Anda di halaman 1dari 22

LABORATORIUM FARMAKOTERAPI Nama : Aldillah Abdul Hanif

FAKULTAS FARMASI NIM : K100160028


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Kelas : I
SURAKARTA

OUTLINE PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI


FORM PEMANTAUAN PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Bp. TY


Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruang :-
Umur : 40 tahun
BB/TB : 60 kg/160 cm
Tanggal MRS : 09 April 2022
Diagnosa : Asma eksaserbasi
Alergi : Debu

II. SUBYEKTIF (saat MRS)


2.1 Keluhan Utama (Chief Complaint):
Asma eksaserbasi
2.2 Riwayat Penyakit Sekarang (History of Present Illness)
- Peningkatan gejala sesak napas, mengi, batuk dan dada terasa berat atau tertekan.
- Pasien masih mampu mengucapkan kalimat utuh, pasien lebih merasa lebih nyaman
ketika duduk dibanding berdiri
2.3 Riwayat Penyakit Terdahulu (Past Medical History)
Asma sejak remaja dan jarang kontrol. Biasanya gejala asma terjadi kurang dari dua kali
sebulan dan tidak mengganggu aktivitas dan tidur, akan tetapi dalam 1 tahun terakhir pasien
tidak mengalami serangan.
2.4 Riwayat Penyakit Keluarga (Family History)
Ibu Bp. TY memiliki riwayat asma
2.5 Riwayat Sosial (Social History)
Masih merokok
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 1
2.6 Riwayat Pengobatan (Medication History)
Lama
No Nama Obat Nama Generik Indikasi Rute Dosis Frekuensi Efek/kesulitan
Penggunaan
1. Seretide Diskus Salmeterol Perawatan pemeliharaan asma; Inhalasi 50 mcg Tidak ada Tidak Tidak diketahui
® perawatan pemeliharaan informasi diketahui
COPD
Fluticasone Perawatan pemeliharaan asma; Inhalasi 100 mcg Tidak ada Tidak Tidak diketahui
Propionate perawatan pemeliharaan informasi diketahui
COPD
2. Bodrex Extra ® Parasetamol Pengobatan nyeri dan demam p.o 350 mg Tidak ada Tidak Tidak diketahui
ringan hingga sedang informasi diketahui
(antipiretik/analgesik); tidak
memiliki efek antirematik atau
antiinflamasi
Ibuprofen Penyakit radang dan gangguan p.o 250 mg Tidak ada Tidak Tidak diketahui
rheumatoid termasuk informasi diketahui
rheumatoid arthritis remaja,
nyeri ringan hingga sedang,
demam, dismenore

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 2


Kafein Mengembalikan kewaspadaan p.o 50 mg Tidak ada Tidak Tidak diketahui
mental atau terjaga saat informasi diketahui
mengalami kelelahan

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 3


III. OBYEKTIF
3. 1 Pemeriksaan Fisik (Physical Examination)
TANGGAL 09/04/22
TD 12/70
mmHg
Suhu 36,3oC
Nadi 120x/menit
RR 27x/menit

3. 2. Kondisi Klinis
Kondisi Klinis 09/04/22
Sesak napas V
Mengi V
Batuk V
Dada terasa berat atau tertekan V

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 4


3. 3. Data Laboratorium
a. Hematologi
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
09/24/22
Eritrosit 4,0 – 5,0 (P)
Juta/µL
(Sel Darah Merah) 4,5 – 5,5 (L)
Hemoglobin (Hb) 12,0 – 14,0 (P)
g/dL
13,0 – 16,0 (L)
Hematokrit 40 – 50 (P)
%
45 – 55 (L)

Basofil % 0,0 – 1,0


Eosinofil % 1,0 – 3,0 4,5 %
Batang1 % 2,0 – 6,0
Segmen1 % 50,0 – 70,0
Limfosit % 20,0 – 40,0
Monosit % 2,0 – 8,0
Retikulosist % 0,5-2
Laju Endap Darah (LED) < 15 (P)
Mm/jam
< 10 (L)
Leukosit
103/µL 5,0 – 10,0
(Sel Darah Putih)
MCH/HER Pg/sel 27 – 31
MCHC/KHER g/dL 32 – 36
MCV/VER fl 80 – 96
Trombosit 103/µL 150 – 400
Prothrombin time/PT Detik 10-15
Activated Partial Thromboplastin
Detik 21-45
Time/aPTT
Thrombin Time/TT Detik 16-24
Fibrinogen mg/dl 200-450
D-Dimer Mcg/ml Negative/<0,5
International Normalized Ratio/INR 0,8-1,2

b. Fungsi Hati
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

ALT (SGPT) < 23 (P)


U/L
< 30 (L)
AST (SGOT) < 21 (P)
U/L
< 25 (L)
Alkalin Fosfatase U/L 15 – 69
GGT (Gamma GT) U/L 5 – 38
Bilirubin Total mg/dL 0,25 – 1,0
Bilirubin Langsung mg/dL 0,0 – 0,25
Protein Total g/L 61 – 82
Albumin g/L 37 – 52

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 5


c. Elektrolit

Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Kreatinin 60 – 150 (P)


U/L
70 – 160 (L)
Natrium mmol/L 134 – 145
Klorid mmol/L 94 – 111
Kalium mmol/L 3,5 – 5,0
BUN mg/dL 8 - 25
Ca2+ mg/dl 8,8-10,4
Asam Urat mg/dL 3 - 8 mg/dL
Mg2+ mg/dl 1,7-2,3

d. Analisa Gas Darah (AGD)


Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
09/04/2022
Saturasi Oksigen (SaO2) %O2 95-99 90%
PEF % 80-100 90%
Tekanan Parsial CO2 (PaCO2) mmHg 35-45
pH - 7,35-7,45
CO2 mEq/L 22-32
Anion Gap (AG) mEq/L 13-17

d. Profil lipid
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Kolesterol Total mg/dL 150 – 200


HDL 45 – 65 (P)
mg/dL
35 – 55 (L)
LDL mg/dl <130
Trigliserid mg/dL 120 – 190
e. lain-lain
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
09/04/22
Gula Darah Sewaktu (GDS) mg/dL <200 180 mg/dL
Gula Darah Puasa (GDP) mg/dL 70 – 100
Gula Darah 2 jam PP mg/dL <200
Amilase U/L 30 – 130
CRP Negatif
Rheumatoid factor titer Negatif
Pemeriksaan X-ray
Sputum : Jernih

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 6


IV. ASSESMENT
4.1 Terapi Pasien
Tanggal
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi

Salbutamol Nebulizer Nebulizer 2,5mg


Prednisone p.o 30 mg
Oksigen Inhalasi 1L/menit

4.2 Mekanisme Kerja Masing-Masing Obat (Obat sebelumnya, obat sekarang dan obat yang direkomendasikan)
No Nama Obat Mekanisme (cantumkan pustaka yang diacu) Gambar Produk
1. Seretide Diskus ® Mekanisme Kerja Kombinasi flutikason (kortikosteroid) dan salmeterol
(Salmeterol dan (beta2-agonis kerja lama) yang dirancang untuk meningkatkan fungsi paru
Fluticasone) dan mengontrol apa yang dihasilkan oleh salah satu agen bila digunakan
sendiri. Karena flutikason dan salmeterol bekerja secara lokal di paru-
paru, kadar plasma tidak memprediksi efek terapeutik. (APA, 2009)

Salmeterol: Relaksasi otot polos bronkus dengan tindakan selektif pada


reseptor beta2 dengan sedikit efek pada denyut jantung (APA, 2009)
Fluticasone: Mekanisme kerja semua kortikosteroid topikal diyakini
merupakan kombinasi dari tiga sifat penting: aktivitas anti-inflamasi, sifat

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 7


imunosupresif, dan tindakan antiproliferatif. Flutikason memiliki aktivitas
vasokonstriksi dan antiinflamasi yang sangat kuat. (APA, 2009)

2. Bodrex Ekstra ® Parasetamol: Mekanisme Kerja Menghambat sintesis prostaglandin di


sistem saraf pusat dan menghambat pembentukan impuls nyeri di perifer;
menghasilkan antipiresis dari penghambatan pusat pengatur panas
hipotalamus (APA, 2009)

Ibuprofen: Mekanisme Kerja Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan


2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang mengakibatkan penurunan
pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antipiretik,
analgesik, dan anti-inflamasi (APA, 2009)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 8


