0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan31 halaman
Dokumen tersebut membahas proses seleksi obat pada pasien, meliputi proses diagnostik, pengkajian patofisiologi penyakit, memahami farmakologi obat, sintesis antara patofisiologi dan farmakologi untuk memilih obat yang tepat, serta memantau efek terapi dan efek sampingnya. Dokumen ini juga menjelaskan proses farmakokinetik, farmakodinamik, dan terapi pada beberapa contoh kasus medis.
Dokumen tersebut membahas proses seleksi obat pada pasien, meliputi proses diagnostik, pengkajian patofisiologi penyakit, memahami farmakologi obat, sintesis antara patofisiologi dan farmakologi untuk memilih obat yang tepat, serta memantau efek terapi dan efek sampingnya. Dokumen ini juga menjelaskan proses farmakokinetik, farmakodinamik, dan terapi pada beberapa contoh kasus medis.
Dokumen tersebut membahas proses seleksi obat pada pasien, meliputi proses diagnostik, pengkajian patofisiologi penyakit, memahami farmakologi obat, sintesis antara patofisiologi dan farmakologi untuk memilih obat yang tepat, serta memantau efek terapi dan efek sampingnya. Dokumen ini juga menjelaskan proses farmakokinetik, farmakodinamik, dan terapi pada beberapa contoh kasus medis.
Proses diagnostik Identitas&data demografik Keluhan Utama Penyakit sekarang Penyakit dahulu Penyakit keluarga Sosial,ekonomi,keluarga Pemeriksaan fisik Pemeriksaan lab. Ringkasan Daftar masalah: (1,2,3,.........) Pengkajian & rencana: - WD - tanda/gejala pendukung - Etiologi - DD - pemeriksaan lanjutan/ konsultasi - rencana terapi Contoh: pengkajian & rencana 1. Gagal jantung kongestif T&G: putaw iv, pitting oedema, dyspnea deffort, PNT, ronchi basah halus basal, JVP 5+2 cm, murmur sistolik tricuspid, hepatomegali, demam, lekositosis, anemia DD: rematik jantung. Etiologi: SBH. RD: thorax, echo, biakan darah. R/ : digitalis, AB (nafcillin/vancomycin/genta). Contoh: Pengkajian & rencana 2. Pneumonia. Tanda &gejala: batuk dahak, demam, merokok, ronchi, basah halus basal, lekositosis, HIV+. DD: tuberkulosis. Etiologi: infeksi oportunistik Rencana diagnosis: thorax, BTA, biakan sputum. R/: antibiotik ( ciproflokasin ). Rencana terapi Bagaimana memprosesnya ? Empat proses farmakoterapi: Proses farmasi. Proses farmakokinetik. Proses farmakodinamik. Proses terapetik. Proses farmasi Formulasi sediaan menentukan: - stabilitas, - desintegrasi, - disolusi, - penetrasi kedalam cairan biologik (ketersediaan hayati). Formulasi menentukan mutu obat. Organ Depo Organ Target Terikat Bebas Reseptor Bebas Terikat Respon Obat Bebas Obat terikat Metabolit Biotransformasi Proses Farmakokinetik Sirkulasi sistemik Met. Lintas pertama Absorpsi Ekskresi K a d a r
P l a s m a
C max AUC Ke max Ke min
T max waktu
Profil kadar obat dosis tunggal K a d a r
Ke max Ke min Kadar mantap Waktu Profil kadar obat pada dosis berulang Farmakokinetika klinik Cmax, Tmax: jumlah&kecepatan absorpsi. AUC (area under the curve): mencermin- kan clerance obat. CL = Dosis/AUC. Vd (volume of distribution) = fD/Kmaks. Ct = (Dosis/Vd).exp(-kt). T1/2 = 0.693 Vd/CL Data farmakokinetik Bioavailabilitas (%) Ekskresi urin (%) Terikat protein plasma (%) Clearance (mg/menit/kg) Vd (l/kgBB) T1/2 (jam) Cmaks (gr/l), Tmaks (jam)
Perubahan fkinetik individu dapat terjadi karena perubahan pada: Ikatan protein Clearance Vd t 1/2
Perubahan itu berdampak pada perlunya penyesuaian dosis atau interval dosis obat Kondisi klinik yg menyebabkan perubahan farmakokinetik: Umur, kelamin, BB, komposisi tubuh. Kondisi patologik (hepar, ginjal, CVS) Farmakogenetik Interaksi obat (polifarmasi) Toleransi fkinetik karena pemberian obat jangka lama. Proses farmakodinanik ------ proses berjenjang Tingkat Molekular
Tingkat seluler
Tingkat Jaringan
Tingkat Organ
Tingkat Sistem Interaksi obat ---- reseptor
Perubahan fungsi dan Biokimia sel
Perubahan fungsi jaringan
Perubahan fungsi organ
Efek Klinik Agonis reseptor B2
Aktifasi adenil siklase
Siklik AMP
Hambat mediator radang Relaksasi otot bronkus
Bronkodilatasi
Perbaikan fungsi paru
