Anda di halaman 1dari 21

TUGAS LATSAR INDIVIDU AGENDA III

Nama Peserta : Anisa Lisniawati, AMd.Gz

NIP : 199406182022032014

No.Daft.Hadir/ Kelp : 04/ kelompok1

Latsar CPNS Angk. : 17 Golongan : IIC

Jabatan/ Instansi : Pengatur – Nutrisionis Terampil

JOURNAL
MANAJEMEN ASN

Pada hari rabu 22 Febuari 2023 saya mengikuti latsar agenda ke 3 dengan pemateri Abdullah
Maskur, SE. M,Si dalam pertemuan ini kami membahas tentang manajemen ASN yang sebelumnya
dipelajari dalam MOOC. Berikut adalah ringkasan manajemen ASN yang kami pelajari :

Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas PNS dan
PPPK.
Kedudukan
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Oleh karena itu sebelum resmi menjadi PNS, CPNS Pemerintah Kota
Semarang khususnya menjalankan latian dasar yang diselenggarakan oleh BKPP pemerintah Kota
semarang agar membentuk calon PNS yang ber-AKHLAK.
Hak dan Kewajiban
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka setiap ASN diberikan hak
yang diatur dalam UU ASN, yaitu berhak mendapatkan gaji, tunjangan, dan
fasilitas, cuti, perlindungan (jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan
bantuan hukum), pengembangan kompetensi
Pada PNS juga mendapat jaminan pensiun dan jaminan hari tua. Selain hak sebagaimana
disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki
hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Setelah mendapatkan haknya maka ASN
juga memiliki kewajiban sesuai dengan tanggungjawabnya yang disebutkan dalam UU ASN. Untuk
menerima hak, maka ASN wajib memenuhi kewajibannya, di kota semarang sendiri setiap bulan PNS
wajib membuat Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi, apabila
SKP tidak tercapai 100% maka hal PNS (TPP) tidak akan diberikan sepenuhnya.
Kode Etik
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku
yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi
pemerintah. Kode etik dan kode perilaku tertuang dalam UU no.5 tahun 2014 pasal 5.
Sistem merit
Sistem merit menjadi pilihan bagi berbagai organisasi untuk mengelola SDM untuk
mendapatkan profil pegawai yang produktif, efektif dan efisien tersebut diperlukan sebuah sistem
pengelolaan SDM. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan. Sistem merit
pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen SDM yang menggambarkan diterapkannya
obyektifitas dalam keseluruhan semua proses dalam pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan
kemampuan dan prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaanya (kompetensi dan kinerja.
Mekanisme pengelolaan ASN
Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah kebijakan dan praktek dalam
mengelola aspek manusia atau sumber daya manusia dalam organisasi UU No 5 tentang ASN secara
detail menyebutkan pengelolaan pegawai ini baik untuk PNS maupun PPPK. Manajemen ASN, terdiri
dari Manajemen PNS dan Manajemen PPPK, Pengelolaan Jabatan Pimpinan Tinggi. Manajemen ASN
meliputi rekrutmen, pengembangan pegawai, promosi, kesejahteraan, manajemen kinerja, disiplin dan
etika, pensiun. Dasar Hukum Manajemen ASN yaitu UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara diatur mulai dari pasal 55 UU ASN. Sistem Manajemem Kinerja PNS terdiri dari :
1. Perencanaan Kinerja
 Melakukan penyelarasan kinerja
 Menetapkan rencana, indikator dan target kinerja
2. Pelaksanaan, Pemantauan dan Pembinaan Kinerja
 Melakukan kemajuan kinerja
 Memberikan on going feedback berdasarkan tinjauan kemajuan kinerja
 Mengatasi kinerja yang buruk
 Mengapresiasi kinerja yang baik
3. Penilaian Kinerja
 Menilai capaian kinerja keseluruhan
 Meniai ide baru
4. Tindak Lanjut
 Memberikan penghargaan terhadap kinerja baik
 Memberikan sanksi untuk kinerja buruk

JOURNAL
SMART ASN
Pada hari selasa 7 Juni 2022 saya mengikuti latsar agenda ke 3 dengan agenda ke 3 dengan
pemateri Abdullah Maskur, SE. M,Si dalam pertemuan ini kami membahas tentang smart ASN yang
sebelumnya dipelajari dalam MOOC. Berikut adalah ringkasan manajemen ASN yang kami pelajari :
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM
talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya
manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja
literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics.
Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi
kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi, dan Deloitte
pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi persoalan terkait percepatan
transformasi digital, dalam konteks literasi digital. Sehingga perlu dirumuskan kurikulum literasi
digital yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu:
 Kecakapan digital
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan
piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dalam
kehidupan sehari-hari adalah menggunakan digital untuk membantu menyelesaikan pekerjaan
agar lebih baik dan cepat.
 Budaya digital
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
kehidupan sehari-hari. Diperlukan peran berbagai pihak dalam masyarakat untuk
mengedukasi budaya digital yang bermartabat. Diperlukan sinergi dari siapa saja, mulai dari
pejabat di lingkungan pemerintah, pemuka agama, para pendidik, tokoh masyarakat serta para
public figure yang memberikan teladan nilai positif di tengah masyarakat. Contoh bermedia
digital di lingkungan kerja adalah tidak membocorkan informasi pribadi pasien.
 Etika digital
Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola
etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Dalam lanskap informasi, media
digital menyatukan pengguna Internet dari beragam budaya dan kelompok usia. Media digital
juga digunakan oleh siapa saja yang berbeda latar pendidikan dan tingkat kompetensi. Karena
itu, dibutuhkan panduan etis dalam menghadapi jarak perbedaan-perbedaan tersebut. Selain
itu, diperlukan kontrol diri (self-controlling) dalam menggunakan media digital, yang disebut
dengan Etika Digital. Sebagai contohnya sebagai ASN wajib andil dalam etika digital sebagai
contohnya tidak melakukan hatespeech
 Keamanan digital.
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
mahaman mengenai proteksi perangkat digital harus dimiliki oleh pengguna perangkat seperti
telepon pintar, tablet, dan komputer karena aktivitas penggunaan perangkat tersebut sangat
rentan dan memiliki banyak risiko yang kemudian bisa terjadi dikemudian hari. Contoh
penerapan sehari hari adalah menggunakan pasword yang memiliki tingkat keamanan tinggi
serta tidak membuka link yang mencurigakan yang berpotensi menyebabkan scamming.
Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu
mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung
jawab.
Pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan kecakapan dalam
bermedia digital.
Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi, dan kolaborasi di ruang digital yang sesuai
dengan kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku. Yang harus diperhatikan diantaranya
kelola data dan informasi, komunikasi dan kolaborasi, kreasi konten, keamanan digital,
partisipasi dan aksi.
Selain dengan adanya konten negatif kita juga harus berhati- hati dengan penipuan digital
seperti scam, spam, phising dan hacking. Tips melindungi diri dar penipuan jangan pernah
membagikan alamat email ke publik, berpikir sebelum masuk atau mengunduh dokumen
dari situs yang tidak jelas, jangan membalas pesan spam, gunakan aplikasi penyaring spam
dan antivirus, hindari email pribai untuk mendaftar aplikasi yang tidak terlalu penting.
Dalam bermedia sosial hendaknya kita mampu mengendalikan diri dan menerapkan prinsip-
prinsip literasi digital karena rekam jejak digital di media sulit untuk dihilangkan.
Matrik Rancangan Kegiatan Dalam Penerapan Nilai Nilai Dasar PNS
Serta Kedudukan Dan Peran PNS untuk mendukung
terwujudnya Smart Governance
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Adanya Rencana Kegiatan Keterkaitan kegiatan dengan Dengan membuat Dengan membuat
rencana Nasi Goreng Manajemen ASN: ranacangan kegiatan rancana kegiatan Nasi
kegiatan Nasi Saya membuat rencana dengan baik akan Goreng maka akan
Goreng kegiatan nasi goreng sebagai membuat kegiatan memberikan
pedoaman saat pelaksanaan berjalan dengan penguatan nilai
Sumber: kegiatan nasi goreng yang baik, yang mana organisasi kerja
Inovasi 1. Konsultasi dengan Adanya Masukan dan saran saya sampaikan kepada kepala kegiatan Pusesmas Genuk yaitu
Kepala Puskesmas dari kepala puskesmas puskesmas. berkontribusi “Handal”
Genuk Melaksanakan tugas dengan terhadap Visi
2. Mencari referensi Adanya referensi untuk cermat dan disiplin sehingga Puskesmas Genuk
untuk membuat membuat konsultasi online kegiatan nasi goreng bisa yaitu “Terwujudnya
konsultasi online berjalan sesuai rencana Puskesmas Genuk
3. Menyusun Standar Adanya Standar Prosedur dengan hasil yang diharapkan yang Menyehatkan
Prosedur Operasional Sistem kegiatan yaitu bisa menurunkan angka Masyarakat”
Operasional Sistem program Nasi Goreng stunting di Puskesmas Genuk dan misi Puskesmas
kegiatan program (Pelayanan Konsultasi Gizi (Kode Etik dan Perilaku ASN Genuk
Nasi Goreng Online dan Tumbuh Nomor 2) “Meningkatkan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(Pelayanan Kembang) memberikan
Konsultasi Gizi Keterkaitan kegiatan dengan pelayanan yang
Online dan Smart ASN : berkualitas”
Tumbuh Saya memanfaatkan teknologi
Kembang ) informasi dan komunikasi
dengan memanfaatkan mesin
pencarian (search engine)
yaitu Google untuk mencari
contoh rencana kegiatan dan
SOP konsultasi online dan
mengembangkannya sesuai
dengan harapan saya.
Kemudian saya menungkan
hasil rencana kegiatan dengan
menuliskan di MS.word
(digital skills). Dalam
pencarian contoh rencana
kegiatan dan SOP konsultasi
online di internet saya
mengambil dari sumber yang
valid dan dapat dipercaya
(digital ethics).
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

Keterkaitan dengan Core


Value BerAKHLAK :
1) Selama berkonsultasi
dengan kepala puskesmas
saya akan menyampaikan
rancangan inovasi
(Harmonis) Nasi Goreng
dengan baik dan
menerima semua saran
dan masukan dari kepala
puskesmas. Saya akan
berusaha selaras (Adaptif)
dengan pemikiran kepala
puskesmas saya.
2) Mencari referenasi dan
terus belajar (Learning
Agility) (Kompeten)
mengenai konsultasi
online yang sangat praktis
dan bisa memberikan
bnyak manfaat . Sehingga
kepuasan (Berorientasi
pelayanan) masyarakat
terhadap pelayanan di
Puskesmas Genuk akan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
semakin bertambah.
3) Komitmen (Loyal) saya
dalam menyusun standar
prosedur operasional
mengacu pada peraturan
pemerintah yang berlaku
bersama team gizi yang
lainnya. Hal ini dilakukan
sebagai bentuk sinergi
untuk hasil yang lebih
baik (Kolaboratif)

2. Membuat No Adanya No Hotline dan Keterkaitan kegiatan dengan Dengan adanya no Dengan membuat
Hotline dan Brief Card untuk kegiatan Manajemen ASN : hotline dan brief rancana kegiatan Nasi
membuat Brief program Nasi Goreng Saya membuat No Hotline, card akan Goreng maka akan
Card untuk Brief card dan akun media memudahkan memberikan
kegiatan program 1. Menyiapkan No sosial sebagai media masyarakat untuk penguatan nilai
Adanya No hp khusus untuk
Nasi Goreng hp khusus untuk penyebaran informasi menghubungi organisasi kerja
Hotline Nasi Goreng dan
Hotline Nasi kegiatan nasi goreng agar petugas gizi di Pusesmas Genuk yaitu
Brief Card
Sumber : inovasi Goreng lebih diketahui banyak puskesmas, yang “Inovatif”
masyarakat di wilayah kerja mana berkontribusi
puskesmas genuk . terhadap Visi
2. Membuat akun memberikan informasi secara Puskesmas Genuk
Adanya akun media social Nasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
media social Nasi benar dan tidak menyesatkan yaitu “Terwujudnya
Goreng mencantumkan No
Goreng kepada pihak lain yang Ppuskesmas Genuk
Hotline yang terhubung
mencantumkan membutuhkan informasiyang Menyehatkan
dengan Whatsapp
No Hotline yang terkait kepentingannya Masyarakat” dan
terhubung dengan sehinga masyarakat menjadi misi Puskesmas
Whatsapp tau bahawa untukGenuk
3. Menyebarkan berkonsultasi dengan “Meningkatkan
Sudah tersebarnya No Hotline
informasi No nutrisionis tidak hanya dengan memberikan
Nasi Goreng ke semua kader
Hotline Nasi datang ke puskesmas pelayanan yang
posyandu, Ket RT, Ket RW,
Goreng ke semua melainkan bisa dengan berkualitas” dan
Memasang tulisan informasi
kader posyandu, menghubungi no hotline misi puskesmas
No Hotline Nasi GO di loket,
Ket RT, Ket RW, (Kode Etik dan Perilaku ASN Genuk
MTBS dan Poli Gizi
Memasang tulisan Nomor 9). “Meningkatkan
informasi No memberikan
Hotline Nasi GO di Keterkaitan kegiatan dengan pelayanan yang
loket, MTBS dan Smart ASN : berkualitas”
Poli Gizi Saya memanfaatkan teknologi
informasi media social
Instagram untuk menyebarkan
informasi kegiatan nasi goreng
(digital ethics). Dan
menggunakan canva untuk
membuat design no hotline,
brief card dan membuat
postingan di instagram (digital
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
skills).

Keterkaitan dengan Core


Value BerAKHLAK :
1) Dalam membuat no
hotline dan brief card
memiliki tujuan untuk
memberikan kemudahan
kepada masyarakat untuk
menghubungi petugas gizi
guna berkonsultasi.
Sehingga kepuasan
(Berorientasi pelayanan)
masyarakat akan semankin
bertambah.

2) Dalam membuat akun


media social yang
mencantumkan nomor
hotline sebagai bentuk
antusias terhadap
perubahan (Adaptif)
jaman yang semuanya
serba digital. Dan hal ini
memiliki tujuan untuk
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menyebarluaskan
informasi Kegiatan nasi
goreng yang bisa dan
memberikan kemudahan
utuk berkonsultasi dengan
nutrisionis. Dalam
menyebarluaskan brief
card meminta kesedian
bekerjasama ( Kolaboratif)
para kader, ketua RT,
Ketuar RW, dan teman
puskesmas

3) Secara konsisten
(Akuntabel) menyebarkan
informasi No Hotline Nasi
Goreng ke semua kader
posyandu, Ket RT, Ket RW,
Memasang tulisan
informasi No Hotline Nasi
Goreng di loket, MTBS dan
Poli Gizi. Dengan tetap
memegang komitmen
(loyal) agar manfaat
Kegiatan Nasi Goreng bisa
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tersebar luas dan
dirasakan semua
masyarakat.

Melakukan Adanya bukti sudah Keterkaitan kegiatan dengan Dengan adanya Dengan membuat
3.
sosialisasi Nasi dilakukanya sosialisasi NASI Manajemen ASN : sosialisasi kepada rancana kegiatan Nasi
Goreng kepada Goreng kepada teman Saya mensosialisasikan petugas puskesmas Goreng maka akan
petugas puskesmas. kegiatan nasi goreng kepada untuk memberikan
puskesmas. rekan di puskesmas mulai dari mengoptimalkan penguatan nilai
1. Membuat Adanya undagan sosialisasi alur kegiatan dan manfaat kegiatan nasi goreng, organisasi kerja
Sumber : inovasi undagan program Nasi Goreng untuk kegiatan dengan memerikan kegitan ini Pusesmas Genuk yaitu
sosialisasi program teman-teman puskesmas informasi yang sangat jelas berkontribusi “Inovatif”
Nasi Goreng untuk dan dapat dimengerti rekan terhadap Visi
teman-teman puskesmas. Sehingga saat Puskesmas Genuk
puskesmas rekan saya menjelaskan yaitu “Terwujudnya
2. Membuat Power Adanya Power Poin Saat kepada masyarakat sesuai Puskesmas Genuk
Poin Saat Mensosialisasikan Program yang saya sampaikan. yang Menyehatkan
Mensosialisasikan Kegiatan Nasi Goreng menjalankan tugas dengan Masyarakat” dan
Program Kegiatan jujur, bertanggung jawab dan misi puskesmas
Nasi Goreng berintegritas tinggi sesuai Genuk
dengan profesi saya yang “Meningkatkan
3. Menjelaskan Alur Adanya bukti sudah memiliki peran untuk memberikan
Program Kegiatan menjelaskan Alur Program bertindak promotif dan pelayanan yang
Nasi Goreng Kegiatan Nasi Goreng preventif dalam pelayanan berkualitas”
dengan baik agar dengan baik agar dipahami kesehatan (Kode Etik dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dipahami semua semua rekan Perilaku ASN Nomor 1) dan
rekan sosialisasi tersebut saya
lakukan dengan tujuan untuk
memberikan informasi secara
benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang
membutuhkan informasi
terkait kepentingannya (Kode
Etik dan Perilaku ASN Nomor
9).

Keterkaitan kegiatan dengan


Smart ASN :
Saya memanfaatkan media
informasi dan komunikasi,
yaitu memanfaatkan mesin
pencarian (search engine)
Google untuk membaca dan
mempelajari stunting dan
konsultasi gizi online di media
informasi digital yang
terpercaya (digital ethics).
Memanfaatkan aplikasi canva
dalam pembuatan media
presentasi saat sosoalisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(digital skills). Dan
dipresentasikan di depan
rekan puskesmas
menggunakan layer monitor
sehingga semua rekan bisa
melihat tulisan yang saya
buat. Pada saat proses
kegiatan sosialisasi nasi
goreng untuk
pendokumentasian serta
publikasi selalu menimbang
dan memperhatikan
keamanan digital dan privasi
individu (digital safety).

Keterkaitan dengan Core


Value BerAKHLAK :
1) Dalam membuat undangan
sosialisasi nasi goreng saya
tetap konsisten (Loyal)
dengan aturan-aturan
penyusunan undangan

2) Dalam penyusunan Power


Point saya akan berusaha
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
memberikan kinerja
terbaik (Kompeten) saya
untuk membuat power
point sejelas dan
semenarik mungkin
sehingga teman-teman
jelas dengan informasi
yang disampaikan.
Sinergi untuk hasil yang
lebih baik (Kolaboratif)
dengan melibatkan teman
puskesmas dalam kegiatan
Nasi Goreng.
3) Menjelaskan alur kegiatan
dengan jelas dan
transparan (Akuntabel)
tanpa ada yang ditutupi
kepada rekan kerja yang
terlibat. Supaya tidak ada
kegaduhan dibelakang dan
focus untuk memberikan
kepuasan (Berorientasi
pelayanan) kepada
masyarakat
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Implementasi Adanya bukti Implementasi Keterkaitan kegiatan dengan Dengan membuat
Dengan
NASI Goreng Nasi Goreng Manajemen ASN : rancana kegiatan Nasi
terimplementasinya
Saya mengimplementasikan Goreng maka akan
kegiatan Nasi Goreng
Sumber : inovasi 1. Menjalankan Adanya bukti sudah kegiatan nasi goreng diawali memberikan
akan berkontribusi
program Nasi menjalankan program Nasi dari pasien yang menghubungi penguatan nilai
terhadap Visi
Goreng sesuai SOP Goreng sesuai SOP no hotline yang saya sediakan, organisasi kerja
Puskesmas Genuk
2. Memperbaiki SOP Adanya bukti perbaikan SOP kemudian melakukan Pusesmas Genuk yaitu
yaitu “Terwujudnya
jika ada yang assessment online dan “Inovatif”
Puskesmas Genuk
kurang saat menjadwalkan konsultasi via
yang Menyehatkan
pelaksanakan video call dan melakukan
Masyarakat” dan
konsultasi gizi online sesuai
3. Melihat manfaat Adanya bukti testimoni misi puskesmas
masalah yg dialami pasien.
kegiatan Program warga mengenai manfaat Genuk
melaksanakan tugas dengan
Nasi Goreng kegiatan Nasi Goreng “Pemberdayaan
cermat dan disiplin (Kode etik
individu,keluarga
dan perilaku ASN Nomor 2)
dan masyarakat
dan tentunya bertujuan untuk
agar memiliki
memberikan informasi secara
kemauan dan
benar dan tidak menyesatkan
kemampuan untuk
kepada pihak lain yang
hidup Sehat”
membutuhkan informasi
terkait kepentingannya (Kode
Etik dan Perilaku ASN Nomor
9) sehingga pasien bisa
mendapatkan solusi dari
permasalahan yang dialami.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

Keterkaitan kegiatan dengan


Smart ASN :
Saya mempergunakan media
informasi dan komunikasi
whatsaap untuk melakukan
assessment awal dan
whatsaap video call untuk
konsultasi gizi online, sehingga
ibu pasien yang sibuk bekerja
bisa berkonsultasi gizi dengan
mudah .

Keterkaitan dengan Core


Value BerAKHLAK :
1) Melaksanakan program
Nasi Goreng sesuai
komitmen (Loyal) SOP
yang sudah disepakti
Bersama, sehingga
program bisa berjalan
selaras (Harmonis) sesuai
standar.

2) Antusias teradap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
perubahan (Adaptif) jika
masih terdapat
kekurangan dalam
pelaksanaan kegiatan,
terbuka dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah (Kolaboratif)
serta mencari berbagai
permecahan masalah

3) Memaksimalkan kegian
nasi goreng dan meminta
kritik dan saran kepada
masyarakat, teman dan
atasan. Agar kualitas
(Berorientasi pelayanan)
kegiatan bisa terus
ditingkatkan.

5. Melakuan Adanya bukti evaluasi dan Keterkaitan kegiatan dengan Dengan Goreng maka akan
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Manajemen ASN : terlaksananya memberikan
pelaporan Program kegiatan Nasi Saya melakukan monitoring implementasi Nasi penguatan nilai
pelaksanaan Goreng evaluasi dan pelaporan Goreng serta organisasi kerja
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Program kegiatan 1. Melaporkan kegiatan dengan jujur,
melakukan evaluasi Pusesmas Genuk yaitu
Adanya bukti sudah
Nasi Goreng kepada kepala bertanggungjawab, dandan pelaporan “Inovatif dan Handal”
melaporakan kepada kepala
puskesmas berintegritas tinggi (Kode Etik
berkontribusi
puskesmas mengenai hasil
Sumber : inovasi mengenai dan perilaku ASN Nomor 1) terhadap Visi
pelaksanaan kegiatan nasi
pelaksanaan Puskesmas Genuk
goreng
kegiatan yang Keterkaitan dengan SMART yaitu “Terwujudnya
sudah terlaksana ASN: Puskesmas Genuk
2. Melakukan Saya mengopersikan aplikasi yang Menyehatkan
Adanya bukti pengkajian ulang
evaluasi Microsoft Word untuk Masyarakat”
apakah masih ada kendala
pelaksanaan membuat laporan hasil dan misi Puskesmas
kegiatan Nasi monitoring dan evaluasi Genuk
Goreng kegiatan (digital skills) “Meningkatkan
3. Melaporkan hasil memberikan
Adanya bukti sudah melaporkan
evaluasi pelayanan yang
hasil evaluasi pelaksanaan Keterkaitan dengan Core
pelaksanaan berkualitas”.
Program kegiatan Nasi Value BerAKHLAK :
Program kegiatan
Goreng 1) Melaporkan hasil kegiatan
Nasi Goreng nasi goreng dengan kepala
puskesmas dan menerima
semua saran dan masukan
dari kepala puskesmas.
Saya akan selaras
(Adaptif) dengan
pemikiran kepala
puskesmas saya.
2) Melakukan evaluasi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi dan Penguatan Nilai Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pengkajian ulang terhadap
manfaat yang di dapatkan
masyarakat dan akan
terus melakukan inovasi
(Adaptif) untuk
keberhasilan (Kompeten)
kegiatan.

3) Dalam Menyusun laporan


hasil evaluasi kegiatan nasi
goreng saya komitmen
(Loyal) untuk membuat
laporan sesuai dengan
atuaran dalam pelaporan
yang baik dan benar , dan
melaporkan hasil evaluasi
kegiatan nasi goreng
secara transparan
(Akuntabel) kepada
kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai