Anda di halaman 1dari 2

BAB I

Latar belakang

Senyum, sapa dan salam merupakan hal yang sederhana untuk dilakukan sebagai bentuk kita
menghormati dan menghargai orang lain. Senyum, sapa, dan salam mempunyai dampak positif
bagi yang menyapa dan disapa. Tanpa kita sadari, saat menyapa orang lain kita sedang
menyalurkan semangat dan sukacita kita pada orang lain. Mengawali hari dengan rasa kesal
dan wajah muram akan mempengaruhi satu hari kita ke arah yang negatif. Dengan tersenyum
dan membagikan senyum pada orang lain, kita bisa mengubah hari kita dan orang lain menjadi
lebih baik. Namun, hal ini sudah jarang dilakukan oleh setiap orang karena banyak alasan
misalnya mereka merasa malu, terlalu fokus dengan urusan pribadi, merasa tidak penting jika
menyapa orang yang tidak dikenal, atau orang-orang terfokus pada gadget masing-masing
sehingga tidak menyadari kehadiran orang di sekitarnya. Kenyataannya, justru karena hal-hal
tersebutlah kita menjadi tidak

Rumusan masalah

1. Mengapa 3S jarang dilakukan?


2. Bagaimana respon orang ketika disapa orang lain khususnya dengan orang yang tidak
dikenal?

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, adapun tujuan yang ingin dicapai penulis antara lain sebagai berikut:

1. Mengetahui alasan jarangnya dilakukan senyum, sapa, salam


2. Mengetahui respon orang-orang ketika disapa orang lain khususnya orang yang tidak
dikenal
BAB II

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan eksperimentasi sosial dimana penulis sebagai agen dan
warga di lingkungan Fakultas Keperawatan dan Kedokteran Universitas Pelita Harapan, baik
mahasiswa, dosen, maupun staff sebagai target eksperimen. Adapun eksperimen sosial ini
dilakukan berbasis pengujian dua faktor yang berbeda yaitu

Metode Kerja

Dalam melakukan eksperimentasi sosial ini, penulis merancang langkah-langkah pelaksanaan


sebagai berikut:

1. Lokasi pelaksanaan: lingkungan Fakultas Keperawatan dan Fakultas Kedokteran


Universitas Pelita Harapan
2. Hal-hal yang harus dipersiapkan oleh agen: Kamera, Microphone.
3. Agen menentukan target eksperimen, agen 1 melakukan 3S pada target, agen 2
mengamati respon target setelah agen 1 melakukan 3S. Agen 3 dan agen sebagai
kameramen menghampiri dan mewawancarai target.

Hipotesis

Sebelum melakukan eksperimentasi sosial, penulis memiliki praduga bahwa 3S (Senyum, Sapa,
Salam) dalam praktiknya masih sulit dilakukan karena hal-hal seperti malu, terlalu fokus pada
kegiatan pribadi, terfokus pada gadget, atau merasa tidak penting menyapa terutama apabila
orang tersebut adalah orang asing.

BAB III

Anda mungkin juga menyukai