Anda di halaman 1dari 5

TUBERKULOSIS (TB) PARU PADA DEWASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/PD/PPK 04 1/ 5

PANDUAN
Tanggal Terbit Ditetapkan
PRAKTEK Hospital Director
KLINIS

19 Agustus 2022
dr. Clara Pelita Sri Hexanini, MARS
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang
1. PENGERTIAN
disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium Tuberkulosis.
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya. Indonesia merupakan negara yang
termasuk sebagai 5 besar dari 22 negara di dunia dengan beban TB.
Kontribusi TB di Indonesia sebesar 5,8%. Saat ini timbul kedaruratan
baru dalam penanggulangan TB, yaitu TB Resisten Obat (Multi Drug
Resistance/ MDR).

2. ANAMNESIS Suspek TB adalah seseorang dengan gejala atau tanda TB.

Gejala umum TB Paru adalah batuk produktif lebih dari 2 minggu


yang disertai:

 Gejala pernapasan (nyeri dada, sesak napas, hemoptisis)


dan/atau.

 Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan


berat badan, keringat malam dan mudah lelah).

3. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Fisik :

Kelainan pada TB Paru tergantung luas kelainan struktur paru.


Pada awal permulaan perkembangan penyakit umumnya sulit sekali
menemukan kelainan. Pada auskultasi terdengar suara napas
bronkhial/amforik/ronkhi basah/suara napas melemah di apex paru,
tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum.
 Gejala Klinis yang dianggap (+) adalah batuk dari ringan ( tanpa
4. KRITERIA DIAGNOSIS
dahak ) sampai berat / batuk darah, gejala seperti flu yang hilang
timbul dan semakin sering dan demam terutama malam hari.
 Foto toraks dianggap (+) bila menggambarkan corakan yang bersifat
TUBERKULOSIS (TB) PARU PADA DEWASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/PD/PPK 04 2/ 5

infiltratre di puncak paru atau puncak lobus bawah paru dengan


atau tanpa kavitas, dan dapat disertai corakan lainnya seperti
klasifikasi dan garis fibrotic.
 Pemeriksaan smear BTA + TCM.
 Gold standard : kultur M tuberculosis

5. DIAGNOSIS BANDING  Pneumonia.


 Bronkitis.
 Bronkiektasis.
 Darah : limfositosis/ monositosis, LED meningkat, Hb turun.
6. PEMERIKSAAN
 Pemeriksaan smear BTA + TCM.
PENUNJANG
 Kultur M tuberculosis sputum.
 Foto toraks PA menunjukkan gambaran TB ( fibrosis, fibroinfiltrat,
schwarte, kavitas )
 Laboratorium : darah rutin, Ur, Cr, SGOT, SGPT, GDS, Albumin,
LED.
 Terapi non medikamentosa : Perbaikan gizi, pendidikan kesehatan.
7. TERAPI
 Terapi medika mentosa :
Alternatif Panduan Pengobatan
Kategori Pasien TB TB
Fase awal Fase lanjutan
I TB Paru aatau ekstra 4 R3H3
paru kasus baru 2 RHZE 4 RH

II * TB Paru BTA
dengan riwayat
pengobatan
sebelumnya :
4 R3H3
- Kambuh 2 RHZE
4 RH
- Kegagalan
pengobatan
- Pengobatan tidak
selesai
* Sesuai TAK (Tenaga Ahli Kesehatan)

Dosis Obat berdasarkan berat badan :

Setiap hari Intermitent


Dewasa Dewasa &
(mg/kg/BB) (mg/kg/BB)
Isoniamid 5 10
TUBERKULOSIS (TB) PARU PADA DEWASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/PD/PPK 04 3/ 5

(4-6) (8-12)
Rifampicin 10 15
(8-12) (8-12)
Pyrazinamid 25 35
(20-30) (30-40)
Ethambutol 15 30
(12-18) (20-35)
Streptomiycin 15 15
(15-20) (12-18)

Tabel OAT FDC


32-37 kg 2 tab
38-54 kg 3 tab
55-70 kg 4 tab
≥71 kg 5 tab
8. EDUKASI (HOSPITAL  Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang
HEALTH PROMOTION ) penyakit tuberkulosis.
 Pengawasan ketaatan minum obat dan kontrol secara teratur.
 Pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan.

9. PROGNOSIS Prognosis pada umumnya baik apabila pasien melakukan terapi


sesuai dengan ketentuan pengobatan. Untuk TB dengan komorbid,
prognosis menjadi kurang baik.

Kriteria hasil pengobatan:


1. Sembuh :
pasien telah menyelesaikan pengobatannya secara lengkap dan
pemeriksaan apusan dahak ulang ( follow up), p e m e r i k s a a n
s p u t u m a w a l p o s i t i f d a n hasilnya negatif pada akhir
pengobatan.
2. Pengobatan lengkap :
pasien yang telah menyelesaikan pengobatannya secara
lengkap tetapi tidak ada hasil pemeriksaan apusan dahak ulang
pada akhir pengobatan.
3. Meninggal :
pasien yang meninggal dalam masa pengobatan karena sebab
apapun.
4. Putus berobat (default) :
TUBERKULOSIS (TB) PARU PADA DEWASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/PD/PPK 04 4/ 5

pasien yang tidak berobat 2 ( dua ) bulan berturut-turut atau


lebih sebelum masa pengobatannya selesai.
5. Gagal:
Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau
kembali menjadi positif pada bulan ke lima atau selama
pengobatan.
6. Pindah (transfer out) :
pasien yang dipindah ke unit pencatatan dan pelaporan
(register) lain dan hasil pengobatannya tidak diketahui.

10. KEPUSTAKAAN Standar Pelayanan Medik Penyakit Paru (PDPI)


https://www.scribd.com/document/377023262/Ppk-Paru-pdpi
upload, Ladang Bambu, 22 April 2018.

Disiapkan Oleh : Mengetahui : Diperiksa Oleh: Disetujiui Oleh:


Nama dr.EddySuratman, dr.MutalibAbdullah, Ns.RiniErnawati, Dr.Reni Fitriyani
Sp.P ( K) Sp.PD,KGH, S.Kep
FINASIM
Jabatan Ketua KSM Paru Ketua Komite Medik Ka.Dept. QRM Head Of Medical
Services.
Tanda tangan
TUBERKULOSIS (TB) PARU PADA DEWASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/PD/PPK 04 5/ 5

CATATAN TINJAUAN DOKUMEN

Penanggung Jawab Review Tanggal Terbit atau


No. Revisi Tanggal Review
Nama Tanda Tangan

12 Februari 2016
00 dr.EddySuratman, Sp.P ( K)

01 dr.EddySuratman, Sp.P ( K) 12 April 2019

02 dr.EddySuratman, Sp.P ( K) 10 September 2020

03 dr.EddySuratman, Sp.P ( K) 03 September 2021

04 dr.EddySuratman,Sp.P ( K ) 19 Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai