27
TATA URUTAN PERUDANGAN RI
BERDASAR UU NO 12 TAHUN 2011
UUD NEGARA RI TAHUN 1945
KETETAPAN MPR
UU/PERPU REP. INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH
PERATURAN PRESIDEN
PERATURAN DAERAH
YURISPRUDENSI
PUTUSAN HAKIM YANG TELAH LALU DAN SUDAH
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YANG TETAP (
IN KRACHT VAN GEWIJSDE) DAN KEMUDIAN
DIGUNAKAN HAKIM LAIN UNTUK MEMUTUS
KASUS YANG SAMA.
BERKEKUATAN HUKUM TETAP = TERHADAP
PUTUSAN HAKIM TERSEBUT SUDAH TIDAK
DILAKUKAN UPAYA HUKUM LAGI
ALASAN HAKIM MENGGUNAKAN
YURISPRUDENSI
PERTIMBANGAN PRAKTIS
PERTIMBANGAN KESESUAIAN PNDAPAT
PERTIMBANGAN PSYCOLOGIS
APAKAH HAKIM WAJIB
MENGIKUTI PUTUSAN HAKIM DI
ATASNYA
SISTIM HUKUM INDNESIA TIDAK MENGANUT
PRINSIP STARE DECESIS SEHIGGA HAKIM BEBAS
UNTUK TIDAK MENGIKUTI HAKIM LAIN YANG
LEBIH TINGGI KEDUDUKANNYA
TRAKTAT/PERJANJIAN
PERJANJIAN YANG DIBUAT OLEH DUA NEGARA
ATAU LEBIH YANG MENGATUR SESUATU HAL
ALASAN UNDANG-UNDANG
WANITA YSG SUDAH MENIKAH ( DIHAPUS
DENGAN SEMA NO 3 TAHUN 1963)
PERWAKILAN
PERWALIAN (VOOGDIj)= UNTUK ANAK YANG
BELUM DEWASA ( PERKAWINAN ORTU SUDAH
PUTUS)
I. PEMINDAHTANGANAN
BENDA BERGERAK = PENYERAHAN
BENDA TIDAK BERGERAK= BALIKNAMA
II. AGUNAN
BENDA BERERAK = GADAI /PAND
II. BENDA TIDAK BERGERAK = HAK TANGGUNGAN/HIPOTIK
HAK DALAM HUKUM BENDA
BEZIT
DETENTIE
UNSUR WARIS
PEWARIS
AHLIWARIS
BARANG WARISAN
JENIS PRESTASI
MELAKUKAN SESUATU
MEMBERI SESUATU
BERPRESTASI SEBAGIAN
Psl1365 KUHPER
. Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan
membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan
orang yang menimbulkan kerugian itu karena
kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut.
UNDANG-UNDANG
PERJANJIAN
KONTRAK YANG TIMBUL DARI UNDANG-UNDANG ( PASAL
1352 KUHPER)
c.Perjanjian Persekutuan
d,Perjanjian Penghibahan
f.Perjanjian Perdamaian
SYARAT SAHNYA KONTRAK
PENGAGKUTAN
PASAR SAHAM
HAKI
HUKUM PERUSAHAAN
PERBEDAAN MAKELAR DAN KOMISIONER
FIRMA
COMANDITER VENOTSCHAAP (CV)
KOPERASI
Tertulis
Perwakilan
Membayar
Pembuktian Formil
TERTULIS
Bukti persangkaan
Bukti Pengakuan
Sumpah
HUKUM ACARA
PENDAFTARAN GUGATAN
PEMANGGILAN
PEMBUKAAN SIDANG
MEDIASI
JAWAB JINAWAB
PEMBUKTIAN
KESIMPULAN
PUTUSAN
PENDAFTARAN GUGATAN
TEMPAT PENDAFTARAN PS 118 HIR
PN YANG WILAYAH HUKUMNYA MELIPUTI TEMPAT KEDIAMAN
TERGUGAT
PN YANG WILAYAH HUKUMNYA MELIPUTI TEMPAT KEDIAMAN
SALAH SATU TERGUGAT
PN YANG WILAYAH HUKUMNYA MELIPUTI TEMPAT KEDIAMAN
DEBITUR UTAMA
PN YANG MELIPUTI TEMPAT KEDIAMAN PEGGUGAT JIKA TEMPAT
KEDIAMAN TERGUGAT TIDAK DIKETAHUI
PN YANG WILAYAH HUKUMNYA MELIPUTI TEMPAT BENDA TETAP
BERADA PABILA SENGKETA TENTANG BENDA TETAP /TAK
BERGERAK
PN YANG MILYAH HUKUMNYA MELIPUTI TEMPAT DOMISILI YANG
DIPILIH
NASEHAT DAN PERTOLONGAN (PS 119 HIR)
PENYIDIK
POLISI
PPNS=PENYIDIK PNS
PENUNTUTAN
tindakan penuntut umum untuk melimpahkan
perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dalam hal dan menurut cara yang
diatur dalam undang-undang ini dengan
permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh
hakim di sidang pengadilan.
