Anda di halaman 1dari 125

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG


TERWUJUDNYA SMART GOVERNANCE SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN INFEKSI


DENGUE DENGAN “MADU ASLI” DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAGOK KOTA SEMARANG

Disusun oleh :
NAMA : WINDA SEPTI TYASNINGRUM, S.KM
NIP : 199409292022032020
NOMOR DAFTAR HADIR : 39/IV
JABATAN : EPIDEMIOLOG KESEHATAN PERTAMA
OPD : UPTD PUSKESMAS KAGOK
COACH : Drs. SUMARNO, M.Si
MENTOR : dr. SILVINA

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCVIII


BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KOTA
SEMARANG BEKERJA SAMA DENGAN BPSDMD
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022

i
ABSTRAK
OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN INFEKSI
DENGUE DENGAN “MADU ASLI” DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAGOK KOTA SEMARANG

Oleh : Winda Septi Tyasningrum, S.KM

Pada tahun 2022 di Puskesmas Kagok Kota Semarang terdapat isu belum
optimalnya kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue
sehingga dirumuskan kegiatan aktualisasi dan habituasi sebagai inovasi
untuk mengatasi isu tersebut. Kegiatan aktualisasi dan habituasi
menekankan pada penerapan nilai-nilai dasar core values BerAKHLAK dan
kedudukan serta peran PNS untuk mendukung Smart Governance.
Kegiatan dilakukan di Puskesmas Kagok mulai tanggal 30 Juni-06 Agustus
2022 dengan gagasan pemecah isu yang diterapkan pada 5 kegiatan
diantaranya (1) Tersedianya poster, banner, leaflet dan video pencegahan
dan penanggulangan infeksi Dengue sebagai media KIE di Puskesmas
Kagok Kota Semarang, (2) Terbentuknya tim pembina wilayah surveilans
infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang, (3) Terbentuknya
kader MADU ASLI di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang, (4)
Terlaksananya sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue pada staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang, (5) Hasil
monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang. Semua kegiatan tersebut
telah dilaksanakan dan diperoleh hasil/output yang optimal sesuai dengan
yang diharapkan yakni ABJ mengalami peningkatan 91,9% sehingga
penularan infeksi Dengue dapat dikendalikan serta memberikan kontribusi
pada pencapaian visi, misi, tujuan dan memberikan penguatan pencapaian
nilai budaya organisasi Kota Semarang. Selanjutnya, penulis berkomitmen
untuk melanjutkan kegiatan ini sebagaimana telah tertuang pada lembar
komitmen.

Kata Kunci: Aktualisasi dan Habituasi; BerAKHLAK; MADU ASLI


KAGOK; Remaja Peduli Kesehatan serta Lingkungan

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG
TERWUJUDNYA SMART GOVERNANCE SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN INFEKSI


DENGUE DENGAN “MADU ASLI” DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAGOK KOTA SEMARANG

NAMA : WINDA SEPTI TYASNINGRUM, S.KM


NIP : 199409292022032020
NOMOR DAFTAR HADIR : 39/IV

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Jum’at
Tanggal : 12 Agustus 2022
Tempat : Balai Diklat BKPP Kota Semarang

Semarang, 11 Agustus 2022


Menyetujui,

Coach Mentor
Kepala Puskesmas Kagok

Drs. SUMARNO, M.Si dr. SILVINA


Widyaiswara Ahli Madya Pembina Tk.I
NIP. 196807041988031003 NIP. 198411292009032005

iii
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG
TERWUJUDNYA SMART GOVERNANCE SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN INFEKSI


DENGUE DENGAN “MADU ASLI” DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAGOK KOTA SEMARANG

NAMA : WINDA SEPTI TYASNINGRUM, S.KM


NIP : 199409292022032020
NOMOR DAFTAR HADIR : 39/IV

Dinyatakan telah diseminarkan dan diperbaiki sesuai dengan masukan dan


saran dari narasumber pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 12 Agustus 2022
Tempat : Balai Diklat BKPP Kota Semarang

Semarang, 12 Agustus 2022


Mengesahkan,

Coach Mentor
Kepala Puskesmas Kagok

Drs. SUMARNO, M.Si dr. SILVINA


Widyaiswara Ahli Madya Pembina Tk.I
NIP. 196807041988031003 NIP. 198411292009032005

iv
PRAKATA

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillahirrabil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pencegahan
dan Penanggulangan Infeksi Dengue dengan MADU ASLI di Wilayah Kerja
Puskesmas Kagok Kota Semarang” sebagai salah satu syarat kelulusan
Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XCVIII
tahun 2022.
Laporan Aktualisasi ini terwujud atas bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. H. Ganjar Pranowo, SH., M.IP., sebagai Gubernur Jawa Tengah;
2. Dr. Hendrar Prihadi, SE., MM., selaku Walikota Semarang;
3. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si., selaku Kepala Badan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah beserta jajarannya;
4. Bapak Abdul Haris, SH, MM selaku Kepala BKPP Kota Semarang beserta
jajarannya;
5. dr. Mochamad Abdul Hakam, Sp.Pd, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota
Semarang beserta jajarannya;
6. Ibu Erni Irawati, S.E., M.Pd, selaku narasumber pada seminar laporan
aktualisasi yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis;
7. dr. Silvina, selaku Kepala Puskesmas Kagok dan mentor bagi penulis atas
dukungan, saran dan bimbingannya selama penyusunan laporan aktualisasi
ini;
8. Drs. Sumarno, M.Si., selaku coach yang telah membantu dan membimbing
penulis serta peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kelompok IV
Angkatan XCVIII;
9. Seluruh Widyaiswara yang telah membagikan ilmu serta pengalamannya
selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 98 Tahun
2022;

v
10. Ibu Galih Aprilani, S.KM, M.Kes, selaku Penanggung Jawab Upaya
Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kagok dan role model bagi penulis yang
telah memberikan dukungan, saran dan bimbingan;
11. Keluarga besar Puskesmas Kagok atas dukungan dan kerjasamanya;
12. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
98 Tahun 2022 yang telah membantu dan memberikan fasilitas terbaik selama
kegiatan;
13. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 98 Tahun 2022
yang telah berbagi pengetahuan, pengalaman serta dukungan;
14. Seluruh kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang;
15. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi, serta semua pihak yang
telah membantu penyusunan laporan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa Laporan Aktualisasi ini belum sempurna sehingga


kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan demi perbaikan. Semoga
Laporan Aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi semua
pihak.

Semarang, Agustus 2022

Penulis,

Winda Septi Tyasningrum, S.KM


NIP. 199409292022032020

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


ABSTRAK ..................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
PRAKATA ..................................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xi
BAB I. PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA ............................... 1
A. Gambaran Umum Organisasi .................................................. 1
1. Dasar Hukun Organisasi .................................................... 1
2. Tugas Fungsi Organisasi ................................................... 3
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja .................................... 7
4. Visi-Misi Organisasi ........................................................... 9
5. Tujuan Organisasi .............................................................. 11
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi ............................................ 12
B. Tupoksi Jabatan Peserta ......................................................... 13
1. Tugas Aparatur Sipil Negara .............................................. 13
2. Tugas Pokok Jabatan Epidemiolog Kesehatan ................ 15
C. Role Model ................................................................................ 19
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ............................. 21
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu ................................................. 21
B. Analisis Isu .............................................................................. 30
C. Analisis Penyebab Isu ............................................................ 33
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ...................................... 36
E. Gagasan Pemecahan Isu ........................................................ 36
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ................................... 37
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi .................................................. 50
BAB III. PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ........................ 61
A. Perubahan Kegiatan dan Jadwal Awal .................................. 61
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi ................................. 61

vii
C. Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Habituasi .. 80
D. Hasil Monitoring dan Evaluasi ................................................ 82
BAB IV. SIMPULAN ...................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 88
CURRICULUM VITAE ................................................................................... 90
LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT AKTUALISASI ............................. 92
LAMPIRAN .................................................................................................... 94

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pembagian Tugas Pelayanan di Puskesmas Kagok ................... 8


Tabel 2.1 Identifikasi Isu ............................................................................. 22
Tabel 2.2 Data Kasus Leptospiros di Puskesmas Kagok ............................ 25
Tabel 2.3 Data Spesimen Campak di Puskesmas Kagok .......................... 27
Tabel 2.4 Data Suspek Infeksi HFMD di Puskesmas Kagok ....................... 28
Tabel 2.5 Data Kasus Infeksi Dengue di Puskesmas Kagok ........................ 29
Tabel 2.6 Analisis Isu dengan Parameter Skoring APKL .............................. 32
Tabel 2.7 Analisis Isu dengan Parameter Skoring USG .............................. 33
Tabel 2.8 Matriks Rancangan Aktualisasi .................................................... 40
Tabel 2.9 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................................................ 50
Tabel 3.1 Perubahan Jadwal Kegiatan Aktualisasi ...................................... 61
Tabel 3.2 Kegiatan 1: Membuat Media KIE ................................................. 63
Tabel 3.3 Kegiatan 2: Membentuk Tim Pembina Wilayah Surveilans .......... 67
Tabel 3.4 Kegiatan 3: Membentuk Kader MADU ASLI ............................... 70
Tabel 3.5 Kegiatan 4: Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi
Dengue ........................................................................................ 73
Tabel 3.6 Kegiatan 5: Melakukan Monitoring dan Evaluasi .......................... 77
Tabel 3.7 Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Habituasi ............ 80

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Profil Puskesmas Kagok .......................................................... 2


Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kagok ..................................... 7
Gambar 1.3 Foto Role Model ........................................................................ 19
Gambar 2.1 Grafik Mingguan Infeksi Covid-19 ............................................. 24
Gambar 2.2 Fenomena Masyarakat Tidak Tertib Memakai Masker
dan Tidak Menjaga Jarak ......................................................... 24
Gambar 2.3 Grafik Suspek Campak di Puskesmas Kagok ........................... 26
Gambar 2.4 Bukti monitoring evaluasi SICENTIK di SD Wonotingal
dan SMP 5 Semarang .............................................................. 30
Gambar 2.5 Diagram Fishbone ..................................................................... 35
Gambar 3.1 Membuat Desain Poster, Banner, serta Leaflet ........................ 63
Gambar 3.2 Membuat Draft Video ................................................................ 64
Gambar 3.3 Melakukan Koordinasi dan Konsultasi dengan Mentor .............. 64
Gambar 3.4 Membuat dan Mencetak Poster, Banner, serta Leaflet .............. 65
Gambar 3.5 Mengunggah Poster di Media Sosial ......................................... 65
Gambar 3.6 Mengunggah Video di Media Sosial .......................................... 65
Gambar 3.7 Melakukan Koordinasi dan Konsultasi dengan Mentor .............. 68
Gambar 3.8 Berdiskusi dengan Rekan Kerja ................................................ 68
Gambar 3.9 Penetapan SK Tim Pembina Wilayah........................................ 69
Gambar 3.10 Melakukan Koordinasi dan Konsultasi dengan Mentor ............ 71
Gambar 3.11 Berdiskusi dengan Remaja ..................................................... 71
Gambar 3.12 Pelaksanaan Kegiatan PJN-PSN ............................................ 72
Gambar 3.13 Melakukan Koordinasi dan Konsultasi dengan Mentor ........... 74
Gambar 3.14 Mempersiapkan Sarana dan Prasarana Sosialisasi ................ 75
Gambar 3.15 Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi ........................................... 75
Gambar 3.16 Menyiapkan Instrument Monitoring dan Evaluasi .................... 78
Gambar 3.17 Melakukan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan ......................... 78
Gambar 3.18 Membuat Laporan Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut ........ 79
Gambar 3.19 Presentase SICENTIK Bulan Mei-Juni Tahun 2022 ................ 82
Gambar 3.20 Presentase SICENTIK Bulan Juli Tahun 2022......................... 83
Gambar 3.21 Data Kasus Infeksi Dengue Puskesmas Kagok Tahun 2022 ... 84
Gambar 3.22 Data ABJ Puskesmas Kagok Tahun 2022 ............................... 84

x
DAFTAR SINGKATAN

PSN : Pegawai Negeri Sipil


: BerOrientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,Loyal,
BerAKHLAK
Adaptif, Kolaboratif.
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat
UKP : Upaya Kesehatan Perorangan
UPTD : Unit Pelaksana Teknis Dinas
OPD : Organisasi Perangkat Daerah
CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil
ASN : Aparatur Sipil Negara
Non ASN : Non Aparatur Sipil Negara
UUD : Undang-Undang Dasar
P2TVZ : Pencegahan dan Pengendalian penyakit Tular Vektor dan Zoonosis
RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia
CINTA : Cepat, Inovatif, Nyaman, Transparan, Akuntabel
RPU : Ruang Pemeriksaan Umum
RMTBS : Ruang Manajemen Terpadu Balita Sakit
RKIA : Ruang Kesehatan Ibu Anak
ABJ : Angka Bebas Jentik
Covid-19 : Corona Virus Disease
SARS-Cov-2 : Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus
IR : Incident Rate/Angka Kesakitan Penyakit/Kasus
CFR : Case Fatality Rate/Angka Kematian
RNA : Ribonucleic Acid
Imunisasi MR : Imunisasi Measless-Rubella
KLB : Kejadian Luar Biasa
HFMD : Hand, Foot, Mouth Disease
DD : Demam Dengue
DBD : Demam Berdarah Dengue
DSS : Dengue Shock Syndrome
PJN : Pemberantasan Jentik Nyamuk
PSN : Pemberantasan Sarang Nyamuk
GSRSJ : Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik
SICENTIK : Siswa Cari Jentik
APKL : Aktual, Problematik, Kelayakan, Kekhalayakan
USG : Urgency, Seriousness, Growth
MADU ASLI : Remaja Peduli Kesehatan serta Lingkungan
KIE : Komunikasi Informasi Edukasi
SKP : Sasaran Kinerja Pegawai

xi
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Dasar Hukum Organisasi
Penyelenggaran pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
pertama di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Hal ini
dilatarbelakangi oleh keinginan mewujudkan pusat kesehatan
masyarakat yang efektif, efisien dan akuntabel dibutuhkan adanya
pengaturan organisasi dan tata hubungan kerja yang sesuai dengan
kebijakan pemerintah.
Puskesmas merupakan unit organisasi yang bersifat
fungsional dan unit layanan yang bekerja secara professional guna
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Pemerintah Kota Semarang dalam menyelenggarakan
pelayanan di bidang kesehatan dilakukan oleh 37 Puskesmas
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan daerah
kabupaten/kota sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hal ini
telah diatur dalam Peraturan Walikota Semarang Nomor 93 Tahun
2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, serta Sistem Kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Puskesmas Kagok merupakan salah satu UPTD yang
memiliki tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas
Kesehatan meliputi pelayanan, pembinaan, pengembangan dan
pemberdayaan sebagai upaya kesehatan masyarakat yang
paripurna di wilayah Kecamatan Candisari. Puskesmas Kagok terdiri

1
dari puskesmas induk yang memiliki luas wilayah 265,39 Ha dengan
luas bangunan 388 m² dan puskesmas pembantu (Pustu) yaitu
Puskesmas Pembantu Tegalsari. Wilayah kerja Puskesmas Kagok
meliputi 4 kelurahan, yaitu Kelurahan Wonotingal, Kelurahan Candi,
Kelurahan Kaliwiru dan Kelurahan Tegalsari. Identitas dan lokasi
Puskesmas Kagok sebagai berikut,
a. Nama Puskesmas : UPTD Puskesmas Kagok
b. Status Kepemilikan : Pemerintah Kota Semarang
c. Akreditasi Puskesmas : Madya
d. Kepala Puskesmas : dr. Silvina
e. Alamat Puskesmas : Jl. Telomoyo No. 3 RT 6 RW 6
Kelurahan Wonotingal
Kecamatan Candisari
Kota Semarang
Provinsi Jawa Tengah

Gambar 1.1 Profil Puskesmas Kagok


(Sumber: dokumentasi pribadi)

2
2. Tugas Fungsi Organisasi
a. Tugas Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2019, puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mengintegrasikan
program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga
guna meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 93
Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Sistem Kerja Dinas Kesehatan Kota
Semarang, puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
melaksanakan sebagaian kegiatan teknis operasional Dinas
Kesehatan yang meliputi pelayanan, pembinaan dan
pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.

b. Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pelayanan
kesehatan tingkat pertama, Puskesmas memiliki fungsi:
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM,
Puskesmas berwenang untuk,
• Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil
analisis masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan
pelayanan yang diperlukan;
• Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan;
• Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;

3
• Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
• Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi,
jaringan pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat;
• Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
• Memantau pelaksanaan pembangunan agar
berwawasan kesehatan;
• Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi
pada keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial,
budaya, dan spiritual;
• Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan
Kesehatan;
• Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota, melaksanakan system kewaspadaan
dini, dan respon penanggulangan penyakit;
• Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
• Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah
kerjanya,
• Melalui pengoordinasian sumber daya kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas.

4
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP,
Puskesmas berwenang untuk,
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistik
yang mengintegrasikan factor biologis, psikologi, sosial,
dan budaya dengan membina hubungan dokter - pasien
yang erat dan setara;
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif;
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berpusat
pada individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi
pada kelompok dan masyarakat;
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan
pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan
prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
• Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
• Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses pelayanan kesehatan;
• Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
• Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan
indikasi medis dan Sistem Rujukan; dan melakukan
koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

5
Puskesmas juga melakukan pembinaan terhadap
Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama di wilayah
kerjanya dan dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan
bidang kesehatan, wahana program internsip, dan/atau
sebagai jejaring rumah sakit pendidikan. Tentunya
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

6
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 93 Tahun 2021 maka Struktur Organisasi Puskesmas Kagok
adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kagok


Sumber: data Puskesmas Kagok tahun 2022
KEPALA PUSKESMAS
dr. SILVINA
PELAKSANA TATA USAHA
Carol Costancia, S.KM

PJ UKM ESSENSIAL & PJ UKM PJ UKP, KEFARMASIAN, PJ JARINGAN PELAYANAN PJ BANGUNAN, PJ PENANGGUNGJAWAB
PERKESMAS PENGEMBANGAN LABORAT & JEJARING PRASARANA & ALAT MUTU
Galih Aprilani, S.KM, MKes Risnaika D, A.Md.Gz drg. Afrinda Shinta Erlinda Surya A, SSiT Wahyudi Tri Harto, SST dr. Yosyana

Koord. Keselamatan &


Koord. KIA Koord. Lansia Koord. R. Px. umum Koord. Klinik/Dokter Koord. Mutu Admen
Keamanan
Galuh N, Am.Keb Dina Okta F, AMK dr. Yosyana Woro Harnani, A.Md.Kep Carol Costancia, S.KM
Wahyudi Tri Harto, SST

Koord. Koord. Mutu UKM


Koord. Gizi Koord. Kesorga Koord. R. Kes Gilut Koord. Bidan Praktek
Pengelolaan B3B Galih Aprilani,
Sujadi, S.Gz Oke Dwi A, S.Kep., MH drg. Nurlinda Erlinda S. A., SSiT
Lulus W., S.KM S.KM, MKes
Koord.
Koord.Promkes Koord. Kestrad Koord. R. Kes Ibu & KB Koord. Apotik/Batra Koord Mutu UKP
Kegawatdaruratan
Galih A., S.KM, MKes Kundarti, AMd.Farm Erlinda S. A., SSiT Kundarti, AMd.Farm drg. Nurlinda
dr. Husnul Puspo

Koord. Kesling Koord. R. Kes anak Koord. Perusahaan Koord. Kebakaran Koord. KP
Lulus W., S.KM Rindy D. A., S.Keb. Bd Nike Dewi M, AMK Wahyudi Tri Harto, SST Fitria KS, A.Md.KG

Koord. Perkesmas Koord. R. Farmasi Koord. Optik Koord. Peralatan Koord. Audit Internal
Dewi Eka R., AMd.Kep Martanti G., S. Farm. Apt Nina Setiawati, AMK Wahyudi Tri Harto, Adiliani D, S.Kep, Ns.
SST
Koord. Sistem Utilitas
Koord. P2P Koord. R. Laborat Koord. PPI
Wahyu Kristiyanto,
Dwi Amelia, S.Kep, Ns Eni Kusrini, Amd.AK Rainy TK, S.Kep, NS
S.Kom
Koord. R. Pendaftaran
Kemalninda K., DIKLAT Koord. K3
Pempro. P2TVZ Maulana DM, S.KM
A.Md.RMIK
Winda Septi T, S.KM

7
Jumlah karyawan dan tenaga kesehatan Puskesmas Kagok
adalah 51 orang terdiri dari 21 PNS, 16 CPNS, dan 14 Non ASN.
Pada struktur organisasi di atas, peserta latsar diberikan penugasan
sebagai Pemegang Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) yang diantaranya
Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Dengue.
Berikut ini tabel pembagian tugas pelayanan di Puskesmas
Kagok tahun 2022/2023,
Tabel 1.1 Pembagian Tugas Pelayanan di Puskesmas Kagok

No Nama Gol Jabatan


Ruang
1. dr. SILVINA IV/b Kepala UPTD
2. drg. NURLINDA SIMANJUNTAK IV/c Dokter Gigi
3. ERLINDA SURYA ANIS, S.SiT IV/b Bidan
4. LULUS WIDIANINGTYAS, S.KM IV/a Sanitarian
5. GALIH APRILANI, S.KM, M.Kes IV/a Penyuluh Kesehatan
Masyarakat
6. CAROL COSTANCIA, S.KM III/d Pelaksana Tata
Usaha
7. ENI KUSRINI, Am.Ak III/d Pranata Laboratorium
8. KUNDARTI III/d Asisten Apoteker
9. SUJADI, A.MG III/d Nutrisionis
10. SINTAWATI, A.Mk III/d Perawat
11. OKE DWI ASTUTI, S.Kep,MH III/d Perawat
12. TRI WAHYUNI AYUK WIDIANTI, III/c Bidan
Am.Keb
13. GALUH NAINIA, A.Md.Keb III/c Bidan
14. dr. HUSNUL PUSPO TYAS III/c Dokter
WINDRO PRASTIWI
15. dr. YOSYANA EKA SILVIA III/c Dokter
PRATIWI
16. WAHYUDI TRI HARTO, AMKG, III/b Perawat Gigi
SST
17. DWI AMELIA NUGRAHENI, III/b Perawat
S.Kep.Ns.
18. NISA SARI, S.Farm., Apt III/b Apoteker
19. ADILIANI DEWI, S.Kep. Ns III/b Perawat
20. RAINY TRI KURNIANINGTYAS, III/b Perawat
SKep, Ns
21. drg. AFRINDA SHINTA III/b Dokter Gigi
GRAHARANI
22. WINDA SEPTI TYASNINGRUM, III/a Epidemiolog
S.KM Kesehatan

8
23. RINDY DIAZ ANDROMEDA, III/a Bidan
S.Keb.,Bd
24. SRI RIRIS SEPTIANINGSIH, III/a Pranata Laboratorium
S.Tr.A.K Kesehatan
25. DANETTA NURMALIZA, S.Tr.Gz. III/a Nutrisionis
26. ADELIA LULU FEBRIYANTI, III/a Terapis Gigi & Mulut
S.Tr.Kes
27. WORO HARNANI, A.Md.Kep II/d Perawat
28. INTAN HASANAH, A.Md.Farm. II/d Asisten Apoteker
29. IKA SEPTENIA S., A.Md II/d Pranata Laboratorium
Kesehatan
30. SHOFIA DINA S, A.Md.Keb II/d Bidan
31. DINA OKTA FITRIASARI, AMK II/c Perawat
32. FITRIA KURNIAWATI II/c Terapis Gigi & Mulut
SUMARNO, A.Md.KG
33. DEWI ADIYASTUTI, AMK II/c Perawat
34. DEWI EKA ROSMANDA, II/c Perawat
A.Md.Kep.
35. KEMALNINDA KANAKA, II/c Perekam Medis
A.Md.RMIK
36. WANDITA DWI WIJAYANTI, II/c Perawat
A.Md.Kep.
37. RISNAIKA DEWI AYUNI, II/c Nutrisionis
A.Md.Gz.
38. EKA FERIYATI, Am.Keb - Bidan
39. NINA SETIAWATI, AMK - Perawat
40. NIKE DEWI MARDHIYANINGSIH, - Perawat
AMK
41. ADHIANA AYSHA ROHMAN, - Penyuluh Kesehatan
S.KM Masyarakat
42. EUNIKE GRATIA P., A.Md.Ak - Akuntan
43. Apt. MARTANTI GUNAWAN, - Apoteker
S.Farm
44. WAHYU KRISTIYANTO, SKOM - Tenaga IT
45. AHMAD FAHRUL ROZZI, S.Kep - Perawat
46. DAUD MAULANA MUFTI, S.KM - Sanitarian
47. MINTARTI - Petugas Kebersihan
48. SRI WAHYUNI - Petugas Kebersihan
49. EKO MARDIANTO - Penjaga Kantor
50. AGUNG ERIYANTO - Penjaga Kantor
51. MUSTAJAB - Supir

4. Visi Misi Organisasi


a. Visi Misi Kota Semarang
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005-2025

9
merupakan pedoman bagi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang yang tertuang
dalam RPJMD Kota Semarang Tahun 2021-2026. RPJMD yang
dimaksud merupakan pedoman bagi visi dan misi Kota
Semarang yaitu,
1) Visi Kota Semarang
“Terwujudnya Kota Semarang yang Semakin Hebat
Berlandaskan Pancasila dalam Bingkai NKRI yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika”
2) Misi Kota Semarang
a) Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Sumber Daya
Manusia yang Unggul dan Produktif untuk Mencapai
Kesejahteraan dan Keadilan Sosial,
b) Meningkatkan Potensi Ekonomi Lokal yang Berdaya
Saing dan Stimulasi Pembangunan Industri Berdasarkan
Riset dan Inovasi Berdasar Prinsip Demokrasi Ekonomi
Pancasila,
c) Menjamin Kemerdekaan Masyarakat Menjalankan
Ibadah, Pemenuhan Hak Dasar dan Perlindungan
Kesehjahteraan Sosial serta Hak Asasi Manusia bagi
Masyarakat secara Berkeadilan,
d) Mewujudkan Infrastruktur Berkualitas yang Berwawasan
Lingkungan untuk Mendukung Kemajuan Kota,
e) Menjalankan Reformasi Birokrasi Pemerintahan secara
Dinamis dan Menyusun Produk Hukum yang Sesuai
Nilai-Nilai Pancasila dalam Kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

10
b. Visi Misi UPTD Puskesmas Kagok
Visi, Misi dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Kagok
Kota Semarang telah diatur dalam Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Kagok Nomor B/52/440/I/2022 Tahun
2022, sebagai berikut,
1) Visi Puskesmas Kagok
“Terwujudnya Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup
Sehat”
2) Misi Puskesmas Kagok
a) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
b) Memberdayakan masyarakat untuk memiliki
kemauan dan kemampuan hidup sehat.

5. Tujuan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 93 Tahun
2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Sistem Kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang
maka Puskesmas Kagok dalam menyelenggarakan upaya
kesehatan di wilayah kerjanya merumuskan tujuan puskesmas
sebagai berikut,
a. Mendorong seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dalam
upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat,
b. Menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya,
c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat,
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakses
dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya

11
secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama,
budaya, dan kepercayaan,
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah
dimanfaatkan, dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan,
f. Mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM
dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan
Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas.

6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi


Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 7
Tahun 2016 tentang Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah
Kota Semarang Bab II Pasal 5, diketahui bahwa nilai-nilai Budaya
Kerja di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Semarang adalah
SEPAKAT PRIMA, yakni,
a. Semangat kerja: kesediaan pegawai dalam kegiatan organisasi
untuk mengerjakan tugas dengan lebih baik, cepat, produktif dan
motivasikerja sebagai ibadah,
b. Profesionalisme: senantiasa mengembangkan kemampuan
professional, bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi
terbaik dengan tanggung jawab dan komitmen yang tinggi,
c. Akuntabilitas: senantiasa melaksanakan tugas dengan baik
dan mempertanggungjawabkan dari proses sampai dengan
hasil,
d. Integritas: berpikir, berkata, berperilaku, dan bertindak dengan
baik dan benar serta memegang teguh peraturan perundang-
undangan dan prinsip-prinsip moral,
e. Pelayanan Prima: melayani masyarakat dengan sepenuh hati,
transparan, cepat, akurat dan aman.

12
Puskesmas Kagok memiliki tata nilai CINTA yang diatur
dalam Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kagok Nomor
B/52/440/I/2022 Tahun 2022 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai
UPTD Puskesmas Kagok Kota Semarang. Nilai-nilai tersebut
digunakan sebagai dasar/falsafah sehingga dapat menjadi Budaya
Kerja mengacu kepada prinsip-prinsip tuntunan dan perilaku yang
melekat di dalam organisasi dan para tenaga kerjanya agar
beroperasi seperti yang diharapkan. Tata nilai CINTA Puskesmas
Kagok sebagai berikut,
a. Cepat: Memberikan pelayanan yang tanggap sesuai standar
mutu.
Dilihat dari: standar/indikator mutu pelayanan, 5G.
b. Inovatif: bekerja sama mengembangkan ide-ide kreatif guna
meningkatkan mutu pelayanan.
Dilihat dari: PDCA/PDSA.
c. Nyaman: memberi kenyamanan kepada konsumen.
Dilihat dari: kuesioner kepuasan pelanggan.
d. Transparan: mengedepankan keterbukaan informasi,
komunikasi dan keuangan.
Dilihat dari: inform consent, media sosial, laporan keuangan.
e. Akuntabel: bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai komitmen mutu yang sudah disepakati.
Dilihat dari: komitmen mutu.

B. Tupoksi Jabatan Peserta


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014
Pasal 11, tugas Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut,
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara,
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas,

13
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Kewajiban ASN adalah sebagai berikut,


a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI,
pemerintah yang sah,
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang,
d. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan,
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran dan tanggungjawab,
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
di luar kedinasan,
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia,
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

Selain mempunyai tugas dan kewajiban, ASN juga memiliki


kode etik berdasarkan Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun
2014 Pasal 5 yaitu,
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung
jawab, dan berintegritas tinggi,
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin,
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan,
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan,
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan

14
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan,
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara,
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien,
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya,
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan,
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain,
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN,
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.

2. Tugas Pokok Jabatan Epidemiolog Kesehatan Pertama


Peserta merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di
lingkungan Pemerintah Kota Semarang berdasarkan Keputusan
Walikota Semarang Nomor: P/901/813/IV/2022 tentang
Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah Kota Semarang dengan jabatan sebagai Ahli
Pertama-Epidemiolog Kesehatan. Peserta melaksanakan tugas
sebagai Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama berdasarkan Surat
Tugas Nomor 800/7425/2022 terhitung mulai tanggal 20 April 2022
di UPTD Puskesmas Kagok Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Tugas pokok dan fungsi Epidemiolog Kesehatan yang
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 69 Tahun 2021 tentang
Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan adalah jabatan yang

15
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk melaksanakan tugas di bidang epidemiologi pada Instansi
Pemerintah yang melakukan kegiatan untuk memperoleh data dan
informasi tentang distribusi status kesehatan masyarakat dan kondisi
yang mempengaruhinya.

Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Epidemiolog


Kesehatan yang dapat dinilai angka kreditnya yaitu kegiatan
epidemiologi kesehatan, terdiri atas sub-unsur,
a. epidemiologi manajerial;
b. surveilans epidemiologi;
c. kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah
kesehatan;
d. monitoring dan evaluasi program;
e. penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar
biasa;
f. manajemen data epidemiologi;
g. kajian epidemiologi; dan
h. penyebarluasan informasi epidemiologi.

Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Epidemiolog


Kesehatan Ahli Pertama sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam
butir kegiatan sebagai berikut:
1) menyusun rancangan epidemiologi manajerial wilayah terbatas;
2) melaksanakan epidemiologi manajerial wilayah terbatas di
bawah bimbingan/supervisi;
3) menyusun dokumentasi diskusi kelompok para ahli dalam rangka
epidemiologi manajerial;
4) merancang desain surveilans epidemiologi lingkup terbatas;
5) melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;

16
6) melaksanakan penyempurnaan hasil surveilans epidemiologi
lingkup terbatas;
7) melaksanakan monitoring dan evaluasi mutu surveilans
epidemiologi lingkup terbatas dan lokal;
8) melaksanakan evaluasi sistem surveilans epidemiologi;
9) menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka
deteksi dini penyakit dan masalah kesehatan tingkat kabupaten;
10) melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam
rangka deteksi dini penyakit dan masalah kesehatan;
11) melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat
kabupaten/kota dalam rangka deteksi dini penyakit dan masalah
kesehatan;
12) melaksanakan identifikasi potensi kejadian luar biasa penyakit
dan masalah kesehatan lingkup terbatas;
13) menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka
kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah
kesehatan tingkat kabupaten;
14) melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam
rangka kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan
masalah kesehatan;
15) melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat
kabupaten/kota dalam rangka kewaspadaan dini kejadian luar
biasa penyakit dan masalah kesehatan;
16) melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;
17) melaksanakan pemantauan mutu monitoring dan evaluasi
program lingkup terbatas dan lokal;
18) melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa
dengan metode epidemiologi analitik;
19) melakukan penapisan faktor risiko pada periode Kejadian Luar
Biasa;

17
20) menyusun materi pemberdayaan masyarakat pada periode
Kejadian Luar Biasa;
21) melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat pada periode
Kejadian Luar Biasa;
22) melaksanakan penanggulangan wabah/Kejadian Luar Biasa
berisiko rendah di bawah bimbingan/supervisi;
23) menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data
kualitatif penyakit dan determinan;
24) menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data
referensi;
25) melakukan validasi data referensi;
26) melakukan validasi kuantitas dan kualitas data wawancara;
27) melakukan validasi kuantitas dan kualitas data observasi;
28) menyusun bahan laporan dan umpan balik tingkat kabupaten;
29) melaksanakan kajian epidemiologi analitik di bawah
bimbingan/supervisi;
30) melaksanakan kajian epidemiologi kualitatif di bawah
bimbingan/supervisi;
31) melaksanakan kajian epidemiologi referensi di bawah
bimbingan/supervisi;
32) mempresentasikan hasil kerja epidemiologi tingkat kesulitan II;
33) menyusun bahan penyebarluasan hasil epidemiologi untuk
advokasi dan sosialisasi; dan
34) melakukan penyebarluasan hasil epidemiologi pada pemangku
kepentingan tingkat kecamatan/puskesmas.

18
C. Role Model

Gambar 1.3 Foto Role Model Ibu Galih Aprilani, S.KM, M.Kes
(Sumber: dokumentasi pribadi)

Role Model merupakan seseorang yang dalam sikap dan


perilakunya menunjukan tindakan yang positif sehingga dapat ditiru, diikuti,
dan dijadikan panutan oleh orang lain sebagai acuan dalam melaksanakan
tugas. Seorang role model dapat merupakan rekan kerja yang berasal dari
instansi yang sama dan memiliki pengalaman bekerja lebih lama
dibandingkan peserta latsar. Dalam hal ini, sosok yang menjadi role model
adalah Ibu Galih Aprilani, S.KM, M.Kes. Beliau lahir di Semarang, 14 April
1986 dan merupakan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) di Puskesmas Kagok Kota Semarang.
Ibu Galih Aprilani, S.KM, M.Kes. dalam menjalankan tugasnya
dikenal sebagai pribadi yang disiplin, cermat dan bertanggungjawab
(Akuntabel). Beliau sebagai PJ UKM selalu ramah, cekatan, solutif dan
dapat diandalkan (Berorientasi Pelayanan). Selain sebagai PJ UKM, Ibu

19
Galih Aprilani, S.KM, M.Kes. juga sebagai Koordinator Kegiatan Promosi
Kesehatan karena latar belakang jabatan beliau merupakan Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Madya yang memiliki riwayat pendidikan terakhir
Magister Kesehatan, hal ini menggambarkan bahwa beliau selalu
berusaha untuk meningkatkan kompetensi dirinya (Kompeten). Beliau
sangat memegang teguh nilai-nilai Pancasila dibuktikan dengan selalu
memberikan kontribusi sebagai bentuk pengabdian (Loyal). Dalam
menjalankan tugasnya beliau selalu membangun lingkungan kerja yang
kondusif (Harmonis), terus berinovasi dan bertindak proaktif (Adaptif)
dengan mengajak karyawan dan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
Kagok untuk saling bersinergi dan bekerja sama (Kolaboratif) dalam
mensukseskan program upaya kesehatan yang ada untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kagok.

20
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi dan Deskripsi Isu


Isu diartikan sebagai fenomena suatu kejadian yang dikaitkan
dengan masalah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
isu adalah masalah yang diutamakan untuk ditanggapi; kabar yang tidak
jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin;
maupun desas-desus. Isu yang tidak muncul di publik dan tidak menjadi
sebuah kesadaran kolektif dari publik itu sendiri belum bisa dikatakan
sebagai isu strategis (kritikal).
Pada sebuah lembaga atau instansi, adanya suatu
permasalahan/ problematika merupakan hal yang wajar. Terjadinya
suatu masalah dapat membuat sebuah instansi menjadi lebih mawas diri
dengan memunculkan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas
dalam memberikan pelayanan atau kontribusi sesuai fungsinya. Begitu
juga dalam bidang kesehatan banyak dijumpai permasalahan mulai dari
yang sederhana hingga kompleks, seperti yang terjadi di UPTD
Puskesmas Kagok. Permasalahan yang muncul berhubungan dengan
kualitas pelayanan kesehatan, baik dalam penyelenggaraan dan
kegiatan operasional puskesmas yang secara fungsi sebagai
penyelenggara Upaya Kegiatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kegiatan
Perorangan (UKP). Tenaga kesehatan selaku pemberi jasa pelayanan
memiliki tanggung jawab untuk mengatasi permasalahan/isu yang
sedang terjadi di masyarakat.
Suatu rancangan analisis (aktualisasi) diperlukan sebagai
referensi dalam meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu
atau masalah yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai
Epidemiolog Kesehatan di instansi tempat bekerja yaitu UPTD
Puskesmas Kagok Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Rencana

21
kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan sesuai dengan nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK). Isu-isu yang
menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek
manajemen ASN dan smart ASN.
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis dapat
ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Identifikasi Isu

No. Isu dan Sumber Isu Kondisi saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Kurang Optimalnya Kegiatan a. Penerapan protokol Masyarakat tertib
Pencegahan dan kesehatan mulai protokol kesehatan dan
Penanggulangan Covid-19 longgar, masyarakat melakukan vaksinasi
banyak yang tidak Covid-19.
Sumber isu: Unit Kerja memakai masker
dan tidak menjaga
jarak,
b. Masih banyak
ditemukan
masyarakat yang
belum melakukan
vaksinasi Covid-19.
2. Kurang Optimalnya Kegiatan a. Sejak tahun 2016 Petugas dibagian RPU
Deteksi Dini Penyakit selalu ditemukan dan RKIA dapat
Leptospirosis adanya kasus memanfaatkan alat
penyakit skrining Leptospirosis
Sumber isu: Unit Kerja leptospirosis, berupa rapid test (RDT)
b. Petugas dibagian sehingga mampu
Ruang Pemeriksaan meningkatkan deteksi
Umum (RPU) dan dini penyakit
Ruang Kesehatan Leptospirosis.
Ibu Anak (RKIA)
belum optimal
dalam melakukan
skrining suspek
Leptospirosis di
puskesmas.
3. Kurang Optimalnya Kegiatan Petugas dibagian Petugas dibagian RPU
Deteksi Dini Penyakit Ruang Pemeriksaan dan RMTBS dapat
Campak Umum (RPU) dan meningkatkan temuan
Ruang Manajemen suspek campak dan
Sumber isu: Unit Kerja Terpadu Balita Sakit meningkatkan cakupan
(RMTBS) belum pemeriksaan
optimal dalam

22
melakukan skrining laboratorium pada
suspek campak di suspek campak.
puskesmas.
4. Kurang Optimalnya Kegiatan Adanya temuan suspek Meningkatkan kegiatan
Surveilans Infeksi Flu infeksi flu singapur di surveilans dan edukasi
Singapur masyarakat yang mengenai infeksi flu
terjadi pada anak-anak singapur di
Sumber isu: Unit Kerja tidak selaras dengan masyarakat.dan petugas
cakupan pemeriksaan kesehatan
laboratorium untuk
penegakan diagnosa
5. Kurang Optimalnya Kegiatan a. Kendornya Masyarakat aktif
Pencegahan dan semangat melakukan kegiatan
Penanggulangan Infeksi masyarakat dalam pemberantasan jentik
Dengue melakukan kegiatan nyamuk dan sarang
pemberantasan nyamuk mulai dari
Sumber isu: Unit Kerja jentik nyamuk dan remaja hingga dewasa.
sarang nyamuk,
b. Rendahnya
cakupan angka
bebas jentik (ABJ)
dari hasil kegiatan
pemberantasan
jentik nyamuk di
masyarakat.

1. Kurang Optimalnya Kegiatan Pencegahan dan


Penanggulangan Covid-19
Pada tanggal 11 Maret 2020, Badan Kesehatan Dunia telah
menyatakan infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) sebagai
pandemi dikarenakan telah terjadi kejadian luar biasa di berbagai
negara akibat infeksi virus SARS-Cov-2 tersebut. Hingga tahun 2022,
hal ini masih menjadi isu permasalahan kesehatan masyarakat
termasuk di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.
Fenomena ini terjadi seiring dengan munculnya berbagai varian baru
Covid-19 akibat mutasi virus yang terjadi di alam. Angka kesakitan
(Incident Rate/IR) infeksi Covid-19 pada tahun 2022 di wilayah kerja
Puskesmas Kagok diketahui sebesar 1366,2 per 100.000 penduduk
dengan angka kematian (Case Fatality Rate/CFR) 0,81%.

23
Gambar 2.1 Grafik Mingguan Infeksi Covid-19 Cut Off 25 Juni 2022

Gambar 2.2 Fenomena Masyarakat Tidak Tertib Memakai Masker


dan Tidak Menjaga Jarak
(Sumber: dokumentasi pribadi)

Meski tergolong permasalahan kesehatan yang baru, namun


vaksin Covid-19 cepat ditemukan dan didistribusikan sehingga dapat
dirasakan kebermanfaatannya sebagai bentuk upaya pencegahan
dan penanggulangan infeksi. Namun perlu diketahui bahwa angka
cakupan kegiatan vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas Kagok belum

24
mencapai target yakni Vaksinasi Dosis 1 sebesar 91%, Vaksinasi
Dosis 2 sebesar 82% dan Vaksinasi Dosis 3 (booster) sebesar 77%
sampai tanggal 25 Juni 2022.
Selain itu mulai berkurangnya kedisiplinan masyarakat dalam
menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga
jarak dan mencuci tangan dalam kehidupan sehari-hari dapat berisiko
meningkatnya penularan infeksi Covid-19 dikemudian hari apabila
muncul jenis varian mutasi virus yang baru dan berbeda
karakteristiknya dari jenis sebelumnya.

2. Kurang Optimalnya Kegiatan Deteksi Dini Penyakit


Leptospirosis
Tabel 2.2 Data Kasus Leptospiros di Puskesmas Kagok Tahun 2016-2022

Tahun Jumlah Kasus IR Kematian CFR


Leptospirosis (/100000) (%)
2022 2 5,6 0 0%
2021 2 5,6 0 0%
2020 1 2,8 0 0%
2019 3 8,3 1 33,3%
2018 3 8,3 0 0%
2017 3 8,3 1 33,3%
2016 2 5,6 0 0%

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh


infeksi bakteri Leptospira dan ditularkan melalui air kencing tikus.
Berdasarkan Tabel 2.2 yang menggunakan cut off data pada tanggal
25 Juni 2022 menunjukan bahwa sejak tahun 2016 setiap tahunnya
Puskesmas Kagok selalu mendapat laporan mengenai kasus
penyakit Leptospirosis. Diketahui dari hasil Penyelidikan
Epidemiologi Leptospirosis yang telah dilakukan, rata-rata penyebab
dari infeksi Leptospirosis adalah kurangnya perilaku hidup bersih
dan sehat serta sebagian besar penegakan diagnosa kasus berasal
dari Rumah Sakit yang artinya upaya kesehatan masyarakat dan
perorangan tingkat pertama di Puskesmas Kagok belum berjalan
optimal.

25
Laporan kasus penyakit Leptospirosis sangat dipengaruhi
oleh tersedianya perangkat laboratorium diagnostik, indeks
kecurigaan klinik dan penularan penyakit itu sendiri. Deteksi dini dan
pengobatan penyakit Leptospirosis semuanya terfasilitasi gratis di
puskesmas untuk meningkatkan cakupan kegiatan surveilans,
namun upaya tersebut belum optimal dilakukan dikarenakan alat
rapid test Leptospirosis yang terbatas jumlahnya dan kurangnya
koordinasi serta pemahaman petugas terkait upaya deteksi dini
Leptospirosis dibagian RPU dan RKIA.

3. Kurang Optimalnya Kegiatan Deteksi Dini Penyakit Campak

Gambar 2.3 Grafik Suspek Campak di Puskesmas Kagok


Tahun 2021-2022

Campak merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam


golongan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
Penyakit tersebut disebabkan oleh virus RNA genus Morbilivirus
keluarga Paramyxovirida yang ditularkan melalui percikan bersin,
batuk, maupun air liur penderita. Imunisasi MR (Measless-Rubella)
sudah tersedia dan terdistribusikan di fasilitas kesehatan untuk
membentuk kekebalan dan menanggulangi terjadinya kejadian luar
biasa (KLB) penyakit Campak.

26
Dalam rangka pencapaian target menuju eliminasi campak
dan pengendalian rubela pada tahun 2023, perlu dibuktikan dengan
surveilans campak dan rubela yang adekuat minimal 3 tahun berturut-
turut. Diketahui pada tahun 2021, suspek Campak yang terdiagnosa
di Puskesmas Kagok ada sebanyak 11 orang, namun yang sudah
dilakukan pemeriksaan laboratorium hanya 9% dengan hasil negatif.
Sedangkan pada tahun 2022 dengan cut off data tanggal 25 Juni
2022, suspek Campak telah mencapai 11 orang, dengan
pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan sebesar 27,3% dan
diketahui 2 spesimen diantaranya terbukti positif terinfeksi virus
campak. Hal tersebut menunjukan bahwa deteksi dini penyakit
campak yang dilakukan belum adekuat karena masih jauh dari target
pemeriksaan yang seharusnya dilakukan yakni minimal 60%.
Tabel 2.3 Data Spesimen Campak di Puskesmas Kagok Tahun 2021-2022

Tahun Jumlah Jumlah Tahun Jumlah Jumlah


2021 Suspek Spesimen 2022 Suspek Spesimen
Campak Campak
Januari 0 0 Januari 4 1
Februari 0 0 Februari 0 0
Maret 2 0 Maret 2 1
April 1 0 April 2 1
Mei 1 0 Mei 0 0
Juni 2 0 Juni 3 0
Juli 0 0 Juli - -
Agustus 0 0 Agustus - -
September 1 0 September - -
Oktober 2 0 Oktober - -
November 1 0 November - -
Desember 1 1 Desember - -
Total 11 1 Total 11 3

4. Kurang Optimalnya Kegiatan Surveilans Infeksi Flu Singapur


Infeksi Flu Singapur biasanya disebut juga sebagai Penyakit
Tangan, Kaki dan Mulut atau Hand, Foot, Mouth Disease (HFMD)
yang disebabkan oleh sekelompok Enterovirus termasuk
Coxsackievirus A16 (CA16) dan Enterovirus 71 (EV71). Diketahui
sejak tahun 2019 di Puskesmas Kagok menemukan adanya suspek

27
infeksi HFMD, biasanya ditandai dengan gejala demam, nyeri telan,
timbul ruam di dalam mulut, kemerahan yang berbentuk
papulovesikuler yang terdapat pada telapak tangan atau telapak kaki
atau keduanya, maupun kemerahan berbentuk makulopapular tanpa
vesikel yang dapat mengenai pantat, lutut juga siku pada balita dan
bayi.

Tabel 2.4 Data Suspek Infeksi HFMD di Puskesmas Kagok Tahun 2019-
2022

Bulan Tahun Tahun Tahun Tahun


2019 2020 2021 2022
Jumlah IR Jumlah IR Jumlah IR Jumlah IR
Kasus (/100000) Kasus (/100000) Kasus (/100000) Kasus (/100000)
Januari 0 0 4 0 0 0 0 0
Februari 0 0 1 2,8 0 0 0 0
Maret 0 0 12 0 0 0 0 0
April 0 0 0 0 0 0 1 2,8
Mei 0 0 1 2,8 0 0 2 5,6
Juni 0 0 0 0 0 0 2 5,6
Juli 0 0 1 2,8 0 0 - -
Agustus 1 2,8 0 0 0 0 - -
September 1 2,8 0 0 0 0 - -
Oktober 1 2,8 0 0 0 0 - -
November 0 0 0 0 0 0 - -
Desember 0 0 1 2,8 0 0 - -
Total 3 8,3 20 55,5 0 0 5 13,9

Tindakan surveilans yang baik dilakukan terhadap penderita,


kontak erat, dan faktor risiko potensial, yang dilengkapi dengan
pengambilan sampel untuk konfirmasi laboratorium. Sejak tahun
2019-2022 untuk kegiatan pengambilan sampel di Puskesmas Kagok
belum pernah dilakukan, sehingga penyelenggaraan kegiatan
surveilans belum optimal dan berisiko terjadinya KLB.

5. Kurang Optimalnya Kegiatan Pencegahan dan


Penanggulangan Infeksi Dengue
Infeksi Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus masih menjadi permasalah kesehatan

28
masyarakat di Indonesia termasuk di wilayah kerja Puskesmas
Kagok. Adanya berbagai varian virus Dengue menyebabkan
pengobatan spesifik dan vaksin pencegahan sampai saat ini belum
beredar di masyarakat. Infeksi Dengue berdasarkan diagnosanya
terbagi menjadi Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue
(DBD) dan Dengue Shock Syndrome (DSS). Kasus infeksi Dengue di
wilayah kerja Puskesmas Kagok pada tahun 2022 mengalami
peningkatan dari pada sebelumnya, hal ini dapat dilihat pada Tabel
2.5 angka kesakitan/IR infeksi Dengue sebesar 233,3 per 100.000
penduduk.
Tabel 2.5 Data Kasus Infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Tahun 2019-
2022

Bulan Tahun Tahun Tahun Tahun


2019 2020 2021 2022
P M P M P M P M
Januari 14 0 12 0 2 0 17 0
Februari 15 0 16 0 3 0 9 0
Maret 19 0 20 0 6 0 12 0
April 14 0 5 0 8 0 14 0
Mei 9 0 0 0 3 0 16 0
Juni 0 0 2 0 2 0 16 0
Juli 1 0 0 0 1 0 - -
Agustus 1 0 0 0 1 0 - -
September 0 0 0 0 2 0 - -
Oktober 1 0 4 0 2 0 - -
November 3 0 2 0 2 0 - -
Desember 5 0 0 0 7 0 - -
Total 82 0 61 0 39 0 84 -
IR 227,7 - 169,4 - 108,3 - 233,3 -
CFR - 0 - 0 - 0 - 0
*P: Pasien, M: Meninggal, IR: Incident Rate per 100.000, CFR: Case
Fatality Rate (%)

Terjadinya pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 dan himbauan


untuk membatasi mobilitas serta pertemuan, bahkan juga metode
belajar mengajar yang berubah menjadi daring memiliki dampak
terhadap terbatasnya pergerakan masyarakat untuk melakukan
kegiatan pemberantasan jentik nyamuk dan sarang nyamuk.

29
Gambar 2.4 Bukti monitoring evaluasi SICENTIK di SD Wonotingal dan
SMP 5 Semarang yang belum aktif sejak pembelajaran tatap muka
dimulai

Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (GSRSJ) dan Siswa Cari


Jentik (SICENTIK) yang sebelum pandemi aktif dilakukan, perlahan
mulai hilang eksistensinya. Meski pergerakan tersebut merupakan
bentuk dari pemberdayaan masyarakat, namun petugas kesehatan di
Puskesmas Kagok memiliki tanggung jawab untuk mendampingi dan
memotivasi sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue dapat berjalan dengan optimal. Terjadinya pandemi
Covid-19 menyebabkan kurang maksimalnya petugas dalam
melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di
masyarakat dikarenakan fokus pelayanan terbagi dengan
pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

B. Analisis Isu
1. Parameter Skoring APKL
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah
dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu lebih lanjut. Analisis

30
isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan mendapatkan
satu isu prioritas yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan yang akan dilakukan dengan metode yang
digunakan adalah APKL dan USG. Hasil dari skoring APKL diambil
tiga isu yang termasuk pada peringkat 1-3, untuk dianalisis dengan
USG, sehingga diperoleh satu isu prioritas.
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
a. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat;
b. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komprehensif;
c. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak;
d. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan. Penapisan APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan keLayakan) dilakukan dengan
memberikan nilai dengan rentang antara 1 sampai 5 dengan
ketentuan 5: sangat A/P/K/L; 4: A/P/K/L; 3: cukup A/P/K/L; 2: kurang
A/P/K/L; 1: tidak A/P/K/L.
Berdasarkan analisis isu dengan metode skoring APKL pada
Tabel 2.6, ditemukan tiga isu utama yang memiliki skor tertinggi
untuk ditindaklanjuti ke tahap berikutnya. Ketiga isu tersebut yaitu:
a. Kurang Optimalnya Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan
Infeksi Dengue,
b. Kurang Optimalnya Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan
Covid-19,
c. Kurang Optimalnya Kegiatan Deteksi Dini Penyakit Leptospirosis.

31
Berikut ini adalah analisis isu di Puskesmas Kagok dengan
menggunakan metode skoring APKL,
Tabel 2.6 Analisis Isu dengan Parameter Skoring APKL

No. Isu Kriteria Skor Jumlah Peringkat


A P K L
1. Kurang Optimalnya Kegiatan 5 4 4 5 18 II
Pencegahan dan
Penanggulangan Covid-19
2. Kurang Optimalnya Kegiatan 5 4 3 5 17 III
Deteksi Dini Penyakit
Leptospirosis
3. Kurang Optimalnya Kegiatan 5 2 2 5 14 V
Deteksi Dini Penyakit Campak
4. Kurang Optimalnya Kegiatan 5 2 3 5 15 IV
Surveilans Infeksi Flu
Singapur
5. Kurang Optimalnya Kegiatan 5 5 5 5 20 I
Pencegahan dan
Penanggulangan Infeksi
Dengue

2. Parameter Skoring USG


Ketiga hasil isu tertinggi analisis APKL kemudian dianalisis
lebih lanjut dengan menggunakan analisis USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth).
a. Urgency (urgensi), yaitu seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti,
b. Seriousness (keseriusan), yaitu seberapa serius suatu isu harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan,
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.
Skoring USG (Urgency, Seriousness, Growth) dilakukan
dengan memberikan nilai dengan rentang antara 1 sampai 5. Hasil
analisis USG terkait tiga isu prioritas yang terdapat di Puskesmas
Kagok disajikan dalam tabel 2.7 berikut,

32
Tabel 2.7 Analisis Isu dengan Parameter Skoring USG

No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Peringkat


1. Kurang 5 5 5 15 I
Optimalnya
Kegiatan
Pencegahan dan
Penanggulangan
Infeksi Dengue
2. Kurang 5 3 3 11 III
Optimalnya
Kegiatan
Pencegahan dan
Penanggulangan
Covid-19
3. Kurang 5 4 3 12 II
Optimalnya
Deteksi Dini
Penyakit
Leptospirosis
Keterangan,
skor 5: sangat besar; skor 4: besar; skor 3: sedang; skor 2: kecil; skor 1:
sangat kecil

Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu


paling prioritas (core issue) yakni “Kurang Optimalnya Kegiatan
Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Dengue.”

C. Analisis Penyebab Isu


Analisis penyebab isu adalah suatu cara untuk menentukan
penyebab terjadinya isu strategis yang telah ditentukan. Analisis
penyebab isu menggunakan diagram fishbone. Diagram fishbone
menggambarkan hubungan sebuah sebab akibat dan digambar dengan
bentuk seperti tulang ikan. Duri-duri ikan bermakna sebuah sebab, dan
kepala ikan bermakna sebuah akibat dari sebab-sebab yang muncul.
Penggalian sebab-sebab yang memungkinkan terjadinya suatu akibat
dilakukan dengan cara brainstorming. Brainstorming adalah pemikiran
banyak orang, jadi dalam menggali sebab-sebab dilakukan dengan diskusi
oleh tim atau rekan kerja. Sebab-sebab terjadinya masalah dapat
dikategorikan menjadi Materiasl (instrument atau alat), Man (orang atau

33
sumber daya manusia), Methods (metode) dan Milieu (lingkungan).
Berikut ini adalah diagram fishbone mengenai isu Kurang Optimalnya
Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok.
Setelah dilakukan analisis untuk menemukan penyebab terhadap
isu prioritas dengan menggunakan fishbone, maka ditemukan beberapa
penyebab yang perlu diselesaikan, yang antara lain,
1. Man : Kurangnya peran komunikasi petugas dengan
masyarakat, Kurangnya pemahaman petugas tentang
akibat buruk infeksi Dengue
2. Materials : Terbatasnya media sosialisasi edukasi pencegahan
Infeksi Dengue
3. Methods : Gerakan PJN dan SRSJ serta Gerakan SICENTIK
belum optimal
4. Milieu : Kurangnya gerakan pemberdayaan masyarakat

34
MATERIALS MAN

Terbatasnya alat
Kurangnya peran
skrining infeksi
komunikasi petugas
Dengue/NS1
dengan masyarakat

Terbatasnya media Kurangnya pemahaman


sosialisasi edukasi petugas tentang akibat
pencegahan infeksi buruk infeksi Dengue Kurang
Dengue Optimalnya
Kegiatan
Pencegahan dan
Penanggulangan
Kurangnya koordinasi Infeksi Dengue
Gerakan PJN dan
antar puskesmas
SRSJ belum optimal
Resistensi vektor akibat
Gerakan SICENTIK
penggunaan insektisida
belum optimal

Kurangnya gerakan
pemberdayaan masyarakat

METHODS MILIEU

Gambar 2.5 Diagram Fishbone


(Sumber: data diolah penulis bulan Juni 202

35
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Berdasarkan hasil isu yang diangkat berupa Kurang Optimalnya
Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok ada beberapa dampak yang dapat muncul jika isu
tidak segera diselesaikan, antara lain:
1. Meningkatnya angka kesakitan infeksi Dengue di wilayah Puskesmas
Kagok,
2. Berisiko terjadinya kematian akibat infeksi Dengue di wilayah
Puskesmas Kagok,
3. Kasus infeksi Dengue yang terjadi pada siswa sekolah dapat
mengurangi produktivitas dan mempengaruhi prestasi belajar siswa,
4. Kasus infeksi Dengue yang terjadi pada orang dewasa dapat
mengurangi produktivitas dan mempengaruhi kreativitas dalam
bekerja,
5. Rendahnya angka bebas jentik (ABJ) di wilayah Puskesmas Kagok,
6. Kurangnya kepercayaan dan kepuasaan masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan Puskesmas Kagok.

E. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan uraian di atas, maka judul gagasan pemecahan isu
prioritas adalah Optimalisasi Pencegahan dan Penanggulangan
Infeksi Dengue dengan “MADU ASLI” di Wilayah Kerja Puskesmas
Kagok Kota Semarang. Guna mendukung pemecahan isu prioritas yang
telah ditentukan, maka akan dilaksanakan 5 kegiatan sebagai berikut,
1. Membuat media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) pencegahan
dan penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota
Semarang. (Sumber: Penugasan pimpinan dan Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Materials yaitu terbatasnya media
sosialisasi edukasi pencegahan Dengue,
2. Membentuk pembina wilayah surveilans infeksi Dengue di Puskesmas
Kagok Kota Semarang. (Sumber: Penugasan pimpinan dan SKP)

36
Menyelesaikan penyebab prioritas Man yaitu Kurangnya pemahaman
petugas tentang akibat buruk infeksi Dengue
3. Membentuk kader Remaja Peduli Kesehatan serta Lingkungan (MADU
ASLI) untuk aktif melakukan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk
dan sarang nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota
Semarang. (Sumber: Penugasan pimpinan dan Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Milieu yaitu Kurangnya gerakan
pemberdayaan masyarakat,
4. Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue pada
staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang. (Sumber: SKP dan
Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Man yaitu Kurangnya peran
komunikasi petugas dengan masyarakat,
5. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang.
(Sumber: SKP dan Penugasan pimpinan)
Menyelesaikan prioritas Methods yaitu Gerakan PJN dan SRSJ serta
Gerakan SICENTIK belum optimal.

F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi


Adapun rancangan aktualisasi habituasi sebagai berikut,
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kagok
Identifikasi Isu : 1. Kurang Optimalnya Kegiatan Pencegahan
dan Penanggulangan Infeksi Dengue
2. Kurang Optimalnya Kegiatan Deteksi Dini
Penyakit Leptospirosis
3. Kurang Optimalnya Kegiatan Pencegahan
dan Penanggulangan Covid-19
Isu yang Diangkat : Kurang Optimalnya Kegiatan Pencegahan
dan Penanggulangan Infeksi Dengue

37
Penyebab Prioritas : 1. Kurangnya peran komunikasi petugas
dengan masyarakat (Man),
2. Kurangnya pemahaman petugas tentang
akibat buruk infeksi Dengue (Man).
3. Terbatasnya media sosialisasi edukasi
pencegahan Infeksi Dengue (Materials),
4. Gerakan PJN dan SRSJ belum optimal
(Methods)
5. Gerakan SICENTIK belum optimal
(Methods)
6. Kurangnya gerakan pemberdayaan
masyarakat (Milieu)
Gagasan Pemecahan : Optimalisasi Pencegahan dan
Isu Penanggulangan Infeksi Dengue dengan
“MADU ASLI” di Wilayah Kerja Puskesmas
Kagok Kota Semarang. Selanjutnya akan
dilaksanakan 5 (lima) kegiatan sebagai
berikut,
1. Membuat media Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok Kota Semarang.
(Sumber: Penugasan pimpinan dan
Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas
Materials yaitu terbatasnya media
sosialisasi edukasi pencegahan Dengue,
2. Membentuk pembina wilayah surveilans
infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota
Semarang. (Sumber: Penugasan pimpinan
dan SKP)

38
Menyelesaikan penyebab prioritas Man
yaitu Kurangnya pemahaman petugas
tentang akibat buruk infeksi Dengue
3. Membentuk kader Remaja Peduli
Kesehatan serta Lingkungan (MADU
ASLI) untuk aktif melakukan kegiatan
pemberantasan jentik nyamuk dan sarang
nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Kagok
Kota Semarang. (Sumber: Penugasan
pimpinan dan Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Milieu
yaitu Kurangnya gerakan pemberdayaan
masyarakat,
4. Sosialisasi pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue pada
staff/karyawan Puskesmas Kagok dan
siswa sekolah yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Kagok Kota Semarang.
(Sumber: SKP dan Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Man
yaitu Kurangnya peran komunikasi petugas
dengan masyarakat,
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok Kota Semarang.
(Sumber: SKP dan Penugasan pimpinan)
Menyelesaikan prioritas Methods yaitu
Gerakan PJN dan SRSJ serta Gerakan
SICENTIK belum optimal.