Kafein: Meningkatkan kadar AMP siklik 3'5' dengan menghambat
fosfodiesterase; Stimulan SSP yang meningkatkan sensitivitas pusat
pernapasan meduler terhadap karbon dioksida, merangsang dorongan
inspirasi pusat, dan meningkatkan kontraksi otot rangka (kontraktilitas
diafragma); pencegahan apnea dapat terjadi dengan penghambatan
kompetitif adenosin (APA, 2009)

3. Salbutamol Nebulizer Mekanisme Kerja Merelaksasi otot polos bronkus dengan bekerja pada
reseptor beta2 dengan sedikit efek pada detak jantung (APA, 2009)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 9


4. Prednisone Mengurangi peradangan dengan menekan migrasi leukosit
polimorfonuklear dan membalikkan peningkatan permeabilitas kapiler;
menekan sistem kekebalan dengan mengurangi aktivitas dan volume
sistem limfatik; menekan fungsi adrenal pada dosis tinggi..(APA, 2009)

5. Oksigen Mekanisme Aksi Peningkatan oksigen dalam volume tidal dan oksigenasi
jaringan pada tingkat molekuler (APA, 2009)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 10


6. Beclometasone Mengontrol laju sintesis protein; menekan migrasi leukosit
polimorfonuklear, fibroblas; membalikkan permeabilitas kapiler dan
stabilisasi lisosom pada tingkat sel untuk mencegah atau mengendalikan
peradangan (APA, 2009)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 11


4.3 Problem Medik dan Drug Related Problems
Problem Medik 1: Asma Eksaserbasi

Subyektif, Terapi DRP Rekomendasi Monitoring (6)


Obyektif (1) (2) (4) (5)
Efektivitas Efek samping
S: sesak napas, Salbutamol Tidak tepat obat Salbutamol nebulizer di ganti Sesak napas, mengi, Mual, muntah,
mengi, batuk, Nebulizer 2,5mg (sediaan tidak tepat) dengan Salbutamol pMDI batuk, dada terasa iritasi mulut dan
dada terasa berat dan keterangan 90mcg/puff 4-10 puff dan berat berkurang tenggorokan
O: frekuensi pemberian diulang setiap 20 menit (MIMS, 2022b)
PEF: 90% obat belum ada selama 1 jam (GINA, 2018,
SaO2: 90% p.81; Dipiro et al., 2020,
Eosinofil Total: p.1156)
4,5%
Prednisone 30mg Tidak tepat dosis dan Dosis prednisolone p.o Sesak napas, mengi, Mual, muntah,
po keterangan frekuensi dinaikkan hingga 50mg dalam batuk, dada terasa diare, konstipasi,
pemberian belum ada 1 atau 2 dosis terbagi (APA, berat berkurang distensi abdomen,
2009) insomnia (MIMS,
2022a)

Oksigen 1L/menit Tidak tepat dosis Dosis oksigen dinaikkan SaO2 meningkat Tidak ada data efek
menjadi 2L/menit (APA, samping
2009) penggunaan
oksigen (APA,
2009)
Analisis (Evaluasi DRP atau 4T yang dilengkapi dengan referensi / guideline terapi serta cropping bagian yang dirujuk) (3)

Salbutamol Nebulizer 2,5mg


Tepat Indikasi
SABA diindikasikan sebagai langkah awal pada pasien asma eksaserbasi ringan hingga sedang. Dari gejala klinis yang dirasakan oleh Bp. TY
merupakan asma eksaserbasi ringan sehingga penggunaan salbutamol sudah tepat indikasi (Dipiro et al., 2020, p.1149)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 12


Tepat Obat
Menurut (GINA, 2018, p.81) SABA merupakan obat pilihan pertama dalam penanganan asma eksaserbasi ringan atau sedang dengan bentuk
sediaan pMDI sehingga pemilihan salbutamol nebulizer 2,5mg tidak tepat obat.

