RL 2 kolf/hari
1
Nadi awal : 180 60-100 kali/menit cepat
kali/menit
IGD(stlh RL) : 60-100 kali/meni cepat
120 kali/menit
RR 24 kali/menit 12-20 kali /menit cepat
jantung tidak ada kelainan
pernafasan tidak ditemukan ronkhi
Berat badan awal : 25 kg saat sakit : 21 kg penurunan BB sebanyak
16%
Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan
pemeriksaan
hemoglobin 13 g/dl 12-16 g/dl normal
penunjang
hematokrit 39 % 38–46% normal
eritrosit 4,4/mm3 3,9-5,1/mm3 normal
leukosit 9000/mm3 4.500-10.000//mm3 normal
trombosit 320.103/mm3 (150,000- normal
450,000).103/mm
bicarbonate 18mEq/L 22-28 mEq/L rendah
Kreatinin serum 0,81 (mg/dl) 0,5–1,1 mg/dL normal
gula darah acak 90 mg/dL <100 ng/dL normal
Natrium 128(mEq/L) 135-145 (mEq/L) rendah
Kalium 6,1 (mEq/L) 3,5-5,0 (mEq/L) tinggi
Cl 92 (mEq/L) 96-106 mEq/L rendah
BUN 64 (mg/dl) 7-20 mg/dL tinggi
diagnosis diare dehidrasi berat
Pengobatan Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi
yang di IGD
Ringer Laktat 660 -
mL
Pengobatan di Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi
bangsal RS
Cefotaxime 500 mg 3xsehari 2 hari
zinc tab 20 mg 1xsehari 2 hari
Ringer laktat 2kolf/hari 2 hari
2
Pengobatan Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi
yang diterima
Cefadroxil 125 mg 3 kali sehari po -
saat pulang
Zinc 20 mg 1 kali sehari po -
Oralit 200 -
Analisis kasus
Tuliskan catatan atau hasil analisis Anda terhadap kasus secara ringkas di sini
- pasien mengalami diare dehidrasi berat
- pasien kehilangan cairan 16% berat badan
- tatalaksana terapi yang akan diterapkan adalah terapi C
S : Pada hari ketiga mencret dengan sangat encer, frekuensi 3-4 kali dalam sehari, mual dan perut
kembung. Lemas, kesadaran menurun. Saat tiba di Unit Gawat Darurat tampak anak dalam keadaan
soporous, pernapasan cepat dan dalam, suhu tubuh normal, tidak ada retraksi, kencing terakhir 8 jam
sebelum ke rumah sakit sedikit, diketahui berat badan sebelum sakit 25 kg, nadi teraba halus..
O : kadar Na, 128 mEq/L Kalium, 6.1 mEq/L Cl, 92 mEq/L BUN, 64 mg/dL, serum kreatinin, 0.81 mg/dL,
pH 7.33; bicarbonate, 18 mEq/L. Hb 13 g/dl, leukosit 9.000, hematokrit 39%, eritrosit 4,4/mm3 , trombosit
320.000, gula darah acak 90 mg/dl, frekuensi nadi 180 kali/menit reguler, laju pernafasan 24 kali/menit,
turgor sangat menurun, mata cekung, dan tekanan darah 90/60 mmHg.
P:
selama di IGD :
RL 2 kolf/hari
resep pulang :
3
Oralit 200
Identifikasi masalah
Lakukan penilaian terhadap ketepatan, efektivitas, dan keamanan pengobatan dan kaitkan dengan kondisi
pasien saat ini. Anda juga dapat menilai kepatuhan pasien jika dibutuhkan. Berdasarkan penilaian tersebut,
identifikasilah masalah terkait pengobatan yang terjadi dan penyebabnya. Anda dapat menggunakan
klasifikasi DRP menurut PCNE pada Lampiran 3 sebagai panduan identifikasi masalah.
masalah :
1. terapi obat tidak lengkap
2. durasi terapi tidak optimal
3. potensi kejadian merugikan akibat obat
4. durasi terapi tidak diketahui
penyebab masalah :
1. Pasien tidak diberikan oralit di RS
2. durasi terapi Cefotaxime terlalu singkat karna dilakukan switch terapi dengan cefadroxil
3. cefadroxil yang diresepkan memiliki efek samping diare
4. pemberian suplementasi zinc tidak diketahui apakah mencukupi untuk 10 hari
4
- memberi makanan
- mengobati masalah lain
Referensi:
Kemenkes RI. 2011. Panduan Sosialisasi : Tatalaksana Diare Balita.
