Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT KARDIOVASKULAR DAN ENDOKRIN (FAF 322)


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Tanggal 5 April 2021 Kelompok: 1


Objek praktikum:
Farmakoterapi Stroke

Identitas pasien dan informasi admisi


Jenis kelamin : Perempuan Usia : 54 tahun
Tanggal masuk: 28 Maret 2021
Pengumpulan data dan informasi
Keluhan utama Keluhan lemah pada lengan dan tungkai kanan sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit. Pasien mengatakan kelemahan muncul tiba-tiba setelah bangun tidur. Keluhan
disertai dengan mulut mencong ke sebelah kiri. Riwayat kejang, pingsan, nyeri kepala
hebat, dan bicara cadel/pelo disangkal.
Riwayat Hemiparesis ekstremitas dextra dan parese N VII dextra ec Stroke Iskemik + Hipertensi
penyakit Grade II +Hiperkolesterolemia
sekarang
Riwayat Hipertensi sejak 1 bulan lalu
penyakit
terdahulu
Riwayat -
penyakit
keluarga
Riwayat sosial Biasa mengonsumsi gorengan, makanan asin dan berlemak
dan kebiasaan
Riwayat IVFD Asering 12 jam/kolf
pengobatan
Aspirin 1 x 80 mg PO
Cilostazol 2 x 50 mg PO
Citicolin 2 x 500 mg PO
Piracetam 2 x 1200 mg PO
Amlodipin 1 x 10 mg PO
Captopril 1 x 12,5 mg PO

1
Simvastatin 1 x 20 mg PO
Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet PO.

Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan


pemeriksaan
Tekanan Darah 160/90 mmHg 120/80 mmHg tinggi
fisik
Nadi 84 kali/menit 60-100 kali/menit normal
Laju pernafasan 23 kali/menit 12-20 kali /menit normal
Suhu tubuh 36,6°C 36,5°C normal
Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan
pemeriksaan
Hemoglobin 9 g/dl 12-16 g/dl normal
penunjang
Hematokrit 31 % 38–46% rendah
Eritrosit 3,6 juta/ul 3,9-5,1juta/ul rendah
Leukosit 6300/mm3 4.500-10.000//mm3 normal
Trombosit 229.103/mm3 (150,000- normal
450,000).103/mm
gula darah puasa 103 mg/dl <100 mg/dl tinggi
trigliserida 111 mg/dl <150 mg/dL normal
kolesterol total 252 mg/dl <200 mg/dl tinggi
HDL 54 mg/dl >40 mg/dl normal
LDL 140 mg/dl <100 mg/dl tinggi
Ureum 11 (mg/dL) 6-21 mg/dL normal
Kreatinin serum 0,5 (mg/dl) 0,5–1,1 mg/dL normal
asam urat 4,9 mg/dl <5,7 mg/dl normal
Diagnosis Hemiparesis ekstremitas dextra dan parese N VII dextra ec Stroke Iskemik + Hipertensi
Grade II + Hiperkolesterolemia

Pengobatan Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi


yang di IGD
- - - -
Pengobatan di Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi
bangsal RS
- - - -

2
Pengobatan Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi
yang diterima
IVFD Asering - 12 jam/kolf -
saat pulang
Aspirin 80 mg 1 kali sehari -
Cilostazol 50 mg 2 kali sehari -
Citicolin 500 mg 2 kali sehari -
Piracetam 1200 mg 2 kali sehari -
Amlodipin 10 mg 1 kali sehari -
Captopril 12,5 mg 1 kali sehari -
Simvastatin 20 mg 1 kali sehari -
Vit B kompleks 1 tablet 3 kali sehari 1 -
tablet
Analisis kasus
Tuliskan catatan atau hasil analisis Anda terhadap kasus secara ringkas di sini

S : Keluhan lemah pada lengan dan tungkai kanan sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien
mengatakan kelemahan muncul tiba-tiba setelah bangun tidur. Keluhan disertai dengan mulut mencong ke
sebelah kiri. Riwayat kejang, pingsan, nyeri kepala hebat, dan bicara cadel/pelo disangkal.

O : Tekanan darah 160/90 mmHg, nadi 84 kali/menit, nafas 23 kali/menit, suhu 36,6 ⁰C. Pemeriksaan
laboratorium meliputi Hb 9,0 g/dl, Ht 31%, Leukosit 6.300/mm 3-, eritrosit 3,6 juta/UI, trombosit
229.000/mm3, gula darah puasa 103 mg/dl, trigliserida 111 mg/dl, kolesterol total 252 mg/dl, HDL 54
mg/dl, LDL 140 mg/dl, ureum 11 mg/dl, kreatinin 0,5 mg/dl, asam urat 4,9 mg/dl.

A : Hemiparesis ekstremitas dextra dan parese N VII dextra ec Stroke Iskemik + Hipertensi Grade II +
Hiperkolesterolemia
P:

IVFD Asering 12 jam/kolf

Aspirin 1 x 80 mg PO

Cilostazol 2 x 50 mg PO

Citicolin 2 x 500 mg PO

Piracetam 2 x 1200 mg PO

3
Amlodipin 1 x 10 mg PO

Captopril 1 x 12,5 mg PO

Simvastatin 1 x 20 mg PO

Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet PO.

Identifikasi masalah
Lakukan penilaian terhadap ketepatan, efektivitas, dan keamanan pengobatan dan kaitkan dengan kondisi
pasien saat ini. Anda juga dapat menilai kepatuhan pasien jika dibutuhkan. Berdasarkan penilaian tersebut,
identifikasilah masalah terkait pengobatan yang terjadi dan penyebabnya. Anda dapat menggunakan
klasifikasi DRP menurut PCNE pada Lampiran 3 sebagai panduan identifikasi masalah.

Masalah :
1. Potensi kejadian merugikan akibat obat
2. efek terapi obat tidak optimal

Penyebab masalah :
1. Kombinasi obat tidak tepat
2. Dosis terlalu rendah

Rencana penyelesaian masalah


Tuliskan tujuan terapi kondisi yang diderita pasien, serta lakukan perencanaan penyelesaian masalah terkait obat, parameter
monitoring terapi, dan edukasi pasien.

Tujuan terapi [nama penyakit/kondisi pasien]:


1. Mencegah stroke berulang
2. Menurunkan angka kematian dan kecacatan
3. Menurunkan tekanan darah pasien (dibawah 140/90mmHg)
4. Melancarkan aliran darah yang tersumbat
5. Menurunkan kadar kolesterol pasien

4
Rencana penyelesaian masalah terkait obat:
1. menyarankan penyelesaian masalah kepada dokter dengan mengganti simvastatin dengan golongan
statin lainnya
2. jika simvastatin tetap digunakan, maka lakukan pertimbangan rasio manfaat dan resiko, serta batasi
dosis simvastatin tidak lebih dari 20 mg/hari
3. meningkatkan dosis cilostazol menjadi 100 mg
4. Mendiskusikan kepada dokter terkait penggantian penggunaan aspirin, karena diketahui pemberian
clopidogrel 75 mg lebih baik dibandingkan dengan aspirin untuk mencegah resiko stroke iskemik
sekunder, infark miokard dan kematian akibat gangguan penyakit vascular

Rencana monitoring terapi:


6. Monitoring tekanan darah pasien
7. Monitoring kolesterol total pasien
8. monitoring efek samping obat
9. monitoring interaksi obat

Rencana edukasi pasien:


10. Edukasi pasien terkait cara penggunaan obat,beritahu pasien untuk tidak menggunakan cilostazol
setelah makan
11. Edukasi pasien terkait pencegahan primer untuk timbulnya kembali penyakit
12. Edukasi pasien terkait menjaga tubuh untuk terhindar dari faktor resiko yang bisa dimodifikasi
13. Edukasi pasien terkait modifikasi gaya hidup meliputi menjaga diet dan nutrisi
14. Edukasi pasien terkait melakukan aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan yang lebih sehat
15. Edukasi pasien terkait pemeriksaan kesehatan teratur yang dilakukan pasien untuk melihat
perkembangan pengobatan yang telah dilakukan

Referensi:
- 2011. AHFS Drug Information, American Society of Health System Pharmacists. Bethesda:
American Hospital Formulary Service.
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/394/2019 : Tata Laksana
Stroke
- Drugs.com (https://www.drugs.com/interactions)

