SMART GOVERNANCE
Disusun oleh :
NAMA : Anisa Lisniawati, A.Md. Gz
NIP : 199406182022032014
DARTAR HADIR : 04/ Kelompok 1
JABATAN : Nutrisionis Terampil
SKPD : UPTD Puskesmas Genuk
COACH : Maria Susiawati, S.Sos., MPA
MENTOR : dr. Moch Onny Pramana
Coach, Mentor
Kepala UPTD Puskesmas Genuk
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN, DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG
SMART GOVERNANCE
IMPLEMENTASI NASI GORENG (PELAYANAN KONSULTASI GIZI
ONLINE DAN TUMBUH KEMBANG) SEBAGAI UPAYA PENURUNAN
ANGKA STUNTING DI UPTD PUSKESMAS GENUK KOTA
SEMARANG
Hari : SELASA
Tanggal : 14 MARET 2023
Tempat : PUSKESMAS GENUK (virtual)
Semarang, 14 Maret 2023
Menyetujui,
Mentor,
Coach, Kepala UPTD Puskesmas Genuk
iii
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran PNS
untuk Mendukung Smart Governance dengan judul “Implementasi
Pelayanan Konsultasi Gizi Online dan Tumbuh Kembang (NASI
GORENG) Sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Genuk Kota Semarang” Laporan ini disusun sebagai
bukti pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar dan peran Aparatur Sipil
Negara (ASN) dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah untuk
memberikan gambaran kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan
penulis dengan menanamkan nilai-nilai dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang telah
diimplementasikan selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
II.
Laporan rencana aktualisasi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan
dorongan dari pihak lain. Dengan sepebuh hati, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H.,M.IP. sebagai Gubernur Jawa Tengah
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untk mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2023.
2. Ibu Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M. Sos. selaku Walikota Kota
Semarang.
3. Bapak Drs. Mohamad Arif Irwanto, M.Si selaku Kepala Badan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.
4. Bapak Abdul Haris, S.H.,M.M selaku Kepala BKPP Kota Semarang.
5. Bapak Pardi, S.Sos, M.Si selaku narasumber yang telah memberikan
arahan untuk penyempurnaan RA.
iv
6. Ibu Maria Susiawati, S.Sos., MPA. Sebagai coach yang telah membimbing
dalam penyusunan rencana aktualisasi ini.
7. Bapak dr. Moch Onny Pramana selaku mentor sekaligus kepala UPTD
Puskesmas Genuk Kota Semarang.
8. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah membagikan ilmu serta
pengalamannya selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan 17 tahun 2023.
9. Keluarga besar Puskesmas Pandanaran atas dukungan dan
kerjasamanya.
10. Rekan-rekan golongan II Angkatan 17 Kelompok 1 yang telah berbagi
pengetahuan dan pengalaman.
11. Suami dan anak tercinta yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
Penulis sadar bahwa laporan rencana aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai
pihak supaya laporan menjadi lebih baik agar rancangan aktualisasi ini dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
PNS, serta memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
PRAKATA ................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
A. Gambaran Umum Organisai
1. Dasar Hukum Organisasi……………………………………....1
2. Tugas Fungsi Organisasi……………………………………....3
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja.......................................5
4. Visi-Misi Organisasi……………………………………………..5
5. Tujuan Organisasi……………………………………………....6
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi………………………………….7
B. Tugas dan Jabatan Peserta………………………………………...7
C. Role Model……………………………………………………………9
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu ................................................... 11
B. Analisis Isu .................................................................................... 17
C. Analisis Penyebab ......................................................................... 21
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ............................................. 23
E. Gagasan Pemecahan Isu .............................................................. 23
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ........................................... 27
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi .......................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 47
Curiculum Vitae ........................................................................................ 49
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
Gambar 1.1
UPTD Puskesmas Genuk
2
Batas – batas wilayah antara lain :
Gambar 1.2
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Genuk
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang Tahun 2021,
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang tahun
2021 adalah 45.825 Jiwa.
3
2. Tugas Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 97 Tahun
2016 Tentang Pembentukkan, Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat
Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Semarang,
puskesmas merupakan unsur pelaksana tugas pada Dinas
Kesehatan (Dinkes) sehingga puskesmas memiliki tugas sebagian
kegiatan teknis operasional Dinas Kesehatan yang meliputi
pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara
paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Adapun fungsi puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan kebijakan teknis Dinkes di bidang pengelolaan
puskesmas.
4
3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Semarang Nomor 061/10888 Tahun 2021, maka struktur organisasi
Puskesmas Pandanaran adalah sebagai berikut :
Gambar 1.3
Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Genuk
5
jejaring Puskesmas, penanggung jawab bangunan, prasarana dan
peralatan, penanggung jawab mutu.
6
Sedangkan Visi dan Misi Puskesmas Genuk tertuang
pada Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 003/I/2021 Tentang
Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Genuk yaitu :
c. Visi Puskesmas Genuk
Visi UPTD Puskesmas Genuk yaitu Terwujudnya Puskesmas
Genuk yang menyehatkan masyarakat
d. Misi Puskesmas Genuk
Misi UPTD Puskesmas Genuk yaitu :
1) Meningkatkan memberikan pelayanan yang berkualitas
2) Pemberdayaan individu,keluarga dan masyarakat agar memiliki
kemauan dan kemampuan untuk hidup Sehat
3) Meningkatkan kerjasama lintas program, lintas sektoral dan
jejarong.
5. Tujuan Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 003/I/2021
tentang Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Genuk,
dalam mewujudkan visi dan misinya, Puskesmas Genuk menetapkan
tujuan sebagai berikut :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat
b. Mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu;
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
7
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat.
8
Sakit. Berikut adalah tugas pokok dan fungsi peserta berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Pendaya Guna Aparatur Negara (Kepmenpan)
Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2001. Rincian kegiatan Nutrisionis Terampil
adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), umur di
unit atau wialyah kerja secara bulanan bagi anak balita
b. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja secara
4 bulanan bagi anak sekolah SD
c. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai
kebutuhan
d. Melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau wilayah
kerja
e. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang dewasa
di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan
f. Melakukan anamnese diet klien (food frekwensi dan rata-rata contoh
hidangan)
g. Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien
h. Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien
i. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, umur
j. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT
k. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA
l. Mencatat dan melaporkan anamnese diet
m. Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyuluhan gizi
n. Menyediakan makanan biasa tambahan;
o. Menyediakan kapsul vitamin A
p. Menyediakan kapsul Yodium
q. Menyediakan preparat besi
r. Menyediakan obat gizi
s. Melakukan pencatatan harian, penyediaan diet sederhana
t. Memantau diet klien selama dirawat
u. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa meliputi
sasaran, status gizi dan SKDN (jumlah balita yang ada/terdaftar, jumlah
9
balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat, jumlah balita yang ditimbang,
jumlah balita yang naik timbangannya) secara bulanan pada posyandu
v. Memantau kegiatan PMT Balita, anak sekolah dan bumil meliputi
sasaran, status gizi dan SKDN terhadap macam/jumlah PMT
w. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di Rumah Sakit (RS)
dan masyarakat secara bulanan
x. Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain
secara harian
2. Tugas Tambahan Peserta
Peserta dalam hal ini mendapatkan tugas tambahan sebagai
pemegang salah satu program UKM Essensial SDIDTK (Stimulasi,
Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang).
C. Role Model
Role model adalah seseorang yang menjadi contoh atau teladan bagi
orang lain dalam perilaku, sikap, atau kualitas tertentu yang dianggap
positif atau diinginkan. Seorang role model dapat menjadi inspirasi dan
motivasi bagi orang lain untuk meniru atau mengejar keberhasilan dan
prestasi yang sama.
10
Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes merupakan figur yang menjadi role
model bagi penulis Beliau merupakan Senior Gizi di Indonesia, Beliau
adalah seorang ASN di Poltekkes Kemenkes Jakarta. Selain menjadi
dosen di bidang gizi, beliau juga aktif sebagai penulis buku di bidang gizi
dan menjadi narasumber di berbagai acara televisi, radio, semar, berbagai
media cetak dan media social.
Alasan penulis menjadikan beliau sebagai role model dalam pelaksanaan
aktualisasi ini yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai seorang Nutrisionis , beliau mampu menunjukkan tanggung
jawab dan disiplin dalam melaksanakan tugas pokok, kewajiban dan
fungsi sebagai seorang Nutrisionis.(Akuntabel)
2. Dalam melaksanakan tugas, beliau selalu ramah kepada rekan
sejawat maupun masyarakat yang menjadikan beliau menjadikan
panutan bagi rekan-rekannya. (Berorientasi Pelayanan)
3. Ibu Rita merupakan sosok yang profesional terbuka dalam bekerja
sama dan dapat memberikan perlakuan yang adil kepada rekan
junior dibawahnya. (Kolaboratif)
4. Beliau merupakan sosok yang dapat membangun lingkungan kerja
yang menyenangkan selain itu juga dapat menjadi seorang
penghubung yang baik dalam menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif. (Harmonis)
5. Ibu Rita merupakan senior yang ringan tangan dalam membantu
orang lain untuk belajar maupun dalam bekerjasama di lain hal.
(Kompeten).
6. Beliau memberikan pengabdian terbaik dalam pekerjaannya, selalu
bersemangat memberikan kontribusi untuk kemajuan
Puskesmas.(Loyal)
7. Beliau sangat antusias terhadap perubahan terutamanya untuk
kemajuan Puskesmas, beliau melakukan inovasi untuk meningkatkan
pelayanan di Puskesmas.(Adaptif)
11
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
12
2.1 ISU
Tabel 2.1
Tabel Identifikasi Isu
13
2 Kurang validnya hasil Deskripsi isu : Individu
pengukuran Antropometri (ukuran tubuh) merupakan
antropometri posyandu salah satu cara langsung menilai status gizi,
di Wilayah kerja khususnya keadaan energi dan protein
Puskesmas Genuk Kota tubuh seseorang. Ukuran tubuh yang
Semarang biasanya dipakai untuk melihat
pertumbuhan fisik adalah berat badan (BB),
tinggi badan (TB), lingkar lengan atas
Keterkaitan dengan (LILA), lingkar kepala (LK). Pengukuran
manajemen ASN : tersebut di interpretasikan dengan
Dalam hal ini manajemen perhitungan atau standar tertentu untuk
ASN yang belum menginterpretasikan status gizi.
