokasi
yang ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan.

ST-6.2 PEKERJAAN GALIAN GORONG-GORONG


ST-6.2.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan galian saluran meliputi galian pada lokasi rencana gorong-gorong, seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi.
2. Semua pekerjaan galian harus dikerjakan menurut profil-profil dan ukuran-ukuran seperti
ditunjukkan dalam gambar atau perintah Direksi.
3. Selama pelaksanaan pekerjaan mungkin dijumpai perlunya Proyek memberikan atau
mengadakan perubahan-perubahan ukuran atau kemiringan-kemiringan dari galian. Dalam

50
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

hal itu Kontraktor tidak berhak untuk mengajukan suatu tambahan harga atas harga satuan
pekerjaan tersebut di atas yang telah tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya.
4. Kecuali apabila ditentukan lain oleh Proyek bahwa harga satuan dapat dirubah sesuai
dengan perubahan pekerjaan dan penyesuaian harga kontrak akan diadakan menurut
ketentuan-ketentuan dalam kontrak.
5. Pekerjaan-pekejaan galian lain yang diselenggarakan di galian terbuka yang dikerjakan atas
kehendak Kontraktor harus dijaga agar dalam batas-batas yang disetujui oleh Direksi, atas
biaya Kontraktor. Galian-galian yang demikian bisa dimanfaatkan untuk urug kembali, atas
biaya Kontraktor.

ST-6.2.2 PENGGALIAN
1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan dengan detail
seperti yang dikehendaki untuk pekerjaan galian.
2. Tidak diperbolehkan ada bahan galian yang terlewati sampai di atas garis
rencana, sesuai gambar.
3. Sebelum mengadakan, Kontraktor harus menyerahkan uraian lengkap dan
metode-metode yang diusulkan kepada Proyek untuk mendapatkan persetujuannya.
4. Uraian-uraian ini harus termasuk lokasi serta persiapan-persiapan dari daerah
pembuangan, angkutan material galian, tanggul-tanggul penahan lumpur serta
perlengkapan untuk keselamatan kerja. Sewa tanah dan tanaman untuk daerah buangan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5. Daerah pembuangan harus dipersiapkan dan disetujui dulu oleh Proyek sebelum
mengadakan penggalian dengan alat berat. Persiapan-persiapan harus meliputi ketentuan
volumenya cukup, tindakan untuk mengetahui material yang tergali serta cara-cara untuk
menangani kelebihan air.
6. Kontraktor harus merancang dan memikul seluruh pembiayaan untuk
mendapatkan air bagi penggalian itu.
7. Kontraktor dianggap sudah cukup mengetahui tentang sifat bahan yang akan
digali oleh penyelidikannya sendiri.
8. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan Direksi menghendaki adanya penggalian
tambahan pada lokasi antara profil, maka harus dilaksanakan dengan biaya ditanggung
Kontraktor.
9. Apabila terjadi klaim atas kesalahan ini, maka menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

ST-6.2.3 PEMBUANGAN BAHAN GALIAN


1. Bahan-bahan tergali yang disetujui bisa dihamparkan dan dipadatkan untuk tanggul-
tanggul.

51
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

2. Bahan-bahan yang tidak baik untuk konstruksi atau kelebihan dari yang diperlukan harus
ditempatkan di tempat yang telah direncanakan untuk bahan-bahan tersebut atau disetujui
oleh Proyek.
3. Bahan tersebut harus dihamparkan lapis demi lapis yang kira-kira datar tetapi tidak
diperlukan pemadatan khusus. Bahan-bahan yang jenuh air harus dihamparkan lapis demi
lapis dengan tebal tidak lebih dari 1 meter, dan air yang terkandung bisa mengalir keluar
menurut pengarahan Pengawas sebelum lapisan-lapisan selanjutnya ditempatkan diatasnya.
4. Setelah pekerjaan buangan selesai, permukaan daerah itu harus diratakan dan diatur
baik/rapi, sehingga kelihatan seragam setelah pelaksanaan.

ST-6.3 PEKERJAAN PEMASANGAN GORONG-GORONG BOX CULVERT


ST-6.3.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan pemasangan box culvert meliputi pemasangan box culvert pada lokasi rencana
gorong-gorong, seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi.
2. Semua pemasangan box culvert dikerjakan menurut profil-profil dan ukuran-ukuran seperti
ditunjukkan dalam gambar atau perintah Direksi.

ST-6.3.2 PEMASANGAN BOX CULVERT


1. Semua pemasangan box culvert harus dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan dengan
detail seperti yang dikehendaki.
2. Sebelum mengadakan, Kontraktor harus menyerahkan uraian lengkap dan metode-metode
yang diusulkan kepada Proyek untuk mendapatkan persetujuannya.
3. Apabila terjadi klaim atas kesalahan ini, maka menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4.

