Disusun oleh :
NAMA : WINDA SEPTI TYASNINGRUM, S.KM
NIP : 199409292022032020
NOMOR DAFTAR HADIR : 39/IV
JABATAN : EPIDEMIOLOG KESEHATAN PERTAMA
OPD : UPTD PUSKESMAS KAGOK
COACH : Drs. SUMARNO, M.Si
MENTOR : dr. SILVINA
i
ABSTRAK
OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN INFEKSI
DENGUE DENGAN “MADU ASLI” DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAGOK KOTA SEMARANG
Pada tahun 2022 di Puskesmas Kagok Kota Semarang terdapat isu belum
optimalnya kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue
sehingga dirumuskan kegiatan aktualisasi dan habituasi sebagai inovasi
untuk mengatasi isu tersebut. Kegiatan aktualisasi dan habituasi
menekankan pada penerapan nilai-nilai dasar core values BerAKHLAK dan
kedudukan serta peran PNS untuk mendukung Smart Governance.
Kegiatan dilakukan di Puskesmas Kagok mulai tanggal 30 Juni-06 Agustus
2022 dengan gagasan pemecah isu yang diterapkan pada 5 kegiatan
diantaranya (1) Tersedianya poster, banner, leaflet dan video pencegahan
dan penanggulangan infeksi Dengue sebagai media KIE di Puskesmas
Kagok Kota Semarang, (2) Terbentuknya tim pembina wilayah surveilans
infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang, (3) Terbentuknya
kader MADU ASLI di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang, (4)
Terlaksananya sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue pada staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang, (5) Hasil
monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang. Semua kegiatan tersebut
telah dilaksanakan dan diperoleh hasil/output yang optimal sesuai dengan
yang diharapkan yakni ABJ mengalami peningkatan 91,9% sehingga
penularan infeksi Dengue dapat dikendalikan serta memberikan kontribusi
pada pencapaian visi, misi, tujuan dan memberikan penguatan pencapaian
nilai budaya organisasi Kota Semarang. Selanjutnya, penulis berkomitmen
untuk melanjutkan kegiatan ini sebagaimana telah tertuang pada lembar
komitmen.
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Coach Mentor
Kepala Puskesmas Kagok
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Coach Mentor
Kepala Puskesmas Kagok
iv
PRAKATA
v
10. Ibu Galih Aprilani, S.KM, M.Kes, selaku Penanggung Jawab Upaya
Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kagok dan role model bagi penulis yang
telah memberikan dukungan, saran dan bimbingan;
11. Keluarga besar Puskesmas Kagok atas dukungan dan kerjasamanya;
12. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
98 Tahun 2022 yang telah membantu dan memberikan fasilitas terbaik selama
kegiatan;
13. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 98 Tahun 2022
yang telah berbagi pengetahuan, pengalaman serta dukungan;
14. Seluruh kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang;
15. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi, serta semua pihak yang
telah membantu penyusunan laporan aktualisasi ini.
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
vii
C. Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Habituasi .. 80
D. Hasil Monitoring dan Evaluasi ................................................ 82
BAB IV. SIMPULAN ...................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 88
CURRICULUM VITAE ................................................................................... 90
LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT AKTUALISASI ............................. 92
LAMPIRAN .................................................................................................... 94
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
1
dari puskesmas induk yang memiliki luas wilayah 265,39 Ha dengan
luas bangunan 388 m² dan puskesmas pembantu (Pustu) yaitu
Puskesmas Pembantu Tegalsari. Wilayah kerja Puskesmas Kagok
meliputi 4 kelurahan, yaitu Kelurahan Wonotingal, Kelurahan Candi,
Kelurahan Kaliwiru dan Kelurahan Tegalsari. Identitas dan lokasi
Puskesmas Kagok sebagai berikut,
a. Nama Puskesmas : UPTD Puskesmas Kagok
b. Status Kepemilikan : Pemerintah Kota Semarang
c. Akreditasi Puskesmas : Madya
d. Kepala Puskesmas : dr. Silvina
e. Alamat Puskesmas : Jl. Telomoyo No. 3 RT 6 RW 6
Kelurahan Wonotingal
Kecamatan Candisari
Kota Semarang
Provinsi Jawa Tengah
2
2. Tugas Fungsi Organisasi
a. Tugas Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2019, puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mengintegrasikan
program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga
guna meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 93
Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Sistem Kerja Dinas Kesehatan Kota
Semarang, puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
melaksanakan sebagaian kegiatan teknis operasional Dinas
Kesehatan yang meliputi pelayanan, pembinaan dan
pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
b. Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pelayanan
kesehatan tingkat pertama, Puskesmas memiliki fungsi:
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM,
Puskesmas berwenang untuk,
• Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil
analisis masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan
pelayanan yang diperlukan;
• Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan;
• Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
3
• Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
• Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi,
jaringan pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat;
• Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
• Memantau pelaksanaan pembangunan agar
berwawasan kesehatan;
• Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi
pada keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial,
budaya, dan spiritual;
• Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan
Kesehatan;
• Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota, melaksanakan system kewaspadaan
dini, dan respon penanggulangan penyakit;
• Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
• Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah
kerjanya,
• Melalui pengoordinasian sumber daya kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas.
4
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP,
Puskesmas berwenang untuk,
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistik
yang mengintegrasikan factor biologis, psikologi, sosial,
dan budaya dengan membina hubungan dokter - pasien
yang erat dan setara;
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif;
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berpusat
pada individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi
pada kelompok dan masyarakat;
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan
pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan
prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
• Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
• Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses pelayanan kesehatan;
• Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
• Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan
indikasi medis dan Sistem Rujukan; dan melakukan
koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
5
Puskesmas juga melakukan pembinaan terhadap
Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama di wilayah
kerjanya dan dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan
bidang kesehatan, wahana program internsip, dan/atau
sebagai jejaring rumah sakit pendidikan. Tentunya
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
6
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 93 Tahun 2021 maka Struktur Organisasi Puskesmas Kagok
adalah sebagai berikut:
PJ UKM ESSENSIAL & PJ UKM PJ UKP, KEFARMASIAN, PJ JARINGAN PELAYANAN PJ BANGUNAN, PJ PENANGGUNGJAWAB
PERKESMAS PENGEMBANGAN LABORAT & JEJARING PRASARANA & ALAT MUTU
Galih Aprilani, S.KM, MKes Risnaika D, A.Md.Gz drg. Afrinda Shinta Erlinda Surya A, SSiT Wahyudi Tri Harto, SST dr. Yosyana
Koord. Kesling Koord. R. Kes anak Koord. Perusahaan Koord. Kebakaran Koord. KP
Lulus W., S.KM Rindy D. A., S.Keb. Bd Nike Dewi M, AMK Wahyudi Tri Harto, SST Fitria KS, A.Md.KG
Koord. Perkesmas Koord. R. Farmasi Koord. Optik Koord. Peralatan Koord. Audit Internal
Dewi Eka R., AMd.Kep Martanti G., S. Farm. Apt Nina Setiawati, AMK Wahyudi Tri Harto, Adiliani D, S.Kep, Ns.
SST
Koord. Sistem Utilitas
Koord. P2P Koord. R. Laborat Koord. PPI
Wahyu Kristiyanto,
Dwi Amelia, S.Kep, Ns Eni Kusrini, Amd.AK Rainy TK, S.Kep, NS
S.Kom
Koord. R. Pendaftaran
Kemalninda K., DIKLAT Koord. K3
Pempro. P2TVZ Maulana DM, S.KM
A.Md.RMIK
Winda Septi T, S.KM
7
Jumlah karyawan dan tenaga kesehatan Puskesmas Kagok
adalah 51 orang terdiri dari 21 PNS, 16 CPNS, dan 14 Non ASN.
Pada struktur organisasi di atas, peserta latsar diberikan penugasan
sebagai Pemegang Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) yang diantaranya
Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Dengue.
Berikut ini tabel pembagian tugas pelayanan di Puskesmas
Kagok tahun 2022/2023,
Tabel 1.1 Pembagian Tugas Pelayanan di Puskesmas Kagok
8
23. RINDY DIAZ ANDROMEDA, III/a Bidan
S.Keb.,Bd
24. SRI RIRIS SEPTIANINGSIH, III/a Pranata Laboratorium
S.Tr.A.K Kesehatan
25. DANETTA NURMALIZA, S.Tr.Gz. III/a Nutrisionis
26. ADELIA LULU FEBRIYANTI, III/a Terapis Gigi & Mulut
S.Tr.Kes
27. WORO HARNANI, A.Md.Kep II/d Perawat
28. INTAN HASANAH, A.Md.Farm. II/d Asisten Apoteker
29. IKA SEPTENIA S., A.Md II/d Pranata Laboratorium
Kesehatan
30. SHOFIA DINA S, A.Md.Keb II/d Bidan
31. DINA OKTA FITRIASARI, AMK II/c Perawat
32. FITRIA KURNIAWATI II/c Terapis Gigi & Mulut
SUMARNO, A.Md.KG
33. DEWI ADIYASTUTI, AMK II/c Perawat
34. DEWI EKA ROSMANDA, II/c Perawat
A.Md.Kep.
