Dilansir situs Kemenparekraf, Desa Wisata Penglipuran berlokasi di Kecamatan Bangli, Kabupaten
Bangli, Provinsi Bali. Jaraknya sekitar 60 kilometer dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan
dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 30 menit dengan kendaraan mobil.
Reported by the Ministry of Tourism and Creative Economy website, Penglipuran Tourism Village is
located in Bangli District, Bangli Regency, Bali Province. The distance is around 60 kilometers from I
Gusti Ngurah Rai International Airport and can be reached in 1 hour 30 minutes by car.
Desa Penglipuran dikenal sebagai desa terbersih di dunia. Kebersihan tersebut menjadi salah satu
daya tarik utama desa wisata ini. Mari kita ulas berbagai daya tariknya di bawah ini.
1. Desa Terbersih
Berdasarkan catatan detikNews, Desa Penglipuran mendapat julukan sebagai desa terbersih di dunia.
Julukan tersebut didukung berbagai penghargaan bidang lingkungan dan pariwisata yang diperoleh
desa ini. Mulai dari Kalpataru, Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA), hingga masuk ke dalam
Sustainable Destinations Top 100 menurut Green Destinations Foundation.
Seperti kita ketahui, desa-desa di Bali memiliki ciri khas tata ruang desa yang menjunjung tinggi nilai
leluhur. Hal tersebut juga ditemukan dalam Desa Penglipuran. Desa ini membuat tata ruang yang
mengikuti konsep bernama Tri Mandala, di mana desa dibagi menjadi tiga wilayah. Yakni Utama
Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.
Utama Mandala merupakan wilayah suci untuk para dewa dan peribadatan. Kemudian Madya
Mandala digunakan sebagai tempat tinggal para penduduk. Sementara Nista Mandala merupakan
area khusus pemakaman penduduk.
Mengutip situs Kemenparekraf, Desa Penglipuran berdiri di atas tanah seluas 112 hektar. Pembagian
wilayahnya berupa lahan pertanian seluas 50 hektar, hutan bambu seluas 45 hektar, hutan kayu
seluas 4 hemtar, pemukiman warga 9 hektar, dan tempat suci seluas 4 hektar serta fasilitas umum.
Dari atas, bisa diketahui bahwa wilayah hijau (hutan dan lahan) di desa ini lebih luas daripada
pemukiman warganya.
4. Adat Budaya
Salah satu ritual keagamaan yang sering menarik perhatian wisatawan adalah Ngusaba. Ritual ini
dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Desa ini juga rutin mengadakan festival budaya
bertajuk Penglipuran Village Festival yang biasanya diadakan pada akhir tahun. Kegiatannya beragam,
mulai dari parade pakaian adat Bali, parade seni budaya, macam-macam lomba, hingga Barong
Ngelawang.
Penglipuran Village is known as the cleanest village in the world. Cleanliness is one of the main
attractions of this tourist village. Let's review its various attractions below.
1. Cleanest Village
Based on detikNews records, Penglipuran Village received the nickname as the cleanest village in the
world. This nickname is supported by various environmental and tourism awards received by this
village. Starting from Kalpataru, the Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA), to being included in
the Sustainable Destinations Top 100 according to the Green Destinations Foundation.
As we know, villages in Bali are characterized by village layouts that uphold ancestral values. This
was also found in Penglipuran Village. This village created a spatial layout that follows a concept
called Tri Mandala, where the village is divided into three areas. Namely Main Mandala, Madya
Mandala, and Nista Mandala.
Utama Mandala is a sacred area for the gods and worship. Then Madya Mandala was used as a
residence for the residents. Meanwhile, Nista Mandala is a special burial area for residents.
Quoting the Ministry of Tourism and Creative Economy website, Penglipuran Village stands on 112
hectares of land. The area is divided into 50 hectares of agricultural land, 45 hectares of bamboo
forest, 4 hectares of wood forest, 9 hectares of residential areas, and 4 hectares of holy places and
public facilities. From above, it can be seen that the green area (forest and land) in this village is
wider than the residential areas.
