variable kos
keterangan
tertinggi
terendah
selisih
A
B
Kos beban listrik (Y)
30.000
11.750
18.250
Jam mesin (X)
310
100
210
• Beban listrik per jam mesin
Kos Variabel (V)
V= Rp. 18.250/21
V= 86,904
• Beban listrik tetap perbulan:
Kos tetap (T) = Ya – Vxa
= 30.000 –
86,904(310)
= 30.000 –
26.940
= Rp. 3.060
• Fungsi kos listrik bulanan :
Persamaan kos aktivitas yang
didapatkan yaitu
Y = 3.060 + 86,904X
Estimasi jumlah beban listrik
jika jumlah jam mesin adalah
150 maka:
Y = 3.060 + 86,904(150) =
Rp. 16.095
TUGAS 1 EKMA4314 AKUNTANSI MANAJEMEN
Jawab :
Setiap level manajer harus memahami proses akuntansi karena beberapa alasan
yaitu Bagi seorang manajer apapun levelnya informasi akuntansi sangat dibutuhkan untuk
membantu mengambil keputusan yang tepat sehingga setiap level manajer harus bisa
memahami proses akuntansi.
Keputusan yang tepat akan berpengaruh dalam kesuksesan perusahaan dalam
mencapai target yang telah ditentukan. Selanjutnya informasi akuntansi juga dapat
menampilkan adanya prestasi kerja maupun penurunan kinerja perusahaan yang
tercermin dalam laporan akuntansi. Sehingga setiap level manajer harus bisa membaca
laporan dan mengerti proses akuntansi yang terjadi di dalamnya.
Selain itu para manajer yang memahami proses akuntansi diharapkan dapat
membaca, memahami, dan menganalisis informasi yang terkandung dalam laporan
akuntansi selanjutnya digunakan untuk menjadi pedoman dalam melakukan kegiatan
manajemen seperti perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, pengukuran dan
evaluasi kinerja, serta perbaikan berkesinambungan.
Sehingga Setiap level manajer harus memahami proses akuntansi karena
informasi akuntansi dibutuhkan untuk membantu dalam mengambil keputusan yang tepat
yang akan berpengaruh dalam kesuksesan perusahaan dalam mencapai target yang telah
ditentukan. Informasi akuntansi juga bisa menunjukan prestasi kerja maupun penurunan
kinerja perusahaan dalam laporan akuntansi.
2. Jelaskan perbedaan antaran akuntansi manajemen dengan akuntansi
keuangan?
Jawab :
Secara umum akuntasi diklasifikasikan menjadi dua kategori besar yaitu akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan.
• Akuntansi keuangan.
• Akuntansi Manajemen.
1. Pengguna Laporan
2. Periode Pelaporan
3. Isi
Isi laporan akuntansi keuangan diatur oleh organisasi profesi Ikatan Akuntan
Indonesia melalui Standar Akuntansi Keuangan (SAK), dan organisasi lainnya
seperti Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).Standar Akuntansi Keuangan
mengatur antara lain format penyajian seperangkat laporan keuangan yang meliputi
laporan laba rugi, neraca, laporan aliran kas, laporan modal pemilik dan catatan atas
laporan keuangan. Rincian laporan berikut urutan akun yang harus di laporkan dalam
laba rugi, neraca, laporan aliran kas dan modal pemilik telah diatur dengan jelas.
Standar Akuntansi Keuangan ini harus dipatuhi terutama oleh perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Perubahan penyajian dan pelaporan serta dampaknya
terhadap laba organisasi harus diungkap secara jelas dan logis. Sebaliknya, isi laporan
akuntansi manajemen sangat dipengaruhi oleh kebutuhan setiap fungsi dalam organisasi.
Setiap perusahaan memiliki format laporan akuntansi manajemen yang berbeda
dengan lainnya, sesuai dengan kebutuhan para manajernya.
4. Fungsi
Informasi akuntansi manajemen berfungsi menyediakan data dan informasi bagi para
manajer dalam mengelola divisi yang menjadi tanggung jawabnya. Informasi akuntansi
manajemen juga berfungsi membantu pelaksanaan tugas-tugas manajerial seperti:
perencanaan, pengukuran dan pengendalian kinerja, dan pengambilan keputusan.
Sedangkan Informasi akuntansi keuangan berfungsi sebagai alat pertanggungjawaban
pengelola kepada pemilik atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
5. Dimensi Waktu
Informasi akuntansi manajemen menggunakan data masa lalu, masa kini dan masa
depan untuk memfasilitasi aktivitas perencanaan jangka panjang dan jangka pendek,
aktivitas pembuatan keputusan investasi dan aktivitas pengendalian. Sedangkan
informasi akuntansi keuangan hanya menggunakan data masa lalu untuk melaporkan
kinerja keuangan kepada pihak eksternal organisasi.
6. Audit
7. Akurasi
3. Berikut ini adalah data mengenai jam mesin dan beban listrik tahun 2021:
Pergunakan metode high-low point untuk mengestimasi beban listrik variabel per
jam mesin
Pergunakan metode high-low untuk mengestimasi beban listrik tetap per bulan
Pergunakan metode high-low untuk membuat fungsi kos listrik bulanan
Estimasi berapa jumlah beban listrik jika jumlah jam mesin adalah 150 jam mesin
Jawab :
A B
V= Rp. 18.250/21
V= 86,904
= 30.000 – 86,904(310)
= 30.000 – 26.940
= Rp. 3.060
Y = 3.060 + 86,904X
• Estimasi jumlah beban listrik jika jumlah jam mesin adalah 150 maka:
Y = 3.060 + 86,904(150)
= Rp. 16.095,6
Jadi, Estimasi jumlah beban listrik jika jumlah jam mesin 150 adalah Rp. 16.095,6.
Sumber :