Anda di halaman 1dari 14

TUBERKULOSIS

KELOMPOK 13 :SUSI
TEDY EPENDY
T I A R A S A LWA A D I L L A H
U R AY A N N I S A S A L S A B I L A
Pengertian Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) adalah suatu penyakit bakteri menular yang
berpotensi serius yang terutama mempengruhi paru – paru.

TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit


paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. 

Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa


menyerang tulang, usus, atau kelenjar.
Penularan Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) ditularkan dari percikan ludah yang keluar dari
penderita TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin.
Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang kekebalan
tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV.
Gejala Tuberkulosis
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang
timbul sesuai dengan organ yang terlibat.
Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga
cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
Lanjutan....
Gejala sistemik/umum:
◦ Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)
◦ Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul
◦ Penurunan nafsu makan dan berat badan
◦ Perasaan tidak enak (malaise), lemah
Lanjutan....
Gejala khusus:
◦ Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar,
akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
◦ Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan
sakit dada.
◦ Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat
dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar
cairan nanah.
◦ Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran
dan kejang-kejang.
Diagnosis Tuberkulosis
Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang
perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:
◦ Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
◦ Pemeriksaan fisik.
◦ Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
◦ Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
◦ Rontgen dada (thorax photo).
◦ Uji tuberkulin.
Patofisiologi Tuberkulosis
Patofisiologi Tuberkulosis paru (TB paru) melibatkan inhalasi
Mycobacterium tuberculosis, suatu basil tahan asam (acid-fast
bacilli).
Setelah inhalasi, ada beberapa kemungkinan
perkembangan penyakit yang akan terjadi, yaitu pembersihan
langsung dari bakteri tuberkulosis, infeksi laten, atau infeksi aktif.
Pengobatan Tuberkulosis
Pengobatan TBC bisa dilakukan dengan cara terapi non farmakologi dan terapi
farmakologi. Untuk terapi farmakologi dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap awal
dan tahap lanjutan.
Obat-obat Anti Tuberculosis (OAT) diberikan dalam bentuk kombinasi dari
beberapa jenis obat, dalam jumlah yang cukup dan dosis yang tepat selama 6
hingga 8 bulan. Penggunaan dalam bentuk kombinasi ini bertujuan supaya semua
kuman dapat dibunuh.
Lanjutan.....
Terapi Farmakologi
TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan
resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis
obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa:
◦ Isoniazid
◦ Rifampicin
◦ Pyrazinamide
◦ Ethambutol
Lanjutan.....
Untuk pasien TBC, harus ada Pengawas Minum Obat (PMO). PMO ini dapat
berasal dari pihak kesehatan, tokoh masyarakat, apoteker atau anggota keluarga.
PMO disini bertugas untuk mengawasi pasien TB agar pasien minum obat secara
teratur sampai pengobatan selesai.
Karena jika pasien lalai dalam minum obat dalam waktu lebih dari 2 minggu
maka pasien harus melakukan pemeriksaan kembali dan mulai minum obat dari
awal lagi. Oleh karena itu adanya PMO sangat berguna dalam memantau pasien
TB dalam mengkonsumsi obat supaya pasien tidak lalai.
Lanjutan....
Terapi Non Farmakologi
Kegiatan pemberian konseling, edukasi kesehatan, dan motivasi pada pasien TB
MDR dan anggota keluarga mereka tentang penyakit dan perlunya pengobatan
teratur sampai selesai adalah sangat penting.
Dukungan psikososial kepada pasien TB MDR untuk tercapainya keberhasilan
pengobatan. Penyuluhan khusus juga diberikan kepada pasien mengenai etika
batuk / higiene respirasi (menutup mulut dengan tangan ketika batuk atau bersin,
atau lebih disarankan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun
setelah batuk atau bersin) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014b).
Pencegahan Tuberkulosis
TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin BCG yang disarankan
dilakukan sebelum bayi berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga
dapat dilakukan dengan cara:
◦ Mengenakan masker saat berada di tempat ramai.
◦ Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa.
◦ Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai