Anda di halaman 1dari 27

PENGAWASAN PERIZINAN

BERUSAHA BERBASIS RISIKO

DPMPTSP Prov. Sumsel


Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan PM
H. Eko Agusrianto, ST, MM
PEMERINTAH PUSAT (KEMENVES/BKPMRI)
-PM LINTAS PROVINSI
-PM SDA TDK TERBARUKAN, RISIKO KERUSAKAN LINGKUNGAN TINGGI
-PM INDUSTRI YG PRIORITAS TINGGI SKALA NASIONAL
-PM FUNGSI PEMERSATU ANTAR WILAYAH LINTAS PROVINSI
-PM TERKAIT STRATEGI HANKAM NASIONAL
-PMA
-PM URUSAN PEMERINTAH PUSAT SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PEMERINTAH PROVINSI (DPMPTSP PROV)
-PMDN LINTAS KAB/KOTA
-PMDN YG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI SESUAI KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
-PMA (Dekonsentrasi)

PEMERINTAH KAB/KOTA (DPMPTSP KAB/KOTA)


-YG RUANG LINGKUP KEGIATANNYA DI DAERAH KAB/KOTA

Pasal 44 ayat (1) Peraturan Kmenves BKPM RI No.5 Th 2021


Kegiatan Inspeksi Lapangan dilakukan sesuai kewenangannya
secara terintegrasi dan terkoordinasi
PRINSIP DASAR PENGAWASAN PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RISIKO

TRUST BUT TERKOORDINASI,


KONSEP BARU
VERIFY TERINTEGRASI,
EFISIEN
Kemudahan penerbitan perizinan Dalam sistem OSS RBA, terdapat Dalam rangka memberikan
berusaha dan mengedepankan subsistem pengawasan yang akan kepastian dan kenyamanan
pengawasan kepatuhan terhadap menghasilkan profil kepatuhan bagi pelaku usaha
ketentuan pelaku usaha.
DASAR HUKUM, OBJEK DAN PELAKSANA
PENGAWASAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO – SISTEM OSS

DASAR HUKUM
• Amanat UUCK No 11 OBJEK PENGAWASAN
Tahun 2020 PELAKSANA
• Amanat PP 5 Tahun 2021 • Standar dan/atau kewajiban pelaksanaan
ttg Penyelenggaraan • Pemerintah Pusat
kegiatan usaha
Perizinanan Berusaha • Pemerintah Daerah
• Perkembangan realisasi penanaman modal
Berbasis Risiko • Administrator KEK
serta pemberian fasilitas, insentif dan
• Peraturan • Badan Pengusahaan
kemudahan untuk penanaman modal
Kemenves/BKPMRI No. 5 KPBPB
dan/atau kewajiban kemitraan
Th. 2021 ttg Pedoman dan
Tata Cara Pengawasan
Perizinan Berusaha Harus memiliki kompetensi
Berbasis Risiko
OSS RBA
SUB-SISTEM SUB-SISTEM SUB-SISTEM
INFORMASI PERIZINAN BERUSAHA PENGAWASAN

Mengawasi 34 Provinsi, Sumsel 17 Kabupaten/Kota,


Semua Pelaku Usaha Sesuai Kewenangan
PELAKSANAAN PENGAWASAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA

KEMENTERIAN/ BKPM, DPMPTSP PROVINSI, DPMPTSP


KABUPATEN/KOTA, ADMINISTRATOR
LEMBAGA/
KEK, BADAN PENGUSAHAAN KPBPB
PEMERINTAH DAERAH SESUAI KEWENANGANNYA

pengawasan terhadap DATA SHARING ATAS


HASIL PENGAWASAN
perkembangan realisasi penanaman
standar dan/atau modal serta pemberian fasilitas,
pada OSS RBA
kewajiban pelaksanaan insentif dan kemudahan untuk
kegiatan usaha penanaman modal

KOORDINATOR PENGAWASAN
(BKPM, DPMPTSP PROVINSI. DPMPTSP KAB/KOTA, ADMINISTRATOR KEK, BP KPBPB)
dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi
JENIS PENGAWASAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
RUTIN INSIDENTAL
Terencana dan Terjadwal Sewaktu-waktu tanpa
pemberitahuan
• Laporan Berkala (LKPM)
Inspeksi Lapangan
• Inspeksi Lapangan
Berdasarkan PP No 5 Th 2021,
Peraturan Kemenves/BKPM RI No.5 Th.2021
ELEMEN SUBSISTEM PENGAWASAN
1 Perencanaan inspeksi lapangan tahunan

2 Data profil awal dan informasi pelaku usaha

3 Laporan berkala dari pelaku usaha (LKPM)

4 Tindakan administratif atas dasar permohonan Pelaku Usaha


atau putusan pengadilan

5 Penilaian kepatuhan pelaksanaan perizinan berusaha

Pengaduan terhadap pelaku usaha dan pelaksana pengawasan


6
serta tindak lanjutnya

7 Pembinaan dan sanksi


PROSES BISNIS SUB SISTEM PENGAWASAN

Prioritas Pengawasan

1. Perizinan Berusaha
2. Pemenuhan
persyaratan dasar
3. Nilai rencana investasi
dan perkembangan
realisasi penanaman
modal, dan/atau
4. Kriteria prioritas
lainnya

*SSU: Sertifikat Standar Usaha


Persyaratan dasar: Kesesuaian Pemanfaatan Ruang, Persetujuan Lingkungan, Persetujuan Bangunan Gedung, dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
MENU PENGAWASAN PERIZINAN BERUSAHA
PENGADUAN
PENGAWASAN D • Pengaduan Pelaksanaan Perizinan Berusaha
A • Pengawasan Rutin
- Inspeksi Lapangan
• Pengaduan Pelaksanaan Kegiatan Usaha
• Pengaduan Kegiatan Pengawasan
- Laporan Pelaku Usaha
SANKSI
• Pengawasan Insidental
• Jadwal Inspeksi Lapangan
E Berdasarkan inisiasi dari Koordinator/ Usulan
K/L/D
• Peringatan • Pembekuan
PENCABUTAN PERIZINAN BERUSAHA • Pembatasan • Pencabutan
B • Likuidasi Permohonan Pelaku Usaha
• Non Likuidasi LAPORAN
- Permohonan Pelaku Usaha
- Putusan Pengadilan F • Laporan kegiatan penanaman modal
• Laporan kantorperwakilan
• Laporan realisasi impor
PEMBATALAN PERIZINAN BERUSAHA
C • Sertifikat Standar PROFIL PELAKU USAHA
• Izin
G
1 Perencanaan Inspeksi Lapangan Tahunan
K/L/D dilarang melakukan
BKPM, DPMPTSP provinsi, DPMPTSP inspeksi lapangan rutin di luar
kabupaten/kota, administrator KEK, dan badan rencana inspeksi lapangan
pengusahaan KPBPB menyusun kompilasi daftar tahunan
nama pelaku usaha yang diusulkan untuk
dilakukan inspeksi lapangan tahunan SISTEM OSS
BKPM, DPMPTSP PROVINSI,
DPMPTSP KAB/KOTA,
BKPM, DPMPTSP PROVINSI, KEMENTERIAN/LEMBAGA ADMINISTRATOR KEK, BADAN Menotifikasi K/L
DPMPTSP KAB/KOTA, / DAERAH PROVINSI, PENGUSAHAAN KPBPB rencana inspeksi
ADMINISTRATOR KEK, BADAN PEMERINTAH DAERAH lapangan yang telah
PENGUSAHAAN KPBPB KABUPATEN/KOTA ditetapkan pada awal
Memperbarui rencana tahun berjalan
Mengusulkan tambahan dan inspeksi lapangan tahunan pelaksanaan inspeksi
Penyusunan rencana inspeksi penyesuaian Pelaku Usaha pada database lapangan
lapangan tahunan ke dalam dan lokasi yang akan diawasi pengawasan pada Sistem
Sistem OSS ke dalam rencana inspeksi OSS berdasarkan usulan
lapangan kementerian/lembaga

