Anda di halaman 1dari 13

CANDI MENDUT

Anggota : 1. Aurellia jean

2. Aylena

3. Evelyn A.

4. Ezekiel Gading

5. Putri Eka

6. Reyvent A.
CANDI MENDUT
SEJARAH CANDI MENDUT

– Candi Mendut adalah salah satu candi bercorak Budha yang


cukup populer di Indonesia. Candi Mendut berada di Jawa
Tengah, tepatnya di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid,
Kabupaten Magelang. Letaknya sekitar 38 km dari Kota
Yogyakarta. 
– Kata mendut sendiri berasal dari kata Venu, Vana, Mandira
yang artinya candi yang berada di tengah hutan bambu.
Sejarah awal pembangunan candi mendut masih memiliki
beberapa versi dan belum dapat dipastikan kebenarannya.
– Sejarawan terkenal bernama J.G. de Casparis memaparkan bahwa
candi mendut dibangun pada masa kerajaan dinasti Syailendra di
tahun 824 M. Hal ini berdasarkan isi dari Prasati Karangtengah per
tahun 824 M. Di dalam prasasti tersebut disebutkan bahwa Raja
Indra membangun sebuah bangunan suci dan menamainya
Wenuwana. Wenuwana atau hutan bambu ini diartikan oleh de
Casparis sebagai Candi Mendut. Dengan menggunakan asumsi,
maka sejarah candi mendut sudah dimulai sebelum candi
borobudur. Candi mendut memiliki umur yang lebih tua
dibandingkan Candi Borobudur, salah satu candi terbesar dan
tersohor di dunia yang sempat masuk ke 7 Keajaiban Dunia.
PENEMUAN KEMBALI
CANDI MENDUT

– Penemuan kembali candi mendut terjadi di tahun 1836. Pada saat itu,
berhasil ditemukan seluruh bagian candi mendut kecuali bagian atap dari
candi. Pemerintah Hindia Belanda pada saat itu melakukan pemugaran
sejak tahun 1897 sampai 1904. Hasil dari upaya ini cukup baik dengan
berhasil mengembalikan bagian kaki dan tubuh candi lewat rekonstruksi.
Meski begitu, terdapat beberapa bagian candi yang masih belum dapat
direkonstruksi kembali. Empat tahun berselang, Van Erp menjadi
pemimpin untuk kegiatan rekonstruksi Candi Mendut tahap dua. Tim ini
melakukan aktivitas pengembalian bentuk atap candi, pemasangan stupa
stupa dan perbaikan pada beberapa puncak atap candi. Tujuan
rekonstruksi ini cukup baik hanya saja sempat terkendala dana di tengah
prosesnya. Kegiatan rekonstruksi ini baru dimulai kembali di tahun 1925.
ARSITEKTUR CANDI
MENDUT

– Secara umum, candi mendut memiliki denah dengan bentuk persegi. Candi
mendut memilki tinggi bangunan keseluruhan 26.4 m. Bagian tubuh candi
berada di atas batu dengan tinggi 2 m. Di permukaan batu tersebut memilki
selasar yang lebar. Di dinding candi mendut, terdapat kurang lebih 31 panel
yang menampilkan beberapa relief cerita, sulur suluran serta pahatan bunga
yang menandakan corak dari candi mendut. Bila kamu berkunjung ke candi
ini, Anda akan melihat beberapa saluran untuk membuang air dari selasar di
sepanjang dinding luar langkan. Bagian saluran ini disebut dengan jaladwara.
Jaladwara ini menjadi ciri khas pada candi candi yang berada di kawasan Jawa
Tengah. Jenis jaladwara ini dapat Anda temukan pada candi candi terkenal di
Jawa Tengah & Yogjakarta seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs
Ratu Baka dan Candi Banyuniba. Meski begitu, bentuk jaladwara tidaklah
sama dan memilki ciri sendiri sesuai dengan ciri khas candi tersebut. 
– Bagian tangga candi terletak di sisi barat candi yang juga
berada di depan pintu masuk ke dalam tubuh candi. Di
pintu masuk candi ini, Anda bisa melihat bilik penampil
yang menjorok keluar. Bilik penampil ini memiliki tinggi
yang serupa dengan atap candi sehingga terlihat menyatu
dengan tubuh candi. Pintu masuk tubuh candi ini tidak
memiliki garupa ataupun bingkai pintu sebagaimana candi
lainnya. Bilik ini memiliki bentuk berapa lorong dengan
langit berongga rongga memanjang dengan penampang
segi tiga.
RELIEF CANDI MENDUT

– Relief Kuwera & Hariti


– Relief kuwera atau Ayataka adalah relief yang terukir di
bagian dinding utara di bilik penampil. Kuwera sendiri
adalah raksasa pemakan manusia yang dikisahkan
melakukan pertobatan setelah bertemu dengan Budha.
Kuwera ini memiliki istri bernama Hariti. Hariti sendiri
memiliki kisah hidup yang sama dengan Kuwera. Ia adalah
raksasa pemakan manusia yang juga akhirnya bertobat
setelah bertemu Budha. Hariti kemudian menjadi seorang
pelindung bagi anak anaknya dengan Kuwera. 
Relief Kuwera
– Relief Bodhisatwa
– Relief ini terletak di sisi dinding timur Candi Mendut. Di dalam relief
ini, terlihat Budha dengan sosok memiliki tangan empat yang berdiri
di atas lingga. Di relief ini, Budha menggunakan pakaian kebesaran
raja. Budha digamabrkan memancarkan sinar dewa dari kepalanya.
Tangan kiri belakang Budha terlihat memegang kitab sedangnya
tangan kanannya memegang tasbih.
– Tangan depan Budha menggambarkan sikap yaramudra. Yaramudra
adalah sikap Budha sedang bersila dengan bentuk tangan memberi
anugrah. Di sebelah kiri Budha terlihat terdapat bunga teratai yang
seolah keluar dari bejana. 
Relief Bodhisatwa
Sekian dan Terima kasih<3

Anda mungkin juga menyukai