FARMAKOTERAPI
Disusun oleh:
apt. Wahyu Margi Sidoretno, M. Farm
apt. Isna Warnadaniati, M. Farm.
Nama :
NIM :
Kelas :
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesainkan praktikum, mahasiswa dapat:
1. Melakukan dokumentasi pasien geriatri sesuai dengan studi kasus yang diberikan
2. Melakukan analisa terapi/poli farmasi yang diberikan dan menentukan DRP (Drug Relater
Problem) serta dapat memberikan rekomendasi terkait pasien geriatri.
Tugas
Sebelum melakukan pengisian lembar monitoring, mahasiswa harus memahami:
1. Pengertian geriatri
2. Patofisiologi pasien geriatri
3. Poli farmasi pada pasien geriatri
4. Penetapan Potentially inappropriate medications (PIM), merupakan obat yang harus
dihindari pada usia lanjut dengan kondisi tertentu dan mungkin terjadi dalam polifarmasi.
Ilustrasi Kasus
Tn. H, 80 tahun, pada tanggal 26 juni pukul 23.50 datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak
nafas sejak 4 hari sebelum masuk ke rumah sakit. Sesak baru pertama kali dialami. Keluhan sesak tanpa
disertai batuk, demam dan nyeri dada. Selain itu kaki pasien juga bengkak, susah menelan, dan susah
diajak komunikasi. Pasien selalu tertidur, hanya ada respon anggukan kepala ketika diajak komunikasi.
Siang harinya, pasien sudah berobat ke mantri, diberi obat parasetamol, deksametason, furosemid dan
dianjurkan untuk segera dirawat di rumah sakit. Setelah minum obat tersebut bengkak pada kaki
berkurang, tetapi sesak tidak berkurang.
Tiga bulan sebelum masuk rumah sakit, kondisi kesehatan pasien memang sudah menurun, sulit
berkomunikasi, demensia, dan sulit berjalan sudah dirasakan pasien. Empat hari sebelum masuk rumah
sakit, pasien sempat terjatuh dari kursi yang diakui keluarga mungkin karena kondisi pasien yang lemah.
Menurut pengakuan keluarga, pasien termasuk orang yang jarang sakit. Berselang 5 tahun kemudian
pasien pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan fraktur 2 kosta. Satutahun yang lalu tekanan
darah sistolik pasien pernah mencapai 200 mmHg dan kemudian kembali normal. Riwayat pengobatan
rutin tidak dimiliki pasien karena kondisi kesehatan yang selalu terkontrol baik. Pasien mendapatkan
makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain. Kebiasaan rutin yang dilakukan yaitu pasien
selalu diberikan teh tawar setiap pagi tanpa gula.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit berat. Saat datang kesadaran compos mentis dengan
tanda vital : tekanan darah 140/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi pernafasan 24 x/menit
dan suhu 37 0C. Pada pemeriksaan kepala didapatkan konjungtiva tidak anemis. Pada leher tekanan
vena jugular tidak meninggi, kelenjar getah bening tidak teraba. Pada dada bentuk dan gerak simetris,
batas jantung normal. Pada paru tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing. Abdomen datar lembut, hati
tidak teraba, limpa tidak teraba, ruang traube kosong. Pada ekstremitas bawah terdapat edema.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hemoglobin: 11.5 g/dl, Hematokrit: 35.6%, Leukosit:
9.700/mm3, Trombosit: 160.000/mm3, Gula darah sewaktu: 125 mg/dL dan pemeriksaan
elektrokardiografi didapatkan sinus takikardi. Hasil laboratorium elektrolit menunjukkan kadar Cl-:
119,16. Hasil laboratorium yang lain menunjukkan kadar albumin: 2.55, Serum Glutamic Oxaloacetic
Transaminase: 84.3, Serum Glutamic Pyruvic Transaminase: 120.7, Ureum: 134.6, Kreatinin: 3.40, dan
Gamma: 102.4. Hal ini menunjukkan telah terjadi gangguan hati dan ginjal pada penderita.
RIWAYAT KELUARGA
RIWAYAT SOSIAL
CATATAN:
Riwayat pengobatan :
Hasil Radiologi :
Hasil Kultur :
5
Nama Pasien : No.RM : IRNA/Ruangan :
Tanggal
Data Klinik
Suhu
Nadi
RR
TD
Edema
6
Tabel Pengkajian Obat
Indikasi terapi
Durasi terapi
7
No Nama Obat Tinjauan
Regimen dosis yang diresepkan
Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:
Indikasi terapi
Durasi terapi
Indikasi terapi
Durasi terapi
8
Hari dan
LEMBAR MONITORING Kode
OBAT PENDERITA
No Uraian Masalah Tindak Lanjut
Tanggal Masalah
Kode Masalah :
1. Indikasi 3. Dosis obat 7. Lama pemberian 10. Ketidaksesuaian RM dengan : 14. Kompatibilitas obat
a. Tidak ada indikasi a. Kelebihan (over dose) 8. Interaksi obat: a. Resep/ 15. Ketersediaan obat/kegagalan
b. Ada indikasi,tidak b. Kekurangan (under dose) a. Obat b. Buku Injeksi mendapatkan obat
ada terapi 4. Interval pemberian b.Makanan/minum 11. Kesalahan penulisan resep 16. Kepatuhan
c. Kontra Indikasi 5. Cara/waktu pemberian c. Hasil Lab 12. Stabilitas sediaan injeksi 17. Duplikasi terapi
2. Pemilihan Obat 6. Rute Pemberian Obat 9. ESO/ ADR/ Alergi 13. Sterilitas sediaan injeksi 18. Lain-lain....
9
Nama Pasien : No.RM : IRNA/Ruangan :
Tanggal
Data Klinik
Suhu
Nadi
RR
TD
Edema
1
0
Tabel Pengkajian Obat
Indikasi terapi :
Durasi terapi :
Indikasi terapi
Durasi terapi
11
No Nama Obat Tinjauan
Regimen dosis yang diresepkan
Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:
Indikasi terapi
Durasi terapi
Indikasi terapi
Durasi terapi
1
2
No Nama Obat Tinjauan
Regimen dosis yang diresepkan
Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:
Indikasi terapi
Durasi terapi
Indikasi terapi
Durasi terapi
13
Hari dan
LEMBAR MONITORING Kode
OBAT PENDERITA
No Uraian Masalah Tindak Lanjut
Tanggal Masalah
Kode Masalah :
1. Indikasi 3. Dosis obat 7. Lama pemberian 10. Ketidaksesuaian RM 14. Kompatibilitas obat
a. Tidak ada indikasi d. Kelebihan (over dose) 8. Interaksi obat: dengan : 15. Ketersediaan
b. Ada indikasi,tidak e. Kekurangan (under dose) a. Obat f. Resep/ obat/kegagalan
ada terapi 4. Interval pemberian b.Makanan/minum g. Buku Injeksi mendapatkan obat
c. Kontra Indikasi 5. Cara/waktu pemberian c. Hasil Lab 11. Kesalahan penulisan 16. Kepatuhan
2. Pemilihan Obat 6. Rute Pemberian Obat 9. ESO/ ADR/ resep 17. Duplikasi terapi
Alergi 12. Stabilitas sediaan injeksi 18. Lain-lain
13. Sterilitas sediaan injeksi
14