ST-6.4 PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH


ST-6.4.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Timbunan tanah harus dilakukan sesuai gambar rencana atau menurut petunjuk Direksi.
2. Sebelum digunakan bahan timbunan harus mendapat persetujuan Direksi dan harus tidak
mengandung humus atau bahan-bahan organik.
3. Timbunan ranah harus dipadatkan dengan kepadatan sesuai petunjuk Direksi.
4. Timbunan kembali dibedakan atas:
a. Timbunan kembali (common backfill)
Yang dimaksud dengan timbunan kembali adalah urugan dengan random material yang
pada umumnya merupakan bahan hasil galian dari lokasi tersebut.
b. Timbunan kedap air (impervious backfill)

52
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

Yang dimaksud dengan timbunan kedap air adalah urugan dengan bahan kedap air
seperti tanah liat atau lempung yang bebas dari campuran kerikil atau batu-batu keciI.
c. Timbunan pasir (sand back fill)
Yang dimaksud dengan timbunan pasir yaitu urugan dengan bahan pasir yang pada
umumnya diperlukan di bawah pondasi bangunan dengan ketebalan sesuai gambar.
d. Timbunan sirtu / pasir batu (granular backfill)
timbunan pasir-batu (granular material) adalah timbunan dengan campuran pasir dan
batu yang bergradasi baik guna mendapatkan timbunan dengan penurunan
('settlement') sekecil-kecilnya seperti pada lokasi lapis dasar jalan, perkerasan jalan
inspeksi, timbunan di bawah bronjong dan lain-lainnya.
e. Timbunan batu/lapisan batu (gravel bedding/filling)
Timbunan batu adalah Timbunan dengan batu yang bergradasi baik untuk mendapatkan
lapisan yang tidak kedap air seperti pada pelindung tebing dan lainnya.

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEKERJAAN NABIRE

No Uraian Pekerjaan Jumlah Bobot (%)


1 2 3 4

1 Pekerjaan Persiapan Rp 6.451.365.738,75 1,67


2 Pekerjaan Tanah Rp 42.815.824.284,56 11,08
3 Pekerjaan Pasangan Rp 329.070.678.435,30 85,17
4 Pekerjaan Bangunan Pelimpah Rp 393.532.455,09 0,10
5 Pekerjaan Rumah Pompa dan Pompa Rp 465.118.094,61 0,12
6 Pekerjaan Tanggul Rp 5.370.830.511,49 1,39
7 Pekerjaan Gorong-gorong Rp 1.787.797.305,28 0,46

JUMLAH ( A ) Rp 386.355.146.825,07 100


PPN 10 % x ( A ) Rp 38.635.514.682,51
JUMLAH TOTAL ANGGARAN Rp 424.990.661.507,57
DIBULATKAN Rp 425.000.000.000,00

53
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

54
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

REKAPITULASI PEKERJAAN

NO URAIAN PEKERJAAN KODE VOLUME SATUAN HSP (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
I Pekerjaan Persiapan
1 Mobilisasi Peralatan dan SDM 1 LS 10.000.000,00 10.000.000,00
2 Pembuatan Papan Nama Proyek SI.1 2,00 m² 206.363,30 412.726,61
203.500,8
3 Pembersihan Lokasi SI.2 8 m² 3.420,31 696.035.489,84
4 Pemasangan Bowplank dan Pengukuran SI.3 16.749,54 m¹ 342.989,57 5.744.917.522,30
SUB TOTAL 6.451.365.738,75
II Pekerjaan Tanah
612.024,5
1 Galian Tanah Saluran TA.1 8 m³ 69.381,35 42.463.092.268,79
2 Galian Tanah Storage TA.2 4.375,00 m³ 69.381,35 303.543.412,81
3 Galian Bangunan Pelimpah TA.3 708,96 m³ 69.381,35 49.188.602,96
SUB TOTAL 42.815.824.284,56
III Pekerjaan Pasangan
288.872,5
1 Pasangan Batu Kali Saluran PA.1 7 m³ 1.122.724,29 324.324.249.497,69
2 Pasangan Batu Kali Storage PA.2 292,50 m³ 1.122.724,29 328.396.854,39
3 Siaran 1:2 Saluran PA.3 81.066,19 m² 52.908,74 4.289.109.747,28
4 Plesteran Storage PA.4 700,00 m² 53.247,99 37.273.593,00
5 Pasir Pasang Saluran PA.5 239,30 m³ 251.576,30 60.201.705,44
6 Pasir Pasang Storage PA.6 125,00 m³ 251.576,30 31.447.037,50
SUB TOTAL 329.070.678.435,30
IV Pekerjaan Bangunan Pelimpah
1 Beton K225 Dinding Bangunan Pelimpah PE.1 26,59 m³ 963.325,79 25.610.979,45
2 Beton K225 Dasar Bangunan Pelimpah PE.2 30,38 m³ 963.325,79 29.269.690,80