Sesak nafas hilang Contoh: Farmakodinamik Salbutamol Tujuh langkah seleksi obat pada orang sakit tepatkan diagnosis kenali patofisiologi fahami farmakologi sintesis patofisiologi farmakologi pilih obat, formulasi/sediaan. pantau efek terapi dan efek samping penilaian kritis informasi Proses farmakoterapi seleksi obat pada orang sakit Kausa/patogenesis Faktor lain Komplikasi Patologi primer Patologi sekunder biokimia fisiologi struktur Patologi Organ, sistem, tubuh Tanda dan gejala Patofisiologi: dinamika perjalanan penyakit SINTESIS PATOFISIOLOGI-FARMAKOLOGI HASILKAN PILIHAN PENGOBATAN pd ASMA BRONKIAL PATOFISIOLOGI Hindari faktor provokatif Antibiotik
Kenali dan hindari
Cromoglycate, Agonis B2, steroid Ipratropium
Agonis B2, aminofilin, steroid
Oksigen
Drainage Antibiotik PENGOBATAN ETIOLOGI Reaksi hipersensitifitas Infeksi bronkus Iritan Kerja fisik Obat2-an Stres PATOLOGI PRIMER Reaksi inflamasi Tonus vagus Bronkokonstriksi Oedema mukosa Produksi sputum Obstruksi sal. Napas PATOLOGI SEKUNDER Hypoxia Emfisema KOMPLIKASI Status asmatikus Infeksi paru Pneumotorax TERAPI AMINOFILIN
FASE PROSES PEMANTAUAN Farmasetik formulasi/sediaan/rute pemberian aminofilin
Fkinetik ADE aminofilin kadar aminofilin Fdinamik hambat PDE
siklik AMP
mediator radang transmitter hormon autakoid
bronkodilatasi
Efek terapi/ Mual fungsi paru membaik PEFR Efek samping Aritmia FEV 1 nafas lega Wanita, 41 thn, BB 40 kg. Keadaan umum: demam, lemas, sesak. Riwayat: penyakit katup jantung, berobat jalan, terapi digoksin 2x1/2, lasix 1x1, K durules1x1, tioctan 3x1. Flu sejak 10 hari yl, 2 hari SMRS menggigil, sesak tambah, di bawa ke IGD. Fisik: KU lemah, TD 90/60, nadi 100/men, JVP tinggi, ikterik. Palpasi: hepatomegali, asites, udema. Auskultasi: jantung rematik dan bronkopneumonia. LAB: Hb 12, Ht 36, ureum 37, kreatinin 1.1, bilirubin 7.6, Na 126, K 3.9, Cl 85. WD: RHD, komplikasi CHF dan bronkopneumonia. R/ : ampiclox 4x500 6 hari, dopamin 2 mg/kg/men. Tak ada respons thd ampiclox, ganti dgn garamycin 2x80 mg 6 hari. Follow up: 4 hari setelah stop garamycin, curiga intoksikasi digitalis, kadar digoksin 5.9 ng/ml, Na 116, K 4.6. Cl 94, ureum 157, kreatinin 5.0. Periksa ulang: ureum 164, kreatinin 6.4, K 6.4. KASUS Formulasi dan sediaan furosemid
ADE furosemid
Fdinamik furosemid
hambat reabsorpsi sekresi Na naik sekresi air naik sekresi K naik sekresi as urat turun
1. How accurate is the diagnosis ? 2. What is the current pathophysiology of the desease? 3. Is drug therapy indicated? 4. Which drug? - Which therapeutic class of drug? - Which group within the class? - Which particular drug? - How to make a choice? - Pharmacokinetic consideration - Pharmacodynamic consideration - Therapeutic consideration: - Feature of disease - Co-existing disease - Avoidance of AE - Avoidance of ADI - Compliance
A checklist for drug selection in disease states. QUESTION TO CONSIDER: 5. Which formulation& route ? 6. What dosage regimen? - Kinetic variability - Dynamic variability - Patient characteristics - Disease characteristics - Individual dosage regimen: - Recommended dosage regimen - Dose-related toxicity - Initial dosage - Factors may alter 7. Frequency of administration. 8. Timing of administration. - Minimizing AE - Timing of symptoms. 9. For how long? 10. What to monitor? 11. What latest news come up? WHO Six-Step Model of Rational Prescribing Step 1: define the patients problem Step 2: specify the therapeutic objective Step 3a: choose your standard treatment Step 3b: verify the suitability of your treatment Step 4: start the treatment Step 5: give information, instructions, and warnings Step 6: Monitor (and stop?) the treatment. Lima Kriteria Pemilihan Obat yang Rasional Efficacy: obat bekerja/berkhasiat terhadap penyakit. Effectiveness: relatif paling bermanfaat dalam pelayanan kesehatan. Safety: relatif jarang timbulkan efek samping, efek toksik, atau efek buruk. Cost/affordability: relatif murah/terjangkau Suitability: relatif paling sesuai untuk penderita, terjamin mutunya.
Dosis dalam resep
Dosis yang diberikan
Kadar pd tempat kerja
Intensitas efek
Kurang normal lebih
Faktor penentu hubungan dosis-kadar-efek Kepatuhan salah pengobatan mutu/stabilitas kecepatan dan jumlah absorpsi besar & komposisi tubuh distribusi ikatan protein kecepatan eliminasi variabel fisiologik variabel patologik genetik interaksi obat toleransi interaksi obat-reseptor status fungsional efek plasebo