MAKALAH
Oleh:
ISMI VALDEMA ROKHALI 26030122130032
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Makalah yang berjudul “Kapal Perikanan
di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak Di Kabupaten Demak” pada
Mata Kuliah DDTMPT Tahun 2023, dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan
Makalah ”Kapal Perikanan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak Di
Kabupaten Demak” ini merupakan salah satu Tugas individu dalam Mata Kuliah
DDTMPT. Dalam penyusunan laporan resmi ini, penulis mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan, informasi, saran maupun
dukungan moral. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Indradi Setiyanto, S.ST., M.Pi. selaku dosen Mata Kuliah DDTMPT
Tahun 2023.
2. Semua peserta yang telah ikut membantu saya dalam menyelesaikan laporan
resmi DDTMPT ini.
Penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penyusun
juga berharap semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
1. PENDAHULUAN
1
ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan,
termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. Pada
kegiatan penangkapan ikan, kapal perikanan dapat dibedakan berdasarkan jenis alat
tangkap yang digunakan oleh setiap kapal. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini
dilakukan bertujuan mengidentifikasi jenis dan sebaran kapal penangkap ikan yang
ada di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak berdasarkan karakteristik teknis
kapal.
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan keadaan umum Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
Morodemak di Demak.
2. Menjelaskan kapal Mini Purse Seine di PPP Morodemak.
3. Menjelaskan kapal Jaring Insang Millenium di PPP Morodemak.
4. Menjelaskan kapal Bagan Perahu di PPP Morodemak.
2
2. PEMBAHASAN
3
Jumlah penduduk di sekitar PPP Morodemak menurut laporan tahunan PPP
Morodemak tahun 2019 yang berkerja sebagai nelayan berjumlah 1.432 orang,
sebagai penjual sebanyak 31 orang, dan sebagai pengolah sebanyak 56 orang.
Jumlah penjual dan pengolah belum tercatat semua oleh PPP Morodemak karena
pada keadaan exiting mayoritas istri nelayan bekerja menjadi penjual baik di TPI
maupun langsung kesepakatan melalui nelayan kemudian diolah untuk dijadikan
ikan asin dan dijual kembali. Nelayan di sekitar PPP Morodemak merupakan
nelayan skala kecil atau armada semut yang ditandai dengan ukuran kapal <30 GT
serta beroperasi dalam satu hari menangkap (one day fishing). Jenis armada
penangkapan yang ada di PPP Morodemak yaitu kapal motor 5-10 GT berjumlah
672 unit, sedangkan untuk kapal motor berukuran 10-30 GT berjumlah 677 unit.
Jumlah armada penangkapan ikan di PPP Morodemak tersebut berdasarkan alat
tangkap yang beroperasi di pelabuhan seperti Sodo, Bubu, Jaring, Purseseine, Arad,
Gillnet dan Trammel Net (Monita et al., 2019).
Fasilitas yang terdapat di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak terdiri
dari fasilitas pokok, fungsional, dan penunjang. Fasilitas pokok meliputi dermaga,
kolam pelabuhan, alur pelayaran, jalan komplek, drainase, lahan, dan breakwater.
Fasilitas fungsional meliputi TPI, telepon, internet, radio komunikasi, lampu suar,
menara pengawas, air bersih, instalasi BBM, instalasi listrik, tempat perbaikan
jaring, tempat penanganan dan pengolahan hasil perikanan, kantor administrasi
pelabuhan, transportasi, dan instalasi pengolahan air limbah. Fasilitas penunjang
meliputi balai pertemuan nelayan, mess operator, tempat peribadatan, fasilitas
mandi cuci kakus, pertokoan, dan pos jaga. Tingkat kualitas kinerja pelayanan
Pelabuhan Perikan Pantai Morodemak terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di
pelabuhan tersebut didapatkan hasil dari perhitungan CSI masing-masing atribut
pelayanan yaitu kualitas pelayanan Fasilitas Pokok 65,2% yang berarti cukup puas,
Fasilitas Fungsional 70,6% yang berarti puas, dan Fasilitas Penunjang 66% yang
berarti puas (Saputri et al., 2017).
