PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI I
MODUL 3
TBC (Tuberkulosis)
Di susun Oleh :
NIM : K100170057
KELAS :E
FAKULTAS FARMASI
LABORATORIUM FARMAKOTERAPI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
Tn. NG (55th, BB 48 TB 148 cm) sejak sekitar 1 bulan yang lalu (Februari 2020) didiagnosa TBC
paru dan menjalani pengobatan tahap intensif dengan :
Pyrazinamid 500 mg p.o 3xsehari 1 tablet
Rifampicin 450 mg p.o 1xsehari 1 tablet
Izoniazid 300 mg p.o 1xsehari 1 tablet
Etambutol 250 mg p.o 3xsehari 1 tablet
Hari ini, Tn. NG diantar ke rumah sakit oleh keluarganya karena mengalami keluhan merasa
kesemutan, bingung, mual muntah dan sakit pada perut disertai warna kulit Tn.NG menguning.
Keluhan ini dirasakan setelah mengkonsumsi obat yang di resepkan dokter. RR : 20 x menit
HR : 60 x menit
Suhu : 38,5 C
TD : 110/80 mmHg
Diketahui pasien tidak merokok, tidak suka minum kopi, dan rajin berolahraga
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan NilaiRujukan
20/3/2020
Natrium mmol/L 134 – 145 144 N
Klorid mmol/L 94 – 111 100 N
Kalium mmol/L 3,5 – 5,0 4.78 N
SaturasiOksigen (SaO2) % 95-99 95 N
TekananParsialOksigen 75-100 80 N
mmHg
(PaO2)
TekananParsial CO2 35-45 46
mmHg
(PaCO2)
pH - 7,35-7,45 7.4 N
CO2 mEq/L 22-32 22 N
Anion Gap (AG) mEq/L 13-17 15 N
Eritrosit 4,0 – 5,0 (P) 3.02
Juta/µL
(SelDarahMerah) 4,5 – 5,5 (L)
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 2
Hemoglobin (Hb) 12,0 – 14,0 (P) 11.02
g/dL
13,0 – 16,0 (L)
Hematokrit 40 – 50 (P) 38.7 N
%
45 – 55 (L)
Leukosit 13
103/µL 5,0 – 10,0
(SelDarahPutih)
Bilirubin Total mg/dL 0,25 – 1,0 0.5
Bilirubin Langsung mg/dL 0,0 – 0,25 2
ALT (SGPT) < 23 (P) 94
U/L
< 30 (L)
AST (SGOT) < 21 (P) 80
U/L
< 25 (L)
BUN mg/dL 8-25 10
sCr mg/dL 0,6-1,5 0,8
A. EPIDEMIOLOGI.
Secara global, sekitar 2 miliar orang terinfeksi oleh M. tuberculosis, dan sekitar
1,5 juta orang meninggal akibat TB aktif setiap tahun meskipun fakta bahwa itu dapat
disembuhkan.Di Amerika Serikat, diperkirakan 9 juta orang baru-baru ini terinfeksi M.
tuberculosis , yang berarti bahwa mereka saat ini tidak sakit tetapi bahwa mereka dapat jatuh
sakit dengan TB kapan saja. Pada tahun 2014, 9.412 kasus TB baru dilaporkan di Amerika
Serikat, yang 2,2% lebih rendah dari pada tahun 2013.2 Kejadian tahunan TB di Amerika
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 3
Serikat menurun sekitar 5% per tahun dari tahun 1953 hingga 1983. Pada tahun 1984,
penurunan ini melambat, dan kemudian kejadian TB meningkat dari tahun 1988 mencapai
puncaknya pada tahun 1992 (Gambar 112-1). Sejak 1993, praktik pengendalian infeksi dan
protokol pengobatan yang lebih efektif telah mengurangi tingkat TB secara signifikan
seperti yang disebutkan di atas. Terlepas dari kabar baik ini, pemberantasan TB dari
Amerika Serikat tetap sulit. Salah satu alasannya adalah bahwa TB di antara imigran ke
Amerika Serikat dari negara-negara yang berpotensi. (DiPiro, JT, et al. 2017 :4947).
B. ETIOLOGI.
Tuberkulosis penyakit yang di sebabkan oleh M. tuberculosis suatu kuman basil
ramping dengan lapisan luar berlilin. Panjangnya 1 hingga 4 μm, dan di bawah mikroskop,
bentuknya lurus atau sedikit melengkung.Tidak bernoda baik dengan pewarnaan Gram,
sehingga pewarnaan Ziehl-Neelsen atau pewarnaan fluorochrome harus digunakan sebagai
gantinya.Setelah pewarnaan Ziehl-Neelsen dengan carbol-fuchsin, mikobakteri
mempertahankan warna merah meskipun mencuci asam-alkohol. Oleh karena itu, mereka
disebut basil tahan asam (AFB) . Pada kultur, M. tuberculosis tumbuh lambat, dua kali lipat
setiap 20 jam. Ini lambat dibandingkan dengan bakteri gram positif dan gram negatif, yang
berlipat ganda setiap 30 menit (DiPiro, JT, et al. 2017 :4947).
