Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah : Pengantar Pariwisata

Nama : Dearly Beloved Haleluya Iman


NIM : 2311521049

1. Salah satu daya tarik wisata di Bali yang menurut saya memiliki komponen 4A
yang baik adalah wisata Desa Penglipuran. Desa Penglipuran sendiri adalah destinasi
wisata di Bali tepatnya berada di Kabupaten Bangli yang terkenal karena keindahan
alamnya serta kelestarian budaya dan tradisi masyarakatnya. Desa penglipura ini
diberikan julukan desa terbersih di dunia. Kondisi 4A pada wisata Desa Penglipuran
sebagai berikut :
a) Attractions ( Daya Tarik ) :
Daya tarik utama yang diberikan oleh wisata Desa Penglipuran ini adalah
keindahan alam pedesaan Bali yang masih asli dan juga tradisional. Kebersihan
desa ini juga menjadi daya tarik paling utama untuk datangnya wisatawan, Rumah
– rumah dengan arsitektur khas Bali, perkarangan yang hijau dan juga rapi, serta
suasana tenang dan damai menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin
merasakan keaslian budaya Bali. Selain itu, adat setempat di Desa Penglipuran ini
juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin berkunjung. Desa Penglipuran
ini menjunjung tinggi nilai leluhurnya, sehingga tetap menjaga patokan adat yang
sudah turun temurun. Tata ruang desa yang berada di Desa Penglipuran juga
mengikuti konsep yang diberi nama Tri Mandala. Tata ruang di desa ini dibagi
menjadi tiga wilayah yaitu Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.
Untuk Utama Mandal adalah tempat suci atau tempat para dewa, Madya Mandala
adalah tempat pemukiman warga dan Nista Mandala adalah zona khusus untuk
pemakaman penduduk.
Adanya lingkungan hijau dengan deretan hutan bambu yang luasnya
mencapai 45 hektare atau sekitar 40 persen dari luas keseluruhan desa. Hutan
bambu ini tentunya sangat dijaga dan juga dilestarikan. Di Desa Penglipuran juga
mempunyai festival budaya yang disebut Penglipuran Village Festival. Acara ini
biasanya di selenggarakan di akhir tahun dengan kegiatan yang beragam dari
parade adat Bali, Parade seni budaya dan tentunya banyak lomba lainya. Salah
satu daya tarik di Desa Penglipuran ini adalah kuliner nya. Banyak makanan khas
Bali yang bisa di dapatkan di Desa Penglipuran contohnya yaitu loloh cemcem
dan tipat cantok.
b) Accessibility ( Aksesbilitas ) :
Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli. Desa Penglipuran berjarak
sekitar 56 kilometer dari Bandara Ngurah Rai dengan waktu selama 1 jam 40
menit, dengan catatan bahwa kondisi lalu lintas lancar. Dari kota Denpasar kurang
lebih memerlukan waktu 60 menit perjalanan. Akses untuk menuju ke Desa
Penglipuran ini tergolong cukup baik dengan jalan yang cukup baik, rute mudah
ditempuh, dan jalan yang beraspal dan luas sehingga kendaraan besar pun masih
bisa untuk masuk ke lokasi. Terdapat banyak pilihan transportasi yand dapat
digunakan wisatawan untuk menuju ke Desa Penglipuran. Bisa naik motor, mobil
pribadi, kendaraan sewa, taksi, transportasi online, dan juga bus. Desa ini
memiliki 2 lokasi parkir yang cukup luas. Namun, karena lokasinya yang lumayan
terpencil, butuh perencanaan perjalanan yang baik untuk dapat sampai ke Desa
Penglipuran.
c) Amenities ( Fasilitas ) :
Fasilitas Pariwisata yang disediakan oleh Desa Penglipuran untuk
memenuhi kebutuhkan wisatawan selama berkunjung ke Desa sudah sangatlah
lengkap. Desa Penglipuran ini sudah memiliki home stay. Fasilitas nya juga sudah
memiliki fasilitas yang lengkap berupa wifi, jasa laundry, parkir dan juga toilet.
Fasilitas Pariwisata juga sudah tersedia yaitu toilet umum, warung makan
tentunya dengan makanan khas adat Bali, parkir yang luas, tempat istirahat, toko
cinderamata untuk wisatawan membeli oleh – oleh, pengeras suara, tempat
sampah yang lumayan banyak tentunya untuk tetap menjaga kebersihan Desa
Penglipuran,
tempat cuci tangan, terdapat juga ATM, outbond, spot foto yang banyak dan
tentunya indah, wifi area dan juga balai pertemuan.
d) Ancillaries ( Pelayanan Tambahan ) :
Desa Penglipuran ini dikelola dengan keberadaan kembaga yang
mengelolahnya. Segala urusan yang terkait dengan pengelolahan pariwisata
ditangani oleh Lembaga Pengelola Desa Wisata Penglipuran. Mereka yang
dilibatkan dalam pengelolaan desa sepenuhnya merupakan warga desa adat
setempat yang dianggap memiliki potensi terkait dengan bidang kepariwisataan.
Lembaga ini tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan
wisata di Desa Penglipuran ini. Jabatan dewan pembina dipegang oleh prajuru
desa. Untuk kedudukan manager, wakil manager, koordinator administrasi,
oprasional dan lainya juga dipercayakan kepada warga desa setempat yang
dianggap memiliki potensi pada bidanya masing – masing. Lembaga ini tentunya
akan jadi sangat bermanfaat untuk para wisatawan karena mereka akan
dimudahkan dengan berbagai layanan seperti informasi, keamanan dan layanan
lainnya.

