Disusun oleh :
i
ABSTRAK
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji
iv
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar,
Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Smart Governance dengan judul
“Upaya Peningkatan Pengetahuan Anak Sekolah Mengenai Gigi Berlubang (
Karies ) Dengan Buku Digital Sebagai Media Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut
Di Mi Nashrul Fajar Kota Semarang”. Laporan ini disusun sebagai bukti pelaksanaan
aktualisasi nilai- nilai dasar dan peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan dari penyusunan laporan aktualisasi ini adalah untuk memberikan
gambaran kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan penulis dengan menanamkan
nilai-nilai dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif yang telah diimplementasikan selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III ini. Selain itu, rancangan aktualisasi ini juga sebagai bentuk tanggung
jawab tugas dari peserta pelatihan dasar CPNS. Laporan Aktualisasi ini dapat
terselesaikan dengan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, dengan segala
kerendahan hati dan rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, SH., M.IP. sebagai Gubernur Jawa Tengah yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS tahun 2022;
2. Bapak Dr. Hendrar Prihadi, SE., MM. selaku Walikota Semarang;
3. Drs. Mohamad Arif Irwanto, M.Si selaku Kepala Badan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah;
4. Bapak Abdul Haris, SH, MM selaku Kepala BKPP Kota Semarang;
5. Bapak Dra. Mukaromah Syakoer MM selaku penguji seminar laporan aktualisasi
saya;
6. Ibu Erni Irawati,S.E, M.Pd selaku coach yang telah membantu dan membimbing
penyusunan laporan aktualisasi ini;
7. Bapak Mukti Setiawan,S.Kep,Ners selaku mentor selama penyusunan laporan
aktualisasi ini;
v
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membagikan ilmu serta
pengalamannya selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
98 tahun 2022;
9. Seluruh Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan 98 tahun 2022 yang telah mengupayakan yang terbaik bagi peserta
pelatihan dasar baik sebelum maupun selama kegiatan berlangsung;
10. Keluarga besar Puskesmas Rowosari atas dukungan dan kerjasamanya;
11. Rekan-rekan golongan III angkatan 98 kelompok 3 yang telah berbagi
pengetahuan dan pengalaman;
12. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasinya, serta semua pihak yang
telah membantu penyusunan laporan aktualisasi ini.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................iv
PRAKATA............................................................................................................... v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL....................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................ix
BAB I. PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
A. Gambaran Umum Organisasi..............................................................1
B. Tupoksi Jabatan Peserta.....................................................................5
C. Role Model...........................................................................................7
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu...............................................................9
B. Analisis Isu...........................................................................................14
C. Analisis Penyebab Isu.........................................................................17
D. Dampak Apabila Isu Tidak Diselesaikan..............................................18
E. Gagasan Pemecahan Isu....................................................................18
F. Rancangan Aktualisasi Habituasi........................................................20
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi............................................30
BAB III. PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal ……………………………33
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi ……………………………..…33
BAB IV. KESIMPULAN
Kesimpulan…………………………………………………………………… 65
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................66
CURRICULUM VITAE..............................................................................................68
LAMPIRAN............................................................................................................... 69
LEMBAR KONSULTASI............................................................................................91
LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT....................................................................92
vii
DAFTAR TABEL
vii
i
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 ......................................................................................................... 70
LAMPIRAN 2 …………………………………........................………………………. 77
LAMPIRAN 3 …………………................................................................................. 92
LAMPIRAN 4 …………………………………………………………………………… 95
LAMPIRAN 5 ……………………………………………………………………………. 98
.
x
BAB I
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
1
2. Tugas Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang nomor 97 tahun 2016 tentang
Pembentukkan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis DInas Pusat Kesehatan Masyarakat
pada Dinas Kesehatan Kota Semarang, puskesmas merupakan unsur
pelaksana tugas pada Dinas Kesehatan (Dinkes) sehingga puskesmas
memiliki tugas sebagian kegiatan teknis operasional Dinas Kesehatan
yang meliputi pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan
secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Adapun fungsi puskesmas adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan kebijakan teknis Dinkes di bidang pengelolaan
puskesmas
b) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan
c) Pelaksanaan penyusunan laporan program dan kegiatan
d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya
2
4. Visi – Misi Organisasi
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Semarang Tahun 2005-2025 merupakan pedoman bagi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang
yang tertuang dalam RPJMD Kota Semarang Tahun 2021-2026. RPJMD
yang dimaksud merupakan pedoman bagi visi dan misi Kota Semarang,
yaitu
a. Visi Kota Semarang :
“Terwujudnya Kota Semarang yang Semakin Hebat Berlandaskan
Pancasila dalam bingkai NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika”
b. Misi Kota Semarang yaitu :
1) Meningkatkan kulitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia yang
Unggul dan Produktif untuk Mencapai Kesejahteraan dan
Keadilan Sosial
2) Meningkatkan Potensi Ekonomi Lokal yang Berdaya Saing dan
Stimulasi Pembangunan Industri. Berdasarkan Riset dan Inovasi
Berdasar Prinsip Demokrasi Ekonomi Pancasila
3) Menjamin kemerdekaan Masyarakat Menjalankan Ibadah,
Pemenuhan Hak Dasar dan Perlindungan Kesehjahteraan Sosial
serta Hak Asasi Manusia bagi Masyarakat Secara Berkeadilan.
4) Mewujudkan Insfrastruktur Berkualitas yang Berwawasan
Lingkungan untuk Mendukung Kemajuan Kota.
5) Menjalankan Reformasi Birokrasi Pemerintahan Secara Dinamis
dan Menyusun Produk Hukum yang Sesuai Nilai-Nilai Pancasila
dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sedangkan Visi Misi Puskesmas Rowosari yaitu:
a. VIsi puskesmas rowosari :
“Terwujudnya masyarakat di lingkungan puskesmas Rowosari
yang mandiri untuk hidup sehat”
b. Misi puskesmas rowosari :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas
2. Memberdayakan masyarakat untuk memiliki kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat
3. Meningkatkan perilaku dan peran aktif individu, keluarga
dan masyarakat untuk memelihara dan melindungi
kesehatan dan lingkunganya
5. Tujuan Organisasi
3
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
6. Nilai Organisasi
Menurut Peraturan Walikota Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Budaya
Kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Puskesmas
Rowosari menerapkan nilai-nilai budaya yaitu “CERIA”, dimana
dalam melaksanakan tupoksinya tata nilai ini mendasari bagi
petugas sebagai falsafah dalam memberikan pelayanan sehingga
menjadi Budaya Kerja. Nilai budaya “CERIA” adalah sebagai berikut:
4
Berdasarkan Permen PAN & RB No. 37 Tahun 2019, Tugas Jabatan Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut yaitu melakukan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut yang meliputi persiapan pelayanan, pelaksanaan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut. Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Terapis Gigi dan
Mulut kategori keahlian Ahli Pertama, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai
berikut:
1. Melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
2. Melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
3. Melakukan pengelolaan permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan tahunan;
4. Melakukan pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
5. Melakukan survey kepuasan pelanggan dalam rangka pengelolaan pengendalian
mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
6. Melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
7. Melakukan pengawasan pengelolaan limbah medis dalam rangka pengendalian
infeksi pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
8. Melakukan identifikasi data dan bahan untuk evaluasi pelayanan kesehatan gigi
dan mulut;
9. Menganalisis kasus asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan
sistem berbasis teknologi informasi;
10. Melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut pada pasien berkebutuhan
khusus;
11. Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok
berkebutuhan khusus;
12. Melakukan pemeriksaan analisis risiko karies;
13. Melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan hasil pengkajian pada individu, kelompok/ masyarakat
berkebutuhan khusus;
14. Melaksanakan identifikasi diagnosa/masalah kesehatan gigi berdasarkan hasil
pemeriksaan risiko karies;
15. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
pada individu/ kelompok berkebutuhan khusus;
16. Melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis dengan
kompleksitas tingkat ringan;
17. Melakukan terapi remineralisasi;
18. Melakukan persiapan pasien pra operasi;
19. Melakukan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pasien pra dan post operasi;
20. Membimbing pelaksanaan sikat gigi pada individu/ kelompok berkebutuhan
khusus;
21. Melakukan kegiatan konsultasi pada kasus ringan dari tenaga kesehatan lain;
22. Melakukan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut;
5
23. Melakukan penambalan permanen 1 (satu) bidang
6
24. Melaksanakan bimbingan bagi mahasiswa kesehatan gigi;
25. Melaksanakan bimbingan di bidang kesehatan gigi bagi mahasiswa kesehatan
lainnya;
26. Melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik gigi spesialistik di
fasyankes;
27. Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
28. Melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan rujukan
kesehatan gigi dan mulut pada kasus ringan; dan
29. Melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus ringan
kesehatan gigi dan mulut.