C. PATOFISIOLOGI.
Dalam kondisi tubuh yang data berpengaruh pada tingkat infeksi TBC adalah
Respons limfosit T sangat penting untuk mengendalikan infeksi M. Tuberculosis. Dalam
kedua kasus penelitian yang dilakukan oleh tikus , limfosit T mengaktifkan makrofagdengan
menelan dan membunuh mikobakteri. Limfosit T juga menghancurkan makrofag imatur
yang mengandung M. tuberculosis tetapi tidak mampu membunuh penjajah. Sel CD4 +
adalah sel T utama yang terlibat, dengan kontribusi oleh γ δ sel T dan sel CD8 + T.14 Sel
CD4 + T menghasilkan interferon γ (INF-γ) dan sitokin lain, termasuk IL-2 dan IL-10, yang
mengoordinasikan tanggapan kekebalan terhadap TB.14 Karena sel CD4 + berkurang pada
pasien yang terinfeksi HIV, pasien TBC tidak dapat meningkatkan pertahanan yang
memadai terhadap TB. (DiPiro, JT, et al. 2017 :4948)
Faktor Tumor nekrosis faktor-α (TNF-α) dan INF -γ adalah sitokin penting yang terlibat
dalam mengkoordinasikan respons yang dimediasi sel inang. Pasien artritis reumatoid yang
diobati dengan inhibitor TNF-α (seperti infliximab) memiliki tingkat reaktivasi TB yang
tinggi. Oleh karena itu, pasien yang diketahui kekurangan aktivitas TNF-α atau INF-γ harus
I. IDENTITAS PASIEN
Keluhan merasa kesemutan, bingung, mual muntah dan sakit pada perut disertai warna
kulit Tn.NG menguning. Keluhan ini dirasakan setelah mengkonsumsi obat yang di
resepkan dokter.
-TBC paru
II.4 Riwayat Penyakit Keluarga (Family History)
III. OBYEKTIF
3. 1 Pemeriksaan Fisik (Physical Examination)
TANGGAL 24 April 2020
TD
110/80 mmHg
Suhu 38,5 C
Nadi 60 x menit
RR 20 x menit
3. 2. Kondisi Klinis
24 April
Kondisi Klinis
2020
Kesemutan +
b. Fungsi Hati
Parameter Satuan Nilai Rujukan Tanggal Pemeriksaan
24
maret
c. Elektrolit
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan 24 maret
2020
Kreatinin U/L 60 – 150 (P)
70 – 160 (L)
SCr Mg/dL 0,6-1,5 0,8
Natrium mmol/L 134 – 145 144
Klorid mmol/L 94 – 111 100
Kalium mmol/L 3,5 – 5,0 4,78
BUN mg/dL 8 - 25 10
Ca2+ mg/dl 8,8-10,4
Asam Urat 2,4 – 5,7 (P)
mg/dL
3,4 – 7,0 (L)
2+
Mg mg/dl 1,7-2,3
d. Profil lipid
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
20 maret
e. lain-lain
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
Gula Darah Sewaktu (GDS) mg/dL <200
Gula Darah Puasa (GDP) mg/dL 70 – 100
Gula Darah 2 jam PP mg/dL <200
Amilase U/L 30 – 130
4.2 Mekanisme Kerja Masing-Masing Obat (Obat sebelumnya, obat sekarang dan obat yang direkomendasikan)
OBAT sebelumnya
1. Pyrazinamid 500 mg p.o 3xsehari 1 tablet
Mekanisme : konversi menjadi asam pirazinoat dalam galur Mycobacterium yang rentan yang menurunkan pH lingkungan; mekanisme aksi
yang tepat belum dijelaskan
(DIH ed 17)
Adverse Drug Reactions Adakah gejala/ masalah medis yang ✓ Hamper semua
disebabkan oleh obat? keluhan yang
dirasakan
merupakan ESO
yang di minum saat
ini.
Interaksi Obat Adakah interaksi obat-obat yg berdampak ✓
klinis?
Adakah interaksi obat- makanan yg ✓
berdampak klinis?
Adakah interaksi obat- pemeriksaan ✓
laboratorium yang berdampak klinis?
Alergi Obat/ Intoleransi Apakah terjadi alergi /intoleransi ✓ Pasien Tn NG tidak
terhadap obat ? mengalami keluhan
alergi ;dermatitis
Adherence/ Compliance Adakah masalah ketidak patuhan pasien ✓
terhadap penggunaan obat?
Apakah pasien mengalami hambatan/ ✓
kesulitan dalam penggunaan obat?
V. KESIMPULAN REKOMENDASI
VI. KONSELING
KELOMPOK 3 TBC
ANGGOTA ISMI AZIZ NURARIFAH K100170056
ALFIAH UMY HAMIDAH K100170057
SHAFIRA RIZKY R K100170058
Izin bertanya. Pada ppt di bagian tabel Terapi non-obat = non farmakologi.
DPR tertulis bahwa dibutuhkannya
Menurut dipiro ed10 ,dapat
terapi non-obat. Dapatkah dijelaskan
dilakukan dengan memperbaiki
terapi non-obat yang seperti apa?
kebutuhan Gizi pasien, ketika
Terimakasih kelompok 3
memungkinkan dari dokter dapat di
lakukan pembedahan lesi jaringan
Ibu Widia Ristiana : pembedahan paru yang rusak
dilakukan jika memang kasusnya
sudah parah ya dek.
Aberg, J.A., Lacy, C., Amstrong, L., Goldman, M. and Lance, L.L., 2009, Drug
Information Handbook 17th Edition, American Pharmacist Association.
Depkes RI, 2005, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Tuberkulosis, Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan,, Depkes RI, Jakarta.
Surakarta, ……………………………………
(……………………………………………) (……………………………………………)
LAMPIRAN REFERENSI
1. Interval dan durasi penggunann obat TBC (Dipiro ed 10 :4957)
6. INH
Dipiro principle
6. Eso OAT
10. (P2 dan PL.2014 :46).konsleing kapada Pasien dengan memiliki penyakit hati