Minggu Ke-4 Minggu Ke-2 Minggu Ke-4 Awal


November Desember Desember Januari
1 Perencanaan Inspeksi Lapangan Tahunan (lanjutan)
PEMILIHAN PELAKU Skala Prioritas 1. Perizinan Berusaha
USAHA DALAM
PERENCANAAN Pelaku Usaha 2. nilai rencana Penanaman Modal
INSPEKSI LAPANGAN (Tahap Persiapan 3. pemenuhan persyaratan dasar Perizinan
TAHUNAN Atau Tahap Berusaha
Operasional 4. perkembangan realisasi Penanaman
Dan/Atau Tahap Modal; dan/atau
Komersial) 5. kriteria prioritas lainnya

• Dalam hal hasil inspeksi lapangan telah dilakukan selama 2


(dua) tahun berturut-turut dan Pelaku Usaha belum dinilai
patuh atau mendapatkan nilai kepatuhan baik/kurang baik,
maka K/L/D menindaklanjuti dengan mengevaluasi Perizinan
Berusaha atas kegiatan usaha tersebut
Dalam hal hasil inspeksi lapangan, Pelaku usaha
• K/L/D dapat mengusulkan melalui sistem OSS untuk
dinyatakan patuh, maka Sistem OSS dapat
mengeluarkannya dari daftar rencana inspeksi lapangan
mengeluarkan dari daftar prioritas rencana
tahunan berikutnya.
inspeksi lapangan tahunan berikutnya.
2 Pelaksanaan Pengawasan
• Data profil awal dan informasi pelaku usaha yang terdapat di OSS
• Surat tugas pelaksana inspeksi lapangan
• Surat pemberitahuan kunjungan
• Daftar pertanyaan bagi pelaku usaha terkait pemenuhan standar
pelaksanaan kegiatan usaha dan kewajiban
• Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
• Perangkatkerja lain yang diperlukan dalampelaksanaan pengawasan

3 Laporan Berkala Pelaku Usaha


a. Laporan kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi,
SINGLE SIGN ON
pemerintah daerah kabupaten/kota, administrator KEK, dan badan
(SSO)
pengusahaan KPBPB.

b. Laporan data perkembangan kegiatan usaha dalam bentuk LKPM kepada


BKPM, DPMPTSP provinsi, DPMPTSP kabupaten/kota, administrator KEK,
dan badan pengusahaan KPBPB.
4 Penilaian Kepatuhan Pelaku Usaha

Dari indikator pemenuhan persyaratan dan/atau


Kepatuhan
kewajiban perizinan berusaha PROFIL PELAKU USAHA
Teknis

• indikator pemenuhan rasio realisasi Penanaman


Modal,
Kepatuhan • pemenuhan penyampaian laporan berkala,
Administratif • penyerapan tenaga kerja Indonesia,
• kewajiban kemitraan dengan koperasi dan
usaha mikro, kecil dan menengah,
• pemanfaatan fasilitas dan insentif serta
• dukungan terhadap pemerataan ekonomi
PROFIL PELAKU USAHA
DATA LEGALITAS
Informasi dan data terkait pelaku usaha
(Nama Pelaku Usaha, Alamat, NPWP, Status Penanaman
Modal (PMA/PMDN), Data Permodalan, Susunan Pemegang
Saham, Maksud dan Tujuan)

DATA KEGIATAN USAHA


Bidang Usaha, Lokasi Usaha, Produk/Jasa yang dihasilkan,
Kapasitas Produksi/Jasa, Nilai Investasi, Tenaga Kerja, Jumlah
Bangunan, Perizinan Berusaha dan/atau Fasilitas Penanaman
DATA SHARING Modal

DATA KEPATUHAN
TINGKAT SKOR INTENSITAS
Kriteria kepatuhan pelaku usaha KEPATUHAN RISIKO PENGAWASAN
1. Baik sekali BAIK Intensitas Inspeksi Lapangan
> 70
2. Baik SEKALI Kepatuhan Tinggi
Intensitas Inspeksi
3. Kurang baik BAIK 30 - 70
Lapangan Rutin
IntensitasInspeksi
KURANG BAIK < 30
Lapangan Rutin
5 Pembinaan dan Sanksi
Pelaksana Hasil Pengawasan Tindak Lanjut
• K/L/D Adanya
• Administrator KEK ketidaksesuaian/ketidakpatuhan • Pembinaan
• Badan Pelaku Usaha atas ketentuan • Perbaikan
Pengusahaan peraturan perundang-undangan • Penerapan Sanksi
KPBPB