55
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
NO URAIAN PEKERJAAN KODE VOLUME SATUAN HSP (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
3 Pembesian Dinding Bangunan Pelimpah PE.3 26,59 m³ 177.658,10 4.723.218,11
4 Pembesian Dasar Bangunan Pelimpah PE.4 30,38 m³ 177.658,10 5.397.963,56
5 Pondasi Dinding Bangunan Pelimpah PE.5 6,33 m³ 789.626,23 4.998.334,00
6 Pondasi Dasar Bangunan Pelimpah PE.6 20,26 m³ 789.626,23 15.994.668,81
7 Plesteran Dinding Bangunan Pelimpah PE.7 177,24 m² 53.247,99 9.437.673,75
8 Plesteran Dasar Bangunan Pelimpah PE.8 202,56 m² 53.247,99 10.785.912,85
9 Pintu Air PE.9 8,00 bh 29.745.055,64 237.960.445,09
10 Pengecatan Pintu Air PE.10 8,00 bh 213.203,85 1.705.630,84
11 Beton Jembatan Bangunan Pelimpah PE.11 7,20 m³ 963.325,79 6.935.945,69
12 Pembesian Jembatan Bangunan Pelimpah PE.12 7,20 m³ 177.658,10 1.279.138,28
13 Bakesting Jembatan PE.13 48,00 m² 574.252,01 27.564.096,26
14 Beton Railling Jembatan PE.14 0,60 m³ 963.325,79 577.995,47
15 Pembesian Railling Jembatan PE.15 0,60 m³ 177.658,10 106.594,86
16 Besi Railling Jembatan PE.16 32,00 m¹ 136.301,37 4.361.643,90
17 Pengecatan Railling Jembatan PE.17 32,00 m¹ 213.203,85 6.822.523,34
SUB TOTAL 393.532.455,09
V Pekerjaan Rumah Pompa dan Pompa
1 Galian Tanah Pondasi RU.1 9,52 m³ 69.381,35 660.510,47
2 Pasir Pasang Pondasi RU.2 1,12 m³ 251.576,30 281.765,46
3 Batu Kosong Pondasi RU.3 1,68 m³ 400.543,39 672.912,90
4 Pas. Pondasi Batu Kali RU.4 4,80 m³ 789.626,23 3.790.205,88
5 Urugan Tanah Kembali RU.5 9,52 m³ 161.041,62 1.533.116,21
6 Bakesting sloof RU.6 0,36 m² 574.252,01 206.730,72
7 Beton sloof RU.7 0,36 m³ 963.325,79 346.797,28
8 Tulangan Sloof Beton RU.8 0,36 m³ 177.658,10 63.956,91
9 Pasangan Tembok Batu Bata RU.9 62,60 m³ 931.328,43 58.301.159,81
10 Pintu Besi RU.10 3,00 m² 2.530.795,99 7.592.387,98
11 Jendela Besi RU.11 3,00 m² 1.879.046,30 5.637.138,90
12 Cat Batu Bata RU.12 42,00 m² 170.872,88 7.176.660,91
13 Cat Pintu Besi RU.13 3,00 m² 213.203,85 639.611,56