5
6
TABEL PENGKAJIAN OBAT
No Nama Obat Tinjauan
1 IVFD Asering Regimen dosis yang diresepkan
Dosis:12 jam/kolf
Rute: IV
Frekuensi pemberian: 1 kali 12 jam

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 500 cc (1 kolf)
Rute: IV
Frekuensi pemberian:

Indikasi terapi
Menjaga keseimbangan elektrolit

Tanggal dimulainya terapi


28 Maret 2021

Durasi terapi
-

Efek samping obat


iritasi lokal,edema,oliguria
2 Aspirin Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 80 mg
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 2-5 mg/kg

7
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari

Indikasi terapi
Profilaksis penyakit serebrovaskuler atau infark miokard

Tanggal dimulainya terapi


28 Maret 2021

Durasi terapi
-
Efek samping obat
Bronkospasme, mual, muntah, nyeri, ulserasi, dan pendarahan
saluran cerna, pendarahan lain, trombositopenia, tinnitus

3 Cilostazol Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 50 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 2 x sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 50-100 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1-2 kali sehari

Indikasi terapi
Mengobati gejala gejala iskemia seperti ulkus, rasa sakit dan dingin
pada penyakit oklusi arteri kronik atau penyakit arteri perifer

Tanggal dimulainya terapi

8
28 Maret 2021

Durasi terapi
-

Efek samping obat


Ruam, palpitasi, takikardia, muka merah, sakit kepala, pusing,
mual, muntah, anoreksia, diare

4 Citicolin Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 500 mg
Rute: PO
Frekuensi pemberian: 2 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 500 mg
Rute: PO
Frekuensi pemberian: 1-2 kali sehari

Indikasi terapi
Gangguan serebrovaskular, gangguan kognitif, cedera kepala,
penyakit parkinson

Tanggal dimulainya terapi


28 maret 2021

Durasi terapi
-
Efek samping obat
Ruam kulit, insomnia, sakit kepala, pusing, kejang, mual, anoreksia
5 Piracetam Regimen dosis yang diresepkan
9
Dosis: 1200 mg
Rute: PO
Frekuensi pemberian: 2 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 2400 mg per hari
Rute: PO
Frekuensi pemberian: 2 sampai 4 kali sehari

Indikasi terapi
Peningkat kognitif pada insufisiensi serebrokortikal

Tanggal dimulainya terapi


28 Maret 2021

Durasi terapi
-

Efek samping obat


Rasa gugup, agitasi, iritabilitas, rasa lelah, gangguan tidur

6 Amlodipin Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 10 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: dosis awal 5 mg, dosis maksimal 10 mg
Rute: PO

10
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari

Indikasi terapi
Hipertensi, profilaksis angina

Tanggal dimulainya terapi


28 Maret 2021

Durasi terapi
-

Efek samping obat


Edema, sakit kepala, gangguan tidur

7 Captopril Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 12,5 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 12,5 mg - 150 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 2-3 kali sehari

Indikasi terapi
Penderita hipertensi dengan diabetes melitus, penderita hipertensi
dengan proteinuria, gagal jantung, pasca infark miokard dengan
gangguan fungsi diastolik

Tanggal dimulainya terapi

11
28 Maret 2021

Durasi terapi
-

Efek samping obat


Batuk, hiperkalemia

8 Simvastatin Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 20 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 20-40 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari

Indikasi terapi
Dislipidemia, pencegah penyakit kardiovaskular

Tanggal dimulainya terapi


28 maret 2021

Durasi terapi
-

Efek samping obat


Mual, pusing, sembelit

12
9 Vitamin B kompleks Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 1 tablet
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 3 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 1 tablet
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 3 kali sehari

Indikasi terapi
Mencegah defisiensi Fe, pencegahan dan pengobatan anemia
defisiensi Fe

Tanggal dimulainya terapi


28 Maret 2021

Durasi terapi
-

Efek samping obat


Sakit perut, tinja berwarna gelap

Pertanyaan:
1. Analisislah penggunaan antiplatelet dan neuroprotektan pada kasus ini menurut guideline terapi stroke
Indonesia maupun internasional!
Jawaban:
Antiplatelet yang digunakan : aspirin dan cilostazol

13
Neuroprotektan yang digunakan : citikolin dan piracetam

2. Apakah terapi r-TPA dapat diberikan pada pasien? Jelaskan dengan mempertimbangkan kriteria eksklusi
dan inklusi pemberian r-TPA!
Jawaban:
Pasien memenuhi beberapa kriteria inklusi yaitu usia sudah diatas 18 tahun, Diagnosis klinis stroke
dengan defisit neurologis yang jelas, dan pada CT ditemukan infark di basal ganglia kiri mencapai
periventrikel lateral kiri dan tidak disebutkan adanya pendarahan intracranial.Namun Terapi r-TPA tidak 
bisa diberikan pada pasien ini karena belum memenuhi seluruh kriteria inklusi, yaitu pasien datang ke
Rumah Sakit selang seminggu setelah gejala timbul (>6 jam) dan tidak ada persetujuan tertulis
pasien/keluarga untuk melakukan terapi ini.

Kriteria inklusi :
a) Usia ≥ 18 tahun.
b) Diagnosis klinis stroke dengan defisit neurologis yang jelas.
c) Onset ≤4,5 jam atau ≤6 jam
d) Tidak ada gambaran perdarahan intrakranial pada CT-scan / MRI (DWI)
e) Pasien atau keluarga mengerti dan menerima keuntungan dan risiko yang mungkin timbul. Harus
ada persetujuan tertulis dari pasien atau keluarga untuk dilakukan terapi rtPA (Alteplase).
f) Boleh diberikan pada pasien yang mengkonsumsi aspirin atau kombinasi aspirin dan klopidogrel
sebelumnya.
g) Boleh diberikan pada pasien gagal ginjal kronik dengan aPTT normal (risiko perdarahan
meningkat pada pasien dengan peningkatan aPTT).
h) Boleh diberikan pada pasien dengan sickle cell disease.
Kriteria eksklusi :
a) Defisit neurologis ringan (NIHSS ≤5) atau cepat mengalami perbaikan.
b) Riwayat trauma kepala atau stroke dalam 3 bulan terakhir.
c) Infark multilobar (gambaran hipodens >1/3 hemisfer serebri).
d) Kejang pada saat onset stroke.
e) Kejang dengan gejala sisa kelainan neurologis post-iktal.
f) Riwayat stroke iskemik atau cedera kepala berat dalam 3 bulan sebelumnya.
g) Perdarahan aktif atau trauma akut (fraktur) pada pemeriksaan fisis.
h) Riwayat pembedahan mayor atau trauma berat dalam 2 minggu sebelumnya.
i) Riwayat perdarahan gastrointestinal atau traktus urinarius dalam 3 minggu sebelumnya.
14
j) Riwayat operasi intracranial / spinal 3 bulan terakhir.
k) Riwayat perdarahan intrakranial.
l) Pasien dengan tumor intrakranial intraaksial.
m) Tekanan darah sistolik >185 mmHg, diastolik >110 mmHg.
n) Glukosa darah <50 mg/dL atau >400 mg/dL.
o) Gejala perdarahan subaraknoid.
p) Gejala endokarditis infektif.
q) Gejala atau kecurigaan diseksi aorta.
r) Pungsi arteri pada tempat yang tidak dapat dikompresi atau pungsi lumbal dalam 1 minggu
sebelumnya.
s) Jumlah platelet <100.000/mm3.
t) Bila mendapat terapi heparin dalam 48 jam atau LMWH dalam 24 jam terakhir.
u) Gambaran klinis adanya perikarditis post infark miokard.
v) Infark miokard dalam 3 bulan sebelumnya.
w) Wanita hamil.
x) Tidak sedang mengkonsumsi antikoagulan oral (atau bila sedang dalam
terapi antikoagulan hendaklah INR ≤1,7).
y) Nilai aPTT >40 atau PT >15.
3. Apa saja monitoring terapi yang perlu dilakukan pada kasus ini?
- Monitoring tekanan darah pasien
- Monitoring kolesterol total pasien
- Monitoring interaksi obat
- Monitoring efek samping obat

15

Anda mungkin juga menyukai