Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SUPERVISI PENDIDIKAN SUB PEMBAHASAN DAPAT DILIHAT


DALAM RPS
Dosen pengampu : SRI MUYANINGSIH, M.Pd.

Disusun Oleh: Kelompok 5

Husain Abdullah ( 2101100039 )

Andhika Perdana Putra ( 2101100019 )

Faiz Rosyadi ( 2101100015 )

Davina Mayka Nathania ( 2101100041 )

Amanda Syahidah ( 2101100037 )

Safitri Dwi Anggraeni ( 2101100032 )

Anggun May Cahyani ( 2101100018 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021

1
A. PENDAHULUAN
Pemerintah akan terus membangun dan mereformasi sistem
pendidikan, khususnya melalui Kementerian Pendidikan, untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air. Salah satu upaya yang
telah dan sedang dilakukan terkait dengan unsur guru. Disahkannya
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Guru serta
Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya pemerintah untuk menata dan
meningkatkan kualitas guru di Indonesia, yang merupakan suatu
kebijakan. Michael G Fullan dikutip oleh Suyanto dan Jihad Hisham.
“Pendidikan berubah berdasarkan apa yang dilakukan dan dipikirkan
guru…”. Pendapat ini berarti bahwa perubahan dan pembaruan sistem
pendidikan sangat tergantung pada “apa yang dilakukan dan dipikirkan
guru”. Dengan kata lain, itu tergantung pada perolehan keterampilan
pendidikan. Melihat realitas kemampuan guru saat ini, mereka masih
terlihat berbeda. Sudarwan Danim mengatakan, salah satu ciri krisis
pendidikan di Indonesia adalah ketidakmampuan guru dalam menjalankan
tugasnya dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan dengan tingkat
keterampilan yang cukup, tidak mungkin untuk sepenuhnya mendukung
keterampilan guru dan diperlukan banyak upaya untuk meningkatkan
keterampilan guru. Secara umum, pengawasan adalah proses yang
membantu meningkatkan kualitas pendidikan. Direktur ini bisa dari kepala
sekolah ke guru, dari supervisor ke kepala sekolah dan guru, dari guru ke
guru, dan dari kepala sekolah ke kepala sekolah. Direktur biasanya diikuti
dengan pendampingan, atau pelatihan. Pelatihan ini tersedia di bidang
akademik dan administrasi. Berkaitan dengan hal tersebut, hakekat
supervisi adalah proses pemberian jasa dukungan profesional kepada guru
untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menghadapi tugas belajar
mengajar.

2
B. PUSTAKA
Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usaha dari
petugas- petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya,
dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-
tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan
evaluasi pengajaran.
Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha
menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu
pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara
kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh
fungsi pengajaran.
Pengertian Supervisi pendidikan secara semantik adalah
pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi
pendidikan.
Dengan adanya tujuan umum yaitu :
1. Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia dewasa yang
sanggup berdiri sendiri.
2. Membina orang-orang yang di supervise menjadi manusia pembangunan
dewasa yang berpancasila.
3. Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya. Dan khusus
yaitu :
1. Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya
2. Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid
3. Memperbesar kesanggupan guru mendidik murid untuk terjun ke
masyarakat
4. Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis dan
kooperatif
5. Membesar ambisi guru untuk berkembang
6. Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki

3
7. Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah
8. Mengembangkan professional guru

Serta tujuan supervisi pendidikan seperti meningkatkan mutu kinerja guru,


meningkatkan keefektifan kurikulum, meningkatkan keefektifan dan keefisienan
sarana dan prasarana, meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah, meningkatkan
kualitas situasi umum sekolah.

Fungsinya yaitu melakukan penelitian (research), penilaian (evaluation),


perbaikan (improvement), pembinaan.

Prinsip Supervisi Pendidikan di dalamnya terdapat prinsip-prinsip


fundamental yang artinya Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental
bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia. Dan prinsip-prinsip praktis baik
negative maupun positif.

Teknik supervisi pendidikan, Wyn dalam Sahertian dan Mataheru (1986)


menyebutkan teknik supervisiter diri dari individual deviation (bersifat individual)
dan group devices (bersifat kelompok). Teknik supervisi yang bersifat individual
antara lain; kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, saling
mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri. Sedangkan teknik yang bersifat
kelompok diantaranya adalah mengadakan pertemuan/rapat (meeting),
mengadakan diskusi kelompok (group discussion), mengadakan penataran

(in service training), dan seminar.

4
C. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Secara morfologis Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super
dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan
inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang
dilakukan oleh atasan terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga
merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi.
Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung
unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui
kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian
yang perlu diperbaiki.
Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas- petugas
sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki
pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan
perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan
pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.
Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir,
mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di
sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan
lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian
mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuhan tiap-tiap murid secara
kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi
modern.
Dari uraian definisi supervisi diatas, maka dapat dipahami para pakar
menguraikan defenisi supervisi dari tinjauan yg berbeda-beda. God Carter
melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar,
Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat
modern

5
Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan,
pengawasan atau penilikan. Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa
dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut
inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :

1. Controlling : Memeriksa apakah semuanya dijalankan


sebagaimana mestinya
2. Correcting : Memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa
yang telah ditetapkan/digariskan
3. Judging : Mengadili dalam arti memberikan penilaian atau
keputusan sepihak
4. Directing : Pengarahan, menentukan ketetapan/garis
5. Demonstration : Memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik

Sedangkan pengertian Supervisi pendidikan secara semantik


adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah
perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.

Tujuan umum :

6. Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia


dewasa yang sanggup berdiri sendiri.
7. Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia
pembangunan dewasa yang berpancasila.
8. Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.

6
Tujuan khusus :

1. Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang


sebenarnya
2. Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan
menolong murid
3. Memperbesar kesanggupan guru mendidik murid untuk terjun
ke masyarakat

4. Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis


dan kooperatif
5. Membesar ambisi guru untuk berkembang
6. Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang
dimiliki
7. Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah
8. Mengembangkan profesional guru

Tujuan Supervisi Pendidikan

a. Meningkatkan mutu kinerja guru. Membantu guru dalam


memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam
mencapai tujuan tersebut. Membantu guru dalam melihat secara
lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
Membentuk kelompok yang kuat dan mempersatukan guru
dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan
bersahabat dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.
Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya
meningkatkan prestasi belajar siswa. Meningkatkan kualitas
pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat
pengajaran. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan
bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
b. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna

7
dan terlaksana dengan baik.
c. Meningkatkan keefektifan dan keefisienan sarana dan prasarana
yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik
sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
d. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam
mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang
selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana
yang diharapkan
e. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta
situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan
meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan
keberhasilan lulusan.

2.2 Fungsi

1. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas


dan objektif tentang suatu situasi pendidikan

 Perumusan topik

 Pengumpulan data

 Pengolahan data

 Konklusi hasil penelitian


2. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek positif
daripada negatif
3. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana
situasi pendidikan/pengajaran pada umumnya dan situasi belajar
mengajarnya.
4. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kearah pembinaan
diri yang disupervisi

2.3 Prinsip Supervisi Pendidikan

8
2.4.1 Prinsip-prinsip Fundamental

Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap


supervisor pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah
seorang pancasilais sejati.

2.4.2 Prinsip-prinsip Praktis

a. Negatif

 Tidak otoriter

 Tidak berasas kekuasaan

 Tidak lepas dari tujuan pendidikan

 Bukan mencari kesalahan

 Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil

b. Positif
 Konstruktif dan kreatif
 Sumber secara kolektif bukan supervisor sendiri
 Propessional
 Sanggup mengembangkan potensi guru
 Memperhatikan kesejahteraan guru
 Progresif
 Memperhitungkan kesanggupan supervisi
 Sederhana dan informal
 Objektif dan sanggup mengevaluasi diri sendiri

2.4 Teknik Supervisi Pendidikan

Wyn dalam Sahertian dan Mataheru (1986) menyebutkan teknik


supervisi terdiri dari individual deviation (bersifat individual) dan

9
group devices (bersifat kelompok). Teknik supervisi yang bersifat
individual antara lain; kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan
pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri. Sedangkan
teknik yang bersifat kelompok diantara adalah; panel of forum
discussion, curriculum laboratry, directed reading, demonstration
teaching, professional libraries, supervisory bulletin, teacher meeting,
professional oraganization, workshop of group work.

2.5.1 Teknik perseorangan

1. Mengadakan kunjungan kelas (Classroom visitation).


Yang dimaksud adalah kunjungan yang dilakukan untuk
melihat guru yang sedang mengajar atau ketika kelas sedang
kosong.

2. Mengadakan observasi kelas (Classroom Observation).


Kunjungan ke sebuah kelas untuk mencermati situasi/peristiwa
yang sedang berlangsung di dalam kelas.

3. Mengadakan wawancara : Dilakukan apabila supervisor


menghendaki jawaban dari individu tertentu.
2.5.2 Teknik kelompok
1. Mengadakan pertemuan/rapat (meeting) Dalam kegiatan
ini Supervisor dapat memberikan pengarahan (directing),
pengkoordinasian (coordinating) dan mengkomunikasikan
(comunicating) segala informasi kepada guru/staff
2. Mengadakan diskusi kelompok (group discussion)
3. Mengadakan penataran (in service training)
4. Seminar
D.KESIMPULAN

10
Kesimpulan
Dari berbagai paparan di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Supervisi ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui guru-
gurunya
2. Supervisi ditujukan untuk membina para pendidik bukan untuk mencari-cari
kesalahan pendidik
3. Ada beberapa teknik supervisi yang dilaksanakan oleh sekolah, diantaranya,
supervisi yang dijalankan berupa supervisi akademik dan supervisi
kelembagaan. Supervisi akademik dijalankan dapat langsung oleh kepala
sekolah maupun melalui metode lesson study

E. DAFTAR PUSTAKA

Maryono. 2011. Dasar-dasar & Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Subroto, Suryo. 1988. Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah.


Jakarta: Bina Aksara

Nawawi, Hadari. 1993. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung

Rifai, Moh. 1982. Supervisi Pendidikan. Bandung: Jemmars

Subari. 1994. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar.


Jakarta: Bumi Aksara

Ananda, Rusydi. 2018. Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Medan:


Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI)

Syarwani Ahmad & Zahruddin Hodsay. 2020. Profesi Kependidikan dan


Keguruan. Indonesia: Deepublish

Shulhan, Muwahid. 2012. Supervisi Pendidikan (Teori dan Terapan dalam


mengembangkan Sumber Daya Guru). Surbaya: Penerbit Acima Publishing

RG Hidayatullah. 2016. Supervisi Pendidikan https://osf.io/w9yk5/download

11
Hayati, R Mida. 2017. Kajian Teori Supervisi Pendidikan
http://repository.radenintan.ac.id/75/7/BAB_II.pdf

http://www.rumahbelajar.web.id/pengertian-fungsi-dan-sasaran-supervisi-
pendidikan/

http://www.sarjanaku.com/2011/05/supervisi-pendidikan.html

http://www.psb-psma.org/content/blog/pentingnya-supervisi-pendidikan

12
13

Anda mungkin juga menyukai