diterapkan adalah belum Pengukuran yang tidak valid dapat
maksimalnya peran menyebabkan kesalahan dalam
petugas sebagai pelayan menginterpertasikan status gizi.
masyarakat untuk
memberikan edukasi
kepada kader posyandu Kondisi saat ini :
terkait cara mengukur Di wilayah kerja puskesmas genuk masih Gambar 2.2 Contoh pengamatan ketepatan alat ukur di
yang benar. ada posyandu yang belum tepat cara posyandu
pengukuran antropometrinya. Timbangan
Keterkaitan dengan BB jarang diganti batu batrainya. Microtoa
SMART ASN : belum saat ditarik paling tidak tepat di angka 0.
diterapkannya digital
skill dan digital culture
dalam edukasi kepada Kondisi yang diharpkan :
kader misalnya dengan Saat sebelum melaksanakan kegiatan
memberikan pelatihan posyandu kader dan tenaga Kesehatan
melalui video yang yang bertugas di posyandu melakukan
dishare di grup whats app kalibrasi alat ukur.
14
mengganti dengan makanan atau minuman
lain, termasuk air putih, selain menyusui.
Keterkaitan dengan
manajemen ASN : 250
Dalam hal ini manajemen Kondisi saat ini : 200
ASN yang belum Jumlah bayi yang diberikan ASI Eksklusif di 150
diterapkan adalah belum wilayah kerja puskesmas Genuk masih Jumlah Bayi <6
100 Bulan
maksimalnya peran rendah jika dibandingkan jumlah semua
petugas sebagai pelayan balita usia 6 bulan. 50
Pelaksanaan ASI
masyarakat untuk 0
eksklusif
memberikan edukasi
kepada masyarakat Kondisi yang diharpkan :
mengenai manfaat ASI Capaian ASI Eksklusif diatas 90% yang
diharapkan bisa mencegah stunting di
Keterkaitan dengan wilayah kerja Puskesmas Genuk Diatas
SMART ASN : belum Gambar 2.3. Diagram capaian ASI eksklusif di wilayah
diterapkannya digital puskesmas genuk Kota Semarang
skill dan digital culture
dalam pendampingan ibu
menyusui.
15
4. Masih tingginya jumlah Deskripsi isu : Unit Kerja
balita stunting di Stunting adalah masalah gizi kronis akibat
wilayah kerja kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu Jumlah Stunting
puskesmas Genuk Kota panjang sehingga mengakibatkan
Semarang terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting juga menjadi salah satu penyebab 16
tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih 15.5
Keterkaitan dengan rendah dibandingkan anak-anak seusianya. 15
manajemen ASN : 14.5 Jumlah Stunting
Novemb…
Septem…
Januari
Oktober
Desember
Dalam hal ini manajemen
Febuari
ASN yang belum Kondisi saat ini :
diterapkan adalah belum Jumlah Balita Stunting di wilayah kerja
maksimalnya peran puskesmas Genuk masih cukup tinggi.
petugas sebagai pelayan Berdasarkan lapoaran di bulan januari dan
masyarakat untuk febuari 2023 jumlah stunting sebanyak 15 Gambar 2.4 Diagram Jumlah stunting di wilayah puskesmas
memberikan edukasi balita. Presentase balita stunting di wilayah genuk KotamSemarang
kepada masyarakat dan kerja yaitu 0,7 %.
melakukan pemantuaan
status gizi
Kondisi yang diharpkan :
Keterkaitan dengan Turunnya agka balita stunting di wilayah
SMART ASN : belum kerja puskesmas genuk kota semarang
diterapkannya digital
skill dan digital culture
dalam pendampingan ibu
menyusui.
16
Keterkaitan dengan merawat dirinya sendiri untuk mengatasi
manajemen ASN : masalah yang ada dan untuk meningkatkan Rekap pelayanan konseling di poli gizi Bulan
Dalam hal ini manajemen kesehatan. Konseling gizi memberikan
ASN yang belum solusi bersama antara ahli gizi dan September 2022 – Januari 2023
diterapkan adalah belum klien/pasien untuk permasalahan gizi yang
maksimalnya peran dialami klien/pasien sehingga diperoleh
petugas sebagai pelayan kesepakatan dalam pengaturan makan
masyarakat dalam yaitu untuk mendukung kesehatan atau
kurag berkoordinasi kesembuhan klien/pasien.
dengan rekan kerja.
Kondisi saat ini :
Keterkaitan dengan Berdasarkan pengamatan langsung di
SMART ASN : belum wilayah UPTD Genuk, belum ada alur yang
diterapkannya digital skill menggambarkan rujukan ke poli gizi
dan digital culture dalam sehingga saat ini pasien yang datang hanya
memberikan media ibu hamil dan balita sedangkan untuk
konseling dalam bentuk konseling PTM hanya mencapai 2%. Selain
digital (misal video) itu media yang ada juga kurang mendukung Gambar 2.5 Rekapan pelayanan konseling poli gizi
terhadap proses konseling
17
B. Analisis Isu
Isu ditetapkan menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan). Analisis tersebut bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu. Setelah dilakukan analisis kualitas isu dan
diperoleh lebih dari satu isu yang memenuhi syarat, maka dilakukan
penilaian kualitas isu menggunakan USG ( Urgency,Seriousness,
dan Growth) untuk menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk
diselesaikan melalui gagasan-gagasan kreatif yang akan tuangkan
dalam bentuk kegiatan.