4
bagian dari konstruksi diantaranya pelampung tanda, pelampung utama, tali
pelampung, tali ris atas, badan jaring, sayap jaring, selembar, pemberat, tali
pemberat, tali ris bawah, cincin/ring, dan tali kerut. Pengoperasian alat tangkap
Mini Purse Seine dilakukan dengan cara setting, immersing, dan hauling, yang
prinsipnya melingkari gerombolan ikan dengan jaring tersebut. Alat tangkap
tersebut dioperasikan di permukaan perairan laut dengan kedalaman yang cukup,
alat tangkap tidak boleh mengenai dasar perairan ketika dioperasikan. Hasil
tangkapan dari alat tangkap Mini Purse Seine berupa ikan pelagis.
Kapal Mini Purse Seine yang berukuran 9 GT memiliki panjang 14,5 m,
lebar 3 m dan ukuran dalam 1,5 m. Kapal Mini Purse Seine dengan ukuran tersebut
menggunakan 1 mesin penggerak kapal bermerek Mitsubishi dengan kekuatan 120
PK dan untuk mesin bantu penarik tali kerut menggunakan Mitsubishi dengan
kekuatan 25 – 100 PK menggunakan bahan bakar solar. Kapal Mini Purse Seine
memiliki ukuran 16 GT dengan panjang 18,7 m, lebar 4,5 m dan ukuran dalam 1,46
m. Kapal Mini Purse Seine dengan ukuran tersebut menggunakan 1 mesin
penggerak kapal bermerek Mitsubishi dengan kekuatan 120 PK dan untuk mesin
bantu penarik tali kerut menggunakan Mitsubishi dengan kekuatan 100 PK
menggunakan bahan bakar solar. Besarnya GT yang berbeda, ada pula perbedaan
kapasitas produksi di tiap kapal, perbedaan ukuran alat tangkap, perbedaan
pendapatan juragan, serta perbedaan jumlah ABK pada kapal mini purse seine 9 GT
dan 16 GT. Perbedaan jumlah ABK pada nelayan 9 GT berjumlah 15 orang,
sedangkan nelayan 16 GT berjumlah 30 orang. Trip penangkapan ikan di
Morodemak adalah one day fishing. Dengan daerah penangkapan ikan di sekitar
Demak, Jepara, Pekalongan, Batang dan Tegal, bahkan di Sumatera. Nelayan yang
biasa menangkap ikan di Sumatera, mereka mendaratkan ikan hasil tangkapan di
TPI daerah Sumatera jadi tidak perlu dibawa ke Demak terlebih dahulu, supaya
menjaga kualitas mutu ikan itu sendiri. Modal untuk membeli kapal, alat tangkap,
mesin, lampu, dan gardan ada yang membeli baru dan ada pula yang membeli
bekas. Tergantung pemilik kapal ingin membeli barang baru atau barang bekas
yang diperbarui lagi. Jumlah biaya investasi untuk kapal mini purse seine 9 GT
adalah Rp. 421.040.000, sedangkan jumlah biaya investasi kapal Mini Purse Seine
5
16 GT adalah Rp. 588.133.333. Biaya investasi merupakan alat apa saja yang
digunakan di kapal Mini Purse Seine 9 GT dan 16 GT (Restumurti et al., 2016).
Seluruh nelayan Mini Purse Seine di PPP Morodemak melakukan kegiatan
penangkapan menggunakan kapal motor 9 GT - > 10 GT. Jumlah nelayan Mini
Purse Seine yang berjumlah 1350 orang. Terdiri dari 61 nelayan ABK dari 100
nelayan, dan yang lainnya 39 nelayan sebagai Juragan kapal. Usia nelayan berkisar
antara usia 20 – 60 tahun. Jumlah nelayan yang berusia 20 – 60 tahun sebanyak 68
nelayan, dan yang berusia lebih dari 60 sebanyak 2 nelayan. Keadaan ini
menunjukkan bahwa juragan dan ABK di PPP Morodemak pada umumnya berada
pada tingkat usia yang produktif dimana pada usia tersebut manusia dapat bekerja
secara optimal terhadap apapun pekerjaan yang di bidangnya. Jumlah nelayan yang
berpendidikan lebih banyak dan persentasenya lebih besar juragan dari pada ABK,
dengan pendidikan terbanyak terdapat pada tingkat pendidikan yang terendah yaitu
SD. Tingkat pendapatan nelayan juragan dan nelayan ABK mempunyai perbedaan
yang sangat signifikan. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan proporsi bagi
hasil antara keduanya dan dipengaruhi oleh hasil tangkapan dan harga yang berlaku
saat itu. Sebagian dari nelayan juragan maupun ABK di PPP Morodemak
mempunyai penghasilan dari usaha di luar penangkapan. Berdasarkan penelitian
dari 100 nelayan, hampir seluruh nelayan hanya bekerja di bidang penangkapan.
Hanya sebagian kecil yang mempunyai pekerjaan sampingan di luar bidang
penangkapan (Sari et al., 2017).
6
Pengoperasian jaring milenium di PPP Morodemak menggunakan kapal
motor tempel. Kapal motor tempel tersebut milik pribadi nelayan Jaring milenium
Bapak Sumari. Juragan selain sebagai pemilik kapal, beliau juga turut ikut
melakukan penangkapan ikan di laut bersama ABK nya. Nama kapal yang
digunakan untuk mengoperasikan Jaring milenium yaitu KM. Anugrah Ilahi, jenis
Kapal Penangkap Ikan tahun pembuatan 2008, dengan ukuran panjang 6,8 m; lebar
2,8 m; dalam 1 m. Kapal yang digunakan saat Penelitian di PPP Morodemak
memiliki nama Sayang dengan ukuran kapal yaitu 3 GT. Kapal tersebut
menggunakan dua mesin motor dengan merk Dongfeng 16 PK, alasan nelayan
menggunakan dua mesin kapal adalah karena mesin tersebut sebagai cadangan
apabila mesin yang satunya mengalami kendala atau rusak. Bahan pembuat kapal
adalah kayu jati. Dalam satu kapal memiliki kapasitas penumpang yang dibatasi
yaitu 3-4 orang, karena jika terlalu banyak orang yang mengoperasikan maka
keseimbangan kapal tidak stabil dan dapat membahayakan nelayan. Peralatan
navigasi seperti GPS, Fish Finder dan lainnya tidak terdapat dalam kapal tersebut.
Nelayan hanya mengandalkan pengalaman dan insting saat melakukan
pengoperasian sarana apung dan pengoperasian alat tangkap. Semua aktivitas
penangkapan di kapal ini dilakukan di atas deck kapal, termasuk ruang mesin dan
penyimpanan alat tangkap. Penyimpanan hasil tangkapan ditaruh di dalam box
dengan es tanpa menggunakan palka. Ruangan diatas deck terdiri atas kemudi, area
istirahat serta melakukan setting hauling (Arianto et al., 2018).
Aktivitas persiapan dimulai sekitar jam 15.00 dan merupakan aktivitas
pertama dalam operasi penangkapan ikan diatas kapal, kegiatan persiapan
dilakukan oleh masing-masing nelayan sesuai tugas yang telah disepakati. Kegiatan
persiapan meliputi pengecekan alat tangkap, pengecekan kapal, pengecekan mesin
perjalanan menuju fishing ground dan pemasangan lampu di kapal sebagai
penerangan. Pada posisi ini ABK 1 bertugas mengecek bagian-bagian kapal yang
sekiranya mengalami kerusakan dan memastikan kondisi mesin serta kapal. ABK
2melakukan pemasangan lampu serta pengecekan pada alat tangkap. Kemudian
setelah semua dirasa siap juru mundi/ABK 1 menjalankan kapal menuju fishing
ground. Kegiatan setting tugas ABK 1 dan ABK 2 hanya melemparkan dan
mengurutkan jaring millennium ke perairan. ABK 1 dan ABK 2 dalam kegiatan
7
immersing, posisi istirahat untuk mengumpulkan tenaga atau memulihkan tenaga
setelah selesai setting maupun hauling. Pada waktu hauling ada pembagian tugas
ABK 1 menarik tali utama sedangkan ABK 2 menarik tali pemberat. Namun, tugas
tersebut tidak terpaku dan dapat dilaksanakan secara bergantian.
8
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jenis armada penangkapan yang ada di PPP Morodemak yaitu kapal motor
5-10 GT berjumlah 672 unit, sedangkan untuk kapal motor berukuran 10-30 GT
berjumlah 677 unit. Jumlah armada penangkapan ikan di PPP Morodemak tersebut
berdasarkan alat tangkap yang beroperasi di pelabuhan seperti Sodo, Bubu, Jaring,
Purseseine, Arad, Gillnet dan Trammel Net. Fasilitas yang terdapat di Pelabuhan
Perikanan Pantai Morodemak terdiri dari fasilitas pokok, fungsional, dan
penunjang. Kapal Mini Purse Seine yang berukuran 9 GT memiliki panjang 14,5
m, lebar 3 m dan ukuran dalam 1,5 m. Nama kapal yang digunakan untuk
mengoperasikan Jaring milenium yaitu KM. Anugrah Ilahi, jenis Kapal Penangkap
Ikan tahun pembuatan 2008, dengan ukuran panjang 6,8 m; lebar 2,8 m; dalam 1
m. Kapal yang digunakan saat Penelitian di PPP Morodemak memiliki nama
Sayang dengan ukuran kapal yaitu 3 GT. Spesifikasi perahu bagan yang digunakan
untuk sarana apung, perahu bagan yang biasa digunakan oleh nelayan di PPP
Morodemak berukuran 16 GT dengan panjang (L) 20,65 m; lebar (B) 2,72 m; dan
ukuran dalam (D) 1,55 m.
9
DAFTAR PUSTAKA
Arianto, I. A., Wijayanto D., dan Setyanto I. 2018. Analisis Ergonomi pada
Aktivitas Penangkapan Ikan Kapal Jaring Insang Millenium di PPP
Morodemak, Demak. Journal of Fisheries Resources Utilization
Management and Technology,. 7(3): 52-62.
Bismuttantya, M. E., Santosa A. W. B., dan Amiruddin W. 2016. Pengembangan
Dermaga Pelabuhan Perikanan Pantai Moro Demak untuk Meningkatkan
Kapasitas Kapal. Jurnal Teknik Perkapalan., 4(2): 401-408.
Monita, R., Triarso I., dan Kurohman F. 2019. Analisis Ekonomi Dampak
Keberadaan PPP Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Journal of
Fisheries Resources Utilization Management and Technology., 8(4): 21-32.
Saputri, D. W., Bambang A. N., dan Pramitrasari S. D. 2017. Analisis Kualitas
Pelayanan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak, Kabupaten
Demak. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and
Technology., 6(3): 65-73.
Sari, A. L., Bambang A. N., dan Kurohman F. 2017. Analisis Tingkat Kesejahteraan
Keluarga Nelayan Mini Purse Seine, di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
Morodemak, Kabupaten Demak. Journal of Fisheries Resources Utilization
Management and Technology,. 6(4): 224-233.
Ramadhan, H., Wijayanto D., dan Wibowo P. 2016. Analisis Teknis dan Ekonomis
Perikanan Tangkap Bagan Perahu (Boat Lift Net) di Pelabuhan Perikanan
Pantai Morodemak, Kabupaten Demak. Journal of Fisheries Resources
Utilization Management and Technology,. 5(1): 170-177.
Restumurti, D., Bambang A. N., dan Dewi D. A. N. 2016. Analisis Pendapatan
Nelayan Alat Tangkap Mini Purse Seine 9 GT dan 16 GT di Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP) Morodemak, Demak. Journal of Fisheries Resources
Utilization Management and Technology,. 5(1): 78-86.
10