C. Role Model
drg Asterya Illa merupakan figure yang menjadi role model pertama bagi
penulis. Model Peranan (Role Model) adalah seseorang yang tingkah lakunya kita
contoh, tiru, diikuti, dan dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas.
Beliau adalah salah satu Dokter Gigi di Puskesmas Rowosari.
drg Asterya Illa adalah sosok yang ramah, sopan, dan bersahaja. Beliau selalu
7
transparan mengenai kondisi gigi yang dikeluhkan pasien, dan
memberitahu prognosis secara jujur terkait tindakan yang akan
diambil.
3. Kompeten, drg Asterya Illa sangat ahli dibidangnya seperti
menganalisis sebuah kasus berdasarkan pada kondisi fisiologis gigi
seseorang dan keluhan yang disampaikan oleh pasien
4. Harmonis, drg Asterya Illa selalu peduli dan melakukan
komunikasi efektif dengan pasien maupun rekan kerja. Selalu
menciptakan suasana kerja yang menyenangkan.
5. Loyal drg Asterya Illa selalu berdedikasi tinggi dalam
menyelesaikan setiap tahap perawatan pasien yang berobat pada
beliau, tidak money oriented
6. Adaptif, drg Asterya Illa mampu menyesuaikan diri dan tetap
melakukan pengobatan gigi pada pasien ketika masa pandemic
dengan tetap memperhatikan prokes (keamanan diri, pasien, serta
rekan kerja.)
7. Kolaboratif, Untuk memperoleh hasil perawatan gigi yang
maksimal, drg Asterya Illa akan melakukan kerja sama dengan
rekan sejawat. Misal Pasien dewasa datang dengan keluhan gigi
goyang, drg illa akan meminta bagian laboratorium untuk
melakukan tes gula guna melihat Riwayat Kesehatan sebagai
dasar beliau menegakan diagnosa
8
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
2) SMART ASN:
Masih banyaknya kasus abses gigi salah satunya dikarenakan
terapis gigi dan mulut masih kurang memanfaatkan media digital
atau kurang memiliki kecapakan digital (digital skill) dalam
memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut
b. Data dan Informasi Pendukung
Data yang digunakan oleh penulis dalam menentukan isu diambil dari
Sistem Infromasi Manajemen Puskesmas (Simpus). Data Simpus
menunjukkan jumlah pasien yang datang dengan kasus abses gigi
(K04.7) usia 5 – 19 tahun dari 1 Januari 2022 s/d 1 Juni 2022 adalah 41
10
orang.
Gambar 2.2 Data Jumlah Pasien abses gigi Di Puskesmas Rowosari
(Sumber: Sistem Infromasi Manajemen Puskesmas)
1) Manajeman ASN:
Kurangnya media promosi kesehatan di poli gigi Puskesmas Rowosari
mengindikasikan bahwa kewajiban ASN belum terlaksana sepenuhnya.
Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kesadaran, dan tanggungjawab merupakan kewajiban seorang ASN,
dalam hal ini terapis gigi dan mulut kurang kreatif pada saat kegiatan
Promosi Kesehatan dikarenakan media yang terbatas.
2) SMART ASN:
Belum adanya kesadaran petugas dalam memanfaatkan
teknologi dan informasi sebagai sumber referensi dalam membuat
media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah
Puskesmas Rowosari, Kota Semarang mengenai Kesehatan gigi dan
mulut masyarakat
11
b. Data dan Informasi Pendukung
Tabel 2.1 Adanya penurunan Cakupan Kesehatan gigi Anak sekolah akibat
pandemi (Sumber:RSB Puskesmas Rowosari )
105
100
95
90
85
80
2020 2021
12
b. Data dan Informasi Pendukung
Gambar 2.3 Phantom gigi di Puskesmas Rowosari
(Sumber: Hasil Pemantauan di Puskesmas Rowosari Kota Semarang)
Poli gigi di puskesmas Rowosari terlalu sempit sehinga tidak efektif ketika
digunakan untuk melakukan pemeriksaan / pemberian tindakan gigi pada
pasien.
13
Gambar 2.4 Poli Gigi Puskesmas Rowosari
(Sumber: Hasil Pemantauan di Puskesmas Rowosari Kota Semarang)
14
B. Analisis Isu
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas isu
dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan
menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan)
dan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
1. Analisis APKL
Untuk menentukan isu yang akan diangkat dan diselesaikan melalui
gagasan kegiatan, diperlukan analisis kualitas isu. Analisis isu yang pertama
dilakukan untuk menilai kualitas isu yang dipertimbangkan berdasarkan kriteria
APKL atau Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan. Adapun kriteria
APKL dijabarkan dalam tabel berikut:
1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau
diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada
umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab.
15
hangat dibicarakan perlu dicarikan dimunculkan inisiatif
di kalangan segera solusinya pemecahan
masyarakat masalahnya
5 Isu sangat sering Isu sangat memiliki Isu sangat secara Isu sangat masuk
terjadi atau dalam dimensi masalah langsung akal dan sangat
proses kejadian yang kompleks menyangkut hajat realistis serta sangat
sangat hangat sehingga sangat hidup orang banyak relevan untuk
dibicarakan di perlu dicarikan segera dimunculkan inisiatif
kalangan solusinya pemecahan
masyarakat masalahnya
Berdasarkan analisis tapisan isu dengan teknik APKL pada tabel di atas,
diperoleh 3 isu dengan skor tertinggi, yaitu :
1. Rendahnya pengetahuan mengenai gigi berlubang (karies) pada Anak Sekolah di
Puskesmas Rowosari
2. Kurangnya Media Promosi Kesehatan Gigi Pada Anak Sekolah di Lingkungan
Puskesmas Rowosari
3. Rendahnya Pengatahuan Mengenai Abses Gigi Pada Usia Anak Sekolah Di
Puskesmas Rowosari.
16
2. Analisis USG
Ketiga isu hasil analisis APKL kemudian ditapis lagi dengan menggunakan teknik
USG untuk mendapatkan isu prioritas (core isu). Analisis isu menggunakan teknik
USG mempertimbangkan kriteria Urgency, Seriousness, dan Growth atau
kepentingan, keseriusan, serta perkembangan. Adapun arti masing-masing kriteria
USG adalah sebagai berikut :
1. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
2. Serriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system
atau tidak, dan sebagainya.
3. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
17
Adapun analisis USG dari ketiga isu hasil APKL tersebut adalah sebagaimana
diuraikan pada Tabel 2.4.
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah : Tingginya angka gigi berlubang pada pasien di Poli Gigi
Puskesmas Rowosari.
18
Gambar 2.5 Diagram Fishbone
19
E. GAGASAN PEMECAHAN ISU
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Isu : Rendahnya pengetahuan mengenai gigi berlubang (karies) pada usia Anak
Sekolah di lingkungan Puskesmas Rowosari.
Gagasan Pemecahan Isu : Melakukan
Gagasan pemecahan isu akan dilaksanakan dengan 5 kegiatan, sebagai berikut :
Tabel 2.6 Gagasan Pemecahan Isu
21
F. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
2. Membuat media edukasi pencegahan gigi berlubang Sumber kegiatan: Inovasi, SKP
3. Melakukan perizinan dan penyebarluasan (campaign) link buku digital edukasi pencegahan gigi berlubang. Sumber kegiatan:
Inovasi, SKP
4. Memberikan materi pencegahan gigi berlubang dengan menggunakan media Buku Digital Sumber kegiatan: Inovasi, SKP
22
Tabel 2.8 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
23
1.1. Menyusun rencana Tersedianya draft Terkait Agenda II
pelaksanaan susunan acara
penyuluhan pencegahan gigi Berorientasi pelayanan:
berlubang Saya membuat susunan acara
penyuluhan yang berkualitas untuk
Anak sekolah.
Loyal :
Saya berdedikasi memperbaiki soal
pretest dan post test sesuai arahan
mentor agar nantinya melalui soal
tersebut mendapatkan data yang
valid dan efisien mengetahuitingkat
pengetahuan siswa tentang gigi
berlubang
1.3 Melakukan konsultasi Adanya saran dan Kolaboratif :
dengan mentor dukungan dari mentor Saya bersinergi dengan mentor untuk
terus memperbaiki SAP saya agar
menghasilkan SAP yang berkualitas
24
KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT
MATA PELATIHAN VISI MISI ORGANISASI NILAI-NILAI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2. Membuat Buku Terciptanya Buku Terkait Agenda III Terciptanya Buku Digital Terciptanya Buku Digital
Digital edukasi Digital edukasi yang edukasi yang menarik edukasi yang menarik
pencegahan gigi menarik perhatian Keterkaitan kegiatan dengan perhatian Anak Sekolah yang perhatian Anak Sekolah yang
berlubang Anak Sekolah yang manajemen ASN efektif dan mudah efektif dan mudah
efektif dan mudah Pembuatan media edukasi dipahami dipahami
Sumber kegiatan: dipahami pencegahan gigi berlubang
inovasi dan SKP dalam rangka menjalankan Memberikan kontribusi pada memperkuat capaian nilai
kewajiban ASN yaitu visi organisasi yaitu organisasi
mengembangkan kompetensi Terwujudnya masyarakat di
demi memberikan pelayanan Inovatif dan Akurat,
wilayah Puskesmas
kesehatan yang maksimal bagi membuat Buku Digital
masyarakat Rowosari yang mandiri edukasi dengan materi yang
untuk hidup sehat relevan dengan
Keterkaitan kegiatan dengan perkembangan zaman serta
Smart ASN Selanjutnya juga mendukung mengambilnya dari sumber
Dalam pembuatan media pencapaian misi ke-1 yaitu yang terpercaya
edukasi pencegahan Meningkatkan pelayanan
gigi berlubang, saya Kesehatan yang berkualitas
membaca berbagai
literatur dan
menyempurnakannya
berdasarkan masukan
dari mentor, berorientasi
untuk mewujudkan
ASN yang
memiliki literasi digital berupa
digital skills (kemampuan
dalam penggunaan IT) dan
digital ethics (berupa
ketepatan/akurasi dan
keterbaruan informasi yag
dipilah)
25
2.1. Membaca literasi Tersusun materi Buku Terkait agenda II
sebagai bahan Digital edukasi
penyusunan pembuatan Kompeten:
Media Buku Digital Saya memilih materi
Edukasi penyuluhan yang relevan
dengan perkembangan zaman
KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT
MATA PELATIHAN VISI MISI ORGANISASI NILAI-NILAI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
dan mudah dipahami
masyarakat, mengambilnya
dari sumber yang terpercaya
untuk memberikan kinerja
terbaik bagi Anak Sekolah
Kompeten:
Saya memberikan kinerja
terbaik membuat Buku Digital
edukasi untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah
dari era yang hanya
memberikan edukasi secara
lisan, beralih enggunakan
media yang efektif, dan mudah
26
untuk dipahami.
3. Melakukan Tersedinya link dan Terkait Agenda III Link penyuluhan sudah siap Link penyuluhan sudah siap
perizinan dan surat permohonan digunakan dan sasaran digunakan dan sasaran
penyebarluasan izin Keterkaitan kegiatan dengan memahami maksud dan memahami maksud dan
(campaign) link penyelenggaraan manajemen ASN tujuan kegiatan yang akan tujuan kegiatan yang akan
buku digital dilaksanakan dilaksanakan
4. Melaksanakan Siswa dapat Terkait Agenda III Siswa dapat dengan Siswa dapat dengan
proses penyuluhan dengan mandiri mandiri melakukan mandiri melakukan
mengenai cara melakukan Keterkaitan kegiatan dengan pencehagan gigi berlubang pencehagan gigi berlubang
pecegahan gigi pencegahan gigi manajemen ASN memperkuat capaian nilai
berlubang berlubang Melaksanakan Memberikan kontribusi pada organisasi
menggunakan proses penyuluhan visi organisasi yaitu
media Buku mengenai cara Terwujudnya masyarakat di Inovatif dan Empati, yaitu
Digital edukasi pecegahan gigi berlubang Melalui Buku Digital edukasi
wilayah Puskesmas
menggunakan media Buku yang diberikan, Siswa bisa
Sumber kegiatan: Digital edukasidalam rangka Rowosari yang mandiri belajar dan mampu
inovasi dan SKP melakukan fungsi untuk hidup sehat memahami bagaimana cara
ASN sebagai mencegah gigi berlubang
pelayan publik. Selanjutnya juga mendu-kung secara mandiri
pencapaian misi ke-2 yaitu
Keterkaitan kegiatan dengan Memberdayakan
Smart ASN masyarakat untuk memiliki
Proses penyuluhan pecegahan kemauan dan kemampuan
gigi berlubang menggunakan hidup sehat
media Buku Digital edukasi
bertujuan untuk membantu
28
masyarakat agar bisa dengan
mandiri melakukan tindakan
pencegahan gigi berlubang
berorientasi untuk mewujudkan
ASN yang memiliki literasi
digital berupa digital culture
menerapkan nilai-nilai
pancasila diruang digital (dalam
30
5.1. Monitoring seluruh Lembar monitoring Terkait Agenda II
kegiatan kegiatan
Akuntabel :
Saya konsisten untuk
memonitoring kegiatan tersebut
untuk dapat memberikan
perbaikan jika terjadi kendala
saat berjalannya kegiatan
tersebut.
Berorientasi Pelayanan :
Saya membuat laporan
kegiatan dengan kualitas
terbaik.
31
G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI
Tabel 2.9 Jadwal Rancangan Aktualisasi
d. Menyempurnakan rencana
penyuluhan sesuai dengan
masukan mentor
2 Membuat Buku Digital edukasi
pencegahan gigi berlubang
a. Membaca literasi sebagai bahan Adanya Sumber materi untuk
penyusunan pembuatan Media pembuatan leaflet
Buku Digital Edukasi Foto dan video kegiatan
33
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
34
Sumber kegiatan: Inovasi, SKP
4. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dengan media
Buku Digital Kesehatan Gigi dan Mulut
Sumber kegiatan: Inovasi, SKP
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan
Sumber kegiatan: Inovasi, SKP
35
1.1 Menyusun rencana Pelaksanaan Penyuluhan
Pada tanggal 6 Juli 2022, Saya telah menyusun
rancangan penyuluhan gigi berlubang untuk siswa Anak
Sekolah dengan mempersiapkan Satuan Acara Penyuluhan
( SAP ) yang terdiri atas : Tujuan Instruksional, Materi,
Media, Strategi Pelaksanaan, Jadwal dan Metode Evaluasi
untuk mendukung upaya peningkatan pengetahuan anak
sekolah mengenai gigi berlubang (Karies). Saya membaca
referensi baik secara digital maupun cetak untuk membuat
SAP yang berkualitas sesuai dengan sasaran usia
penyuluhan, yaitu Anak Sekolah. ( Berorientasi pelayanan :
Berkualitas)
Berikut bukti saya melakukan kegiatan tersebut :
Gambar 3.1 Membuat SAP kegiatan peningkatan
pengetahuan Anak Sekolah mengenai gigi berlubang
sebagai bukti habituasi dan aktualisasi (Berorientasi
Pelayanan : Kualitas)
36
terkait materi pada saat pembuatan draft soal pre test dan
post test untuk meningkatkan kualitas soal yang saya buat.
(Berorientasi Pelayanan : Kualitas). Serta berdedikasi
memperbaiki soal pretest dan post test sesuai arahan
mentor agar nantinya melalui soal tersebut mendapatkan
data yang valid dan efisien mengetahui perbedaan tingkat
pengetahuan siswa tentang gigi berlubang (Loyal :
dedikasi)
37
kerjasama tetap terbangun ( Harmonis : Perbedaan )
Berikut bukti saya melakukan kegiatan tersebut :
Gambar 3.3 Melakukan diskusi dengan Teman Sejawat
sebagai bukti habituasi dan aktualisasi (Kolaboratif :
Bersinergi ) , ( Harmonis : Perbedaan )
38
Keterkaitan dengan kedudukan dan peran PNS dalam
mendukung Smart Governance adalah sebagai berikut :
Dalam menyusunan rancangan kegiatan upaya peningkatan
pengetahuan anak sekolah mengenai gigi berlubang ( karies )
dengan buku digital sebagai media promosi kesehatan gigi dan
mulut terkait dengan Peran ASN dalam melakukan
perencanaan melalui pelayanan publik yang profesional dan
keterkaitan dengan Smart ASN dalam membuat draf rancangan
kegiatan menggunakan prangkat lunak (Microsoft word) sesuai
dengan literasi digital skill.
39
6) Bila saya tidak mengaktualisasikan nilai Adaptif
(antusias terhadap perubahan) maka saya tidak bisa
menyesuaikan diri dalam menghadapi perubahan
7) Bila saya tidak mengatualisasikan nilai Kolaboratif
(Kesediaan bekerjasama) dalam menyusun rancangan
kegiatan bersama mentor dan rekan sejawat, maka
rancangan yang dibuat akan kurang optimal.
f. Kontribusi/ manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap
pencapaian visi, misi, tujuan dan penguatan nilai-nilai
organisasi.
Kegiatan upaya peningkatan pengetahuan anak sekolah
mengenai gigi berlubang (Karies) dengan buku digital sebagai
media promosi Kesehatan bermanfaat bagi:
1) Tim poli gigi mempunyai media edukasi buku digital
kesehatan gigi dan mulut yang mudah dipahami dan
menarik bagi Anak Sekolah
2) Anak sekolah memahami cara pencegahan gigi
berlubang sehingga tidak terjadi nyeri dan sakit gigi
yang dapat menyebabkan gangguan tumbuh
kembang anak
3) Puskesmas rowosari mempunyai media edukasi
inovatif yang mudah diakses sesuai dengan
perkembangan zaman
40
Hasil dari kegitan ini sesuai dengan tujuan dari organisasi
untuk “Memberdayakan masyarakat untuk memiliki kemauan
dan kemampuan untuk hidup sehat” dan memperkuat nilai
organisasi yaitu Inovatif. Hal ini selaras dengan nilai-nilai dasar
PNS yang diaktualisasikan pada pelaksanaan kegiatan tersebut
sebagaimana diuraikan pada poin e di atas, yaitu : Adaptif
(antusias terhadap perubahan), Harmonis (menghargai
perbedaan), Kolaboratif (kesediaan bekerjasama), Akuntabel
(integritas), Berorientasi Pelayanan (kualitas) serta
Kompeten (meningkatkan kompeten).
41
Gigi berlubang pada anak akan membawa dampak pada
pertumbuhan dan perkembangan gigi. Gigi berlubang yang
tidak mendapatkan penanganan cepat dapat menyebabkan
pembengkakan pada wilayah gigi. Kondisi ini ditandai
dengan adanya nanah di dalam gusi. Didukung oleh
perkembangan teknologi dan informasi media pembelajaran
yaitu aplikasi mobile, maka dirancang buku digital interaktif
untuk anak sekolah. Perancangan ini digunakan untuk anak
sekolah agar pemahaman anak tentang gigi berlubang dapat
disajikan secara menarik dan menyenangkan.
Adapun pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sumber kegiatan : Inovasi dan SKP
b. Tanggal pelaksanaan : 9 – 14 Juli 2022
c. Lokasi / tempat : UPTD Puskesmas Rowosari
d. Hasil / output (kegiatan) : Tersedianya Media Edukasi Buku
Digital
e. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan
serta Peran PNS untuk mendukung smart governance
42
2.2 Melakukan Konsultasi Dengan Mentor Terkait Substansi
Materi Yang Akan Diberikan
Pada tanggal 11 Juli 2022, Saya kembali melakukan
konsultasi dengan mentor terkait subtansi materi yang akan
diberikan. Saya membangun kerjasama yang sinergis dengan
cara berdiskusi dengan mentor untuk hasil yang lebih baik
(Kolaboratif : Kerjasama).Saya menerima saran dari mentor
untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri untuk
kinerja terbaik (Kompeten : Kinerja Terbaik).
Berikut bukti saya melakukan kegiatan tersebut :
Gambar 3.6 Berkonsultasi dengan mentor sebagai bukti
habituasi dan aktualisasi (Kolaboratif : Kerjasama).
(Kompeten : Kinerja Terbaik)
43
2.3 Membuat Media Buku Digital Edukasi
Pada tanggal 12 - 14 Juli 2022, Saya berinovasi dan terus
mengembangkan kreatifitas untuk membuat media buku digital
edukasi pencegahan gigi berlubang yang menarik dan mudah
diakses anak sekolah dengan begitu edukasi dapat
tersampaikan dengan efektif. (Adaptif :Inovasi). Saya
memberikan kinerja terbaik dengan membuat buku digital
edukasi untuk menjawab tantangan yang selalu berubah dari
era yang hanya memberikan edukasi secara lisan, beralih
menggunakan media yang efektif dan mudah dipahami
(Kompeten : Kinerja Terbaik) .
Berikut bukti saya melakukan kegiatan tersebut :
Gambar 3.7 Membuat buku digital edukasi dengan
canva dan fliphtml5 sebagai bukti habituasi dan
aktualisasi (Kompeten : Kinerja Terbaik)
(Adaptif :Inovasi)
44
Keterkaitan dengan kedudukan dan peran PNS dalam
mendukung Smart Governance adalah sebagai berikut :
Dalam menyusunan rancangan kegiatan upaya peningkatan
pengetahuan anak sekolah mengenai gigi berlubang ( karies )
dengan buku digital sebagai media promosi kesehatan gigi dan
mulut terkait dengan Kewajiban ASN yaitu mengembangkan
kompetensi demi memberikan pelayanan kesehatan yang
maksimal bagi masyarakat keterkaitan dengan Smart ASN
dalam membuat desain buku digital menggunakan perangkat
lunak (Canva) kemudian diintegrasikan dalam aplikasi web
(fliphtml5) sesuai dengan literasi digital skill.
45
Dampak bila nilai-nilai dasar PNS tidak diaplikasikan dalam
kegiatan:
1. Bila saya tidak mengaktualisasikan nilai Berorientasi
Pelayanan (melakukan perbaikan tiada henti) maka
kegiatan ini akan kurang optimal
2. Bila saya tidak mengatualisasikan nilai Akuntabel
(Integritas) dalam melaksanakan rancangan kegiatan, maka
kegiatan tidak akan dapat berjalan sesuai dengan rancangan
kegiatan yang telah dibuat.
3. Bila saya tidak mengaktualisasikan nilai Kompeten
(meningkatkan kompetensi) diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah maka kemampuan saya tidak meningkat
seiring dengan perkembangan zaman.
4. Bila saya tidak mengaktualisasikan nilai Harmonis
(Menghargai Perbedaan) dalam melakukan konsultasi
kepada teman sejawat, Saya akan tidak akan mendapatkan
hasil yang lebih baik.
5. Bila saya tidak mengaktualisasikan nilai Loyal (dedikasi)
selalu memperbaiki SAP dan soal pre-post test maka hasil
yang akan saya dapatkan tidak akan maksimal.
6. Bila saya tidak mengaktualisasikan nilai Adaptif (antusias
terhadap perubahan) maka saya tidak bisa menyesuaikan diri
dalam menghadapi perubahan
7. Bila saya tidak mengatualisasikan nilai Kolaboratif
(Kesediaan bekerjasama) dalam menyusun rancangan
kegiatan bersama mentor dan rekan sejawat, maka rancangan
yang dibuat akan kurang optimal.
Kontribusi/ manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap
pencapaian visi, misi, tujuan dan penguatan nilai-nilai
organisasi.
Kegiatan upaya peningkatan pengetahuan anak sekolah
mengenai gigi berlubang (Karies) dengan buku digital sebagai
46
media promosi Kesehatan bermanfaat bagi:
1. Tim poli gigi mempunyai media edukasi buku digital
kesehatan gigi dan mulut yang mudah dipahami dan
menarik bagi Anak Sekolah
2. Anak sekolah memahami cara pencegahan gigi
berlubang sehingga tidak terjadi nyeri dan sakit gigi
yang dapat menyebabkan gangguan tumbuh
kembang anak
3. Puskesmas rowosari mempunyai media edukasi
inovatif yang mudah diakses sesuai dengan
perkembangan zaman
47
Tabel 3.3 Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi Habituasi
Kondisi Kondisi
No. Kegiatan Keterangan
Sebelum Sesudah
1. Membuat Tidak ada media Tim poli gigi Tim poli gigi memiliki
buku digital buku digital, telah media edukasi yang
edukasi media mempunyai dapat
pencegahan penyuluhan media disebarluaskan
gigi hanya edukasi yang dengan mudah
berlubang tersedia interaktif dan (melalui link) untuk
model gigi, mudah meningkatkan mutu
flipchart dan diakses oleh pelayanan kepada
leaflet anak sekolah masyarakat luas
maupun
masyarakat
yaitu Buku
Digital
Edukasi Gigi
48
j. Hasil / output (kegiatan) : Terbit surat permohonan izin dan
tersedia link
k. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan
serta Peran
PNS untuk mendukung smart governance
49
Berikut bukti saya melakukan kegiatan tersebut :
Gambar 3.9 Foto saat melakukan briefing dengan coordinator
kelas V MI Nashrul Fajar .(Kolaboratif : Sinergis)
50
Keterkaitan dengan kedudukan dan peran PNS dalam
mendukung Smart Governance adalah sebagai
berikut :
Kegiatan melakukan perizinan dan penyebarluasan
(campaign) link buku digital edukasi pencegahan gigi
berlubang merupakan perwujudan dari penerapan peran
ASN sebagai perencana penyelenggaraan tugas umum
pemerintah dan pembangunan
Selanjutnya, dalam kegiatan melakukan perizinan dan
penyebarluasan (campaign) link buku digital edukasi
pencegahan gigi berlubang saya menggunakan
perangkat PC (laptop), perangkat lunak Microsoft word,
media Whatsapp. SMART ASN ( Digital Skill).
51
5) Bila saya tidak mengaktualisasikan nilai Loyal
(dedikasi) selalu memperbaiki SAP dan soal pre-
post test maka hasil yang akan saya dapatkan tidak
akan maksimal.
6) Bila saya tidak mengaktualisasikan nilai Adaptif
(antusias terhadap perubahan) maka saya tidak bisa
menyesuaikan diri dalam menghadapi perubahan.
7) Bila saya tidak mengatualisasikan nilai Kolaboratif
(Kesediaan bekerjasama) dalam menyusun
rancangan kegiatan bersama mentor dan rekan
sejawat, maka rancangan yang dibuat akan kurang
optimal.
52
memberikan kontribusi terhadap Visi organisasi yaitu
Terwujudnya masyarakat di lingkungan puskesmas
Rowosari yang mandiri untuk hidup sehat dan terhadap
pencapaian Misi ke-4 organisasi yaitu, Meningkatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
53
aspek kehidupan, terutama dalam bidang kesehatan. Salah satu
perkembangan dalam bidang kesehatan yang berkembang saat ini bukan
hanya mengenai peralatan medis yang semakin canggih, tetapi juga alat
atau media sosialisasi yang berfungsi untuk menambah pengetahuan
kepada masyarakat bahwa kesehatan itu penting, seperti contohnya
kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk
mengenalkan dan memberikan gambaran mengenai manfaat buku digital
Kesehatan Gigi dan Mulut. Materi yang disampaikan disesuaikan dengan
pemahaman Anak Sekolah dan juga disisipkan gambar gambar yang
menarik
54
Gambar 3.11 Foto saat mengkondisikan kelas sebagai bukti
aktualisasi dan habituasi (Loyal : Kontribusi ).
55
untuk belajar memahami bagaimana cara melakukan pencegahan
gigi berlubang secara mandiri (Harmonis: Peduli). Saya
membuktikan bahwa saya ahli di bidangnya dengan cara
memastikan siswa memahami materi penyuluhan yang diberikan
dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
(Kompeten: Ahli dibidangnya)
Berikut bukti saya melakukan kegiatan tersebut :
56
ASN yang memiliki literasi digital berupa digital culture
menerapkan nilai-nilai pancasila diruang digital (dalam hal
ini menerapkan nilai pancasila sila ke 5 : peduli mengurangi
penderitaan orang lain)
57
t. Kontribusi/ manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap
pencapaian visi, misi, tujuan dan penguatan nilai-nilai
organisasi.
Kegiatan upaya peningkatan pengetahuan anak sekolah
mengenai gigi berlubang (Karies) dengan buku digital sebagai
media promosi Kesehatan bermanfaat bagi:
7) Tim poli gigi mempunyai media edukasi buku digital
kesehatan gigi dan mulut yang mudah dipahami dan
menarik bagi Anak Sekolah
8) Anak sekolah memahami cara pencegahan gigi
berlubang sehingga tidak terjadi nyeri dan sakit gigi
yang dapat menyebabkan gangguan tumbuh
kembang anak
9) Puskesmas rowosari mempunyai media edukasi
inovatif yang mudah diakses sesuai dengan
perkembangan zaman
58
perbedaan), Kolaboratif (kesediaan bekerjasama), Akuntabel
(integritas), Berorientasi Pelayanan (kualitas) serta
Kompeten (meningkatkan kompeten).
Tabel 3.5 Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi Habituasi
Kondisi Kondisi
No. Kegiatan Keterangan
Sebelum Sesudah
1. Sosialisasi dan Belum ada Sudah ada Dengan adanya
Menjelaskan sosialisasi sosialisasi sosialisasi
materi media edukasi media buku buku digital
pencegahan gigi digital
buku digital edukasi
berlubang sehingga
dengan siswa Kesehatan gigi
menggunakan mengerti dan mulut
media Buku bahwa menjadi
Digital edukasi terdapat akses langkah awal
informasi agar mampu
Kesehatan lebih
gigi dan mulut
meningkatkan
mutu layanan
sebagai ASN
yang
profesional
dan
berintegritas
tinggi.
59
5. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi
Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian social untuk secara
sistematis menginvestigasiefektifitas program. /Menilai kontribusi
program terhadap perubahan (Goal/objektif) dan menilaikebutuhan
perbaikan, kelanjutan atau perluasan program (rekomendasi).
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran
kemajuan atas objektif program./ Memantau perubahan, yang focus
pada proses dan keluaran, Monitoring melibatkan pengamatan atas
kualitas dari layanan yang kita berian. Kaitan antara Monitoring dan
Evaluasi adalah evaluasi memerlukan hasil dari monitoring
dandigunakan untuk kontribusi programMonitoring bersifat spesifik
program. Sedangkan Evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh
programitu sendiri, melainkan varibel-varibel dari luar. Tujuan dari
Evaluasi adalah evalausi efektifitas
Adapun pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
u. Sumber kegiatan : Inovasi dan SKP
v. Tanggal pelaksanaan : 20-29 Juli 2022
w. Lokasi / tempat : Puskesmas Rowosari
x. Hasil / output (kegiatan) : Terlaksananya monitoring dan
evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan atau
pemahaman siswa terhadap kompetensi yang telah ditetapkan
y. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan
serta Peran
PNS untuk mendukung smart governance
60
5.2. Melakukan post-test untuk mengetahui kemampuan akhir siswa
Pada tanggal 20 Juli 2022, setelah anak diberikan sosialisasi dan
penyuluhan saya memberi jeda selama 2 hari agar anak dapat
belajar dan membaca buku digital edukasi Kesehatan gigi secara
mandiri.empersiapkan siswa saya memulai perkenalan diri dan
menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan saya pada siswa
kelas V. Saya berintegritas melakukan pretest terlebih dahulu
untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa sebelum
mendapatkan edukasi. Hal ini bertujuan agar saya tahu apakah
media yang saya gunakan efektif dalam meningkatkan
pengetahuan Kesehatan gigi dan mulut siswa kelas V MI Nashrul
Fajar. (Akuntabel : Integritas)
61
5.3 Melakukan Evaluasi Kegiatan
Pada tanggal 23 Juli 2022, Saya menjadikan data hasil
monitoring dan evaluasi sebagai bahan sample untuk dapat
melakukan perbaikan dan inovasi tiada henti. (Adaptif : Inovasi )
Berikut bukti saya melakukan kegiatan tersebut :
Gambar 3.16 Evaluasi kegiatan sebagai bukti aktualisasi dan
habituasi. (Harmonis: Peduli) (Kompeten: Ahli dibidangnya)
62
mendukung Smart Governance adalah sebagai berikut :
Melaksanakan proses sosialisasi dan penyuluhan
mengenai cara pecegahan gigi berlubang menggunakan
media Buku Digital edukasi dalam rangka melakukan
Peran ASN sebagai pelaksana dan pengawas
penyelenggaran tugas umum pemerintahan dan
pembangunan. Proses monitoring dan evaluasi kegiatan
bertujuan untuk membantu masyarakat agar bisa dengan
mandiri melakukan tindakan pencegahan gigi berlubang
berorientasi untuk mewujudkan ASN yang memiliki literasi
digital berupa digital culture .
63
kegiatan bersama mentor dan rekan sejawat, maka
rancangan yang dibuat akan kurang optimal.
64
Tabel 3.6 Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi Habituasi
Kondisi Kondisi
No. Kegiatan Keterangan
Sebelum Sesudah
1. Monitoring Belum ada Sudah ada Dengan adanya
dan Evaluasi lembar lembar Monitoring dan
Kegiatan instrument instrument Evaluasi kegiatan
monitoring
monitoring menjadi langkah awal
dan evaluasi
dan kegiatan agar mampu lebih
evaluasi penyuluhan meningkatkan mutu
kegiatan layanan sebagai ASN
penyuluhan yang profesional dan
berintegritas tinggi.
65
BAB IV
KESIMPULAN
66
sesuai dengan peran dan kedudukan PNS dalam menwujudkan
Smart Governance serta selalu meningkatkan kompetensi.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Melalui dibuatnya media Buku Digital edukasi ini, membantu
memudahkan tenaga dalam memberikan edukasi pencegahan gigi
berlubang kepada masyarakat terutama Anak Sekolah.
c. Bagi Puskesmas
Dengan adanya inovasi Buku Digital edukasi ini dapat
menambah cakupan layanan promosi Kesehatan gigi dan mulut
untuk anak sekolah di wilayah kerja Puskesmas Rowosari
d. Bagi Masyarakat
Melalui kegiatan penyuluhan pencegahan gigi berlubang
menggunakan media Buku Digital edukasi ini, diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut yang akan berdampak pada
meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
67
DAFTAR PUSTAKA
68
Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Manajemen ASN. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
69
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS DIRI
Nama : Mayril Yusrin Syarfina, S.Tr.Kes
Tempat Tanggal Lahir : Semarang,4 Mei1997
Alamat : Jalan Palem Raja Asri III Blok CC/DD
No.98, Perum Taman Bukit Asri,
Mangunharjo, Tembalang, Semarang
Nomor HP : 081390030402
E-Mail : mayrilsyarfina1997@gmail.com
Agama : Islam
Status : Menikah
RIWAYAT PENDIDIKAN
SDI Tunas Harapan 2003 - 2009
SMP Negeri 39 Semarang 2009 - 2012
SMA Negeri 2 Semarang 2012 - 2015
DIV Keperawatan gigi Potekkes 2015 - 2019
Semarang
RIWAYAT PEKERJAAN
2019 - 2022 : UKGS Inovatif Al Azhar 14 Semarang
70
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Membuat SAP ( Satuan Acara Penyuluhan ) Kegiatan Pencegahan Gigi
Berlubang
Daftar Lampiran :
1.1. Link video kegiatan 1
1.2. Draf SAP (Satuan Acara Penyuluhan) Pencegahan Gigi Berlubang
1.3. Soal Pre test dan Post test
1.4. Lembar Konsultasi dengan Rekan sejawat dan Mentor
1.5. Lembar Konsultasi dengan Mentor
71
1.1 Link Video Kegiatan 1
Bukti keseluruhan pelaksanaan aktualisasi habituasi kegiatan 1 yang
dilaksanakan tanggal 6 Juli – 9 Juli 2022, yaitu menyusun SAP (Satuan
Acara Penyuluhan) gigi berlubang
https://drive.google.com/file/d/
1N5DDTf46m7BMtY0aQV1aezxMAFWlXTgr/view?usp=sharing
72
1.2 Draf SAP (Satuan Acara Penyuluhan) Pencegahan Gigi Berlubang
A. Latar Belakang
Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang
kehidupan, saat dimana individu relatif tidak berdaya dan tergantung kepada
orang lain. Masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda yaitu
awal dan akhir masa kanak-kanak. Periode awal berlangsung dari umur dua
sampai enam tahun dan periode akhir enam tahun sampai tiba saatnya anak
matang secara seksual. Dengan demikian awal masa kanak-kanak dimulai
sebagai penutup masa bayi, di mana ketergantungan secara praktis sudah
dilewati, diganti dengan tumbuhnya kemandirian dan berakhir disekitar usia
masuk sekolah dasar.
Menjaga kesehatan gigi sangat penting, Selain gusi, juga bisa
membersihkan pipi bagian dalam dan lidah. Sikat gigi sejak dini akan membantu
mendapatkan gigi sehat. Karena gigi susu memiliki peran penting sebagai wadah
tumbuhnya gigi tetap.
Selain menggosok gigi, cuci tangan juga harus diperhatikan, meski mencuci
tangan telah dilakukan banyak orang, namun baru sedikit yang melakukan
aktivitas tersebut pada saat-saat penting, seperti setelah menggunakan toilet,
setelah membersihkan kotoran anak, dan sebelum menangangi makanan.
