Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT KARDIOVASKULAR DAN ENDOKRIN (FAF


322)
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Tanggal 12 April 2021 Kelompok: 1


Objek praktikum:
Farmakoterapi Hipertiroid

Identitas pasien dan informasi admisi


Jenis kelamin : Perempuan Usia : 46 tahun
Tanggal masuk: 2 Maret 2020
Pengumpulan data dan informasi
Keluhan utama Sesak nafas secara tiba-tiba, sesak nafasnya dirasakan ketika pasien berjalan sekitar 200
meter dan ketika pasien berjalan ke ketinggian (seperti menaiki anak tangga).
Nyeri seperti ditusuk-tusuk pada dada sebelah kiri ketika bernafas namun tidak menjalar
dan dirasakan semakin memberat jika dibuat bernafas atau berubah posisi.
Riwayat Hipertiroid dengan score indeks Wayne 24
penyakit
sekarang
Riwayat Hipertensi sejak 1 bulan lalu
penyakit
terdahulu
Riwayat -
penyakit
keluarga
Riwayat sosial -
dan kebiasaan
Riwayat
pengobatan Methimazole 30 mg per hari sebagai dosis awal selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan
dengan dosis pemeliharaan 5 mg-15 mg yang disesuaikan dengan kondisi pasien . Terapi
diberikan selama selama 1 tahun.

Propranolol 2 x 10 mg

Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan


pemeriksaan
Tekanan Darah 140/90 mmHg 120/80 mmHg tinggi
1
fisik
Nadi 120 kali/menit 60-100 kali/menit tinggi
Suhu tubuh 38∘C 36,5°C normal
Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan
pemeriksaan
Total T3 270 ng/dL 80- 180 ng/dL tinggi
penunjang
T4 bebas 4,5 ng/dL 0,7- 1,9 ng/dL tinggi
TSH 0.018 mIU/L 0,5- 4,7 mIU/L rendah
Leukosit 6300/mm3 4.500- normal
10.000//mm3
Diagnosis Hipertiroid dengan score indeks Wayne: 24
Pengobatan Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi
yang diterima
Methimazole dosis awal 30 1 kali sehari dosis awal 6 bulan
saat pulang
mg
dosis pemeliharaan 1
dosis tahun
pemeliharaan 5-
15 mg
Propranolol 10 mg 2 kali sehari -

Analisis kasus
Tuliskan catatan atau hasil analisis Anda terhadap kasus secara ringkas di sini
-

S : Sesak nafas secara tiba-tiba, sesak nafasnya dirasakan ketika pasien berjalan sekitar 200 meter dan
ketika pasien berjalan ke ketinggian (seperti menaiki anak tangga).
Nyeri seperti ditusuk-tusuk pada dada sebelah kiri ketika bernafas namun tidak menjalar dan dirasakan
semakin memberat jika dibuat bernafas atau berubah posisi.

O : tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 120 kali/menit dan suhu tubuh 38 ∘C, pembesaran kelenjar
tiroid dengan ukuran 3x2x5cm dan Dari pemeriksaan hasil laboratorium didapatkan :
1. Peningkatan Total T3 : 270 ng/dL (Normal: 80- 180 ng/dL)

2. Peningkatan T4 bebas : 4,5 ng/dL (Normal: 0,7- 1,9 ng/dL)

3. Penurunan hasil TSH (0.018 mIU/L) (Normal: 0,5- 4,7 mIU/L)

2
4. Berdasarkan EKG didapatkan Sinus Takikardia

A : adanya efek terapi obat yang tidak optimal yaitu karena diberikan durasi terapi methimazole yang
terlalu lama untuk initial dose serta penggunaan propranolol sebagai adjuvan memiliki frekuensi yang
kurang

P:
- Menyarankan penyelesaian masalah kepada dokter dengan menyesuaikan durasi terapi pada
methimazole sesuai dengan literatur yaitu 30-40 mg sebagai initial dose selama 6-8 minggu
- Menyarankan penyelesaian masalah kepada dokter dengan menyesuaikan frekuensi penggunaan
pada propranolol sesuai dengan literatur yaitu 10-40 mg 3-4 x sehari

Identifikasi masalah
Lakukan penilaian terhadap ketepatan, efektivitas, dan keamanan pengobatan dan kaitkan dengan kondisi
pasien saat ini. Anda juga dapat menilai kepatuhan pasien jika dibutuhkan. Berdasarkan penilaian tersebut,
identifikasilah masalah terkait pengobatan yang terjadi dan penyebabnya. Anda dapat menggunakan
klasifikasi DRP menurut PCNE pada Lampiran 3 sebagai panduan identifikasi masalah.

Masalah :
1. Efek terapi tidak optimal

Penyebab masalah :
1. Durasi terapi terlalu lama
2. Frekuensi pemberian kurang
Rencana penyelesaian masalah
Tuliskan tujuan terapi kondisi yang diderita pasien, serta lakukan perencanaan penyelesaian masalah
terkait obat, parameter monitoring terapi, dan edukasi pasien.