56
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
NO URAIAN PEKERJAAN KODE VOLUME SATUAN HSP (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
14 Cat Jendela Besi RU.14 3,00 m² 213.203,85 639.611,56
15 Bakesting Kolom Rumah Pompa RU.15 0,27 m² 574.252,01 155.048,04
16 Beton Kolom RU.16 0,27 m³ 963.325,79 260.097,96
17 Tulangan Kolom Beton RU.17 0,75 m³ 177.658,10 133.243,57
18 Bakesting Balok Rumah Pompa RU.18 0,48 m³ 574.252,01 275.640,96
19 Balok Rumah Pompa RU.19 0,48 m³ 963.325,79 462.396,38
20 Tulangan Balok Beton RU.20 0,48 m³ 177.658,10 85.275,89
21 Beton Dudukan Genset dan Pompa RU.21 0,36 m³ 963.325,79 346.797,28
22 Tulangan Beton Dudukan Genset dan Pompa RU.22 0,30 m³ 177.658,10 53.297,43
23 Lantai Beton RU.23 2,40 m³ 963.325,79 2.311.981,90
24 Pembesian Lantai Rumah Pompa RU.24 2,40 m³ 177.658,10 426.379,43
25 Pemasangan Pompa Submersible RU.25 4,00 bh 54.464.000,00 217.856.000,00
26 Pemasangan Panel Pompa RU.26 4,00 bh 2.875.000,00 11.500.000,00
27 Pemasangan Pipa Pompa RU.27 56,00 m¹ 1.789.958,31 100.237.665,23
28 Bakesting Atap Rumah Pompa RU.28 58,32 m² 574.252,01 33.490.376,96
29 Beton Rumah Pompa RU.29 8,75 m³ 963.325,79 8.427.174,01
30 Pembesian Atap Rumah Pompa RU.30 8,75 m3 177.658,10 1.554.153,02
SUB TOTAL 465.118.094,61
VI Pekerjaan Tanggul
1 Timbunan Tanggul TG.1 33.350,57 m³ 161.041,62 5.370.830.511,49
SUB TOTAL 5.370.830.511,49
VII Pekerjaan Gorong-gorong
1 Galian Gorong-gorong GR.1 2.760,66 m³ 69.381,35 191.538.321,83
2 Gorong-gorong Box Culvert GR.2 87,64 m¹ 18.052.776,08 1.582.145.296,00
3 Timbunan Gorong-gorong GR.3 87,64 m³ 161.041,62 14.113.687,45
SUB TOTAL 1.787.797.305,28
Jumlah 386.355.146.825,07
Pajak PPN: 10% 38.635.514.682,51
Jumlah Total 424.990.661.507,57

57
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________

DAFTAR ANALISA SATUAN HARGA PEKERJAAN

L.01 Pembuatan Papan Nama Pekerjaan


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,05 67.595,00 3.379,75
2 Mandor L.15 OH 0,005 98.320,00 491,60

B. BAHAN
1 Multiplek tebal 12 mm lbr 1 135.000,00 135.000,00
2 Paku biasa 4cm - 7 cm M.77 kg 0,25 12.500,00 3.125,00
3 Cat kayu kg 1 37450 37450

C. ALAT

Sub Total 179.446,35


D. Overhead + Keuntungan 15% 26916,9525
E. Jumlah Harga 206.363,30
F. Harga satuan Pekerjaan per - m² 206.363,30

58
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
L.02 Pemasangan Bouplank dan Pengukuran
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,1 67.595,00 6.759,50
2 Tukang kayu L.06 OH 0,1 92.175,00 9.217,50
3 Kepala tukang L.05 OH 0,01 98.320,00 983,20
4 Mandor L.15 OH 0,005 98.320,00 491,60

B. BAHAN
1 Kayu 5/7 x 4m kayu sengon m³ 0,1 1.550.000,00 155.000,00
2 Paku biasa 2"-5" kg 0,15 12.000,00 1.800,00
3 Kayu papan 2/20 sengon m³ 0,08 1550000 124000

C. ALAT

Sub Total 298.251,80


D. Overhead + Keuntungan 15% 44737,77
E. Jumlah Harga 342.989,57
F. Harga satuan Pekerjaan per - m² 342.989,57

59
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
L.03 Pembersihan Lapangan
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,008 67.595,00 540,76
2 Tukang tebas L.13 OH 0,024 86.030,00 2.064,72
3 Mandor L.15 OH 0,001 98.320,00 98,32

B. BAHAN

C. ALAT
1 Chainsaw E.26 jam 0,011 24.580,00 270,38

Sub Total 2.974,18


D. Overhead + Keuntungan 15% 446,127
E. Jumlah Harga 3.420,31
F. Harga satuan Pekerjaan per - m² 3.420,31

60
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.01 Galian Tanah Biasa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Tukang gali L.02 OH 0,675 86.030,00 58.070,25
2 Mandor L.15 OH 0,023 98.320,00 2.261,36

B. BAHAN

C. ALAT

Sub Total 60.331,61


D. Overhead + Keuntungan 15% 9049,7415
E. Jumlah Harga 69.381,35
F. Harga satuan Pekerjaan per - m³ 69.381,35

61
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.02 Timbunan Tanah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,33 67.595,00 22.306,35
2 Mandor L.15 OH 0,012 98.320,00 1.179,84

B. BAHAN
1 Bahan timbunan M.08 m³ 1,2 96.500,00 115.800,00

C. ALAT
1 Pemadat timbunan E.4 unit/m3 0,05 15.000,00 750,00

Sub Total 140.036,19


D. Overhead + Keuntungan 15% 21005,4285
E. Jumlah Harga 161.041,62
F. Harga satuan Pekerjaan per - m³ 161.041,62

62
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.03 Pekerjaan Batu Kali
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 2,73 67.595,00 184.534,35
2 Tukang batu L.04 OH 0,9 86.030,00 77.427,00
3 Kepala tukang batu L.03 OH 0,09 98.320,00 8.848,80
4 Mandor L.15 OH 0,135 98.320,00 13.273,20

B. BAHAN
1 Batu Belah 15/20 M.11 m³ 1,2 155.591,40 186.709,68
2 Portland Cement M.18 kg 252 1.812,78 456.820,56
3 Pasir Pasang M.08 m³ 0,44 110.610,00 48.668,40

C. ALAT

Sub Total 976.281,99


D. Overhead + Keuntungan 15% 146442,2985
E. Jumlah Harga 1.122.724,29
F. Harga satuan Pekerjaan per - m³ 1.122.724,29

63
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.04 Pekerjaa Siaran 1:2
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,3 67.595,00 20.278,50
2 Tukang batu L.04 OH 0,15 86.030,00 12.904,50
3 Kepala tukang batu L.03 OH 0,015 98.320,00 1.474,80
4 Mandor L.15 OH 0,015 98.320,00 1.474,80

B. BAHAN
1 Portland Cement M.18 kg 6,34 1.250,00 7.925,00
2 Pasir Pasang M.08 m³ 0,012 162.500,00 1.950,00

C. ALAT

Sub Total 46.007,60


D. Overhead + Keuntungan 15% 6901,14
E. Jumlah Harga 52.908,74
F. Harga satuan Pekerjaan per - m² 52.908,74

64
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.05 Pekerjaan Beton (K225)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 1,32 67.595,00 89.225,40
2 Tukang batu L.04 OH 0,25 86.030,00 21.507,50
3 Kepala tukang batu L.03 OH 0,02 98.320,00 1.966,40
4 Mandor L.15 OH 0,06 98.320,00 5.899,20

B. BAHAN
1 Portland Cement M.18 kg 371 1.240,00 460.040,00
2 Pasir Beton M.09 kg 698 100,00 69.800,00
3 Krikil M.16 kg 1047 103,70 108.573,90
4 Air M.01 ltr 215 3,08 662,20

C. ALAT
1 Molen E.8 Hari-sewa 0,2 400.000,00 80.000,00

Sub Total 837.674,60


D. Overhead + Keuntungan 15% 125651,19
E. Jumlah Harga 963.325,79
F. Harga satuan Pekerjaan per - m³ 963.325,79

65
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.06 Pekerjaan Pondasi 1:3
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 1,5 67.595,00 101.392,50
2 Tukang batu L.04 OH 0,75 86.030,00 64.522,50
3 Kepala tukang batu L.03 OH 0,075 98.320,00 7.374,00
4 Mandor L.15 OH 0,075 98.320,00 7.374,00

B. BAHAN
1 Portland Cement M.18 kg 202 1.240,00 250.480,00
2 Pasir pasang M.09 m³ 0,485 100,00 48,50
3 Batu belah M.11 m³ 1,2 146.200,00 175.440,00

C. ALAT
1 Molen E.8 Hari-sewa 0,2 400.000,00 80.000,00

Sub Total 686.631,50


D. Overhead + Keuntungan 15% 102994,725
E. Jumlah Harga 789.626,23
F. Harga satuan Pekerjaan per - m³ 789.626,23

66
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.07 Pekerjaan Lantai Kerja
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 1,2 67.595,00 81.114,00
2 Tukang batu L.04 OH 0,2 86.030,00 17.206,00
3 Kepala tukang batu L.03 OH 0,02 98.320,00 1.966,40
4 Mandor L.15 OH 0,06 98.320,00 5.899,20

B. BAHAN
1 Portland Cement M.18 kg 230 1.240,00 285.200,00
2 Pasir Beton M.09 kg 893 100,00 89.300,00
3 Krikil M.16 kg 1027 103,70 106.499,90
4 Air M.01 ltr 200 3,08 616,00

C. ALAT

Sub Total 587.801,50


D. Overhead + Keuntungan 15% 88170,225
E. Jumlah Harga 675.971,73
F. Harga satuan Pekerjaan per - m³ 675.971,73

67
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.08 Pekerjaan Pembesian Pagar
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,7 67.595,00 47.316,50
2 Tukang besi L.08 OH 0,7 86.030,00 60.221,00
3 Kepala tukang L.03 OH 0,07 98.320,00 6.882,40
4 Mandor L.15 OH 0,04 98.320,00 3.932,80

B. BAHAN
1 Besi tebal 4mm kg 0,985 1.035.000,00 1.019.475,00
2 Cat Besi M.112 kg 1 50.542,63 50.542,63

C. ALAT
1 Mesin potong besi E.14 Hari-sewa 0,05 400.000,00 20.000,00

Sub Total 1.208.370,33


D. Overhead + Keuntungan 15% 181255,5495
E. Jumlah Harga 1.389.625,88
F. Harga satuan Pekerjaan per - m 1.389.625,88

68
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.09 Pekerjaan Plesteran
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,3 67.595,00 20.278,50
2 Tukang batu L.04 OH 0,15 86.030,00 12.904,50
3 Kepala tukang L.03 OH 0,015 98.320,00 1.474,80
4 Mandor L.15 OH 0,015 98.320,00 1.474,80