Pendekatan/analisis isu APKL memiliki 4 kriteria penilaian sebagai
berikut:
a. Aktual (A) artinya benar benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dikalangan masyarakat.
b. Problematik (P) artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks,sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan (K) artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
d. Layak (L) artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
18
Problematika 5 Sangat mendesak yang memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar.
4 Mendesak dan hanya memerlukan alternatif jalan
keluar.
3 Tidak mendesak tetapi diperlukan dalam waktu
dekat.
2 Tidak mendesak tetapi diperlukan sewaktu-waktu.
1 Tidak mendesak dan tidak diperlukan.
Kekhalayakan 5 Menyangkut semua orang (seluruh petugas Rumah
Sakit dan luar Rumah Sakit)
4 Menyangkut semua petugas Rumah Sakit (dokter,
perawat, staf)
3 Menyangkut perawat dan pasien.
2 Hanya menyangkut perawat.
1 Hanya menyangkut individu penulis
Layak 5 Sangat logis, pantas, realitis, dapat dibahas sesuai
tugas, hak, kewenangan dan tanggungjawab.
4 Logis, pantas, realitis dapat dibahas sesuaidengan
tugas, hak, kewenangan dan tanggungjawab.
3 Logis, pantas, realitis, tetapi tidak dapat dibahas
sesuai tugas, hak, kewenangan dan tanggungjawab
2 Tidak logis, tidak pantas dan tidak realitis, tetapi
berkaitan dengan tugas, hak, kewenangan dan
tanggungjawab.
1 Tidak logis, tidak pantas dan tidak realitis serta tidak
sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan
tanggungjawab.
Tabel 2.4
Analisis Isu dengan Metode APKL
19
2. Kurang validnya hasil 5 3 4 3 15 2
pengukuran antropometri di
Posyandu di Wilayah di
Wilayah kerja Puskesmas
Genuk Kota Semarang
20
Analisis Prioritas Isu menggunakan USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth). Pada analisis USG hal yang
dipertimbangkan yaitu tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan. Masing – masing isu diberikan skor 1 – 5. Adapun
indikator analisis USG sebagai berikut:
a. Urgency (urgensi), yaitu seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu seberapa serius suatu isu
harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.
Tabel 2.5 Paramater USG
Nilai Urgency Seriousness Growth
1 Tidak mendesak Tidak serius Tidak berkembang
2 Kurang begitu Kurang begitu serius Kurang begitu
mendesak berkembang
3 Wajar Wajar Wajar
4 Mendesak Serius Berkembang
5 Sangat Mendesak Sangat serius Sangat berkembang
Berikut ini 3 (tiga) isu utama yang akan dianalisis lebih lanjut
menggunakan metode USG:
Tabel 2.6 Analisis Isu dengan Metode USG
No. Isu Urgency Serious Growth Jumlah Rangk
ness ing
1. Masih tingginya 5 5 5 15 1
jumlah balita stunting
di wilayah kerja
puskesmas Genuk
Kota Semarang
21
3. Belum optimalnya 3 3 3 9 3
pelayanan konseling
gizi di puskesmas
genuk Semarang
22
Gambar 2.6 Diagram fishbone
23
4. Material
Posyandu masih menggunkan alat ukur yang tidak sesuai standar
24
Konsultasi atau konseling gizi merupakan proses pemberian dukungan
pada pasien/klien yang ditandai dengan adanya hubungan kerja sama
antara konselor dengan klien/pasien dalam menentukan prioritas
makanan, gizi dan aktivitas fisik, tujuan/target, rancangan kegiatan yang
dapat diterima dan dapat mendukung rasa tanggung jawab untuk merawat
dirinya sendiri untuk mengatasi masalah yang ada dan untuk
meningkatkan kesehatan. Konseling gizi memberikan solusi bersama
antara ahli gizi dan klien/pasien untuk permasalahan gizi yang dialami
klien/pasien sehingga diperoleh kesepakatan dalam pengaturan makan
untuk mendukung kesehatan atau kesembuhan klien/pasien.
Konsultasi online adalah pelayanan konsultasi yang dilakukan secara
jarak jauh memanfaatkan aplikasi komunikasi online untuk membantu
menegakkan diagnosis dan atau memberi pertimbangan atau saran tata
laksana gizi.
Konsultasi yang akan dilaksanakan oleh penulis berupa konsulatsi
online menggunakan whatsapp vidio yang sebelumnya akan dilakukan
assessment gizi melalui whatsapp chat jika hasil assessment gizi curiga
stunting akan dibuatkan jadwal konsultasi gizi online dan selanjutnya akan
dilaksanakan konsultasi gizi sesuai SPO yang sudah dibuat.
Tujuan dari adanya konsultasi gizi online ini untuk menurunkan angka
stunting di wilayah kerja puskesmas genuk. Salah satu penyebab stunting
di di wilayah kerja puskesmas genuk karena hampir semua orang tua sibuk
bekerja di pabrik yang berangkat pagi dan pulang malam. Dalam hal ini
orang tua tidak memeliki waktu datang ke puskesmas untuk memantau
status gizi dan tumbuh kembang anaknya. Yang akhirnya saat anak sudah
mengalami stunting orang tua tidak mengetahui cara merawatnya. Dengan
adanya program NASI GORENG diharapkan dapat memberikan
kemudahan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi bagi orang tua yang sibuk
bekerja sehingga tidak salah pemberian nutrisi dan stimulasi sehingga
dapat menurunkan angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Genuk.