4. Cultural Customs
One of the religious rituals that often attracts the attention of tourists is Ngusaba. This ritual is
carried out to welcome Nyepi Day. This village also regularly holds a cultural festival entitled
Penglipuran Village Festival which is usually held at the end of the year. The activities vary, from
traditional Balinese clothing parades, arts and culture parades, various competitions, to Barong
Ngelawang.
These two names are typical culinary delights from Penglipuran Village that you must try if you visit
there. Loloh cemcem is a typical drink made from cemcem or Kloncing leaves. Then tipat cantok is a
food consisting of ketupat and boiled vegetables, complete with savory and delicious peanut sauce.
Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Desa Wisata Penglipuran
Sebagai salah satu wisata unggulan di Bali, kita bisa melakukan banyak aktivitas seru di Desa Wisata
Penglipuran. Berikut ulasannya mengutip Indonesia Travel.
Seperti namanya, Penglipuran, wisatawan dapat menemukan beberapa pura di wilayah desa ini. Ada
Pura Penataran, Pura Dalem, dan Pura Puseh. Kita dapat mengunjungi pura tersebut dan belajar
tentang budaya serta adat di Desa Penglipuran. Jika timing pas, kita juga bisa menyaksikan perayaan
adat yang menarik seperti Ritual Ngusaba dan Galungan.
Bagaimana caranya? Dengan menginap di rumah penduduk. Sebagai desa wisata, beberapa warga
Desa Penglipuran menyediakan rumahnya untuk dijadikan tempat menginap bagi para wisatawan.
Anda dapat berbaur dengan penduduk setempat dan merasakan jadi warga Desa Penglipuran selama
beberapa hari. Seru, bukan?
Wisata tak lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khas. Seperti disebutkan sebelumnya, ada
makanan tipat cantok yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Desa Penglipuran. Ada juga minuman
loloh cemcem yang baik bagi kesehatan karena terbuat dari bahan rempah-rempah.
Banyak karya seni tersedia di Desa Penglipuran yang bisa dibeli wisatawan. Tapi apakah membeli saja
cukup? Anda mungkin bisa mencoba untuk membuatnya! Banyak pengrajin lokal yang bisa ditemui di
desa ini dan bersedia mengajarkan cara membuat pernak-pernik dari bambu untuk oleh-oleh.
Rasanya bangga kan kalau bisa membawa oleh-oleh buatan tangan sendiri?
Lelah membuat kerajinan tangan dari bambu, Anda bisa melepas penat dengan menikmati suasana
di tempat asal kerajinan tangan Anda alias Hutan Bambu Desa Penglipuran. Banyak spot cantik di
sana yang cocok untuk berfoto-foto.
As one of the leading tourist attractions in Bali, we can do many exciting activities at Penglipuran
Tourist Village. The following is a review citing Indonesia Travel.
As the name suggests, Penglipuran, tourists can find several temples in this village area. There are
Pura Penataran, Pura Dalem, and Pura Puseh. We can visit the temple and learn about the culture
and customs of Penglipuran Village. If the timing is right, we can also witness interesting traditional
celebrations such as the Ngusaba and Galungan rituals.
No trip is complete without tasting typical culinary delights. As mentioned previously, there is tipat
cantok food that you must try when visiting Penglipuran Village. There is also the loloh cemcem drink
which is good for health because it is made from spices.
Many works of art are available in Penglipuran Village that tourists can buy. But is just buying
enough? You might try making one! Many local craftsmen can be found in this village and are willing
to teach you how to make bamboo knick-knacks for souvenirs. Doesn't it feel proud to be able to
bring home your own handmade souvenirs?
Tired of making handicrafts from bamboo, you can relieve your tiredness by enjoying the atmosphere
in the place where your handicrafts originate, namely the Penglipuran Village Bamboo Forest. There
are many beautiful spots there that are suitable for taking photos.