Sebagaimana diketahui bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun terutama
pada saat-saat penting, yaitu setelah buang air dan sebelum memegang
makanan membantu mengurangi risiko terkena diare lebih dan infeksi saluran
pernapasan, pandemi flu, dan lain-lain.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan siswa tau tentang kebersihan gigi
dan mulut dan cara tau menggosok gigi yang benar.
2. Tujuan Khusus.
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan 60% anak - anak dapat:
a. Menyebutkan pengertian kebersihan gigi dan mulut
b. mengetahui penyebab gigi berlubang
c. Menyebutkan dan memperagakan cara gosok gigi yang benar
C. Pelaksanaan Kegiatan.
a. Topik. : Pencegahan Gigi Berlubang
b. Sasaran dan Target.
Sasaran : siswa MI Nashrul Fajar
Target : Anak – anak kelas 5
c. Metode
73
a. Ceramah.
b. demonstrasi
c. Tanya jawab.
d. Media dan alat.
a. Buku Digital
b. sikat gigi dan odol gigi
e. Waktu dan Tempat.
Hari/tanggal : Rabu, 20 Juli 2022
Jam : 07.30 WIB s/d Selesai.
Tempat : MI Nashrul Fajar Kota Semarang
f. Pengorganisasian
Moderator : Andi Widiastuti, AMKG
Pemateri : Mayril Yusrin Syarfina, S.Tr.Kes
Observer : Mayril Yusrin Syarfina, S.Tr.Kes
Fasiltator : Wali Kelas 5 MI Nashrul Fajar
Setting Tempat.
Keterangan :
: Siswa
: Fasilitator : Pemateri
: Moderator : Observer
g. Materi
terlampir
D. Kegiatan Penyuluhan
No Acara Pelaksanaan Waktu
1. Pembukaan dan apersepsi Moderator 10 Menit
2. Pre-test Moderator 15 menit
3. Penyuluhan dan Pengenalan Pemateri 30 menit
Media Buku Digital edukasi
4. Tanya Jawab Pemateri 10 menit
5. Post-test Moderator 15 menit
6. Penutup Moderator 10 menit
a. Penanggung Jawab.
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
74
b. Moderator.
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing Lahan dan
Pendidikan.
c. Menjelaskan Tujuan dan Topik.
d. Menjelaskan kontrak waktu.
e. Menyerahkan jalannya penyuluhan/demonstrasi kepada pemateri .
f. Mengarahkan alur diskusi.
g. Memimpin jalannya diskusi.
h. Menutup acara.
c. Pemateri
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan dan demonstrasi gosok gigi
yang benar
d. Fasilitator
a. Memotivasi sasaran untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
b. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari anak – anak SD
e. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Siswa hadir di tempat penyuluhan.
Penyelenggaraan penyuluhan di MI Nashrul Fajar Kota Semarang
Persiapan alat dan bahan penyuluhan ( LCD, Link Buku Digital, Lembar
Kerja)
2. Evaluasi Proses
Siswa antusias terhadap penyuluhan kebersihan gigi dan mulut.
Siswa mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
Siswa mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
Siswa mengetahui pengertian kebersiahan gigi dan mulut
Siswa tau penting nya menjaga kebersihan gigi
Siswa mengetahui cara pencegahan gigi berlubang
75
1.3 Lembar Konsultasi dengan Rekan sejawat
76
77
LAMPIRAN KEGIATAN 2
Membuat Buku Digital Edukasi Pencegahan Gigi Berlubang
Daftar Lampiran :
2.1. Link video kegiatan 2
2.2. Lampiran literasi dan substansi materi yang akan diberikan
2.3. Lembar Konsultasi Mentor
2.4. Link Media Buku Digital
78
Bukti keseluruhan pelaksanaan aktualisasi habituasi kegiatan 1 yang
dilaksanakan tanggal 6 Juli – 9 Juli 2022, yaitu menyusun SAP (Satuan
Acara Penyuluhan) gigi berlubang
https://drive.google.com/file/d/1N8BWkm-2obH2mk3oicqoTdgiZ7DNq5c2/
view?usp=sharing
Lampiran Materi
KARIES GIGI ( GIGI BERLUBANG )
1. Pengertian
Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur
gigi dan mengakibatkan gigi berlubang. Jika tidak cepat
ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri dan
pencabutan gigi. (Basuki, 2008) Karies gigi (gigi berlubang)
merupakan penyakit yang umum pada anak-anak, terutama
anak usia sekolah (Biddulph-stace, 1999)
2. Tanda dan Gejala
Daerah yang tampak berkapur di permukaan gigi
menandakan adanya demineralisasi merupakan tanda awal dari
karies. Jika sebuah lubang tampak coklat menandakan karies
yang aktif. Karies yang mulai menjalar ke syaraf gigi, terbuka,
dan akan terasa nyeri bahkan mengalami nyeri yang cukup
hebat. Karies gigi menyebabkan nafas tidak sedap dan
pengecapan yang buruk, lebih lanjut infeksi menyebar dari gigi
ke jaringan lainnya sehingga menjadi berbahaya.
3. Penyebab karies gigi
a. Kebersihan mulut yang buruk
Kebersihan mulut yang buruk dapat terjadi karena perilaku
kesehatan mulut yang kurang. Pada anak-anak (6-12
Tahun) masih kurang mengetahui untuk membersihkan gigi
dan mulut. Selain itu mereka jarang membersihkan gigi,
sehingga gigi geliginya banyak mengalami karies. (contoh :
tidak atau malas untuk menggosok gigi saat sesudah
sarapan dan sebelum tidur)
b. Sering mengkonsumsi makanan manis
Makanan manis merupakan penyebab karies gigi yang utama
pula, karena glukosa yang terkandung dalam makanan
manis merupakan faktor utama terjadinya karies gigi selain
79
Streptococcus mutans pada permukaan enamel gigi.
4. Perawatan Karies Gigi
Struktur gigi yang rusak tidak dapat sembuh sempurna,
walaupun remineralisasi pada karies yang sangat kecil dapat
timbul bila kebersihan dapat dipertahankan. Untuk lesi yang
kecil, florida topikal dapat digunakan untuk merangsang
remineralisasi. Untuk lesi yang besar dapat diberikan perawatan
khusus. Perawatan ini bertujuan untuk menjaga struktur lainnya
dan mencegah perusakan lebih lanjut.
Secara umum, pengobatan lebih awal akan lebih
nyaman dan murah dibandingkan perawatan lanjut karena
lubang yang lebih buruk. Alat bor dan sebuah alat seperti
sendok dapat membersihkan lubang dengan baik. Ketika
lubang sudah dibersihkan, maka diperlukan teknik
penyembuhan untuk mengembalikan fungsi dan keadaan
estetikanya.
Pada kasus tertentu, diperlukan terapi akar pada gigi.
Terapi akar gigi atau terapi endodontic direkomendasikan bila
pulpa telah mati karena infeksi atau trauma. Saat terapi bagian
dalam gigi (pulpa) termasuk saraf dan pembuluh darahnya
dibuang. Bekas gigi akan diberikan material seperti karet yang
disebut gutta percha. Pencabutan atau ekstraksi gigi juga
menjadi pilihan perawatan karies, bila gigi tersebut telah hancur
karena proses pelubangan
5. Pencegahan Karies Gigi
Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pencegahan
karies gigi dilakukan dengan:
a. Perawatan mulut
Perawatan mulut dilakukan dengan mempraktekkan instruksi
berikut :
1) Sikatlah gigi sekurang – kurangnya dua kali sehari
pada waktu – waktu yang tepat yaitu waktu sesudah
makan, sebelum tidur, ditambah dengan sesudah
bangun tidur.
2) Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, permukaan
datar dan kepala sikat kecil.
3) Gunakan dental gloss (benang gigi) sedikinya satu
kali sehari.
80
4) Gunakan pencuci mulut anti plak yang mengandung
antibiotik (vancomycin), enzim (destronase) dan
antiseptik (chlor hexidine 0,1 %).
5) Untuk anak yang masih kecil dan belum dapat
menggunakan sikat gigi dengan benar, dapat
digunakan kain pembersih yang tidak terlalu tipis
untuk membersihkan bagian depan dan belakang
gigi, gusi serta lidah. Cara mempergunakan yaitu
dengan melilitkan pada jari kemudian digosokkan
pada gigi.
6) Kunjungi dokter gigi sedikitnya 6 bulan sekali atau bila
mengalami pengelupasan gigi, luka oral yang
menetap lebih dari dua minggu atau karena sikat gigi.
b. Diet
Karies dapat dicegah dengan menurunkan jumlah gula dalam
makanan yang dikonsumsi. Hindari kebiasaan makan
makanan manis dan melekat yang merusak gigi (permen,
coklat dan lain sebagainya) dan membiasakan
mengkonsumsi makanan yang menyehatkan gigi (buah dan
sayur).
c. Flouridasi
Flouridasi dilakukan dengan memungkinkan dokter gigi
memberikan sel dental pada gigi, menambahkan floiuride
pada suplai air minum dirumah, penggunaan pasta gigi yang
mengandung floiuride atau menggunakan tablet, tetesan
atau hisap natrium floiuride. Karies gigi dapat
dihindari/dicegah apabila anak melakukan perawatan gigi
dengan benar setelah mengkonsumsi makanan kariogenik.
81
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau
minuman yang asam. Efek gabungan dari asam dan menyikat
dapat menggerus email gigi.
https://bit.ly/DIGIBOOK-Rowosari
82
2.4 Lembar Konsultasi Mentor
83
LAMPIRAN KEGIATAN 3
Melakukan perizinan dan penyebarluasan (campaign) link buku digital
edukasi pencegahan gigi berlubang
Daftar Lampiran :
3.1. Link video kegiatan 3
3.2. Surat Perizinan dan Lembar Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan
3.3. Poster barcode buku
84
3.1 Link video kegiatan 3
Bukti keseluruhan pelaksanaan aktualisasi habituasi kegiatan 3 yang
dilaksanakan tanggal 14 Juli – 16 Juli 2022, yaitu Melakukan perizinan
dan penyebarluasan (campaign) link buku digital edukasi pencegahan gigi
berlubang
https://drive.google.com/file/d/
1NauJ0QP_5KECqYRhyLspSt558rdVfZQt/view?usp=sharing
85
3.3 Poster barcode buku
86
LAMPIRAN KEGIATAN 4
Sosialisasi dan Menjelaskan materi pencegahan gigi berlubang dengan
menggunakan media Buku Digital edukasi
Daftar Lampiran :
4.1. Link video kegiatan 4
4.2. Hasil Pretest
4.3. Laporan Pelaksanaan
87
4.2 Rekap Hasil Pre test siswa kelas V-A MI Nashrul Fajar
NO NAMA NILAI PRETEST
1 ABBAS SEPTA PRATAMA 55
2 AHMAD HADI MUSTOFA 60
3 AHZA RIFQI NUR DAFFA 45
4 A'ISYA ZAHROTUL AULIA 60
5 AKHLIS AZKA ARROYAN 45
6 ALIYA RIDA CAHYANINGTYAS 100
7 ALVINO MAULANA LUTFIE 60
8 AULIA NURUSSYIFA WAHIDAH 65
9 AVENIA ANGGIES PUTRI KUSUMA 35
10 AYRRA RAHMADHANI SYAHRIAR 65
11 AZAM AHMAD ULUL AZMI 50
12 DARA NABITA PITALOKA 50
13 ELLYSIA RAHMANIA PUTRI 60
14 FADILLAH NAUFAL MUHAMMAD RAMADHAN 60
15 FAKHRI CHUSAINI 35
16 GIBRAN ABIEZA PUTRA BAHTIYAR 65
17 KHALISA NAJIBAH KHAYLA 50
18 MAYSA NUTRIANINGSIH DIHARJO 50
19 MUHAMMAD FAIQ AL BAIHAQI 50
20 MUHAMMAD FAIZ KAMAL 45
21 MUHAMMAD HUSAIN AQILA DAFA 65
22 MUHAMMAD IRFAN 45
23 MUHAMMAD KAFKA AL MALIKI 50
24 MUHAMMAD SHOHI 75
25 NAYSHILA SALSABILA ANGGRAINI 70
26 NIZARD MAULANA IBRAHIM 65
27 RAISSA SHAFA NUR AQILAH 55
28 RENITA IMAMAH 65
29 SAFANA JIHAN AQILA 65
30 SALSABILA SYIFA AZZAHRA 60
31 SAREEA HOTURA SADDA SAQAVIA 60
32 WAFIYYUN ILYASA RAUHILLAH 55
33 ZAFIRA JASMIN AZZAHRA 55
34 ZALFA NAFILA ATIKA 65
35 ZEVITA YUKHA ILAIYA 75
88
4.3 Laporan Pelaksanaan Kegiatan
89
LAMPIRAN KEGIATAN 5
Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi
Daftar Lampiran :
5.1. Link video kegiatan
5.2. Perbandingan Hasil Pre dan Post Test
5.3. Laporan Pelaksanaan Monev
5.2 Rekap Hasil Post test siswa kelas V-A MI Nashrul Fajar
NO NAMA NILAI PRETEST NILAI POST TEST
90
1 ABBAS SEPTA PRATAMA 55 75
2 AHMAD HADI MUSTOFA 60 65
3 AHZA RIFQI NUR DAFFA 45 70
4 A'ISYA ZAHROTUL AULIA 60 75
5 AKHLIS AZKA ARROYAN 45 70
6 ALIYA RIDA CAHYANINGTYAS 100 100
7 ALVINO MAULANA LUTFIE 60 75
8 AULIA NURUSSYIFA WAHIDAH 65 85
9 AVENIA ANGGIES PUTRI KUSUMA 35 70
10 AYRRA RAHMADHANI SYAHRIAR 65 70
11 AZAM AHMAD ULUL AZMI 50 70
12 DARA NABITA PITALOKA 50 80
13 ELLYSIA RAHMANIA PUTRI 60 75
14 FADILLAH NAUFAL MUHAMMAD R. 60 70
15 FAKHRI CHUSAINI 35 75
16 GIBRAN ABIEZA PUTRA BAHTIYAR 65 65
17 KHALISA NAJIBAH KHAYLA 50 85
18 MAYSA NUTRIANINGSIH DIHARJO 50 85
19 MUHAMMAD FAIQ AL BAIHAQI 50 75
20 MUHAMMAD FAIZ KAMAL 45 70
21 MUHAMMAD HUSAIN AQILA DAFA 65 70
22 MUHAMMAD IRFAN 45 65
23 MUHAMMAD KAFKA AL MALIKI 50 80
24 MUHAMMAD SHOHI 75 85
25 NAYSHILA SALSABILA ANGGRAINI 70 70
26 NIZARD MAULANA IBRAHIM 65 85
27 RAISSA SHAFA NUR AQILAH 55 75
28 RENITA IMAMAH 65 80
29 SAFANA JIHAN AQILA 65 80
30 SALSABILA SYIFA AZZAHRA 60 70
31 SAREEA HOTURA SADDA SAQAVIA 60 80
32 WAFIYYUN ILYASA RAUHILLAH 55 75
33 ZAFIRA JASMIN AZZAHRA 55 65
34 ZALFA NAFILA ATIKA 65 70
35 ZEVITA YUKHA ILAIYA 75 85
91
92
93