SERVICES
PT. BHUMI JATI POWER
GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
These general terms and conditions ("General Terms and
Conditions") are applicable to the Contract entered into by and
between the Parties for the sale and purchase of Services, to which the
Parties shall be bound.
1. DEFINITIONS
The following terms used herein shall have the meanings as set forth
below:
1.1. "BANI" means Badan Arbitrase Nasional Indonesia having its
address at Wahana Graha, 1st - 2nd Floors, Jl. Mampang
Prapatan No. 2, Jakarta 12760, the Republic of Indonesia.
1.2. "Change Order" means a written document, mutually agreed by
the Parties, setting out the addition, deletion and/or alteration of
any requirement of the Services originally agreed in the Contract.
1.3. "Company" means PT. BHUMI JATI POWER.
1.4. "Company’s Representative" means the personnel designated
to represent the Company and who is authorized by the
Company to define, approve, accept, or reject the Services.
1.5. "Confidential Information" means any confidential or
proprietary information including, without limitation, technical and
commercial know-how, data, trade secrets, concepts, drawings,
plans, specifications and other information in any form, which the
Company directly or indirectly discloses or makes available to the
Contractor, whether before, on or after the date of the Contract
and whether in writing, verbally or by any other means.
1.6. "Contract" means the contract entered into by and between the
Parties for the sales and purchases of the Services, which
consists of the P/O or Individual Contract, Work Program, the
General Terms and Conditions and/or other documents agreed
by the Parties.
1.7. "Contractor" means the entity named as supplier of the Services
under the Contract.
1.8. "Contractor’s Representative" means the personnel
designated to represent the Contractor and who is the
designated contact for all formal communication.
1.9. "Due Date" means the due date for the completion of the
Services as specified in the Contract.
1.10. "Force Majeure" means an exceptional event or circumstance:
(i) which is not the direct or indirect result of the failure of such
Party to perform any of its obligations under the Contract; (ii)
which, despite the exercise of reasonable diligence, cannot be
prevented, avoided or removed by such Party; and either (iii)
which prevents such Party from performing its obligations under
the Contract; or (iv) which materially adversely affects the ability
of such Party to perform its obligations under the Contract, and
in each case, such Party has taken all reasonable precautions,
due care and reasonable alternative measures in order to avoid
the effect of such event or circumstance on such Party’s ability to
perform its obligations under the Contract and to mitigate the
consequences thereof.
1.11. "Individual Contract" means the individual contract made and
entered into by and between the Parties to agree the supply and
purchase of the Services.
1.12. "Party" means either the Company or the Contractor as the case
may be. "Parties" means both the Company and the Contractor.
1.13. "P/O" means the purchase order described as such provided by
the Company to the Contractor authorizing the Contractor to
supply the Services for the Company.
1.14. "Price" means the price of the Services as specified in the
Contract.
Syarat dan ketentuan umum ini ("Syarat dan Ketentuan Umum")
berlaku untuk Kontrak yang ditandatangani oleh dan antara Para Pihak
untuk penjualan dan pembelian Jasa, di mana Para Pihak terikat.
1. DEFINISI
Istilah-istilah berikut yang digunakan di sini akan memiliki arti
sebagaimana tercantum di bawah:
1.1. "BANI" berarti Badan Arbitrase Nasional Indonesia yang
beralamat di Wahana Graha, Lantai 1 - 2, Jl. Mampang Prapatan
No. 2, Jakarta 12760, Republik Indonesia.
1.2. "Perintah Perubahan" berarti dokumen tertulis, yang disepakati
bersama oleh Para Pihak, yang menetapkan penambahan,
penghapusan dan/atau perubahan persyaratan apa pun dari
Jasa yang semula disepakati dalam Kontrak.
1.3. "Perusahaan" berarti PT. BHUMI JEPARA SERVICE.
1.4. "Perwakilan Perusahaan" berarti personel yang ditunjuk untuk
mewakili Perusahaan dan yang diberi wewenang oleh
Perusahaan untuk mendefinisikan, menyetujui, menerima atau
menolak Jasa.
1.5. "Informasi Rahasia" berarti segala informasi rahasia atau
kepemilikan termasuk, tidak terbatas kepada, pengetahuan
teknis dan komersial, data, rahasia dagang, konsep, gambar,
rencana, spesifikasi, dan informasi lainnya dalam bentuk apa
pun, yang diungkapkan secara langsung atau tidak langsung
oleh Perusahaan atau menyebabkan tersedia untuk Kontraktor,
baik sebelum, pada atau setelah tanggal Kontrak dan apakah
secara tertulis, secara lisan atau dengan cara lain.
1.6. "Kontrak" berarti kontrak yang ditandatangani oleh dan antara
Para Pihak untuk penjualan dan pembelian Jasa, yang terdiri dari
P/O atau Kontrak Individu, Program Kerja, Syarat dan Ketentuan
Umum dan/atau dokumen lain yang disetujui oleh Para Pihak.
1.7. "Kontraktor" berarti badan yang disebut sebagai pemasok Jasa
berdasarkan Kontrak.
1.8. "Perwakilan Kontraktor" berarti personel yang ditunjuk untuk
mewakili Kontraktor dan yang merupakan kontak yang ditunjuk
untuk semua komunikasi resmi.
1.9. "Tanggal Jatuh Tempo" adalah tanggal jatuh tempo untuk
penyelesaian Jasa sebagaimana ditentukan dalam Kontrak.
1.10. "Keadaan Kahar" adalah suatu peristiwa atau keadaan luar
biasa: (i) yang bukan merupakan akibat langsung atau tidak
langsung dari kegagalan Pihak tersebut untuk melaksanakan
kewajibannya berdasarkan Kontrak; (ii) yang, terlepas dari
pelaksanaan ketekunan yang wajar, tidak dapat dicegah,
dihindari atau dihilangkan oleh Pihak tersebut; dan salah satu (iii)
yang mencegah Pihak tersebut untuk melaksanakan
kewajibannya berdasarkan Kontrak; atau (iv) yang secara
material mempengaruhi kemampuan Pihak tersebut untuk
melaksanakan kewajibannya berdasarkan Kontrak, dan dalam
setiap kasus, Pihak tersebut telah mengambil semua tindakan
pencegahan yang wajar, kehati-hatian dan tindakan alternatif
yang wajar untuk menghindari dampak dari peristiwa atau
keadaan kemampuan Pihak tersebut untuk melaksanakan
kewajibannya berdasarkan Kontrak dan untuk mengurangi
konsekuensinya.
1.11. "Kontrak Individu" berarti kontrak individu yang dibuat dan
disepakati oleh dan antara Para Pihak untuk menyetujui
penyediaan dan pembelian Jasa.
1.12. "Pihak" berarti Perusahaan atau Kontraktor sebagaimana
adanya. "Para Pihak" berarti Perusahaan dan Kontraktor.
1.13. "P/O" berarti perintah pembelian seperti yang dijelaskan
sebagaimana diberikan oleh Perusahaan kepada Kontraktor
yang memerintahkan kepada Kontraktor untuk memasok Jasa
bagi Perusahaan.
1.14. "Harga" berarti harga Jasa sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak.
Page 1 of 12