25
Manfaat dari adanya program NASI GORENG antara lain:
1. Meningkatakan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
memperhatikan nutrisi dan stimulasi bagi sang buah hati
2. Meningkatkan aksesibilitas layanan konsultasi gizi. Hanya degan
menggunakan menghubungui nomor hotline sudah bisa
berkonsultasi dengan ahli gizi secera gratis
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan Konsultasi gizi
dengan melakukan konsultasi gizi online maka untuk orang tua yang
sibuk bekerja tidak perlu melungkan waktu bnyak untuk
berkonsultasi dengan ahli gizi sehingga sangat menghemat waktu.
Tujun dan manfaat pemecahan isu selanjutnya akan dilaksanakan 5
(lima) kegiatan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut.
Tabel 2.7 Tabel Gagasan kegiatan
NO Gagasan Kegiatan Langkah-langkah
1. Membuat Rencana kegiatan a. Mengkonsultasikan inovasi NASI
program NASI GORENG GORENG dengan Kepala
Puskesmas Genuk
Menyelesaikan penyebab b. Mencari referensi untuk membuat
“METHOD” yaitu (Sistem konsultasi online
pelaporan status gizi yang c. Menyusun Standar Prosedur
masih manual) dan Operasional alur inovasi NASI
GORENG
Menyelesaikan penyebab
“MILIEU” yaitu Rendahnya
kunjungan balita ke poli gizi
26
2. Membuat No Hotline dan a. Menyiapkan No hp khusus untuk
membuat Brief Card NASI Hotline NASI GORENG dan Brief
GORENG Card
b. Membuat akun media NASI
Menyelesaikan penyebab GORENG yang mencantumkan No
“METHOD” (Sistem Hotline yang terhubung dengan
pelaporan status gizi yang Whatsapp
masih manual) c. Menyebarkan informasi No Hotline
NASI GORENG ke semua kader
Sumber kegiatan: Inovasi posyandu, Ket RT, Ket RW,
Memasang tulisan informasi No
Hotline NASI GORENG di loket,
MTBS dan Poli Gizi
27
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
: 1. Masih Tingginya Jumlah Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota Semarang
(sumber isu : unit kerja)
2. Kurang Validnya hasil pengukuran antropometri di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota
Identifikasi Isu (diambil dari USG)
Semarang (Sumber isu : individu)
3. Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di wilayah Kerja Puskesmas Genuk Kota
Semarang (Sumber isu : unit kerja)
Isu yang diangkat (Core Issue) : Masih tingginya jumlah balita stunting di wilayah kerja puskesmas Genuk Kota Semarang
Gagasan Pemecahan Isu (Konsep Judul) Implementasi NASI GORENG (Pelayanan Konsultasi Gizi Online dan Tumbuh Kembang) Sebagai
Upaya Penurunan Angka Stunting di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Genuk Kota Semarang
28
Tabel 2.9 Matrik Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Tahun 2023
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Adanya rancangan Kegiatan Keterkaitan kegiatan dengan Adanya rancangan Adanya Adanya
Rencana kegiatan NASI GORENG Manajemen ASN: kegiatan NASI Rencangan Kegiatan
program NASI Saya membuat rancangan GORENG akan NASI GORENG
GORENG
kegiatan NASI GORENG berkontribusi memberikan
sebagai pedoaman saat terhadap Visi penguatan nilai
Sumber
pelaksanaan kegiatan NASI Puskesmas Genuk organisasi yaitu
Kegiatan :
GORENG yang saya yaitu “Terwujudnya “Handal”
Inovasi 1.1 Mengkonsultasikan Adanya Masukan dan saran
sampaikan kepada kepala Puskesmas Genuk
inovasi NASI dari kepala puskesmas yang Menyehatkan
puskesmas.
GORENG kepada Melaksanakan tugas dengan Masyarakat”
kepala Puskesmas cermat dan disiplin sehingga dan berkontribusi
Genuk
kegiatan NASI GORENG bisa terhadap misi no.1
1.2 Mencari referensi Adanya link referensi untuk berjalan sesuai rencana yaitu
untuk membuat membuat konsultasi online dengan hasil yang diharapkan “Meningkatkan
konsultasi online yaitu bisa menurunkan angka memberikan
1.3 Menyusun Standar Adanya Standar Prosedur stunting di Puskesmas Genuk pelayanan yang
Prosedur Operasional Operasional Inovasi NASI (Kode Etik dan Perilaku ASN berkualitas”
inovasi NASI GORENG Nomor 2)
GORENG Serta berkontribusi
Keterkaitan kegiatan dengan pada tujuan
Smart ASN : Puskesmas Genuk
Saya memanfaatkan teknologi yaitu : “Mampu
informasi dan komunikasi menjangkau
dengan memanfaatkan mesin Pelayanan
pencarian (search engine) yaitu
29
Google untuk mencari contoh Kesehatan
rencana kegiatan dan SOP bermutu”
konsultasi online dan
mengembangkannya sesuai
dengan harapan saya.
Kemudian saya menungkan
hasil rencana kegiatan dengan
menuliskan di MS.word (digital
skills). Dalam pencarian
contoh rencana kegiatan dan
SOP konsultasi online di
internet saya mengambil dari
sumber yang valid dan dapat
dipercaya (digital ethics).
30
mengenai konsultasi online
yang sangat praktis dan
bisa memberikan bnyak
manfaat . Sehingga
kepuasan (Berorientasi
pelayanan) masyarakat
terhadap pelayanan di
Puskesmas Genuk akan
semakin bertambah.
3) Komitmen (Loyal) saya
dalam menyusun standar
prosedur operasional
mengacu pada peraturan
pemerintah yang berlaku
bersama team gizi yang
lainnya. Hal ini dilakukan
sebagai bentuk sinergi
untuk hasil yang lebih
baik (Kolaboratif)
2. Membuat No Adanya No Hotline dan Keterkaitan kegiatan dengan Dengan adanya no Dengan adanya no
Hotline dan Brief Card untuk kegiatan Manajemen ASN : hotline dan brief card hotline dan brief card
membuat Brief program Nasi Goreng Saya membuat No Hotline, akan memberikan akan memberikan
Card NASI
Brief card dan akun media kontribusi terhadap penguatan nilai
GORENG
1. Menyiapkan No hp Adanya No hp khusus untuk sosial sebagai media Visi Puskesmas organisasi yaitu
Sumber Kegiatan
khusus untuk Hotline Nasi Goreng dan penyebaran informasi inovasi Genuk yaitu “Inovatif”
Hotline NASI Brief Card NASI GORENG agar lebih “Terwujudnya
: Inovasi GORENG dan diketahui banyak masyarakat di Puskesmas Genuk
membuat Brief
wilayah kerja puskesmas yang Menyehatkan
Card
31
2. Membuat akun Adanya akun media social genuk . memberikan Masyarakat” Dan
media NASI (Instagram) NASI GORENG informasi secara benar dan berkontribusi
GORENG yang mencantumkan No Hotline tidak menyesatkan kepada terhadap Misi No. 1
mencantumkan No pihak lain yang yaitu “Meningkatkan
yang terhubung dengan
Hotline yang
terhubung dengan Whatsapp membutuhkan informasi memberikan
Whatsapp terkait kepentingannya pelayanan yang
3. Menyebarkan Sudah tersebarnya No sehinga masyarakat menjadi berkualitas”
informasi No Hotline Nasi Goreng ke tau bahawa untuk
Hotline NASI semua kader posyandu, Ket berkonsultasi dengan
GORENG ke RT, Ket RW, Memasang nutrisionis tidak hanya dengan Serta berkontribusi
semua kader tulisan informasi No Hotline datang ke puskesmas pada tujuan
posyandu, Ket RT, Nasi GO di loket, MTBS dan melainkan bisa dengan Puskesmas Genuk
Ket RW, Poli Gizi menghubungi no hotline (Kode yaitu “ Mampu
Memasang tulisan Etik dan Perilaku ASN Nomor menjangkau
informasi No 9). Pelayanan
Hotline NASI Kesehatan
GORENG di loket, Keterkaitan kegiatan dengan bermutu”
MTBS dan Poli Smart ASN :
Gizi Saya memanfaatkan teknologi
informasi media social
Instagram untuk menyebarkan
informasi kegiatan nasi goreng
(digital ethics). Dan
menggunakan canva untuk
membuat design no hotline,
brief card dan membuat
postingan di instagram (digital
skills).
32
1) Dalam membuat no hotline
dan brief card memiliki
tujuan untuk memberikan
kemudahan kepada
masyarakat untuk
menghubungi petugas gizi
guna berkonsultasi.
Sehingga kepuasan
(Berorientasi pelayanan)
masyarakat akan semankin
bertambah.
33
ketua RT, Ketuar RW, dan
teman puskesmas
3) Secara konsisten
(Akuntabel) menyebarkan
informasi No Hotline NASI
GORENG ke semua kader
posyandu, Ket RT, Ket RW,
Memasang tulisan
informasi No Hotline Nasi
Goreng di loket, MTBS dan
Poli Gizi. Dengan tetap
memegang komitmen
(loyal) agar manfaat
Kegiatan Nasi Goreng bisa
tersebar luas dan dirasakan
semua masyarakat.
3. Melakukan Sudah dilaksanakanya Keterkaitan kegiatan dengan Dengan sudah Dengan sudah
sosialisasi NASI sosialisasi NASI GORENG Manajemen ASN : dilaksanakanya dilaksanakanya
GORENG kepada kepada petugas puskesmas. Saya mensosialisasikan sosialisasi NASI sosialisasi NASI
rekan puskesmas.
inovasi NASI GORENG GORENG kepada GORENG kepada
1. Membuat undagan Adanya undagan sosialisasi kepada rekan di puskesmas petugas puskesmas petugas puskesmas
sosialisasi NASI program Nasi Goreng untuk mulai dari alur kegiatan dan memberikan Genuk akan
Sumber kegiatan: GORENG teman-teman puskesmas manfaat kegiatan dengan kontribusi terhadap memberikan
inovasi
memberikan informasi yang Visi Puskesmas penguatan nilai
2. Membuat Power Adanya Power Poin Saat sangat jelas dan dapat Genuk no 1 yaitu organisasi yaitu
Point sosialisasi Mensosialisasikan Program dimengerti rekan puskesmas. “Terwujudnya Pusesmas yaitu
NASI GORENG Kegiatan Nasi Goreng Sehingga saat rekan saya Puskesmas Genuk “Inovatif”
menjelaskan kepada yang Menyehatkan
34
3. Menjelaskan Alur Adanya bukti sudah masyarakat sesuai yang saya Masyarakat” dan
Program Kegiatan menjelaskan Alur Program sampaikan. menjalankan misi puskesmas
inovasi NASI Kegiatan NASI GORENG tugas dengan jujur, Genuk
GORENG dengan bertanggung jawab dan “Meningkatkan
dengan baik agar dipahami
baik agar dipahami
semua rekan semua rekan berintegritas tinggi sesuai memberikan
dengan profesi saya yang pelayanan yang
memiliki peran untuk bertindak berkualitas”
promotif dan preventif dalam
pelayanan kesehatan (Kode
Etik dan Perilaku ASN Nomor Serta berkontribusi
1) dan sosialisasi tersebut saya pada tujuan
lakukan dengan tujuan untuk Puskesmas Genuk
memberikan informasi yaitu “ Mampu
secara benar dan tidak menjangkau
menyesatkan kepada pihak Pelayanan
lain yang membutuhkan Kesehatan
informasi terkait bermutu”
kepentingannya (Kode Etik
dan Perilaku ASN Nomor 9).
35
Memanfaatkan aplikasi canva
dalam pembuatan media
presentasi saat sosoalisasi
(digital skills). Dan
dipresentasikan di depan rekan
puskesmas menggunakan
layar monitor sehingga semua
rekan bisa melihat tulisan yang
saya buat. Pada saat proses
kegiatan sosialisasi NASI
GORENG untuk
pendokumentasian serta
publikasi selalu menimbang
dan memperhatikan keamanan
digital dan privasi individu
(digital safety).
36
sehingga teman-teman
jelas dengan informasi
yang disampaikan.
Sinergi untuk hasil yang
lebih baik (Kolaboratif)
dengan melibatkan teman
puskesmas dalam inovasi
NASI GORENG.
3) Menjelaskan alur kegiatan
dengan jelas dan
transparan (Akuntabel)
tanpa ada yang ditutupi
kepada rekan kerja yang
terlibat. Supaya tidak ada
kegaduhan dibelakang dan
focus untuk memberikan
kepuasan (Berorientasi
pelayanan) kepada
masyarakat
37
3. Melihat manfaat Adanya bukti testimoni warga masalah yg dialami pasien. Masyarakat” Dan
kegiatan Program mengenai manfaat Inovasi melaksanakan tugas dengan berkontribusi
Nasi Goreng NASI GORENG cermat dan disiplin (Kode terhadap Misi No 2
etik dan perilaku ASN Nomor yaitu
2) dan tentunya bertujuan “Pemberdayaan
untuk memberikan informasi individu,keluarga
secara benar dan tidak dan masyarakat
menyesatkan kepada pihak agar memiliki
lain yang membutuhkan kemauan dan
informasi terkait kemampuan untuk
kepentingannya (Kode Etik hidup Sehat”
dan Perilaku ASN Nomor 9)
sehingga pasien bisa Serta berkontribusi
mendapatkan solusi dari pada tujuan
permasalahan yang dialami. Puskesmas Genuk
yaitu “ Mampu
Keterkaitan kegiatan dengan menjangkau
Smart ASN : Pelayanan
Saya mempergunakan media Kesehatan
informasi dan komunikasi bermutu”
whatsaap untuk melakukan
assessment awal dan
whatsaap video call untuk
konsultasi gizi online, sehingga
ibu pasien yang sibuk bekerja
bisa berkonsultasi gizi dengan
mudah .
38
komitmen (Loyal) SOP
yang sudah disepakti
Bersama, sehingga
program bisa berjalan
selaras (Harmonis)
sesuai standar.
2) Antusias teradap
perubahan (Adaptif) jika
masih terdapat kekurangan
dalam pelaksanaan
kegiatan, terbuka dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah (Kolaboratif)
serta mencari berbagai
permecahan masalah
3) Memaksimalkan inovasi
NASI GORENG dan
meminta kritik dan saran
kepada masyarakat, teman
dan atasan. Agar kualitas
(Berorientasi pelayanan)
kegiatan bisa terus
ditingkatkan.
5. Melakuan Terlaksannya monitoring, Keterkaitan kegiatan dengan Dengan terlaksannya Dengan terlaksannya
monitoring, evaluasi dan pelaporan Manajemen ASN : evaluasi dan evaluasi dan pelaporan
evaluasi dan pelaksanaan Program Saya melakukan monitoring pelaporan pelaksanaan Program
kegiatan NASI GORENG evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan NASI
39
pelaporan Inovasi 1. Melaporkan Adanya bukti sudah kegiatan dengan jujur, Program kegiatan GORENG maka akan
NASI GORENG kepada kepala melaporakan kepada kepala bertanggungjawab, dan NASI GORENG memberikan
puskesmas puskesmas mengenai berintegritas tinggi (Kode berkontribusi penguatan nilai
Sumber kegiatan: mengenai Etik dan perilaku ASN Nomor
pelaksanaan kegiatan nasi terhadap Visi organisasi kerja
: inovasi pelaksanaan
inovasi NASI goreng 1) Puskesmas Genuk Pusesmas Genuk yaitu
GORENG yang yaitu “Terwujudnya “Inovatif dan Handal”
sudah berjalam Keterkaitan dengan SMART Puskesmas Genuk
2. Melakuan Adanya bukti melakukan ASN: yang Menyehatkan
monitoring, monitoring dan pengkajian Saya mengopersikan aplikasi Masyarakat”
evaluasi dan ulang apakah masih ada Microsoft Word untuk dan misi Puskesmas
pelaporan Inovasi
kendala membuat laporan hasil Genuk
NASI GORENG
monitoring dan evaluasi “Meningkatkan
3. Membuat laporan Adanya bukti laporan kegiatan (digital skills) memberikan
pelaksanaan pelaksanaan inovasi NASI pelayanan yang
Inovasi NASI GORENG Keterkaitan dengan Core berkualitas”.
