(Terapi Antidot)
Dasar Terapi Antidot
POKOK BAHASAN
Definisi :
1. Zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui
mulut, hidung (inhalasi), suntikan dan absorpsi melalui
kulit, atau digunakan terhadap organisme hidup dengan
dosis relatif kecil akan merusak kehidupan atau
mengganggu dengan serius satu atau lebih organ atau
jaringan (Sartono, 2002)
2. Zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik
yang dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan
kesehatan atau mengakibatkan kematian (Mansjoer dkk.,
2000).
RACUN
1. Berdasar Bentuk / Konsistensi Bahan Beracun
(Adiwisastra, 1992) :
Bahan beracun
PENGGOLONGAN BAHAN
BERACUN
• 2. Penggolongan Berdasar Cara Kerjanya (Mansjoer dkk.,
2000)
1. Bahan kimia beracun
2. Racun pd tumbuhan : (HCN/ketela), jengkol, pohon
tuba/Derris, mycotoksin, dll
3. Racun pd binatang : ular, kalajengking, tawon, laba-
laba dll
4. Racun pd bahan makanan : kacang-kacangan, proses
fermentasi, pembusukan oleh bakteri (tempe bongkrek,
daging busuk), udang, kepiting dsb
Sumber Racun
Senyawa Sintetik Organik
Polutan pd air, udara dan makanan
Bahan tambahan makanan
Obat (obat yg disalahgunakan & terapi)
Pestisida
Solvent/pelarut
PAH (polysiklik aromatik hidrokarbon)
Kosmetik
Racun yg terjadi secara alami
Mycotoxin
Microbial toxin
Plant toxin
Animal toxin
Senyawa Anorganik (Oksida nitrogen, oksida sulfur, logam)
Faktor Lain
TERAPI KERACUNAN
• Efek toksik jika kadar zat toksik melampaui kadar
toksik minimal (KTM) dalam sel sasaran.
• Utuk mencapai KTM melalui berapa tahap ADME
untuk mengurangi jumlah zat kimia dalam sel dilakukan
dengan cara:
• Menghambat absorbsi dan distribusi serta mempercepat
metabolisme dan eliminasi obat dari tubuh
• Untuk mencegah efek toksik meningkatkan ambang
batas toksik
• Penanganan keracunan : harus CEPAT dan TEPAT
kecepatan dan ketepatan merupakan prasyarat
utama
Diperlukan untuk
mengatasi dan mengurangi
berbagai gejala yang
CEPAT mungkin memperburuk
kondisi si penderita
Membatasi penyebaran
dan meningkatkan
pengakhiran aksi racun
Berkaitan dengan pemilihan
SRATEGI TERAPI berdasar :
1. Pengetahuan dan informasi
tentang jenis racun
Prinsip Umum
Manajemen Terapi
• Prinsip terapi keracunan PALING PENTING
• Usaha keras membuang racun dari tubuh px tidak
berguna jika px tidak bernafas atau tekanan darahnya
sangat rendah
• Langkah pertama terapi : menilai kondisi pasien dan
menggunakan metode apa saja yang diperlukan untuk
menstabilkan kembali kondisi px terapi simptomatik
& suportif
• Langkah berikutnya : mengidentifikasi zat beracun,
jumlahnya dan waktu pemaparan
LANGKAH UTAMA
TERAPI KERACUNAN
• Korban keracunan harus dievaluasi secara hati-hati
sebelum rencana terapi dimulai
• TTV : kecepatan pernafasan, kecepatan jantung, tekanan
darah, EKG, ukuran pupil mata, dan suhu tubuh
• Bersamaan prosedur dekontaminasi awal : pelepasan baju
dan alas kaki, pencucian kulit pasien.
• Tenaga kesehatan menggunakan baju pelindung,
masker dan sarung tangan
1. PENILAIAN GEJALA
KLINIK
Tindakan pertama dalam penanganan kasus
keracunan akut zat kimia adalah “TERAPI
SUPORTIF” memelihara fungsi vital
seperti :
• - Pernafasan buatan mekanis untuk memelihara
oksigenasi
• - Pemeliharaan sirkulasi darah, keseimbangan
elektrolit
• - Pemeliharaan fungsi ginjal
2. PERAWATAN DARURAT
Aturan ABC
A. Airway
Pemeliharaan aliran udara miringkan kepala, angkat dagu,
dan bersihkan jalan udara oral dg penyedotan
B. Breathing
Pemeliharaan pernafasan px depresi pernafasan atau
sianosis, diberikan oksigen. Pernafasan buatan dari mulut ke
mulut dihindari
C. Circulation & Central Nervous System
- Pemeliharaan peredaran darah hipotensi (+ infus D10%
atau saline normal)
- Pemeliharaan sistem syaraf pusat konvulsi
TERAPI SUPPORTIF
Mengenali bahan yang diduga menjadi penyebab
keracunan
3. IDENTIFIKASI RACUN
wawancara dengan pasien / keluarga atau teman
- identifikasi di tempat kejadian
- pemeriksaan laboratorium
^ sampel biologis
^ pakaian
^ barang-barang di sekitar
CARA IDENTIFIKASI :
• pengambilan sampel biologis dari pasien level
parameter ttt dari pasien & mengetahui penyebab
keracunan
• uji rutin biokimia klinik dan hematologi
• analisis toksikologik keraguan dalam diagnosis,
diperlukan pemberian antidotum atau agen protektif, atau
pertimbangan terapi eliminasi aktif.
• Analisis zat racun dalam urin
4. PEMERIKSAAN LAB
Cairan Uji kualitatif Uji Kuantitatif
Urine - Warna (hematuria, - Kerapatan relatif
mioglobinuria) - pH
- Bau
- Kekeruhan
- Kristaluria
Darah - Warna (oksigenasi) - pCO2, pO2, pH
- Glukosa
- Waktu Protrombin
- Karboksihemoglobin
- Methemoglobin
- Volume fraksi eritrosit (hematokrit)
- Jumlah Leukosit
- Jumlah Platelet
Plasma - Lipaemia - Bilirubin
- Elektrolit (Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-)
- Laktat
- Osmolalitas
- Enzim plasmaa
- Kolinesterase