PT. BHUMI JATI POWER
GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
1.15. "Public Official" means any person, including any government
or party official, candidate or employee, at any level, including
employees of state-owned or state-controlled entities.
1.16. "Services" means everything required to be supplied or
performed by the Contractor as specified in the Contract.
1.17. "Services Acceptance Notice" means the document issued by
the Company to the Contractor as a certificate for the receipt of
Services.
1.18. "Subcontractor" means the means the Third Party who works
under control and supervision of the Contractor provided that
only subcontractors approved by the Company are to be used.
1.19. "Tax Invoice" means an invoice for Value Added Tax (VAT).
1.20. "Third Party" means the person, corporation, legal
representatives and/or authorized agents or others parties other
than both the Company and the Contractor.
1.21. "Work Program" means a written document, whether prepared
by the Company or the Contractor, setting out the chronological
order for performance and completion of the Services according
to the assigned time schedule as agreed to by the Parties.
2. FORMATION OF CONTRACT
2.1. The delivery of P/O by the Company to the Contractor constitutes
an offer by the Company to purchase the Services described in
the P/O from the Contractor on the terms and conditions
contained in the Contract.
2.2. A binding Contract is deemed to have been formed between the
Parties, when the Contractor confirms acceptance of the P/O or
inform the Company in writing that the Services will be supplied,
within 10 (ten) calendar days after the receipt of P/O by the
Contractor.
2.3. Notwithstanding the above, a binding Contract shall be formed
between the Parties upon the execution of Individual Contract.
2.4. No other conditions notified by the Contractor to the Company
either verbally or in writing or in any other way prior to or
subsequent to the delivery of P/O or execution of Individual
Contract will have any application to or form part of the Contract
unless and until specifically accepted in writing by the authorized
representative of the Company.
2.5. The Contract shall not be amended, altered or modified unless
made in writing and agreed to by each of the Parties.
3. CONTRACT DOCUMENT AND LANGUAGE
3.1. The Contract is intended to be interpreted as a consistent and
compatible whole. If, however, any inconsistency and/or
incompatibility is discovered between separate provisions
contained herein, the Parties agree to resolve such inconsistency
and/or incompatibility by application of the following in order of
precedence:
1) Amendments to the Contract or Change Order
2) P/O or Individual Contract
3) Work Program
4) Other documents agreed by the Party (if any)
5) General Terms and Conditions
3.2. All documents and communications hereunder shall be in
bilingual (English language and Bahasa Indonesia) or English
language. However, in the event of conflict or contradiction arise
between the provisions under the Contract made in English
SERVICES
1.15. "Pejabat Publik" adalah setiap orang termasuk pejabat
pemerintah atau partai, kandidat atau karyawan, pada tingkat
apa pun, termasuk karyawan badan usaha milik negara atau
yang dikendalikan negara.
1.16. "Jasa" adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk dipasok
atau dilakukan oleh Kontraktor sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak.
1.17. "Pemberitahuan Penerimaan Jasa" berarti dokumen yang
diterbitkan oleh Perusahaan kepada Kontraktor sebagai sertifikat
untuk tanda terima Jasa.
1.18. "Subkontraktor" berarti Pihak Ketiga yang bekerja di bawah
kendali dan pengawasan Kontraktor dengan ketentuan hanya
subkontraktor yang disetujui oleh Perusahaan yang dapat
dipekerjakan.
1.19. "Faktur Pajak" berarti faktur untuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN).
1.20. "Pihak Ketiga" berarti orang, perusahaan, perwakilan hukum
dan/atau agen resmi atau pihak lain selain Perusahaan dan
Kontraktor.
1.21. "Program Kerja" berarti dokumen tertulis, baik disiapkan oleh
Perusahaan atau Kontraktor, yang menetapkan urutan
kronologis untuk pelaksanaan dan penyelesaian Jasa sesuai
dengan jadwal waktu yang ditetapkan sebagaimana disepakati
oleh Para Pihak.
2. PENYELENGGARAAN KONTRAK
2.1. Penyerahan P/O oleh Perusahaan kepada Kontraktor yang
merupakan penawaran oleh Perusahaan untuk membeli Jasa
yang dijelaskan dalam P/O dari Kontraktor dengan syarat dan
ketentuan yang terkandung dalam Kontrak.
2.2. Kontrak yang mengikat dianggap telah berlaku antara Para
Pihak, ketika Kontraktor mengonfirmasi penerimaan P/O atau
memberitahu Perusahaan secara tertulis bahwa Jasa akan
dipasok, dalam waktu 10 (sepuluh) hari kalender setelah
diterimanya P/O oleh Kontraktor.
2.3. Terlepas ketentuan di atas, Kontrak yang mengikat akan
dibentuk antara Para Pihak setelah pelaksanaan Kontrak
Individu.
2.4. Tidak ada ketentuan lain yang diberitahukan oleh Kontraktor
kepada Perusahaan baik secara lisan atau tertulis atau dengan
cara lain apa pun sebelum atau sesudah pengiriman P/O atau
pelaksanaan Kontrak Individu yang akan memiliki pengaruh ke
atau merupakan bagian dari Kontrak kecuali dan sampai secara
khusus diterima secara tertulis oleh perwakilan resmi
Perusahaan.
2.5. Kontrak tidak akan diamandemen, diubah atau dimodifikasi
kecuali dibuat secara tertulis dan disetujui oleh masing-masing
Pihak
3. DOKUMEN DAN BAHASA KONTRAK
3.1. Kontrak dimaksudkan untuk ditafsirkan sebagai keseluruhan
yang konsisten dan seluruhnya berkesesuaian. Namun, jika ada
ketidakkonsistenan dan/atau ketidaksesuaian ditemukan antara
ketentuan-ketentuan terpisah yang terkandung di sini, Para
Pihak sepakat untuk menyelesaikan ketidakkonsistenan dan/ tau
ketidakcocokan tersebut dengan penerapan hal-hal berikut
dalam urutan prioritas:
1) Perubahan Kontrak atau Perintah Perubahan
2) P/O atau Kontrak Individu
3) Program Kerja
4) Dokumen lain yang disetujui oleh Pihak (jika ada)
5) Syarat dan Ketentuan Umum
3.2. Semua dokumen dan komunikasi di bawah ini harus dalam
dwibahasa (bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia) atau bahasa
Inggris. Namun, jika terjadi konflik atau perbedaan antara
ketentuan dalam Kontrak yang dibuat dalam bahasa Inggris dan
Page 2 of 12

PT. BHUMI JATI POWER
GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
language and Bahasa Indonesia, then the provisions in English
language shall prevail.
4. AGREEMENT TO SUPPLY
The Contractor shall complete the Services by the Due Date, and the
Company shall make a payment of the Price to the Contractor in
accordance with the Contract.
5. WARRANTY
5.1. The Contractor warrants to the Company that all Services must
conform to the requirements stipulated in the Contract, and shall
be free from defects in design, material and workmanship, and
that the Services shall be fit for the intended purpose. Any part of
the Services not adequately described herein shall be in
accordance with the professional standards and practices.
5.2. All Services shall comply with the applicable laws, regulations,
codes and standards hereof.
5.3. Any deviations from the Contract are not allowed without Change
Order or amendment of the Contract agreed by the Parties.
5.4. If any defect or non-conformance in the Services arises within 12
(twelve) months from completion of the Services, the Contractor
must, at its own expense, repair, re-perform or do any other
things reasonably necessary to remedy the defect or non-
conformance, and must reimburse the Company for any costs
actually and reasonably incurred in connection with the defect or
non-conformance.
5.5. Within 3x24 hours since received notification from the Company,
(i) the Contractor shall repair the defect or non-conformance, or
otherwise, (ii) a plan and schedule for rectification shall be
provided by the Contractor and agreed between the Parties.
5.6. Failure by the Contractor to supply the Services in accordance
with the requirements of this clause shall be a material breach of
the Contract, which entitle the Company to reject the Services
and terminate the Contract
5.7. The obligations of this clause survive the expiration or
termination or cancellation of the Contract on any basis.
6. TIME FOR COMPLETION
6.1. The Company may request that the Contractor submit to the
Company:
1) Written notification of the methodology the Contractor intend
to adopt in its performance of the Services; and
2) Work Program for performance of the Services, which
contains how the Contractor will complete the Services by
the Due Date before commencing performance of the
Services.
6.2. The Contractor will comply with the approved methodology and
Work Program in completing the Services and will not depart
from them without the written consent of the Company.
6.3. The Due Date may only be extended:
1) If the Contractor is unable to complete the Services by the
Due Date for the reason attributable to the Company:
2) If the Contractor is unable to complete the Services by the
Due Date due to Force Majeure as stipulated in clause 23; or
3) If Change Order or amendment to the Contract is agreed by
the Parties.
6.4. Failure by the Contractor to complete the Services by the Due
Date shall be a substantial breach of the Contract, which entitle
the Company to reject the Services and terminate the Contract.
SERVICES
Bahasa Indonesia, maka ketentuan dalam bahasa Inggris yang
akan berlaku.
4. PERJANJIAN UNTUK MEMASOK
Kontraktor harus menyelesaikan Jasa pada Tanggal Jatuh Tempo, dan
Perusahaan akan melakukan pembayaran Harga kepada Kontraktor
sesuai dengan Kontrak.
5. JAMINAN
5.1. Kontraktor menjamin kepada Perusahaan bahwa semua Jasa
harus sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam
Kontrak, dan harus bebas dari cacat dalam desain, bahan dan
pengerjaan, dan bahwa Jasa akan sesuai untuk tujuan yang
dimaksud. Setiap bagian dari Jasa yang tidak dijelaskan secara
memadai di sini harus sesuai dengan standar dan praktik
profesional.
5.2. Semua Jasa harus mematuhi hukum, peraturan, kode, dan
standar yang berlaku di sini.
5.3. Setiap penyimpangan dari Kontrak tidak diperbolehkan tanpa
Perintah Perubahan atau perubahan Kontrak yang disepakati
oleh Para Pihak.
5.4. Jika ada cacat atau ketidaksesuaian dalam Jasa muncul dalam
waktu 12 (dua belas) bulan sejak penyelesaian Jasa, Kontraktor
harus, dengan biayanya sendiri, memperbaiki, melakukan
kembali atau melakukan hal-hal lain yang secara wajar
diperlukan untuk memperbaiki cacat atau ketidaksesuaian, dan
harus mengganti biaya Perusahaan untuk segala biaya yang
sebenarnya dan wajar terjadi sehubungan dengan cacat atau
ketidaksesuaian.
5.5. Dalam 3x24 jam sejak menerima pemberitahuan dari
Perusahaan, (i) Kontraktor harus memperbaiki cacat atau
ketidaksesuaian, atau sebaliknya, (ii) rencana dan jadwal untuk
perbaikan harus disediakan oleh Kontraktor dan disepakati
antara Para Pihak.
5.6. Kegagalan oleh Kontraktor untuk memasok Jasa sesuai dengan
persyaratan pasal ini merupakan pelanggaran material Kontrak,
yang memberi hak Perusahaan untuk menolak Jasa dan
mengakhiri Kontrak.
5.7. Kewajiban pasal ini tetap berlaku setelah berakhirnya atau
diakhirinya atau dibatalkannya Kontrak atas dasar apa pun.
6. WAKTU PENYELESAIAN
6.1. Perusahaan dapat meminta agar Kontraktor menyerahkan
kepada Perusahaan:
1) Pemberitahuan tertulis tentang metodologi yang hendak
digunakan oleh Kontraktor dalam pelaksanaan Jasa; dan
2) Program Kerja untuk Pelaksanaan Jasa, yang berisi
bagaimana Kontraktor akan menyelesaikan Jasa pada
Tanggal Jatuh Tempo sebelum memulai pelaksanaan Jasa.
6.2. Kontraktor akan mematuhi metodologi dan Program Kerja yang
disetujui dalam menyelesaikan Jasa dan tidak akan menyimpang
dari padanya tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan.
6.3. Tanggal Jatuh Tempo hanya dapat diperpanjang:
1) Jika Kontraktor tidak dapat menyelesaikan Jasa pada saat
Tanggal Jatuh Tempo untuk alasan yang dikaitkan dengan
Perusahaan;
2) Jika Kontraktor tidak dapat menyelesaikan Jasa pada saat
Tanggal Jatuh Tempo karena Keadaan Kahar sebagaimana
diatur dalam pasal 23; atau
3) Jika Perintah Perubahan atau perubahan Kontrak disetujui
oleh Para Pihak.
6.4. Kegagalan Kontraktor untuk menyelesaikan Jasa pada Tanggal
Jatuh Tempo merupakan pelanggaran substansial dari Kontrak,
yang memberi hak kepada Perusahaan untuk menolak Jasa dan
mengakhiri Kontrak.
Page 3 of 12

PT. BHUMI JATI POWER
GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
7. ACCESS TO PREMISES
7.1. The Company shall provide the Contractor and/or Subcontractor
with reasonable access to the premises occupied or controlled by
the Company, to enable the Contractor to perform the Services,
provided that the Company may, at its sole discretion, deny the
Contractor’s and/or Subcontractor’s personnel who do not comply
with the requirements of the Company, access to the premises.
7.2. The Contractor shall ensure and cause the Contractor’s and the
Subcontractor’s personnel to comply with the Company’s
requirements in its premises.
8. INSPECTION
8.1. The Company or its designated agent is entitled to inspect and
undertake witness tests of the Services to ensure conformity with
the Contract, provided that this inspection shall not relieve the
Contractor of any obligation under the Contract unless expressed
in writing by the Company. The Contractor must render
reasonable assistance for this purpose, which includes but not
limited to allowing the Company access to the Contractor’s
premises and any Subcontractor’s premises, and the Contractor
shall make this a condition of any subcontract.
8.2. Any Services shall be subject to inspection by the Company
within a reasonable time after delivery of the Services at the
option of the Company irrespective of date of payment. The
Company shall issue the Services Acceptance Notice to the
Contractor after inspection of the Services, which shall be
required as a supporting document upon invoicing.
8.3. If any portion of the Services to be defective or non-conforming
to the requirements stipulated in the Contract upon the
inspection, the Company may, at its sole discretion, request the
Contractor to take necessary actions in accordance with clause
5.4 and 5.5.
9. PRICE
9.1. The Price is fixed and not subject to any adjustment unless
otherwise agreed in Change Order or amendment to the
Contract.
9.2. The Price is the maximum amount payable by the Company to
the Contractor for the Services, and includes:
1) Any necessary materials and manpower costs; and
2) Any taxes and duties.
9.3. In case the Contractor is a taxable enterprise (Pengusaha Kena
Pajak or PKP), the Price shall not include Value Added Tax / VAT
(Pajak Pertambahan Nilai or PPN).
10. PAYMENT AND INVOICES
10.1. The Company will not be liable to pay the Price unless:
1) Services strictly conform to the requirements of the Contract;
and
2) The Contractor has provided to the Company a complete and
correct invoice and its supporting documents stipulated
below.
10.2. The Contractor shall submit the following documents within 30
(thirty) calendar days after completion of Services or
achievement of milestone event as separately agreed in the
Contract:
1) Invoice containing;
(i) P/O or Individual Contract number;
(ii) An adequate description of the Services provided and;
SERVICES
7. AKSES KE LOKASI
7.1. Perusahaan akan memberikan kepada Kontraktor dan/atau
Subkontraktor akses yang wajar ke tempat yang ditempati atau
dikendalikan oleh Perusahaan, untuk memungkinkan Kontraktor
untuk melakukan Jasa, dengan ketentuan bahwa Perusahaan
dapat, atas kebijakannya sendiri, menolak Kontraktor dan/atau
Personel subkontraktor yang tidak mematuhi persyaratan
Perusahaan, akses ke lokasi.
7.2. Kontraktor harus memastikan dan menyebabkan personel
Kontraktor dan Subkontraktor mematuhi persyaratan
Perusahaan di lokasinya.
8. PEMERIKSAAN
8.1. Perusahaan atau agennya yang ditunjuk berhak untuk
memeriksa dan melakukan tes saksi atas Jasa untuk
memastikan kesesuaian dengan Kontrak, dengan ketentuan
bahwa pemeriksaan ini tidak akan membebaskan Kontraktor dari
kewajiban apa pun berdasarkan Kontrak kecuali dinyatakan
secara tertulis oleh Perusahaan. Kontraktor harus memberikan
bantuan yang masuk akal untuk tujuan ini, yang termasuk tetapi
tidak terbatas kepada mengizinkan Perusahaan untuk
mengakses tempat Kontraktor dan tempat Subkontraktor mana
pun, dan Kontraktor akan memnyebabkan hal ini sebagai syarat
dalam subkontrak.
8.2. Setiap Jasa apa pun harus diperiksa oleh Perusahaan dalam
waktu yang wajar setelah pengiriman Jasa atas pilihan
Perusahaan terlepas dari tanggal pembayaran. Perusahaan
akan mengeluarkan Pemberitahuan Penerimaan Jasa kepada
Kontraktor setelah pemeriksaan Jasa, yang akan diperlukan
sebagai dokumen pendukung pada saat penagihan.
8.3. Jika ada bagian dari Jasa yang cacat atau tidak sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Kontrak pada saat
pemeriksaan, Perusahaan dapat, atas kebijakannya sendiri,
meminta Kontraktor untuk mengambil tindakan yang diperlukan
sesuai dengan pasal 5.4 dan 5.5.
9. HARGA
9.1. Harga adalah tetap dan tidak tunduk pada penyesuaian apa pun
kecuali jika disetujui sebaliknya dalam Perintah Perubahan atau
perubahan Kontrak.
9.2. Harga adalah jumlah maksimum yang harus dibayarkan oleh
Perusahaan kepada Kontraktor untuk Jasa, dan termasuk:
1) Setiap biaya bahan-bahan dan tenaga kerja yang diperlukan;
dan
2) Pajak dan bea apa pun.
9.3. Dalam hal Kontraktor adalah pengusaha yang terkena pajak
(PKP), Harga tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
10. PEMBAYARAN DAN TAGIHAN
10.1. Perusahaan tidak akan bertanggung jawab untuk membayar
Harga kecuali:
1) Jasa secara ketat mematuhi persyaratan Kontrak; dan
2) Kontraktor telah memberikan kepada Perusahaan tagihan
yang lengkap dan benar dan dokumen pendukungnya yang
ditetapkan di bawah ini.
10.2. Kontraktor harus menyerahkan dokumen-dokumen berikut
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah penyelesaian
Jasa atau pencapaian peristiwa milestone sebagaimana
disepakati secara terpisah dalam Kontrak:
1) Tagihan yang berisi;
(i) nomor P/O atau Kontrak Individu;
(ii) Deskripsi Jasa yang memadai yang diberikan;
Page 4 of 12

