PENDAHULUAN
Hoornweg dan P. Bhada-Tata, "What a waste : a global review of solid waste management," Urban development series ;
knowledge papers no. 15, Washington D.C. - The Worldbank, 2012
Hal itu berarti, setiap penduduk Indonesia rata-rata membuang sampah padat
sebesar 0,85 kg setiap hari. Data Bank Dunia juga menyebutkan, dari total
sampah yang dihasilkan secara nasional, hanya 42% yang berhasil dikumpulkan.
Sisa terbuang mencemari lingkungan. Volume sampah di Indonesia sekitar 1 juta
meter kubik setiap hari, namun baru 42% di antaranya yang terangkut dan diolah
dengan baik. Jadi, sampah yang tidak diangkut setiap harinya sekitar 348.000
meter titik atau sekitar 300.000 ton.
Berdasarkan data publikasi BPS tentang Survei Perilaku Peduli
Lingkungan Hidup (SPPLH) 2013 terkait cara pembungan sampah, seperti pada
tabel dibawah ini menunjukkan bahwa cara pembuangan sampah yang paling
banyak dilakukan oleh rumah tangga adalah dengan cara dibakar sebesar 69.92%.
Bahkan untuk rumah tangga yang tinggal di daerah perdesaan, persentase rumah
tangga yang membakar sampah mencapai sekitar 87,36 persen2. Angka tersebut
mencerminkan bahwa perilaku masyarakat Indonesia dalam mengelola sampah
masih kurang ramah lingkungan. Pembakaran sampah yang dilakukan mungkin
memang menyelesaikan masalah penumpukan sampah, namun pembakaran
sampah juga akan menimbulkan masalah baru yaitu polusi udara dan
meningkatnya konsentrasi CO2 di atmosfer. Ironisnya dalam penelitian yang
sama sekitar 80,57% responden mengetahui atau sadar bahwa sampah yang
dibakar dapat mencemari udara3.
Tabel 1.1
Persentase Rumah Tangga Menurut Perlakuan Terhadap Sampah dan
Daerah Tempat Tinggal
2
Badan Pusat Statistik. Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup 2013 (Hasil Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup di
33 Ibu Kota). Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2013
3
Perkotaan+Pedesaan
Perdesaan
Perkotaan
Di daur Ulang
1.76%
1.42%
2.11%
Di buat kompos
Di angkut petugas dibuang ke
TPA/TPS
Di jual ke pengumpul barang
bekas
Di timbun/di kubur
5.56%
7.29%
3.80%
27.98%
4.34%
51.90%
26%
26.57%
25.62%
22.92%
30.36%
14.11%
Di bakar
69.92%
87.36%
52.24%
Di buang ke laut/sungai/got
14.61%
17.95%
10.31%
Dibuang sembarangan
19.88%
29.86%
9.76%
9.78%
12.69%
6.80%
Di dalam publikasi yang sama untuk Propinsi Jawa Barat seperti pada grafik
4.1 di bawah ini menunjukan bahwa 68,5% kebiasaan rumah tangga di JawaBarat
membuang sampah dengan cara dibakar, 31,57% di angkut ke TPS/TPA, 31,37%
dilakukan dengan dijual ke pengumpul barang bekas, 17,92% ditimbun atau di kubur,
16,77% dibuang sembarangan, 14,74% dibuang ke laut/sungai, 10% dijadikan
makanan ternak, 5,96% dibuat kompos dan 1,76% didaur ulang.
Grafik 1.1
Perilaku Rumah Tangga di Propinsi Jawa Barat Terhadap Pembuangan Sampah
Dinas Kesehatan Kota Banjar, Enviromental Health Risk Assesment (EHRA). Jawa Barat, 2012
Judul Grafik?
4
Sumber
Rekapitulasi
pendataan
sarana
sanitasi
dasar
2014
Kec.Pataruman
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap perilaku pengelolaan sampah
rumah tangga
Mengetahui pengaruh sikap terhadap perilaku pengelolaan sampah rumah
tangga
Mengetahui pengaruh ketersedian sarana terhadap perilaku pengelolaan
sampah rumah tangga
Mengetahui pengaruh peran pemerintah dan tokoh masyarakat terhadap
perilaku pengelolaan sampah rumah tangga
1.4.
Badan Pusat Statistik. Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup 2013 (Hasil
Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup di 33 Ibu Kota). Jakarta: Badan
Pusat Statistik, 2013
Dinas Kesehatan Kota Banjar, Hasil Enviromental Health Risk Assesment (EHRA).
Jawa Barat, 2012
Hoornweg, dan P. Bhada-Tata, P.B. "What a waste : a global review of solid waste
management,", Urban development series ; knowledge papers no. 15,
Washington D.C. - The Worldbank, 2012
Soekidjo Notoatmodjo, S. Metodologi Peneltian Kesehatan. Jakarta: ,Rineka Cipta,
2013