Tujuan terapi [nama penyakit/kondisi pasien]:


- Menghilangkan kelebihan hormon tiroid
- Meminimalkan gejala yang dirasakan oleh pasien

3
- Meminimalkan konsekuensi jangka panjang pada pasien
- Mengontrol irama jantung pasien
- Menurunkan denyut jantung ke tingkat mendekati normal
- Meminimalisir dampak jangka panjang

Rencana penyelesaian masalah terkait obat:


- Menyarankan penyelesaian masalah kepada dokter dengan menyesuaikan durasi terapi pada
methimazole sesuai dengan literatur yaitu 30-40 mg sebagai initial dose selama 6-8 minggu
- Menyarankan penyelesaian masalah kepada dokter dengan menyesuaikan frekuensi pemberian
pada propranolol yaitu ditingkatkan menjadi 3-4 kali sehari dengan dosis sesuai literatur 10-40 mg

Rencana monitoring terapi:


1. Monitoring respon terapi terhadap gejala hipertiroid pasien
2. Monitoring kadar T3,T4,TSH dan leukosit pasien
3. Monitoring efek samping agranulositosis dengan memantau gejalanya seperti demam, malaise,
radang gusi, infeksi oropharyngeal, dan jumlah granulosit <250 / mm3
4. Monitoring efek samping ruam, gatal vertigo, anemia aplastik dengan memantau kadar sel darah
merah pasien
5. Monitoring efek samping hipoprotrombinemia dan perdarahan dengan memantau prothrombin
time pasien
6. Monitoring efek samping hipotensi dari propanolol dengan memonitor tekanan darah pasien
7. Monitoring efek samping bradikardia dari propanolol dengan memonitor detak jantung pasien
8. Monitoring kepatuhan pasien

Rencana edukasi pasien:


1. Edukasi pasien terkait penggunaan obat
2. Edukasi pasien terkait menjaga gaya hidup yang sehat
3. Edukasi pasien untuk melakukan olahraga secara teratur
4. Edukasi pasien untuk diet tinggi kalori
5. Edukasi pasien untuk banyak mengkonsumsi protein
6. Edukasi pasien untuk menghindari makanan yang beryodium dan nitrat

4
7. Edukasi pasien untuk perbanyak minum air putih
8. Edukasi pasien untuk menghindari alkohol dan kafein

Referensi:
- AHFS Drug Information, American Society of Health System Pharmacists. Bethesda: American Hospital
Formulary Service. 2011
- Perkumpulan Endokriologi Indonesia : Pedoman Pengelolaan Penyakit Hipertiroid. 2017
- Kemenkes RI. 2015. Situasi dan Analisis Penyakit Tiroid
- Ross DS, dkk. 2016 American Thyroid Association Guidelines for Diagnosis and Management of
Hyperthyroidism and Other Causes of Thyrotoxicosis

TABEL PENGKAJIAN OBAT

No Nama Obat Tinjauan


1 Methimazol Regimen dosis yang diresepkan
Dosis awal: 30 mg
Dosis pemeliharaan : 5 - 15 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis awal : 30-60 mg
Dosis Pemeliharaan : 5-30 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari

Indikasi terapi
Hipertiroid

Tanggal dimulainya terapi


5
2 Maret 2020

Durasi terapi
Dosis awal : 6 bulan
Dosis pemeliharaan : 1 tahun

Efek samping obat


Agranulositosis, hipoprotrombinemia dan perdarahan

2 Propranolol Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 10 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 2 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 10-40 mg
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 3-4 kali sehari

Indikasi terapi
Tirotoksikosis, agina, aritmia

Tanggal dimulainya terapi


2 Maret 2020

Durasi terapi
-

Efek samping obat


6
Bradikardia, hiperglikemia, bronkospasme

Pertanyaan:

1. Apakah penggunaan propranolol disarankan pada pasien ini? (Jawab pada poin 1a)
Jawaban : propranolol adalah obat golongan beta bloker yang digunakan sebagai terapi adjuvant
pada hipertiroid yang bekerja menghambat konversi T4 menjadi T3 dan mengurangi gejala perifer
penggunaan propanolol pada pasien ini juga akan membantu menurunkan tekanan darah pasien dan
gangguan takikardia yang dirasakan pasien

2. Apakah penggunaan methimazole dapat meredakan gejala klinis penyakit hipertiroid? (Jawab pada
poin 1b)
Jawaban : methimazole merupakan obat antitiroid (OAT) yang digunakan untuk mengontrol
hipertiroid dalam jangka waktu yang panjang selama satu sampai dua tahun, atau lebih lama.
methimazole bekerja dengan menurunkan sintesa T4 dan T3. Methimazole dapat digunakan untuk
semua pasien (namun untuk pasien hamil PTU lebih disarankan)

3. Pemantauan apa saja yang perlu dilakukan terkait pemberian methimazole? (Jawab pada poin 2)
Jawaban :
1. Monitoring respon terapi terhadap gejala hipertiroid pasien
2. Monitoring kadar T3,T4,TSH dan leukosit pasien
3. Monitoring efek samping agranulositosis dengan memonitor gejalanya seperti demam,
malaise, radang gusi, infeksi oropharyngeal, dan jumlah granulosit <250 / mm3
4. Monitoring efek samping ruam, gatal vertigo, anemia aplastik dengan memonitor kadar sel
darah merah pasien
5. Monitoring efek samping hipoprotrombinemia dan perdarahan dengan memonitor
prothrombin time pasien

7
4. Pemantauan apa saja yang perlu dilakukan terkait efek samping kedua obat tersebut? (Jawab pada
poin 9)
Jawaban :
- Monitoring terkait efek samping methimazole yaitu ruam, gatal vertigo, anemia aplastik. yang
utama adalah pengecekan kadar sel darah darah merah.
- Monitoring efek samping agranulositosis dari methimazole dengan memonitor gejalanya
seperti demam, malaise, radang gusi, infeksi oropharyngeal, dan jumlah granulosit <250 /
mm3
- Monitoring efek samping hipoprotrombinemia dan perdarahan dengan memonitor
prothrombin time pasien
- Monitoring efek samping hipotensi dari propanolol dengan memonitor tekanan darah pasien
- Monitoring efek samping bradikardia dari propanolol dengan memonitor detak jantung pasien

Anda mungkin juga menyukai