ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pariwisata menjadi salah satu sektor yang mulai diperhitungkan atau
diperhatikan di Indonesia. Dari sumber daya alam yang ada, pariwisata
merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi yang sangat layak untuk
dikelola dan dikembangkan secara maksimal. Pengembangan pariwisata ikut
berperan dalam pergerakan perekonomian dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat seperti semakin terbukanya lapangan pekerjaan, kesempatan berusaha
bagi masyarakat, meningkatkan pendapatan baik masyarakat itu sendiri maupun
negara khususnya Pemerintah Daerah. Suparlan (1981: 87) menyatakan bahwa
religi (keagamaan) sebagai sistem kebudayaan. Wisata religi yang dimaksud lebih
mengarah pada wisata ziarah (wisata keagamaan) untuk mengunjungi
makam/kubur (Ruslan, 2007: 6).
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang
memiliki sangat banyak sekali tempat-tempat pariwisata yang bagus yang tidak
kalah menarik jika dibandingkan dengan provinsi yang lain. Kota Surabaya
sebagai salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi-potensi
pariwisata yang cukup banyak yang dapat dikembangkan lebih serius, salah satu
objek wisata yang sedang dikembangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Surabaya yang bekerjasama dengan Badan Pengelola Klenteng Sanggar
Agung.
Klenteng Sanggar Agung adalah salah satu klenteng di Surabaya yang
mempunyai bentuk atap unik dengan design khas Jawa yang tidak hanya
berfungsi sebagai tempat beribadah namun juga sebagai pariwisata, bahkan
pengelola Klenteng Sanggar Agung sengaja menyiapkan jalur khusus bagi
pengunjung yang bertujuan untuk wisata agar tidak mengganggu pengunjung lain
1
Klenteng Sanggar Agung
yang beribadah. Di sana ada patung Dewi Kwan Im yang mempunyai tinggi
sekitar 18 meter yang berada di sisi timur klenteng.
Pada penelitian sebelumnya telah ada penelitian tentang peranan
pemerintah Kota Surabaya dalam mengembangkan wisata religi oleh Puspita pada
tahun 2011 tentang objek wisata religi dan potensi-potensi yang ada di Kota
Surabaya. Atas dasar itulah peneliti menjadikan Klenteng Sanggar Agung menjadi
objek penelitian yang merupakan salah satu tempat wisata religi di Kota Surabaya.
Peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut; (1) Bagaimanakah Sejarah
singkat Klenteng Sanggar Agung?; dan (2) Apa saja fungsi Klenteng Sanggar
Agung?
Penelitian ini menggunakan prinsip-prinsip metode kualitatif. Dalam hal
ini merujuk pada pendapat Creswell (dalam Ratna, 2011;333) yang
mendefinisikan metode kualitatif merupakan metode untuk memahami makna
yang dianggap berasal dari masalah sosial kemanusiaan. Selain itu, metode
kualitatif dengan menggunakan sebuah hipotesis secara implisit dalam
keseluruhan penelitian, analisis banyak dilakukan menggunakan kata-kata, dan
pertanyaan terbuka sehingga secara keseluruhan disebut sebagai cara penyajian
informal.
KAJIAN PUSTAKA
1. Klenteng
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia klenteng merupakan bangunan tempat
memuja (berdoa, bersembahyang) dan melakukan acara keagamaan bagi penganut
konghucu. Klenteng mengajarkan tiga ajaran yang disebut Tri Dharma ( San jiao
三 教 atau dalam dialek Hokkian biasa disebut dengan Sam Kau), terdiri dari
Taoisme, Konfusianisme, dan Buddhisme.
2. Sejarah
Sejarah adalah suatu studi yang telah dialami manusia diwaktu lampau dan
telah meninggalkan jejak diwaktu sekarang, di mana tekanan perhatian diletakkan,
terutama dalam pada aspek peristiwa sendiri. Dalam hal ini terutama pada hal
yang bersifat khusus dan segi-segi urutan perkembangannya yang disusun dalam
cerita sejarah (I Gede Widja, 1989: 9). Selain itu, menurut Kartodirjo (1982;12)
Sejarah adalah gambaran tentang masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai
makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Meliputi urutan fakta
masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian
pemahaman tentang apa yang telah berlalu.
Dari beberapa pengertian sejarah di atas maka dapat disimpulkan bahwa
sejarah adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian atau peristiwa pada masa
lalu manusia serta merekontruksi apa yang terjadi pada masa lalu.
2
Klenteng Sanggar Agung
3
Klenteng Sanggar Agung
KESIMPULAN
Saran
1. Pembangunan sarana dan prasarana didalam menunjang kepariwisataan
perlu ditingkatkan dengan lebih memperbaiki sarana dan prasarana
terlebih di dalam sarana transportasi umum agar setiap pengunjung yang
bertujuan untuk beribadah maupun berwisata dapat merasakan
kenyamanan.
DAFTAR PUSTAKA
4
Klenteng Sanggar Agung