35. KEMALNINDA KANAKA, II/c Perekam Medis
A.Md.RMIK
36. WANDITA DWI WIJAYANTI, II/c Perawat
A.Md.Kep.
37. RISNAIKA DEWI AYUNI, II/c Nutrisionis
A.Md.Gz.
38. EKA FERIYATI, Am.Keb - Bidan
39. NINA SETIAWATI, AMK - Perawat
40. NIKE DEWI MARDHIYANINGSIH, - Perawat
AMK
41. ADHIANA AYSHA ROHMAN, - Penyuluh Kesehatan
S.KM Masyarakat
42. EUNIKE GRATIA P., A.Md.Ak - Akuntan
43. Apt. MARTANTI GUNAWAN, - Apoteker
S.Farm
44. WAHYU KRISTIYANTO, SKOM - Tenaga IT
45. AHMAD FAHRUL ROZZI, S.Kep - Perawat
46. DAUD MAULANA MUFTI, S.KM - Sanitarian
47. MINTARTI - Petugas Kebersihan
48. SRI WAHYUNI - Petugas Kebersihan
49. EKO MARDIANTO - Penjaga Kantor
50. AGUNG ERIYANTO - Penjaga Kantor
51. MUSTAJAB - Supir
9
merupakan pedoman bagi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang yang tertuang
dalam RPJMD Kota Semarang Tahun 2021-2026. RPJMD yang
dimaksud merupakan pedoman bagi visi dan misi Kota
Semarang yaitu,
1) Visi Kota Semarang
“Terwujudnya Kota Semarang yang Semakin Hebat
Berlandaskan Pancasila dalam Bingkai NKRI yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika”
2) Misi Kota Semarang
a) Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Sumber Daya
Manusia yang Unggul dan Produktif untuk Mencapai
Kesejahteraan dan Keadilan Sosial,
b) Meningkatkan Potensi Ekonomi Lokal yang Berdaya
Saing dan Stimulasi Pembangunan Industri Berdasarkan
Riset dan Inovasi Berdasar Prinsip Demokrasi Ekonomi
Pancasila,
c) Menjamin Kemerdekaan Masyarakat Menjalankan
Ibadah, Pemenuhan Hak Dasar dan Perlindungan
Kesehjahteraan Sosial serta Hak Asasi Manusia bagi
Masyarakat secara Berkeadilan,
d) Mewujudkan Infrastruktur Berkualitas yang Berwawasan
Lingkungan untuk Mendukung Kemajuan Kota,
e) Menjalankan Reformasi Birokrasi Pemerintahan secara
Dinamis dan Menyusun Produk Hukum yang Sesuai
Nilai-Nilai Pancasila dalam Kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
10
b. Visi Misi UPTD Puskesmas Kagok
Visi, Misi dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Kagok
Kota Semarang telah diatur dalam Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Kagok Nomor B/52/440/I/2022 Tahun
2022, sebagai berikut,
1) Visi Puskesmas Kagok
“Terwujudnya Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup
Sehat”
2) Misi Puskesmas Kagok
a) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
b) Memberdayakan masyarakat untuk memiliki
kemauan dan kemampuan hidup sehat.
5. Tujuan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 93 Tahun
2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Sistem Kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang
maka Puskesmas Kagok dalam menyelenggarakan upaya
kesehatan di wilayah kerjanya merumuskan tujuan puskesmas
sebagai berikut,
a. Mendorong seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dalam
upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat,
b. Menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya,
c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat,
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakses
dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya
11
secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama,
budaya, dan kepercayaan,
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah
dimanfaatkan, dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan,
f. Mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM
dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan
Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas.
12
Puskesmas Kagok memiliki tata nilai CINTA yang diatur
dalam Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kagok Nomor
B/52/440/I/2022 Tahun 2022 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai
UPTD Puskesmas Kagok Kota Semarang. Nilai-nilai tersebut
digunakan sebagai dasar/falsafah sehingga dapat menjadi Budaya
Kerja mengacu kepada prinsip-prinsip tuntunan dan perilaku yang
melekat di dalam organisasi dan para tenaga kerjanya agar
beroperasi seperti yang diharapkan. Tata nilai CINTA Puskesmas
Kagok sebagai berikut,
a. Cepat: Memberikan pelayanan yang tanggap sesuai standar
mutu.
Dilihat dari: standar/indikator mutu pelayanan, 5G.
b. Inovatif: bekerja sama mengembangkan ide-ide kreatif guna
meningkatkan mutu pelayanan.
Dilihat dari: PDCA/PDSA.
c. Nyaman: memberi kenyamanan kepada konsumen.
Dilihat dari: kuesioner kepuasan pelanggan.
d. Transparan: mengedepankan keterbukaan informasi,
komunikasi dan keuangan.
Dilihat dari: inform consent, media sosial, laporan keuangan.
e. Akuntabel: bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai komitmen mutu yang sudah disepakati.
Dilihat dari: komitmen mutu.
13
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
14
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan,
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara,
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien,
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya,
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan,
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain,
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN,
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.
15
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk melaksanakan tugas di bidang epidemiologi pada Instansi
Pemerintah yang melakukan kegiatan untuk memperoleh data dan
informasi tentang distribusi status kesehatan masyarakat dan kondisi
yang mempengaruhinya.
16
6) melaksanakan penyempurnaan hasil surveilans epidemiologi
lingkup terbatas;
7) melaksanakan monitoring dan evaluasi mutu surveilans
epidemiologi lingkup terbatas dan lokal;
8) melaksanakan evaluasi sistem surveilans epidemiologi;
9) menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka
deteksi dini penyakit dan masalah kesehatan tingkat kabupaten;
10) melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam
rangka deteksi dini penyakit dan masalah kesehatan;
11) melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat
kabupaten/kota dalam rangka deteksi dini penyakit dan masalah
kesehatan;
12) melaksanakan identifikasi potensi kejadian luar biasa penyakit
dan masalah kesehatan lingkup terbatas;
13) menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka
kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah
kesehatan tingkat kabupaten;
14) melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam
rangka kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan
masalah kesehatan;
15) melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat
kabupaten/kota dalam rangka kewaspadaan dini kejadian luar
biasa penyakit dan masalah kesehatan;
16) melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;
17) melaksanakan pemantauan mutu monitoring dan evaluasi
program lingkup terbatas dan lokal;
18) melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa
dengan metode epidemiologi analitik;
19) melakukan penapisan faktor risiko pada periode Kejadian Luar
Biasa;
17
20) menyusun materi pemberdayaan masyarakat pada periode
Kejadian Luar Biasa;
21) melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat pada periode
Kejadian Luar Biasa;
22) melaksanakan penanggulangan wabah/Kejadian Luar Biasa
berisiko rendah di bawah bimbingan/supervisi;
23) menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data
kualitatif penyakit dan determinan;
24) menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data
referensi;
25) melakukan validasi data referensi;
26) melakukan validasi kuantitas dan kualitas data wawancara;
27) melakukan validasi kuantitas dan kualitas data observasi;
28) menyusun bahan laporan dan umpan balik tingkat kabupaten;
29) melaksanakan kajian epidemiologi analitik di bawah
bimbingan/supervisi;
30) melaksanakan kajian epidemiologi kualitatif di bawah
bimbingan/supervisi;
31) melaksanakan kajian epidemiologi referensi di bawah
bimbingan/supervisi;
32) mempresentasikan hasil kerja epidemiologi tingkat kesulitan II;
33) menyusun bahan penyebarluasan hasil epidemiologi untuk
advokasi dan sosialisasi; dan
34) melakukan penyebarluasan hasil epidemiologi pada pemangku
kepentingan tingkat kecamatan/puskesmas.
18
C. Role Model
Gambar 1.3 Foto Role Model Ibu Galih Aprilani, S.KM, M.Kes
(Sumber: dokumentasi pribadi)
19
Galih Aprilani, S.KM, M.Kes. juga sebagai Koordinator Kegiatan Promosi
Kesehatan karena latar belakang jabatan beliau merupakan Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Madya yang memiliki riwayat pendidikan terakhir
Magister Kesehatan, hal ini menggambarkan bahwa beliau selalu
berusaha untuk meningkatkan kompetensi dirinya (Kompeten). Beliau
sangat memegang teguh nilai-nilai Pancasila dibuktikan dengan selalu
memberikan kontribusi sebagai bentuk pengabdian (Loyal). Dalam
menjalankan tugasnya beliau selalu membangun lingkungan kerja yang
kondusif (Harmonis), terus berinovasi dan bertindak proaktif (Adaptif)
dengan mengajak karyawan dan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
Kagok untuk saling bersinergi dan bekerja sama (Kolaboratif) dalam
mensukseskan program upaya kesehatan yang ada untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kagok.
20
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
21
kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan sesuai dengan nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK). Isu-isu yang
menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek
manajemen ASN dan smart ASN.
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis dapat
ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Identifikasi Isu
No. Isu dan Sumber Isu Kondisi saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Kurang Optimalnya Kegiatan a. Penerapan protokol Masyarakat tertib
Pencegahan dan kesehatan mulai protokol kesehatan dan
Penanggulangan Covid-19 longgar, masyarakat melakukan vaksinasi
banyak yang tidak Covid-19.
Sumber isu: Unit Kerja memakai masker
dan tidak menjaga
jarak,
b. Masih banyak
ditemukan
masyarakat yang
belum melakukan
vaksinasi Covid-19.
2. Kurang Optimalnya Kegiatan a. Sejak tahun 2016 Petugas dibagian RPU
Deteksi Dini Penyakit selalu ditemukan dan RKIA dapat
Leptospirosis adanya kasus memanfaatkan alat
penyakit skrining Leptospirosis
Sumber isu: Unit Kerja leptospirosis, berupa rapid test (RDT)
b. Petugas dibagian sehingga mampu
Ruang Pemeriksaan meningkatkan deteksi
Umum (RPU) dan dini penyakit
Ruang Kesehatan Leptospirosis.
Ibu Anak (RKIA)
belum optimal
dalam melakukan
skrining suspek
Leptospirosis di
puskesmas.
3. Kurang Optimalnya Kegiatan Petugas dibagian Petugas dibagian RPU
Deteksi Dini Penyakit Ruang Pemeriksaan dan RMTBS dapat
Campak Umum (RPU) dan meningkatkan temuan
Ruang Manajemen suspek campak dan
Sumber isu: Unit Kerja Terpadu Balita Sakit meningkatkan cakupan
(RMTBS) belum pemeriksaan
optimal dalam
22
melakukan skrining laboratorium pada
suspek campak di suspek campak.
puskesmas.
4. Kurang Optimalnya Kegiatan Adanya temuan suspek Meningkatkan kegiatan
Surveilans Infeksi Flu infeksi flu singapur di surveilans dan edukasi
Singapur masyarakat yang mengenai infeksi flu
terjadi pada anak-anak singapur di
Sumber isu: Unit Kerja tidak selaras dengan masyarakat.dan petugas
cakupan pemeriksaan kesehatan
laboratorium untuk
penegakan diagnosa
5. Kurang Optimalnya Kegiatan a. Kendornya Masyarakat aktif
Pencegahan dan semangat melakukan kegiatan
Penanggulangan Infeksi masyarakat dalam pemberantasan jentik
Dengue melakukan kegiatan nyamuk dan sarang
pemberantasan nyamuk mulai dari
Sumber isu: Unit Kerja jentik nyamuk dan remaja hingga dewasa.
sarang nyamuk,
b. Rendahnya
cakupan angka
bebas jentik (ABJ)
dari hasil kegiatan
pemberantasan
jentik nyamuk di
masyarakat.
23
Gambar 2.1 Grafik Mingguan Infeksi Covid-19 Cut Off 25 Juni 2022
24
mencapai target yakni Vaksinasi Dosis 1 sebesar 91%, Vaksinasi
Dosis 2 sebesar 82% dan Vaksinasi Dosis 3 (booster) sebesar 77%
sampai tanggal 25 Juni 2022.
Selain itu mulai berkurangnya kedisiplinan masyarakat dalam
menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga
jarak dan mencuci tangan dalam kehidupan sehari-hari dapat berisiko
meningkatnya penularan infeksi Covid-19 dikemudian hari apabila
muncul jenis varian mutasi virus yang baru dan berbeda
karakteristiknya dari jenis sebelumnya.
25
Laporan kasus penyakit Leptospirosis sangat dipengaruhi
oleh tersedianya perangkat laboratorium diagnostik, indeks
kecurigaan klinik dan penularan penyakit itu sendiri. Deteksi dini dan
pengobatan penyakit Leptospirosis semuanya terfasilitasi gratis di
puskesmas untuk meningkatkan cakupan kegiatan surveilans,
namun upaya tersebut belum optimal dilakukan dikarenakan alat
rapid test Leptospirosis yang terbatas jumlahnya dan kurangnya
koordinasi serta pemahaman petugas terkait upaya deteksi dini
Leptospirosis dibagian RPU dan RKIA.
26
Dalam rangka pencapaian target menuju eliminasi campak
dan pengendalian rubela pada tahun 2023, perlu dibuktikan dengan
surveilans campak dan rubela yang adekuat minimal 3 tahun berturut-
turut. Diketahui pada tahun 2021, suspek Campak yang terdiagnosa
di Puskesmas Kagok ada sebanyak 11 orang, namun yang sudah
dilakukan pemeriksaan laboratorium hanya 9% dengan hasil negatif.
Sedangkan pada tahun 2022 dengan cut off data tanggal 25 Juni
2022, suspek Campak telah mencapai 11 orang, dengan
pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan sebesar 27,3% dan
diketahui 2 spesimen diantaranya terbukti positif terinfeksi virus
campak. Hal tersebut menunjukan bahwa deteksi dini penyakit
campak yang dilakukan belum adekuat karena masih jauh dari target
pemeriksaan yang seharusnya dilakukan yakni minimal 60%.
Tabel 2.3 Data Spesimen Campak di Puskesmas Kagok Tahun 2021-2022
27
infeksi HFMD, biasanya ditandai dengan gejala demam, nyeri telan,
timbul ruam di dalam mulut, kemerahan yang berbentuk
papulovesikuler yang terdapat pada telapak tangan atau telapak kaki
atau keduanya, maupun kemerahan berbentuk makulopapular tanpa
vesikel yang dapat mengenai pantat, lutut juga siku pada balita dan
bayi.
Tabel 2.4 Data Suspek Infeksi HFMD di Puskesmas Kagok Tahun 2019-
2022
28
masyarakat di Indonesia termasuk di wilayah kerja Puskesmas
Kagok. Adanya berbagai varian virus Dengue menyebabkan
pengobatan spesifik dan vaksin pencegahan sampai saat ini belum
beredar di masyarakat. Infeksi Dengue berdasarkan diagnosanya
terbagi menjadi Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue
(DBD) dan Dengue Shock Syndrome (DSS). Kasus infeksi Dengue di
wilayah kerja Puskesmas Kagok pada tahun 2022 mengalami
peningkatan dari pada sebelumnya, hal ini dapat dilihat pada Tabel
2.5 angka kesakitan/IR infeksi Dengue sebesar 233,3 per 100.000
penduduk.
Tabel 2.5 Data Kasus Infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Tahun 2019-
2022
29
Gambar 2.4 Bukti monitoring evaluasi SICENTIK di SD Wonotingal dan
SMP 5 Semarang yang belum aktif sejak pembelajaran tatap muka
dimulai
B. Analisis Isu
1. Parameter Skoring APKL
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah
dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu lebih lanjut. Analisis
30
isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan mendapatkan
satu isu prioritas yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan yang akan dilakukan dengan metode yang
digunakan adalah APKL dan USG. Hasil dari skoring APKL diambil
tiga isu yang termasuk pada peringkat 1-3, untuk dianalisis dengan
USG, sehingga diperoleh satu isu prioritas.
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
a. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat;
b. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komprehensif;
c. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak;
d. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan. Penapisan APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan keLayakan) dilakukan dengan
memberikan nilai dengan rentang antara 1 sampai 5 dengan
ketentuan 5: sangat A/P/K/L; 4: A/P/K/L; 3: cukup A/P/K/L; 2: kurang
A/P/K/L; 1: tidak A/P/K/L.
Berdasarkan analisis isu dengan metode skoring APKL pada
Tabel 2.6, ditemukan tiga isu utama yang memiliki skor tertinggi
untuk ditindaklanjuti ke tahap berikutnya. Ketiga isu tersebut yaitu:
a. Kurang Optimalnya Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan
Infeksi Dengue,
b. Kurang Optimalnya Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan
Covid-19,
c. Kurang Optimalnya Kegiatan Deteksi Dini Penyakit Leptospirosis.
31
Berikut ini adalah analisis isu di Puskesmas Kagok dengan
menggunakan metode skoring APKL,
Tabel 2.6 Analisis Isu dengan Parameter Skoring APKL
32
Tabel 2.7 Analisis Isu dengan Parameter Skoring USG
33
sumber daya manusia), Methods (metode) dan Milieu (lingkungan).
Berikut ini adalah diagram fishbone mengenai isu Kurang Optimalnya
Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok.
Setelah dilakukan analisis untuk menemukan penyebab terhadap
isu prioritas dengan menggunakan fishbone, maka ditemukan beberapa
penyebab yang perlu diselesaikan, yang antara lain,
1. Man : Kurangnya peran komunikasi petugas dengan
masyarakat, Kurangnya pemahaman petugas tentang
akibat buruk infeksi Dengue
2. Materials : Terbatasnya media sosialisasi edukasi pencegahan
Infeksi Dengue
3. Methods : Gerakan PJN dan SRSJ serta Gerakan SICENTIK
belum optimal
4. Milieu : Kurangnya gerakan pemberdayaan masyarakat
34
MATERIALS MAN
Terbatasnya alat
Kurangnya peran
skrining infeksi
komunikasi petugas
Dengue/NS1
dengan masyarakat
Kurangnya gerakan
pemberdayaan masyarakat
METHODS MILIEU
35
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Berdasarkan hasil isu yang diangkat berupa Kurang Optimalnya
Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok ada beberapa dampak yang dapat muncul jika isu
tidak segera diselesaikan, antara lain:
1. Meningkatnya angka kesakitan infeksi Dengue di wilayah Puskesmas
Kagok,
2. Berisiko terjadinya kematian akibat infeksi Dengue di wilayah
Puskesmas Kagok,
3. Kasus infeksi Dengue yang terjadi pada siswa sekolah dapat
mengurangi produktivitas dan mempengaruhi prestasi belajar siswa,
4. Kasus infeksi Dengue yang terjadi pada orang dewasa dapat
mengurangi produktivitas dan mempengaruhi kreativitas dalam
bekerja,
5. Rendahnya angka bebas jentik (ABJ) di wilayah Puskesmas Kagok,
6. Kurangnya kepercayaan dan kepuasaan masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan Puskesmas Kagok.
36
Menyelesaikan penyebab prioritas Man yaitu Kurangnya pemahaman
petugas tentang akibat buruk infeksi Dengue
3. Membentuk kader Remaja Peduli Kesehatan serta Lingkungan (MADU
ASLI) untuk aktif melakukan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk
dan sarang nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota
Semarang. (Sumber: Penugasan pimpinan dan Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Milieu yaitu Kurangnya gerakan
pemberdayaan masyarakat,
4. Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue pada
staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang. (Sumber: SKP dan
Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Man yaitu Kurangnya peran
komunikasi petugas dengan masyarakat,
5. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang.
(Sumber: SKP dan Penugasan pimpinan)
Menyelesaikan prioritas Methods yaitu Gerakan PJN dan SRSJ serta
Gerakan SICENTIK belum optimal.
37
Penyebab Prioritas : 1. Kurangnya peran komunikasi petugas
dengan masyarakat (Man),
2. Kurangnya pemahaman petugas tentang
akibat buruk infeksi Dengue (Man).
3. Terbatasnya media sosialisasi edukasi
pencegahan Infeksi Dengue (Materials),
4. Gerakan PJN dan SRSJ belum optimal
(Methods)
5. Gerakan SICENTIK belum optimal
(Methods)
6. Kurangnya gerakan pemberdayaan
masyarakat (Milieu)
Gagasan Pemecahan : Optimalisasi Pencegahan dan
Isu Penanggulangan Infeksi Dengue dengan
“MADU ASLI” di Wilayah Kerja Puskesmas
Kagok Kota Semarang. Selanjutnya akan
dilaksanakan 5 (lima) kegiatan sebagai
berikut,
1. Membuat media Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok Kota Semarang.
(Sumber: Penugasan pimpinan dan
Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas
Materials yaitu terbatasnya media
sosialisasi edukasi pencegahan Dengue,
2. Membentuk pembina wilayah surveilans
infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota
Semarang. (Sumber: Penugasan pimpinan
dan SKP)
38
Menyelesaikan penyebab prioritas Man
yaitu Kurangnya pemahaman petugas
tentang akibat buruk infeksi Dengue
3. Membentuk kader Remaja Peduli
Kesehatan serta Lingkungan (MADU
ASLI) untuk aktif melakukan kegiatan
pemberantasan jentik nyamuk dan sarang
nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Kagok
Kota Semarang. (Sumber: Penugasan
pimpinan dan Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Milieu
yaitu Kurangnya gerakan pemberdayaan
masyarakat,
4. Sosialisasi pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue pada
staff/karyawan Puskesmas Kagok dan
siswa sekolah yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Kagok Kota Semarang.
(Sumber: SKP dan Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Man
yaitu Kurangnya peran komunikasi petugas
dengan masyarakat,
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok Kota Semarang.
(Sumber: SKP dan Penugasan pimpinan)
Menyelesaikan prioritas Methods yaitu
Gerakan PJN dan SRSJ serta Gerakan
SICENTIK belum optimal.
39
Tabel 2.8 Matriks Rancangan Aktualisasi
40
serta leaflet serta leaflet leaflet saya lakukan keterbukaan
pencegahan dan pencegahan dan secara inovatif (adaptif). informasi,
penanggulangan penanggulangan komunikasi.
infeksi Dengue, infeksi Dengue,
b. Membuat draft Tersedianya draft Dalam membuat draft
video tentang video pencegahan video saya lakukan secara
pencegahan dan dan inovatif (adaptif) dan
penanggulangan penanggulangan membangun kerja sama
infeksi Dengue, infeksi Dengue. yang sinergis dengan
rekan sejawat
(kolaboratif).
c. Melakukan Adanya Ketika berkonsultasi
koordinasi dan persetujuan, saran dengan mentor saya
konsultasi dengan dan masukan dari lakukan dengan ramah
Kepala mentor mengenai dan perbaikan yang
Puskesmas Kagok pembuatan poster, tiada henti (berorientasi
(mentor) terkait banner, leaflet dan pelayanan), hasil arahan
desain poster, video pencegahan dari mentor dilaksanakan
banner, serta dan dengan maksimal dan
leaflet dan draft penanggulangan transparan (akuntabel).
video, infeksi Dengue.
d. Membuat dan Tersedianya poster, Dalam membuat dan
mencetak poster, banner, serta leaflet mencetak poster, banner,
banner, serta pencegahan dan serta leaflet saya
leaflet penanggulangan memperhatikan kualitas
pencegahan dan infeksi Dengue. terbaik (kompeten) serta
penanggulangan dengan pengabdian dan
infeksi Dengue. dedikasi yang tinggi
(loyal).
e. Mengunggah Tersedianya video Dalam membuat video
video tentang pencegahan dan saya memperhatikan
41
pencegahan dan penanggulangan kualitas terbaik
penanggulangan infeksi Dengue. (kompeten) serta dengan
infeksi Dengue di pengabdian dan
Youtube dan dedikasi yang tinggi
sosial media (loyal).
lainnya,
2. Membentuk tim Terbentuknya tim Manajemen ASN: Terbentuknya Terbentuknya
pembina wilayah pembina wilayah Dalam pembentukan pembina wilayah pembina wilayah
surveilans infeksi surveilans infeksi pembina wilayah surveilans infeksi surveilans infeksi
Dengue di Dengue di surveilans infeksi Dengue Dengue maka Dengue maka
Puskesmas Kagok Puskesmas Kagok yang saya lakukan memberikan menguatkan nilai
Kota Semarang. Kota Semarang. berkaitan dengan kode kontribusi terhadap organisasi yaitu
etik ASN yaitu Visi Puskesmas harmonis
Sumber: menggerakan Kagok yaitu melalui
Penugasan pemanfaatan sumber terwujudnya terbentuknya
pimpinan dan SKP. daya untuk tujuan masyarakat yang kerjasama
bersama. (kode etik mandiri untuk hidup dengan baik
ASN) sehat dan Misi antar rekan kerja
Puskesmas Kagok dan berorientasi
Smart ASN: Saya yang pertama yaitu pelayanan demi
menerapkan budaya meningkatkan memberikan
menggunakan digital pelayanan kepuasan
(digital culture) dan kesehatan yang terhadap
aman menggunakan berkualitas. masyarakat.
media digital (digital
safety) yaitu
memanfaatkan internet,
menggunakan laptop,
menggunakan
proyektor,
menggunakan aplikasi
42
microsoft office dengan
maksimal.
a. Melakukan Adanya Ketika berkonsultasi
konsultasi dan persetujuan, saran dengan mentor saya
koordinasi dengan dan masukan dari lakukan dengan ramah
mentor terkait mentor mengenai dan perbaikan yang
petugas yang gagasan tiada henti (berorientasi
ditunjuk sebagai pembentukan pelayanan), hasil arahan
pembina wilayah, pembina wilayah dari mentor dilaksanakan
surveilans infeksi dengan maksimal dan
Dengue di transparan (akuntabel).