2. Jenis Pariwisata yang akan berpotensi untuk menjadi tren pariwisata masa depan
baik di Indonesia maupun di dunia menurut saya adalah pariwisata berbasis teknologi
atau bisa disebut Virtual Tour. Dengan menggunakan teknologi pada wisata itu akan
meningkatkan, memperkaya, atau mengubah cara wisatawan berinteraksi dengan
destinasi wisata. Mungkin yang tadinya harus datang dulu ke tempat wisata untuk
merasakan tempat wisata tersebut sekarand tidak perlu susah untuk merasakan wisata
yang kita inginkan. Berbagai teknologi digunakan untuk menciptakan pengalaman yang
lebih menarik, informatif dan interaktif bagi pengunjung. Salah satu contohnya adalah
tren pariwisata menggunakan teknologi Virtual Reality. VR ini digunakan untuk
menciptakan pengalaman yang immersif di destinasi wisata. VR dapat digunakan untuk
memberikan tur virtual ke destinasi wisata tanpa harus pengunjung datang ke destinasi
wisata tersebut. Kalau sekarang VR ini sudah bisa sampai di tahap 4D atau 4 dimensi
mungkin untuk di masa yang akan datang akan sangat memungkinkan bahwa nantinya
akan keluar 6D atau 6 dimensi. Tren yang akan berkembang adalah dimana VR ini benar
– benar bisa memberikan sensasi kepada pengunjung agar bisa merasakan kalau
pengunjung berada di destinasi wisata yang mereka inginkan. Contohnya mungkin
pengunjung ingin merasakan liburan di pantai dengan ombak yang tenang. Pengunjung
hanya tinggal duduk diam menggunakan VR di satu ruangan dan di ruangan tersebut
pengunjung bisa melihat kalau pengunjung sedang berada di pantai, sensasi yang sangat
nyata di ciptakan di dalam ruangan tersebut. Mungkin bisa dengan mengeluarkan sedikit
air di kaki nya dan di ruangan tersebut juga bisa mengatur temperatur suhu agar
pengunjung benar bisa merasakan sensasi pergi ke pantai. VR ini digunakan untuk
memberikan sensasi yang sangat nyata kepada pengunjung tanpa harus secara fisik
pengunjung berada di lokasi tersebut. Bisa juga menawarkan tur VR yang memungkinkan
pengunjung untuk “berenang” di dalam kolam renang biasa tapi rasanya seperti
pengunjung di dalam laut dan melihat keindahan laut seperti terumbu karang serta
kehidupan laut tanpa harus benar – benar menyelam di lautan. Bisa juga untuk merasakan
wahana atraksi contohnya bermain roller coaster tanpa harus benar – benar naik. Menurut
saya tren wisata berbasis teknolgi ini akan sangat terkenal karena dengan adanya wisata
ini juga sangat memudahkan pengunjung untuk melakukan destinasi wisata.

3. 5 Destinasi wisata super prioritas untuk menambah destinasi wisata unggulan selain Bali :
3.1 Menurut saya program ini sudah cukup efektif untuk meratakan
perkembangan pariwisata di Indonesia. Sejauh ini yang kita ketahui 5 wisata
super prioritas di Indonesia adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di
Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara
Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara. Karena sejauh ini wisatawan asing hanya
mengetahui Bali saja dari Indonesia dan dengan adanya 5 wisata super prioritas
ini wisatawan asing jadi lebih tau dengan wisata yang ada di Indonesia selain
Bali. Menurut saya sudah tepat untuk hanya memilih 5 destinasi walaupun
sebenarnya masih banyak wilayah Indonesia yang bisa di lihat lagi keindahan nya
tapi menurut saya jika ingin membangun segala sesuatu dari awal itu harus fokus
jadi tidak perlu teralu banyak tetapi berhasil dan dilakukan dengan baik serta
harus benar – benar dipastikan agar memiliki kualitas kelas dunia. Setelah
nantinya mungkin program 5 wisata super prioritas ini sudah berhasil, mungkin
bisa di perluas lagi. Melihat juga sudah banyak usaha yang dilakukan mulai dari
infrastruktur, kualitas jaringan telekomunikasi, produk ekonomi kreatif, dan
tentunya mempersiapkan SDM yang unggul. Tetapi walaupun program 5 wisata
super prioritas ini sudah cukup efektif, evaluasi menyeluruh dan pengawasan
harus terus – menerus diperlakukan untuk memastikan bahwa pengembangan
pariwisata tidak hanya berfokus pada 5 destinasi tersebut, tetapi juga di wilayah
lain yang ada di Indonesia. Upaya terus menerus harus dilakukan untuk
memastikan pembangunan pariwisata yang merata di seluruh nusantara demi
pertumbuhan yang berkelanjutan dan merata bagi industri pariwisata di Indonesia.
3.2 Menurut saya yang akan menjadi kompetitor terberat untuk Bali adalah
Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Alasannya adalah :
- Keindahan alam yang dimiliki oleh Mandalika itu sangat alami. Mandalika
dan Bali menurut saya hampir memiliki kemiripan yang sangat signifikan.
Mandalika memiliki pantai – pantai yang indah dengan pasir putih yang bersih
dan air laut yang jernih, sama dengan keindahan alam yang dimiliki oleh Bali.
- Pengembangan infrastruktur wisata yang ada di Mandalika. Terdapat banyak
sudah pembangunan hotel dan tentunya memberikan view pemandangan yang
indah, fasilitas olahraga dan juga infrastruktur lainnya telah dilakukan untuk
meningkatkan pengalaman wisatawan. Contohnya juga pembangunan sirkuit
balapan motor GP di Mandalika dengan keindahan di sekitar nya yang sangat
memanjakan mata para wisatawan. Dengan hal ini juga sudah dapat
menambahkan wisatawan yang ingin lagi datang kembali ke Mandalika.
- Pemerintah Indonesia juga telat memberikan perhatian khusus untuk
pengembangan Mandalika sebagai destinasi wisata unggulan melalui promosi
dan upaya pemasaran yang intensif.

