DEMO BURUH
Pada awal mulanya hukum perburuhan merupakan dari hukum perdataan yang
di atur dalam bab VII A Buku III KUHP pertentangan perjanjian kerja. namun pada
perkembangannya tepatnya setelah indonesia merdeka hukum perburuhan mengalami
perubahan dan penyempurnaan yang akhirnya terbitlah UU no 22 tahun 1957. tentang
penyelesaian perselisihan perburuhan UU no 14 tahun 1969 tentang pokok pokok
ketenagakerjaan dan lain-lain.
Pada akhir lalu pada awal tahun 2012 telah terjadi aksi demo besar-besaran
buruh di kawasan industri bekasi dan sekitarnya. Hal ini terjadi para buruh menolak
keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung yang memerintahkan agar
Gubernur Jawa Barat merevisi SK UMK tahun 2012. Upah buruh batal naik 30 persen
dari UMK semula yaitu Rp1.491.000.
Para buruh yang kecewa atas pembatalam UMK merasa tidak terima, dan
melakukan aksi demo dengan mengusung issu “pemiskinan” untuk menyebut upaya
banding yang dilakukan Apindo yang tidak menaikan 30% UMR buruh.
Aksi itu urung dilakukan setelah DPP Apindo Kabupaten Bekasi dengan Serikat
Pekerja menyepakati beberapa poin dari pertemuan di Hotel Grand Sahid, Jakarta.
Dalam kesepakatannya, DPP Apindo berjanji akan mencabut gugatannya di PTUN
Bandung pada Kamis, 19 Januari 2012. Serikat Pekerja sepakat membatalkan rencana
aksi demonstrasi tersebut.rnyata DPK Apindo Bekasi tak kunjung mencabut
gugatannya di PTUN Bandung hingga waktu yang disepakati. Bahkan, para buruh
menilai, kuasa penggugat tidak menunjukan itikad baik. Hingga pada Kamis, 26 Januari
2012, sidang PTUN Bandung membacakan putusan yang memenangkan gugatan DPK
Apindo Bekasi. Majelis Hakim memerintahkan agar Gubernur Jabar merevisi SK UMK
Tahun 2012. Tak pelak, para buruh pun langsung merespon dengan demo besar-
besaran dengan memblokir rus tol Jakarta-Cikampek.
SOLUSI :
· Dengan adanya kesepakatan baru ini, Hatta melanjutkan, maka Gubernur Jawa
Barat akan mencabut upaya banding terhadap putusan PTUN Bandung. Dalam rapat
tersebut hadir pula para pengusaha yang diwakili Apindo dan serikat pekerja yang
diwakili oleh SPSI, FSPMI, GSPMII, dan FSBDSI.
· Guna menjaga suasana yang tetap kondusif dalam hubungan industrial dan menjaga
iklim investasi serta daya saing industri Indonesia, maka Serikat Pekerja bersepakat
bahwa kejadian ini yang pertama dan terakhir
Pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu tenaga kerja dengan cara memberikan
pelatihan-pelatihan bagi tenaga kerja. Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan
untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan dan produktivitas
tenaga kerja. Dengan adanya pelatihan kerja diharapkan dapat meningkatkan kualitas
tenaga kerja sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja luar negeri.
Pemerintah berupaya untuk memperluas kesempatan kerja dengan cara berikut ini,
mendirikan industri atau pabrik yang bersifat padat karya, mendorong usaha-usaha
kecil menengah, mengintensifkan pekerjaan di daerah pedesaan, meningkatkan
investasi (penanaman modal) asing.
Pemerintah harus memerhatikan penghasilan yang layak bagi pekerja. Untuk itu
pemerintah menetapkan upah minimum regional (UMR). Dengan penetapan upah
minimum berarti pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum
yang ditetapkan.