B. BAHAN
1 Pasir pasang M.08 m³ 0,082 90.000,00 7.380,00
2 Portland cement M.18 kg 2,25 1.240,00 2.790,00

C. ALAT

Sub Total 46.302,60


D. Overhead + Keuntungan 15% 6945,39
E. Jumlah Harga 53.247,99
F. Harga satuan Pekerjaan per - m² 53.247,99

69
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.10 Bekisting Beton Biasa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,66 67.595,00 44.612,70
2 Tukang kayu L.06 OH 0,33 92.175,00 30.417,75
3 Kepala tukang L.05 OH 0,033 98.320,00 3.244,56
4 Mandor L.15 OH 0,033 98.320,00 3.244,56

B. BAHAN
1 Papan 3/10 cm kayu kelas II M.45 m³ 0,04 7.048.250,00 281.930,00
2 Kaso 5/7 cm M.54 m³ 0,02 6.500.000,00 130.000,00
3 Paku 5 cm dan 7 cm M.77 kg 0,4 12.500,00 5.000,00
4 Minyak Bakesting M.95 ltr 0,2 4.500,00 900,00

C. ALAT

Sub Total 499.349,57


D. Overhead + Keuntungan 15% 74902,4355
E. Jumlah Harga 574.252,01
F. Harga satuan Pekerjaan per - m² 574.252,01

70
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.11 Pemasangan Pipa Saluran Diameter 2m
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,05 67.595,00 3.379,75
2 Mandor L.15 OH 0,005 98.320,00 491,60
3 Operator crane L.18 OH 0,05 208.930,00 10.446,50

B. BAHAN
1 Pipa Saluran diameter 2m m 1,01 10.657.321,46 10.763.894,67

C. ALAT
1 Crane besar E.43 Hari-sewa 1 1.149.115,00 1.149.115,00

Sub Total 11.927.327,52


D. Overhead + Keuntungan 15% 1789099,129
E. Jumlah Harga 13.716.426,65
F. Harga satuan Pekerjaan per - m 13.716.426,65

71
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.12 Pemasangan Pipa Drainase Pada Pas Batu Kali
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,05 92.175,00 4.608,75
2 Tukang pipa L.06 OH 0,03 92.175,00 2.765,25
3 Kepala Tukang L.05 OH 0,003 98.320,00 294,96
4 Mandor L.15 OH 0,003 98.320,00 294,96

B. BAHAN
1 Pipa PVC 2" tipe AW m 0,25 95.000,00 23.750,00

C. ALAT

Sub Total 31.713,92


D. Overhead + Keuntungan 15% 4757,088
E. Jumlah Harga 36.471,01
F. Harga satuan Pekerjaan per - m 36.471,01

72
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.13 Pembesian Beton
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 1,2 67.595,00 81.114,00
2 Tukang besi beton L.08 OH 0,4 86.030,00 34.412,00
3 Kepala tukang batu L.07 OH 0,04 98.320,00 3.932,80
4 Mandor L.15 OH 0,05 98.320,00 4.916,00

B. BAHAN
1 Besi Beton M.70 kg 1 12.290,00 12.290,00
2 Kawat besi / bendrat M.75 kg 1 17.820,50 17.820,50

C. ALAT

Sub Total 154.485,30


D. Overhead + Keuntungan 15% 23172,795
E. Jumlah Harga 177.658,10
F. Harga satuan Pekerjaan per - m³ 177.658,10

73
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.14 Pasangan Pasir Pondasi
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 1,2 67.595,00 81.114,00
2 Mandor L.15 OH 0,05 98.320,00 4.916,00

B. BAHAN
1 Pasir pasang M.08 m³ 1,2 110.610,00 132.732,00

C. ALAT

Sub Total 218.762,00


D. Overhead + Keuntungan 15% 32814,3
E. Jumlah Harga 251.576,30
F. Harga satuan Pekerjaan per - m³ 251.576,30

74
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.15 Pintu Besi
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 5,78 67.595,00 390.699,10
2 Tukang las L.14 OH 2,89 86.030,00 248.626,70
3 Kepala tukang L.07 OH 0,34 98.320,00 33.428,80
4 Mandor L.15 OH 0,017 98.320,00 1.671,44

B. BAHAN
1 Baja L.40.40.4 M.90 m 24,48 20.484,66 501.464,48
2 Baja pelat tebal 3mm M.102 m2 1,225 122.900,00 150.552,50
3 Ulir kasar d16 mm M.103 kg 5,335 61.450,00 327.835,75
4 Stang ulir d16 mm M.104 bh 1 153.625,00 153.625,00

C. ALAT
1 Mesin las listrik 250 A E.44 hari-sewa 1,36 288.815,00 392.788,40

Sub Total 2.200.692,17


D. Overhead + Keuntungan 15% 330103,825
E. Jumlah Harga 2.530.795,99
F. Harga satuan Pekerjaan per - m² 2.530.795,99

75
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.16 Jendela Besi
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 5,78 67.595,00 390.699,10
2 Tukang las L.14 OH 2,89 86.030,00 248.626,70
3 Kepala tukang L.07 OH 0,34 98.320,00 33.428,80
4 Mandor L.15 OH 0,017 98.320,00 1.671,44

B. BAHAN
1 Baja L.40.40.4 M.90 m 12,24 20.484,66 250.732,24
2 Baja pelat tebal 3mm M.102 m2 0,6125 122.900,00 75.276,25
3 Ulir kasar d16 mm M.103 kg 2,6675 61.450,00 163.917,88
4 Stang ulir d16 mm M.104 bh 0,5 153.625,00 76.812,50

C. ALAT
1 Mesin las listrik 250 A E.44 hari-sewa 1,36 288.815,00 392.788,40

Sub Total 1.633.953,30


D. Overhead + Keuntungan 15% 245092,9955
E. Jumlah Harga 1.879.046,30
F. Harga satuan Pekerjaan per - m² 1.879.046,30

76
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.17 Pekerjaan Cat Tembok
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,5 67.595,00 33.797,50
2 Tukang cat L.10 OH 1 86.030,00 86.030,00
3 Mandor L.15 OH 0,05 98.320,00 4.916,00

B. BAHAN
1 Cat dinding M.110 kg 1,2 19.868,01 23.841,61

C. ALAT

Sub Total 148.585,11


D. Overhead + Keuntungan 15% 22287,7668
E. Jumlah Harga 170.872,88
F. Harga satuan Pekerjaan per - m² 170.872,88

77
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.18 Pekerjaan Cat Besi
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,5 67.595,00 33.797,50
2 Tukang cat L.10 OH 1 86.030,00 86.030,00
3 Mandor L.15 OH 0,05 98.320,00 4.916,00

B. BAHAN
1 Cat besi M.112 kg 1,2 50.542,63 60.651,16

C. ALAT

Sub Total 185.394,66


D. Overhead + Keuntungan 15% 27809,1984
E. Jumlah Harga 213.203,85
F. Harga satuan Pekerjaan per - m² 213.203,85

78
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.19 Pekerjaan Atap
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 1,2 67.595,00 81.114,00
2 Tukang kayu L.06 OH 0,4 92.175,00 36.870,00
3 Kepala tukang kayu L.05 OH 0,04 98.320,00 3.932,80
4 Mandor L.15 OH 0,05 98.320,00 4.916,00

B. BAHAN
1 Kaso 4/6 M.54 m³ 0,05 7.988.500,00 399.425,00
Plafon asbes 3 mm Paku biasa 4cm -
2 7 cm Asbes gelombang lbr 1 16.500,00 16.500,00
3 Paku biasa 4cm - 7 cm M.77 kg 0,75 12.500,00 9.375,00
4 Asbes gelombang lbr 0,3 59.950,00 17.985,00
5 Paku asbes bh 9 825,00 7.425,00

C. ALAT

Sub Total 577.542,80


D. Overhead + Keuntungan 15% 86631,42
E. Jumlah Harga 664.174,22
F. Harga satuan Pekerjaan per - m² 664.174,22

79
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.20 Pasangan Batu Kosong
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 1 67.595,00 67.595,00
2 Tukang batu L.04 OH 0,4 86.030,00 34.412,00
3 Kepala tukang L.03 OH 0,04 98.320,00 3.932,80
4 Mandor L.15 OH 0,08 98.320,00 7.865,60

B. BAHAN
1 Batu/ Batu belah M.11 m³ 1,2 155.591,40 186.709,68
2 Pasir Pasang M.08 m³ 0,432 110.610,00 47.783,52

C. ALAT

Sub Total 348.298,60


D. Overhead + Keuntungan 15% 52244,79
E. Jumlah Harga 400.543,39
F. Harga satuan Pekerjaan per - m³ 400.543,39

80
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.21 Pasangan Tembok Batu Bata
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 2,73 67.595,00 184.534,35
2 Tukang batu L.04 OH 0,9 86.030,00 77.427,00
3 Kepala tukang batu L.03 OH 0,09 98.320,00 8.848,80
4 Mandor L.15 OH 0,135 98.320,00 13.273,20

