Anda di halaman 1dari 7

HUKUM PIDANA

TUGAS 1

Disusun oleh :

DEWO MARDIANSYACH NIM : 021722832

PROGAM STUDI ILMU HUKUM


KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
Tugas 1
1. Jelaskan Definisi dan pembagian hukum pidana !
2. Jelaskan Definisi, Objek dan tujuan ilmu hukum pidana !
3. Jelaskan Tugas, Tujuan dan Fungsi Hukum Pidana !
4. Jelaskan Tujuan Pidana !

Jawaban :
1. Jelaskan Definisi dan pembagian hukum pidana !
Hukum pidana adalah hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan apa yang dilarang dan
memberikan pidana kepada siapa yang melanggarnya, serta mengatur bagaimana cara-
cara mengajukan perkara-perkara ke muka pengadilan

Berikut adalah pembagian Hukum Pidana menurut Ilmu Hukum Pidana:


A) Hukum Pidana Objektif dan Hukum Pidana Objektif

1. Hukum Pidana Objektif (Jus Poenale), adalah seluruh peraturan yang memuat
larangan-larangan atau keharusan-keharusan, dimana terhadap pelanggar
peraturan tersebut diancam dengan pidana.
2. Hukum Pidana Subjektif (Jus Poeniendi), adalah seluruh peraturan yang memuat
hak negara untuk mempidana seseorang yang melakukan tindak pidana. Hak
negara untuk mempidana itu terdiri dari: (a) Hak untuk mengancam perbuatan
dengan pidana; (b) Hak untuk menjatuhkan pidana. Hak ini juga terletak pada alat
negara yang berwenang, yaitu hakim; (c) Hak untuk melaksanakan pidana. Hak
ini juga terletak pada alat negara yang berwenang, yaitu jaksa.

Hukum pidana subjektif atau hak negara untuk mempidana harus berdasarkan hukum
pidana objektif, hal ini karena hak negara untuk mempidana itu baru ada setalah dalam
hukum pidana objektif ditentukan perbuatan-perbuatan yang diancam pidana.

B) Hukum Pidana Materiil dan Hukum Pidana Formal

1. Hukum Pidana Materiil atau Hukum Pidana Substantif, adalah seluruh peraturan
yang memuat perumusan (a) Perbuatan-perbuatan yang dapat diancam pidana.
Misalnya Pasal 338 KUHP (pembunuhan); (b) Siapakah yang dapat dipidana, atau
dengan kata lain mengatur pertanggungjawaban terhadap hukum pidana; dan (c)
Pidana apakah yang dapat dijatuhkan terhadap seseorang yang melakukan tindak

2
pidana atau hukum Penintensier yang dimuat dalam KUHP, KUHP Militer dan
lainnya.
2. Hukum Pidana Formal atau Hukum Pidana Ajektif (Hukum Acara Pidana), adalah
seluruh peraturan yang memuat cara-cara negara menggunakan haknya untuk
melaksanakan pidana. Dimuat dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP) yaitu Undang-Undang No. 8 Tahun 1981

C) Hukum Pidana Umum dan Hukum Pidana Khusus

1. Hukum Pidana Umum (Algemene Strafrecht/Jus Commune), adalah hukum pidana


yang berlaku umum atau yang berlaku bagi semua orang. Hukum pidana umum
dimuat dalam KUHP
2. Hukum Pidana Khusus (Bijzonder Strafrecht/Jus Speciale), adalah hukum pidana
yang berlaku khusus bagi golongan orang-orang tertentu atau yang memuat
perkara-perkara pidana tertentu, seperti tindak pidana ekonomi. tindak pidana
subversi, tindak pidana korupsi, tindak pidana narkotika, dan lain-lain.

Hubungan hukum pidana umum dan hukum pidana khusus adalah bahwa ketentuan
hukum pidana umum itu tetap berlaku di samping ketentuan hukum pidana khusus
sebagai hukum pelengkap.

D) Hukum Pidana Nasional dan Hukum Pidana Lokal

1. Hukum pidana nasional adalah hukum pidana yang dibuat oleh pemerintah pusat
dan berlaku pada seluruh wilayah negara.
2. Hukum pidana lokal adalah hukum pidana yang dibuat oleh pemerintah daerah
provinsi atau kabupaten/kota yang hanya berlaku pada daerah tersebut.

E) Hukum Pidana yang Dikodifikasikan dan Hukum Pidana yang Tidak


dikodifikasikan

1. Hukum pidana yang dikodifikasikan (gecodificeerd), adalah hukum pidana yang


telah dikumpulkan dan dibukukan atau dikitabkan seperti KUHP dan KUHP
Militer.