Kementerian/lembaga, pemda provinsi, pemda


kabupaten/kota, administrator KEK, dan/atau badan
pengusahaan KPBPB mencatatkan informasi
pemberian sanksi ke dalam sistem OSS
6 Pengaduan
MASYARAKAT
Obyek Pengaduan:
 Pelaku Usaha;
 Lembaga OSS, K/L/D, administrator KEK, dan badan
pengusahaan KPBPB; dan
 ASN dan/atau profesi ahli yang bersertifikat atau
terakreditasi.

HAK AKSES OSS


Kategori Pengaduan:
 Pelaksanaan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
 Pelaksanaan kegiatan usaha
 Pelaksanaan kegiatan Pengawasan
 Penyalahgunaan penggunaan Sistem OSS yang tidak
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
PELAKU USAHA
7 Tindakan Administratif
LEMBAGA OSS, DPMPTSP PROVINSI, DPMPTSP KABUPATEN/KOTA, BADAN
PENGUSAHAAN KPBPB, ATAU ADMINISTRATOR KEK SESUAI KEWENANGANNYA

TINDAKAN ADMINISTRATIF TINDAKAN ADMINISTRATIF


BERDASARKAN BERDASARKAN PUTUSAN
PERMOHONAN PELAKU PENGADILAN YANG
USAHA BERKEKUATAN HUKUM TETAP

• Pembubaran badan usaha


• Pembatalan Sertifikat
Standar dan/atau Izin yang
• Pencabutan perizinan
langsung diterbitkan
berusaha dan/atau
sesuai kriteria percepatan
kegiatan usaha yang tidak
penerbitan Izin, yang telah
membubarkan badan
terbit dan belum
usaha
terverifikasi; atau
• Pencabutan perizinan
• Pencabutan NIB, Sertifikat
berusaha dan/atau
Standar, dan/atau Izin
kegiatan usaha
yang telah terverifikasi.

*Semua Tindakan Administratif akan dinotifikasi kepada K/L/D melalui Sistem OSS
Sanksi Bagi Pemegang Perizinan Berusaha

Sanksi Administrasi
 Peringatan Tertulis
 Penghentian sementara kegiatan DAPAT DIKENAKAN
SECARA BERJENJANG
berusaha
Sanksi  Pencabutan Perizinan Berusaha
 Pencabutan Perizinan Berusaha Sanksi dinyatakan gugur bila
Untuk Menunjang Kegiatan Usaha memenuhi kewajiban dan
*Sertifikat standar usaha dan sertifikat standar produk memberikan tanggapan ke sistem
OSS, bila tidak diberikan sanksi
administratif selanjutnya

• Peringatan Pertama (30 Hari)


• Peringatan Kedua (15 Hari)
 Pengenaan denda administratif
• Peringatan Ketiga (10 Hari)
 Pengenaan daya paksa polisional • Peringatan Tertulis Pertama dan Terakhir (30
 Pencabutan Hari)
Lisensi/Sertifikasi/Persetujuan • Penghentian Sementara (30 Hari)
• Pencabutan
Diberikan K/L/D sesuai kewenangannya
*hari: hari kerja
Sanksi Tidak Disampaikannya Pemenuhan Persyaratan Sertifikasi Standar

SISTEM OSS
SISTEM OSS
NOTIFIKASI K/L/D PELAKU USAHA TIDAK
SISTEM OSS MEMBATALKAN MENYAMPAIKAN PEMENUHAN PELAKU USAHA BELUM
DALAM WAKTU 6 BULAN
SERTIFIKAT STANDAR YANG PERSYARATAN SERTIFIKASI MEMILIKI PERIZINAN
PELAKU USAHA BELUM
BELUM DIVERIFIKASI STANDAR BERUSAHA BARU DALAM 1
MEMILIKI SERTIFIKAT STANDAR
(SATU) TAHUN SEJAK TANGGAL
TERVERIFIKASI
PENCABUTAN NIB