PT. BHUMI JATI POWER
GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
(iii) Particulars of the date and time of provision and
completion of the Services or achievement of milestone
event; and
(iv) Signature of the authorized representative of the
Contractor.
2) Tax Invoice;
3) Services Acceptance Notice; and
4) Any other documents required in the Contract.
10.3. Payment to the Contractor shall be made no later than 30 (thirty)
calendar days after receipt of all the documents stipulated in
clause 10.2 above.
10.4. Payment to the Contractor shall be made through bank transfer
in the currency agreed in the Contract.
10.5. The Company shall withhold income tax from payments to
Contractor as required by tax laws and regulations, and provide
the Contractor with the withholding tax certificate (bukti potong
pajak).
10.6. The Company may set off from any money due to the Contractor
under the Contract, the amount of any debt or liability of the
Contractor to the Company on any account whatsoever and
without prejudice to the Company’s other right in respect of the
recovery of such amount.
11. CHANGE ORDER
11.1. The Company may at any time request in writing changes in one
or more of the followings:
1) Scope of the Services;
2) Work Program;
3) Duration of the Services;
4) Location of the Services to be performed; or
5) Any other requirement under the Contract.
11.2. As a confirmation of acceptance of the request, the Change
Order or amendment to the Contract shall be executed between
the authorized representatives of the Parties.
11.3. If any such change causes an increase or decrease in the cost
of, or the time required for performance of any parts of the
Services, an equitable adjustment shall be made in the Price or
delivery schedule, or both, and it shall be incorporated in the
Change Order or amendment to the Contract. The charge or
credit for any such changes affecting the Price shall be
determined, at mutual agreement, by any of the following
methods:
1) Agreed upon lump sum price.
2) Unit price agreed upon in writing.
3) Cost plus provision if specified in the Contract.
11.4. In those instances where the Company requests to order a
change on a lump-sum price basis, the Contractor shall submit a
quotation for approval covering any change which affects the
Price, and if any change does not affect the Price, the Contractor
shall so acknowledge in writing.
11.5. Any claim by the Contractor for adjustment under this clause
must be asserted within 30 (thirty) calendar days from the date
of receipt by the Contractor of the notification of change. The
Contractor shall promptly proceed with the Services as changed
after all adjustments are made or at such other time as the
Parties may agree.
12. INSURANCE
12.1. The Contractor must hold, and must require that all
Subcontractors to hold, all insurances that a prudent supplier of
the Services would hold, including, without limitation:
1) Comprehensive public and products liability insurance
providing cover in respect of each and every claim to an
amount of not less than IDR [10,000,000,000 (ten billion
SERVICES
(iii) Informasi tanggal dan waktu penyediaan dan
penyelesaian Jasa atau pencapaian peristiwa milestone;
dan
(iv) Tanda tangan perwakilan resmi dari Kontraktor.
2) Faktur Pajak;
3) Pemberitahuan Penerimaan Jasa; dan
4) Dokumen lain yang disyaratkan dalam Kontrak.
10.3. Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya
semua dokumen yang ditetapkan dalam pasal 10.2 di atas.
10.4. Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan melalui transfer
bank dalam mata uang yang disepakati dalam Kontrak.
10.5. Perusahaan harus memotong pajak penghasilan dari
pembayaran kepada Kontraktor sebagaimana diharuskan oleh
undang-undang dan peraturan perpajakan, dan memberikan
kepada Kontraktor bukti potong pajak.
10.6. Perusahaan dapat melakukan off set terhadap uang Kontraktor
yang jatuh tempo berdasarkan Kontrak, jumlah utang atau
tanggung jawab apa pun dari Kontraktor kepada Perusahaan
atas hal apa pun dan tanpa mengurangi hak lain Perusahaan
sehubungan dengan pemulihan jumlah tersebut.
11. PERINTAH PERUBAHAN
11.1. Perusahaan dapat setiap saat meminta secara tertulis
perubahan dalam satu atau lebih dari yang berikut:
1) Ruang lingkup Jasa;
2) Program Kerja;
3) Jangka waktu Jasa;
4) Lokasi Jasa yang akan dilaksanakan; atau
5) Persyaratan lain apa pun berdasarkan Kontrak.
11.2. Sebagai konfirmasi atas penerimaan permintaan, Perintah
Perubahan atau Perubahan Kontrak akan dilaksanakan antara
perwakilan yang berwenang dari Para Pihak.
11.3. Jika ada perubahan yang menyebabkan kenaikan atau
penurunan biaya, atau waktu yang diperlukan untuk
pelaksanaan dari setiap bagian Jasa, penyesuaian yang adil
harus dilakukan dalam Harga atau jadwal pengiriman, atau
keduanya, dan itu harus dimasukkan dalam Perintah Perubahan
atau perubahan Kontrak. Biaya atau kredit untuk setiap
perubahan yang mempengaruhi Harga akan ditentukan, dengan
kesepakatan bersama, dengan salah satu metode berikut:
1) Menyetujui harga lump sum.
2) Harga satuan disepakati secara tertulis.
3) Biaya plus bahan jika ditentukan dalam Kontrak.
11.4. Dalam hal-hal di mana Perusahaan meminta untuk
memerintahkan perubahan berdasarkan harga lump-sum,
Kontraktor harus mengajukan penawaran untuk persetujuan
yang mencakup setiap perubahan yang mempengaruhi Harga,
dan jika perubahan tidak mempengaruhi Harga, Kontraktor harus
mengakui secara tertulis.
11.5. Setiap klaim oleh Kontraktor untuk penyesuaian berdasarkan
pasal ini harus dinyatakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak tanggal diterimanya oleh Kontraktor tentang
pemberitahuan perubahan. Kontraktor harus segera melanjutkan
pelaksanaan Jasa sebagaimana diubah setelah semua
penyesuaian dilakukan atau pada waktu lain sebagaimana Para
Pihak dapat menyetujui.
12. ASURANSI
12.1. Kontraktor harus memiliki, dan harus mewajibkan semua
Subkontraktor untuk memiliki, semua asuransi yang akan
dipegang oleh pemasok Jasa yang hati-hati, termasuk, tanpa
batasan:
1) Asuransi pertanggungjawaban publik dan produk yang
komprehensif yang menanggung masing-masing dan setiap
klaim dengan jumlah tidak kurang dari Rp [10.000.000.000
Page 5 of 12

PT. BHUMI JATI POWER
GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
rupiah)] or an amount as otherwise agreed by the Parties;
and
2) Workers compensation insurance as required by laws and
regulations.
12.2. The Contractor shall, no later than 14 (fourteen) calendar days
prior to the commencement date, provide written evidence that
such insurances required to be taken out by the Contractor, and
each subcontractor, do in fact provide the required coverage and
required limits of insurance and are in full force and effect.
13. RESPONSIBILITY FOR SUBCONTRACTORS
13.1. The Contractor may not subcontract any major work without
obtaining approval in writing from the Company. Should it
become necessary that the Contractor secure the work of
Subcontractors, the Contractor shall submit to the Company a
written description of the work to be done and the proposed
Subcontractor.
13.2. The Company reserves the right to comment on, or disapprove
any Subcontractor proposed by the Contractor and the
Contractor shall give the Company a reasonable opportunity to
do so. The Contractor shall be fully responsible for the work
performed by the Subcontractor, and the Company's approval, if
given, shall not relieve the Contractor from full responsibility for
the fulfillment of all obligations under the Contract.
13.3. No subcontract shall bind or purport to bind the Company.
Nevertheless, the Contractor shall ensure that any Subcontractor
shall comply with the Contract to the extent relevant to the part
of the work being subcontracted.
14. COMPLIANCE WITH THE LAW
The Contractor shall design, produce and deliver the Services, and
shall ensure the Subcontractor performs the subcontracted Services,
in conformity with the provision of all applicable laws, rules and
regulations of the Republic of Indonesia, including but not limited to
laws and regulations of manpower, trade, taxes and environment.
15. PERMITS
15.1. The Contractor shall procure and pay for all permits,
authorizations, registrations and inspections required to perform
the Services under the Contract.
15.2. The Company shall assist the Contractor with reasonable efforts
in obtaining any permits or authorizations necessary for the
Contractor to perform the Services. In addition, the Contractor
shall assist the Company in obtaining any permits or
authorizations necessary for the performance the Services which
must be obtained by the Company.
16. HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PROTECTION
To the extent that any portion of the Services is performed on the
Company’s premises, the Contractor must:
1) unless otherwise agreed by the Parties, the Contractor must, on
request, provide the Company with a copy of its health and safety
plan and its environmental plan no later than 14 (fourteen)
calendar days prior to the commencement date, provided that the
Company may, at its sole discretion, request the Contractor to
amend or revised such plan if there is a non-conformance,
omission or deficiency;
SERVICES
(sepuluh miliar rupiah)] atau jumlah yang disepakati lain oleh
Para Pihak; dan
2) Asuransi kompensasi pekerja sebagaimana diharuskan oleh
hukum dan peraturan.
12.2. Kontraktor harus, tidak lebih dari 14 (empat belas) hari calendar
terhitung dari tanggal mulai, memberikan bukti tertulis bahwa
asuransi tersebut harus diambil oleh Kontraktor, dan masing-
masing subkontraktor, pada kenyataannya menyediakan
pertanggungan yang diperlukan dan batas asuransi yang
disyaratkan dan memiliki kekuatan dan efek penuh.
13. KEWAJIBAN SUBKONTRACTOR
13.1. Kontraktor tidak dapat mensubkontrakkan pekerjaan besar apa
pun tanpa mendapat izin dari Perusahaan. Jika Kontraktor
memerlukan pekerjaan Subkontraktor, Kontraktor harus
menyerahkan kepada Perusahaan deskripsi tertulis dari
pekerjaan yang harus dilakukan dan Subkontraktor yang
diusulkan.
13.2. Perusahaan berhak mengomentari, atau menolak Subkontraktor
yang diusulkan oleh Kontraktor dan Kontraktor akan memberikan
Perusahaan kesempatan yang wajar untuk melakukan hal
tersebut di atas. Kontraktor akan berkewajiban penuh atas
pekerjaan yang dilakukan oleh Subkontraktor, dan persetujuan
Perusahaan, jika diberikan, tidak akan membebaskan Kontraktor
dari kewajiban penuh untuk memenuhi semua kewajiban
berdasarkan Kontrak.
13.3. Tidak ada subkontrak yang akan mengikat atau dimaksudkan
untuk mengikat Perusahaan. Namun demikian, Kontraktor harus
memastikan bahwa setiap Subkontraktor harus mematuhi
Kontrak sejauh yang relevan dengan bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan.
14. KEPATUHAN DENGAN HUKUM
Kontraktor harus merancang, memproduksi dan mengirimkan Jasa,
dan harus memastikan Subkontraktor melakukan pekerjaan yang
disubkontrakkan, sesuai dengan ketentuan semua undang-undang,
hukum, dan peraturan yang berlaku di Republik Indonesia, termasuk
tetapi tidak terbatas pada undang-undang dan peraturan
ketenagakerjaan, perdagangan, pajak dan lingkungan.
15. IZIN-IZIN
15.1. Kontraktor harus mengurus dan membayar semua izin, otorisasi,
registrasi, dan pemeriksaan yang diperlukan untuk
melaksanakan Jasa berdasarkan Kontrak.
15.2. Perusahaan akan membantu Kontraktor dengan upaya yang
wajar dalam memperoleh izin atau otorisasi yang diperlukan bagi
Kontraktor untuk melaksanakan Jasa. Selain itu, Kontraktor akan
membantu Perusahaan dalam memperoleh izin atau otorisasi
yang diperlukan untuk pelaksanaan Jasa yang harus diperoleh
Perusahaan.
16. PERLINDUNGAN KESEHATAN, KESELAMATAN DAN
LINGKUNGAN
Sejauh setiap bagian dari pekerjaan dilakukan di tempat Perusahaan,
baik dalam hubungannya dengan pasokan Jasa atau sebaliknya,
Kontraktor harus:
1) kecuali disepakati lain oleh Para Pihak, Kontraktor harus, atas
permintaan, memberikan kepada Perusahaan salinan rencana
kesehatan dan keselamatan dan rencana lingkungan selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum tanggal
mulai, dengan ketentuan bahwa Perusahaan dapat, atas
kebijakannya sendiri, meminta Kontraktor untuk mengubah atau
merevisi rencana tersebut jika ada ketidaksesuaian, kelalaian
atau kekurangan;
Page 6 of 12