Drugs.com. 2020. Cefadroxil side effect
American Society of Health. 2011. AHFS
5
6
TABEL PENGKAJIAN OBAT
Indikasi terapi
infeksi yang disebabkan bakteri patogen yang sensitif terhadap
cefotaxim dalam kondisi infeksi saluran nafas bawah, infeksi
saluran urogenitalia, gonorhea tanpa komplikasi, infeki kulit dan
jaringan lunak, infeksi intraabdomal termasuk peritonitis, infeksi
tulang atau sendi, infeksi SSP termasuk meningitis, profilaksasis
bedah
Durasi terapi
2 hari di bangsal RS
7
2 Zinc tablet Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 20 mg
Rute: per oral
Frekuensi pemberian: 1 x sehari
Indikasi terapi
Diare akut, defisiensi zinc
Durasi terapi :
2 hari di bangsal RS
8
Frekuensi pemberian: tiap 6 jam
Indikasi terapi
Diare
Durasi terapi :
Indikasi terapi
Infeksi saluran cerna
Durasi terapi :
9
Efek samping obat
Dispepsia, nausea, vomiting, diare
5 RL Regimen dosis yang diresepkan
Dosis:
Rute: per oral
Frekuensi pemberian:
Indikasi terapi
Pengganti cairan dan elektrolit
Durasi terapi :
Pertanyaan :
1. jelaskan status kondisi pasien :
jawab : keadaan soporous, pernapasan cepat dan dalam,kondisi semakin lemas, kesadaran menurun.
Turgor sangat menurun, mata cekung, anak mulai menangis dengan kesadaran yang masih apatis
10
2. jelaskan subjektif dan objektif terkait kasus
jawab :
S : Pada hari ketiga mencret dengan sangat encer, frekuensi 3-4 kali dalam sehari, mual dan perut
kembung. Lemas, kesadaran menurun. Saat tiba di Unit Gawat Darurat tampak anak dalam keadaan
soporous, pernapasan cepat dan dalam, suhu tubuh normal, tidak ada retraksi, kencing terakhir 8 jam
sebelum ke rumah sakit sedikit, diketahui berat badan sebelum sakit 25 kg, nadi teraba halus.
O : kadar Na, 128 mEq/L Kalium, 6.1 mEq/L Cl, 92 mEq/L BUN, 64 mg/dL, serum kreatinin, 0.81
mg/dL, pH 7.33; bicarbonate, 18 mEq/L. Hb 13 g/dl, leukosit 9.000, hematokrit 39%, eritrosit
4,4/mm3 , trombosit 320.000, gula darah acak 90 mg/dl, frekuensi nadi 180 kali/menit reguler, laju
pernafasan 24 kali/menit, turgor sangat menurun, mata cekung, dan tekanan darah 90/60 mmHg.
3. jelaskan tata laksana manajemen cairan pada kondisi pasien, hitung free water deficit pada
kondisi hipernatremia
jawab :
tatalaksana :
- beri cairan iv segera (ringer laktat atau nacl 0,9 % 100 ml/kgBB yang dibagi menjadi 30
ml/kgBB 30 menit dan 70 ml/kgBB 2.5 jam)
- nilai kembali 15-30 menit, bila nadi belum teraba beri tetesan lebih cepat
- beri oralit 5 mL/kg/jam bila penderita bisa minum, biasanya setelah 1-2 jam pada anak
- apabila penderita tidak bisa minum, mulai rehidrasi dengan oralit melalui
nasogastrik/orogastrik, berikan sedikit demi sedikit, 20 mL/kgBB/jam selama 6 jam
- beri obat zinc selama 10 hari berturut-turut
- setelah 3 jam nilai lagi derajat dehidrasi
11
4. apa sajakah monitoring terapi yang perlu dilakukan pada kasus ini ?
jawab :
12