Keterangan:
•Bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg harus dirujuk ke
rumah sakit.
•Anak dengan BB >33 kg, harus dirujuk ke rumah sakit karena
mendapatkan dosis OAT dewasa yang perlu dimonitor intensif.
•Obat harus diberikan secara utuh, tidak boleh dibelah.
•OAT KDT dapat diberikan dengan cara: ditelan secara utuh
atau dilarutkan sesaat sebelum diminum.
TB DENGAN HIV
Batuk bukan merupakan gejala utama pada pasien TB dengan HIV. Pasien diindikasi
untuk pemeriksaan HIV jika:
1.Berat badan turun drastis
6.Uji anti-HIV
Gambaran TB HIV
PENATALAKSANAAN
KOMPREHENSIF
1.Pada dasarnya pengobatan sama dengan pengobatan TB tanpa HIV/AIDS
2.Pada prinsipnya pengobatan TB pada ODHIV yang belum dalam pengobatan ARV
maka pengobatan ARV dimulai setelah pengobatan TB ditoleransi tanpa menilai
stadium atau nilai CD4, ditandai dengan kondisi klinis dan fungsi hati baik,
dianjurkan diberikan paling cepat 2 minggu dan paling lambat 8 minggu.
3.Pada pengobatan TB pada ODHIV yang sedang dalam pengobatan ARV, bila pasien
sedang dalam pengobatan ARV lini pertama, pengobatan TB dapat langsung
diberikan. Jika pasien menggunakan nevirapin, sebaiknya di substitusi dengan
efavirenz selama pemberian rifampicin. Jika pasien dalam pengobatan ARV lini kedua
sebaiknya dirujuk ke PDP untuk diatur rencana pengobatan TB bersama dengan
pengobatan ARV (pengobatan koinfeksi TB HIV).
4.Setiap penderita TB HIV harus diberikan profilaksis kotrimoksasol dengan dosis 960
mg/hari (dosis tunggal) selama pemberian OAT.
5.Pemberiantiasetazon pada pasien HIV/AIDS sangat berbahaya karena akan
menyebabkan efek toksis berat pada kulit.
6.Perlu diperhatikan, pemberian secara bersamaan membuat pasien menelan obat
dalam jumlah yang banyak sehingga dapat terjadi ketidakpatuhan, komplikasi, efek
samping, interaksi obat, dan immune Reconstitution Inflammatory Syndrome.