PT. BHUMI JATI POWER
GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
2) ensure that its relevant personnel complete induction training to
the reasonable satisfaction of the Company prior to entry on the
Company’s premises;
3) comply with, and ensure its employees and Subcontractors
comply with, the Company’s rules, requirements and directions
and all applicable laws and regulations regarding health, safety
and environment; and
4) notify the Company in the event of any accident, injury or
property or environmental damage occurring during or in
association with the performance of the Service and shall
cooperation fully with any investigation by the Company.
17. TAXES
17.1. The Contractor shall furnish to the Company with information,
notices, filings and receipts relating to taxes and duties as the
Company may reasonably request.
17.2. Any and all taxes applicable in the Republic of Indonesia in
relation to the payment of the Price from the Company to the
Contractor shall be borne by the Contractor.
17.3. Any and all taxes applicable in the Republic of Indonesia in
relation to the payment of the Price from the Company to the
Contractor shall be borne by the Contractor Domicile of Non-
Resident Taxpayer Receipt in accordance with the prevailing
laws and regulations in the Republic of Indonesia. In the event
that the Contractor does not provide the documents stipulated
above, the Company shall withhold income tax from payments to
the Contractor as required by relevant tax laws and regulations,
and provide the Contractor with the withholding tax certificate
(Bukti Potong Pajak) after 20th (twentieth) day of the following
month.
18. CONFIDENTIALITY
18.1. The Contractor agrees that it shall:
1) keep the Confidential Information strictly confidential;
2) not disclose the Confidential Information to any third party
except as permitted under clause 18.2;
3) not use any Confidential Information in any way except in
connection with the purpose of the Contract; and
4) protect all Confidential Information, whether in storage or in
use, with the same degree of care as the Contractor uses to
protect its own confidential information against public
disclosure, but in no case with less than reasonable care.
18.2. The Contractor may disclose the Confidential Information:
1) with the prior written consent of the Company; or
2) where the Contractor is required to disclose the Confidential
Information by law, regulation or by the order of any court,
relevant governmental authority or securities exchange,
provided that the Contractor shall give the Company a notice
of such disclosure to the extent reasonably practicable. The
Contractor shall only furnish the portion of the Confidential
Information that it is legally required to be disclosed.
18.3. The Contractor agrees that in the event that it breaches any
provision of this clause, the Company shall be entitled to seek
specific performance and injunctive or other equitable relief, in
addition to any other relief to which they may be entitled to at law
or in equity. Any such relief shall be in addition to and not in lieu
of any appropriate relief in the way of monetary damages.
18.4. The obligations of this clause survive the expiration or
termination of the Contract on any basis.
SERVICES
2) memastikan bahwa personel yang relevan menyelesaikan
pelatihan induksi sesuai kepuasan yang wajar dari Perusahaan
sebelum masuk ke tempat Perusahaan;
3) mematuhi, dan memastikan karyawan dan Subkontraktornya
mematuhi, peraturan, persyaratan, dan arahan Perusahaan dan
semua undang-undang dan peraturan yang berlaku terkait
kesehatan, keselamatan, dan lingkungan; dan
4) memberi tahu Perusahaan jika terjadi kecelakaan, cedera, atau
kerusakan properti atau lingkungan yang terjadi selama atau
sehubungan dengan pelaksanaan dan harus bekerjasama
sepenuhnya dengan setiap penyelidikan oleh Perusahaan.
17. PAJAK
17.1. Kontraktor harus memberikan kepada Perusahaan informasi,
pemberitahuan, pengajuan, dan tanda terima yang berkaitan
dengan pajak dan bea yang mungkin diminta secara wajar oleh
Perusahaan.
17.2. Setiap dan semua pajak yang berlaku di Republik Indonesia
sehubungan dengan pembayaran Harga dari Perusahaan
kepada Kontraktor akan ditanggung oleh Kontraktor.
17.3. Setiap dan semua pajak yang berlaku di Republik Indonesia
sehubungan dengan pembayaran Harga dari Perusahaan
kepada Kontraktor akan ditanggung oleh Domisili Kontraktor dari
Kwitansi Wajib Pajak Bukan Penduduk sesuai dengan hukum
dan peraturan yang berlaku di Republik Indonesia. Dalam hal
Kontraktor tidak memberikan dokumen yang ditentukan di atas,
Perusahaan harus memotong pajak penghasilan dari
pembayaran kepada Kontraktor sebagaimana diwajibkan oleh
undang-undang dan peraturan pajak yang relevan, dan
memberikan kepada Kontraktor bukti pemotongan pajak setelah
tanggal 20 (dua puluh) tanggal bulan berikutnya.
18. KERAHASIAAN
18.1. Kontraktor setuju bahwa ia akan:
1) menjaga kerahasiaan Informasi Rahasia;
2) tidak mengungkapkan Informasi Rahasia kepada pihak
ketiga mana pun kecuali sebagaimana diizinkan
berdasarkan pasal 18.2;
3) tidak menggunakan Informasi Rahasia dengan cara apa pun
kecuali sehubungan dengan tujuan Kontrak; dan
4) menjaga semua Informasi Rahasia, baik dalam
penyimpanan atau digunakan, dengan tingkat kepedulian
yang sama seperti yang digunakan Kontraktor untuk
melindungi informasi rahasianya sendiri terhadap
pengungkapan kepada publik, tetapi tidak dalam hal apa pun
kurang dari perawatan yang wajar.
18.2. Perusahaan dapat mengungkapkan Informasi Rahasia:
1) dengan persetujuan tertulis dari Perusahaan; atau
2) di mana Kontraktor diharuskan untuk mengungkapkan
Informasi Rahasia secara hukum, peraturan atau atas
perintah pengadilan, otoritas pemerintah yang relevan atau
bursa efek, dengan ketentuan bahwa Kontraktor akan
memberikan pemberitahuan kepada Perusahaan tentang
pengungkapan tersebut sejauh dapat dilakukan secara
wajar. Kontraktor hanya akan memberikan bagian dari
Informasi Rahasia yang secara hukum diharuskan untuk
diungkapkan.
18.3. Kontraktor setuju bahwa dalam hal melanggar ketentuan apa
pun dari pasal ini, Perusahaan berhak untuk meminta pekerjaan
khusus dan ganti rugi atau pemulihan setara lainnya, di samping
pemulihan lain yang mereka mungkin punya hak berdasarkan
hukum atau keadilan. Setiap pemulihan tersebut harus sebagai
tambahan dan bukan sebagai pengganti pemulihan yang sesuai
dengan cara ganti rugi keuangan.
18.4. Kewajiban dalam pasal ini tetap berlaku setelah berakhirnya
atau pengakhiran Kontrak atas dasar apa pun.
Page 7 of 12

