Anda di halaman 1dari 6

Candi Mendut

Candi Mendut
Candi Mendut adalah sebuah candi bercorak Buddha. Candi Mendut berlokasi
di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini,
letaknya berada sekitar 3 kilometer dari candi Borobudur.

Candi ini juga disebut sebagai candi bertuah, sehingga banyak para pasangan
yang belum dikaruniai anak datang ke tempat ini. Candi Mendut dibangun
dengan menggunakan batu bata yang dicampur dengan batu andesit yang sangat
kokoh. Candi Budha yang satu ini memiliki ketinggian 26,4 meter, dan berdiri
pada sebuah batur setinggi 2 meter yang permukaannya dilengkapi dengan
langkan. Candi ini terdiri dari satu buah bangunan utama yang cukup besar
dengan ruangan didalamnya. Didalam candi terdapat 3 buah arca Budha
berukuran cukup besar, yaitu :

 Budha Sakyamuni, disebut pula Budha yang sedang berkotbah, terletak


ditengah tepat didepan pintu masuk di dalam candi atau mengahadap ke
arah barat. Patung ini berposisi seperti sedang memberi wejangan atau
nasehat.
 Bodhisattva Avalokiteswara, terletak disebelah kanan arca Budha
Sakyamuni, dan menghadap ke arah selatan. Arca ini dengan posisi
dengan posisi duduk dengan kaki kiri menjuntai ke bawah dan menginjak
bunga teratai.
 Maitreya, arca Maitreya terletak di bagian kiri arca Bodhisattva
Avalokiteswara dan mengahdap utara. Posisi arca digambarkan sedang
duduk dengan sikap tangan simhakarnamudra dengan jari-jari tertutup.

Candi Mendut dibangun oleh Raja Indra dari dinasti Syailendra. Di


dalam prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja
Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya adalah
hutan bambu. Śailendravamśa atau wangsa sailendra adalah nama wangsa
atau dinasti raja-raja yang berkuasa di Sriwijaya, pulau Sumatera; dan
di Mdaŋ (Kerajaan Medang), Jawa Tengah sejak tahun 752. Sebagian besar raja-
rajanya adalah penganut dan pelindung agama Buddha Mahayana. Meskipun
peninggalan dan manifestasi wangsa ini kebanyakan terdapat di dataran Kedu,
Jawa Tengah, asal-usul wangsa ini masih diperdebatkan. Disamping berasal dari
Jawa, daerah lain seperti Sumatera atau bahkan India dan Kamboja, sempat
diajukan sebagai asal mula wangsa ini.
Sampai sekarang masih banyak praduga-praduga yang dihubungkan dengan asal
usul pendirian candi, makna sesungguhnya belum dapat diketahui dengan pasti.
Ada yang mengaitkannya dengan tempat kelahiran sang Buddha. Mungkin hal
ini dimaksudkan untuk mengenang keberhasilan beliau dalam menyebarkan
agama Buddha Arah Hadap pintu candi mungkin melambangkan harapan
pembuatcandi akan tempat di mana sang Buddha pertama kali menerima
wahyu, di Taman Kijang Pendapat yang demikian itu akan memberikan
pegangan serti arah hidup bagi pemeluknya pada saat menjalankan upacara
keagamaan. Pada masa kerajaan, candi mendut berfungsi sebagai simbol
kejayaan Raja Syailendra sebagai Pusat Kerajaan di masa'nya. Saat ini, tentu
saja candi mendut sudah difungsikan sebagai tempat wisata dan rekreasi. Dan
diharapkan warga setempat maupun pengunjung bisa melestarikan candi ini,
supaya masih bisa dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang. Pelestarian ini
diperlukan agar tetap terjaganya nilai-nilai sejarah, budaya, dan sosial pada
candi mendut ini.
Karena pelestarian masyarakat dan pengunjung, candi mendut masih dalam
kondisi yang baik dan terjaga. Jika terjadi kerusakan pada candi, peninggalan
ini tidak akan bisa dimanfaatkan lagi di masa yang akan datang. Bagaimanapun,
upaya pelestarian harus tetap dijalankan oleh masyarakat setempat dan
pengunjung . Upaya-upaya tersebut sangat dibutuhkan agar tetap terjaga dan
lestarinya peninggalan sosial budaya di Indonesia.

APA
 Apa nama benda?
Candi Mendut adalah sebuah candi bercorak Buddha.

 Bahan dan bentuk benda


Candi Mendut dibangun dengan menggunakan batu bata yang dicampur
dengan batu andesit yang sangat kokoh. Candi Budha yang satu ini
memiliki ketinggian 26,4 meter, dan berdiri pada sebuah batur setinggi 2
meter yang permukaannya dilengkapi dengan langkan. Candi ini terdiri
dari satu buah bangunan utama yang cukup besar dengan ruangan
didalamnya. Didalam candi terdapat 3 buah arca Budha berukuran cukup
besar, yaitu :
 Budha Sakyamuni, disebut pula Budha yang sedang berkotbah,
terletak ditengah tepat didepan pintu masuk di dalam candi atau
mengahadap ke arah barat. Patung ini berposisi seperti sedang memberi
wejangan atau nasehat.
 Bodhisattva Avalokiteswara, terletak disebelah kanan arca Budha
Sakyamuni, dan menghadap ke arah selatan. Arca ini dengan posisi
dengan posisi duduk dengan kaki kiri menjuntai ke bawah dan
menginjak bunga teratai.
 Maitreya, arca Maitreya terletak di bagian kiri arca Bodhisattva
Avalokiteswara dan mengahdap utara. Posisi arca digambarkan sedang
duduk dengan sikap tangan simhakarnamudra dengan jari-jari tertutup.
TUGAS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

CANDI MENDUT

I
S

OLEH :

NAMA : AULIA ZAHRO

KELAS: IX.6

SMP NEGERI 4 PEKANBARU

T.P. 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai