Anda di halaman 1dari 1

II.

Dasar Teori
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian
sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk
mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali
campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar
sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis yang telah
dibicarakan. Misalnya saja,karena komponennya saling bercampur secara sangat
erat, peka terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam
konsentrasi yang terlalu rendah.
Dalam hal semacam itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang
dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Sebagai contoh pembuatan
ester (essence) untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak wangi,
pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat dilihat
sehari-hari ialah pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan air
panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling.
Menurut Nerst : “apabila suatu zat berada dalam suatu campuran pelarut yang
tidak saling bercampur maka zat tersebut akan terdistribusi sedemikian rupa
diantara kedua pelarut tersebut dan akan berada dalam kesetimbangan pada
temperature dan tekanan tertentu asalkan tidak terjadi interaksi kimia antara zat-
zat dalam larutan”
Pelarut nonpolar yang biasa dipakai yaitu n-heksana dan petroleum eter,
pelarut semipolar adalah etil esitat, eter dan kloroform. Senyawa akan tertarik
berdasarkan polaritas dari pelarut sehingga dengan menggunakan metode
ekstraksi cair-cair senyawa akan terpisahkna berdasarkan polaritas pelarutnya.
Strategi dasar untuk memisahkan komponen berdasarkan pada sifat fisika-
kimianya dengan pemisahan awal berdasarkan variasi gugus kimia.
Tujuan utama ekstraksi adalah purifikasi, purifikasi dapat terjadi jika solute
memiliki koefisien partisi besar, sedangkan pengotor memiliki koefisien partisi
yang lebih rendah. Kegunaan lain dari ekstraksi pelarut adalah kemungkina
pemisahan dua senyawa atau lebih berdasarkan koefisien distribusinya.
Kemsempurnaan ekstraksi dipengaruhi oleh pH, macam pelarut, jumlah volume
pelarut dan jumlah ekstraksi yang dilakukan.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyiapan bahan yang akan
diekstrak dan pelarut diantaranya adalah selektivitas, kelarutan, kemampuan tidak
saling bercampur, kerapatan, reaktivitas dan titik didih. Yang perlu diperhatikan
pada ekstraksi cair-cair dengan corong pisah yaitu corong hendaknya tidak diisi
melebihi ¾ bagian, penggojokan mula-mula pelan dan kelebihan tekanan
dibebaskan melalui tangkai, penggojokan dilakukan kearah badan. Pencegahan
terjadi emulsi dengan menjenuhkan lapisan air dengan NaCl (jika salah satu
pelarut air), menambah beberapa tetes alkohol, mendiamkan beberapa saat.

Anda mungkin juga menyukai