3
2. Hukum pidana yang tidak dikodifikasikan (niet gecodificeerd) adalah hukum
pidana yang tidak dikumpulkan, melainkan tersebar dalam undang-undang atau
peraturan-peraturan yang bersifat khusus.

F) Hukum Pidana Bagian Umum dan Hukum Pidana Bagian Khusus

1. Hukum pidana bagian umum (algemene deel) adalah hukum pidana yang memuat
asas-asas umum (algemene leerstrukken) dan dimuat dalam Buku I KUHP.
2. Hukum pidana bagian khusus (bijzonder deel) adalah hukum pidana yang memuat
masalah kejahatan-kejahatan dan pelanggaran-pelanggaran baik yang telah
maupun yang belum dikodifikasikan.

G) Hukum Pidana Tertulis dan Hukum Pidana Tidak Tertulis

1. Hukum pidana tertulis adalah hukum pidana yang terdapat dalam KUHP dan
KUHAP yang merupakan kodifikasi hukum pidana materiil atau hukum pidana
substantif  dan hukum pidana formal atau hukum acara pidana
2. Hukum pidana tidak tertulis adalah hukum pidana adat, yang berdasarkan Pasal 5
ayat (3) Undang-undang No. 1 Drt Tahun 1951 (Lembaran Negara 1951 No. 9)
masih berlaku di bekas daerah swapraja dan bekas pengadilan adat.

H) Hukum Pidana Nasional dan Hukum Pidana Internasional

a. Hukum pidana nasional adalah hukum pidana yang memuat ketentuan-ketentuan yang
berasal dari negara itu sendiri.
b. Hukum pidana internasional adalah juga hukum pidana nasional, tetapi memuat
ketentuan-ketentuan yang berasal dari dunia internasional. Misalnya: (1) Ketentuan-
ketentuan yang mengandung asas universalitas atau hukum pidana dunia (wereld
strafrecht) yaitu pada pasal 4 butir 2 dan 4 KUHP; (2) Perjanjian antar negara
(tractaat), yaitu perjanjian ekstradisi atau penyerahan (uitleverings tractaat); dan (3)
Ketentuan-ketentuan tentang pembajakan pesawat udara yang merupakan ketentuan-
ketentuan hukum pidana internasional yang semula tidak langsung berlaku di
Indonesia, akan tetapi melalui Undang-undang No. 4 Tahun 1976 barulah berlaku di
Indonesia seperti ketentuan-ketentuan pasal 479 i, Pasal 479 j, Pasal 479 k, dan Pasal
479 l KUHP.

4
2. Jelaskan Definisi, Objek dan tujuan ilmu hukum pidana !
Ilmu hukum pidana yaitu bagian dari ilmu pengetahuan tentang hukum  yang
khusus mempelajari tentang hukum.

Objek ilmu hukum pidana adalah seluruh ketentuan-ketentuan hukum pidana yang
berlaku dinegara Indonesia. Hukum yang berlaku diindonesia adalah hukum positif
dan hukum pidana yang berlaku diindonesia adalah hukum pidana posotif yang ada di
indonesia.

Tujuan Ilmu Hukum pidana

A. Untuk menakut-nakuti setiap orang jangan sampai melakukan perbuatan yang


tidak baik (aliran klasik)

B. Untuk mendidik orang yang telah pernah melakukan perbuatan tidak baik menjadi
baik dan dapat diterima kembali dalam kehidupan lingkungan  (aliran modern).

Menurut aliran klasik tujuan hukum pidana untuk melindungi individu dari
kekuasaan penguasa atau negara. Sebaliknya menurut aliran modern mengajarkan
tujuan hukum pidana untuk melindungi masyarakat terhadap kejahatan, dengan
demikian hukum pidana harus memeperhatikan kejahatan dan keadaan penjahat, maka
aliran ini mendapat pengaruh dari perkembangan kriminologi.

Vos memandang perlu adanya aliran ketiga, yang merupakan kompromi aliran
klasik dan aliran modern. Dalam rancangan KUHP juli tahun 2006, tujuan pemidanaan
ditentukan dalam pasal 51, yaitu: pemidanaan bertujuan:

a) Mencegah dilakukannya tindak pidana dengan menegakkan norma hukum demi


pengayoman masyarakat,
b) Memasyarakatkan terpidana dengan mengadakan pembinaan sehingga menjadi
orang yang baik dan berguna,
c) Menyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh tindak pidana, memulihkan
keseimbangan, dan mendatangkan rasa damai dalam masyarakat,
d) Membebaskan rasa bersalah pada terpidana.

5
4. Jelaskan Tugas, Tujuan dan Fungsi Hukum Pidana !
Tugas Hukum Pidana

Hukum pidana ialah hukum yang mengatur suatu pelanggaran terhadap undang-undang
yang telah ditetapkan,suatu pelanggaran dan suatu kejahatan terhadap suatu
kepentingan umum dan suatu kepentingan individu, dan barang siapa yang memperbuat
yang dilarang dalam suatu hukum pidana akan diancam dengan sanksi pidana yang
telah ditentukan apa yang diperbuat oleh sih pelanggar tersebut. Hukum pidana juga
merupakan hukum yang menjaga suatu stabilitas dan suatu lembaga moral yang
memiliki peran merehabilitasi para pelaku pidana.

Tujuan Hukum Pidana

 Untuk melindungi suatu kepentingan orang atau perseorangan (hak asasi


manusia) untuk melindungi kepentingan suatu masyarakat dan negara dengan
suatu perimbangan yang serasi dari suatu tindakan yang tercela/kejahatan di
satu pihak dari tindak-tindakan perbuatan yang melanggar yang merugiakan
dilain pihak.
 Untuk membuat orang yang ingin melakukan kejahatan atau perbuatan yang
tidak baik akan menjadi takut untuk melakukan perbuatan tersebut.

 Untuk mendidik seseorang yang melakukan perbuatan yang melanggar agar


tidak melakukan lagi, dan agar diterima kembali dilingkungan masyarakat.

 Mencegah akan terjadinya gejala-gejala sosial yang tidak sehat atau yang
melakukan perbuatan yang dilanggar, dan hukuman untuk orang yang sudah
terlanjur berbuat tidak baik.

Fungsi Hukum Pidana

1. Secara umum

Fungsi hukum pidana secara umum yaitu fungsi hukum pidana sama saja dengan fungsi
hukum-hukum lain pada umumnya karena untuk mengatur hidup dalam
kemasyarakatan atau menyelenggarakan suatu tata dalam masyarakat.

2. Secara khusus

Fungsi hukum secara khusus nya yaitu untuk melindungi suatu kepentingan hukum
terhadap perbuatan-perbuatan yang melanggar dengan suatu sanksi atau hukuman yang
6
berupa pidana yang telah ditetapkan Undang-Undang yang telah ditetapkan dan yang
sifatnya lebih tajam dari pada hukum-hukum lain nya atau untuk memberikan aturan-
aturan untuk melindungi yang pihak yang telah dirugikan..

5. Jelaskan Tujuan Pidana !


a) Pembalasan, terhadap :
1) Subyek, kesalahan si pelaku
2) Obyek, perbuatan pelaku
b) Preventif (pencegahan), untuk mempertahankan ketertiban masyarakat
 umum (generale preventie), pencegahan terhadap masyarakat agar tidak
melanggar ketertiban dengan cara memenjarakan agar takut. Menurut
Anselm von Feuerbach, Psychologische zwang, pidana membuat
menimbulkan paksaan atau tekanan psikologis adanya ancaman yang berat
 khusus (speciale preventie), pencegahan agar si penjahat tidak mengulangi
kejahatan
c) Respresif (medidik) atau perbaikan (verbetering), mendidik seseorang yang
pernah melakukan perbuatan tidak baik menjadi baik dan dapat diterima kembali
dalam kehidupan bermasyarakat.
d) Tidak berdaya (onschadelijk), penjahat yang tidak dapat diperbaiki lagi maka
pidananya dapat bertujuan untuk menyingkirkan
e) Memperbaiki kerugian masyarakat, pidana untuk memperbaiki kerugian
masyarakat pada masa yang lalu sebagai akibat perbuatan jahat.
f) Gabungan, pidana membuat pembalasan dan mempertahankan ketertiban. 
Tujuan Pidana (Menurut literatur Inggris R3D) :
-   Reformation, yaitu memperbaiki atau merehabilitasi penjahat menjadi orang baik dan
berguna bagi masyarakat. Namun ini tidak menjamin karena masih banyak juga
residivis. 
-   Restraint, yaitu mengasingkan pelanggar dari masyarakat sehingga timbul rasa aman
masyarakat
-   Retribution, yaitu pembalasan terhadap pelanggar karena telah melakukan kejahatan 
-   Deterrence, yaitu menjera atau mencegah sehingga baik terdakwa sebagai individual
maupun orang lain yang potensi menjadi penjahat akan jera atau takut untuk
melakukankejahatan, melihat pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa

Sumber : Buku HKUM4203-Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai