I. DEFINISI
Pada anak usia 3 bulan - 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita
TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
pemeriksaan serologi/darah.
Standar 2
Semua pasien (dewasa, remaja dan anak yang dapat mengeluarkan
dahak) yang diduga menderita TB paru harus menjalani pemeriksaan
dahak mikroskopis minimal2 dan sebaiknya 3kali.Minimal satu specimen
harus berasal dari dahak pagi hari. Pemeriksaannya mudah, dapat
dilakukan di hampir semua pusat pelayanankesehatan. Data terakhir
menunjukkan :·Pemeriksaan Sputum 1 : positif 83-87%· Pemeriksaan
Sputum 2 : positif bertambah 10-12%· Pemeriksaan Sputum 3 : positif
bertambah 3-5%.
Standar 3
Pada semua pasien (dewasa, remaja dan anak) yang diduga menderita
TB ekstraparu, spesimen dari bagian tubuh yang sakit seharusnya
diambiluntuk pemeriksaan mikroskopis dan jika tersedia fasilitas dan
sumber daya, dilakukan pemeriksaan biakan dan histopatologi. Hal
ini dikarenakan sedikitnya Mycobacterium Tb yang ditemukan pada
ekstraparu. Pada pleuritis TB BTA positif hanya 5-10%, pada meningitis
TB lebih rendah lagi. Sebaiknya dilakukan juga pemeriksaan foto toraks
untuk mengetahui ada tidaknyaTB paru dan TB millier.
Standar4
Semua orang dengan gambaran foto toraks diduga tuberculosis
seharusnya menjalani pemeriksaan dahak secara mikrobiologi.Hasil
penelitian dari 2229 pasien yang dilakukan pemeriksaan foto toraks,
227pasien dianggap TB, 36 % ternyata BTA negatif, sisa nya (2002
pasien) yangdianggap tidak TB, ternyata pada 31 pasien kultur BTA nya
positif.
Standar 5
Diagnosis tuberkulosis paru sediaan apus dahak negatif harus didasarkan
pada kriteria berikut :
Minimal pemeriksaan dahak mikroskopik 3 kali negatif (termasuk
minimal 1 kali dahak pagi hari)
Gambaran foto toraks sesuai tuberkulosis·
Tidak ada respon terhadap antibiotika spektrum luas
(Catatan : fluorokuinolon harus dihindari karena aktif
terhadapM.Tuberculosis complex sehingga dapat menyebabkan
perbaikan sesaat pada penderita tuberkulosis).Untuk pasien ini,
jika tersedia fasilitas, biakan dahak seharusnya dilakukan.
Pada pasien yang diduga terinfeksi HIV evaluasi diagnostik harus
disegerakan.
Standar 6
Diagnosis tuberkulosis intratoraks (yakni, paru, pleura dan kelenjar getah
bening hilus atau mediastinum) pada anak dengan gejala namun
sediaanapus dahak negatif seharusnya didasarkan atas kelainan
radiografi toraks sesuai tuberkulosis dan terdapat riwayat kontak atau uji
kulit tuberkulin positif. Untuk pasien seperti ini, bila tersedia fasilitas, harus
dilakukan pemeriksan biakan dari bahan yang berasal dari batuk,
bilas lambung atau induksi dahak.
Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada:
a. Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.
a. 2HR/7H2R2
INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian
INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan
(ditambahkan Etambutol biladiduga ada resistensi terhadap INH).
b. 2HRZ/4H2R2
INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2
bulan pertama,kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali
seminggu selama 4 bulan (ditambahkanEtambutol bila diduga
ada resistensi terhadap INH).Pengobatan TBC pada anak-anak jika
INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis maksimalperhari INH
10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.Dosis anak INH dan rifampisin
yang diberikan untuk kasus:
TB tidak berat
INH : 5 mg/kgbb/hariRifampisin : 10 mg/kgbb/hari
TB berat (milier dan meningitis TBC)
NH : 10 mg/kgbb/hariRifampisin : 15 mg/kgbb/hariDosis
prednison : 1-2 mg/kgbb/hari (maks. 60 mg)