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
b. Berdiskusi dengan Terbentuknya Saya berdiskusi dengan
rekan kerja di pembina wilayah rekan kerja di Puskesmas
Puskesmas Kagok surveilans infeksi Kagok mengenai
mengenai Dengue di pembentukan pembina
pembentukan Puskesmas Kagok wilayah surveilans infeksi
pembina wilayah Kota Semarang. Dengue secara
surveilans infeksi transparan (akuntabel)
Dengue. guna membangun
kerjasama yang sinergis
untuk hasil yang lebih
baik (kolaboratif).
c. Penetapan SK Adanya SK tentang Saya komitmen (loyal)
pembina wilayah pembina wilayah memberikan pelayanan
surveilans infeksi surveilans infeksi prima demi kepuasan
Dengue di Dengue di (berorientasi pelayanan)
Puskesmas Puskesmas Kagok masyarakat.
Kagok. Kota Semarang.
43
3. Membentuk kader Terbentuknya kader Manajemen ASN: Terbentuknya kader Terbentuknya
Remaja Peduli remaja peduli Dalam pembentukan remaja peduli kader remaja
Kesehatan serta kesehatan serta kader remaja peduli kesehatan serta peduli kesehatan
Lingkungan (MADU lingkungan di kesehatan serta lingkungan di serta lingkungan
ASLI) untuk aktif wilayah kerja lingkungan yang saya wilayah kerja di wilayah kerja
melakukan kegiatan Puskesmas Kagok lakukan berkaitan dengan Puskesmas Kagok Puskesmas
pemberantasan Kota Semarang. kode etik ASN yaitu Kota Semarang Kagok Kota
jentik nyamuk dan melaksanakan tugas maka memberikan Semarang maka
sarang nyamuk di sesuai dengan perintah kontribusi terhadap menguatkan nilai
wilayah kerja atasan atau pejabat Visi Puskesmas organisasi yaitu
Puskesmas Kagok yang berwenang selama Kagok yaitu Kolaboratif
Kota Semarang. tidak bertentangan terwujudnya melalui
dengan ketentuan masyarakat yang terbentuknya
Sumber: perundang-undangan mandiri untuk hidup kerjasama
Penugasan dan etika pemerintah. sehat dan Misi dengan baik
pimpinan dan (kode etik ASN) Puskesmas Kagok antar lintas
Inovasi. yang kedua yaitu sektor.
Smart ASN: Saya memberdayakan
menerapkan budaya masyarakat untuk
menggunakan digital memiliki kemauan
(digital culture) yaitu dan kemampuan
memanfaatkan internet, hidup sehat.
menggunakan laptop,
menggunakan
proyektor,
menggunakan aplikasi
microsoft office dengan
maksimal.
a. Melakukan Adanya Ketika berkonsultasi
konsultasi dan persetujuan, saran dengan mentor saya
koordinasi dengan dan masukan dari lakukan dengan ramah
44
mentor terkait mentor mengenai dan perbaikan yang
pembentukan gagasan tiada henti (berorientasi
kader remaja pembentukan kader pelayanan), hasil arahan
peduli kesehatan remaja peduli dari mentor dilaksanakan
serta lingkungan, kesehatan serta dengan maksimal dan
lingkungan di transparan (akuntabel).
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
b. Berdiskusi dengan Terbentuknya kader Saya berdiskusi dengan
remaja di wilayah remaja peduli remaja di wilayah kerja
kerja Puskesmas kesehatan serta Puskesmas Kagok
Kagok Kota lingkungan di mengenai pembentukan
Semarang wilayah kerja remaja peduli kesehatan
mengenai Puskesmas Kagok serta lingkungan secara
kegiatan kader Kota Semarang. transparan (akuntabel)
remaja peduli guna membangun
kesehatan serta kerjasama yang sinergis
lingkungan, untuk hasil yang lebih
baik (kolaboratif).
c. Pelaksanaan Adanya hasil Angka Saya komitmen (loyal)
kegiatan Bebas Jentik (ABJ) melaksanakan tugas
pemberantasan dari pelaksanaan dengan jujur,
jentik nyamuk dan kegiatan bertanggung jawab,
sarang nyamuk pemberantasan cermat, disiplin dan
bersama lintas jentik nyamuk dan berintegritas tinggi
sektor. sarang nyamuk (berorientasi
yang berjalan pelayanan).
dengan lancar.
4. Sosialisasi Terlaksananya Manajemen ASN: Terlaksananya Terlaksananya
pencegahan dan sosialisasi Dalam melakukan sosialisasi sosialisasi
penanggulangan pencegahan dan sosialisasi pencegahan pencegahan dan pencegahan dan
45
infeksi Dengue pada penanggulangan dan penanggulangan penanggulangan penanggulangan
staff/karyawan infeksi Dengue infeksi Dengue yang saya infeksi Dengue infeksi Dengue
Puskesmas Kagok pada staff/karyawan lakukan berkaitan dengan maka memberikan maka
dan siswa sekolah Puskesmas Kagok kode etik ASN yaitu kontribusi terhadap menguatkan nilai
yang berada di dan siswa sekolah memberikan informasi Visi Puskesmas organisasi yaitu
wilayah kerja yang berada di secara benar dan tidak Kagok yaitu Inovatif
Puskesmas Kagok wilayah kerja menyesatkan kepada terwujudnya bekerjasama
Kota Semarang. Puskesmas Kagok pihak lain yang masyarakat yang mengembangkan
Kota Semarang memerlukan informasi mandiri untuk hidup ide-ide kreatif
Sumber: SKP dan sehingga terkait kepentingan sehat dan Misi dan
Inovasi. pengetahuan kedinasan. (kode etik Puskesmas Kagok melaksanakan
meningkat. ASN) yang kedua yaitu tugas sesuai
memberdayakan dengan
Smart ASN: Saya masyarakat untuk Kompetensi
menerapkan budaya memiliki kemauan guna
menggunakan digital dan kemampuan meningkatkan
(digital culture) yaitu hidup sehat. mutu pelayanan.
memanfaatkan internet,
menggunakan laptop,
menggunakan
proyektor,
menggunakan aplikasi
microsoft office dengan
maksimal.
a. Koordinasi dan Adanya Ketika berkonsultasi
konsultasi pada persetujuan, saran dengan mentor saya
Kepala dan masukan dari lakukan dengan ramah
Puskesmas mentor mengenai dan perbaikan yang
(mentor) dan rencana sosialisasi tiada henti (berorientasi
Kepala Sekolah serta persetujuan pelayanan), hasil arahan
yang ada di lokasi kegiatan di dari mentor dilaksanakan
46
wilayah kerja Puskesmas dan dengan maksimal dan
Puskesmas Kagok Sekolah. transparan (akuntabel)
Kota Semarang sedangkan ketika
terkait kegiatan berkoordinasi dengan
sosialisasi, Kepala Sekolah saya
berusaha membangun
kerjasama yang sinergis
untuk hasil yang lebih
baik (kolaboratif).
b. Mempersiapkan Tersedianya sarana Saya menyiapkan sarana
sarana dan dan prasarana dan prasarana sosialisasi
prasarana kegiatan sosialisasi bersama rekan kerja
kegiatan pencegahan dan karena kami saling peduli
sosialisasi penanggulangan dan menolong
pencegahan dan infeksi Dengue. (harmonis) serta
penanggulangan menggunakan kekayaan
infeksi Dengue, dan barang milik negara
secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien
(akuntabel).
c. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Saya bersikap ramah,
kegiatan berjalan dengan cekatan, solutif dan
sosialisasi baik dan lancar, dapat diandalkan
pencegahan dan pengetahuan terkait (berorientasi pelayanan)
penanggulangan pencegahan dan saat melaksanakan
infeksi Dengue penanggulangan sosialisasi. Saya
staff/karyawan infeksi Dengue melaksanakan tugas
Puskesmas Kagok meningkat. dengan kualitas terbaik
dan siswa sekolah (kompeten) sesuai
yang berada di dengan kemampuan yang
wilayah kerja saya miliki.
47
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
5. Melakukan Hasil monitoring Manajemen ASN: Terlaksananya Terlaksananya
monitoring dan dan evaluasi Dalam melakukan monitoring dan monitoring dan
evaluasi kegiatan kegiatan monitoring dan evaluasi evaluasi kegiatan evaluasi kegiatan
pencegahan dan pencegahan dan kegiatan pencegahan dan pencegahan dan pencegahan dan
penanggulangan penanggulangan penanggulangan infeksi penanggulangan penanggulangan
infeksi Dengue di infeksi Dengue di Dengue yang saya infeksi Dengue infeksi Dengue
Puskesmas Kagok Puskesmas Kagok lakukan berkaitan dengan maka memberikan maka
Kota Semarang. Kota Semarang. kode etik ASN yaitu kontribusi terhadap menguatkan nilai
memegang teguh nilai Visi Puskesmas organisasi yaitu
Sumber: SKP dan dasar ASN dan selalu Kagok yaitu Responsif dan
Penugasan menjaga reputasi dan terwujudnya Berkomitmen
pimpinan. integritas ASN. (kode masyarakat yang dalam
etik ASN) mandiri untuk hidup melaksanakan
sehat dan Misi tugas dan
Smart ASN: Saya Puskesmas Kagok kewajiban
memanfaatkan kecakapan yang pertama yaitu dengan cepat
menggunakan media meningkatkan tanggap.
digital (digital skills) dan pelayanan
aman menggunakan kesehatan yang
media digital (digital berkualitas.
safety) yaitu
memanfaatkan internet,
menggunakan laptop,
menggunakan aplikasi
microsoft office,
microsoft excel dan
google form dengan
maksimal.
