Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM FARMAKOTERAPI Nama : Antrisari Rahmat

FAKULTAS FARMASI NIM : K100180075


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Kelas : E
SURAKARTA

OUTLINE PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI


FORM PEMANTAUAN PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Ny SS
Jenis Kelamin : Perempuan
Ruang : Tidak Ada
Umur : 26 tahun
BB/TB : 50 kg/ 160 cm
Tanggal MRS : 29 November 2021
Diagnosa : Hipertiroid
Alergi : Tidak ada data alergi, sebaiknya ditanyakan pada pasien

II. SUBYEKTIF (saat MRS)


II.1 Keluhan Utama (Chief Complaint):

Ny SS mengeluhkan mengalami sesak nafas, dada sebelah kiri terasa berdebar-debar, sering
merasa cemas, emosi tidak stabil, sering berkeringat, tangan nya tremor, demam, cepat merasa
lapar, nafsu makan meningkat dan mengalami penurunan berat badan, merasa lemas.

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 1


II.2 Riwayat Penyakit Sekarang (History of Present Illness)
Ny SS datang ke Poli Kandungan pada 25 November 2020 untuk pemeriksaan rutin
kehamilan pertamanya yang saat ini berusia 8 minggu. Ny SS mengeluhkan mengeluhkan
mengalami sesak nafas, dada sebelah kiri terasa berdebar-debar, sering merasa cemas, emosi
tidak stabil, sering berkeringat, tangan nya tremor, demam sejak 3 hari yang lalu, cepat
merasa lapar, nafsu makan meningkat dan mengalami penurunan berat badan (dalam 1
minggu berat badan turun 2 kg), merasa lemas sehingga mudah lelah. Dokter kemudian
meminta Ny SS melakukan pemeriksaan laboratorium.

II.3 Riwayat Penyakit Terdahulu (Past Medical History)


Asma terkontrol

II.4 Riwayat Penyakit Keluarga (Family History)


Ibu Ny SS menderita hipertensi

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 2


II.5 Riwayat Sosial (Social History)
Ny SS sedang mengandung anak pertama dengan usia kehamilan 8 minggu.

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 3


2.6 Riwayat Pengobatan (Medication History)
Lama
No Nama Obat Nama Generik Indikasi Rute Dosis Frekuensi Efek/kesulitan
Penggunaan
Symbicort Asma Inhalasi - - Tidak ada
turbuhaler

III. OBYEKTIF
3. 1 Pemeriksaan Fisik (Physical Examination)
TANGGAL 29-11-
21
TD (120/80) 120/70 normal
Suhu (36,1- 38,5 tinggi
37,2)
Nadi (60- 125 tinggi
100)x
RR (12-20) x 30 normal

3. 2. Kondisi Klinis
Kondisi Klinis
Sesak nafas +
Dada terasa berdebar-debar +

Tangannya tremor +

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 4


Demam +

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 5


3. 3. Data Laboratorium
a. Hematologi
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Eritrosit 4,0 – 5,0 (P) 5 Normal


Juta/µL
(Sel Darah Merah) 4,5 – 5,5 (L)
Hemoglobin (Hb) 12,0 – 14,0 (P) 12,5 Normal
g/dL
13,0 – 16,0 (L)
Hematokrit 40 – 50 (P) 44 Normal
%
45 – 55 (L)
Hitung Jenis
Basofil % 0,0 – 1,0
Eosinofil % 1,0 – 3,0
Batang1 % 2,0 – 6,0
Segmen1 % 50,0 – 70,0
Limfosit % 20,0 – 40,0
Monosit % 2,0 – 8,0
Retikulosist % 0,5-2
Laju Endap Darah (LED) < 15 (P)
Mm/jam
< 10 (L)
Leukosit 8,5 Normal
103/µL 5,0 – 10,0
(Sel Darah Putih)
MCH/HER Pg/sel 27 – 31
MCHC/KHER g/dL 32 – 36
MCV/VER fl 80 – 96
Trombosit 103/µL 150 – 400 390 Normal
Prothrombin time/PT Detik 10-15
Activated Partial Thromboplastin
Detik 21-45
Time/aPTT
Thrombin Time/TT Detik 16-24
Fibrinogen mg/dl 200-450
D-Dimer Mcg/ml Negative/<0,5
International Normalized Ratio/INR 0,8-1,2

b. Fungsi Hati
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

ALT (SGPT) < 23 (P)


U/L
< 30 (L)
AST (SGOT) < 21 (P)
U/L
< 25 (L)
Alkalin Fosfatase U/L 15 – 69
GGT (Gamma GT) U/L 5 – 38
Bilirubin Total mg/dL 0,25 – 1,0
Bilirubin Langsung mg/dL 0,0 – 0,25
Protein Total g/L 61 – 82
Albumin g/L 37 – 52

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 6


c. Elektrolit

Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Kreatinin 60 – 150 (P)


U/L
70 – 160 (L)
Natrium mmol/L 134 – 145
Klorid mmol/L 94 – 111
Kalium mmol/L 3,5 – 5,0
BUN mg/dL 8 – 25 15 Normal
Ca2+ mg/dl 8,8-10,4
Asam Urat 2,4 – 5,7 (P)
mg/dL
3,4 – 7,0 (L)
Mg2+ mg/dl 1,7-2,3
SrCr mg/dL 0,6 – 1,2 0,8 Normal

d. Analisa Gas Darah (AGD)


Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Saturasi Oksigen (SaO2) %O2 95-99


Tekanan Parsial Oksigen (PaO2) mmHg 75-100
Tekanan Parsial CO2 (PaCO2) mmHg 35-45
pH - 7,35-7,45
CO2 mEq/L 22-32
Anion Gap (AG) mEq/L 13-17

d. Profil lipid
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Kolesterol Total mg/dL 150 – 200 160 Normal


HDL 45 – 65 (P)
mg/dL
35 – 55 (L)
LDL mg/dl <130
Trigliserid mg/dL 120 – 190 130 Normal

e. lain-lain
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
Gula Darah Sewaktu (GDS) mg/dL <200 128 Normal
Gula Darah Puasa (GDP) mg/dL 70 – 100
Gula Darah 2 jam PP mg/dL <200
Amilase U/L 30 – 130
T3 ng/dL 60 - 181 265 ↑
TT4 mcg/dL 4,5 - 109 195 ↑
FT4 ng/dL 0,8 – 2,7 5,0 ↑
TSH µU/mL 0,5 – 4,7 0,018 ↓

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 7


IV. ASSESMENT
4.1 Terapi Pasien
Tanggal
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi
Propilthiouracil p.o 50 mg 4x1
Farmadral p.o 20 mg 4x1

4.2 Mekanisme Kerja Masing-Masing Obat (Obat sebelumnya, obat sekarang dan obat yang direkomendasikan)
N Nama Obat Mekanisme (cantumkan pustaka yang diacu) Gambar Produk
o
(Obat Farmoterol melemaskan otot polos bronkial dengan tindakan selektif pada reseptor beta2 dengan
sebelumnya) sedikit efek pada detak jantung. Formoterol memiliki efek kerja lama. Budesonide adalah
Symbicort kortikosteroid yang mengontrol laju sintesis protein, menekan migrasi polimorfonuklear leukosit /
Turbuhaler fibroblas, membalikkan permeabilitas kapiler dan stabilisasi lisosom di tingkat sel untuk mencegah
atau mengendalikan peradangan (DIH Ed 17, 2009).

Menghambat sintesis hormon tiroid dengan menghalangi oksidasi yodium di kelenjar tiroid;
(Obat memblokir sintesis tiroksin dan triiodothyronine (DIH Ed 17, 2009).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 8


sekarang)
Propilthioura
cil

Farmadral Penghambat beta-adrenergik non selektif (antiaritmia kelas II); secara kompetitif memblokir respons
(propranolol) terhadap stimulasi beta1 dan beta2-adrenergik yang mengakibatkan penurunan denyut jantung,
kontraktilitas miokard, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen miokard. Penghambat beta-adrenergik
nonselektif (propranolol, nadolol) mengurangi tekanan portal dengan menghasilkan vasokonstriksi
splanknikus (efek beta2) sehingga mengurangi aliran darah portal (DIH Ed 17, 2009).