Sudah menyampaikan
Pelaku Usaha dapat Mencabut NIB
namun belum
mengajukan kembali (1 kegiatan Usaha) Hak Akses akan
memenuhi standar
penerbitan SS dibatalkan secara
kegiatan usaha Pemutakhiran NIB otomatis
(dalam waktu 6 (>1 kegiatan Usaha)
bulan setelah
Pembatalan OSS
Pembatalan terbit)

Dalam hal Pelaku Usaha belum menyampaikan pemenuhan standar kegiatan usaha Denda dikenakan berupa Surat tagihan oleh penerbit Perizinan Berusaha sesuai
sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan, K/L/D sesuai kewenangannya dengan kewenangannya dan merupakan penerimaan negara bukan pajak atau
melakukan pemantauan kepada pelaku usaha dalam 3 (tiga) bulan sebelum penerimaan daerah yang diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
berakhirnya jangka waktu perkiraan mulai berproduksi/beroperasi komersial undangan
SANKSI
Peringatan Dikenakan bagi Pelaku Usaha yang melakukan pelanggaran
ADMINISTRATI
Tertulis ringan, salah satunya karena:
• Tidak menyampaikan LKPM selama 2 (dua) periode DAPAT DIKENAKAN SECARA
BERJENJANG
F berturut-turut
• Menyampaikan LKPM pertama kali tanpa ada nilai TENGGAT WAKTU SANKSI
tambahan realisasi investasi selama 4 (empat) periode
• Peringatan Pertama (30 hari kerja)
berturut-turut dengan nilai realisasi nihil
• Peringatan Kedua (15 hari kerja)
• Peringatan Ketiga (10 hari kerja)
Penghentian Dikenakan apabila Pelaku Usaha tidak memenuhi • Penghentian Sementara (30 hari
Sementara kewajiban atas sanksi pelanggaran ringan kerja)
• Pencabutan Perizinan Berusaha
dan/atau kegiatan usaha
Pencabutan Dikenakan apabila Pelaku Usaha tidak memenuhi
kewajiban atas sanksi pelanggaran sedang Sanksi dinyatakan gugur bila
Perizinan memenuhi kewajiban dan
Berusaha memberikan tanggapan ke
dan/atau sistem OSS. Apabila tidak, akan
diberikan sanksi administratif
kegiatan usaha selanjutnya
Sanksi Tidak Disampaikannya Pemenuhan Persyaratan Izin

PELAKU USAHA SUDAH


MENYAMPAIKAN NAMUN SISTEM OSS
SISTEM OSS
BELUM MEMENUHI
KELENGKAPAN PERSYARATAN PELAKU USAHA BELUM
PELAKU USAHA BELUM DALAM WAKTU 6 BULAN
IZIN MEMILIKI PERIZINAN
MEMENUHI PERSYARATAN IZIN PELAKU USAHA BELUM
BERUSAHA BARU DALAM 1
PELAKU USAHA BELUM MEMILIKI SERTIFIKAT STANDAR
(SATU) TAHUN SEJAK TANGGAL
MENYAMPAIKAN PEMENUHAN TERVERIFIKASI
PENCABUTAN NIB
PERSYARATAN IZIN

K/L/D sesuai
Sistem OSS Mencabut NIB
kewenangannya
menotifikasi (1 kegiatan Usaha) Hak Akses akan
melakukan
Pelaku Usaha dibatalkan secara
Pengawasan Pemutakhiran NIB
untuk memenuhi otomatis
3 bulan sebelum persyaratan Izin (>1 kegiatan Usaha)
berakhirnya jangka dalam waktu 6
waktu bulan
LAMPIRAN
FORMAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN
FORMAT SURAT PEMBERITAHUAN KUNJUNGAN
FORMAT SURAT TUGAS
FORMAT SURAT TUGAS

Anda mungkin juga menyukai