GORENG Value BerAKHLAK :
1) Melaporkan pelaksanaan
inovasi NASI GORENG Serta berkontribusi
dengan kepala puskesmas pada tujuan
dan menerima semua Puskesmas Genuk
saran dan masukan dari yaitu “ Mampu
kepala puskesmas. Saya menjangkau
akan selaras (Adaptif) Pelayanan
dengan pemikiran kepala Kesehatan
puskesmas saya. bermutu”
2) Melakukan monitoring,
evaluasi dan pengkajian
ulang terhadap manfaat
yang di dapatkan
masyarakat dan akan
terus melakukan inovasi
(Adaptif) untuk
40
keberhasilan (Kompeten)
kegiatan.
3) Dalam Menyusun laporan
pelaksanaan inovasi NASI
GORENG saya komitmen
(Loyal) untuk membuat
laporan sesuai dengan
atuaran dalam pelaporan
yang baik dan benar , dan
melaporkan hasil evaluasi
kegiatan nasi goreng
secara transparan
(Akuntabel) kepada
kepala puskesmas.
41
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 15 Maret 2023 sampai dengan 19 April 2023. Berikut
rencana jadwal kegiatan :
Tabel 2.10 Jadwal Rancangan Aktualisasi
42
1.3 Menyusun - SPO
Standar - Foto dan
Prosedur Vidio
Operasional - Notulensi
Sistem kegiatan diskusi SPO
program Nasi
Goreng
(Pelayanan
Konsultasi Gizi
Online dan
Tumbuh
Kembang )
dengan rekan
gizi
2. Membuat No - No Hotline
Hotline dan - Brief Card
membuat Brief - Foto dan
Card untuk vidio
kegiatan
program Nasi
Goreng
43
2.3 - Berita acara
Menyebarkan kegiatan
informasi No - Foto dan
Hotline Nasi vidio saat
Goreng ke menyebarkan
semua kader no hotline
posyandu, Ket
RT, Ket RW,
Memasang
tulisan informasi
No Hotline Nasi
GO di loket,
MTBS dan Poli
Gizi
44
4.1 Menjalankan - Berita acara
program Nasi - foto dan
Goreng sesuai vidio
SOP
45
DAFTAR PUSTAKA
46
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Walikota Semarang. 2022. Peraturan Walikota Semarang Nomor 37
Tahun 2022 tentang Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah
Kota Semarang. Semarang: Pemerintah Kota Semarang
Walikota Semarang. 2019. Peraturan Walikota Semarang Nomor 80
tahun 2019 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Di Kota Semarang. Semarang: Pemerintah Kota
Semarang
Walikota Semarang. 2016. Peraturan Walikota Semarang Nomor 97
Tahun 2016 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Organisasi,
Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan
Kota Semarang. Semarang: Pemerintah Kota Semarang
47
CURRICULUM VITAE
a. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Anisa Linsiawati, A.Md.Gz
2. Formasi Jabatan : Pelaksana/Terampil-Nutrisionis
3. NIP : 199406182022032014
4. Tempat & Tanggal Lahir : Pati, 18 Juni 1994
5. Alamat Rumah : Bukit violan jaya blok GF 01, RT 04 RW 30
Kel Meteseh Tembalang Semarang
6. Nomor Handphone : 081325092129
7. Alamat Kantor : Genuksari RT 6 RW 01 Kec. Genuk Kota
Semarang
8. Nomor Telepon Kantor : (024) 6584188
9. Alamat e-mail : Lisnia.anisa@gmail.com
b. Riwayat Pendidikan
No Tingkat Nama Sekolah/ Jurusan Tahun
Perguruan Tinggi Lulus
1. SD SD N 2 NGARUS PATI - 2006
2. SMP SMP N 3 PATI - 2009
3. SMA SMA N 2 PATI IPA 2012
4. D3 POLTEKKES KEMENKES GIZI 2015
SEMARANG
48
c. Riwayat Pekerjaan
No Nama Instansi Jabatan Masa Kerja
1. PT Fonterra Brands Nutrisionis 1 oktober 2015 –
Manufacturing Indonesia 31 desember
2015
2. RSD K.R.M.T Wongsonegoro Nutrisionis 1 Januari 2016 s.d
28 Febuari 2022
3. UPTD Puskesmas Genuk Kota Nutrisionis 1 April 2022 s.d
Semarang sekarang
Hormat saya,
Anisa Lisniawati
49