Paracetamol Menghambat sintesis prostaglandin dalam sistem saraf pusat dan secara perifer memblokir
pembentukan impuls nyeri; memproduksi antipyresis dari penghambatan pusat pengatur panas
hipotalamus. (DIH Ed 17, 2009)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 9


Asam Folat Untuk pembentukan sejumlah koenzim dalam banyak sistem metabolisme, terutama untuk sintesis
purin dan pirimidin; diperlukan untuk sintesis nukleoprotein dan pemeliharaan pada eritropoiesis;
merangsang produksi leukosit dan trombosit pada anemia defisiensi folat. Asam folat meningkatkan
eliminasi asam format, metabolit toksik metanol (penggunaan tanpa label). (DIH Ed 17, 2009)

4.3 Problem Medik dan Drug Related Problems


Problem Medik 1: Hipertiroid

Subyektif, Monitoring
Terapi DRP Rekomendasi
Obyektif
Efektivitas Efek samping
Subyektif : Propilthiouracil Tidak ada Melanjutkan terapi Tanda klinis: Tanda klinis:
 Sesak napas 100 mg 2 x 1 Propilthiouracil 100 mg 2 x 1 Lab : Lab :
tablet sehari. tablet sehari pada trimester Subyektif :
 Dada sebelah
pertama dan digantikan
hilangnya gejala yang Edema, demam,
kiri berdebat- dengan methimazole 10 mg 1
debar x sehari pada trimester kedua dirasakan pasien, vertigo, sakit

 Sering merasa yaitu: kepala, konstipasi,


cemas dan - Dada sebelah kiri anemia.
berdebat-debar
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 10
emosi tidak - Sering merasa methimazole
stabil cemas dan emosi Nyeri otot dan
nyeri sendi,
 Sering tidak stabil Munculnya ruam di
berkeringat - Sering berkeringat kulit, Rambut
 Tangannya - Tangannya gemetar rontok, Sakit
kepala, pusing,
gemetar (tremor) atau kantuk, Mual
(tremor) - Demam sejak 3 hari dan muntah.
sebelum masuk (Pionas, 2015)
 Demam sejak 3
hari sebelum rumah sakit
masuk rumah - Cepat merasa lapar
sakit dan nafsu makan
 Cepat merasa meningkat tetapi
lapar dan nafsu mengalami
makan penurunan BB 2 kg
meningkat dalam 1 minggu
tetapi - Merasa lemas dan
mengalami mudah lelah
penurunan BB 2 - Sesak napas
kg dalam 1
minggu
 Merasa lemas Obyektif :
dan mudah lelah Suhu : 370C
HR : 90 kali/menit

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 11


Obyektif : RR : 20 kali/menit
Suhu : 38,5 0C (↑)
T3 : 60-181 ng/dL
HR : 125
TT4 : 4,5-109
kali/menit (↑)
mcg/dL
RR : 30
FT4 : 0,8-2,7 ng/dL
kali/menit
TSH : 0,5-4,7 mIU/L
T3 : 265 ng/dL
(↑)
 Tidak terdapat
TT4 : 195 mcg/dL
pembesaran
(↑)
kelenjar tiroid di
FT4 : 5,0 ng/dL
daerah leher.
(↑)
 Perkembangan
TSH : 0,018
janin normal
µU/mL (↓)
 Tidak terjadi
anemia.
 Tidak terjadi
defisiensi serum
folat.

Analisis (Evaluasi DRP atau 4T yang dilengkapi dengan referensi serta cropping bagian yang dirujuk)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 12


Propilthiouracil

Tepat Indikasi : tepat, Propilthiouracil diindikasikan untuk Perawatan paliatif hipertiroidisme sebagai tambahan untuk memperbaiki

hipertiroidisme dalam persiapan untuk perawatan bedah atau terapi yodium radioaktif; manajemen krisis tirotoksik (DIH Ed 17, 2009).

Tepat Pasien : tepat, pasien tidak ada kontra indikasi yaitu Hipersensitivitas terhadap propiltiourasil atau komponen formulasi apa pun;
menyusui (per produsen; namun, analisis ahli dan AAP menyatakan obat ini dapat digunakan pada ibu menyusui) (DIH Ed 17, 2009).

Tepat Obat : tepat, PTU dapat dipertimbangkan menjadi drug of choice pada kehamilan trimester pertama dengan dosis serendah mungkin,
karena resiko methimazole-induced embryopathy lebih tinggi daripada resiko PTU-induced hepatotoxicity (Dipiro edisi 10, halaman 3322).

Tepat Dosis : tepat, dosis untuk Propilthiouracil yaitu 150 - 300 mg sehari sedangkan dosis pasien yaitu 100 mg 2 x 1 tablet sehari (DIH Ed
17, 2009).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 13


Methimazole
Tepat Indikasi : Tepat, Methimazole diindikasikan untuk Pengobatan paliatif hipertiroidisme, mengembalikan pasien hipertiroid ke keadaan
metabolik normal sebelum tiroidektomi, dan untuk mengontrol krisis tirotoksik yang mungkin menyertai tiroidektomi (DIH Ed 17, 2009).

Tepat Pasien : tepat, pasien tidak ada Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap methimazole atau komponen formulasi apa pun; menyusui
(per produsen; namun, analisis ahli dan AAP menyatakan obat ini dapat digunakan pada ibu menyusui) (DIH Ed 17, 2009).

Tepat Obat : tepat, pada masa kehamilan trimester kedua dianjurkan untuk mengganti obat ATD dengan methimazole (PPKI untuk Hipertiroid, 2012)

Tepat Dosis : tepat, dosis awal untuk methimazole yaitu 10 mg 1 x sehari (PPKI untuk Hipertiroid, 2012).

Problem Medik 2: Asma

Subyektif, Monitoring
Terapi DRP Rekomendasi
Obyektif
Efektivitas Efek samping

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 14


Subyektif : tidak Symbicort Perbaikan kualitas Sakit kepala,
ada Turbuhaler hidup, tidak terjadi nasofaringitis, ispa.
perburukan fungsi (DIH Ed 17, 2009)
Obyektif : tidak paru, tidak terbangun
ada dimalam hari dan
tidak terjadi
eksaserbasi.

Analisis (Evaluasi DRP atau 4T yang dilengkapi dengan referensi serta cropping bagian yang dirujuk)

Tepat Indikasi : Tepat, Symbicort turbuhaler merupakan obat yang diindikasikan untuk asma yang mengandung budesonide dan formoterol
(DIH Ed 17, 2009)

Tepat Pasien : Tepat, pasien tidak ada Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap amina adrenergik, formoterol, budesonide, atau komponen
formulasi apa pun; kebutuhan bronkodilatasi akut (termasuk status asmatikus) (DIH Ed 17, 2009).

Tepat Obat : Tepat, Budesonide merupakan pilihan utama karena keamanannya dan fungsi nya dalam manajemen asma kronis (Dipiro Ed 10,
2017. Hk 1236)

Tepat Dosis : tidak ada data dosis yang digunakan sebelumnya, rekomendasi dosis untuk pemeliharaan asma yaitu 1 – 2 inhalasi sekali atau 2
kali sehari. (DIH Ed 17, 2009).

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 15


Problem Medik 3:

Subyektif, Monitoring
Terapi DRP Rekomendasi
Obyektif
Efektivitas Efek samping
Tanda klinis: Tanda klinis:
Lab : Lab :

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 16


FPP Praktikum Farmakoterapi I | 17
4.3.2. Drug Related Problems (DRPs)
DRUG RELATED
PERTANYAAN YES NO KOMENTAR
PROBLEMS (DRPs)
Korelasi obat dg masalah Adakah obat tanpa indikasi medis? √ √
medis
(Correlation between drug Adakah masalah medis yang tidak diobati - Pasien diindikasikan
therapy & medical problem) untuk menerima
terapi suportif yaitu
antipiretik namum
belum diberikan.
Ketepatan Pengobatan Apakah obat yang digunakan efektif/ √ - Belum diketahui,
(Appropriate Therapy) mencapai hasil yang diinginkan (therapeutic karena pasien baru
outcome)? menerima rencana
terapi dan belum
ada monitoringnya.
Apakah obat yang digunakan √ Propanolol
dikontraindikasikan untuk pasien? dikontraindikasikan
pada pasien asma.
Apakah obat yang digunakan merupakan √
drug of choice ?
Apakah terapi non-obat diperlukan? √
Drug Regimen Apakah besaran dosis sudah tepat untuk √
pasien?
Apakah frekuensi pemberian sudah tepat? √
Apakah lama pemberian obat sudah tepat? √

Duplikasi terapi/Polifarmasi Adakah terjadi duplikasi terapi? √

Adverse Drug Reactions Adakah gejala/ masalah medis yang √


disebabkan oleh obat?
Interaksi Obat Adakah interaksi obat-obat yg berdampak √
klinis?
Adakah interaksi obat- makanan yg √
berdampak klinis?
Adakah interaksi obat- pemeriksaan √
laboratorium yang berdampak klinis?
Alergi Obat/ Intoleransi Apakah terjadi alergi /intoleransi terhadap √
obat ?
Adherence/ Compliance Adakah masalah ketidak patuhan pasien √
terhadap penggunaan obat?
Apakah pasien mengalami hambatan/ √
kesulitan dalam penggunaan obat?

V. KESIMPULAN REKOMENDASI

1. Terapi dengan propilthiouracil tetap dilanjutkan dengan peningkatan dosis yaitu 300
mg /hari.

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 18


2. Terapi dengan propranolol 20 mg 4 x sehari diganti dengan metoprolol 100 mg 1 x
sehari.
3. Merekomendasikan kepada dokter pemberian dosis terapi Symbicort turbuhaler yaitu
2 x sehari sebagai manajemen asma kronis.
4. Merekomendasikan kepada dokter untuk memberikan terapi suportif yaitu
paracetamol 500 mg 4-6 x sehari sebagai antipiretik.
5. Merekomendasikan kepada dokter untuk memberikan suplemen asam folat untuk
mencegah terjadinya defisiensi asam folat.

VI. KONSELING
Farmakologi
Treatment yang diberikan kepada pasien meliputi :
 Propilthiouracil per oral 100 mg 3 x sehari.
 Metoprolol 100 mg 1x1 sehari untuk mengatasi takikardi.
 Paracetamol 500 mg 4x1 sehari sebagai terapi suportif.
 Asam Folat 0,8 mg 1x1 sehari sebagai suplemen pada kehamilan.
 Symbicort turbuhaler 2 x sehari sebagai manajemen asma kronis.

Non-Farmakologi
 Diet yang seimbang antara jumlah kalori yang dibutuhkan sesuai berat, tinggi badan dan
aktivitas.
 Istirahat yang cukup.
 Diet rendah garam untuk mencegah hipertensi.
 Perbanyak makanan yang seimbang terutama buah dan sayur.
 Minum air putih 6-8 gelas per hari.

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 19


VII. DAFTAR PUSTAKA
Aberg, J.A., Lacy, C.F., Amstrong L.L., Goldman, M.P., dan Lance, L.L., 2009,
Drug Information Handbook, 17th Edition, Lexi-comp for the
American Pharmacist Assosiation.

Alldredge B.E, et al., 2013, Koda-Kimble and Young’s Applied Therapeutics: The
Clinical Use of Drugs Tenth Edition, Lippincott Williams & Wilkins,
Philadelphia.

Dipiro, J.T., et al., 2005, Pharmacotherapy: A Pathophisiology Approach 7th


Edition, Mc Graw-Hill, New York.

Dipiro, J., Talbert, R., Yee, G., Matzke, G., Wells, B., dan Posey, L.M., 2008.
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach 9th Edition. Mc
Graw-Hill, New York.

Scholl T.O. and Johnson W.G., 2000, Folic acid : influence on the outcome of
pregnancy 1–4, 71.

Surakarta, 5 Desember 2021

Praktikan Dosen Pembimbing

(Antrisari Rahmat) (apt.Lilla Prapdhani A.H.,M.Clin.,Pharm)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 20

Anda mungkin juga menyukai