NIM: 031049345
NOMOR 1
1. Hukum Pidana Objektif (Jus Poenale), adalah seluruh peraturan yang memuat
larangan-larangan atau keharusan-keharusan, dimana terhadap pelanggar
peraturan tersebut diancam dengan pidana.
2. Hukum Pidana Subjektif (Jus Poeniendi), adalah seluruh peraturan yang memuat
hak negara untuk mempidana seseorang yang melakukan tindak pidana. Hak
negara untuk mempidana itu terdiri dari: (a) Hak untuk mengancam perbuatan
dengan pidana; (b) Hak untuk menjatuhkan pidana. Hak ini juga terletak pada
alat negara yang berwenang, yaitu hakim; (c) Hak untuk melaksanakan pidana.
Hak ini juga terletak pada alat negara yang berwenang, yaitu jaksa.
Hukum pidana subjektif atau hak negara untuk mempidana harus berdasarkan hukum
pidana objektif, hal ini karena hak negara untuk mempidana itu baru ada setalah dalam
hukum pidana objektif ditentukan perbuatan-perbuatan yang diancam pidana.
1. Hukum Pidana Materiil atau Hukum Pidana Substantif, adalah seluruh peraturan
yang memuat perumusan (a) Perbuatan-perbuatan yang dapat diancam pidana.
Misalnya Pasal 338 KUHP (pembunuhan); (b) Siapakah yang dapat dipidana,
atau dengan kata lain mengatur pertanggungjawaban terhadap hukum pidana;
dan (c) Pidana apakah yang dapat dijatuhkan terhadap seseorang yang
melakukan tindak pidana atau hukum Penintensier yang dimuat dalam KUHP,
KUHP Militer dan lainnya.
2. Hukum Pidana Formal atau Hukum Pidana Ajektif (Hukum Acara Pidana), adalah
seluruh peraturan yang memuat cara-cara negara menggunakan haknya untuk
melaksanakan pidana. Dimuat dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) yaitu Undang-Undang No. 8 Tahun 1981
1. Hukum pidana nasional adalah hukum pidana yang dibuat oleh pemerintah pusat
dan berlaku pada seluruh wilayah negara.
2. Hukum pidana lokal adalah hukum pidana yang dibuat oleh pemerintah daerah
provinsi atau kabupaten/kota yang hanya berlaku pada daerah tersebut.
1. Hukum pidana bagian umum (algemene deel) adalah hukum pidana yang
memuat asas-asas umum (algemene leerstrukken) dan dimuat dalam Buku I
KUHP.
2. Hukum pidana bagian khusus (bijzonder deel) adalah hukum pidana yang
memuat masalah kejahatan-kejahatan dan pelanggaran-pelanggaran baik yang
telah maupun yang belum dikodifikasikan.
1. Hukum pidana tertulis adalah hukum pidana yang terdapat dalam KUHP dan
KUHAP yang merupakan kodifikasi hukum pidana materiil atau hukum pidana
substantif dan hukum pidana formal atau hukum acara pidana
2. Hukum pidana tidak tertulis adalah hukum pidana adat, yang berdasarkan Pasal
5 ayat (3) Undang-undang No. 1 Drt Tahun 1951 (Lembaran Negara 1951 No. 9)
masih berlaku di bekas daerah swapraja dan bekas pengadilan adat.
NOMOR 2
NOMOR 3
Tujuan Pidana
a. Pembalasan, terhadap