PIDANA
CHRISFIAN ( 2174201068 )
JEFRI HEPPY NIASMAN ( 2174201029 )
NANDA RADIAH HARAHAP ( 2174201020 )
RINDI ANTIKA ( 2174201088 )
SHINTA MARSELINA ( 2174201055 )
A. Pembagian Hukum Pidana Secara Umum
2. Berdasarkan bentuknya :
• Hukum Pidana tertulis, ada dua bentuk yaitu :
-Hukum Pidana dikodifikasikan; Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan
-Hukum Pidana yang tidak dikodifikasikan (tindak pidana khusus yang diatur dalam undang-undang tersendiri
seperti UU Tindak pidana Ekonomi, UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU Tindak Pidana Pencegahan dan
Pemberantasan Pencucian Uang, UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dan sebaginya).
• Hukum Pidana tidak tertulis (Hukum Pidana Adat) adalah hukum yang berlaku hanya untuk masayarakat-
masyarakat tertentu. Dasar hukum keberlakuannya pada jaman Hindia belanda adalah Pasal 131 IS (indische
staatregeling) atau AB (Alegemene Bepalingen van Wetgeving). Jaman UUDS Pasal 32, 43 ayat (4) Pasal 104 ayat
(1), Pasal 14, Pasal, Pasal 13, Pasal 16 ayat (2).UU No. No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dalam
Pasal 5 ayat (1), UU darurat No. 1 tahun 1951 dalam Pasal 5 ayat (3 sub b).
KESIMPULAN
hukum pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang menentukan perbuatan apa yang
dilarang dan termasuk ke dalam tindak pidana, serta menentukan hukuman apa yang dapat
dijatuhkan terhadap yang melakukannya. Hukum pidana juga terbagi atas Hukum pidana materil dan
hukum pidana formil. Hukum pidana materiil adalah aturan hukum yang memuat tindakan pidana ,
faktor pembentukan hukum materiil yang dibentuk atas dasar faktor kemasyarakatan dan faktor idiil.
Pertama di pengaruhi oleh faktor idiil yang berpatokan pada keadilan yang harus ditaati oleh
masyarakat. Sebenarnya tidak hanya masyarakat, tetapi juga pembentuk UU itu sendiri. Kedua, yang
dipengaruhi oleh faktor kemasyarakatan. Sedangkan Hukum pidana formil adalah hukum yang
digunakan sebagai dasar para penegak hukum. sumber hukum formil selain undang-undang, yaitu
kebiasaan, traktat yang biasannya digunakan untuk perjanjian internasional, ada pula doktrin dan
putusan hakim. Jadi kelima sumber hukum formil tersebut yang dapat dijadikan acuan.
pembagian hukum pidana, dibagi menjadi berikut 1. hukum pidana objektif 2. hukum pidana
subjektif 3. Hukum pidana umum 4. Hukum pidana khusus