N Kriteria Bobo
o t
1 Diagnosa Keperawatan (PE): 10
Ketidakefektifan pola napas b.d. takipnea (Nanda International. 2018 - 2020)
2 Data Subjekif: 10
Pasien mengatakan sesak napas sejak 5 hari yang lalu, pasien mengatakan mempunyai riwayat asma dan riwayat hipertensi,
pasien mengatakan dulu merokok sejak tahun 1965 dan sekarang sudah berhenti merokok karena harga rokok yang mahal.
3 Data Objektif: 10
Tanda – Tanda Vital :
1. TD : 11O / 60 mmHg
2. HR : 110 x / menit teraba lemah
3. RR : 26 x / menit
4. Suhu : 36,3 C
Palpasi :
1. Dada terasa hangat
2. Teraba Vocal Premitus pada kedua lapang dada, tetapi geteran lebih kuat teraba di dada sebelah kanan
3. ekspansi pengembangan paru kanan dan kiri sama
Perkusi :
1. Batas Hepar : sonor
Kesimpulan : dalam batas normal 8 cm
2. Terdengar bunyi dullness pada seluruh lapang paru, tetapi bunyi lebih kuat di paru bagian kanan
Auskultasi :
1. Suara Nafas : terdengar suara mengi di bagian kanan paru
2. Suara Ucapan : Suara terdengar jelas dan keras
3. Suara Tambahan : Terdengar suara mengi
4. Suara Stridor : tidak terdengar suara Stridor
3. Terapi Obat :
a. Levofloxacin (IV) 750 mg (OD)
b. Metilprednisolon (IV) 62.5 mg (BD)
c. Ranitidine (IV) 50 mg (BD)
d. Ventoline (Nebu) 1 amp (QDS)
e. Pulmicort (Nebu) 1 amp (BD)
f. Asetisistein (PO) 10 mg (OD)
g. Amlodipine (PO) 15 mg (OD)
h. Lasix (IV) 20mg (OD)
i. Ramipril (PO) 50 mg (OD)
j. Furosemide (PO) 40 mg (OM)
5 Dasar Pemikiran: 15
Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah penyakit paru-paru yang ditandai dengan obstruksi kronis aliran udara paru-paru
yang mengganggu pernapasan normal dan tidak sepenuhnya reversible (WHO, 2019). Menurut Global Initiative for Chronic
Obstructive Lung Disease (GOLD) 2019 PPOK adalah penyakit yang umum, dapat di cegah dan di obati yang di tandai dengan
gejala pernapasan persisten dan keterbatasan alira udara yang di sebabkan oleh saluran napas dan / atau kelainan alveolar yang
biasanya disebabkan oleh paparan signifikan terhadap partikel atau gas yang berbahaya. Fungsi paru pada pada pasien PPOK
lebih cepat menurun dibandingkan orang normal dengan usia yang sama. Penurunan fungsi paru tersebut berupa niali VEP₁
yang turun sebesar 50 – 100 ml/tahun pada pasien PPOK, sedangkan nilai VEP₁ sebesar 20 ml/tahun pada orang normal dengan
usia yang sama. PPOK merupakan kombinasi bronchitis obstruksi kronis,emfisema, dan asma.. Gejala pernapasan yang paling
umum termasuk dispnea, batuk dan / atau produksi dahak.. Gejala lain yang paling sering terjadi pada pasien PPOK adalah
sesak napas. Sesak napas menjadi keluhan utama pada pasien PPOK karena terganggunya aktivitas fisik akibat gejala ini. Sesak
napas terjadi ketika FEV₁ < 60 %. Pasien biasanya mengidentifikasikan sesak napas sebagai peningkatan usaha untuk bernapas,
rasa berat saat bernapas, gasping, dan air hunger. Batuk bisa muncul secara hilang timbul, tetapi biasanya batuk kronis adalah
gejala awal perkembangan PPOK. Gejala ini juga bisa merupakan gejala klinis yang pertama kali disadari oleh pasien. Batuk
kronis pada PPOK juga muncul tanpa ada dahak. Faktor risiko utama untuk PPOK adalah merokok, paparan lingkungan lainnya
seperti paparan bahan bakar biomassa dan polusi udara dapat berkontribusi, kelainan genetik, hiperaktivitas bronkus, status usia
ekonomi, infeksi, perkembangan paru-paru tidak normal dan percepatan penuaan atau umur. PPOK dapat diselingi oleh periode
memburuknya gejala pernapasan akut yang disebut eksaserbasi. Data pendukung dari proses diatas yaitu pasien mengatakan
sesak nafas sejak 5 hari yang lalu, pasien mengatakan mempunyai riwayat asma dan riwayat hipertensi, pasien mengatakan dulu
merokok. TD : 11O / 60 mmHg, HR : 110 x / menit teraba lemah, RR : 24 x / menit, Suhu : 36,3 C White Blood Cell (WBC) H
14.16, Haemagoblin L 12.90, Hematocrit L 39.80, ESR H 85, pO2 H 120.0, HCO3 (-) L 20.8, Total CO2 L 21.9, Base Excess
L – 3.6
6 Prinsip Tindakan: 5
Bersih, dengan posisi duduk
Tashkin, D. P. (2016). A review of nebulized drug delivery in COPD. Iternational Journal of Chronic Obstructive Pulmonary
Disease. Dalam https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22292598 (Diakses 05 Juli 2019)