Anda di halaman 1dari 3

MONITORING EFEK SAMPING

OBAT
SOP No. Dokumen : SOP/UKP/…./2022
No. Revisi :0
Tanggal terbit : 7 Februari 2022
Halaman : 1/3
dr. ENDAH
PUSKESMAS
PUSPITORINI
KANGKUNG I
196901222008012002

Monitoring efek samping obat adalah serangkaian kegiatan dalam


1. Pengertian menindaklanjuti pelaporan efek samping obat dari pasien atau dari tenaga
kesehatan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah menemukan efek samping obat
sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal dan frekuensi jarang,
menentukan frekuensi dan insiden ESO yang sudah dikenal dan yang baru
2. Tujuan
saja ditemukan, meminimalkan resiko kejadian reaksin obat yang tidak
dikehendaki, mencegah terulangnya kejadian reaksi obat yang tidak
dikehendaki.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor …………..
1. Petunjuk Tekhnis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas,
Kementrian Kesehatan RI Th 2019
4. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor.74 tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

5. Langkah-langkah 1. Petugas Medis (Dokter)


a. Mencatat dan mendokumentasikan kejadian ESO dalam rekam
medis pasien.
b. Melakukan pemantauan respon pasien terhadap terapi obat yang
menyebabkan ESO.
c. Berdasarkan pemantauan, melakukan tindak lanjut yang dapat
berupa penyesuaian dosis atau jenis obat apabila diperlukan.
d. Merujuk pasin ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan apabila perlu
penanganan lebih lanjut.
2. Petugas Farmasi (Apoteker)
a. Menerima dan mengumpulkan laporan kejadian ESO.
b. Melengkapi laporan dalam formulir kuning agar memenuhi
karakteristik laporan ESO yang baik (good spontanous report)
apabila dapat tersedia datanya, meliputi :
- Deskripsi efek samping yang terjadi atau dialami pasien,
termasuk waktu mula gejla efek samping.
- Informasi detail produk terapeutik atau obat yang dicurigai,
antara lain: dosis, frekuensi dan lama pemberian, nomor batch,
termasuk juga obat bebas, suplemen makanan dan pengobatan
lain yang sebelumnya telah dihentikan yang digunakan dlaam
waktu yangberdekatan dengan awal mula kejadian efek
samping.
- Karakter pasien termasuk informasi demografik (seperti usia,
suku dan jenis kelamin), diagnosa awal sebelum menggunakan

1
obat yang dicurigai, penggunaan obat lainnya pada waktu yang
bersamaan, kondisi komorbiditas, riwayat penyakit keluarga
yang relevan dan adanya faktor resiko lainnya
- Diagnosa efek samping, termasuk juga metode yang digunakan
untuk membuat/menegakkan diagnosis.
Informasi pelapor meliputi nama, alamat dan nomor telepon.
- Terapi atau tindakan medis yang diberikan kepada pasien untuk
menangani efek samping tersebut dan kesudahan efek samping
(sembuh, sembuh dengan gejala sisa, perawatan rmah sakit
atau meninggal).
c. Melengkapi kolom naranjo pada formulir kuning MESO.
d. Merekap laporan ESO dalam form monitoring ESO.
e. Melaporkan kejadian ESO ke PJ UKP.
-
6. Diagram alir

7. Unit terkait Ruang pelayanan, Ruang farmasi

8. Rekaman Historis
Diperlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tanggal
UPTD Puskesmas 1 Januari
1 Puskesmas Kangkung I
Kangkung I 2022
Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas November
1 Kangkung I: dr. Endah
Kangkung I : dr. Istiawati 2021
Puspitorini

2
DAFTAR TILIK

NO KEGIATAN YA TIDAK

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

JUMLAH

Compliance rate ( CR )

Anda mungkin juga menyukai