PT. BHUMI JATI POWER
GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
19. INTELLECTUAL PROPERTY
19.1. The Contractor warrants that, in relation to the Services, the
design, materials, documents and methodology of work will not
infringe any intellectual property right. The Contractor will
indemnify the Company against any liability or loss incurred by
the Company in connection with the infringement of any
intellectual property right caused by the Contractor.
19.2. The Company will own and The Contractor assign to the
Company the intellectual property rights in products created by
the Contractor in the process of or for the purpose of providing
the Services (including design documents, drawings and
software) and in any deliverables to be provided by the
Contractor under the Contract.
20. INDEMNIFICATION
20.1. The Contractor shall hereby indemnify, defend and hold
harmless the Company from and against any and all suits,
actions, loss, damages, legal or administrative proceedings,
claims, demands, liabilities, interest, attorney's fee, cost of
defense, costs and expense of whatsoever kind or nature, to the
extent arising or resulting from, or caused by:
1) The Contractor;
2) Any Subcontractor;
3) Defect or non-conformance of Services; or
4) Any failure by the Contractor and/or Subcontractor to comply
with the provisions of any law or regulation or the Contract.
20.2. The Contractor agrees to extend the benefit of the indemnity
hereof to the Company’s directors, employees, agents,
consultants, representatives, and affiliates.
20.3. The indemnities and assumptions of liabilities contained in this
clause and elsewhere in the Contract will continue in full force
and effect notwithstanding termination of the Contract whether
by effluxion of time or otherwise.
21. LIMITATION OF LIABILITY
The Company shall not be liable to the Contractor for any loss of profit,
loss of use, loss of production, loss of contracts or for any indirect or
consequential damage that may be suffered by the Contractor.
22. ANTI-CORRUPTION UNDERTAKING
22.1. The Contractor acknowledges that the business of the Company
is conducted strictly in accordance with all prevailing laws and
regulations and the highest of ethical standards.
22.2. The Contractor, with respect to the performance of the Contract,
represents and warrants that it:
1) has complied and will comply with all applicable laws and
regulations relating to anti-bribery and anti-corruption of the
Republic of Indonesia;
2) will not pay, promise to pay, or authorize the payment of any
money or anything else of value, directly or indirectly,
whether as a bribe, payoff, kickback, gift, commission,
gratuity, or otherwise, for the purpose of illegally influencing
Public Official in obtaining or retaining business, directing
business to any person, or taking any other improper action
favorable to the Contractor or the Company;
3) will keep accurate books and records;
4) has no Public Official as (direct or indirect) major
shareholders, officers or employees at the date of the
SERVICES
19. KEKAYAAN INTELEKTUAL
19.1. Kontraktor menjamin bahwa, terkait dengan Jasa, desain,
bahan, dokumen, dan metodologi kerja tidak akan melanggar
hak kekayaan intelektual apa pun. Kontraktor akan memberi
ganti rugi kepada Perusahaan terhadap segala kewajiban atau
kerugian yang ditimbulkan oleh Perusahaan sehubungan
dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual apa pun yang
disebabkan oleh Kontraktor.
19.2. Perusahaan akan memiliki dan Kontraktor mengalihkan kepada
Perusahaan hak kekayaan intelektual dalam produk yang dibuat
oleh Kontraktor dalam proses atau dengan tujuan menyediakan
Jasa (termasuk dokumen desain, gambar dan perangkat lunak)
dan dalam setiap hasil pekerjaan yang akan disediakan oleh
Kontraktor berdasarkan Kontrak.
20. GANTI RUGI
20.1. Kontraktor dengan ini akan memberikan ganti rugi, melindungi
dan menjaga Perusahaan dari dan terhadap setiap dan semua
tuntutan, tindakan, kerugian, kerusakan, proses hukum atau
administrasi, klaim, permintaan, tanggung jawab, kewajiban,
bunga, biaya pengacara, biaya pembelaan, ongkos dan
pengeluaran dari jenis atau sifat apa pun, sejauh yang timbul
atau dihasilkan dari, atau disebabkan oleh:
1) Kontraktor;
2) Subkontraktor;
3) Cacat atau ketidaksesuaian Jasa; atau
4) Setiap kegagalan oleh Kontraktor dan/atau Subkontraktor
untuk mematuhi ketentuan hukum atau peraturan atau
Kontrak.
20.2. Kontraktor setuju untuk memperpanjang manfaat dari ganti rugi
ini kepada direktur, karyawan, agen, konsultan, perwakilan dan
afiliasi Perusahaan.
20.3. Ganti rugi dan asumsi liabilitas yang terkandung dalam pasal ini
dan di tempat lain dalam Kontrak akan berlanjut dengan
kekuatan penuh dan berlaku terlepas dari pengakhiran Kontrak
baik karena berakhirnya waktu atau sebaliknya.
21. BATASAN TANGGUNG JAWAB
Perusahaan tidak akan bertanggung jawab kepada Kontraktor untuk
kehilangan keuntungan, kehilangan penggunaan, kehilangan produksi,
kehilangan kontrak atau untuk kerusakan tidak langsung atau
konsekuensial yang mungkin diderita oleh Kontraktor.
22. KETENTUAN ANTI-KORUPSI
22.1. Kontraktor mengakui bahwa usaha Perusahaan dijalankan
dengan ketat sesuai dengan semua hukum dan peraturan yang
berlaku dan standar etika tertinggi.
22.2. Kontraktor, sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak,
menunjukan dan menjamin bahwa:
1) telah mematuhi dan akan mematuhi semua hukum dan
peraturan Republik Indonesia yang berlaku terkait anti-
penyuapan dan anti-korupsi;
2) tidak akan membayar, berjanji untuk membayar, atau
mengesahkan pembayaran sejumlah uang atau apa pun
yang bernilai, langsung atau tidak langsung, baik sebagai
suap, hadiah, kickback, hadiah, komisi, persenan, atau
sebaliknya, untuk tujuan mempengaruhi secara ilegal,
Pejabat Publik dalam mendapatkan atau mempertahankan
bisnis, mengarahkan bisnis ke siapa pun, atau mengambil
tindakan tidak pantas lainnya yang menguntungkan bagi
Kontraktor atau Perusahaan;
3) akan menyimpan pembukuan dan catatan yang akurat;
4) tidak memiliki Pejabat Publik sebagai pemegang saham,
pejabat, atau karyawan utama (langsung atau tidak
langsung) pada tanggal Kontrak, kecuali jika Kontraktor itu
Page 8 of 12

PT. BHUMI JATI POWER
GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
Contract, unless the Contractor is itself a state-owned or
state-controlled entity; and
5) will immediately notify the Company in writing if a Public
Official becomes an officer or employee of the Contractor or
acquires a direct or indirect interest in the Contractor, unless
the Contractor is itself a state-owned or state-controlled
entity.
22.3. The Contractor shall be responsible for the observance and
performance of the obligations set forth in clause 21.2 by any
person associated with it who is providing the Services according
to the Contract, including but not limited to the Subcontractor and
its personnel, and shall be directly liable to the Contractor for any
claims, losses or damages arising from breach by such persons
of any of such obligations.
22.4. Breach of this clause shall be deemed a material breach of the
Contract, which shall entitle the Company, at its sole discretion,
to terminate the Contract with immediate effect without any
compensation to the Contractor. The Contractor shall be liable
for any claims, losses or damages arising from such termination.
23. FORCE MAJEURE
23.1. Neither Party shall be liable to the other Party for any delay or
failure in the performance of its obligations under the Contract in
the event that such delay or failure arises from Force Majeure.
23.2. Force Majeure shall, to the extent that it is directly related to the
Contract, include, but not limited to the occurrences below:
1) Natural disasters (earthquakes, landslides, tsunamis and
floods);
2) Fire and explosion (excluding intentional or negligent);
3) War, riot, revolution, rebellions, insurrection, political turmoil,
terrorism, invasion, blockade, demonstration, strikes,
lockouts, sabotage, embargo, quarantine, and plague or
epidemics; and
4) Changes in laws, regulations or policies of the Republic of
Indonesia.
23.3. In the event that either Party is unable to wholly or in part to
perform its obligation under the Contract as a result of the
occurrence of Force Majeure, the Party affected shall notify in
writing to the other Party within 10 (ten) working days. If the Party
affected fails to notify the other Party within such period of time,
the occurrences shall not be deemed as Force Majeure.
23.4. In the event that the Force Majeure affect to the period of
Services, the Party affected shall provide detail explanation with
clear evidence. If the other Party is not satisfied with the
explanation from the Party affected, such event shall not be
deemed as Force Majeure as far as the Party affected cannot
convince the other Party.
23.5. Unless otherwise agreed in writing, upon cessation of the Force
Majeure, both Parties shall, as far as practicable, complete
performance of the respective obligations under the Contract.
23.6. If the Force Majeure continues for 60 (sixty) calendar days or
more, the Company may terminate the Contract in whole or in
part without any further liability to the Contractor.
24. CANCELLATION
SERVICES
sendiri merupakan badan usaha milik negara atau yang
dikendalikan oleh negara; dan
5) akan segera memberi tahu Perusahaan secara tertulis jika
Pejabat Publik menjadi pejabat atau karyawan Kontraktor
atau memperoleh kepentingan langsung atau tidak langsung
pada Kontraktor, kecuali jika Kontraktor itu sendiri
merupakan badan yang dimiliki atau dikendalikan oleh
negara.
22.3. Kontraktor akan bertanggung jawab atas ketaatan dan
pelaksanaan kewajiban yang ditetapkan dalam pasal 21.2 oleh
setiap orang yang terkait dengannya yang menyediakan Jasa
sesuai dengan Kontrak, termasuk tetapi tidak terbatas pada
Subkontraktor dan personelnya, dan akan bertanggung jawab
langsung kepada Kontraktor untuk setiap klaim, kerugian atau
kerusakan yang timbul dari pelanggaran oleh orang-orang
tersebut atas kewajiban tersebut.
22.4. Pelanggaran pasal ini akan dianggap sebagai pelanggaran
material terhadap Kontrak, yang akan memberi hak kepada
Perusahaan, atas kebijakannya sendiri, untuk mengakhiri
Kontrak dengan efek langsung tanpa kompensasi kepada
Kontraktor. Kontraktor harus bertanggung jawab atas segala
klaim, kerugian atau kerusakan yang timbul dari pemutusan
tersebut.
23. KEADAAN KAHAR
23.1. Tidak satu pun Pihak akan bertanggung jawab kepada Pihak lain
atas keterlambatan atau kegagalan dalam pelaksanaan
kewajibannya berdasarkan Kontrak dalam hal keterlambatan
atau kegagalan tersebut timbul dari Keadaan Kahar.
23.2. Keadaan Kahar harus, sejauh yang secara langsung terkait
dengan Kontrak, termasuk, tetapi tidak terbatas pada kejadian di
bawah ini:
1) Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, tsunami dan
banjir);
2) kebakaran dan ledakan (tidak termasuk disengaja atau lalai);
3) Perang, kerusuhan, revolusi, pemberontakan,
pemberontakan, kekacauan politik, terorisme, invasi,
blokade, demonstrasi, pemogokan, lockout, sabotase,
embargo, karantina, dan wabah atau epidemi; dan
4) Perubahan hukum, peraturan atau kebijakan Republik
Indonesia.
23.3. Dalam hal salah satu Pihak tidak dapat sepenuhnya atau
sebagian untuk melakukan kewajibannya berdasarkan Kontrak
sebagai akibat dari terjadinya Keadaan Kahar, Pihak yang
terpengaruh harus memberi tahu secara tertulis kepada Pihak
lain dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja. Jika Pihak yang
terpengaruh gagal memberi tahu Pihak lain dalam periode waktu
tersebut, kejadian tersebut tidak akan dianggap sebagai
Keadaan Kahar.
23.4. Dalam hal Keadaan Kahar mempengaruhi jangka waktu Jasa,
Pihak yang terkena dampak wajib memberikan penjelasan rinci
dengan bukti yang jelas. Jika Pihak lain tidak puas dengan
penjelasan dari Pihak yang terkena dampak, kejadian tersebut
tidak akan dianggap sebagai Keadaan Kahar sejauh Pihak yang
terkena tidak dapat meyakinkan Pihak lainnya.
23.5. Kecuali disepakati lain secara tertulis, setelah berakhirnya
Keadaan Kahar, kedua Pihak harus, sejauh memungkinkan,
menyelesaikan pelaksanaan masing-masing kewajiban
berdasarkan Kontrak.
23.6. Jika Keadaan Kahar berlanjut selama enam puluh (60) hari
kalender atau lebih, Perusahaan dapat mengakhiri Kontrak
secara keseluruhan atau sebagian tanpa kewajiban lebih lanjut
kepada Kontraktor.
24. PEMBATALAN
Page 9 of 12

PT. BHUMI JATI POWER
GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
24.1. The Company may cancel the Contract in whole or in part at any
time by notice in writing to the Contractor.
24.2. Upon receipt of any such notice, the Contractor shall, unless the
notice requires otherwise:
1) Immediately discontinue the Services on the date and to the
extent specified in the notice;
2) Place no further orders for the Services other than as may
be required for completion of such portion of the Services
that is not cancelled;
3) Promptly make every reasonable effort to either obtain
cancellation on terms satisfactory to the Company of all
orders to Subcontractors or assign those orders to other
clients in accordance with the Company's instruction; and
4) Assist the Company upon request in the maintenance,
protection, and disposition of property acquired by the
Company under the Contract.
24.3. If the Company cancels delivery of the Services in the
accordance with the clause above, the Company shall pay to the
Contractor costs necessarily and reasonably incurred by the
Contractor in performing its obligation under the Contract which
the Contractor is legally liable to pay up to the date of
cancellation, provided that the Contractor shall notify the
Company in writing of the costs within 20 (twenty) calendar days
after receipt of the notice. For the avoidance of doubt, the
Company is not liable to compensate the Contractor for any loss
of profit or revenue, or any special, indirect or consequential loss
resulting from such cancellation.
25. TERMINATION
25.1. The Company may terminate the whole or any part of the
Contract in any one of the following circumstances:
1) If the Contractor enters into or becomes subject to any
bankruptcy, liquidation or similar proceedings except for the
purpose of reconstruction or amalgamation or shall cease to
carry on his business;
2) If the Contractor fails to perform the Services within the Due
Date or any extension thereof;
3) If the Contractor performance the Services are non-
conforming to the Contract; or
4) If the Contractor fails to perform any of the other provision of
the Contract or so fails to make progress as to endanger
performance of the Contract.
25.2. In the event of any such failure, the Company will provide the
Contractor with written notice of the nature of the failure and the
Company's intention to terminate for default. In the event the
Contractor does not cure such failure or commence action to
correct such failure within 20 (twenty) calendar days of such
notice, the Company will provide the Contractor with a written
notice of termination.
25.3. In the event Company terminates the Contract in whole or in part
as provided in this clause, the Contractor shall be liable for and
indemnifies the Company may procure, upon such terms and in
such manner as the Company against:
1) any costs or expenses incurred by the Company in engaging
other suppliers to provide the same or similar Services which
exceed the Price; and
2) any other losses suffered by the Company as a result of the
termination;
provided that the Contractor shall continue the performance of
the Contract to the extent not terminated under the provisions of
this clause.
SERVICES
24.1. Perusahaan dapat membatalkan Kontrak secara keseluruhan
atau sebagian pada setiap saat dengan pemberitahuan tertulis
kepada Kontraktor.
24.2. Setelah menerima pemberitahuan semacam itu, Kontraktor
harus, kecuali pemberitahuan itu menentukan lain:
1) Segera menghentikan Jasa pada tanggal dan sejauh yang
ditentukan dalam pemberitahuan;
2) tidak memesan lebih lanjut untuk Jasa selain yang
diperlukan untuk menyelesaikan bagian Jasa yang tidak
dibatalkan;
3) Segera melakukan segala upaya yang masuk akal untuk
memperoleh pembatalan dengan syarat memuaskan bagi
Perusahaan dari semua pesanan kepada Subkontraktor
atau mengalihkan pesanan tersebut ke klien lain sesuai
dengan instruksi Perusahaan; dan
4) Membantu Perusahaan berdasarkan permintaan dalam
pemeliharaan, perlindungan, dan pelepasan properti yang
diperoleh Perusahaan berdasarkan Kontrak.
24.3. Jika Perusahaan membatalkan pengiriman Jasa sesuai dengan
pasal di atas, Perusahaan harus membayar kepada Kontraktor
biaya yang harus dan wajar ditanggung oleh Kontraktor dalam
melaksanakan kewajibannya berdasarkan Kontrak di mana
Kontraktor secara hukum bertanggung jawab untuk membayar
hingga pada tanggal pembatalan, dengan ketentuan bahwa
Kontraktor harus memberi tahu Perusahaan secara tertulis
mengenai biaya dalam waktu 20 (dua puluh) hari kalender
setelah diterimanya pemberitahuan. Untuk menghindari
keraguan, Perusahaan tidak bertanggung jawab untuk
memberikan ganti rugi kepada Kontraktor atas kehilangan laba
atau pendapatan, atau kerugian khusus, tidak langsung, atau
konsekuensial dari pembatalan tersebut.
25. PENGAKHIRAN
25.1. Perusahaan dapat mengakhiri seluruh atau sebagian dari
Kontrak dalam salah satu dari keadaan berikut:
1) Jika Kontraktor memulai atau tunduk pada proses kepailitan,
likuidasi atau proses serupa kecuali untuk tujuan
rekonstruksi atau penggabungan atau akan berhenti
menjalankan usahanya;
2) Jika Kontraktor gagal melaksanakan Jasa dalam Tanggal
Jatuh Tempo atau perpanjangannya;
3) Jika Kontraktor melaksanakan Jasa yang tidak sesuai
dengan Kontrak; atau
4) Jika Kontraktor gagal melakukan salah satu ketentuan lain
dari Kontrak atau gagal untuk membuat kemajuan untuk
membahayakan pelaksanan Kontrak.
25.2. Dalam hal terjadi kegagalan seperti itu, Perusahaan akan
memberikan pemberitahuan tertulis kepada Kontraktor tentang
sifat kegagalan tersebut dan niat Perusahaan untuk mengakhiri
karena cidera janji. Dalam hal Kontraktor tidak memulihkan
kegagalan atau memulai tindakan untuk memperbaiki kegagalan
tersebut dalam waktu 20 (dua puluh) hari kalender sejak
pemberitahuan tersebut, Perusahaan akan memberikan
pemberitahuan tertulis tentang pengakhiran kepada Kontraktor.
25.3. Dalam hal Perusahaan mengakhiri Kontrak secara keseluruhan
atau sebagian sebagaimana diatur dalam pasal ini, Kontraktor
akan bertanggung jawab atas dan mengganti kerugian yang
dapat diperoleh Perusahaan, dengan syarat dan dengan cara
seperti Perusahaan terhadap:
1) segala biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan oleh
Perusahaan dalam melibatkan pemasok lain untuk
menyediakan Jasa yang sama atau serupa yang melebihi
Harga; dan
2) kerugian lain yang diderita oleh Perusahaan sebagai akibat
dari pengakhiran;
dengan ketentuan bahwa Kontraktor akan melanjutkan
pelaksanaan Kontrak sejauh tidak diakhiri berdasarkan
ketentuan pasal ini.
Page 10 of 12