39
Tabel 2.8 Matriks Rancangan Aktualisasi

NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN KONTRIBUSI VISI PENGUATAN


KEGIATAN HASIL SUBSTANSI MATA DAN MISI NILAI-NIILAI
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat media Tersedianya poster, Manajemen ASN: Adanya poster, Adanya poster,
Komunikasi banner, leaflet dan Dalam pembuatan banner, leaflet dan banner, leaflet
Informasi dan video pencegahan poster dan video yang video pencegahan dan video
Edukasi (KIE) dan saya lakukan berkaitan dan mengenai
pencegahan dan penanggulangan dengan kode etik ASN penanggulangan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue yaitu melaksanakan infeksi Dengue penanggulangan
infeksi Dengue di sebagai media tugas dengan jujur, yang menarik akan infeksi Dengue
Puskesmas Kagok Komunikasi bertanggungjawab, dan memberikan yang menarik
Kota Semarang. Informasi dan berintegritas tinggi. kontribusi terhadap akan
Edukasi (KIE) di (kode etik ASN) Visi Puskesmas menguatkan nilai
Sumber: Puskesmas Kagok Kagok yaitu organisasi yaitu
Penugasan Kota Semarang. Smart ASN: Saya terwujudnya akuntabel dan
pimpinan dan mengumpulkan literatur masyarakat yang transparan.
Inovasi. dengan memanfaatkan mandiri untuk hidup
kecakapan menggunakan sehat dan Misi Akuntabel yaitu
media digital (digital Puskesmas Kagok bertanggung
skills) yaitu yang pertama yaitu jawab dalam
memanfaatkan internet, meningkatkan melaksanakan
menggunakan laptop, pelayanan pekerjaan sesuai
menggunakan aplikasi kesehatan yang komitmen mutu
microsoft office, canva, berkualitas. yang sudah
dan adobe premiere disepakati.
dengan maksimal.
a. Membuat desain Tersedianya desain Dalam membuat desain Transparan yaitu
poster, banner, poster, banner, poster, banner, serta mengutamakan

40
serta leaflet serta leaflet leaflet saya lakukan keterbukaan
pencegahan dan pencegahan dan secara inovatif (adaptif). informasi,
penanggulangan penanggulangan komunikasi.
infeksi Dengue, infeksi Dengue,
b. Membuat draft Tersedianya draft Dalam membuat draft
video tentang video pencegahan video saya lakukan secara
pencegahan dan dan inovatif (adaptif) dan
penanggulangan penanggulangan membangun kerja sama
infeksi Dengue, infeksi Dengue. yang sinergis dengan
rekan sejawat
(kolaboratif).
c. Melakukan Adanya Ketika berkonsultasi
koordinasi dan persetujuan, saran dengan mentor saya
konsultasi dengan dan masukan dari lakukan dengan ramah
Kepala mentor mengenai dan perbaikan yang
Puskesmas Kagok pembuatan poster, tiada henti (berorientasi
(mentor) terkait banner, leaflet dan pelayanan), hasil arahan
desain poster, video pencegahan dari mentor dilaksanakan
banner, serta dan dengan maksimal dan
leaflet dan draft penanggulangan transparan (akuntabel).
video, infeksi Dengue.
d. Membuat dan Tersedianya poster, Dalam membuat dan
mencetak poster, banner, serta leaflet mencetak poster, banner,
banner, serta pencegahan dan serta leaflet saya
leaflet penanggulangan memperhatikan kualitas
pencegahan dan infeksi Dengue. terbaik (kompeten) serta
penanggulangan dengan pengabdian dan
infeksi Dengue. dedikasi yang tinggi
(loyal).
e. Mengunggah Tersedianya video Dalam membuat video
video tentang pencegahan dan saya memperhatikan

41
pencegahan dan penanggulangan kualitas terbaik
penanggulangan infeksi Dengue. (kompeten) serta dengan
infeksi Dengue di pengabdian dan
Youtube dan dedikasi yang tinggi
sosial media (loyal).
lainnya,
2. Membentuk tim Terbentuknya tim Manajemen ASN: Terbentuknya Terbentuknya
pembina wilayah pembina wilayah Dalam pembentukan pembina wilayah pembina wilayah
surveilans infeksi surveilans infeksi pembina wilayah surveilans infeksi surveilans infeksi
Dengue di Dengue di surveilans infeksi Dengue Dengue maka Dengue maka
Puskesmas Kagok Puskesmas Kagok yang saya lakukan memberikan menguatkan nilai
Kota Semarang. Kota Semarang. berkaitan dengan kode kontribusi terhadap organisasi yaitu
etik ASN yaitu Visi Puskesmas harmonis
Sumber: menggerakan Kagok yaitu melalui
Penugasan pemanfaatan sumber terwujudnya terbentuknya
pimpinan dan SKP. daya untuk tujuan masyarakat yang kerjasama
bersama. (kode etik mandiri untuk hidup dengan baik
ASN) sehat dan Misi antar rekan kerja
Puskesmas Kagok dan berorientasi
Smart ASN: Saya yang pertama yaitu pelayanan demi
menerapkan budaya meningkatkan memberikan
menggunakan digital pelayanan kepuasan
(digital culture) dan kesehatan yang terhadap
aman menggunakan berkualitas. masyarakat.
media digital (digital
safety) yaitu
memanfaatkan internet,
menggunakan laptop,
menggunakan
proyektor,
menggunakan aplikasi

42
microsoft office dengan
maksimal.
a. Melakukan Adanya Ketika berkonsultasi
konsultasi dan persetujuan, saran dengan mentor saya
koordinasi dengan dan masukan dari lakukan dengan ramah
mentor terkait mentor mengenai dan perbaikan yang
petugas yang gagasan tiada henti (berorientasi
ditunjuk sebagai pembentukan pelayanan), hasil arahan
pembina wilayah, pembina wilayah dari mentor dilaksanakan
surveilans infeksi dengan maksimal dan
Dengue di transparan (akuntabel).
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
b. Berdiskusi dengan Terbentuknya Saya berdiskusi dengan
rekan kerja di pembina wilayah rekan kerja di Puskesmas
Puskesmas Kagok surveilans infeksi Kagok mengenai
mengenai Dengue di pembentukan pembina
pembentukan Puskesmas Kagok wilayah surveilans infeksi
pembina wilayah Kota Semarang. Dengue secara
surveilans infeksi transparan (akuntabel)
Dengue. guna membangun
kerjasama yang sinergis
untuk hasil yang lebih
baik (kolaboratif).
c. Penetapan SK Adanya SK tentang Saya komitmen (loyal)
pembina wilayah pembina wilayah memberikan pelayanan
surveilans infeksi surveilans infeksi prima demi kepuasan
Dengue di Dengue di (berorientasi pelayanan)
Puskesmas Puskesmas Kagok masyarakat.
Kagok. Kota Semarang.

43
3. Membentuk kader Terbentuknya kader Manajemen ASN: Terbentuknya kader Terbentuknya
Remaja Peduli remaja peduli Dalam pembentukan remaja peduli kader remaja
Kesehatan serta kesehatan serta kader remaja peduli kesehatan serta peduli kesehatan
Lingkungan (MADU lingkungan di kesehatan serta lingkungan di serta lingkungan
ASLI) untuk aktif wilayah kerja lingkungan yang saya wilayah kerja di wilayah kerja
melakukan kegiatan Puskesmas Kagok lakukan berkaitan dengan Puskesmas Kagok Puskesmas
pemberantasan Kota Semarang. kode etik ASN yaitu Kota Semarang Kagok Kota
jentik nyamuk dan melaksanakan tugas maka memberikan Semarang maka
sarang nyamuk di sesuai dengan perintah kontribusi terhadap menguatkan nilai
wilayah kerja atasan atau pejabat Visi Puskesmas organisasi yaitu
Puskesmas Kagok yang berwenang selama Kagok yaitu Kolaboratif
Kota Semarang. tidak bertentangan terwujudnya melalui
dengan ketentuan masyarakat yang terbentuknya
Sumber: perundang-undangan mandiri untuk hidup kerjasama
Penugasan dan etika pemerintah. sehat dan Misi dengan baik
pimpinan dan (kode etik ASN) Puskesmas Kagok antar lintas
Inovasi. yang kedua yaitu sektor.
Smart ASN: Saya memberdayakan
menerapkan budaya masyarakat untuk
menggunakan digital memiliki kemauan
(digital culture) yaitu dan kemampuan
memanfaatkan internet, hidup sehat.
menggunakan laptop,
menggunakan
proyektor,
menggunakan aplikasi
microsoft office dengan
maksimal.
a. Melakukan Adanya Ketika berkonsultasi
konsultasi dan persetujuan, saran dengan mentor saya
koordinasi dengan dan masukan dari lakukan dengan ramah

44
mentor terkait mentor mengenai dan perbaikan yang
pembentukan gagasan tiada henti (berorientasi
kader remaja pembentukan kader pelayanan), hasil arahan
peduli kesehatan remaja peduli dari mentor dilaksanakan
serta lingkungan, kesehatan serta dengan maksimal dan
lingkungan di transparan (akuntabel).
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
b. Berdiskusi dengan Terbentuknya kader Saya berdiskusi dengan
remaja di wilayah remaja peduli remaja di wilayah kerja
kerja Puskesmas kesehatan serta Puskesmas Kagok
Kagok Kota lingkungan di mengenai pembentukan
Semarang wilayah kerja remaja peduli kesehatan
mengenai Puskesmas Kagok serta lingkungan secara
kegiatan kader Kota Semarang. transparan (akuntabel)
remaja peduli guna membangun
kesehatan serta kerjasama yang sinergis
lingkungan, untuk hasil yang lebih
baik (kolaboratif).
c. Pelaksanaan Adanya hasil Angka Saya komitmen (loyal)
kegiatan Bebas Jentik (ABJ) melaksanakan tugas
pemberantasan dari pelaksanaan dengan jujur,
jentik nyamuk dan kegiatan bertanggung jawab,
sarang nyamuk pemberantasan cermat, disiplin dan
bersama lintas jentik nyamuk dan berintegritas tinggi
sektor. sarang nyamuk (berorientasi
yang berjalan pelayanan).
dengan lancar.
4. Sosialisasi Terlaksananya Manajemen ASN: Terlaksananya Terlaksananya
pencegahan dan sosialisasi Dalam melakukan sosialisasi sosialisasi
penanggulangan pencegahan dan sosialisasi pencegahan pencegahan dan pencegahan dan

45
infeksi Dengue pada penanggulangan dan penanggulangan penanggulangan penanggulangan
staff/karyawan infeksi Dengue infeksi Dengue yang saya infeksi Dengue infeksi Dengue
Puskesmas Kagok pada staff/karyawan lakukan berkaitan dengan maka memberikan maka
dan siswa sekolah Puskesmas Kagok kode etik ASN yaitu kontribusi terhadap menguatkan nilai
yang berada di dan siswa sekolah memberikan informasi Visi Puskesmas organisasi yaitu
wilayah kerja yang berada di secara benar dan tidak Kagok yaitu Inovatif
Puskesmas Kagok wilayah kerja menyesatkan kepada terwujudnya bekerjasama
Kota Semarang. Puskesmas Kagok pihak lain yang masyarakat yang mengembangkan
Kota Semarang memerlukan informasi mandiri untuk hidup ide-ide kreatif
Sumber: SKP dan sehingga terkait kepentingan sehat dan Misi dan
Inovasi. pengetahuan kedinasan. (kode etik Puskesmas Kagok melaksanakan
meningkat. ASN) yang kedua yaitu tugas sesuai
memberdayakan dengan
Smart ASN: Saya masyarakat untuk Kompetensi
menerapkan budaya memiliki kemauan guna
menggunakan digital dan kemampuan meningkatkan
(digital culture) yaitu hidup sehat. mutu pelayanan.
memanfaatkan internet,
menggunakan laptop,
menggunakan
proyektor,
menggunakan aplikasi
microsoft office dengan
maksimal.
a. Koordinasi dan Adanya Ketika berkonsultasi
konsultasi pada persetujuan, saran dengan mentor saya
Kepala dan masukan dari lakukan dengan ramah
Puskesmas mentor mengenai dan perbaikan yang
(mentor) dan rencana sosialisasi tiada henti (berorientasi
Kepala Sekolah serta persetujuan pelayanan), hasil arahan
yang ada di lokasi kegiatan di dari mentor dilaksanakan

46
wilayah kerja Puskesmas dan dengan maksimal dan
Puskesmas Kagok Sekolah. transparan (akuntabel)
Kota Semarang sedangkan ketika
terkait kegiatan berkoordinasi dengan
sosialisasi, Kepala Sekolah saya
berusaha membangun
kerjasama yang sinergis
untuk hasil yang lebih
baik (kolaboratif).
b. Mempersiapkan Tersedianya sarana Saya menyiapkan sarana
sarana dan dan prasarana dan prasarana sosialisasi
prasarana kegiatan sosialisasi bersama rekan kerja
kegiatan pencegahan dan karena kami saling peduli
sosialisasi penanggulangan dan menolong
pencegahan dan infeksi Dengue. (harmonis) serta
penanggulangan menggunakan kekayaan
infeksi Dengue, dan barang milik negara
secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien
(akuntabel).
c. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Saya bersikap ramah,
kegiatan berjalan dengan cekatan, solutif dan
sosialisasi baik dan lancar, dapat diandalkan
pencegahan dan pengetahuan terkait (berorientasi pelayanan)
penanggulangan pencegahan dan saat melaksanakan
infeksi Dengue penanggulangan sosialisasi. Saya
staff/karyawan infeksi Dengue melaksanakan tugas
Puskesmas Kagok meningkat. dengan kualitas terbaik
dan siswa sekolah (kompeten) sesuai
yang berada di dengan kemampuan yang
wilayah kerja saya miliki.

47
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
5. Melakukan Hasil monitoring Manajemen ASN: Terlaksananya Terlaksananya
monitoring dan dan evaluasi Dalam melakukan monitoring dan monitoring dan
evaluasi kegiatan kegiatan monitoring dan evaluasi evaluasi kegiatan evaluasi kegiatan
pencegahan dan pencegahan dan kegiatan pencegahan dan pencegahan dan pencegahan dan
penanggulangan penanggulangan penanggulangan infeksi penanggulangan penanggulangan
infeksi Dengue di infeksi Dengue di Dengue yang saya infeksi Dengue infeksi Dengue
Puskesmas Kagok Puskesmas Kagok lakukan berkaitan dengan maka memberikan maka
Kota Semarang. Kota Semarang. kode etik ASN yaitu kontribusi terhadap menguatkan nilai
memegang teguh nilai Visi Puskesmas organisasi yaitu
Sumber: SKP dan dasar ASN dan selalu Kagok yaitu Responsif dan
Penugasan menjaga reputasi dan terwujudnya Berkomitmen
pimpinan. integritas ASN. (kode masyarakat yang dalam
etik ASN) mandiri untuk hidup melaksanakan
sehat dan Misi tugas dan
Smart ASN: Saya Puskesmas Kagok kewajiban
memanfaatkan kecakapan yang pertama yaitu dengan cepat
menggunakan media meningkatkan tanggap.
digital (digital skills) dan pelayanan
aman menggunakan kesehatan yang
media digital (digital berkualitas.
safety) yaitu
memanfaatkan internet,
menggunakan laptop,
menggunakan aplikasi
microsoft office,
microsoft excel dan
google form dengan
maksimal.

48
a. Menyiapkan Tersedianya Saya memberikan
instrument instrument kesempatan kepada
monitoring dan monitoring dan berbagai pihak untuk
evaluasi kegiatan, evaluasi kegiatan berkontribusi
menggunakan (kolaboratif) dalam
google form dan memberikan saran dan
kertas dalam masukan terkait
bentuk kuesioner. monitoring dan evaluasi
kegiatan yang telah saya
lakukan.
b. Melakukan Adanya hasil Saya dalam mengevaluasi
monitoring dan monitoring dan hasil kegiatan berprinsip
evaluasi kegiatan, evaluasi kegiatan pada nilai transparan dan
baik pada google integritas (akuntabel),
form maupun agar hasilnya dapat
kertas. dipertanggungjawabkan.
c. Membuat laporan Adanya dokumen Saya terus berinovasi
kegiatan dan laporan kegiatan dan mengembangkan
rencana tindak dan rencana tindak kreativitas (adaptif)
lanjut. lanjut. dalam membuat rencana
tindak lanjut dari adanya
hasil monitoring dan
evaluasi dengan
memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat
(berorientasi
pelayanan).

49
G. Jadwal Aktualisasi
Tabel 2.9 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

JUNI JULI AGUSTUS RENCANA


TAHAPAN
NO BUKTI
KEGIATAN 30 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 KEGIATAN

1. Membuat media
Komunikasi
Informasi dan
Edukasi (KIE)
pencegahan dan
penanggulangan
infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
a. Membuat desain Desain
poster, banner, poster,
serta leaflet banner,
pencegahan dan serta leaflet
penanggulangan dan
infeksi Dengue, rekaman
bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.

50
b. Membuat draft Draft video
video tentang dan
pencegahan dan rekaman
penanggulangan bukti
infeksi Dengue, pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
c. Melakukan Notulen, foto
koordinasi dan bersama
konsultasi dengan mentor dan
Kepala rekaman
Puskesmas Kagok bukti
(mentor) terkait pelaksanaan
desain poster, kegiatan
banner, serta berupa foto
leaflet dan draft dan video
video, juga
dokumen
pendukung
lainnya.

51
d. Membuat dan Poster,
mencetak poster, banner dan
banner, serta leaflet yang
leaflet terlah
pencegahan dan dicetak serta
penanggulangan rekaman
infeksi Dengu, bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
e. Mengunggah Link video di
video tentang Youtube
pencegahan dan serta
penanggulangan rekaman
infeksi Dengue di bukti
Youtube dan pelaksanaan
sosial media kegiatan
lainnya, berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
2. Membentuk tim
pembina wilayah
surveilans infeksi
Dengue di
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.

52
a. Melakukan Notulen, foto
konsultasi dan bersama
koordinasi dengan mentor dan
mentor terkait rekaman
petugas yang bukti
ditunjuk sebagai pelaksanaan
pembina wilayah, kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
b. Berdiskusi dengan Notulen,
rekan kerja di daftar hadir,
Puskesmas Kagok foto
mengenai bersama
pembentukan teman
pembina wilayah sejawat dan
surveilans infeksi rekaman
Dengue, bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.

53
c. Penetapan SK Notulen,
pembina wilayah Dokumen
surveilans infeksi SK dan
Dengue di rekaman
Puskesmas bukti
Kagok. pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
3. Membentuk kader
Remaja Peduli
Kesehatan serta
Lingkungan (MADU
ASLI) untuk aktif
melakukan kegiatan
pemberantasan
jentik nyamuk dan
sarang nyamuk di
wilayah kerja
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.

54
a. Melakukan Notulen, foto
konsultasi dan bersama
koordinasi dengan mentor dan
mentor terkait rekaman
pembentukan bukti
kader remaja pelaksanaan
peduli kesehatan kegiatan
serta lingkungan, berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
b. Berdiskusi dengan Notulen,
remaja di wilayah daftar hadir,
kerja Puskesmas foto
Kagok Kota bersama
Semarang remaja dan
mengenai rekaman
kegiatan kader bukti
remaja peduli pelaksanaan
kesehatan serta kegiatan
lingkungan, berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.

55
c. Pelaksanaan Form PJN,
kegiatan daftar hadir,
pemberantasan foto
jentik nyamuk dan kegiatan
sarang nyamuk dan
bersama lintas rekaman
sektor. bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
4. Sosialisasi
pencegahan dan
penanggulangan
infeksi Dengue pada
staff/karyawan
Puskesmas Kagok
dan siswa sekolah
yang berada di
wilayah kerja
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.

56
a. Koordinasi dan Notulen, foto
konsultasi pada bersama
Kepala mentor dan
Puskesmas rekaman
(mentor) dan bukti
Kepala Sekolah pelaksanaan
yang ada di kegiatan
wilayah kerja berupa foto
Puskesmas Kagok dan video
Kota Semarang juga
untuk sosialisasi, dokumen
pendukung
lainnya.
b. Mempersiapkan Materi
sarana dan sosialisasi,
prasarana laptop, form
kegiatan pre test dan
sosialisasi, post test,
proyektor
dan
rekaman
bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.

57
c. Pelaksanaan Daftar hadir,
kegiatan notulen,
sosialisasi form pre test
pencegahan dan dan post
penanggulangan test yang
infeksi Dengue sudah terisi,
staff/karyawan foto
Puskesmas Kagok bersama
dan siswa sekolah teman
yang berada di sejawat dan
wilayah kerja juga siswa
Puskesmas Kagok serta
Kota Semarang. rekaman
bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
5. Melakukan
monitoring dan
evaluasi kegiatan
pencegahan dan
penanggulangan
infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.

58
a. Membuat Draft
instrument instrument
monitoring dan monitoring
evaluasi kegiatan, evaluasi dan
dan
rekaman
bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
b. Melakukan Instrument
monitoring dan monitoring
evaluasi kegiatan, dan evaluasi
telah terisi
serta dan
rekaman
bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.

59
c. Membuat laporan Dokumen
dan rencana laporan dan
kegiatan tindak rekaman
lanjut. bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.

60
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Perubahan Kegiatan dan Jadwal Awal


Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi terdapat
perubahan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan
seperti pada tabel berikut inI:
Tabel 3.1 Perubahan Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No. Keterangan Perubahan Semula Menjadi Penjelasan


1. Perubahan tanggal kegiatan 07 Juli – 08 Juli 07 Juli – 04 Berdasarkan situasi dan
mengunggah video tentang 2022 Agustus 2022 kondisi di lapangan yang tidak
pencegahan dan memungkinkan untuk
penanggulangan infeksi membuat video dan
Dengue di Youtube dan mengunggah pada jadwal
sosial media lainnya. semula dan juga dikarenakan
kurangnya keahlian peserta
latsar dalam mengedit video
sehingga membutuhkan
bantuan dari rekan sejawat
sesuai arahan mentor agar
video yang dihasilkan menarik
dan informatif.
2. Perubahan tanggal kegiatan 25 Juli 2022 23 Juli – 25 Berdasarkan arahan dari
koordinasi dan konsultasi Juli 2022 mentor sehingga terdapat
pada Kepala Puskesmas waktu untuk berkoordinasi
(mentor) dan Kepala Sekolah dengan lintas sektor terkait
yang ada di wilayah kerja lainnya dengan baik.
Puskesmas Kagok Kota
Semarang terkait kegiatan
sosialisasi.

B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi


Kegiatan aktualisasi dan habituasi terdiri dari 5 kegiatan, yaitu:
1. Membuat media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas
Kagok Kota Semarang. (Sumber: Penugasan pimpinan dan Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Materials yaitu terbatasnya media
sosialisasi edukasi pencegahan Dengue. Tujuan dari kegiatan ini

61
menyiapkan media KIE sebagai sarana melakukan sosialisasi edukasi
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.
2. Membentuk pembina wilayah surveilans infeksi Dengue di Puskesmas
Kagok Kota Semarang. (Sumber: Penugasan pimpinan dan SKP)
Menyelesaikan penyebab prioritas Man yaitu Kurangnya pemahaman
petugas tentang akibat buruk infeksi Dengue. Tujuan dari kegiatan ini
melibatkan petugas puskesmas lainnya agar kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue maksimal.
3. Membentuk kader Remaja Peduli Kesehatan serta Lingkungan (MADU
ASLI) untuk aktif melakukan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk
dan sarang nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota
Semarang. (Sumber: Penugasan pimpinan dan Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Milieu yaitu Kurangnya gerakan
pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini melibatkan
partisipasi remaja yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kagok
dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.
4. Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue pada
staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang. (Sumber: SKP dan
Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Man yaitu Kurangnya peran
komunikasi petugas dengan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini
petugas puskesmas dan siswa sekolah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kagok memahami bagaimana pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang.
(Sumber: SKP dan Penugasan pimpinan)
Menyelesaikan prioritas Methods yaitu Gerakan PJN dan SRSJ serta
Gerakan SICENTIK belum optimal. Tujuan dari kegiatan ini Gerakan
PJN, SRSJ dan SICENTIK mulai berjalan kembali.

62
Adapun uraian masing-masing kegiatan aktualisasi dan habituasi
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kegiatan 1: Membuat media Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/hasil
a. Nama Kegiatan Membuat media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas
Kagok Kota Semarang.
b. Sumber Kegiatan Penugasan pimpinan dan Inovasi.
c. Tanggal Pelaksanaan 30 Juni – 04 Agustus 2022
d. Lokasi Tempat UPTD Puskesmas Kagok Kota Semarang
e. Hasil/Output Output Kegiatan: Tersedianya poster, banner, leaflet dan video
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue sebagai media
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) di Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
Output Tahapan Kegiatan:
1) Tersedianya desain poster, banner, serta leaflet pencegahan
dan penanggulangan infeksi Dengue.
2) Tersedianya draft video pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue.
3) Adanya persetujuan, saran dan masukan dari mentor
mengenai pembuatan poster, banner, leaflet dan video
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.
4) Tersedianya poster, banner, serta leaflet pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue.
5) Tersedianya video pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue.
f. Aktualisasi dan Habituasi 1) Membuat desain poster, banner, serta leaflet pencegahan
Nilai-Nilai Dasar, dan penanggulangan infeksi Dengue.
Kedudukan dan Peran Dalam membuat desain poster, banner, serta leaflet saya
ASN dalam NKRI lakukan secara inovatif (adaptif).

Gambar 3.1

63
2) Membuat draft video tentang pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue.
Dalam membuat draft video saya lakukan secara inovatif
(adaptif) dan membangun kerja sama yang sinergis dengan
rekan sejawat (kolaboratif).

Gambar 3.2

3) Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kepala


Puskesmas Kagok (mentor) terkait desain poster, banner,
serta leaflet dan draft video.
Ketika berkonsultasi dengan mentor saya lakukan dengan
ramah dan perbaikan yang tiada henti (berorientasi
pelayanan), hasil arahan dari mentor dilaksanakan dengan
maksimal dan transparan (akuntabel).

Gambar 3.3

4) Membuat dan mencetak poster, banner, serta leaflet


pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.
Dalam membuat dan mencetak poster, banner, serta leaflet
saya memperhatikan kualitas terbaik (kompeten) serta
dengan pengabdian dan dedikasi yang tinggi (loyal).

64
Gambar 3.4

https://smg.city/dengue1
https://smg.city/dengue2
Gambar 3.5

5) Mengunggah video tentang pencegahan dan


penanggulangan infeksi Dengue di Youtube dan sosial media
lainnya.
Dalam membuat video saya memperhatikan kualitas terbaik
(kompeten) serta dengan pengabdian dan dedikasi yang
tinggi (loyal).

65
https://youtu.be/0l52ZSP1KPA
https://youtu.be/pyrEH8oWbDk
Gambar 3.6

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 3


Manajemen ASN:
Dalam pembuatan
poster dan video yang saya lakukan berkaitan dengan kode etik
ASN yaitu melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi. (kode etik ASN)

Smart ASN: Saya mengumpulkan literatur dengan


memanfaatkan kecakapan menggunakan media digital (digital
skills) yaitu memanfaatkan internet, menggunakan laptop,
menggunakan aplikasi microsoft office, canva, dan adobe
premiere dengan maksimal.
g. Dampak bila nilai-nilai 1) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Adaptif maka desain
dasar ASN tidak yang saya buat tidak akan inovatif.
diaplikasikan dalam 2) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Kolaboratif maka
kegiatan saya tidak dapat membangun kerja sama yang sinergis
dengan rekan sejawat.
3) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Berorientasi
Pelayanan maka saat berkonsultasi dengan mentor saya
tidak akan ramah dan tidak melakukan perbaikan yang tiada
henti.
4) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Akuntabel maka
hasil arahan dari mentor tidak akan saya laksanakan dengan
maksimal dan transparan.
5) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Kompeten maka
saya dalam membuat video dan mencetak poster, banner,
serta leaflet tidak akan memperhatikan kualitas terbaik.
6) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Loyal maka hasil
poster, banner, serta leaflet dan video yang saya buat tidak
menunjukan pengabdian dan dedikasi yang tinggi.
h. Kontribusi/manfaat Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain:
kegiatan bagi pihak lain 1) Bagi masyarakat yaitu memudahkan masyarakat memahami
dan terhadap pencapaian bagaimana pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue
Visi, Misi, tujuan dan yang tepat.
penguatan nilai-nilai 2) Bagi Puskesmas Kagok yaitu memudahkan dalam
organisasi memberikan edukasi sosialisasi pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di wilayah kerja Puskesmas
Kagok Kota Semarang.
3) Bagi Tim Surveilans P2TVZ yaitu memiliki sarana media
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang bermanfaat
untuk meningkatkan pemahaman mengenai kegiatan
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di wilayah
kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.

66
Kontribusi terhadap Visi, Misi Puskesmas Kagok:
Adanya poster, banner, leaflet dan video pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue yang menarik akan memberikan
kontribusi terhadap Visi Puskesmas Kagok yaitu terwujudnya
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan Misi
Puskesmas Kagok yang pertama yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.

Penguatan nilai-nilai organisasi:


Adanya poster, banner, leaflet dan video mengenai pencegahan
dan penanggulangan infeksi Dengue yang menarik akan
menguatkan nilai organisasi yaitu akuntabel dan transparan.
Akuntabel yaitu bertanggung jawab dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai komitmen mutu yang sudah disepakati.
Transparan yaitu mengutamakan keterbukaan informasi,
komunikasi.

Tabel 3.3 Kegiatan 2: Membentuk tim pembina wilayah surveilans infeksi


Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang.
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/hasil
a. Nama Kegiatan Membentuk tim pembina wilayah surveilans infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok Kota Semarang.
b. Sumber Kegiatan Penugasan pimpinan dan SKP.
c. Tanggal Pelaksanaan 11 Juli – 14 Juli 2022
d. Lokasi Tempat UPTD Puskesmas Kagok Kota Semarang
e. Hasil/Output Output Kegiatan: Terbentuknya tim pembina wilayah surveilans
infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang.
Output Tahapan Kegiatan:
1) Adanya persetujuan, saran dan masukan dari mentor
mengenai gagasan pembentukan pembina wilayah surveilans
infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang.
2) Terbentuknya pembina wilayah surveilans infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok Kota Semarang.
3) Adanya SK tentang pembina wilayah surveilans infeksi
Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang.
f. Aktualisasi dan Habituasi 1) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait
Nilai-Nilai Dasar, petugas yang ditunjuk sebagai pembina wilayah.
Kedudukan dan Peran Ketika berkonsultasi dengan mentor saya lakukan dengan
ASN dalam NKRI ramah dan perbaikan yang tiada henti (berorientasi
pelayanan), hasil arahan dari mentor dilaksanakan dengan
maksimal dan transparan (akuntabel).

67
Gambar 3.7

2) Berdiskusi dengan rekan kerja di Puskesmas Kagok


mengenai pembentukan pembina wilayah surveilans infeksi
Dengue.
Saya berdiskusi dengan rekan kerja di Puskesmas Kagok
mengenai pembentukan pembina wilayah surveilans infeksi
Dengue secara transparan (akuntabel) guna membangun
kerjasama yang sinergis untuk hasil yang lebih baik
(kolaboratif).

Gambar 3.8

3) Penetapan SK pembina wilayah surveilans infeksi Dengue di


Puskesmas Kagok.
Saya komitmen (loyal) memberikan pelayanan prima demi
kepuasan (berorientasi pelayanan) masyarakat.

68
Gambar 3.9

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 3


Manajemen ASN:
Dalam pembentukan
pembina wilayah surveilans infeksi Dengue yang saya lakukan
berkaitan dengan kode etik ASN yaitu menggerakan
pemanfaatan sumber daya untuk tujuan bersama. (kode etik
ASN)

Smart ASN: Saya menerapkan budaya menggunakan digital


(digital culture) dan aman menggunakan media digital (digital
safety) yaitu memanfaatkan internet, menggunakan laptop,
menggunakan.
g. Dampak bila nilai-nilai 1) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Berorientasi
dasar ASN tidak Pelayanan maka saat berkonsultasi dengan mentor saya
diaplikasikan dalam tidak akan ramah dan tidak melakukan perbaikan yang tiada
kegiatan henti.
2) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Akuntabel maka
hasil arahan dari mentor tidak akan saya laksanakan dengan
maksimal dan transparan.
3) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Akuntabel maka
pembentukan pembina wilayah surveilans infeksi Dengue
tidak transparan.
4) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Kolaboratif maka
saya tidak dapat membangun kerja sama yang sinergis
dengan rekan sejawat.
5) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Loyal maka
mempengaruhi komitmen saya dalam memberikan pelayanan
yang prima.
6) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Berorientasi
Pelayanan maka akan mempengaruhi kepuasaan
masyarakat.
h. Kontribusi/manfaat Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain:
kegiatan bagi pihak lain 1) Bagi masyarakat yaitu kegiatan pencegahan dan
dan terhadap pencapaian penanggulangan infeksi Dengue yang dilakukan memberikan
Visi, Misi, tujuan dan kepuasaan karena lebih cepat dan tanggap.
penguatan nilai-nilai 2) Bagi Puskesmas Kagok yaitu meningkatnya kualitas kegiatan
organisasi surveilans pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue

69
di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang karena
semua wilayah dapat dijangkau.
3) Bagi Tim Surveilans P2TVZ yaitu memudahkan koordinasi
kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.

Kontribusi terhadap Visi, Misi Puskesmas Kagok:


Terbentuknya pembina wilayah surveilans infeksi Dengue maka
memberikan kontribusi terhadap Visi Puskesmas Kagok yaitu
terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan Misi
Puskesmas Kagok yang pertama yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.

Penguatan nilai-nilai organisasi:


Terbentuknya pembina wilayah surveilans infeksi Dengue maka
menguatkan nilai organisasi yaitu harmonis melalui
terbentuknya kerjasama dengan baik antar rekan kerja dan
berorientasi pelayanan demi memberikan kepuasan terhadap
masyarakat.

Tabel 3.4 Kegiatan 3: Membentuk kader Remaja Peduli Kesehatan serta


Lingkungan (MADU ASLI) untuk aktif melakukan kegiatan pemberantasan
jentik nyamuk dan sarang nyamuk di wilayah kerja di Puskesmas Kagok Kota
Semarang.
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/hasil
a. Nama Kegiatan Membentuk kader Remaja Peduli Kesehatan serta Lingkungan
(MADU ASLI) untuk aktif melakukan kegiatan pemberantasan
jentik nyamuk dan sarang nyamuk di wilayah kerja Puskesmas
Kagok Kota Semarang.
b. Sumber Kegiatan Penugasan pimpinan dan Inovasi.
c. Tanggal Pelaksanaan 15 Juli – 23 Juli 2022
d. Lokasi Tempat UPTD Puskesmas Kagok Kota Semarang
e. Hasil/Output Output Kegiatan: Terbentuknya kader remaja peduli kesehatan
serta lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota
Semarang.
Output Tahapan Kegiatan:
1) Adanya persetujuan, saran dan masukan dari mentor
mengenai gagasan pembentukan kader remaja peduli
kesehatan serta lingkungan di Puskesmas Kagok Kota
Semarang.
2) Terbentuknya kader remaja peduli kesehatan serta
lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota
Semarang.
3) Adanya hasil Angka Bebas Jentik (ABJ) dari pelaksanaan
kegiatan pemberantasan jentik nyamuk dan sarang nyamuk
yang berjalan dengan lancar.

70
f. Aktualisasi dan Habituasi 1) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait
Nilai-Nilai Dasar, pembentukan kader remaja peduli kesehatan serta
Kedudukan dan Peran lingkungan.
ASN dalam NKRI Ketika berkonsultasi dengan mentor saya lakukan dengan
ramah dan perbaikan yang tiada henti (berorientasi
pelayanan), hasil arahan dari mentor dilaksanakan dengan
maksimal dan transparan (akuntabel).

Gambar 3.10

2) Berdiskusi dengan remaja di wilayah kerja Puskesmas Kagok


Kota Semarang mengenai kegiatan kader remaja peduli
kesehatan serta lingkungan.
Saya berdiskusi dengan remaja di wilayah kerja Puskesmas
Kagok mengenai pembentukan remaja peduli kesehatan
secara transparan (akuntabel) guna membangun kerjasama
yang sinergis untuk hasil yang lebih baik (kolaboratif).

Gambar 3.11

71
3) Pelaksanaan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk dan
sarang nyamuk bersama lintas sektor.
Saya komitmen (loyal) melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi (berorientasi pelayanan).

Gambar 3.12

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 3


Manajemen ASN:
Dalam pembentukan
kader remaja peduli kesehatan serta lingkungan yang saya
lakukan berkaitan dengan kode etik ASN yaitu melaksanakan
tugas sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang selama tidak bertentangan dengan ketentuan
perundang-undangan dan etika pemerintah. (kode etik ASN)

Smart ASN: Saya menerapkan budaya menggunakan digital


(digital culture) yaitu memanfaatkan internet, menggunakan
laptop, menggunakan proyektor, menggunakan aplikasi
microsoft office dengan maksimal.
g. Dampak bila nilai-nilai 1) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Berorientasi
dasar ASN tidak Pelayanan maka saat berkonsultasi dengan mentor saya
diaplikasikan dalam tidak akan ramah dan tidak melakukan perbaikan yang tiada
kegiatan henti.
2) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Akuntabel maka
hasil arahan dari mentor tidak akan saya laksanakan dengan
maksimal dan transparan.
3) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Akuntabel maka
pembentukan remaja peduli kesehatan serta lingkungan tidak
transparan.
4) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Kolaboratif maka
saya tidak dapat membangun kerja sama yang sinergis
dengan remaja yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kagok.

72
5) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Loyal maka
mempengaruhi komitmen saya dalam memberikan pelayanan
yang prima.
6) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Berorientasi
Pelayanan maka dalam melaksanakan tugas saya
melakukan dengan tidak jujur, tidak bertanggung jawab, tidak
cermat, tidak disiplin dan tidak berintegritas tinggi.
h. Kontribusi/manfaat Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain:
kegiatan bagi pihak lain 1) Bagi masyarakat yaitu adanya kader remaja di wilayah untuk
dan terhadap pencapaian mendukung kegiatan pencegahan dan penanggulangan
Visi, Misi, tujuan dan infeksi Dengue.
penguatan nilai-nilai 2) Bagi Puskesmas Kagok yaitu meningkatkan kualitas kegiatan
organisasi surveilans pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue
di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang terutama
kegiatan pemberantasan jentik dan sarang nyamuk Aedes sp.
3) Bagi Tim Surveilans P2TVZ yaitu membantu meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di wilayah kerja Puskesmas
Kagok Kota Semarang terutama kegiatan pemberantasan
jentik dan sarang nyamuk Aedes sp.
4)
Kontribusi terhadap Visi, Misi Puskesmas Kagok:
Terbentuknya kader remaja peduli kesehatan serta lingkungan di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang maka
memberikan kontribusi terhadap Visi Puskesmas Kagok yaitu
terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan Misi
Puskesmas Kagok yang kedua yaitu memberdayakan
masyarakat untuk memiliki kemauan dan kemampuan hidup
sehat.

Penguatan nilai-nilai organisasi:


Terbentuknya kader remaja peduli kesehatan serta lingkungan di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang maka
menguatkan nilai organisasi yaitu Kolaboratif melalui
terbentuknya kerjasama dengan baik antar lintas sektor.

Tabel 3.5 Kegiatan 4: Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi


Dengue pada staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/hasil
a. Nama Kegiatan Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue
pada staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.
b. Sumber Kegiatan SKP dan Inovasi.
c. Tanggal Pelaksanaan 23 Juli – 02 Agustus 2022
d. Lokasi Tempat UPTD Puskesmas Kagok Kota Semarang
e. Hasil/Output Output Kegiatan: Terlaksananya sosialisasi pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue pada staff/karyawan

73
Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang sehingga pengetahuan
meningkat.
Output Tahapan Kegiatan:
1) Adanya persetujuan, saran dan masukan dari mentor
mengenai gagasan pembentukan pembina wilayah surveilans
infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang.
2) Tersedianya sarana dan prasarana kegiatan sosialisasi
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.
3) Kegiatan Sosialisasi berjalan dengan baik dan lancar,
pengetahuan terkait pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue meningkat.
f. Aktualisasi dan Habituasi 1) Melakukan koordinasi dan konsultasi pada Kepala
Nilai-Nilai Dasar, Puskesmas (mentor) dan Kepala Sekolah yang ada di wilayah
Kedudukan dan Peran kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang untuk sosialisasi.
ASN dalam NKRI Ketika berkonsultasi dengan mentor saya lakukan dengan
ramah dan perbaikan yang tiada henti (berorientasi
pelayanan), hasil arahan dari mentor dilaksanakan dengan
maksimal dan transparan (akuntabel) sedangkan ketika
berkoordinasi dengan Kepala Sekolah saya berusaha
membangun kerjasama yang sinergis untuk hasil yang
lebih baik (kolaboratif).

Gambar 3.13

2) Mempersiapkan sarana dan prasarana kegiatan sosialisasi


pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.
Saya menyiapkan sarana dan prasarana sosialisasi bersama
rekan kerja karena kami saling peduli dan menolong
(harmonis) serta menggunakan kekayaan dan barang
milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien (akuntabel).

74
Gambar 3.14

3) Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pencegahan dan


penanggulangan infeksi Dengue pada staff/karyawan
Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.
Saya bersikap ramah, cekatan, solutif dan dapat
diandalkan (berorientasi pelayanan) saat melaksanakan
sosialisasi. Saya melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik (kompeten) sesuai dengan kemampuan yang saya
miliki.

Gambar 3.15

75
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 3
Manajemen ASN:
Dalam melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue yang saya lakukan berkaitan dengan kode etik
ASN yaitu memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan. (kode etik ASN)

Smart ASN: Saya menerapkan budaya menggunakan digital


(digital culture) yaitu memanfaatkan internet, menggunakan
laptop, menggunakan proyektor, menggunakan aplikasi
microsoft office dengan maksimal.
g. Dampak bila nilai-nilai 1) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Berorientasi
dasar ASN tidak Pelayanan maka saat berkonsultasi dengan mentor saya
diaplikasikan dalam tidak akan ramah dan tidak melakukan perbaikan yang tiada
kegiatan henti.
2) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Akuntabel maka
hasil arahan dari mentor tidak akan saya laksanakan dengan
maksimal dan transparan.
3) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Kolaboratif maka
saya tidak dapat membangun kerja sama yang sinergis
dengan lintas sektor.
4) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Harmonis maka
saya tidak akan bisa bekerja sama dengan rekan sejawat
dengan saling peduli untuk membantu menyiapkan sarana
prasarana kegiatan sosialisasi.
5) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Akuntabel maka
saya dalam menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara tidak bertanggung jawab, tidak efektif dan tidak efisien.
6) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Berorientasi
Pelayanan maka saat melakukan sosialisasi saya bersikap
tidak ramah, tidak cekatan, tidak solutif dan tidak dapat
diandalkan.
7) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Kompeten maka
saat melakukan sosialisasi saya tidak berusaha untuk
menampilkan kualitas yang terbaik.
h. Kontribusi/manfaat Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain:
kegiatan bagi pihak lain 1) Bagi masyarakat yaitu memahami bagaimana kegiatan
dan terhadap pencapaian pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue yang tepat
Visi, Misi, tujuan dan guna sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan
penguatan nilai-nilai SRSJ dan SICENTIK.
organisasi 2) Bagi Puskesmas Kagok yaitu terkendalinya kasus infeksi
Dengue dan meningkatnya Angka Bebas Jentik (ABJ) di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.
3) Bagi Tim Surveilans P2TVZ yaitu memahami bagaimana
pencegahan infeksi Dengue dan langkah-langkah
penanggulangan yang tepat guna sehingga dapat
menjalankan tugas dengan penuh dedikasi.

76
Kontribusi terhadap Visi, Misi Puskesmas Kagok:
Terlaksananya sosialisasi pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue maka memberikan kontribusi terhadap Visi
Puskesmas Kagok yaitu terwujudnya masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat dan Misi Puskesmas Kagok yang kedua yaitu
memberdayakan masyarakat untuk memiliki kemauan dan
kemampuan hidup sehat.

Penguatan nilai-nilai organisasi:


Terlaksananya sosialisasi pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue maka menguatkan nilai organisasi yaitu Inovatif
bekerjasama mengembangkan ide-ide kreatif dan melaksanakan
tugas sesuai dengan Kompetensi guna meningkatkan mutu
pelayanan.

Tabel 3.6 Kegiatan 5: Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan


pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota
Semarang.
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/hasil
a. Nama Kegiatan Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota
Semarang.
b. Sumber Kegiatan SKP dan Penugasan pimpinan.
c. Tanggal Pelaksanaan 26 Juli – 06 Agustus 2022
d. Lokasi Tempat UPTD Puskesmas Kagok Kota Semarang
e. Hasil/Output Output Kegiatan: Hasil monitoring dan evaluasi kegiatan
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas
Kagok Kota Semarang.
Output Tahapan Kegiatan:
1) Tersedianya instrument monitoring dan evaluasi kegiatan
menggunakan google form dan kertas kuesioner.
2) Adanya hasil monitoring dan evaluasi kegiatan baik pada
google form maupun kertas kuesioner.
3) Adanya laporan kegiatan dan rencana tindak lanjut.
f. Aktualisasi dan Habituasi 1) Menyiapkan instrument monitoring dan evaluasi kegiatan.
Nilai-Nilai Dasar, Saya memberikan kesempatan kepada berbagai pihak
Kedudukan dan Peran untuk berkontribusi (kolaboratif) dalam memberikan saran
ASN dalam NKRI dan masukan terkait monitoring dan evaluasi kegiatan yang
telah saya lakukan.

77
https://smg.city/kagoksicentik
https://smg.city/monevpetugas
Gambar 3.16

2) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan.


Saya dalam mengevaluasi hasil kegiatan berprinsip pada nilai
transparan dan integritas (akuntabel), agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.

Gambar 3.17

78
3) Membuat laporan kegiatan dan rencana tindak lanjut.
Saya terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
(adaptif) dalam membuat rencana tindak lanjut dari adanya
hasil monitoring dan evaluasi dengan memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat (berorientasi
pelayanan).

Gambar 3.18

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 3


Manajemen ASN:
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan
dan penanggulangan infeksi Dengue yang saya lakukan
berkaitan dengan kode etik ASN yaitu memegang teguh nilai
dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
(kode etik ASN)

Smart ASN: Saya memanfaatkan kecakapan menggunakan


media digital (digital skills) dan aman menggunakan media
digital (digital safety) yaitu memanfaatkan internet,
menggunakan laptop, menggunakan aplikasi microsoft
office, microsoft excel dan google form dengan maksimal.
g. Dampak bila nilai-nilai 1) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Kolaboratif maka
dasar ASN tidak saya tidak dapat memberikan kesempatan kepada berbagai
diaplikasikan dalam pihak untuk berkontribusi dalam memberikan saran dan
kegiatan masukan terkait monitoring dan evaluasi kegiatan yang telah
saya lakukan.
2) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Akuntabel maka
saya dalam mengevaluasi hasil kegiatan tidak berprinsip pada
nilai transparan dan integritas.
3) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Adaptif maka saya
tidak dapat berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam
membuat rencana tindak lanjut.

79
4) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Berorientasi
Pelayanan maka saya tidak akan memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat.
h. Kontribusi/manfaat Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain:
kegiatan bagi pihak lain A. Bagi masyarakat yaitu adanya kepercayaan dan kepuasaan
dan terhadap pencapaian masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan Puskesmas
Visi, Misi, tujuan dan Kagok.
penguatan nilai-nilai B. Bagi Puskesmas Kagok yaitu meningkatkan derajat
organisasi kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
C. Bagi Tim Surveilans P2TVZ yaitu memastikan kegiatan
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di wilayah
kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang berjalan dengan
optimal dan tetap pada jalurnya.

Kontribusi terhadap Visi, Misi Puskesmas Kagok:


Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan
dan penanggulangan infeksi Dengue maka memberikan
kontribusi terhadap Visi Puskesmas Kagok yaitu terwujudnya
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan Misi
Puskesmas Kagok yang pertama yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.

Penguatan nilai-nilai organisasi:


Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan
dan penanggulangan infeksi Dengue maka menguatkan nilai
organisasi yaitu Responsif dan Berkomitmen dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban dengan cepat tanggap.

C. Tabel Kondisi Sebelum dan Sesudah


Tabel 3.7 Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Habituasi
No. Kegiatan Kondisi Kondisi Keterangan
Sebelum Sesudah
1. Membuat media Media Komunikasi Tersedianya Tersedianya media
Komunikasi Informasi dan Informasi dan poster, banner, Komunikasi,
Edukasi (KIE) pencegahan Edukasi (KIE) leaflet dan video Informasi dan
dan penanggulangan pencegahan dan pencegahan dan Edukasi (KIE) yang
infeksi Dengue di penanggulangan penanggulangan bermanfaat dapat
Puskesmas Kagok Kota infeksi Dengue di infeksi Dengue meningkatkan
Semarang. Puskesmas Kagok sebagai media pemahaman
Kota Semarang Komunikasi mengenai kegiatan
belum tersedia. Informasi dan pencegahan dan
Edukasi (KIE) di penanggulangan
Puskesmas infeksi Dengue di
Kagok Kota wilayah kerja
Semarang. Puskesmas Kagok
Kota Semarang.

80
2. Membentuk tim pembina Tim pembina Terbentuknya tim Terbentuknya tim
wilayah surveilans infeksi wilayah surveilans pembina wilayah pembina wilayah
Dengue di Puskesmas infeksi Dengue di surveilans infeksi surveilans infeksi
Kagok Kota Semarang. Puskesmas Kagok Dengue di Dengue dapat
Kota Semarang Puskesmas meningkatkan
belum tersedia. Kagok Kota kualitas kegiatan
Semarang. surveilans
pencegahan dan
penanggulangan
infeksi Dengue di
wilayah kerja
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
3. Membentuk kader Remaja Belum terbentuk Terbentuknya Terbentuknya kader
Peduli Kesehatan serta kader Remaja kader remaja remaja peduli
Lingkungan (MADU ASLI) Peduli Kesehatan peduli kesehatan kesehatan serta
untuk aktif melakukan serta Lingkungan serta lingkungan lingkungan
kegiatan pemberantasan (MADU ASLI) di di wilayah kerja membantu
jentik nyamuk dan sarang wilayah kerja Puskesmas meningkatkan
nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kagok Kota partisipasi
Puskesmas Kagok Kota Kota Semarang. Semarang. masyarakat dalam
Semarang. kegiatan
pencegahan dan
penanggulangan
infeksi Dengue di
wilayah kerja
Puskesmas Kagok
Kota Semarang
terutama kegiatan
pemberantasan
jentik dan sarang
nyamuk Aedes sp.
4. Sosialisasi pencegahan Belum ada Terlaksananya Terlaksananya
dan penanggulangan kegiatan sosialisasi sosialisasi sosialisasi
infeksi Dengue pada pencegahan dan pencegahan dan pencegahan dan
staff/karyawan penanggulangan penanggulangan penanggulangan
Puskesmas Kagok dan infeksi Dengue infeksi Dengue infeksi Dengue pada
siswa sekolah yang pada pada staff/karyawan
berada di wilayah kerja staff/karyawan staff/karyawan Puskesmas Kagok
Puskesmas Kagok Kota Puskesmas Kagok Puskesmas dan siswa sekolah
Semarang. dan siswa sekolah Kagok dan siswa membantu
yang berada di sekolah yang meningkatkan Angka
wilayah kerja berada di wilayah Bebas Jentik (ABJ)
Puskesmas Kagok kerja Puskesmas dan terkendalinya
Kota Semarang. Kagok Kota kasus infeksi
Semarang. Dengue di wilayah
kerja Puskesmas
Kagok Kota
Semarang.

81
5. Melakukan monitoring dan Belum ada Hasil monitoring Hasil monitoring dan
evaluasi kegiatan monitoring dan dan evaluasi evaluasi kegiatan
pencegahan dan evaluasi kegiatan kegiatan membantu
penanggulangan infeksi pencegahan dan pencegahan dan memastikan
Dengue di Puskesmas penanggulangan penanggulangan kegiatan
Kagok Kota Semarang. infeksi Dengue di infeksi Dengue di pencegahan dan
Puskesmas Kagok Puskesmas penanggulangan
Kota Semarang. Kagok Kota infeksi Dengue di
Semarang. wilayah kerja
Puskesmas Kagok
Kota Semarang
berjalan dengan
optimal serta adanya
kepercayaan dan
kepuasaan
masyarakat terhadap
pelayanan yang
diberikan
Puskesmas Kagok.

D. Hasil Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan pada tanggal 26 Juli
sampai dengan 06 Agustus 2022. Kegiatan monitoring dilakukan pada
pelaporan bulanan SICENTIK (Siswa Cari Jentik) dan Angka Infeksi
Dengue serta Angka Bebas Jentik (ABJ) di wilayah kerja Puskesmas
Kagok.

Gambar 3.19 Presentase Siswa Sekolah yang Melakukan SICENTIK Bulan Mei-
Juni kurang dari 50%

82
Pada bulan Mei dan Juni 2022 sebelum kegiatan Aktualisasi
dilakukan, dari 13 sekolah di wilayah kerja Puskesmas Kagok, hanya
sekitar 50% yang melakukan kegiatan SICENTIK (Siswa Cari Jentik).
Namun setelah adanya kegiatan sosialisasi di sekolah pada kegiatan ke-
empat Aktualisasi dan Habituasi pada bulan Juli diketahui presentase
siswa yang melakukan kegiatan SICENTIK terjadi peningkatan 69%.

Gambar 3.20 Presentase Siswa Sekolah yang Melakukan SICENTIK Bulan Juli

Berikut gambaran kasus infeksi Dengue di wilayah kerja


Puskesmas Kagok pada tahun 2022, bulan Juli jumlah kasus tidak
mengalami peningkatan. Hal ini berkaitan dengan Angka Bebas Jentik
(ABJ) pada bulan Juli yang mengalami peningkatan sebesar 91,9% yang
artinya dengan partisipasi masyarakat yang aktif dalam kegiatan
pemberantasan jentik nyamuk dan sarang nyamuk dapat memperoleh
ABJ yang baik sehingga menekan penularan infeksi Dengue. Data kasus
terbaru sampai pada tanggal 06 Agustus 2022. (P: Pasien; M: Meninggal)

83
Gambar 3.21 Data Kasus Infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Tahun 2022

Standar ABJ 95%

Gambar 3.22 Data Angka Bebas Jentik di Wilayah Kerja Puskesmas Kagok
Tahun 2022

Pada kegiatan sosialisasi yang dilakukan di Puskesmas Kagok


untuk staff/karyawan dan siswa sekolah usia 10-19 tahun yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Kagok pada tanggal 23 Juli sampai dengan 02
Agustus 2022 telah dibagikan kuesioner pre-test dan post-test melalui
google form maupun kertas kuesioner kepada 33 karyawan dan 846
siswa sekolah. Pre-test dan post-test yang dibagikan betujuan untuk
mengetahui pengetahuan staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa
sekolah mengenai upaya pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue sebelum dan sesudah menerima sosialisasi.

84
Hasil evaluasi pre-test dan post-test kegiatan sosialisasi
diketahui yakni, adanya peningkatan nilai post-test dari 774 orang
peserta kegiatan sosialisasi (88%). Sementara pada 105 orang peserta
lainnya tidak ada peningkatan nilai post-test. Peningkatan nilai post-test
rata-rata adalah sebesar 24,5%. Hal ini dapat diartikan bahwa sosialisasi
yang diberikan memberikan peningkatan pengetahuan kepada 774
peserta kegiatan sosialisasi baik staff/karyawan Puskesmas Kagok dan
siswa sekolah usia 10-19 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Kagok.

85
BAB IV
SIMPULAN

Kegiatan aktualisasi dan habituasi pada Pelatihan Dasar CPNS


Angkatan XCVIII Golongan III Kota Semarang Tahun 2022 dengan
menerapkan nilai-nilai dasar core values BerAKHLAK dalam rangka
Optimalisasi Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Dengue
dengan “MADU ASLI” di Wilayah Kerja Puskesmas Kagok Kota
Semarang. Capaian kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan
sebesar 100% karena semua kegiatan telah terlaksana dan diperoleh
hasil/output sesuai dengan yang diharapkan yakni Angka Bebas Jentik
(ABJ) mengalami peningkatan 91,9% sehingga penularan infeksi Dengue
dapat dikendalikan dan tidak terjadi peningkatan kasus. Berikut hasil dari
setiap kegiatan yang sesuai dengan gagasan pemecah isu,
1. Tersedianya poster, banner, leaflet dan video pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue sebagai media Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) di Puskesmas Kagok Kota Semarang,
2. Terbentuknya tim pembina wilayah surveilans infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok Kota Semarang,
3. Terbentuknya kader remaja peduli kesehatan serta lingkungan di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang,
4. Terlaksananya sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue pada staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa sekolah
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang
sehingga pengetahuan meningkat,
5. Hasil monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang.

86
Adapun manfaat aktualisasi dan habituasi ini meliputi,
A. Bagi Masyarakat
1) Adanya kader remaja di wilayah untuk mendukung kegiatan
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue,
2) Memahami bagaimana kegiatan pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue yang tepat guna sehingga mampu berpartisipasi
aktif dalam kegiatan SRSJ dan SICENTIK,
3) Adanya kepercayaan dan kepuasaan masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan Puskesmas Kagok,
B. Bagi Puskesmas Kagok
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Kagok Kota Semarang,
2) Terkendalinya kasus infeksi Dengue dan meningkatnya Angka
Bebas Jentik (ABJ) di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota
Semarang.
3) Memudahkan dalam memberikan edukasi sosialisasi pencegahan
dan penanggulangan infeksi Dengue di wilayah kerja Puskesmas
Kagok Kota Semarang.
C. Bagi Tim Surveilans P2TVZ
1) Memiliki sarana media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
yang bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman mengenai
kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.
2) Membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di wilayah kerja
Puskesmas Kagok Kota Semarang terutama kegiatan
pemberantasan jentik dan sarang nyamuk Aedes sp.
3) Memastikan kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang
berjalan dengan optimal.

87
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019, Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesias.

Peraturan Walikota Semarang. 2016, Peraturan Walikota Semarang Nomor 97


tahun 2016 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan, Organisasi
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksaaan Teknik Pusat
Kesehetan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Semarang: Peraturan Walikota Semarang.

Peraturan Walikota Semarang. 2021. Peraturan Walikota Semarang Nomor 93


Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,
serta Sistem Kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang. Semarang:
Peraturan Walikota Semarang

Peraturan Daerah Kota Semarang. 2010. Peraturan Daerah Kota Semarang


Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005-2025. Semarang: Peraturan
Daerah Kota Semarang.

Peraturan Walikota Semarang. 2016. Peraturan Walikota Semarang Nomor 7


Tahun 2016 tentang Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah Kota
Semarang. Semarang: Peraturan Walikota Semarang.

Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Pemerintah
Republik Indonesia.

Keputusan Walikota Semarang. 2022. Keputusan Walikota Semarang Nomor:


P/901/813/IV/2022 tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Semarang: Keputusan Walikota
Semarang.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil: Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Neger Sipil: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

88
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil: Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil: Smart ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta: Pemerintah Republik
Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Buku Pedoman Penyelidikan


dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular dan
Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi Penyakit). Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

89
CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Winda Septi Tyasningrum, S.KM


NIP : 19940929 202203 2 020
Tempat tanggal lahir : Semarang, 29 September 1994
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah : Jalan Sinar Asih II/N0. 965-N RT 06/RW 08
Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan
Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa
Tengah 50273
Nomor telepon : 085740987049
Email : septyaswinda@gmail.com
Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Pertama
Unit kerja : UPTD Puskesmas Kagok
Dinas Kesehatan Kota Semarang

90
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah/
No. Tingkat Jurusan Lulus
Perguruan Tinggi
SDN Pedurungan Kidul 08
1. SD - 2006
Semarang
2. SMP SMP Negeri 9 Semarang - 2009
3. SMA SMA Negeri 2 Semarang IPA 2012
Kesehatan
Universitas Muhammadiyah
4. S1 Masyarakat 2017
Semarang
(Epidemiologi)

C. Riwayat Pekerjaan
Nama
No. Jabatan Tahun
Instansi
Petugas
Surveilans
1 Dinas Kesehatan Kota Semarang 2018
Kesehatan
(Non ASN)
Epidemiolog
2. UPTD Puskesmas Kagok Kesehatan 2019 - 2021
(Non ASN)
Epidemiolog
3. UPTD Puskesmas Kagok Kesehatan 2022 - Sekarang
(CPNS)

91
LEMBAR KOMITMEN
TINDAK LANJUT AKTUALISASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Winda Septi Tyasningrum, SKM


NIP : 199409292022032020
Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Pertama
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kagok

Adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XCVIII Golongan III Kota
Semarang Tahun 2022 yang akan menindaklanjuti nilai-nilai dasar PNS
core values BerAKHLAK serta Manajemen ASN dan Smart ASN. Adapun
rencana tindak lanjut aktualisasi dan habituasi tersebut tertuang dalam tabel
berikut ini,
No. Rencana Kegiatan Tindak Lanjut Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Jadwal
Kegiatan
1. Membuat SOP kegiatan pencegahan Keterkaitan dengan Agenda II: Oktober 2022
dan penanggulangan infeksi Dengue Berorientasi Pelayanan
di wilayah kerja Puskesmas Kagok. Akuntabel
Kompeten
Loyal
Kolaboratif
Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN
Smart ASN
2. Membuat Kerangka Acuan (KA) Keterkaitan dengan Agenda II: Oktober 2022
kegiatan pencegahan dan Berorientasi Pelayanan
penanggulangan infeksi Dengue di Akuntabel
wilayah kerja Puskesmas Kagok. Kompeten
Loyal
Kolaboratif
Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN
Smart ASN
3. Membentuk kader Remaja Peduli Keterkaitan dengan Agenda II: Maret 2023
Kesehatan serta Lingkungan (MADU Berorientasi Pelayanan
ASLI) untuk aktif melakukan kegiatan Akuntabel
pemberantasan jentik nyamuk dan Loyal
sarang nyamuk di wilayah Kelurahan Kolaboratif
Kaliwiru dan Kelurahan Wonotingal. Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN

92
Smart ASN
4. Sosialisasi penggunaan aplikasi Keterkaitan dengan Agenda II: September
Tunggal Dara (Bersatu Tanggulangi Berorientasi Pelayanan 2022
Demam Berdarah) sebagai sistem Akuntabel
pelaporan kegiatan PJN-PSN di Harmonis
wilayah kerja Puskesmas Kagok. Kolaboratif
Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN
Smart ASN

Demikian untuk dijadikan periksa


Semarang, 06 Agustus 2022
Mengetahui,
Mentor
Kepala Puskesmas Kagok Peserta

dr. SILVINA WINDA SEPTI TYASNINGRUM, S.KM


Pembina Tk.I Penata Muda
NIP. 198411292009032005 NIP. 199409292022032020

93
LAMPIRAN

94
LAMPIRAN
KEGIATAN 1

95
1) Tersedianya desain poster, banner, serta leaflet pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue.

2) Tersedianya draft video pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.

96
3) Adanya persetujuan, saran dan masukan dari mentor mengenai pembuatan
poster, banner, leaflet dan video pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue.

97
4) Tersedianya poster, banner, serta leaflet pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue.

98
https://smg.city/dengue1

https://smg.city/dengue2

99
5) Tersedianya video pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.

https://youtu.be/0l52ZSP1KPA

https://youtu.be/pyrEH8oWbDk

100
LAMPIRAN
KEGIATAN 2

101
1) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait petugas yang
ditunjuk sebagai pembina wilayah.

102
2) Berdiskusi dengan rekan kerja di Puskesmas Kagok mengenai pembentukan
pembina wilayah surveilans infeksi Dengue.

103
3) Penetapan SK pembina wilayah surveilans infeksi Dengue di Puskesmas
Kagok.

104
LAMPIRAN
KEGIATAN 3

105
1) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait pembentukan
kader remaja peduli kesehatan serta lingkungan.

106
2) Berdiskusi dengan remaja di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang
mengenai kegiatan kader remaja peduli kesehatan serta lingkungan.

3) Pelaksanaan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk dan sarang nyamuk


bersama lintas sektor.

107
LAMPIRAN
KEGIATAN 4

108
1) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait petugas yang
ditunjuk sebagai pembina wilayah.

109
2) Mempersiapkan sarana dan prasarana kegiatan sosialisasi pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue.

110
3) Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue pada staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.

111
LAMPIRAN
KEGIATAN 5

112
1) Menyiapkan instrument monitoring dan evaluasi kegiatan.

https://smg.city/kagoksicentik
https://smg.city/monevpetugas

113
2) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan.

3) Membuat laporan kegiatan dan rencana tindak lanjut.

114

Anda mungkin juga menyukai