HIPERTENSI
LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh
Santi Tri Cahyani
1.3 Etiologi
1.5 Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi
pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak.
Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatif, yang berlanjut
ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis
ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah
melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,
neuron preganglion melepaskan asetikolin, yang akan merangsang
serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstruksi pembuluh
darah.
Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respon rangsangan emosi. Kelenjar adrenal
juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivits vasokonstriksi.
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat
memperkuat respons vasokontriktor pembuluh darah
Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah
keginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang
pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi
angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirnnya
merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adenal. Hormon ini
menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua factor
tersebut mencetuskan keadaan hipertensi. (Bruner & Suddhart, 2001,
hal.898)
1.6 Pathway
1.7 Manifestasi Klinis
Sebagian besar penderita hipertensi pada umumnya tidak sadar
bahwa sedang mengalami hipertensi. Akan tetapi penderita
hipertensi hanya merasa gejala-gejala yang umum seperti:
a. Sakit kepala
b. Nyeri atau berat di tengkuk
c. Sulit untuk tidur
d. Mudah lelah dan marah
e. Tinnitus (telinga terasa berdenging)
f. Mata berkunang-kunang
1.8 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosa hipertensi menurut Doenges (2000) antara lain
:
a. EKG : Hipertropi ventrikel kiri pada keadaan kronis lanjut.
b. Kalium dalan serum : meningkat dari ambang normal.
c. Pemeriksaan gula darah post prandial jika ada indikasi DM.
d. Urine :
- Ureum, kreatinin : meningkat pada keadaan kronis dan
lanjut dari ambang normal.
1.10Penatalaksanaan
a. Farmakologi
Beberapa penderita hipertensi terkadang harus
mengkonsumsi obat untuk seumur hidup akan
tetapi dosis dapat dikurangi ataupun dihentikan
apabila hipertensi yang diderita sudah terkendali
dan penderita mulai mengubah pola hdup kearah
yang sehat. Adapun beberapa jenis obat untuk
penderita hipertensi:
a) Diuretik
Obat ini bekerja membuang kelebihan garam
dalam cairan di tubuh melalui urine. Di antara
jenis obat diuretik adalah hydrochlorothiazide.
b) Antagonis Kalsium
c) Beta Blocker
b. Non Farmakologi
1. Diet (DASH)
Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi
lebih banyak buah, sayur-sayuran, susu rendah
lemak, gandum, dan kacang-kacangan,
dibandingkan dengan daging merah dan makanan
yang mengandung lemak jenuh serta kolesterol
tinggi.
2. Exercise (latihan fisik/olahraga)
Dianjurkan latihan secara teratur (3-4 kali
seminggu) selama kurang lebih 30 menit, yang
sifatnya sesuai dengan Continous, Rhythmical,
Interval, Progresive, Endurance (CRIPE).
Training sesuai dengan kemampuan pasien.
Sebagai contoh adalah olah raga ringan jalan kaki
biasa selama 30 menit. Hindarkan kebiasaan hidup
yang kurang gerak atau bermalas-malasan.
3. Terapi
Melakukan terapi relaksasi, misalnya yoga atau
meditasi untuk mengendalikan stres.
1.11 Komplikasi
Efek pada organ :
a. Otak
Pemekaran pembuluh darah
Perdarahan
Kematian sel otak : stroke
b. Ginjal
Malam banyak kencing
Kerusakan sel ginjal
Gagal ginjal
c. Jantung
Membesar
Sesak nafas (dyspnoe)
Cepat lelah
1. Identitas klien
a. Identitas klien meliputi :
Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pekerjaan,
suku/bangsa, agama, status perkawinan, tanggal masuk rumah sakit
(MRS), nomor register, dan diagnosa medik.
b. Identitas Penanggung Jawab
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, serta
status hubungan dengan pasien
2. Keluhan utama
Keluhan yang dapat muncul antara lain: nyeri kepala, gelisah, palpitasi,
pusing, leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada, mudah lelah, dan
impotensi.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Pengkajian yang mendukung keluhan utama dengan memberikan
pertanyaan tentang kronologi keluhan utama. Keluhanlain yang menyerta
biasanya : sakit kepala , pusing, penglihatan buram, mual ,detak jantung
tak teratur, nyeri dada.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Kaji adanya riwayat penyakit hipertensi , penyakit jantung, penyakit
ginjal, stroke. Penting untuk mengkaji mengenai riwayat pemakaian obat-
obatan masa lalu dan adanya riwayat alergi terhadapjenis obat.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Kaji didalam keluarga adanya riwayat penyakit hipertensi , penyakit
metabolik, penyakit menular seperi TBC, HIV, infeksi saluran kemih,
dan penyakit menurun seperti diabetes militus, asma,dan lain-lain.
6. Aktivitas atau istirahat
a. Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton
b. Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung,
takipnea
7. Sirkulasi
a. Gejala:
Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/
katup dan penyakit serebrovaskuler
Episode palpitasi
b. Tanda:
Peningkatan tekanan darah
Nadi denyutan jelas dari karotis,ugularis,radialis,takikardia
Murmur stenosis vulvular
Distensi vena jugularis
Kulit pucat,sianosis ,suhu dingin (vasokontriksiperifer)
Pengisian kapiler mungkin lambat / tertunda
8. Integritas ego
b. Gejala : riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress
multiple (hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).
c. Tanda : letupan suasana hati, gelisah, penyempitan perhatian,
tangisan meledak, otot uka tegang, menghela nafas, peningkatanpola
bicara.
9. Eliminasi
a. Gejala : gangguan ginjal saat ini (seperti obstruksi) atau riwayat
penyakitginjal pada masa yang lalu.
10. Makanan atau cairan
a. Gejala:
Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi
garam, lemak serta kolesterol
Mual, muntah dan perubahan berat badan saat ini
(meningkat/turun)
Riwayat penggunaan diuretic
Keluhan pening / pusing, berdenyut, sakit kepala,
suboksipital (terjadi saat bangun dan menghilang secara
spontan setelah beberapa jam)
Gangguan penglihatan (diplopia, penglihatan abur,epistakis)
b. Tanda:
Berat badan normal atau obesitas
Adanya edema
Glikosuria
Neurosensory
Status mental, perubahan keterjagaanm orientasi, pola/ isi
bicara, efek, proses piker
Penurunan kekuatan genggaman tangan
11. Nyeri atau ketidaknyamanan
Gejala : angina ( penyakit arteri koroner / keterlibatan jantung), sakit
kepala
a. Pernapasan
a) Gejala:
Disnea yang berkaitan dari aktivitas/ kerja, takipnea,
ortopnea. Dispnea
Batuk dengan / tanpa pembentukan sputum
Riwayat merokok
b) Tanda:
Distress pernapasan / penggunaan otot aksesoripernapasan
Bunyi napas tambahan (crakles/mengi)
Sianosis
12. Keamanan
a. Gejala : gangguan koordinasi/ cara berjalan, hipotensi postural.
13. Pembelajaran atau penyluhan
a. Gejala:
Factor risiko keluarga: hipertensi,aterosklerosis, penyakit
jantung, diabetes mellitus.
Factor lain, seperti orang afrika-amerika, asia tenggara,
penggunaan pil KB atau hormone lain, penggunaan
alcohol/obat.
Abjad B Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah”, Edisi 8,
Vol 2, Jakarta: EGC (diakses tanggal 03 November 2018 pukul 20.48)
Tambayong Jon. 2000. “Patofisiologi Untuk Keperawatan”, Jakarta, EGC ( diakses pada
tanggal 03 November pukul 21.00)