( Swamedikasi Bisul )
Kelompok 20
Adi Aryanto 1920374088
Dhany Ramadhani 1920374107
Pengertian Bisulan
Bisul merupakan infeksi kulit di daerah folikel rambut, kelenjar sebasea, atau
kelenjar keringat.
Infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui pembuluh getah bening dan
pembuluh darah, sehingga terjadi peradangan pada vena, trombosis, bahkan
bakterimia. Bakterimia dapat menyebabkan terjadinya endokarditis, osteomielitis
akut hematogen, meningitis atau infeksi paru-paru (Jawetz et al., 1995).
Jenis Bisul
1. Furunkel, adalah peradangan folikel rambut dan
jaringan subkutan sekitarnya. Furunkel dapat terjadi
sekunder terhadap dermatosis lain. Sering
mengenai anak-anak sebagai komplikasi penyakit
parasit, sperti pedikulosis atau skabies. Furunkel
sering terjadi pada kulit yang sering mendapat
gesekan, tekanan, dan iritasi lokal, seperti garukan.
Karbunkel
Jika masih berupa infiltrat, topikal diberikan kompres salep iktiol 10%,
jika lesi matang, lakukan insisi dan aspirasi, pasang drainase,
selanjutnya dikompres.
Antibiotik sistemik : Eritromisin 4 x 250 mg selama 7-14 hari; penisilin
600.000 IU selama 5-10 hari.
Pencegahan
INDIKASI / KEGUNAAN
Indikasi Sagestam Krim adalah :
Infeksi kulit primer : folikulitis superfisial, furunkulosis, impetigo kontagiosa, pioderma gangrenosa.
Infeksi kulit sekunder : dermatitis eksimatus infeksiosa, akne pustularis, psoriasis pustular, dermatitis seborheik terinfeksi,
dermatitis kontak.
KONTRAINDIKASI
Sagestam krim jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif terhadap gentamisin atau antibiotika aminoglikosida
lainnya.
EFEK SAMPING
Efek samping Sagestam : kadang-kadang terjadi iritasi (eritema atau pruritus).
KEMASAN
Sagestam Krim, Tube, @ 10 gram.
KETERANGAN
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.
Simpan di tempat kering dan sejuk. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Komposisi
Tiap tablet mengandung :
- Parasetamol 500 mg
Khasiat Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan
demam.
Farmakologi
SANMOL mengandung Parasetamol yang bekerja sebagai analgesik, bekerja dengan
meningkatkan ambang rangsang rasa sakit dan sebagai antipiretik, diduga bekerja
langsung pada pusat pengatur panas dihipotalamus.
Indikasi
SANMOL diindikasikan untuk meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit
gigi, dan menurunkan demam.
Cara Pakai
- Dewasa : 1 tablet, 3 - 4 kali sehari
- Anak 6 - 12 tahun : 1/2 tablet, 3 -4 kali sehari
- Atau sesuai petunjuk dokter
Kontra indikasi
- Penderita gangguan fungsi hati yang berat
- Hipersensitivitas terhadap parasetamol
Perhatian
- Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita ginjal
- Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak
menghilang, segera hubungi unit pelayanan kesehatan
- Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, dapat
meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati
- Efek Samping
- Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati
- Reaksi hipersensitivitas
Cara Penyimpanan
Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya matahari
Pustaka
Darsono, L. 2002. Diagnosis dan Terapi Intosikasi Salisilat dan Parasetamol. Bandung : Universitas Kristen Maranatha.
Darwis, W., Melati, P., Widiyati, E., Supriati, R. 2009. Konservasi Hayati. Vol. 05 No. 02. Hal. 1-6Djuanda, 2011. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 6. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hardjosaputra, P., 2008, Data Obat Di Indonesia, Edisi Kesebelas, PT. Mulia Purna Jaya Terbit.
Jawetz E, Melnick J, Adelberg E, 1995, Medical Microbiology, 20th ed., Appleton & Lange, Connecticut.
Katzung, Bertram G. (2010). Farmakologi Dasar dan Klinik (terjemahan), Ed.10. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Melizar dan Zara Yunizar. 2016. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode
Dempster-Shafer. Jurnal TIKA Vol 1, No 1
Novick, R.P., J., Fischetti, A.V., Feretti, J.J., Portnoy, D.A., Rood, J.I. 2000. Gram Positif. Washington DC: ASM Press.
Sirait, M., 2001, Tiga Dimensi Farmasi. Institut Darma Mahardika : Jakarta.
Siregar, R.S. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC.
Tiyas, M., Basuki, R., dan Ratnaningrum, K. 2015. Buku Ajar Sistim Integumen. Semarang : Penerbit Unimus Press.
Hal. 23
Tjay, H. T., dan Rahardja, K., 1993, Swamedikasi (Cara-cara Mengobati Gangguan Sehari-hari dengan Obat-obat
Bebas Sederhana), Edisi I, Depkes RI, Jakarta.
Tjay, H. T. dan Rahardja, K. 2007. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Edisi ke 6.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Kompas – Gramedia.
TERIMA KASIH