TUBERKULOSIS
Pharmachology
Content
Rifampisin A : Saluran Cerna: D:cairan dan jaringan tubuh; M: Hati; E: 60-65% dibuang
melalui empedu dan feses 15-30% dikeluarkan melalui ginjal.
Pirazinamid A: Saluran Cerna; D: luas di jaringan dan cairan tubuh; M: Hati : E: Ginjal via
urin
Etambutol A: Saluran cerna; D: berkatan dengan protein plasma dan beredar di seluruh
tubuh (-)CSF ; M:Hepar ; E: 20% obat diekskresikan di feses dan 50% di
urin
Farmakodinamik OAT lini pertama
Nama Obat Mekanisme Kerja
Isoniazid Menghambat sintesis dinding sel bakteri dan membunuh dengan cara
menghambat pembentukan asam mikolat
Rifampisin Minor
Mayor
Isoniazid Minor
1. Neuritis perifer/kesemutan, terbakar . Tx : peridoksin 100mg/hari
hingga hilang kemudian profilaksis piridoksin 10mg/hari
Mayor
2. Reaksi hipersensivitas berupa demam, urtikaria. Tx: antihistamin
3. Reaksi hematologik (agranulositosis, eosinofilia, trombositopenia
dan anemia). Tx: hentikan
4. Ikterus dan kerusakan hati. Tx: hentikan OAT
Pirazinamid Minor
1. Nyeri sendi. Tx : analgetik
2. Hiperurisemia. Tx allopurinol
Mayor
3. Peningkatan enzim transaminase. Tx: sesuai tatalaksana TB
4. Reaksi alergi. Tx: antihistamin
Efek Samping dan Tatalaksana
Nama Obat Efek Samping dan Tatalaksanan
Etambutol Mayor
1. Gatal dan kemerahan kulit. Tx: antihistamin dan evaluasi ketat
2. Gangguan penglihatan bilateral berupa neuritis retrobulbar yang
ditandai oleh penurunan visus, menyempitnya lapang pandang,
skotoma sentral maupun lateral
Streptomisin Mayor
1. Tuli . Tx: hentikan streptomisin
2. Gangguan keseimbangan (vertigo, nistagmus). Tx: hentikan
streptomisin
Interaksi Obat
Nama Obat Interaksi Obat
D1 OAT lini pertama Piraznamid (Z), Ethambutol (E), Isoniazid (H) dosis
tinggi
- Jika sejak awal terbukti resistan terhadap kanamisin dan fluorokuinolon (TB XDR)
Mfx – Eto –Cs– PAS –Z– (E)– (H)/ Mfx – Eto – Cs – PAS–Z – (E)– (H)
Prinsip pengobatan TB
1. Pengobatan diberikan dalam bentuk paduan OAT yang tepat mengandung minimal 4 macam
obat untuk mencegah terjadinya resistensi.
2. Diberikan dalam dosis yang tepat.
3. Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas Menelan Obat)
sampai selesai pengobatan.
4. Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup, terbagi dalam dua (2) tahap yaitu
tahap awal serta tahap lanjutan, sebagai pengobatan yang adekuat untuk mencegah
kekambuhan.
Pengobatan TB pada wanita hamil
● Prinsip pengobatan tidak berbeda dengan pengobatan TB pada umumnya.
● Penatalaksaan secara umum terbagi atas penderita dengan TBC aktif dan TBC laten.
TB aktif TB laten
➔ Diterapi dengan tidak mempertimbangkan ➔ Terapi tergantung faktor risiko dan hasil
trisemester kehamilan. konversi uji tuberkulin.
➔ OAT yang digunakan tidak berbeda dengan wanita ➔ Pemberian terapi biasanya ditunda sampai 2-3
yang tidak hamil seperti isoniazid, rifampisin, bulan setelah kelahiran.
etambutol.
➔ Obat-obat tersebut dapat melalui plasenta dalam
dosis rendah dan tidak menimbulkan efek teratogenik
pada janin.
➔ Pada pemberian isoniazid sebaiknya diberikan
piridoksin 50 mg/hari.
➔ Pemberian vitamin K dilakukan pada akhir
trisemester ketiga kehamilan dan bayi yang baru lahir
Pengobatan TB pada wanita menyusui
● Prinsip pengobatan TB tidak berbeda dengan pengobatan pada umumnya. Semua jenis
OAT aman untuk ibu menyusui.
● Ibu dan bayi tidak perlu dipisahkan dan bayi tersebut dapat terus disusui.
● Pengobatan pencegahan dengan INH diberikan kepada bayi tersebut sesuai dengan
berat badannya.
Pengobatan TB pada anak-anak
Alur tatalaksana pasien TB anak pada sarana pelayanan kesehatan dasar
OAT kategori anak
● Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal 3 macam obat dan diberikan dalam waktu 6 bulan.
● OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada tahap intensif maupun tahap lanjutan dosis obat harus
disesuaikan dengan berat badan anak.
Jenis TB Pengertian
TB MDR (Multi drug resistan) Penderita TB yang resistan terhadap Isoniazid
(H) dan Rifampisin (R) secara bersamaan,
dengan/atau tanpa diikuti resitan OAT lini
pertama lainnya
TB XDR (Extensive drug resistan) TB MDR yang sekaligus juga resistan terhadap
salah satu OAT golongan fluorokuinolon dan
minimal salah satu dari OAT lini kedua jenis
suntikan (Kanamisin, Kapreomisin dan
Amikasi
Daftar Pustaka
Bertram G, Susan B, A. J. 2013. Farmakologi Dasar & Klinik. 9. Journal of Chemical Information and Modeling.
Irianti, T., Kuswandi, N. Yasin, dan R. Kusmaningtyas. 2012. Anti-tuberculosis. Current Bioactive Compounds. 2(1):105–105.
Simmons, K., Haddad, L., Nanda, K., & Curtis, K. (2017). Drug interactions between rifamycin antibiotics and hormonal
contraception: a systematic review. BJOG: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, 125(7), 804