PT. BHUMI JATI POWER
GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
25.4. The Contractor agrees to assist the Company in the event that a
default and re-procurement action is necessary by cooperating in
the transfer of information, in the disposition of the Services in
progress, and in the performance of other reasonable requests
made by the Company.
25.5. The procedure provided in this clause is concurrent with and in
addition to and without prejudice to, and not in lieu of or in
substitution for, any other rights or remedies as law or in equity
which the Company may have for the enforcement of its rights
under the Contract and its remedies for any default by the
Contractor of the covenants, obligations or conditions of the
Contract.
26. ASSIGNMENTS
Any assignment of the Contract or of any rights hereunder or
hypothecation thereof in any manner, in whole or in part, by operation
of law or otherwise, without the prior written consent of both Parties
shall be void. The Contract, subject to the provisions hereof, shall inure
to the benefit of and be binding upon the respective heirs, executors,
administrators, successors and assignees of the Parties hereto.
27. GOVERNING LAW
The Contract shall be governed and interpreted by the laws of the
Republic of Indonesia.
28. DISPUTE SETTLEMENT
28.1. All disputes, controversies or differences which may arise
between the Parties, out of or in connection with the Contract, or
for the breach thereof, shall be finally settled by BANI in
accordance with the BANI rules and procedures and the law of
the Republic of Indonesia.
28.2. From the date of dispute, disagreement or difference arising to
the date of settlement of the matter in question by arbitration, the
Contractor shall comply with the Company's direction and shall
continue to fulfill its obligations under the Contract in good faith
during the pendency of any arbitration and shall not be entitled to
traverse the fulfillment of its contractual obligations.
28.3. The award rendered by the arbitrator(s) shall be final and binding
upon the Parties.
29. MISCELLANEOUS
29.1. The Parties agree to waive article 1266 and 1267 of the
Indonesian Civil Code to the extent that unilateral termination or
cancellation of the Contract requires judicial order.
29.2. The number of days shall be calculated based on the actual
calendar days including Saturdays, Sundays and official holidays
in the Republic of Indonesia, and if any specific day falls on
Saturday, Sunday or an official holiday, the day shall be
postponed to the immediately following business day.
29.3. No Party shall be deemed to have waived any right under the
Contract, unless such Party shall have delivered to the other
Party a written waiver signed by an authorized officer of such
waiving Party. No delay or omission in the exercise of any power
or remedy shall be construed to be a waiver of any default or
acquiescence therein.
29.4. The invalidity, in whole or in part, of any of the provisions of the
Contract will not affect the validity of the remainder of the
Contract.
SERVICES
25.4. Kontraktor setuju untuk membantu Perusahaan dalam hal
diperlukan tindakan cidera janji dan pengadaan kembali dengan
bekerja sama dalam transfer informasi, dalam disposisi Jasa
yang sedang berlangsung, dan dalam pelaksanaan permintaan
wajar lainnya yang dibuat oleh Perusahaan.
25.5. Prosedur yang diberikan dalam pasal ini bersamaan dengan dan
sebagai tambahan pada dan tidak merugikan terhadap, dan
bukan sebagai pengganti atau sebagai substitusi, setiap hak lain
atau upaya pemulihan lainnya berdasarkan hukum atau keadilan
yang mungkin dimiliki Perusahaan untuk menegakkan hak-
haknya. berdasarkan Kontrak dan pemulihannya untuk setiap
cidera janji oleh Kontraktor dari perjanjian, kewajiban atau
ketentuan Kontrak.
26. PENGALIHAN
Setiap pengalihan Kontrak atau hak apa pun di ketentuan ini atau
hipotesisnya dalam cara apa pun, secara keseluruhan atau sebagian,
dengan operasi hukum atau sebaliknya, tanpa persetujuan tertulis
sebelumnya dari kedua Pihak akan batal. Kontrak, dengan tunduk
pada ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini, wajib memastikan
manfaat dan mengikat masing-masing ahli waris, pelaksana,
administrator, penerus dan penerima pengalihan Para Pihak dalam
Perjanjian ini.
27. HUKUM YANG MENGATUR
Kontrak akan diatur dan ditafsirkan oleh hukum Republik Indonesia.
28. PENYELESAIAN SENGKETA
28.1. Semua perselisihan, kontroversi atau perbedaan yang mungkin
timbul antara Para Pihak, karena atau sehubungan dengan
Kontrak, atau untuk pelanggarannya, pada akhirnya akan
diselesaikan oleh BANI sesuai dengan peraturan dan prosedur
BANI dan hukum Republik Indonesia.
28.2. Dari tanggal perselisihan, ketidaksepakatan atau perbedaan
yang timbul hingga tanggal penyelesaian masalah yang
dipertanyakan melalui arbitrase, Kontraktor harus mematuhi
arahan Perusahaan dan akan terus memenuhi kewajibannya
berdasarkan Kontrak dengan itikad baik selama proses dari
setiap masalah. arbitrase dan tidak berhak untuk melanggar
pemenuhan kewajiban kontraknya.
28.3. Putusan yang diberikan oleh badan dewan arbitrase akan
bersifat final dan mengikat Para Pihak.
29. LAIN-LAIN
29.1. Para Pihak setuju untuk mengesampingkan pasal 1266 dan
1267 KUH Perdata Indonesia sejauh pemutusan atau
pembatalan Kontrak secara sepihak membutuhkan perintah
pengadilan.
29.2. Jumlah hari akan dihitung berdasarkan hari kalender aktual
termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur resmi di Republik
Indonesia, dan jika ada hari tertentu yang jatuh pada hari Sabtu,
Minggu atau hari libur resmi, hari tersebut akan ditunda segera.
hari kerja berikutnya.
29.3. Tidak ada Pihak yang dianggap telah melepaskan hak apa pun
berdasarkan Kontrak, kecuali Pihak tersebut harus menyerahkan
kepada Pihak lainnya pelepasan tertulis yang ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang dari Pihak yang melepaskan
tersebut. Tidak ada penundaan atau kelalaian dalam
pelaksanaan kekuasaan atau pemulihan apa pun yang akan
ditafsirkan sebagai pengabaian setiap wanprestasi atau
persetujuan di terhadapnya
29.4. Ketidakabsahan, secara keseluruhan atau sebagian, dari salah
satu ketentuan Kontrak tidak akan mempengaruhi keabsahan
sisa Kontrak.
Page 11 of 12
 SERVICES

PT. BHUMI JATI POWER

GENERAL TERMS AND CONDITIONS / SYARAT DAN KETENTUAN UMUM

29.5. Nothing contained in the Contract shall be construed to create an
association, trust, partnership or joint venture or impose a trust
or partnership duty, obligation, or liability on or with regard to
either Party.
29.6. This General Terms and Conditions shall be made and executed
in 2 (two) copies, each copy of which shall have the same legal
power.
29.5. Tidak ada yang terkandung dalam Kontrak akan ditafsirkan untuk
menciptakan asosiasi, kepercayaan, kemitraan atau usaha
bersama atau memberikan tugas, kewajiban, atau tanggung
jawab perwalian atau kemitraan pada atau berkaitan dengan
salah satu Pihak.
29.6. Syarat dan Ketentuan Umum ini dibuat dan dijalankan dalam 2
(dua) salinan, yang masing-masing salinan memiliki kekuatan
hukum yang sama.

The Contractor agrees to supply the Services in accordance with this Kontraktor setuju untuk memasok Jasa sesuai dengan Syarat dan
General Terms and Conditions issued by PT. Bhumi Jepara Service Ketentuan Umum ini yang dikeluarkan oleh PT. Bhumi Jepara Service
from time to time. dari waktu ke waktu.

PT.

.
Name:
Title:
Date:

Page 12 of 12