Anda di halaman 1dari 3

Nama :

Kelas :

Aku Isteri Tak Tahu Malu

Aku yakin banyak orang yang memandang jijik padaku jika mereka tahu siapa aku dan apa
yang sudah aku lakukan. Aku adalah istri yang tega selingkuh dengan pria lain. Aku tahu dan
sadar, sebagai wanita, aku telah meliarkan hasratku pada lelaki, dan sebagai istri aku tidak
dapat menjaga kehormatan dan kesucianku.

Aku menuliskan cerita ini dengan perasaan bersalah dan berdosa. Bersalah pada keluarga,
suami dan anakku. Berdosa pada Tuhan Yang Maha Esa. Aku istri durjana tak tahu malu, tega
mengkhianati suami dan selingkuh dengan pria lain. Terimakasih kepada pembaca
ceritacurhat.com yang telah membaca curhatku ini.

Aku seorang istri dengan satu orang anak berumur tiga tahun. Suamiku adalah orang yang
baik, dia selalu memilih berada di zona aman untuk segala hal termasuk masalah di atas
ranjang.

Saat ini aku bekerja di sebuah perusahaan sebagai staf akunting di kotaku. Sepintas
kehidupanku biasa-biasa saja seperti orang lain, tak ada satu hal yang bisa dikatakan
istimewa. Tapi tidak dengan hatiku yang menyimpan satu rahasia besar yang sebelumnya
tidak pernah kuungkapkan pada siapapun.

Berawal ketika aku masih bekerja di sebuah perusahaan kecil yang bergerak di bidang
perdagangan hasil pertanian di tahun 2009. Saat itu karena belum memiliki kantor sendiri
maka kantor kami menyatu dengan sebuah kantor Advokat yang tarafnya juga masih kecil.
Dari situlah aku mengenal orang-orang di kantor Advokat itu, mulai dari yang senior sampai
yunior, salah satunya adalah Diya, Pengacara muda yang masih magang sebagai Assistant.

Usia Diya tujuh tahun lebih tua dariku, tapi dari penampilannya yang enerjik dan segar di
tambah postur tubuh yang tidak terlalu besar membuat dia terlihat sebaya denganku. Awalnya
aku tidak terlalu suka padanya, sehingga kami jarang sekali mengobrol, hanya sebatas
mencukupi kebutuhan kerja saja. Diluar itu aku sangat tidak peduli padanya.

Waktu berlalu dan singkat cerita ketidaksukaaanku padanya mulai berkurang karena ternyata
Diya orang yang enak diajak bicara untuk semua topik. Mungkin karena aku yang mulai
mengenalnya atau Diya yang ingin merubah imejnya di mataku, yang pasti komunikasi kami
yang tadinya kaku dan canggung akhirnya menjadi lunak dan cair. Hingga hubungan
pertemanan kami menjadi layaknya orang berteman pada umumnya.

Suatu hari Diya menceritakan tentang kondisi istrinya pasca kecelakaan yang dialami tiga
tahun lalu. Luka yang diakibatkan kecelakaan tersebut membuat salah satu syaraf yang
berhubungan dengan daerah V mengalami kerusakan. Karena hal itulah istri Diya tidak lagi
dapat merasakan kenikmatan ketika melakukan hubungan suami istri.

Kondisi seperti itu membuat hubungan mereka hambar dan melelahkan bagi Diya. Saat
menceritakan hal itu aku melihat keputusasaan di matanya. Aku sendiri kaget dan tidak yakin
dia bisa menceritakan hal sesensitif itu kepadaku. Mulai saat itu Diya banyak sekali
menceritakan tentang kehidupannya. Sehingga aku merasa dia mulai percaya padaku.

Beberapa bulan setelah itu, aku berhenti bekerja dan mencari pekerjaan di tempat lain
sehingga kami tidak lagi mengadakan sesi curhat. Awalnya aku merasa biasa saja, tapi setelah
satu minggu aku merasa ada yang hilang dalam diriku. Hariku terasa tidak lengkap tanpa
mendengar curhat dari dia.

Seperti gayung bersambut, saat aku teringat dia, tiba-tiba dia SMS dan mengatakan dia
kangen padaku. Aku tidak menanggapi serius kata-katanya karena memang dia tipe orang
yang suka bercanda. Dari situ SMS kami berlanjut, mulai dari hal yang tidak penting sampai
hal-hal yang sifatnya pribadipun dibicarakan.

Entah kapan atau bagaimana awalnya, kami sepakat untuk saling menghubungi dan
mengungkapkan pujian satu sama lain meskipun itu hanya lewat telepon. Tidak jarang kami
ber-ML ria lewat SMS, cerita saling menggoda, merangsang dan membayangkan bahwa kami
kami benar-benar sedang melakukannya.

Selasa, 29 Desember 2009, kami janjian untuk ketemu dan berencana untuk pergi berjalan-
jalan layaknya orang pacaran. Pukul 9:45 persis aku ke rumahnya. Waktu itu suasana gerimis,
udara di luar begitu dingin. Diya yang tinggal hanya dengan anak dan istrinya, waktu itu
sedang sendiri. Istrinya yang seorang Guru SD sedang mengajar dan anaknya yang berusia
delapan tahun sedang sekolah.

Cerita itu, aku masuk ke rumahnya tanpa bayangan atau rencana apapun. Aku duduk di ruang
tamu dan mengajaknya mengobrol. Dari caranya berdiri dan berjalan kulihat Diya begitu
gelisah. Diya berdiri di dekatku, begitu dekatnya tapi tidak ada yang dia lakukan. Hanya saja
dari deru nafasnya yang memburu aku bisa menebak apa yang sedang terjadi padanya.

Aku bertanya Kenapa kau dekati aku? pingin meluk ya?. Diya tersenyum kecil sambil
menjawab sepertinya ada yang ingin kupeluk, karena udara begitu dingin. Aku menjawab
Tau aja kalau aku lagi kedinginan. Tanpa kuduga Diya langsung bereaksi dengan ucapanku.

Di pagi yang dingin itu aku tergetar dan larut dalam cumbuan Diya. Aku tidak mampu
berpikir, aku mengikuti naluri hewani dalam diriku yang bergejolak. Dan begitulah untuk
pertama kalinya kami melakukan hubungan terlarang itu. Dan untuk pertama kalinya aku
merasa api dalam diriku yang selama ini begitu gersang membakarku karena air yang tersedia
tidak cukup hebat meluluhkan kobaran yang menggelora,, akhirnya padam oleh Diya.
Ini memang sebuah dosa, tapi kami menganggap sebagai jalan rejeki karena kami
dipertemukan dengan keadaan yang saling melengkapi satu sama lain. Sejak itu hubungan
kami semakin dekat, meskipun terjadi pasang surut tapi tidak mengurangi ketertarikan dan
keinginan kami untuk melakukannya lagi.

Dalam kurun waktu lima bulan, kami telah melakukannya sebanyak delapan kali. Bahkan aku
masih ingat setiap tanggal saat kami menikmati semuanya. Perselingkuhan yang kulakukan
sangat rapi kusembunyikan tanpa bisa di curigai oleh orang lain.

Saat ini kami tidak lagi saling menghubungi. Pertemuan terakhirku adalah tanggal 29 April
2010 kemarin saat kami janjian makan siang. Sekarang Dia telah kembali pada istrinya yang
telah sembuh menjalani operasi pemulihan. Dan aku berusaha menerima kekurangan dari
pasanganku sebagai bentuk penebusan kesalahanku.

Memang tidak ada manusia yang sempurna. Penggalan cerita ini akan kusimpan semampuku,
sampai tiba saat aku tak sanggup lagi menyimpannya dan cerita dewasa siap menerima semua
konsekuensi atas perbuatanku. Akan kuungkapkan pada suamiku dan kujalani apa yang
menjadi keputusannya atas diriku. Semoga aku bisa dimaafkan dan diterima oleh keluargaku.

Semoga ceritaku ini bermanfaat dan menjadi pembelajaran bagi wanita lain untuk lebih
mencintai keluarga dan menerima segala kekurangan suami. Tidak ada gunanya semua yang
kita miliki jika tanpa cinta keluarga.

Anda mungkin juga menyukai