B. BAHAN
1 Batu Bata M.15 m³ 1,2 16.898,75 20.278,50
2 Portland Cement M.18 kg 252 1.812,78 456.820,56
3 Pasir Pasang M.08 m³ 0,44 110.610,00 48.668,40

C. ALAT

Sub Total 809.850,81


D. Overhead + Keuntungan 15% 121477,6215
E. Jumlah Harga 931.328,43
F. Harga satuan Pekerjaan per - m³ 931.328,43

81
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.22 Pemasangan Pompa Submersible 3 Ltr Had 100
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA

B. BAHAN
1 Pompa Submersible 3ltr Had 100 bh 1 47.360.000,00 47.360.000,00
2 Selling D16mm
3 Kabel Pompa

C. ALAT

Sub Total 47.360.000,00


D. Overhead + Keuntungan 15% 7104000
E. Jumlah Harga 54.464.000,00
F. Harga satuan Pekerjaan per - bh 54.464.000,00
T.23 Pemasangan Panel Pompa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA

B. BAHAN
1 Pompa Submersible 1,5 ltr Head 100 bh 1 2.500.000,00 2.500.000,00

C. ALAT

Sub Total 2.500.000,00


D. Overhead + Keuntungan 15% 375000
E. Jumlah Harga 2.875.000,00
F. Harga satuan Pekerjaan per - bh 2.875.000,00

82
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.24 Pekerjaan Pipa Pompa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,055 67.595,00 3.717,73
2 Tukang pipa L.11 OH 0,04 86.030,00 3.441,20
3 Kepala tukang L.03 OH 0,004 98.320,00 393,28
4 Mandor L.15 OH 0,004 98.320,00 393,28

B. BAHAN
1 Pipa PVC D 12" M.87 m 1,05 1.474.800,00 1.548.540,00

C. ALAT

Sub Total 1.556.485,49


D. Overhead + Keuntungan 15% 233472,8228
E. Jumlah Harga 1.789.958,31
F. Harga satuan Pekerjaan per - m 1.789.958,31

83
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.25 Gorong-gorong Box Culvert
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,05 67.595,00 3.379,75
2 Mandor L.15 OH 0,005 98.320,00 491,60

B. BAHAN
1 Box Culvert 4300 x 2500 M.42.b m 0,833 18.840.570,00 15.694.194,81

C. ALAT
1 Exsavator E.28 hari 1 206.472,00 206.472,00

Sub Total 15.698.066,16


D. Overhead + Keuntungan 15% 2354709,924
E. Jumlah Harga 18.052.776,08
F. Harga satuan Pekerjaan per - m 18.052.776,08

84
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.26 Pintu Angkat
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,62 67.595,00 41.908,90
2 Tukang las L.02 OH 0,31 86.030,00 26.669,30
3 Kepala tukang L.03 OH 0,031 98.320,00 3.047,92
4 Mandor L.04 OH 0,062 98.320,00 6.095,84

B. BAHAN
1 Besi pengaku M.113 kg 1,86 14.748,00 27.431,28
2 Kawat las listrik M.80 kg 0,413 30.417,75 12.562,53
3 Pintu Air satu drad (b=2,00, h=1,00) M.114 bh 1 25.747.550,00 25.747.550,00

C. ALAT
1 Tackle/Tripod tinggi 4-5 m E.39 sewa-hari 0,093 399.425,00 37.146,53
2 Mesin las listrik 250A, diesel E.44 sewa-hari 0,093 288.815,00 26.859,80

Sub Total 25.865.265,77


D. Overhead + Keuntungan 15% 3879789,866
E. Jumlah Harga 29.745.055,64
F. Harga satuan Pekerjaan per - bh 29.745.055,64

85
Spesifikasi Teknis
Analisis Saluran Drainase Bandara Nabire
____________________________________________________________________________
T.27 Besi Railing
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (RP) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. TENAGA
1 Pekerja L.01 OH 0,62 19.458,76 12.064,43
2 Tukang las L.02 OH 0,31 10.206,85 3.164,12
3 Kepala tukang L.03 OH 0,031 55.305,00 1.714,46
4 Mandor L.04 OH 0,062 16.898,75 1.047,72

B. BAHAN
1 Pipa GI Medium Class dia 2 1/2" M.155.f m' 1 100.532,20 100.532,20

C. ALAT
1 Mesin las listrik 250A, diesel E.44 sewa-hari 0,093 288.815,00 26.859,80

Sub Total 118.522,93


D. Overhead + Keuntungan 15% 17778,43983
E. Jumlah Harga 136.301,37
F. Harga satuan Pekerjaan per - bh 136.301,37

86

Anda mungkin juga menyukai