Anda di halaman 1dari 4

Danau Beratan atau juga disebut Danu Bratan terletak di kawasan Bedugul, desa

Candikuning, kecamatan Baturiti, kabupaten Tabanan, Bali. Kurang lebih 55 km dari kota
Denpasar. Danau Bratan terletak di ketinggian ± 1240 m diatas permukaan laut, temperatur di
kawasan danau Beratan (area Bedugul) kurang lebih 18° C pada malam hari dan ± 24° C
pada siang hari. Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja serta
letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah
satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Bratan juga menyediakan
beragam pesona dan akomodasi yang memadai. Nama danau ini nama aslinya bukan danau
Bedugul, melainkan danau Beratan/Bratan. Namun karena masuk wilayah kawasan wisata
Bedugul, maka banyak wisatawan lebih familiar menyebut nama danau Beratan/Bratan
dengan nama danau Bedugul.

Danau Beratan mempunyai luas kira-kira 375.6 hektar dengan kedalaman antara 22-48 meter
dengan luas keliling kurang lebih 12 km. Danau Bratan adalah danau terluas dan terbesar
kedua setelah danau Batur di Bali, yang berfungsi sangat penting sebagai sumber utama
irigasi pada daerah yang berada di bagian tengah pulau Bali.

Danau Beratan adalah salah satu dari 20 danau terbaik dan terindah di dunia. Danu Bratan
sangat dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata terbaik yang dikunjungi oleh ribuan
wisatawan mancanegara maupun domestik, segarnya udara pegunungan dengan
pemandangan danau, pura dan gunung yang indah dan jauh dari kebisingan kota membuat
tempat ini menjadi tempat wisata favorit dan objek wisata yang direkomendasikan untuk
dikunjungi selama liburan di pulau dewata.

Di tengah danau terdapat sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat


pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan. Pura Ulun Danu
Beratan dibangun sekitar awal dari abad ke-17. Pura Ulun Danu Bratan memiliki
pemandangan yang sangat indah ketika di pagi hari disaat matahari terbit dan kabut
menyelimuti bagian dari gunung, dan pantulan bayangan dari pura Ulun Danu terlihat sangat
menakjubkan dari permukaan air danau Beratan sehingga momen ini sangat di sukai oleh
para turis dan para fotografer yang ingin mengabadikan keindahan dari pura Ulun Danu ini.

Pura Ulun Danu Beratan, pura yang sangat unik karena lokasi dari pura berada di tengah
danau. Jika pembaca pernah memperhatikan gambar lembaran mata uang Rp 50.000, terdapat
gambar pura Danu Beratan.

Pura Ulun Danau Beratan, bangunan puranya sangat mencirikan khas Bali. Yaitu bangunan
pura yang memiliki atap bertingkat, menara dengan atap 11 tingkat, 7 tingkat, dan 3 tingkat.
Menara tersebut menyimbulkan kepercayaan umat Hindu di Bali, terhadap tiga dewa, yakni:

● Dewa Wisnu (11 tingkat).


● Dewa Brahma (7 tingkat)
● Dewa Siwa (3 tingkat).
Pura Ulun Danu Bratan atau Bratan Pura merupakan sebuah candi air besar
di Bali, Indonesia - candi utama air lainnya menjadi Pura Ulun Danu Batur. Kompleks candi
ini terletak di tepi barat laut Danau Bratan di pegunungan dekat Bedugul. candi air memenuhi
seluruh wilayah di daerah aliran; di tepi hilir ada banyak candi kecil air yang spesifik untuk
setiap asosiasi irigasi (subak)
● Candi ini sebenarnya digunakan untuk upacara persembahan untuk dewi Dewi Danu,
dewi air, danau dan sungai. Danau Bratan merupakan salah satu danau penting dalam
hal irigasi.
● Kompleks ini dibangun pada tahun 1633 yang tersebar di beberapa pulau. Meru,
dengan sebelas atap didedikasikan untuk Siwa dan istrinya Parwati. Buddha pun juga
memiliki tempat dalam kuil dewa Hindu tersebut.
● Danau Bratan dikenal sebagai danau "gunung suci", kawasan ini sangat subur, terletak
pada ketinggian 1.200 meter, dan beriklim sangat dingin.

 Memiliki taman bunga yang begitu cantik


Di sekitar danau terdapat taman bunga yang bisa kamu kunjungi. Banyak jenis bunga hias
dengan warna yang ebragam ditanam dan tumbuh mengelilingi pinggiran danau. Kamu
bisa mengelilingi danau dengan berjalan kaki atau menyewa sepeda jika ingin berkeliling
danau lebih jauh. Tak hanya taman bunga dengan koleksi yang bervariatif, ada banyak
sekali pohon cemara yang juga mengelilingi danau membuat suasana semakin rindang
dan sejuk. Objek wisata ini seolah dibangun dengan sengaja untuk memukau dan
menyihir wisatawan agar betah untuk berlama-lama menghabiskan waktu di danau ini.

 Terletak di Dataran Tinggi
Di atas sudah dijelaskan jika danau ini berada di Kawasan dataran tinggi sehingga tak
heran jika udaranya dingin dan sangat sejuk. Danau ini dikelilingi oleh perbukitan dan
berada pada ketinggian sekitar 1.239 meter di atas permukaan laut. Curah hujan di daerah
ini juga sangat tinggi yang akan menambah udara dingin. Jika beruntung, kamu akan
menjumpai fenomena kabut tipis yang menyelimuti pura dan lingkungan sekitar danau.
Fenomena ini akan semakin memperindah dan memanjakan mata wisatawan yang
berkunjung.

 Bukti Toleransi Antar Agama


Meskipun danau ini identik dengan Pura Ulun Danu yang berada di tengah danau, namun
kamu juga akan menjumpai tempat ibadah umat muslim lho!. Di sisi sebelah barat danau
terdapat masjid yang sudah cukup tua yaitu Masjid Besar Al-Hidayah. Masjid ini bisa
ditempuh dengan berjalan kaki karena letaknya yang sangat dekat dengan danau.
Adanya Masjid Besar Al-Hidayah ini menunjukkan bahwa masyarakat setempat saling
menghargai dan sangat toleran antara satu dengan yang lain. Jadi, untuk kamu pemeluk
agama Islam bisa mengunjungi masjid ini untuk beribadah setelah puas berkeliling dan
menikmati keindahan danau.

Itu dia beberapa daya tarik yang dimiliki oleh Danau Beratan Bedugul yang tidak akan
cukup dijelaskan jika belum mengunjunginya dan membuktikannya sendiri.

 Upacara yang diadakan rutin di danau Bedugul


Upacara Melasti yang dilaksanakan dua hari pada tanggal 27 Maret 2006 (Bukit Catu &
Kembang Merta) serta tanggal 28 Maret 2006 (Batusesa, Pemuteran dan Candi Kuning)
bagi umat Hindu Dharma, merupakansarana introspeksi diri seraya memohon pada Ida
Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan YME) untuk dapat mencapai penyucian diri yang
sempurna sebagai bekal melaksanakan Catur Brata Penyepian, yaitu: Amati Geni(tidak
menghidupkan api), Amati Karya (tidak melakukan kerja), Amati Lelungan (tidak
bepergian) dan Amati Lelanguan (dilarang mendengarkan musik, lagu dan menonton TV)
tepat pada Hari Raya Nyepi.

Sedangkan Upacara Matur Piuning dan Guru Piduka yang dilakukan pada tanggal 29
Maret 2006, merupakan acara pemberitahuan kepada Tuhan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
dan permohonan maaf serta pengampunan manakala umat secara sengaja atau tidak
sengaja telah melakukan kesalahan yang mengakibatkan munculnya musibah, sekaligus
memohon ampunan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar tidak melanjutkan
kemarahanNYA.

Dengan demikian masyarakat dan adat maupun kawasan Bedugul dapat menjadi bersih
dari segala kekotoran, jauh dari bencana dan pengaruh buruk. Selanjutnya dengan
kesucian jiwa yang baru, warga Bedugul dapat siap melakukan ’Brata Penyepian’ agar
kelak dapat hidup selaras dengan alam semesta.
Pura Ulun Danu

Danau Beratan

Anda mungkin juga menyukai