Anda di halaman 1dari 10

Forum Diskusi

Akuntansi dan
Perpajakan
Terkini

Oleh : Drs. Agus Sambodo, SH, MSA, BKP


Definisi Akuntansi

a) Dari Sudut Pemakai : b) Dari Sudut Proses Kegiatan :


“Suatu disiplin yang menyajikan “Proses pencatatan, penggolongan,
informasi yang diperlukan untuk pengikhtisaran, pelaporan, dan
melaksanakan kegiatan secara penganalisaan, data keuangan suatu
efisien dan mengevaluasi kegiatan- entitas”.
kegiatan suatu entitas”.

Informasi tersebut diperlukan : Akuntansi harus :


Mengidentifikasi data mana yang relevan
Membuat perencanaan yang dengan keputusan yang akan diambil
efektif pengawasan dan
pengambilan keputusan oleh Memproses / menganalisis data yang relevan
manajemen
Pertanggungjawaban entitas Mengelola data menjadi informasi yang dapat
kepada : Investor , kreditur , digunakan untuk pengambilan keputusan
pemerintah dsb
Siapakah Pemakai Informasi Akuntansi ?

Who Are They ?

Internal Eksternal
Pemakai Informasi Akuntansi :

Internal Eksternal

Manajemen (Pengelola) Investor

Pemilik (Owner) Kreditur

Karyawan Pelanggan

Pemasok

Pemerintah

Masyarakat
Karakteristik Kualitatif
Kualitas Primer :
Relevansi : - Nilai Prediktif
- Umpan Balik
- Ketepatan Waktu
Reliabilitas - Daya Uji
: - Ketepatan Pengujian
- Netralitas
- Substansi Mengungguli Bentuk Formal

Kualitas Sekunder :

Komparabilitas Konsistensi
Asumsi, Konsep/ Prinsip Dasar
(Pengakuan & Pengukuran)

Asumsi Prinsip/ Kendala


Konsep
1 Biaya Vs Man-
Entitas Ekonomi 1. Biaya Historis 1.
. faat
2 Pengakuan
Kelangsungan 2.
. Pendapatan 2. Materialitas
Hidup

3 3. Penandingan 3. Praktik Industri


Unit Moneter
.
Pengungkapan 4. Konservatisme
4 4.
Periodisitas Penuh
.
ENTITAS BISNIS

BENTUK FORMAL
KEGIATAN USAHA USAHA

BADAN NON
JASA DAGANG INDUSTRI HUKUM BADAN
HUKUM

Wajib
menyelenggarakan
pembukuan /akuntansi

Harus ada standarisasi dalam penyelenggaraan


akuntansi
( Penyusunan Laporan Keuangan )
Diperlukan adanya
Standarisasi Pelaporan
(Standart Akuntansi)

Untuk keseragaman laporan keuangan


Karena Informasi tersebut
digunakan oleh berbagai pihak Memudahkan penyusun Laporan Keuangan
karena ada pedoman baku, sehingga
meminimalkan bias dari penyusun.

Memudahkan membaca Laporan Keuangan


untuk menginterprestasikan dan
membandingkan Laporan Keuangan entitas
yang berbeda.
Pengguna Laporan Keuangan banyak pihak
sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan
kepada masing-masing pengguna.

Regulasi tertentu mengharuskan perusahaan dengan


kriteria tertentu menyusun Laporan Keuangan
berdasarkan standart : UU PT, UU Kop, UU UKM, UU
Pasar Modal, UU Perbankan
Siapa Yang Menyusun Standart ??

Dewan Standart Akuntansi


Keuangan ( DSAK )
10%
&
40%
Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI )
20%

Serta Wakil dari Stakeholder


30%
5 Pilar Standar Akuntansi Indonesia

01 SAK IFRS

02 SAK – ETAP

03 SAP

04 SAK – SYARIAH

05 SAK - EMKM

Anda mungkin juga menyukai