AZAS LEGALITAS
APABILA
SEMUA BUKTI LENGKAP MAKA JAKSA
WAJIB MEMPROSES PERKARA TERSEBUT KE
PENGADILAN
AZAS OPPORTUNITAS
c. penahanan kota.
KEWENANGAN PENAHANAN
ACARA BIASA
ACARA SINGKAT (PEMBUKTIAN MUDAH)
ACARA CEPAT (
b. keterangan ahli;
c. surat;
d. petunjuk;
e. keterangan terdakwa.
SYARAT UNTUK PUTUSAN
PEMIDANAAN
PEMBEBASAN
PELEPASAN
PEMBEBASAN
A. Penetapan tertulis
B. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara
C. Berisi tindakan Hukum Tata usaha Negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
D. Bersifat konkret,individual,final
E. Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata
PENETAPAN TERTULIS
Asas Proporsionalitas
adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban Penyelenggara Negara
Asas Profesionalitas
adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode
etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Asas Akuntabilitas
adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat pertanggung
jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
PETITUM/TUNTUTAN
Terbatas hanya kepada tuntutan, agar
keputusan tata usaha negara yang
disengketakan itu dinyatakan batal atau
tidak sah, dengan atau tanpa disertai
tuntutan ganti rugi dan atau direhabilitasi
Ganti rugi
menurut Peraturan Pemerintah No 43 tahun
1991 adalah minimal sejumlah Rp 250.000,-
(dua ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) dan
maksimal sejumlah Rp 5.000.000 (Lima Juta
Rupiah).
Khusus untuk kompensasi akibat tidak dapat
terlaksananya putusan PTUN di bidang ke
pegawaian, nilainya ditentukan minimal Rp
100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) dan paling
banyak Rp 2000.000,- (Dua Juta Rupiah)
PERMOHONAN TAMBAHAN
Beracara secara Cuma-Cuma
Penangguhan/penundaan KTUN yang
disengketakan
Beracara secara cepat
Ciri peradilan cepat
Menurut Pasal 99 UU PTUN:
Diperiksa hakim tunggal;
Tenggang waktu untuk jawaban dan
pembuktian bagi kedua belah
pihakmasing-masing ditentukan tidak
melebihi 14 hari;
Tanpa melalui prosedur pemeriksaan
persiapan;
Tenggang Waktu Mengajukan
Gugatan (beroepstermijn)
TEORI PENERIMAAN
(ONTVANG THEORY)
TEORI PENGIRIMAN
(VERZEND THEORY)
TEORI PENGETAHUAN
Tempat Pengajuan Gugatan
Pasal 54 UU No 5 tahun 1986 sebagai berikut:
(1) Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada Pengadilan yang ber
wenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Tergugat.
(2) Apabila tergugat lebih dari satu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dan
berkedudukan tidak dalam satu daerah hukum pengadilan, gugatan diajukan ke
pada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan salah satu
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.
(3) Dalam hal tempat kedudukan tergugat tidak berada dalam daerah hukum peng
adilan tempat kediaman penggugat, maka gugatan dapat diajukan ke pengadilan
yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman penggugat untuk selanjutnya
diteruskan kepada Pengadilan yang bersangkutan.
(4) Dalam hal - hal tertentu sesuai dengan sifat sengketa Tata Usaha Negara yang
bersangkutan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah, gugatan dapat diajukan
kepada Pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat ke
diaman penggugat.
(5) Apabila penggugat dan tergugat berkedudukan atau berada di luar negeri, gugat
an diajukan kepada Pengadilan di Jakarta.
(6) Apabila tergugat berkedudukan di dalam negeri dan penggugat di luar negeri, gugat
an diajukan kepada pengadilan di tempat kedudukan tergugat.
RAPAT
PERMUSYAWARATAN
RAPAT PERMUSYAWARATAN
PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
DILAKUKAN OLEH KETUA PTUN
DASAR HUKUMNYA PASAL 62 UU
NO 5 TH 1986
Rapat Permusyawaratan
3. Hakim dapat meminta penjelasan kepada Badan atau pejabat Tata Usaha
negara yang bersangkutan, selain meminta penjelasan Hakim dapat
memberikan bantuan kepada Penggugat untuk mendapatkan bukti-bukti
yang diperlukan, terutama apabila bukti-bukti tersebut justru ada pada
Tergugat.
