Anda di halaman 1dari 4

Mekepung (Balapan Kerbau)

Mekepung adalah sebuah tradisi balap kerbau di kabupaten Jembrana, Bali Barat. Ratusan
pasang kerbau akan berkompetisi untuk mencapai garis finish tercepat di kendalikan oleh seorang
joki. Setiap satu pasang kerbau akan di kaitkan dengan bajak dari kayu. Kompetisi balap kerbau di
adakan di sekitar kecamatan Melaya kabupaten Jembrana.
Mekepung di mulai pada pagi hari sekitar pukul 07.30 dan event balapan berdurasi sekitar
lima jam. Acara balap kerbau Mekepung bisanya di laksanakan pada bulan Juli, Agustus,
September, Oktober dan November, dan dua kali dalam satu bulan.

Perang Pandan Desa Tenganan

Tradisi perang pandan di Desa Tenganan Pegringsingan kabupaten Karangasem Bali,


sangat terkenal sampai kemancanegara. Perang Pandan di Desa Tenganan, bagi masyarakat Bali
di kenal dengan nama geret pandan. Namun masyarakat asli desa Tenganan menyebut tradisi
geret pandan dengan sebutan Mekare-Kare. Tradisi perang pandan di desa Tenganan
Pegringsingan bukan hanya sekedar pertunjukan tradisional, tetapi bagian dari budaya asli Bali
dan ritual masyarakat desa Tenganan. Dengan mengadakan ritual perang pandan, penduduk
desa Tenganan meyakini akan terhindar dari hal buruk.
Pada saat ritual Perang Pandan di desa Tenganan Pegringsingan, dua pemuda desa akan
bertarung dalam sebuah arena. Tiap pemuda akan membawa seikat daun pandan dengan
panjang kurang lebih 30 cm yang di gunakan sebagai senjata. Peserta juga membawa sebuah
perisai.
Pada saat pertarungan di mulai, kedua pemuda akan menyerang satu sama lain dengan
menggosok daun pandan berduri di punggung lawan mereka.
Ritual Perang Pandan diadakan pada pertengahan bulan Juni dan biasanya di adakan
selama dua hari berturut-turut. Setiap orang yang berkunjung di perkenankan untuk untuk
menonton ritual Perang Pandan. Selain itu tidak ada biaya tiket alias gratis.
Pawai Ogoh-Ogoh

Satu hari sebelum hari Raya Nyepi terdapat prosesi umat Hindu Bali yang di sebut dengan
Ngerupuk/Pengerupukan. Ritual Pengerupukan di lakukan pada setiap desa di seluruh pulau Bali.
Pada sore hari penduduk lokal akan mengarak Ogoh-Ogoh di jalan raya.
Ogoh-ogoh merupakan patung raksasa yang terbuat dari bahan ringan agar mudah di arak.
Untuk rangka Ogoh-ogoh menggunakan kayu dan untuk bentuk menggunakan styrofoam
kemudian di lapisi kertas dan kain, sehingga mudah untuk di arak.

Pura Di Tengah Danau

Bali sebagai tempat wisata identik dengan keunikan seni dan budaya, salah satunya
adalah objek wisata Pura. Saat liburan di Bali anda akan melihat banyak pura, dari ukuran yang
kecil sampai pura yang besar. Namun ada satu pura di Bali yang lokasinya sangat unik, yaitu pura
Ulun Danu yang berada di Danau Beratan Bedugul.
Tidak hanya pada keunikan lokasi pura Ulun Danu, lokasi pura yang berada pada dataran
tinggi membuat udara sejuk selalu terasa walaupun pada siang hari. Karena keunikan dari lokasi
pura Ulun Danu di Danau Beratan Bedugul membuat foto pura Ulun Danu Beratan selalu terlihat
di media promosi pariwisata Bali. Objek wisata Pura Ulun Danu Beratan, bagi wisatawan yang
liburan ke Bali selalu menjadi destinasi wisata Bali yang wajib di kunjungi.
Ngaben/Plebon

Salah satu keunikan Bali di mata dunia ada pada upacara Ngaben. Ngaben atau Pelebon
(bagi yang berkasta) adalah upacara kremasi yang ada di pulau Bali dan merupakan salah satu
upacara penting dalam tradisi budaya Hindu Bali. Yang membuat upacara Ngaben terlihat unik di
Bali karena untuk sarana mengangkut mayat dari rumah menuju tempat kremasi, menggunakan
”Wadah” dalam bahasa Bali artinya tempat.
Wadah secara umum ada dua bentuk, satu di bentuk menyerupai pura kecil dengan ukiran
dan hiasan yang terlihat sangat indah. Yang lagi satu di bentuk menyerupai binatang biasanya
berbentuk lembu.
Untuk wadah yang berbentuk pura, akan di gunakan untuk mengangkat mayat dari rumah
menuju tempat kremasi. Setelah tiba di tempat kremasi mayat akan di turunkan kemudian di
pindahkan ke wadah yang berbentuk Lembu. Wadah memiliki ukuran sangat besar, dan untuk
mengangkat akan memerlukan banyak tenaga. manusia.

Setelah prosesi ritual upacara selesai, api besar mulai menyala. Bagi penduduk Bali yang
beragama Hindu, proses kremasi sangat penting dan di yakini untuk memudahkan arwah yang
meninggal mencapai lokasi sesuai dengan hasil perbuatan yang di lakukan pada saat hidup.
Penjor

Jika Anda liburan ke Bali pada saat hari Raya Galungan, Anda akan melihat dekorasi unik
berupa tiang bambu yang ada di sepanjang jalan raya, namanya Penjor. Di mata wisatawan
Penjor sebuah tradisi budaya unik di Bali. Dekorasi terbuat dari bambu utuh dan bambu di hiasi
menggunakan janur dan hiasan lainya.
Pada ujung Penjor, terdapat hiasan bunga yang bernama Sampian. Hiasan bunga di
gantung menggunakan janur yang di ikat agar teruntai panjang. Setelah hiasan Penjor selesai,
penduduk Bali akan memasang tiang bambu di depan rumah mereka masing-masing.

Festival Layang-Layang Ukuran Raksasa

Festival Layang-layang di Bali adalah acara festival tahunan yang di adakan pada bulan
Juli dan Agustus. Bulan Juli dan Agustus di pilih karena pada bulan tersebut hembusan angin
mulai kencang. Selain faktor angin, pada bulan Juli dan Agustus adalah musim ramai kunjungan
wisatawan ke Bali, sehingga festival layang-layang di Bali menarik ribuan pengunjung, terutama
wisatawan asing.
Keunikan dari festival layang-layang di Bali terdapat pada ukuran layang-layang yang
sangat besar. Pada saat terbang, layang-layang akan di iringi musik mengelegar dari gambelan
Bali, namanya Baleganjur. Lokasi festival layang-layang biasanya di pantai Padang Galak dan
Pantai Sanur.

Anda mungkin juga menyukai