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 13


Tepat Pasien
Bp. TY tidak dikontraindikasikan dengan sediaan salbutamol nebulizer sehingga tepat pasien (APA, 2009)

Tepat Dosis
Dosis Salbutamol nebulizer menurut (APA, 2009) adalah 1,25 – 5mg setiap 4-8 jam jika dibutuhkan sehingga rencana pemberian terapi sudah
tepat dosis

Prednisone 30mg p.o


Tepat Indikasi
Kortikosteroid oral merupakan salah satu obat yang di indikasikan untuk penanganan asma eksaserbasi ringan sehingga rencana pemberian
prednisone sudah tepat indikasi (Dipiro et al., 2020, p.1149)

Tepat Obat
Menurut (GINA, 2018, p.81) pemberian prednisolone merupakan salah satu terapi yang harus diberikan pada pasien dengan asma eksaserbasi
ringan sehingga rencana pemberian prednisone sudah tepat obat.

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 14


Tepat Pasien
Bp. TY tidak dikontraindikasikan dengan sediaan prednisone (APA, 2009)

Tepat Dosis
Dosis prednisolone yang direkomendasikan oleh (GINA, 2018, p.81) adalah 1mg/kg dengan maksimal dosis adalah 50mg sehingga dosis yang
direncanakan yaitu 30mg tidak tepat dosis
Oksigen 1L/menit
Tepat Indikasi
Oksigen adalah salah satu terapi yang di indikasikan untuk penanganan asma eksaserbasi ringan sehingga rencana pemberian oksigen sudah
tepat indikasi (Dipiro et al., 2020, p.1149)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 15


Tepat Obat
Menurut (GINA, 2018, p.81) pemberian oksigen merupakan salah satu terapi yang harus diberikan pada pasien dengan asma eksaserbasi ringan
sehingga rencana pemberian oksigen sudah tepat obat.

Tepat Pasien
Bp. TY tidak dikontraindikasikan dengan pemberian oksigen sehingga tepat obat (APA, 2009)

Tepat Dosis
Menurut (APA, 2009) dosis oksigen adalah 2L/menit sehingga rencana pemberian terapi oksigen 1L/menit tidak tepat dosis

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 16


Rekomendasi
Beclometasone Inhalasi 80mcg/hari

Tepat Indikasi
Pemberian ICS dosis rendah diindikasikan untuk menurunkan nilai eosinofil total (Dipiro et al., 2020, p.1182)

Tepat Obat
Beclometasone merupakan ICS dosis rendah yang memiliki bioavaibility sebesar 50% dan systemic cleareance 150/120 (L/hr) (Dipiro et al.,
2020, p.1178)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 17


Tepat Pasien
Bp. TY tidak dikontraindikasikan dengan beclometasone (APA, 2009)

Tepat
Tepat Dosis
Dosis beclometasone menurut (APA, 2009) adalah 80-240 mcg/hari dalam dosis terbagi

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 18


4.3.2. Drug Related Problems (DRPs)
DRUG RELATED
PERTANYAAN YES NO KOMENTAR
PROBLEMS (DRPs)
Korelasi obat dg masalah Adakah obat tanpa indikasi medis? V
medis
(Correlation between drug Adakah masalah medis yang tidak diobati V Nilai Eusinofil total
therapy & medical problem) tinggi dan belum ada
obat dalam rencana
terapi untuk
pengobatannya
Ketepatan Pengobatan Apakah obat yang digunakan efektif/ V
(Appropriate Therapy) mencapai hasil yang diinginkan (therapeutic
outcome)?
Apakah obat yang digunakan V
dikontraindikasikan untuk pasien?
Apakah obat yang digunakan merupakan V
drug of choice ?
Apakah terapi non-obat diperlukan? V

Drug Regimen Apakah besaran dosis sudah tepat untuk V Besaran dosis
pasien? prednisone dan
oksigen belum tepat
Apakah frekuensi pemberian sudah tepat? V Belum ada
keterangan frekuensi
pemberian obat pada
rencana terapi
Apakah lama pemberian obat sudah tepat? V Belum ada
keterangan lama
pemberian obat pada
rencana terapi
Duplikasi terapi/Polifarmasi Adakah terjadi duplikasi terapi? V

Adverse Drug Reactions Adakah gejala/ masalah medis yang V


disebabkan oleh obat?
Interaksi Obat Adakah interaksi obat-obat yg berdampak V
klinis?
Adakah interaksi obat- makanan yg V
berdampak klinis?
Adakah interaksi obat- pemeriksaan V
laboratorium yang berdampak klinis?
Alergi Obat/ Intoleransi Apakah terjadi alergi /intoleransi terhadap V
obat ?
Adherence/ Compliance Adakah masalah ketidak patuhan pasien V
terhadap penggunaan obat?
Apakah pasien mengalami hambatan/ V
kesulitan dalam penggunaan obat?

