Propranolol 2 x 10 mg
Analisis kasus
Tuliskan catatan atau hasil analisis Anda terhadap kasus secara ringkas di sini
-
S : Sesak nafas secara tiba-tiba, sesak nafasnya dirasakan ketika pasien berjalan sekitar 200 meter dan
ketika pasien berjalan ke ketinggian (seperti menaiki anak tangga).
Nyeri seperti ditusuk-tusuk pada dada sebelah kiri ketika bernafas namun tidak menjalar dan dirasakan
semakin memberat jika dibuat bernafas atau berubah posisi.
O : tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 120 kali/menit dan suhu tubuh 38 ∘C, pembesaran kelenjar
tiroid dengan ukuran 3x2x5cm dan Dari pemeriksaan hasil laboratorium didapatkan :
1. Peningkatan Total T3 : 270 ng/dL (Normal: 80- 180 ng/dL)
2
4. Berdasarkan EKG didapatkan Sinus Takikardia
A : adanya efek terapi obat yang tidak optimal yaitu karena diberikan durasi terapi methimazole yang
terlalu lama untuk initial dose serta penggunaan propranolol sebagai adjuvan memiliki frekuensi yang
kurang
P:
- Menyarankan penyelesaian masalah kepada dokter dengan menyesuaikan durasi terapi pada
methimazole sesuai dengan literatur yaitu 30-40 mg sebagai initial dose selama 6-8 minggu
- Menyarankan penyelesaian masalah kepada dokter dengan menyesuaikan frekuensi penggunaan
pada propranolol sesuai dengan literatur yaitu 10-40 mg 3-4 x sehari
Identifikasi masalah
Lakukan penilaian terhadap ketepatan, efektivitas, dan keamanan pengobatan dan kaitkan dengan kondisi
pasien saat ini. Anda juga dapat menilai kepatuhan pasien jika dibutuhkan. Berdasarkan penilaian tersebut,
identifikasilah masalah terkait pengobatan yang terjadi dan penyebabnya. Anda dapat menggunakan
klasifikasi DRP menurut PCNE pada Lampiran 3 sebagai panduan identifikasi masalah.
Masalah :
1. Efek terapi tidak optimal
Penyebab masalah :
1. Durasi terapi terlalu lama
2. Frekuensi pemberian kurang
Rencana penyelesaian masalah
Tuliskan tujuan terapi kondisi yang diderita pasien, serta lakukan perencanaan penyelesaian masalah
terkait obat, parameter monitoring terapi, dan edukasi pasien.
3
- Meminimalkan konsekuensi jangka panjang pada pasien
- Mengontrol irama jantung pasien
- Menurunkan denyut jantung ke tingkat mendekati normal
- Meminimalisir dampak jangka panjang
4
7. Edukasi pasien untuk perbanyak minum air putih
8. Edukasi pasien untuk menghindari alkohol dan kafein
Referensi:
- AHFS Drug Information, American Society of Health System Pharmacists. Bethesda: American Hospital
Formulary Service. 2011
- Perkumpulan Endokriologi Indonesia : Pedoman Pengelolaan Penyakit Hipertiroid. 2017
- Kemenkes RI. 2015. Situasi dan Analisis Penyakit Tiroid
- Ross DS, dkk. 2016 American Thyroid Association Guidelines for Diagnosis and Management of
Hyperthyroidism and Other Causes of Thyrotoxicosis
Indikasi terapi
Hipertiroid
Durasi terapi
Dosis awal : 6 bulan
Dosis pemeliharaan : 1 tahun
Indikasi terapi
Tirotoksikosis, agina, aritmia
Durasi terapi
-
Pertanyaan:
1. Apakah penggunaan propranolol disarankan pada pasien ini? (Jawab pada poin 1a)
Jawaban : propranolol adalah obat golongan beta bloker yang digunakan sebagai terapi adjuvant
pada hipertiroid yang bekerja menghambat konversi T4 menjadi T3 dan mengurangi gejala perifer
penggunaan propanolol pada pasien ini juga akan membantu menurunkan tekanan darah pasien dan
gangguan takikardia yang dirasakan pasien
2. Apakah penggunaan methimazole dapat meredakan gejala klinis penyakit hipertiroid? (Jawab pada
poin 1b)
Jawaban : methimazole merupakan obat antitiroid (OAT) yang digunakan untuk mengontrol
hipertiroid dalam jangka waktu yang panjang selama satu sampai dua tahun, atau lebih lama.
methimazole bekerja dengan menurunkan sintesa T4 dan T3. Methimazole dapat digunakan untuk
semua pasien (namun untuk pasien hamil PTU lebih disarankan)
3. Pemantauan apa saja yang perlu dilakukan terkait pemberian methimazole? (Jawab pada poin 2)
Jawaban :
1. Monitoring respon terapi terhadap gejala hipertiroid pasien
2. Monitoring kadar T3,T4,TSH dan leukosit pasien
3. Monitoring efek samping agranulositosis dengan memonitor gejalanya seperti demam,
malaise, radang gusi, infeksi oropharyngeal, dan jumlah granulosit <250 / mm3
4. Monitoring efek samping ruam, gatal vertigo, anemia aplastik dengan memonitor kadar sel
darah merah pasien
5. Monitoring efek samping hipoprotrombinemia dan perdarahan dengan memonitor
prothrombin time pasien
7
4. Pemantauan apa saja yang perlu dilakukan terkait efek samping kedua obat tersebut? (Jawab pada
poin 9)
Jawaban :
- Monitoring terkait efek samping methimazole yaitu ruam, gatal vertigo, anemia aplastik. yang
utama adalah pengecekan kadar sel darah darah merah.
- Monitoring efek samping agranulositosis dari methimazole dengan memonitor gejalanya
seperti demam, malaise, radang gusi, infeksi oropharyngeal, dan jumlah granulosit <250 /
mm3
- Monitoring efek samping hipoprotrombinemia dan perdarahan dengan memonitor
prothrombin time pasien
- Monitoring efek samping hipotensi dari propanolol dengan memonitor tekanan darah pasien
- Monitoring efek samping bradikardia dari propanolol dengan memonitor detak jantung pasien