48
a. Menyiapkan Tersedianya Saya memberikan
instrument instrument kesempatan kepada
monitoring dan monitoring dan berbagai pihak untuk
evaluasi kegiatan, evaluasi kegiatan berkontribusi
menggunakan (kolaboratif) dalam
google form dan memberikan saran dan
kertas dalam masukan terkait
bentuk kuesioner. monitoring dan evaluasi
kegiatan yang telah saya
lakukan.
b. Melakukan Adanya hasil Saya dalam mengevaluasi
monitoring dan monitoring dan hasil kegiatan berprinsip
evaluasi kegiatan, evaluasi kegiatan pada nilai transparan dan
baik pada google integritas (akuntabel),
form maupun agar hasilnya dapat
kertas. dipertanggungjawabkan.
c. Membuat laporan Adanya dokumen Saya terus berinovasi
kegiatan dan laporan kegiatan dan mengembangkan
rencana tindak dan rencana tindak kreativitas (adaptif)
lanjut. lanjut. dalam membuat rencana
tindak lanjut dari adanya
hasil monitoring dan
evaluasi dengan
memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat
(berorientasi
pelayanan).
49
G. Jadwal Aktualisasi
Tabel 2.9 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
1. Membuat media
Komunikasi
Informasi dan
Edukasi (KIE)
pencegahan dan
penanggulangan
infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
a. Membuat desain Desain
poster, banner, poster,
serta leaflet banner,
pencegahan dan serta leaflet
penanggulangan dan
infeksi Dengue, rekaman
bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
50
b. Membuat draft Draft video
video tentang dan
pencegahan dan rekaman
penanggulangan bukti
infeksi Dengue, pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
c. Melakukan Notulen, foto
koordinasi dan bersama
konsultasi dengan mentor dan
Kepala rekaman
Puskesmas Kagok bukti
(mentor) terkait pelaksanaan
desain poster, kegiatan
banner, serta berupa foto
leaflet dan draft dan video
video, juga
dokumen
pendukung
lainnya.
51
d. Membuat dan Poster,
mencetak poster, banner dan
banner, serta leaflet yang
leaflet terlah
pencegahan dan dicetak serta
penanggulangan rekaman
infeksi Dengu, bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
e. Mengunggah Link video di
video tentang Youtube
pencegahan dan serta
penanggulangan rekaman
infeksi Dengue di bukti
Youtube dan pelaksanaan
sosial media kegiatan
lainnya, berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
2. Membentuk tim
pembina wilayah
surveilans infeksi
Dengue di
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
52
a. Melakukan Notulen, foto
konsultasi dan bersama
koordinasi dengan mentor dan
mentor terkait rekaman
petugas yang bukti
ditunjuk sebagai pelaksanaan
pembina wilayah, kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
b. Berdiskusi dengan Notulen,
rekan kerja di daftar hadir,
Puskesmas Kagok foto
mengenai bersama
pembentukan teman
pembina wilayah sejawat dan
surveilans infeksi rekaman
Dengue, bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
53
c. Penetapan SK Notulen,
pembina wilayah Dokumen
surveilans infeksi SK dan
Dengue di rekaman
Puskesmas bukti
Kagok. pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
3. Membentuk kader
Remaja Peduli
Kesehatan serta
Lingkungan (MADU
ASLI) untuk aktif
melakukan kegiatan
pemberantasan
jentik nyamuk dan
sarang nyamuk di
wilayah kerja
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
54
a. Melakukan Notulen, foto
konsultasi dan bersama
koordinasi dengan mentor dan
mentor terkait rekaman
pembentukan bukti
kader remaja pelaksanaan
peduli kesehatan kegiatan
serta lingkungan, berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
b. Berdiskusi dengan Notulen,
remaja di wilayah daftar hadir,
kerja Puskesmas foto
Kagok Kota bersama
Semarang remaja dan
mengenai rekaman
kegiatan kader bukti
remaja peduli pelaksanaan
kesehatan serta kegiatan
lingkungan, berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
55
c. Pelaksanaan Form PJN,
kegiatan daftar hadir,
pemberantasan foto
jentik nyamuk dan kegiatan
sarang nyamuk dan
bersama lintas rekaman
sektor. bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
4. Sosialisasi
pencegahan dan
penanggulangan
infeksi Dengue pada
staff/karyawan
Puskesmas Kagok
dan siswa sekolah
yang berada di
wilayah kerja
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
56
a. Koordinasi dan Notulen, foto
konsultasi pada bersama
Kepala mentor dan
Puskesmas rekaman
(mentor) dan bukti
Kepala Sekolah pelaksanaan
yang ada di kegiatan
wilayah kerja berupa foto
Puskesmas Kagok dan video
Kota Semarang juga
untuk sosialisasi, dokumen
pendukung
lainnya.
b. Mempersiapkan Materi
sarana dan sosialisasi,
prasarana laptop, form
kegiatan pre test dan
sosialisasi, post test,
proyektor
dan
rekaman
bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
57
c. Pelaksanaan Daftar hadir,
kegiatan notulen,
sosialisasi form pre test
pencegahan dan dan post
penanggulangan test yang
infeksi Dengue sudah terisi,
staff/karyawan foto
Puskesmas Kagok bersama
dan siswa sekolah teman
yang berada di sejawat dan
wilayah kerja juga siswa
Puskesmas Kagok serta
Kota Semarang. rekaman
bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
5. Melakukan
monitoring dan
evaluasi kegiatan
pencegahan dan
penanggulangan
infeksi Dengue di
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
58
a. Membuat Draft
instrument instrument
monitoring dan monitoring
evaluasi kegiatan, evaluasi dan
dan
rekaman
bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
b. Melakukan Instrument
monitoring dan monitoring
evaluasi kegiatan, dan evaluasi
telah terisi
serta dan
rekaman
bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
59
c. Membuat laporan Dokumen
dan rencana laporan dan
kegiatan tindak rekaman
lanjut. bukti
pelaksanaan
kegiatan
berupa foto
dan video
juga
dokumen
pendukung
lainnya.
60
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
61
menyiapkan media KIE sebagai sarana melakukan sosialisasi edukasi
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.
2. Membentuk pembina wilayah surveilans infeksi Dengue di Puskesmas
Kagok Kota Semarang. (Sumber: Penugasan pimpinan dan SKP)
Menyelesaikan penyebab prioritas Man yaitu Kurangnya pemahaman
petugas tentang akibat buruk infeksi Dengue. Tujuan dari kegiatan ini
melibatkan petugas puskesmas lainnya agar kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue maksimal.
3. Membentuk kader Remaja Peduli Kesehatan serta Lingkungan (MADU
ASLI) untuk aktif melakukan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk
dan sarang nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota
Semarang. (Sumber: Penugasan pimpinan dan Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Milieu yaitu Kurangnya gerakan
pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini melibatkan
partisipasi remaja yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kagok
dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.
4. Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue pada
staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang. (Sumber: SKP dan
Inovasi)
Menyelesaikan penyebab prioritas Man yaitu Kurangnya peran
komunikasi petugas dengan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini
petugas puskesmas dan siswa sekolah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kagok memahami bagaimana pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang.
(Sumber: SKP dan Penugasan pimpinan)
Menyelesaikan prioritas Methods yaitu Gerakan PJN dan SRSJ serta
Gerakan SICENTIK belum optimal. Tujuan dari kegiatan ini Gerakan
PJN, SRSJ dan SICENTIK mulai berjalan kembali.
62
Adapun uraian masing-masing kegiatan aktualisasi dan habituasi
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kegiatan 1: Membuat media Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/hasil
a. Nama Kegiatan Membuat media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di Puskesmas
Kagok Kota Semarang.
b. Sumber Kegiatan Penugasan pimpinan dan Inovasi.
c. Tanggal Pelaksanaan 30 Juni – 04 Agustus 2022
d. Lokasi Tempat UPTD Puskesmas Kagok Kota Semarang
e. Hasil/Output Output Kegiatan: Tersedianya poster, banner, leaflet dan video
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue sebagai media
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) di Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
Output Tahapan Kegiatan:
1) Tersedianya desain poster, banner, serta leaflet pencegahan
dan penanggulangan infeksi Dengue.
2) Tersedianya draft video pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue.
3) Adanya persetujuan, saran dan masukan dari mentor
mengenai pembuatan poster, banner, leaflet dan video
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.
4) Tersedianya poster, banner, serta leaflet pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue.
5) Tersedianya video pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue.
f. Aktualisasi dan Habituasi 1) Membuat desain poster, banner, serta leaflet pencegahan
Nilai-Nilai Dasar, dan penanggulangan infeksi Dengue.
Kedudukan dan Peran Dalam membuat desain poster, banner, serta leaflet saya
ASN dalam NKRI lakukan secara inovatif (adaptif).
Gambar 3.1
63
2) Membuat draft video tentang pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue.
Dalam membuat draft video saya lakukan secara inovatif
(adaptif) dan membangun kerja sama yang sinergis dengan
rekan sejawat (kolaboratif).
Gambar 3.2
Gambar 3.3
64
Gambar 3.4
https://smg.city/dengue1
https://smg.city/dengue2
Gambar 3.5
65
https://youtu.be/0l52ZSP1KPA
https://youtu.be/pyrEH8oWbDk
Gambar 3.6
66
Kontribusi terhadap Visi, Misi Puskesmas Kagok:
Adanya poster, banner, leaflet dan video pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue yang menarik akan memberikan
kontribusi terhadap Visi Puskesmas Kagok yaitu terwujudnya
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan Misi
Puskesmas Kagok yang pertama yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
67
Gambar 3.7
Gambar 3.8
68
Gambar 3.9
69
di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang karena
semua wilayah dapat dijangkau.
3) Bagi Tim Surveilans P2TVZ yaitu memudahkan koordinasi
kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.
70
f. Aktualisasi dan Habituasi 1) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait
Nilai-Nilai Dasar, pembentukan kader remaja peduli kesehatan serta
Kedudukan dan Peran lingkungan.
ASN dalam NKRI Ketika berkonsultasi dengan mentor saya lakukan dengan
ramah dan perbaikan yang tiada henti (berorientasi
pelayanan), hasil arahan dari mentor dilaksanakan dengan
maksimal dan transparan (akuntabel).
Gambar 3.10
Gambar 3.11
71
3) Pelaksanaan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk dan
sarang nyamuk bersama lintas sektor.
Saya komitmen (loyal) melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi (berorientasi pelayanan).
Gambar 3.12
72
5) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Loyal maka
mempengaruhi komitmen saya dalam memberikan pelayanan
yang prima.
6) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Berorientasi
Pelayanan maka dalam melaksanakan tugas saya
melakukan dengan tidak jujur, tidak bertanggung jawab, tidak
cermat, tidak disiplin dan tidak berintegritas tinggi.
h. Kontribusi/manfaat Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain:
kegiatan bagi pihak lain 1) Bagi masyarakat yaitu adanya kader remaja di wilayah untuk
dan terhadap pencapaian mendukung kegiatan pencegahan dan penanggulangan
Visi, Misi, tujuan dan infeksi Dengue.
penguatan nilai-nilai 2) Bagi Puskesmas Kagok yaitu meningkatkan kualitas kegiatan
organisasi surveilans pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue
di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang terutama
kegiatan pemberantasan jentik dan sarang nyamuk Aedes sp.
3) Bagi Tim Surveilans P2TVZ yaitu membantu meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue di wilayah kerja Puskesmas
Kagok Kota Semarang terutama kegiatan pemberantasan
jentik dan sarang nyamuk Aedes sp.
4)
Kontribusi terhadap Visi, Misi Puskesmas Kagok:
Terbentuknya kader remaja peduli kesehatan serta lingkungan di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang maka
memberikan kontribusi terhadap Visi Puskesmas Kagok yaitu
terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan Misi
Puskesmas Kagok yang kedua yaitu memberdayakan
masyarakat untuk memiliki kemauan dan kemampuan hidup
sehat.
73
Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang sehingga pengetahuan
meningkat.
Output Tahapan Kegiatan:
1) Adanya persetujuan, saran dan masukan dari mentor
mengenai gagasan pembentukan pembina wilayah surveilans
infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Kota Semarang.
2) Tersedianya sarana dan prasarana kegiatan sosialisasi
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.
3) Kegiatan Sosialisasi berjalan dengan baik dan lancar,
pengetahuan terkait pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue meningkat.
f. Aktualisasi dan Habituasi 1) Melakukan koordinasi dan konsultasi pada Kepala
Nilai-Nilai Dasar, Puskesmas (mentor) dan Kepala Sekolah yang ada di wilayah
Kedudukan dan Peran kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang untuk sosialisasi.
ASN dalam NKRI Ketika berkonsultasi dengan mentor saya lakukan dengan
ramah dan perbaikan yang tiada henti (berorientasi
pelayanan), hasil arahan dari mentor dilaksanakan dengan
maksimal dan transparan (akuntabel) sedangkan ketika
berkoordinasi dengan Kepala Sekolah saya berusaha
membangun kerjasama yang sinergis untuk hasil yang
lebih baik (kolaboratif).
Gambar 3.13
74
Gambar 3.14
Gambar 3.15
75
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 3
Manajemen ASN:
Dalam melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue yang saya lakukan berkaitan dengan kode etik
ASN yaitu memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan. (kode etik ASN)
76
Kontribusi terhadap Visi, Misi Puskesmas Kagok:
Terlaksananya sosialisasi pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue maka memberikan kontribusi terhadap Visi
Puskesmas Kagok yaitu terwujudnya masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat dan Misi Puskesmas Kagok yang kedua yaitu
memberdayakan masyarakat untuk memiliki kemauan dan
kemampuan hidup sehat.
77
https://smg.city/kagoksicentik
https://smg.city/monevpetugas
Gambar 3.16
Gambar 3.17
78
3) Membuat laporan kegiatan dan rencana tindak lanjut.
Saya terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
(adaptif) dalam membuat rencana tindak lanjut dari adanya
hasil monitoring dan evaluasi dengan memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat (berorientasi
pelayanan).
Gambar 3.18
79
4) Apabila saya tidak mengaplikasikan nilai Berorientasi
Pelayanan maka saya tidak akan memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat.
h. Kontribusi/manfaat Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain:
kegiatan bagi pihak lain A. Bagi masyarakat yaitu adanya kepercayaan dan kepuasaan
dan terhadap pencapaian masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan Puskesmas
Visi, Misi, tujuan dan Kagok.
penguatan nilai-nilai B. Bagi Puskesmas Kagok yaitu meningkatkan derajat
organisasi kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
C. Bagi Tim Surveilans P2TVZ yaitu memastikan kegiatan
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di wilayah
kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang berjalan dengan
optimal dan tetap pada jalurnya.
80
2. Membentuk tim pembina Tim pembina Terbentuknya tim Terbentuknya tim
wilayah surveilans infeksi wilayah surveilans pembina wilayah pembina wilayah
Dengue di Puskesmas infeksi Dengue di surveilans infeksi surveilans infeksi
Kagok Kota Semarang. Puskesmas Kagok Dengue di Dengue dapat
Kota Semarang Puskesmas meningkatkan
belum tersedia. Kagok Kota kualitas kegiatan
Semarang. surveilans
pencegahan dan
penanggulangan
infeksi Dengue di
wilayah kerja
Puskesmas Kagok
Kota Semarang.
3. Membentuk kader Remaja Belum terbentuk Terbentuknya Terbentuknya kader
Peduli Kesehatan serta kader Remaja kader remaja remaja peduli
Lingkungan (MADU ASLI) Peduli Kesehatan peduli kesehatan kesehatan serta
untuk aktif melakukan serta Lingkungan serta lingkungan lingkungan
kegiatan pemberantasan (MADU ASLI) di di wilayah kerja membantu
jentik nyamuk dan sarang wilayah kerja Puskesmas meningkatkan
nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kagok Kota partisipasi
Puskesmas Kagok Kota Kota Semarang. Semarang. masyarakat dalam
Semarang. kegiatan
pencegahan dan
penanggulangan
infeksi Dengue di
wilayah kerja
Puskesmas Kagok
Kota Semarang
terutama kegiatan
pemberantasan
jentik dan sarang
nyamuk Aedes sp.
4. Sosialisasi pencegahan Belum ada Terlaksananya Terlaksananya
dan penanggulangan kegiatan sosialisasi sosialisasi sosialisasi
infeksi Dengue pada pencegahan dan pencegahan dan pencegahan dan
staff/karyawan penanggulangan penanggulangan penanggulangan
Puskesmas Kagok dan infeksi Dengue infeksi Dengue infeksi Dengue pada
siswa sekolah yang pada pada staff/karyawan
berada di wilayah kerja staff/karyawan staff/karyawan Puskesmas Kagok
Puskesmas Kagok Kota Puskesmas Kagok Puskesmas dan siswa sekolah
Semarang. dan siswa sekolah Kagok dan siswa membantu
yang berada di sekolah yang meningkatkan Angka
wilayah kerja berada di wilayah Bebas Jentik (ABJ)
Puskesmas Kagok kerja Puskesmas dan terkendalinya
Kota Semarang. Kagok Kota kasus infeksi
Semarang. Dengue di wilayah
kerja Puskesmas
Kagok Kota
Semarang.