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 19


V. KESIMPULAN REKOMENDASI
- Salbutamol nebulizer di ganti dengan Salbutamol pMDI 90mcg/puff 4-10 puff dan
diulang setiap 20 menit selama 1 jam (GINA, 2018, p.81; Dipiro et al., 2020,
p.1156)
- Dosis prednisolone p.o dinaikkan hingga 50mg dalam 1 atau 2 dosis terbagi (APA,
2009)
- Dosis oksigen dinaikkan menjadi 2L/menit (APA, 2009)
- Direkomendasikan pemberian Beclametasone inhaler 80mcg/hari untuk
menurunkan nilai eusinofil total
VI. KONSELING
- Nonfarmakologis
a. Menghindari penyebab asma yaitu debu dan obat-obatan NSAID dengan
mekanisme terkait dengan penghambatan siklooksigenase-1 (COX-1) (Dipiro
et al., 2020, p.1125)
b. Terapi fisik dada dan mukolitik tidak dianjurkan dalam terapi asma akut
c. Obat penenang tidak boleh diberikan karena kecemasan mungkin merupakan
tanda hipoksemia, yang dapat diperburuk oleh depresan sistem saraf pusat.
d. Antibiotik juga tidak diindikasikan secara rutin karena infeksi saluran
pernapasan virus adalah penyebab utama asma eksaserbasi (Dipiro et al., 2020,
p.1168)
- Farmakologis
Cara menggunakan inhaler:
Langkah-langkah menggunakan inhaler (Dipiro et al., 2020, p.1166)
1. Bersiap-siap:
a. Lepas tutup dan kocok inhalernya
b. Keluarkan semua nafas
c. Tahan inhaler Anda seperti yang dikatakan dokter Anda (A, B atau C
pada gambar di bawah)
2. Tarik napas perlahan
a. Saat Anda mulai bernapas perlahan melalui mulut Anda, tekan inhaler
satu kali. (jika Anda menggunakan ruang penyimpanan, pertama-tama
tekan inhaler dalam 5 detik, mulailah bernapas perlahan
b. Terus bernapas perlahan, sedalam yang Anda bisa
3. Tahan nafas anda
FPP Praktikum Farmakoterapi I | 20
a. Tahan napas anda saat anda menghitung sampai 10 perlahan, jika Anda
bisa.
b. Untuk obat pereda cepat inhalasi (Beta2 agonis), tunggu sekitar 15-30
detik di antara isapan. tidak perlu menunggu di antara isapan untuk obat
lain

Keterangan gambar:
A. Tahan inhaler 1 – 2 inchi didepan mulut anda (lebarnya sekitar 2 jari)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 21


B. Gunakan spacer/kotak penahan dalam berbagai bentuk dan dapat berguna untuk setiap
pasien
C. Masukkan inhaler ke dalam mulut Anda. jangan gunakan untuk steroid
Bersihkan inhaler Anda sesuai kebutuhan, dan ketahui kapan harus mengganti inhaler Anda.
untuk instruksi, baca sisipan paket atau bicarakan dengan dokter Anda

VII. DAFTAR PUSTAKA


APA, 2009, Drug Information Handbook, 17th ed., Lexi-Comp’s Drug Reference
Handbooks.
Dipiro J.T., Yee G.C., Posey L.M., Haines S.T., Nolin T.D. and Ellingrod V., 2020,
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 11th ed., Mc Graw Hill.
GINA, 2018, Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Terdapat di:
www.ginaasthma.org.
MIMS, 2022a, Prednisone: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia,
Terdapat di: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/prednisone?mtype=generic
[Diakses pada May 22, 2022].
MIMS, 2022b, Salbutamol: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia,
Terdapat di: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/salbutamol?mtype=generic
[Diakses pada May 22, 2022].
Surakarta, 21 Mei 2022

Praktikan Dosen Pembimbing

(Aldillah Abdul Hanif) (apt. Hidayah Karuniawati, M. Sc)

FPP Praktikum Farmakoterapi I | 22

Anda mungkin juga menyukai