Hakim dapat melakukan pengumpulan data atau
keterangan yang bersumber dari :
1. Pembacaan gugatan
2. Jawaban tergugat terhadap gugatan P
3. Replik Penggugat atas jawaban T
4. Duplik Tergugat atas Replik P
5. Pembuktian
6. Kesimpulan
7. Putusan
PEMBUKTIAN
PEMBUKTIAN
PRINSIP PEMBUKTIAN
1. MENCARI KEBENARAN MATERIIL
2. BEBAN PEMBUKTIAN KEPADA PIHAK
YANG PALING MUNGKIN
MEMBUKTIKAN
3. PRESUMPTIO IUSTAE CAUSA
4. BEBAS TERBATAS
Pasal 107
Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian
beserta penilaian pembuktian, dan untuk sahnya pembuktian diperlukan
sekurang-kurangnya dua alat bukti berdasarkan keyakinan Hakim.
Pembuktian
a. Gugatan Ditolak
b. Gugatan Dikabulkan
c. Gugatan Tidak diterima
d. Gugatan Gugur
Gugatan Ditolak
IMUNITAS DOMISILI
TAK BOLEH DIMASUKI TANPA IJIN DUTA
HAK ASSYLUM, ATAU HAK SUAKA
IMUNITAS KORESPONDENSI
KONSULER
SOSIAL EKONOMI DAN KEBUDAYAAN
TIDAK PUNYA SURAT KEPERCAYAAN
TIDAK PUNYA HAK
EKSTRATERITORIAL KECUALI UNTUK
SURAT DAN KANTORNYA
BEBAS DARI TUNTUTAN PIDANA DAN
PERDATA SEBATAS TUGASNYA SAJA
ATASE
TINGKAT PERWAKILAN PALING
RENDAH
JENISNYA
DIKIRIM OLEH KEMENLU
DIKIRIM OLEH KEMETERIAN LAINNYA
HUKUM PERDATA
INTERNSIONAL
PENGERTIAN
SEKUMPULAN PERATURAN
MENGATURPERATURAN APA YANG
BERLAKU DAN PERATURAN MANA
YANG YANG BERLAKU MENGENAI HUB
HK YANG DIBUAT DUA PIHAK YANG
TUNDUK PADA HUKUM YANG
BERBEDA
JENIS
PERATURAN PETUNJUK
PERATURAN ASLI (LEX`ORIGINIS)
PERATURAN PETUNJUK
MENUJUK HUKUM NEGARA MANA
YANG DIBERLAKUKAN
PASAL 16 AB ( STATUTA PERSONIL)
LEX ORIGINIS
PASAL 17 AB (STATUTA REIL)
PASAL 18 AB (STATUTA MIXTA)
PERATURAN ASLI
PERATURAN YANG MEMBERIKAN
PENYELESAIAN SENDIRI
TRAKTAT WARSWA 12-10-1939 TENTANG
PENGAGUKTAN UDARA
TRAKTAT GENEWA 7-6- 1930 TENTANG
WESEL
TRKTAT GENEWA 19-3-1931 TETANG
CHEQUE
PERADILAN
Sejarah Peradilan
Jaman Penjajahan Hindia Belanda
Jaman Penjajahan Jepang
Jaman Indonesia Merdeka
Jaman Penjajahan Hindia
Belanda
Peradilan Gubernemen
Peradilan Pribumi
Peradilan Swapraja
Peradilan Agama
Peradilan Desa
Jaman Penjajahan Jepang
UU No 14 tahun 1942 melenjutkan peradilan
yang sudah ada dan menghapuskan
beberapa jenis peradilan
Pengadilan Kawedanan (Gun Hooin)
Pengadilan Kabupaten (Ken Hooin)
Pengadilan Keolisian ( Keizei Hooin)
Pengadilan Negeri (Tihoo Hooin)
UU No 24 tahun 1942
Mengatur kembali peradolan sipil
disamping yang sudah diatur dalam UU
No 14 tahun 1942 ditambah 2 (dua) buah
pengadilan yakni:
Pengadilan Tinggi (Kootoo Hooin)
Mahkamah Agung (saikoo Hooin)
Dgn Osamu serei 1944 no 2
dihapuskanlah dualisme peradilan
Jaman Indonesia Merdeka
UU No 19 tahun 1948
Pengadilan Negeri
Pengadilan Tinggi
Mahkamah Agung
APATRIDE
BIPATRIDE
PEMERINTAHAN YANG
BERDAULAT
SISTEM PRESIDENTIIL
LEMBAGA TINGGI NEGARA
PRESIDEN
DPR
MPR
BPK
DPD
MA
MK
AUXILARRY BODIES
LEMBAGA TAMBAHAN
KOMISI JUDISIAL
KPK
KOMISI KEJAKSAAN
WILAYAH
DARATAN :EKS HINDIA BELANDA
LAUTAN ( UU NO 4 TAHUN 1960
UDARA (TRAKTAT PARIS 1919)