81
5. Melakukan monitoring dan Belum ada Hasil monitoring Hasil monitoring dan
evaluasi kegiatan monitoring dan dan evaluasi evaluasi kegiatan
pencegahan dan evaluasi kegiatan kegiatan membantu
penanggulangan infeksi pencegahan dan pencegahan dan memastikan
Dengue di Puskesmas penanggulangan penanggulangan kegiatan
Kagok Kota Semarang. infeksi Dengue di infeksi Dengue di pencegahan dan
Puskesmas Kagok Puskesmas penanggulangan
Kota Semarang. Kagok Kota infeksi Dengue di
Semarang. wilayah kerja
Puskesmas Kagok
Kota Semarang
berjalan dengan
optimal serta adanya
kepercayaan dan
kepuasaan
masyarakat terhadap
pelayanan yang
diberikan
Puskesmas Kagok.
Gambar 3.19 Presentase Siswa Sekolah yang Melakukan SICENTIK Bulan Mei-
Juni kurang dari 50%
82
Pada bulan Mei dan Juni 2022 sebelum kegiatan Aktualisasi
dilakukan, dari 13 sekolah di wilayah kerja Puskesmas Kagok, hanya
sekitar 50% yang melakukan kegiatan SICENTIK (Siswa Cari Jentik).
Namun setelah adanya kegiatan sosialisasi di sekolah pada kegiatan ke-
empat Aktualisasi dan Habituasi pada bulan Juli diketahui presentase
siswa yang melakukan kegiatan SICENTIK terjadi peningkatan 69%.
Gambar 3.20 Presentase Siswa Sekolah yang Melakukan SICENTIK Bulan Juli
83
Gambar 3.21 Data Kasus Infeksi Dengue di Puskesmas Kagok Tahun 2022
Gambar 3.22 Data Angka Bebas Jentik di Wilayah Kerja Puskesmas Kagok
Tahun 2022
84
Hasil evaluasi pre-test dan post-test kegiatan sosialisasi
diketahui yakni, adanya peningkatan nilai post-test dari 774 orang
peserta kegiatan sosialisasi (88%). Sementara pada 105 orang peserta
lainnya tidak ada peningkatan nilai post-test. Peningkatan nilai post-test
rata-rata adalah sebesar 24,5%. Hal ini dapat diartikan bahwa sosialisasi
yang diberikan memberikan peningkatan pengetahuan kepada 774
peserta kegiatan sosialisasi baik staff/karyawan Puskesmas Kagok dan
siswa sekolah usia 10-19 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Kagok.
85
BAB IV
SIMPULAN
86
Adapun manfaat aktualisasi dan habituasi ini meliputi,
A. Bagi Masyarakat
1) Adanya kader remaja di wilayah untuk mendukung kegiatan
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue,
2) Memahami bagaimana kegiatan pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue yang tepat guna sehingga mampu berpartisipasi
aktif dalam kegiatan SRSJ dan SICENTIK,
3) Adanya kepercayaan dan kepuasaan masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan Puskesmas Kagok,
B. Bagi Puskesmas Kagok
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Kagok Kota Semarang,
2) Terkendalinya kasus infeksi Dengue dan meningkatnya Angka
Bebas Jentik (ABJ) di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota
Semarang.
3) Memudahkan dalam memberikan edukasi sosialisasi pencegahan
dan penanggulangan infeksi Dengue di wilayah kerja Puskesmas
Kagok Kota Semarang.
C. Bagi Tim Surveilans P2TVZ
1) Memiliki sarana media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
yang bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman mengenai
kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di
wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.
2) Membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue di wilayah kerja
Puskesmas Kagok Kota Semarang terutama kegiatan
pemberantasan jentik dan sarang nyamuk Aedes sp.
3) Memastikan kegiatan pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang
berjalan dengan optimal.
87
DAFTAR PUSTAKA
88
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
89
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
90
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah/
No. Tingkat Jurusan Lulus
Perguruan Tinggi
SDN Pedurungan Kidul 08
1. SD - 2006
Semarang
2. SMP SMP Negeri 9 Semarang - 2009
3. SMA SMA Negeri 2 Semarang IPA 2012
Kesehatan
Universitas Muhammadiyah
4. S1 Masyarakat 2017
Semarang
(Epidemiologi)
C. Riwayat Pekerjaan
Nama
No. Jabatan Tahun
Instansi
Petugas
Surveilans
1 Dinas Kesehatan Kota Semarang 2018
Kesehatan
(Non ASN)
Epidemiolog
2. UPTD Puskesmas Kagok Kesehatan 2019 - 2021
(Non ASN)
Epidemiolog
3. UPTD Puskesmas Kagok Kesehatan 2022 - Sekarang
(CPNS)
91
LEMBAR KOMITMEN
TINDAK LANJUT AKTUALISASI
Adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XCVIII Golongan III Kota
Semarang Tahun 2022 yang akan menindaklanjuti nilai-nilai dasar PNS
core values BerAKHLAK serta Manajemen ASN dan Smart ASN. Adapun
rencana tindak lanjut aktualisasi dan habituasi tersebut tertuang dalam tabel
berikut ini,
No. Rencana Kegiatan Tindak Lanjut Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Jadwal
Kegiatan
1. Membuat SOP kegiatan pencegahan Keterkaitan dengan Agenda II: Oktober 2022
dan penanggulangan infeksi Dengue Berorientasi Pelayanan
di wilayah kerja Puskesmas Kagok. Akuntabel
Kompeten
Loyal
Kolaboratif
Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN
Smart ASN
2. Membuat Kerangka Acuan (KA) Keterkaitan dengan Agenda II: Oktober 2022
kegiatan pencegahan dan Berorientasi Pelayanan
penanggulangan infeksi Dengue di Akuntabel
wilayah kerja Puskesmas Kagok. Kompeten
Loyal
Kolaboratif
Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN
Smart ASN
3. Membentuk kader Remaja Peduli Keterkaitan dengan Agenda II: Maret 2023
Kesehatan serta Lingkungan (MADU Berorientasi Pelayanan
ASLI) untuk aktif melakukan kegiatan Akuntabel
pemberantasan jentik nyamuk dan Loyal
sarang nyamuk di wilayah Kelurahan Kolaboratif
Kaliwiru dan Kelurahan Wonotingal. Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN
92
Smart ASN
4. Sosialisasi penggunaan aplikasi Keterkaitan dengan Agenda II: September
Tunggal Dara (Bersatu Tanggulangi Berorientasi Pelayanan 2022
Demam Berdarah) sebagai sistem Akuntabel
pelaporan kegiatan PJN-PSN di Harmonis
wilayah kerja Puskesmas Kagok. Kolaboratif
Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN
Smart ASN
93
LAMPIRAN
94
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
95
1) Tersedianya desain poster, banner, serta leaflet pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue.
96
3) Adanya persetujuan, saran dan masukan dari mentor mengenai pembuatan
poster, banner, leaflet dan video pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue.
97
4) Tersedianya poster, banner, serta leaflet pencegahan dan penanggulangan
infeksi Dengue.
98
https://smg.city/dengue1
https://smg.city/dengue2
99
5) Tersedianya video pencegahan dan penanggulangan infeksi Dengue.
https://youtu.be/0l52ZSP1KPA
https://youtu.be/pyrEH8oWbDk
100
LAMPIRAN
KEGIATAN 2
101
1) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait petugas yang
ditunjuk sebagai pembina wilayah.
102
2) Berdiskusi dengan rekan kerja di Puskesmas Kagok mengenai pembentukan
pembina wilayah surveilans infeksi Dengue.
103
3) Penetapan SK pembina wilayah surveilans infeksi Dengue di Puskesmas
Kagok.
104
LAMPIRAN
KEGIATAN 3
105
1) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait pembentukan
kader remaja peduli kesehatan serta lingkungan.
106
2) Berdiskusi dengan remaja di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang
mengenai kegiatan kader remaja peduli kesehatan serta lingkungan.
107
LAMPIRAN
KEGIATAN 4
108
1) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait petugas yang
ditunjuk sebagai pembina wilayah.
109
2) Mempersiapkan sarana dan prasarana kegiatan sosialisasi pencegahan dan
penanggulangan infeksi Dengue.
110
3) Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi
Dengue pada staff/karyawan Puskesmas Kagok dan siswa sekolah yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Kagok Kota Semarang.
111
LAMPIRAN
KEGIATAN 5
112
1) Menyiapkan instrument monitoring dan evaluasi kegiatan.
https://smg.city/kagoksicentik
https://smg.city/monevpetugas
113
2) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan.
114