4. Pariwisata di Bali telah memberikan dampak yang signifikan, baik itu positif atau
negatif pada aspek ekonomi, sosial – budaya, dan lingkungan. Beberapa dampak dari
pariwisata di Bali :
 Dampak Positif

A. Aspek Ekonomi :
- Adanya pertumbuhan ekonomi. Pariwisata Menjadi tulang punggung Bali
dengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB.
- Penciptaan Lapangan Kerja. Industri wisata di Bali ini banyak menyediakan
lapangan pekerjaan langsung maupun tidak langsung untuk masyarakat Bali,
mencakup dari berbagai sektor seperti akomodasi, restoran, transportasi dan
juga kerajinan lokal.
- Peningkatan pendapatan. Membantu meningkatkan pendapatan penduduk
setempat, mendukung bisnis lokal dan juga memperbaiki kesejahteraan
masyarakat.
B. Aspek Sosial - Budaya :
- Adanya pertukaran budaya. Wisatawan yang datang membawa pengaruh
positif dengan memperkenalkan berbagai budaya dunia ke Bali, sementara
wisatawan yang datang juga memiliki kesempatan untuk belajar dan
menghargai budaya lokal Bali.
- Adanya pengembangan seni dan juga budaya. Banyak nya permintaan dari
wisatawan untuk mendorong pelestarian dan pengembangan seni, kerajinan
tangan, tarian, dan musik tradisional Bali.
C. Aspek Lingkungan :
- Adanya pelestarian alam, sebagian pendapatan pariwisata digunakan untuk
pelestarian lingkungan dan pelestarian alam, termasuk upaya seperti
pengelolaan sampah, penanaman pohon, dan pelestarian terumbu karang. Hal
ini dilakukan juga untuk mengundang wisatawan untuk kembali lagi berlibur
di Bali.
- Peningkatan infrastruktur ramah lingkungan. Seperti sistem pengelolahan air
limbah, energi terbarukan dan fasilitas umum yang lebih bersih dan baik
membantu melestarikan linkungan Bali.

 Dampak Negatif

A. Aspek Ekonomi :
- Ketergantungan dengan pariwisata. Membuat Bali rentan terhadap fluktuasi
pasar dan perubahan tren pariwisata global. Hal ini dapat berdampak buruk
pada ekonomi setempat jika terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan.
- Peningkatan ekonomi tidak merata. Terdapat kesenjangan antara mereka yang
terlibat langsung dalam industri pariwisata dan masyarakat lokal lainnya,
yang bisa mengakibatkan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.
B. Aspek Sosial – Budaya :
- Perubahan budaya tradisional. Karena ingin memenuhi permintaan
wisatawan, masyarakat setempat bisa terdorong untuk mengubah budaya dan
tradisi mereka. Dan pada akhirnya budaya tradisional mulai luntur.
- Masalah sosial seperti perdagangan manusia, peningkatan konsumi alkohol,
serta perubahan dalan kebiasaan dan nilai – nilai sosial yang bisa
bertentangan dengan nilai – nilai lokal.
C. Aspek Lingkungan :
- Kerusakan Lingkungan terjadi karna peningkatan jumlah wisatawan dapat
menyebabkan tekanan yang besar pada lingkungan alam di Bali, termasuk
pencemaran air, kerusakan terumbu karang akibat aktivitas snorkeling dan
diving yang tidak terkelola dengan baik dan juga meningkatnya jumlah
sampah.
- Adanya over – tourism. Beberapa daerah di Bali mengalami tekanan yang
berlebihan akibat lonjakan wisatawan yang tentunya dapat merusak
lingkungan dan menciptakan ketengan sosial di antara penduduk lokal.

Anda mungkin juga menyukai