Anda di halaman 1dari 4

Dikerjakan Oleh : Reik Napoleon Hutagalung

NIM : 044810463
Matakuliah : Akuntansi Sektor Publik

1. Jelaskan mengapa setiap level manajer harus memahami proses akuntansi?

Proses Akuntansi tersebut harus dipahami oleh semua level manajer, karena
dalam proses akuntansi itulah "Potret" kegiatan bisnis akan disajikan dalam laporan
keuangan (Neraca dan laba-rugi). Setelah para manajer memahami proses akuntansi,
selanjutnya diharapkan dapat membaca, mengetahui, memahami, dan menganalisis
neraca dan rugi laba itu. Semua level manajer harus mengetahui dan memahami
informasi akuntansi dan mampu menggunakan dalam pengambilan keputusan, baik
dalam organinasi bisnis maupun nonbisnis

Di samping itu, informasi akuntansi juga dapat menolong para manejer untuk
mengetahui perubahan dan menganalisis perubahan, sehingga dapat di temukan
sebab-sebab perubahan. Perubahan itu sendiri merupakan suatu keharusan karena
unsure-unsur dalam system bisnis itu dinamis (berkembang dan bergerak maju).

Informasi akuntansi yang digunakan manejer untuk mengetahui perubahan


dalam lingkungan organisasinya dengan informasi biaya (cost) dan manfaat
(benefit) sehingga manejer selalu berfikir cost-benefit ratio yaitu setiap
pengorbanan harus memperoleh output yang menguntungkan.

Informasi akuntansi itu memiliki tiga tujuan yaitu memberi pelaporan pada
manajemen yaitu untuk:

• Membuat keputusan-keputusan rutin bisnis (kegiatan opersi) dan keputusan-


keputusan khusus (investasi jangka panjang).
• Memberikan pelaporan kepada pihak luar perusahaan yaitu pemegang saham,
lembaga keuangan, dan lain-lain.
• Memberi informasi kepada pihak dalam perusahaan yaitu kepada bebagai
level manejemen.

Sumber : EKMA4314 Modul 1, KB 2

2. Jelaskan perbedaan antaran akuntansi manajemen dengan akuntansi


keuangan?

No Butir Informasi Informasi Akuntansi


Perbandingan Akuntansi Keuangan
Manajemen
1 Pengguna Laporan Internal organisasi: Eksternal organisasi; pemegang
manajer saham, pemerintah,
investor, kreditor, serikat
pekerja
2 Periode Pelaporan Tidak terikat waktu, Periode pelaporan sangat
sesuai kebutuhan jelas dan sudah ditentukan.
manajemen Bisa tahunan, bulanan,
semesteran
3 Bentuk Laporan Tidak ada format baku, Diatur dalam Standar
sesuai kebutuhan Akuntansi Keuangan dan
manajemen, dapat peraturan OJK, dengan
berupa: laporan kos bentuk: laporan posisi
produksi, laporan kos keuangan (Neraca), Laporan
produk terjual, laporan laba rugi, laporan arus kas,
pembelian dan laporan perubahan laba
pemakaian bahan baku, ditekan/kekayaan pemilik,
laporan khusus, dan catatan atas laporan
anggaran, dsb keuangan
4 Fungsi Informasi Untuk pelaksanaan Alat pertanggungjawaban
aktivitas manajerial, pihak manajemen kepada
perencanaan, pemilik atas sumber daya yang
pengendalian, dikelolanya, serta kepada
pengambilan pihak ketiga sebagai pemberi
keputusan, evaluasi pinjaman.
dan
pengukuran kinerja, dan
perbaikan
berkesinambungan
5 Dimensi Waktu Berorintasi masa depan Berorientasi masa lalu,
yaitu melaporkan apa yang
sudah
terjadi
6 Pengauditan Bukan obyek audit, Wajib diaudit oleh auditor
karena tidak ada independen (Kantor
standar yang wajib Akuntan Publik) terutama
dipatuhi dalam untuk
penyajian laporan perusahaan yang terdaftar
kepada manajemen di Bursa Saham
7 Akurasi data & Tidak menghendaki Akurasi menjadi salah satu
Informasi akurasi penuh, tetapi karakteristik laporan
kecepatan penyediaan keuangan yang berkualitas.
dan penyampaian Jika menggunakan kos saat ini
informasi menjadi maka harus ada penilaian dari
pertimbangan utama. jasa
penilai (appraisal).
8 Jenis dan Sifat Informasinya bersifat Informasinya bersifat
informasi historis, saat ini, dan historis, kuantitatif, objektif,
masa depan, kuantitatif keuangan, dan nilai saat ini
dan kualitatif, keuangan berdasarkan penilaian jasa
dan non keuangan, penilai
objektif dan subjektif.
9 Lingkup informasi Informasi sangat rinci Informasi yang
per jenis biaya, per disajikan bersifat
divisi dan per periode agregat/global dan
akumulasi komprehensif/menyelur
uh
mewakili organisasi.

Sumber : EKMA4314 Modul 1 Halaman 1.35-1.36


3. Berikut ini adalah data mengenai jam mesin dan beban listrik tahun 2019:

Beban Listrik Beban


Bulan Jam Mesin Bulan Jam
(Rp) Mesin Listrik (Rp)
January 100 11.750 July 230 25.000
February 200 23.500 August 300 28.500
March 100 11.750 September 150 18.000
April 160 21.500 October 310 30.000
May 130 15.000 November 240 26.000
June 130 15.000 December 200 23.500

Dari soal diatas diketahui sebagai berikut :

Keterangan Tertinggi Terendah


Selisih
a b
Jam Mesin (X) 310 100 210
Beban Listrik (Y) Rp30.000 Rp11.750 Rp18.250

a) Pergunakan metode high-low point untuk mengestimasi beban listrik variabel


per jam mesin
(Ya − Yb)
𝐾𝑜𝑠 𝑉𝑎𝑟i𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝑉) =
(Xa − Xb)
Beban listrik variabel per jam mesin (V) = (Rp. 30.000-Rp. 11.750)/(310-100)
= Rp. 18.250/210
= Rp. 86,9
b) Pergunakan metode high-low untuk mengestimasi beban listrik tetap per bulan
𝐾𝑜𝑠 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 = (𝑌𝑎 − 𝑉𝑋𝑎) 𝑎𝑡𝑎𝑢 (𝑌𝑏 − 𝑉𝑋𝑏)

Beban listrik tetap/bulan (T) = Rp. 30.000 – (Rp. 86,9 x 310)


= Rp. 30.000 – Rp. 26.939
= Rp3.061
c) Pergunakan metode high-low untuk membuat fungsi kos listrik bulanan
Persamaan Kos Aktivitas Y = Rp. 3.061 + Rp. 86,9 X

Beban listrik/bulan = Rp. 3.061 + (Rp. 86,9 xjam mesin)


d) Estimasi berapa jumlah beban listrik jika jumlah jam mesin adalah 150 jam
mesin
Jumlah beban listrik pada aktivitas 150 jam = Rp. 3.061 + (Rp. 86,9 x 150)
= Rp. 3.061 + Rp. 13.035
= Rp. 16.096

Sumber : EKMA4314 Modul 2, Halaman 2.42-2.43

Anda mungkin juga menyukai